BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
C. Pembahasan
1. Penilaian Tingkat Kesehatan PD BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun
kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2013 secara lebih rinci disajikan pada tabel 41. Di dalam tabel 41 ditentukan penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2013.
92
Tabel 41:Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2013 Faktor dan komponen yang dinilai Bobot rasio
Rasio Nilai Kredit Komponen Nilai Kredit Faktor Predikat a. Capital CAR 30% 25,33 100 30 Sehat b. Assets Quality Rasio KAP Rasio PPAP 25% 5% 2,57 100 100 100 25 5 Sehat Sehat c. Management 20% 95 19 Sehat d. Earning Power Rasio ROA Rassio BOPO 5% 5% 3,07 68,91 100 100 5 5 Sehat Sehat e. Liquidity Cash Ratio Rasio LDR 5% 5% 18,83 84,18 100 100 5 5 Sehat Sehat
Total Nilai 99 Sehat
Berdasarkan tabel 41 penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2013 menunjukan Nilai Kredit Faktor sebesar 99 dan berpredikat Sehat. Predikat tersebut diperoleh dari hasil kuantifikasi semua faktor dan komponen dalam tahun 2013.
a. Permodalan (Capital)
Dalam Faktor Permodalan terdapat dua komponen yang digunakan untuk mengukur Rasio Kecukupan Modal yaitu Modal Bank dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Modal bank tahun 2013 sebesar Rp 24.134.899.301 (tabel 14) dan ATMR tahun 2013 sebesar Rp 95.280.191.387 (tabel 13) menghasilan CAR sebesar 25,33 % yang berarti bahwa modal minimum yang harus disediakan telah berada di atas batas yang telah ditentukan yaitu 8%. Hal ini juga menunjukkan PD. BPR Bank Daerah
93
Gunungkidul mempunyai kecukupan modal yang baik untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko.
b. Kualitas Aktiva Produktif (Asset Quality)
Penilaian Kualitas Aktiva Produktif terdiri atas dua rasio, yaitu:
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produkitf Pada tahun 2013 jumlah Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan sebesar Rp 3.294.750.830 (tabel 16) dan jumlah Aktiva Produktifnya sebesar Rp 128.277.396.426 (tabel 15) dari kedua angka tersebut diperoleh Rasio Aktiva Produkitf yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif sebesar 2,57% . Dari rasio ini menyumbang Nilai Kredit faktor sebesar 25. Berdasarkan Nilai Kredit Faktor Rasio Kualitas Aktiva Produktif tahun 2013 berpredikat Sehat.
2) Rasio Penyisihan Pengahapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk oleh Bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk oleh Bank
Jumlah PPAP yang Dibentuk oleh Bank tahun 2013 sebesar Rp 1.582.470.613 (tabel 17) dan besarnya PPAP yang Wajib Dibentuk oleh Bank adalah sebesar Rp 1.582.470.613 (tabel 17) keduanya menghasilkan rasio sebesar 100%. Rasio ini berarti cadangan yang berhasil dibentuk oleh pihak bank untuk menutup kemungkinan kerugian adalah sebesar 100% berdasarkan penggolongan Kualitas Aktiva Produktifnya. Rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebsar 5 dan
94
berdasarkan Nilai Kredit Faktor tersebut PPAP tahun 2013 bepredikat Sehat.
c. Manajemen (Management)
Penilaian manajemen PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2013 menghasilakan total nilai sebesar 95 yang terdiri atas nilai 39 untuk Manajemen Umum dan nilai 56 untuk Manajemen Risiko (Tabel 18). Dengan perolehan nilai sebesar 95, Faktor Manajemen menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 19 dan berpredikat Sehat. Ini berarti manajemen PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul telah melaksanakan dan mengelolan bank dengan baik sesuai berdasarkan prinsip – prinsip perbankan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Rentabilitas (Earning Power)
Penilaian Faktor Rentabilitas terdiri atas dua rasio, yaitu
1) Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Rata- rata Volume Usaha
Laba sebelum pajak sebesar Rp 3.645.119.000 (lampiran) dan Rata-rata volume usaha sebesar Rp 118.756.508.636(Tabel 19) , dua komponen tersebut menghasilkan rasio sebesar 3,07% dan Nilai Kredit Faktor sebesar 5. Menurut Nilai Kredit Fakor PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul memiliki Rasio ROA yang berpredikat Sehat. Hal ini berarti bahwa PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul sudah mampu memperoleh laba atas pendayagunaan aktiva.
