• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penilaian Terhadap Seluruh Variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.2 Penilaian Terhadap Seluruh Variabel

Apabila ditunjukkan dengan garis bilangan, maka penilaian pengalaman yang diberikan oleh pariwisata di Bali sbb :

Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat baik

880 1584 2288 2992 3696 4400

3105

Hasil Penilaian Variabel Pengalaman

Dari hasil tabulasi data juga diperoleh tiga indikator tertinggi dan terendah berdasarkan skor. Untuk indikator tertinggi pertama Kesan adat dan tradisi dengan skor187,Kesan citarasa makanan khas yang diperoleh di Bali dengan skor 170, dan kesan pengalaman unik yang diperoleh169.Sedangkan untuk indikator tiga terendah masing-masing antara lain, Kesan kemacetan dengan skor 118, Kesan keadilan saat berkunjung dengan skor 145 dan Kesan keamanan saat berkunjungdengan skor 147.Dilihat dari indikator-indikator yang terendah pada variabel pengalaman,maka diperlukannya solusi terhadap kesan kemacetan, kesan keadilan saat berkunjung dan kesan keamanan saat berkunjung. Sehingga dengan upaya perbaikan terhadap indikator-indikator tersebut, akan terwujud kesan pengalaman wisatawan pariwisata Bali yang lebih baik.

4.2 Penilaian Terhadap Seluruh Variabel

Untuk hasil tabulasi dari penilaian seluruh variabel penilaian pariwisata di Bali, maka hasil tabulasi dapat dilihat pada tabel 2.

42

Tabel 2 Hasil Penilaian Seluruh Variabel

NO. INDIKATOR NILAI KETERANGAN

I KEAMANAN 2869 Sedang

II KESEJUKAN 2869 Baik

III KETERTIBAN 2811 Sedang

IV PELAYANAN DAN KERAMAHAN 2963 Baik

V KEUNIKAN, KEINDAHAN, MENARIK 3193 Baik

VI PENGALAMAN 3105 Baik

JUMLAH 17810 BAIK

Sangat buruk Buruk Sedang Baik Sangat baik

5280 9504 13728 17952 22176 26400

17810

Hasil Penilaian Seluruh Variabel

Berdasarkan data di atas, mengenai penilaian seluruh variabel terhadap pariwisata Bali, dapat disimpulkan bahwa, dari variabel keamanan, kesejukan, pelayanan dan keamanan, keunikan, keindahan, menarik serta pengalaman diperoleh total nilai sebesar 17810 yang artinya, pariwisata Bali dalam kategori sedang. Sehingga kondisi pariwisata yang dalam keadaan sedang ini harus dipertahankan dan perlu ada perbaikan dari semua indikator agar menarik wisatawan lebih baik lagi.

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari keseluruhan data berdasarkan hasil tabulasi kuisioner agrowisata Obyek Wisata di Bali dari 44 responden, maka dapat disimpulkan hasil sebagai berikut:

a. Keamanan memperoleh nilai 2869 dengan kriteria nilai sedang. b. Kesejukan memperoleh nilai 2869 dengan kriteria nilai sedang. c. Ketertiban memperoleh nilai 2811 dengan kriteria nilai sedang.

d. Pelayanan dan Keramahan memperoleh nilai 2963 dengan kriteria nilai sedang.

e. Keunikan, Keindahan, Menarik memperoleh nilai 3193 dengan kriteria nilai baik.

f. Pengalaman memperoleh nilai 3105 dengan kriteria nilai baik

g. Nilai tertinggi terdapat pada variabel Pengalaman. Hal ini membuktikan bahwa Objek Wisata yang ada di Bali memang memiliki suatu daya tarik sendiri sehingga sensasi yang didapatkan dengan berkunjung ke objek wisata di Bali dapat meninggalkan bekas kenangan dan pengalaman yang berarti. h. Nilai paling rendah terdapat pada variabel Ketertiban. Ini berarti bahwa,

pada Objek Wisata yang ada di Bali variabel ketertiban sangat perlu diperbaiki agar para wisatawan tetap merasa nyaman berada di setiap objek wisata yang ada di Bali. Dengan rasa nyaman akan kualitas pariwisata yang ditawarkan maka akan mendatangkan kunjungan yang lebih baik lagi.