95
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional tahun 2013 adalah sebesar 68,91% . Rasio ini menunjukkan bank sudah mampu menjalankan kegiatan operasionalnya secara efisien. Dengan biaya operasional sebesar Rp 8.584.941.000 (lampiran ) mampu mengahsilkan pendapatan sebesar Rp 12.457.681.000 (lampiran ). Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5% dan mempunyai predikat Sehat.
e. Likuiditas (Liquidity)
Penilaian faktor likuidtas didasarkan pada dua rasio, yaitu : 1) Rasio Alat Likuid terhadap Hutanglancar
Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar sebesar 18,83% terdiri atas dua komponen yaitu Alat Likuid yang termasuk di dalamnya Kas, Penanaman pada bank lain dan Tabungan bank lain pada bank sebesar Rp 12.062.970.000 terhadap Hutang Lancar yang termasuk di dalamnya Kewajiban Segera, Tabungan, dan Deposito sebesar Rp 64.049.995.000. Dari rasio 18,83% menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5 dan memperoleh predikat Sehat.
2) Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank
Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank pada tahun 2013 sebesar 84,18%. Hasil ini merupakan perhitungan antara Kredit sebesar Rp 105.371.273.748 terhadap Dana yang Diterima oleh Bank sebesar Rp 125.167.112.754. Rasio ini menunjukkan bahwa sebesar 84,18% dana pihak ketiga ditanamkan dalam kredit yang diberikan. Rasio ini
96
menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5 dan memperoleh predikat Sehat.
2. Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2014 Perhitungan rasio dan nilai kredit seluruh faktor penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2014 secara lebih rinci disajikan pada tabel 42. Di dalam tabel juga dapat ditentukan penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2014 sebagai berikut :
Tabel 42: Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2014 Faktor dan komponen yang dinilai Bobot rasio
Rasio Nilai Kredit Komponen Nilai Kredit Faktor Predikat a. Capital CAR 30% 21,72 100 30 Sehat b. Assets Quality Rasio KAP Rasio PPAP 25% 5% 2,13 100 100 100 25 5 Sehat Sehat c. Management 20% 99 19,8 Sehat d. Earning Power Rasio ROA Rassio BOPO 5% 5% 2,82 69,85 100 100 5 5 Sehat Sehat e. Liquidity Cash Ratio Rasio LDR 5% 5% 13,96 90,43 100 94,28 5 4,71 Sehat Sehat
Total Nilai 99,51 Sehat
Berdasarkan tabel 42 penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2014 menunjukan Nilai Kredit Faktor sebesar 99,51 dan berpredikat Sehat. Predikat tersebut diperoleh dari hasil kuantifikasi semua faktor dan komponen dalam tahun 2014.
97
a. Permodalan (Capital)
Dalam Faktor Permodalan terdapat dua komponen yang digunakan untuk mengukur Rasio Kecukupan Modal yaitu Modal Bank dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Modal bank pada tahun 2014 sebesar Rp 28.445.405.860 (tabel 23) dan ATMR tahun 2014 sebesar Rp 130.106.288.592 (tabel 22) menghasilan CAR sebesar 21,72% yang berarti bahwa modal minimum yang harus disediakan telah berada di atas batas yang telah ditentukan yaitu 8%. Hal ini juga menunjukkan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul mempunyai kecukupan modal yang baik.
b. Kualitas aktiva Produktif ( Asset Quality)
Penilaian Kualitas Aktiva Produktif terdiri atas dua rasio, yaitu:
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produkitf
Pada tahun 2014 jumlah Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan sebesar Rp 3.560.209.601 (tabel25) dan jumlah Aktiva Produktifnya sebesar Rp 167.061.680.910 (tabel24) dari kedua angka tersebut diperoleh Rasio Aktiva Produkitf yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif sebesar 2,13% . Dari rasio ini menyumbang Nilai Kredit faktor sebesar 25. Berdasarkan Nilai Kredit Faktor Rasio Kualitas Aktiva Produktif tahun 2014 berpredikat Sehat.