i. Berdasarkan nilai keseluruhan variabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa potensi agrowisata obyek wisata di Bali dapat dikatakan sedang dengan total nilai 17810. Melihat angka dan kualifikasi tersebut berarti kawasan wisata di Bali sudah dikategorikan mampu bersaing dalam industri pariwisata baik di

44

Indonesia maupun dunia. Sehingga diperlukan peningkatan kuaitas pariwisata dengan perbaikan indicator-indikator yang masih dinilai sangat kurang.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dalam penulisan ini sebagai berikut.

1. Para mahasiswa/mahasiswi dapat memanfaatkan laporan penulisan ini untuk mengetahui kondisi pariwisata di Bali.

2. Para masyarakat dapat menjadikan laporan penulisan ini sebagai alternatif dalam refrensi berdasarkan penilaian pariwisata di Bali. Masyarakat juga diharapkan ikut berpartisipasi dalam menjaga keberlanjutan pariwisata Bali agar terus mendatangkan wisatawan, sehingga menambah pemasukan bagi APBD Bali. 3. Para penulis dapat memanfaatkan laporan penulisan ini sebagai kajian awal

untuk melakukan penulisan lebih lanjut

4. Kepada pemerintah yang terkait dengan pengelolaan pariwisata Bali, diharapkan untuk melakukan perbaikan terhadap indikator-indikator yang masih menjadi kelemaha objek-objek wisata di Bali baik dari segi ketertiban, keamanan, maupun pelayanan yang di berikan.

45

DAFTAR PUSTAKA

Dieter Brauer. 1997. Food for a Hungry World. Artikel majalahDevelopment and Coopeeration No. 1/1997 January/February.

DSE. 1995. Vegetable Production in Periurban Areas in The Tropics and Subtropics -Food, Income and Quality of Live- Report of DSE-ATSAF WorkshopNopember 14-17 1994 Zschortau Germany.

Friederike Bellin-Sesay, Reinhild Benterbusch, Angelika Dollinger: 1995. AIDS - The Implication for Food Security in Developing Countries, Artikel majalah: Agriculture Rural Development Vol 2 No. 2/1995.

John Naisbitt. 1994. Global Paradox. Bab 2: Pariwisata Globalisasi industri terbesar di dunia.

Kanwil Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi Jawa Timur. 1996. Industrialisasi Menuju Kecukupan Pangan. Kongres Nasional V. Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan Indonesia. Surabaya.

Kanwil Departemen Pertanian Propinsi Bali. 1997. Kebijaksanaan Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri Dalam Menghadapi Tantangan Global Pertanian Abad 21. Seminar Dalam Rangka Yudisium XV Fakultas Pertanian dan Diesnatalis XIII Universitas Warmadewa. Denpasar.

Kasryno, Faisal. 1993. Kebijaksanaan dan Strategi Penelitian untuk Mendukung Pembangunan Pertanian. Prosiding Simposium Penelitian Tanaman Pangan III di Jakarta/Bogor 23-25 Agustus 1993.

Michel Camdessus. 1996. The Challenges of Globalization. Majalah Development and Cooperation No.1/1996 Januari Februari. Halaman 18

Myriam Vander Stichele. 1996. Trade Liberalization - The Other Side of the Coin. Artikel dalam Majalah Development and Cooperation No. 1/1996 January/February Soekartawi. 1995. Strategi Perguruan Tinggi Pertanian dalam Mengembangkan Agribisnis khususnya Agrowisata dalam Era Industrialisasi.

Soekartawi, 1995. Model Pengembangan Agribisnis dan Agrowisata di Provinsi Bali. Makalah Seminar

Sukmayanti, Nur. 2011. Varibel Penentu Kepariwisataan. www.google.co.id : 15 Desember 2013: 03.48 pm

46

Sulistyo. 1994. Beras, Bulog dan Pemeratan. Jakarta, Kompas, 8 Agustus 1994. Sutjipta, Nyoman. 1994. Pola Pemasaran Terpadu Hasil Pertanian Tanaman Pangan di Desa. Makalah Seminar Pemasaran Terpadu Hasil-hasil pertanian tanaman pangan dalam rangka RUT II , tanggal 22 Nopember 1994 di Tabanan .