2) Rasio Penyisihan Pengahapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk oleh Bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk oleh Bank
98
Jumlah PPAP yang Dibentuk oleh Bank tahun 2014 sebesar Rp 1.813.840.692 (tabel26) dan besarnya PPAP yang Wajib Dibentuk oleh Bank adalah sebesar Rp 1.813.840.692 (tabel26) keduanya menghasilkan rasio sebesar 100%. Rasio ini berarti cadangan yang berhasil dibentuk oleh pihak bank untuk menutup kemungkinan kerugian adalah sebesar 100% berdasarkan penggolongan Kualitas Aktiva Produktifnya. Rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5 dan berdasarkan Nilai Kredit Faktor tersebut PPAP tahun 2013 bepredikat Sehat.
c. Manajemen (Management)
Penilaian manajemen PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2014 menghasilakn total nilai sebesar 99 yang terdiri atas 40 untuk Manajemen Umum dan 59 untuk Manajemen Risiko (tabel 27). Dengan perolehan nilai sebesar 99, Faktor Manajemen menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 19,8 dan berpredikat Sehat. Ini berarti manajemen PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul telah melaksanakan dan mengelolan bank dengan baik sesuai berdasarkan prinsip – prinsip perbankan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Rentabilitas (Earning Power)
Penilaian Faktor Rentabilitas terdiri atas dua rasio, yaitu
1) Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Rata- rata Volume Usaha
Laba sebelum pajak tahun 2014 sebesar Rp 4.164.547.157 (lampiran) dan Rata-rata volume usaha sebesar Rp 147.451.312.678
99
(tabel 28) , dua komponen tersebut menghasilkan rasio sebesar 2,82% dan Nilai Kredit Faktor sebesar 5. Menurut Nilai Kredit Fakor PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul memiliki Rasio ROA yang berpredikat Sehat. Hal ini berarti bahwa PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul sudah mampu memperoleh laba atas pendayagunaan aktiva.
2) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional tahun 2014 adalah sebesar 69,85% . Rasio ini menunjukkan bank sudah mampu menjalankan kegiatan operasionalnya secara efisien. Dengan biaya operasional sebesar Rp 10.269.813.000 (lampiran ) mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 14.703.016.000(lampiran ). Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5% dan mempunyai predikat Sehat.
e. Likuiditas (Liquidity)
Penilaian faktor likuidtas didasarkan pada dua rasio, yaitu : 1) Rasio Alat Likuid terhadap Hutang lancar
Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar tahun 2014 sebesar 13,96% terdiri atas dua komponen yaitu Alat Likuid yang termasuk di dalamnya Kas, Penanaman pada bank lain dan Tabungan bank lain pada bank sebesar Rp 11.328.060.164 terhadap Hutang Lancar yang termasuk di dalamnya Kewajiban Segera, Tabungan, dan Deposito sebesar Rp 81.126.596.000. Ini berarti setiap Rp 1 kewajiban yang harus segera dibayar dapat ditutupi dengan Rp 0,13 alat likuid. Dari rasio 13,96%
100
menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5 dan memperoleh predikat Sehat.
2) Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank
Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank pada tahun 2014 sebesar 90,43%. Hasil ini merupakan perhitungan antara Kredit sebesar Rp 147.612.342.426terhadap Dana yang Diterima oleh Bank sebesar Rp 163.227.609.372. Rasio ini menunjukkan bahwa sebesar 90,43% dana pihak ketiga ditanamkan dalam kredit yang diberikan. Rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5 dan memperoleh predikat Sehat.
3. Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2015
Perhitungan masing-masing rasio dan nilai kredit seluruh faktor penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2015 secara lebih rinci disajikan pada table 43. Di dalam tabel 43 juga dapat ditentukan penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2015.
101
Tabel 43: Penilaian Tingkat Kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul tahun 2015 Faktor dan komponen yang dinilai Bobot rasio
Rasio Nilai Kredit Komponen Nilai Kredit Faktor Predikat a. Capital CAR 30% 33,41 100 30 Sehat b. Assets Quality Rasio KAP Rasio PPAP 25% 5% 2,74 100 100 100 25 5 Sehat Sehat c. Management 20% 100 20 Sehat d. Earning Power Rasio ROA Rassio BOPO 5% 5% 2,59 69,22 100 100 5 5 Sehat Sehat e. Liquidity Cash Ratio Rasio LDR 5% 5% 29,29 81,96 100 100 5 5 Sehat Sehat
Total Nilai 100 Sehat
Berdasarkan tabel 43 penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2015 menunjukan Nilai Kredit Faktor sebesar 100 dan berpredikat Sehat. Predikat tersebut diperoleh dari hasil kuantifikasi semua faktor dan komponen dalam tahun 2015.
a. Permodalan (Capital)
Dalam Faktor Permodalan terdapat dua komponen yang digunakan untuk mengukur Rasio Kecukupan Modal yaitu Modal Bank dan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Modal bank pada tahun 2015 sebesar Rp 53.324.205.004(tabel 32) dan ATMR tahun 2015 sebesar Rp 159.624.454.424 (tabel 31) menghasilan CAR sebesar 33,41% yang berarti bahwa modal minimum yang harus disediakan telah berada di atas batas yang telah ditentukan yaitu 8%. Hal ini juga menunjukkan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul mempunyai kecukupan modal yang baik.
102
b. Kualitas Aktiva Produktif (Asset Quality)
Penilaian Kualitas Aktiva Produktif terdiri atas dua rasio, yaitu:
1) Rasio Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produkitf
Pada tahun 2015 jumlah Aktiva Produktif yang Diklasifikasikan sebesar Rp 5.422.046.385 (tabel 34) dan jumlah Aktiva Produktifnya sebesar Rp 198.018.168.176 (tabel 33) dari kedua angka tersebut diperoleh Rasio Aktiva Produkitf yang Diklasifikasikan terhadap Aktiva Produktif sebesar 2,74% . Dari rasio ini menyumbang Nilai Kredit faktor sebesar 25. Berdasarkan Nilai Kredit Faktor Rasio Kualitas Aktiva Produktif tahun 2014 berpredikat Sehat.
2) Rasio Penyisihan Pengahapusan Aktiva Produktif yang Dibentuk oleh Bank terhadap Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Wajib Dibentuk oleh Bank
Jumlah PPAP yang Dibentuk oleh Bank tahun 2015 sebesar Rp 1.874.025.161 (tabel35) dan besarnya PPAP yang Wajib Dibentuk oleh Bank adalah sebesar Rp 1.874.025.161 (tabel 35) keduanya menghasilkan rasio sebesar 100%. Rasio ini berarti cadangan yang berhasil dibentuk oleh pihak bank untuk menutup kemungkinan kerugian adalah sebesar 100% berdasarkan penggolongan Kualitas Aktiva Produktifnya. Rasio ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebsar 5 dan berdasarkan Nilai Kredit Faktor tersebut PPAP tahun 2015 bepredikat Sehat.