Sutjipta, Nyoman. 1995. Faktor-faktor Kelembagaan yang Mempengaruhi

Keberhasilan Pelaksanaan Agribisnis. Makalah Seminar Internasional The Role of Agribusiness in Supporting Export of Agricultural Products and Tourism Tanggal. Oleh AusAid 29 Maret 1995 di Denpasar.

Sutjipta, Nyoman. 1995. Masalah Agribisnis dan Swasembada Pangan di Indonesia dan Konsep Mendasar Pemecahannya. Penerbit: Universitas Udayana Denpasar. Sutjipta, Nyoman. 1995. Pelestarian Sumber Daya Hayati Indonesia, Strategi, Tantangan dan Peluang. Makalah bahasan disampaikan dalam Seminar Nasiona Budaya dan Budidaya Pertanian tanggal 21-22 Nopember 1995 di Bukittinggi. Sutjipta, Nyoman. 1995. Dilema Pengembangan Agribisnis untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Popmaseppi tanggal 7 Desember 1995.

Sutjipta, Nyoman. 1999. Strategi Pembangunan Dibidang Pertanian Khususnya Pertanian Tanaman Pangan. Makalah, disampaikan dalam Rapat Koordinasi Daerah Tk.II Buleleng, 29 Juni 1999 di Singaraja.

Sutjipta, Nyoman. 2002. Globalisasi dan Liberalisasi Perdagangan Dunia:

Kesenjangan dan Agenda Pertanian Indonesia Masa Depan. Makalah Seminal and Worshop: Food Sovereignty and Agrarian Reform the answer of the crisis and global hunger, Widyasabha Auditorium Udayana University, Bukit Jimbaran Bali, June 2nd - 3nd , 2002,

Sutjipta, Nyoman. 2002. Berbagai Aspek Pengembangan Agribisnis. Makalah

disampaikan dalam Seminar Pengembangan Rancang Bangun Kawasan Agribisnis di Pedesaan di Kabupaten Bangli dan Karangasem Propinsi Bali, tgl. 15 Agustus 2002 di Denpasar )

Sutjipta, Nyoman. 2003. Agrowisata: Modul Pembelajaran Program Magister Agribisnis. Program Pasca Sarjana UNUD, Denpasar.

Tim Lang and Colin Hines. 1996. Globalizing Agriculture: A Step in The Wrong Direction. Majalah Development and Cooperation No. 1/1996 Januari Februari. Halaman 14-17.

47

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1: Kuisioner Penelitian

KUESIONER AGROWISATA OBYEK WISATA DI BALI

(untuk menilai potensi dan perkembangan obyek wisata yang ada di Bali) Mohon dipilih jawaban skor untuk setiap indikator dengan jawaban yang jujur. Skor maksimal (5) adalah penilaian yang terbaik yang seharusnya terjadi. Sedangkan skor 1 adalah penilaian terjelek yang terjadi.

No INDIKATOR/PARAMETER SKOR

I KEAMANAN

1 Rasa aman dari pencurian 1 2 3 4 5 2 Tempat berobat jika jatuh sakit 1 2 3 4 5 3 Keselamatan jiwa 1 2 3 4 5 4 Rasa aman dari kegelapan / penerangan di jalanan 1 2 3 4 5 5 Rasa aman dari kecelakaan di perjalanan 1 2 3 4 5 6 Rasa aman dari gangguan masyarakat lokal 1 2 3 4 5 7 Rasa aman dari makanan sehat yang dijual lokal 1 2 3 4 5 8 Rasa aman dari gangguan binatang di hutan 1 2 3 4 5 9 Rasa aman dari gangguan tumbuhan hutan 1 2 3 4 5 10 Penilaian anda tentang food tourism 1 2 3 4 5 11 Kesan kemanan hasil pertanian bebas pestisida 1 2 3 4 5 12 Rasa aman dari genk motor 1 2 3 4 5 13 Rasa amam dari pelecehan seksual 1 2 3 4 5 14 Rasa aman dari penyakit menular 1 2 3 4 5 15 Rasa aman dari teroris 1 2 3 4 5 16 Keamanan dari tindakan korupsi 1 2 3 4 5 17 Keamanan dari pengaruh budaya asing 1 2 3 4 5 18 Keamanan dari virus flu burung 1 2 3 4 5 19 Keamanan dari gigitan nyamuk 1 2 3 4 5 20 Adanya satpam / petugas keamanan 1 2 3 4 5