103
c. Manajemen (Management)
Penilaian manajemen PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul pada tahun 2015 menghasilakn total nilai sebesar 100 yang terdiri atas 40 untuk Manajemen Umum dan 60 untuk Manajemen Risiko (tabel 36). Dengan perolehan nilai sebesar 100, Faktor Manajemen menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 20 dan berpredikat Sehat. Ini berarti manajemen PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul telah melaksanakan dan mengelolan bank dengan baik sesuai berdasarkan prinsip–prinsip perbankan sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia.
d. Rentabilitas (Earning Power)
Penilaian Faktor Rentabilitas terdiri atas dua rasio, yaitu
1) Rasio Laba sebelum Pajak terhadap Rata- rata Volume Usaha
Laba sebelum pajak tahun 2015 sebesar Rp 4.942.570.300 (lampiran) dan Rata-rata volume usaha sebesar Rp 190.532.657.244 (tabel 37) , dua komponen tersebut menghasilkan rasio sebesar 2,59% dan Nilai Kredit Faktor sebesar 5. Menurut Nilai Kredit Fakor PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul memiliki Rasio ROA yang berpredikat Sehat. Hal ini berarti bahwa PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul sudah mampu memperoleh laba atas pendayagunaan aktiva.
2) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional
Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional tahun 2015 adalah sebesar 69,22% . Rasio ini menunjukkan bank sudah mampu menjalankan kegiatan operasionalnya secara efisien. Dengan
104
biaya operasional sebesar Rp 12.273.862.000 (lampiran ) mampu menghasilkan pendapatan sebesar Rp 17.731.797.000 (lampiran ). Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional ini menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5% dan mempunyai predikat Sehat.
e. Likuiditas (Liquidity)
Penilaian faktor likuidtas didasarkan pada dua rasio, yaitu : 1) Rasio Alat Likuid terhadap Hutang lancar
Rasio Alat Likuid terhadap Hutang Lancar tahun 2015 sebesar 29,29% terdiri atas dua komponen yaitu Alat Likuid yang termasuk di dalamnya Kas, Penanaman pada bank lain dan Tabungan bank lain pada bank sebesar Rp 32.803.879.729 terhadap Hutang Lancar yang termasuk di dalamnya Kewajiban Segera, Tabungan, dan Deposito sebesar Rp 112.009.692.000. Ini berarti setiap Rp 1 kewajiban yang harus segera dibayar dapat ditutupi dengan Rp 0,29 alat likuid. Dari rasio 29,29% menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5 dan memperoleh predikat Sehat.
2) Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank
Rasio Kredit terhadap Dana yang Diterima oleh Bank pada tahun 2015 sebesar 81,96%. Hasil ini merupakan perhitungan antara Kredit sebesar Rp 179.773.935.951 terhadap Dana yang Diterima oleh Bank sebesar Rp 219.341.199.559. Rasio ini menunjukkan bahwa sebesar 981,96% dana pihak ketiga ditanamkan dalam kredit yang diberikan. Rasio ini
105
menyumbang Nilai Kredit Faktor sebesar 5 dan memperoleh predikat Sehat.
106
BAB VI PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan informasi yang diperoleh baik dari pihak PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul dan data yang diperoleh dari website OJK, maka dapat diambil kesimpulan tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul selama tahun 2013 sampai 2014 mendapatkan predikat “Sehat”. Hal ini ditunjukkan dengan seluruh faktor yang dinilai mendapatkan hasil sehat.
Hasil rasio permodalan selama tiga tahun menunjukkan bahwa BPR telah memenuhi syarat penyediaan modal minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia,sehingga rasio permodalan selama tiga thaun mendapatkan predikat sehat. Faktor kualitas aktiva produkitf diukur dengan dua rasio, dari dua rasio mendapatkan predikat sehat. Hal ini menunjukkan bahwa BPR telah menyadiakan dana berupa aktiva produktif berdasarkan prinsip kehati-hatian.
Faktor manajemen selama tiga tahun mengalami peningkatan dalam penilaian dan mendapatkan predikat sehat. Manajemen melakukan perbaikan dari setiap tahunnya. Faktor rentabilitas diukur dengan dua rasio. Dua rasio ini mendapatkan predikat sehat. Rasio-rasio yang digunakan unutk mengukur faktor likuiditas selama tiga tahun mendapatkan predikat sehat.