TOTAL SKOR

II KESEJUKAN 1 2 3 4 5 1 Kualitas penataan lingkungan wisata 1 2 3 4 5 2 Penataan pertamanan 1 2 3 4 5 3 Kualitas reboisasi/penghijauan 1 2 3 4 5 4 Keindahan flora/fauna 1 2 3 4 5 5 Pengelolaan sampah 1 2 3 4 5 6 Pengelolaan limbah 1 2 3 4 5 7 Pencemaran lahan dan danau 1 2 3 4 5 8 Penilaian tentang pengelolaan sampah 1 2 3 4 5

48

9 Pertanian organik/bebas pestisida 1 2 3 4 5 10 Fasilitas yang disediakan untuk pengunjung 1 2 3 4 5 11 Penilaian anda tentang ecotourism 1 2 3 4 5 12 Bau sampah 1 2 3 4 5 13 Polusi udara akibat asap kendaraan 1 2 3 4 5 14 Tempat berteduh dari cuaca panas 1 2 3 4 5 15 Pendingin ruangan / kipas angin/ AC 1 2 3 4 5 16 Penanganan polusi akibat industri / pabrik 1 2 3 4 5 17 Adanya ruang terbuka hijau 1 2 3 4 5 18 Penataan lingkungan diluar objek wisata 1 2 3 4 5 19 Adanya pohon-pohon yang besar dan rindang 1 2 3 4 5 20 Ketersediaan air di daerah yang kering 1 2 3 4 5

TOTAL SKOR

III KETERTIBAN

1 Pengaturan ketertiban pengunjung 1 2 3 4 5 2 Penjelasan tanggung jawab pengunjung

(responsible tourism)

1 2 3 4 5 3 Penjelasan aturan oleh petugas 1 2 3 4 5 4 Kecukupan aturan/larangan untuk pengunjung 1 2 3 4 5 5 Petunjuk/aturan/larangan selama didalam hutan 1 2 3 4 5 6 Rambu-rambu ditengah hutan 1 2 3 4 5 7 Penjelasan sangsi jika buang sampah di hutan 1 2 3 4 5 8 Penjelasan sangsi jika memetik bunga/pohon 1 2 3 4 5 9 Petunjuk larangan membuang puntung rokok 1 2 3 4 5 10 Petunjuk larangan membuang sampah plastik 1 2 3 4 5 11 Penggunaan pestisida 1 2 3 4 5 12 Adanya aturan kawasan bebas asap rokok 1 2 3 4 5 13 Tertib lalu lintas 1 2 3 4 5 14 Aturan tentang tidak merusak tanaman 1 2 3 4 5 15 Wisata lokal taat pada antrian 1 2 3 4 5 16 Ketepatan waktu dalam suatu kegiatan /

pertunjukkan

1 2 3 4 5 17 Adanya sangsi membuang sampah sembarangan 1 2 3 4 5 18 Adanya penataan parkir antara sepeda montor dan

mobil

1 2 3 4 5 19 Larangan menebang pohon secara liar 1 2 3 4 5 20 Tertib administrasi / aal muasal pengunjung 1 2 3 4 5

TOTAL SKOR

IV PELAYANAN DAN KERAMAHAN

1 Keramahan petugas 1 2 3 4 5 2 Keramahan masyarakat setempat 1 2 3 4 5 3 Keramahan pelayanan hotel 1 2 3 4 5 4 Ketersediaan fasilitas air panas 1 2 3 4 5

49

5 Pelayanan makan dan minum 1 2 3 4 5 6 Kesan sadar wisata oleh masyarakat 1 2 3 4 5 7 Pelayanan telepon/alat komunikasi 1 2 3 4 5 8 Kemudahan perolehan informasi tentang keadaan

hutan dan danau

1 2 3 4 5 9 Kemudahan informasi tentang flora dan fauna 1 2 3 4 5 10 Kemudahan informasi tentang tampat-tempat suci

di sekitar Buyan Tamblingan

1 2 3 4 5 11 Adanya tempat ibadah 1 2 3 4 5 12 Adanya toilet yang memadai 1 2 3 4 5 13 Pelayanan yang cepat dan sigap 1 2 3 4 5 14 Senyum, sapa, salam saat ada pengunjung 1 2 3 4 5 15 Adanya fasilitas transfortasi umum 1 2 3 4 5 16 Pelayanan tidak membedakan status sosial 1 2 3 4 5 17 Tersedianya tempat sampah disudut-sudut tertentu 1 2 3 4 5 18 Adanya fasilitas jalan yang bagus 1 2 3 4 5 19 Pelayanan kesehatan pengunjung 1 2 3 4 5 20 Kejujuran petugas 1 2 3 4 5

TOTAL SKOR

V KEUNIKAN, KEINDAHAN, MENARIK

1 Kesan keindahan alam Buyan Tamblingan 1 2 3 4 5 2 Kesan kebersihan Obyek Wisata Buyan

Tamblingan

1 2 3 4 5 3 Kesan keterpeliharaan lingkungan sekitar 1 2 3 4 5 4 Kesan wisata trunyan 1 2 3 4 5 5 Kesan pencemaran pestisida krn pertanian 1 2 3 4 5 6 Atraksi yang disediakan oleh pengelola 1 2 3 4 5 7 Pelayanan untuk obyek wisata memancing 1 2 3 4 5 8 Pelayanan untuk wisata tracking 1 2 3 4 5 19 Pelayanan untuk wisata air 1 2 3 4 5 10 Keindahan untuk flower tourism 1 2 3 4 5 11 Adanya objek wisata terbaru tiap periode 1 2 3 4 5 12 Wisata yang berasal dari budaya 1 2 3 4 5 13 Keindahan pantai pasir putih 1 2 3 4 5 14 Keindahan pantai pasir hitam 1 2 3 4 5 15 Tradisi yang unik dan berbeda tiap kota 1 2 3 4 5 16 Keindahan sungai yang ada 1 2 3 4 5 17 Adanya oleh-oleh khas daerah yang unik 1 2 3 4 5 18 Penataan taman yang indah 1 2 3 4 5 19 Adanya objek wisata petualang 1 2 3 4 5 20 Paparan sawah yang membentang 1 2 3 4 5

TOTAL SKOR

50

1 Kesan pengalaman unik yang diperoleh 1 2 3 4 5 2 Kesan kemacetan 1 2 3 4 5 3 Kesan harga produk,jasa esuai dengan yang

ditawarkan

1 2 3 4 5 4 Kesan keunikan perkemahan 1 2 3 4 5 5 Kesan kenyamanan cuaca, udara/kesejukan 1 2 3 4 5 6 Kesan keunikan danau 1 2 3 4 5 7 Kesan spiritual/relijius yang diperoleh 1 2 3 4 5 8 Kesan cenderamata yang tersedia 1 2 3 4 5 9 Kesan untuk adventure tourism 1 2 3 4 5 10 Kesan pelayanan yang diberikan 1 2 3 4 5 11 Kesan ilmu yang diperoleh 1 2 3 4 5 12 Kesan citarasa makanan khas 1 2 3 4 5 13 Kesan adat dan tradisi 1 2 3 4 5 14 Kesan interaksi kepada masyarakat setempat 1 2 3 4 5 15 Kesan keamanan saat berkunjung 1 2 3 4 5 16 Kesan keadilan saat berkunjung 1 2 3 4 5 17 Kesan penanganan kesehatan 1 2 3 4 5 18 Kesan hiburan / konser malam hari 1 2 3 4 5 19 Kesan terhadap prilaku masyarakat setempat 1 2 3 4 5 20 Kesan kebersihan 1 2 3 4 5