107
B. KETERBATASAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan terdapat keterbatasan dalam penilaian tingkat kesehatan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul, yaitu: 1. Dalam menilai faktor manajemen BPR tidak mempunyai laporan penilaian
manajemen sehingga penulis menyebarkan kuesioner kepada manajemen untuk memberikan penilaian terhadap kinerja manajemen, jawaban yang diberikan oleh pihak manajemen bisa saja bersifat subjektif dan pihak BPR hanya mengizinkan satu orang yang mengisi kuesioner tersebut.
2. BPR hanya dapat memberikan data yang berkaitan dengan faktor permodalan, faktor kualitas aktiva produktif, daftar asset selama tiga tahun, dan faktor likuiditas. Untuk laporan keuangan laba rugi, neraca tidak diperoleh data dikarena merupakan data yang tidak bisa dikeluarkan. 3. BPR tidak terbuka dengan tidak mau menyediakan waktu ketika diminta
untuk melakukan beberapa wawancara terkait dengan hasil penilaian tingkat kesehatan BPR.
C. SARAN
1. Diharapkan pihak manajemen BPR melakukan penilaian kinerja manajemen baik manajemen umum dan manajemen risiko sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia untuk meningkatkan kinerja manajemen atau mempertahankan kinerja manajemen.
2. Diharapkan peneliti selanjutnya melakukan wawancara untuk memperoleh data apakah terdapat faktor yang bisa membuat nilai kredit bank turun,
108
sehingga membuat bank yang sehat atau cukup sehat atau kurang sehat akan diturunkan menjadi tidak sehat
109
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. F. 2003. Manajemen Perbankan (Teknik Analisis Kinerja Keuangan Bank).Penerbitan Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
Abidin, Zainal ., Zulkarnain Sitompul ., Gantiah Wuryandani ., Patrick A. Kapugu ., Sylvia Sazumi ., Pri Hartini ., Ristia Icha Pramesi ., 2012. Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Liabilitas dan ModalKewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM). Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES) Bank Indonesia
http://www.bi.go.id/id/peraturan/kodifikasi/bank/Pages/1.3.2.4.%20Kewa jiban%20Penyediaan%20Modal%20Minimum.aspx . Diakses tanggal 17 Januari 2017
Dendawijaya, Lukman. 2000. Manajemen Perbankan. Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta Selatan
Fahmi, Irham. 2014. Pengantar Perbankan Teori dan Aplikasi. Penerbit Alfabeta, Bandung
Ginting, Ramlan ., Chandra Murniadi., Dudy Iskandar., Gantiah Wyryandani., Zulkrnain Sitompul., Siti Astiyah., Wahyu YuwanaHidayat., Komala Dewi., Wirza Ayu Novriani., Christian Natalia Hutabarat., Riska Rosdiana. 2012.Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Kelembagaan Penilaian Tingkat Kesehatan Bank. Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES) Bank Indonesia
http://www.bi.go.id/id/peraturan/kodifikasi/bank/Documents/Kodifikasi- Penilaian%20Tingkat%20Kesehatan%20Bank.pdf . Diakses tanggal 20 September 2016
Ginting, Ramlan ., Dudy Iskandar., Gantinah Wuryandani ., Zulkarnain Sitompul., Pri Hartini ., Aprilia Anjasari ., Laura Grace Gabriella ., 2012.