TOTAL SKOR

TOTAL SKOR KESELURUHAN PENCAPAIAN PERSENTASE SKOR

51

Lampiran 2. Hasil Pengukuran Kondisi Agrowisata Ditinjau dari Variabel Keamanan

I KEAMANAN SKOR Kondisi Agrowisata 1 Rasa aman dari pencurian 136 CUKUP

2 Tempat berobat jika jatuh sakit 142 CUKUP 3 Keselamatan jiwa 144 CUKUP 4 Rasa aman dari kegelapan / penerangan di

jalanan

134 CUKUP 5 Rasa aman dari kecelakaan di perjalanan 137 CUKUP 6 Rasa aman dari gangguan masyarakat lokal 174 BAIK 7 Rasa aman dari makanan sehat yang dijual

lokal

148 CUKUP 8 Rasa aman dari gangguan binatang di hutan 164 BAIK 9 Rasa aman dari gangguan tumbuhan hutan 164 BAIK 10 Penilaian anda tentang food tourism 160 BAIK 11 Kesan kemanan hasil pertanian bebas

pestisida

145 CUKUP 12 Rasa aman dari genk motor 126 CUKUP 13 Rasa amam dari pelecehan seksual 140 CUKUP 14 Rasa aman dari penyakit menular 138 CUKUP 15 Rasa aman dari teroris 137 CUKUP 16 Keamanan dari tindakan korupsi 116 CUKUP 17 Keamanan dari pengaruh budaya asing 128 CUKUP 18 Keamanan dari virus flu burung 148 CUKUP 19 Keamanan dari gigitan nyamuk 123 CUKUP 20 Adanya satpam / petugas keamanan 165 BAIK

Kesimpulan :

Dari hasil penilaian variabel keamanan dengan 20 parameter yang di peroleh dari 44 orang responden, dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap variabel keamanan 25% digolongkan kedalam kategori baik dan 75% dalam keadaan cukup. Sehingga masih diperlukan peningkatan dari segi keamanan agrowisata di Bali mengingat belum ada 1% yang mencapai nilai maksimal.

52

Lampiran 3. Hasil Pengukuran Kondisi Agrowisata Ditinjau dari Variabel Kesejukan

II KESEJUKAN SKOR Kondisi

Agrowisata 1 Kualitas penataan lingkungan wisata 173 BAIK 2 Penataan pertamanan 157 BAIK 3 Kualitas reboisasi/penghijauan 171 BAIK 4 Keindahan flora/fauna 166 BAIK 5 Pengelolaan sampah 126 CUKUP 6 Pengelolaan limbah 115 CUKUP 7 Pencemaran lahan dan danau 121 CUKUP 8 Penilaian tentang pengelolaan sampah 182 BAIK 9 Pertanian organik/bebas pestisida 142 CUKUP 10 Fasilitas yang disediakan untuk

pengunjung

144 CUKUP 11 Penilaian anda tentang ecotourism 149 CUKUP

12 Bau sampah 116 CUKUP

13 Polusi udara akibat asap kendaraan 116 CUKUP 14 Tempat berteduh dari cuaca panas 137 CUKUP 15 Pendingin ruangan / kipas angin/ AC 135 CUKUP 16 Penanganan polusi akibat industri / pabrik 132 CUKUP 17 Adanya ruang terbuka hijau 155 BAIK 18 Penataan lingkungan diluar objek wisata 147 CUKUP 19 Adanya pohon-pohon yang besar dan

rindang

157 BAIK 20 Ketersediaan air di daerah yang kering 127 CUKUP

Kesimpulan:

Dari hasil penilaian variabel kesejukan dengan 20 parameter yang di peroleh dari 44 orang responden, dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap variabel kesejukan 35% digolongkan kedalam kategori baik dan 65% dalam keadaan cukup. Sehingga masih diperlukan peningkatan dari segi kesejukkan agrowisata di Bali mengingat belum ada 1% yang mencapai nilai maksimal. Baik itu berupa ruang terbuka hijau maupun pencemaran udara yang ada di Bali.

53

Lampiran 4. Hasil Pengukuran Kondisi Agrowisata Ditinjau dari Variabel Ketertiban

III KETERTIBAN SKOR Kondisi Agrowisata 1 Pengaturan ketertiban pengunjung 147 CUKUP

2 Penjelasan tanggung jawab pengunjung (responsible tourism)

145 CUKUP 3 Penjelasan aturan oleh petugas 150 BAIK 4 Kecukupan aturan/larangan untuk

pengunjung

152 BAIK 5 Petunjuk/aturan/larangan selama didalam

hutan

147 CUKUP 6 Rambu-rambu ditengah hutan 135 CUKUP 7 Penjelasan sangsi jika buang sampah di

hutan

142 CUKUP 8 Penjelasan sangsi jika memetik

bunga/pohon

132 CUKUP 9 Petunjuk larangan membuang puntung

rokok

125 CUKUP 10 Petunjuk larangan membuang sampah

plastik

136 CUKUP 11 Penggunaan pestisida 122 CUKUP 12 Adanya aturan kawasan bebas asap rokok 144 CUKUP 13 Tertib lalu lintas 135 CUKUP 14 Aturan tentang tidak merusak tanaman 154 BAIK 15 Wisata lokal taat pada antrian 133 CUKUP 16 Ketepatan waktu dalam suatu kegiatan /

pertunjukkan

127 CUKUP 17 Adanya sangsi membuang sampah

sembarangan

132 CUKUP 18 Adanya penataan parkir antara sepeda

montor dan mobil

137 CUKUP 19 Larangan menebang pohon secara liar 171 BAIK 20 Tertib administrasi / aal muasal

pengunjung

145 CUKUP

Kesimpulan:

Dari hasil penilaian variabel ketertiban dengan 20 parameter yang di peroleh dari 44 orang responden, dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap variabel kesejukan 35% digolongkan kedalam kategori baik dan 65% dalam keadaan cukup. Sehingga masih diperlukan peningkatan dari segi kesejukkan agrowisata di Bali mengingat belum ada 1% yang mencapai nilai maksimal. Baik itu berupa ruang terbuka hijau maupun pencemaran udara yang ada di Bali.

54

Lampiran 5. Hasil Pengukuran Kondisi Agrowisata Ditinjau dari Variabel Pelayanan dan Keramahan

IV PELAYANAN DAN KERAMAHAN SKOR Kondisi Agrowisata 1 Keramahan petugas 156 BAIK

2 Keramahan masyarakat setempat 170 BAIK 3 Keramahan pelayanan hotel 169 BAIK 4 Ketersediaan fasilitas air panas 164 BAIK 5 Pelayanan makan dan minum 160 BAIK 6 Kesan sadar wisata oleh masyarakat 163 BAIK 7 Pelayanan telepon/alat komunikasi 137 CUKUP 8 Kemudahan perolehan informasi

tentang keadaan hutan dan danau

148 CUKUP 9 Kemudahan informasi tentang flora dan

fauna

146 CUKUP 10 Kemudahan informasi tentang

tampat-tempat suci di sekitar Buyan Tamblingan

166 BAIK

11 Adanya tempat ibadah 181 BAIK 12 Adanya toilet yang memadai 129 CUKUP 13 Pelayanan yang cepat dan sigap 129 CUKUP 14 Senyum, sapa, salam saat ada

pengunjung

159 BAIK 15 Adanya fasilitas transfortasi umum 119 CUKUP 16 Pelayanan tidak membedakan status

sosial

156 BAIK 17 Tersedianya tempat sampah

disudut-sudut tertentu

132 CUKUP 18 Adanya fasilitas jalan yang bagus 127 CUKUP 19 Pelayanan kesehatan pengunjung 122 CUKUP 20 Kejujuran petugas 130 CUKUP

Kesimpulan :

Dari hasil penilaian variabel pelayanan dan keramahan dengan 20 parameter yang di peroleh dari 44 orang responden, dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap variabel pelayanan dan keramahan 45% digolongkan kedalam kategori baik dan 55% dalam keadaan cukup. Sehingga masih diperlukan peningkatan dari segi pelayanan dan keraamahan agrowisata di Bali mengingat belum ada 1% yang mencapai nilai maksimal.Oleh sebb itu, perlu adanya peningkatan pelayanan dan petugas objek wisata harus lebih ramah lagi.