Kodifikaasi Peraturan Bank Indonesia Aset Penilaian Kualitas Aset dan Restrukturisasi Pembiayaan. Pusat Riset dan Edukasi Bank Sentral (PRES) Bank Indonesia
http://www.bi.go.id/id/peraturan/kodifikasi/bank/Pages/1.3.1.1.%20Penil aian%20Kualitas%20Aset%20dan%20Restrukturisasi%20Pembiayaan.as px . Diakses 11 Januari 2017
Latumaerissa, Julius R. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Salemba Empat, Jakarta
Novianti, Siska . 2007. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode CAMEL. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
110
Nugraheni, Princilla Tyas Utami. 2011. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Menggunakan Metode CAMEL. Skripsi. Universitas Sanata Dharma , Yogyakarta
Nugroho, Danang Novianto Setyo. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Bank pada PD. BPR BKK Karangmalang Kabupaten Sragen. Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Nuritno, Totok Budisantoso. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Edisi 3. Salemba Empat, Jakarta
Oktovianus, Paul Vicko. 2012. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat. Skripsi. Unversitas Sebelas Maret, Surakarta
Peran BPR bagi Usaha Mikro Sangat Diperlukan - Dengan Proses Mudah dan Cepat. http://www.neraca.co.id/article/20132/peran-bpr-bagi-usaha- mikro-sangat-diperlukan-dengan-proses-mudah-dan-cepat . Diakses 11 September 2016
Peranan Bank dalam Perekonomian suatu Negara
http://direktoritraining.com/peranan-bank-dalam-perekonomian-suatu- negara/.Diaskes tanggal 20 September 2016
Produk dan Layanan PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul
http://www.bankgunungkidul.co.id/index.php/produk/pinjaman-kredit. Diakses tanggal 10 Januari 2017
Purnadi, Antonius. 2007. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Metode CAMEL. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Ruwaida, Fitri. 2011. Analisis Laporan Keuangan untuk Menilai Tingkat
Kesehatan Keuangan pada PD BPR Bank Klaten. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta
Sejarah PD BPR Bank Daerah Gunungkidul
http://bpr-bdg.co.id/index.php. Diaskes tanggal 17 September 2016 Taswan. 2006. Manajemen Perbankan Konsep Teknik & Aplikasi + Banking Risk
Assessment. UPP STIM YKPN , Yogyakarta Visi dan Misi PD BPR Bank Daerah Gunungkidul
http://www.bankgunungkidul.co.id/index.php/tentang-kami/visi-dan- misi. Diakses tanggal 10 Januari 2017
111
112
Lampiran 1
Perhitungan Kebutuhan Modal Minimum PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Tahun 2013
113
Lampiran 2
Perhitungan Kebutuhan Modal Minimum PD. BPR Bank Daerah GunungkidulTahun 2014
114
Lampiran 3
Perhitungan Kebutuhan Modal Minimum PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Tahun 2015
115
Lampiran 4
Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Tahun 2013
116
Lampiran 5
Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Tahun 2014
117
Lampiran 6
Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) PD. BPR Bank Daerah Gunungkidul Tahun 2015
118
Lampiran 7 Kualitas Aset Produktif
119
Lampiran 8 Kualitas Aset Produktif
120
Lampiran 9 Kualitas Aset Produktif
121
Lampiran 10
Laporan Publikasi Triwulanan Laporan Laba Rugi
Desember 2014
PD BPR Bank Daerah Gunungkidul JL BRIGJEND KATAMSO NO 49 WONOSARI GUNUNGKIDUL
(ribuan) Pos-pos Posisi Desember 2014 Posisi Desember 2013
Pendapatan dan Beban Operasional
Pendapatan Bunga 0 0
Bunga Kontraktual 21,275,521 17,390,915
Amortisasi Provisi 1,712,693 1,408,289
Amortisasi Biaya Transaksi -/- 0 0
Jumlah Pendapatan Bunga 22,988,214 18,799,204
Beban Bunga 0 0
Bunga Kontraktual 9,271,729 7,242,101
Amortisasi Provisi, Administrasi dan Biaya Transaksi 0 0
Jumlah Beban Bunga 9,271,729 7,242,101
Jumlah Pendapatan Bunga - Bersih 13,716,485 11,557,103
Pendapatan Operasional Lainnya 986,531 900,578
JUMLAH PENDAPATAN OPERASIONAL 14,703,016 12,457,681
Beban Penyisihan Kerugian Aset Produktif 597,095 672,303
Beban Pemasaran 0 0
Beban Penelitian dan Pengembangan 0 0
Beban Administrasi dan Umum 8,189,844 6,485,594
Beban Operasional Lainnya 1,482,874 1,427,044
JUMLAH BEBAN OPERASIONAL 10,269,813 8,584,941