55

Lampiran 6. Hasil Pengukuran Kondisi Agrowisata Ditinjau dari Variabel Keindahan, Keunikan, Menarik

V KEUNIKAN, KEINDAHAN, MENARIK

SKOR Kondisi Agrowisata 1 Kesan keindahan alam Buyan

Tamblingan

184 BAIK 2 Kesan kebersihan Obyek Wisata Buyan

Tamblingan

155 BAIK 3 Kesan keterpeliharaan lingkungan

sekitar

154 BAIK 4 Kesan wisata trunyan 167 BAIK 5 Kesan pencemaran pestisida krn

pertanian

139 CUKUP 6 Atraksi yang disediakan oleh pengelola 137 CUKUP 7 Pelayanan untuk obyek wisata

memancing

183 BAIK 8 Pelayanan untuk wisata tracking 168 BAIK 19 Pelayanan untuk wisata air 157 BAIK 10 Keindahan untuk flower tourism 165 BAIK 11 Adanya objek wisata terbaru tiap

periode

128 CUKUP 12 Wisata yang berasal dari budaya 168 BAIK 13 Keindahan pantai pasir putih 157 BAIK 14 Keindahan pantai pasir hitam 144 CUKUP 15 Tradisi yang unik dan berbeda tiap kota 171 BAIK 16 Keindahan sungai yang ada 140 CUKUP 17 Adanya oleh-oleh khas daerah yang

unik

178 BAIK 18 Penataan taman yang indah 167 BAIK 19 Adanya objek wisata petualang 157 BAIK 20 Paparan sawah yang membentang 174 BAIK

Kesimpulan :

Dari hasil penilaian variabel keindahan, keunikan dan menarik dengan 20 parameter yang di peroleh dari 44 orang responden, dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap variabel keindahan, keunikan dan menarik 75% digolongkan kedalam kategori baik dan 25% dalam keadaan cukup. Sehingga masih diperlukan peningkatan dari segi pelayanan dan keraamahan agrowisata di Bali mengingat belum ada 1% yang mencapai nilai maksimal.

56

Lampiran 7. Hasil Pengukuran Kondisi Agrowisata Ditinjau dari Variabel Pengalaman

VI PENGALAMAN SKOR Kondisi Agrowisata 1 Kesan pengalaman unik yang diperoleh 169 BAIK

2 Kesan kemacetan 118 CUKUP 3 Kesan harga produk,jasa esuai dengan

yang ditawarkan

148 CUKUP 4 Kesan keunikan perkemahan 163 BAIK 5 Kesan kenyamanan cuaca,

udara/kesejukan

160 BAIK 6 Kesan keunikan danau 163 BAIK 7 Kesan spiritual/relijius yang diperoleh 170 BAIK 8 Kesan cenderamata yang tersedia 157 BAIK 9 Kesan untuk adventure tourism 158 BAIK 10 Kesan pelayanan yang diberikan 162 BAIK 11 Kesan ilmu yang diperoleh 157 BAIK 12 Kesan citarasa makanan khas 170 BAIK

13 Kesan adat dan tradisi 187 SANGAT BAIK 14 Kesan interaksi kepada masyarakat

setempat

165 BAIK 15 Kesan keamanan saat berkunjung 147 CUKUP 16 Kesan keadilan saat berkunjung 145 CUKUP 17 Kesan penanganan kesehatan 137 CUKUP 18 Kesan hiburan / konser malam hari 136 CUKUP 19 Kesan terhadap prilaku masyarakat

setempat

154 BAIK 20 Kesan kebersihan 139 CUKUP

Kesimpulan :

Dari hasil penilaian variabel pengalaman dengan 20 parameter yang di peroleh dari 44 orang responden, dapat disimpulkan bahwa penilaian terhadap variabel pengalaman 5% digolongkan kedalam kategori sangat baik, 60% dengan kategori baik dan 35% dalam keadaan cukup.

Dokumen terkait