• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Dalam dokumen 67dca285ed648a6d27663388078d3fdd Lakip 2013 (Halaman 87-95)

BAB IV. PENUTUP LAMPIRAN LAMPIRAN

17 SUNGAI ROTAN

I.3. Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Prestasi capaian sasaran ini dinilai dari 2 (dua) indikator yaitu Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan Jumlah penduduk miskin.

- PDRB perkapita untuk migas dan tanpa migas

Indikator umum yang dipakai untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah dengan melihat perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah yang bersangkutan, baik dengan minyak dan gas (migas) maupun tanpa migas.

Selama lima tahun terakhir (2008-2013) total nilai tambah yang dihasilkan oleh aktivitas sektor-sektor ekonomi yang berada di wilayah Kabupaten Muara Enim secara konsisten mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, nilai PDRB Kabupaten Muara Enim atas harga berlaku adalah 17.927.942 juta rupiah (dengan migas). Nilai ini terus bertambah hingga tahun 2011 mencapai 23.284.116 juta rupiah (dengan migas) atau mengalami peningkatan sebesar 29,85 persen, di tahun 2012 mencapai 26.000.400 juta rupiah (dengan migas) dan pada tahun 2013 mencapai Rp. 20.371.132. Dibanding tahun sebelumnya, nilai PDRB atas harga berlaku tahun 2013 tumbuh sebesar 78,35 persen (dengan migas) dan 1,00 persen (tanpa migas).

Tabel T-II.4

PDRB Kabupaten Muara Enim Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan Tahun 2008-2012 (Juta Rupiah)

Tahun Harga Berlaku Harga Konstan

Dengan

Migas TanpaMigas DenganMigas TanpaMigas

2008 17.927.942 9.696.596 7.714.277 4.804.098 2009 17.923.618 10.932.952 8.079.324 5.105.150 2010 20.397.088 12.648.092 8.499.163 5.480.977 2011 23.284.116 14.656.357 8.950.149 5.920.488 2012 26.000.400 17.044.161 9.149.532 6.417.138 2013 20.371.132 17.255.594 7.098.579 6.088.378

Kenaikan PDRB atas dasar harga konstan pada tahun 2010 lebih tinggi jika dibandingkan dengan kenaikan pada tahun 2009. Hal ini menggambarkan bahwa perekonomian Kabupaten Muara Enim semakin membaik dengan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat. Nilai PDRB Kabupaten Muara Enim atas dasar harga konstan pada tahun 2013 adalah sebesar 7,09 triliun rupiah (dengan migas) dan 6,08 triliun rupiah (tanpa migas) atau turun masing-masing sebesar 1,28 persen dan 1,05 persen. Penurunan PDRB Kabupaten Muara Enim atas dasar harga konstan tahun 2013 dikarenakan adanya pembentukan daerah otonomi baru yaitu Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) sebagai daerah pemekaran Kabupaten Muara Enim.

Pertumbuhan Ekonomi

Produktifitas ekonomi suatu daerah terlihat dari pertumbuhan ekonominya yang diperoleh dari PDRB atas dasar harga konstan. Selama lima tahun terakhir, kegiatan perekonomian di wilayah Kabupaten Muara Enim mengalami trend pertumbuhan yang terus

meningkat, seperti terlihat pada Gambar G-II.5. Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi dengan migas sebesar 5,87 persen sedangkan pertumbuhan ekonomi tanpa migas sebesar 6,94 persen.

Grafik I

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2013 (persen)

Pertumbuhan ekonomi yang positif menggambarkan

perkembangan sekaligus percepatan dalam proses pembangunan. Setelah mengalami perlambatan laju pertumbuhan pada tahun 2009 dibandingkan dengan tahun sebelumnya, maka pada tahun 2011, 2012 dan 2013 perekonomian Muara Enim kembali menunjukan pertumbuhan yang cukup baik.

Struktur Ekonomi

Struktur perekonomian suatu wilayah sangat tergantung dari sumbangan/peranan semua sektor ekonomi dalam pembentukan PDRB. Pengetahuan akan persentase sumbangan masing-masing sektor akan memberikan deskripsi tentang ragam dan struktur perekonomian suatu wilayah.

Dengan melihat perkembangan perekonomian Kabupaten Muara Enim dari tahun ke tahun selama periode 2008-2013, tampak bahwa kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap total PDRB Kabupaten Muara Enim terus mengalami penurunan sementara sektor lainnya terus mengalami peningkatan kecuali sektor listrik dan air bersih. Hal demikian menunjukan bahwa pada beberapa tahun mendatang peranan sektor pertambangan dan penggalian bukan lagi merupakan sektor utama dalam pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim.

Pada tahun 2008 kontribusi sektor pertambangan dan penggalian terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim adalah sebesar 61,26 persen, tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 56,89 persen. Kondisi demikian terus terjadi sehingga pada tahun 2012 mengalami penurunan hanya memberikan kontribusi sebesar 43,85 persen. Hal ini kerena komoditi yang tercakup dalam sub sektor pertambangan tidak selamanya dapat diandalkan, sebab migas dan batubara sebagai produk dari sub sektor pertambangan merupakan sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui dan suatu saat akan habis.

Selain itu, sektor pertanian juga memberikan kontribusi terbesar nomor dua dalam pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim. Pada tahun 2008 kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim adalah sebesar 15,72 persen, tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 16,83 persen dan tahun 2010 menjadi 17,10 persen. Kondisi demikian terus terjadi sehingga pada tahun 2011 mengalami penurunan hanya memberikan kontribusi sebesar 16,91 persen, di tahun 2012 juga mengalami penurunan menjadi 16,50 persen dan pada 2013 terjadi peningkatan menjadi 19,64 persen.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan kontribusi sektor

berkembangnya teknologi pertanian yang mendorong meningkatnya produksi sektor tersebut, meningkatnya sumberdaya manusia petani dalam mengelola lahan pertanian serta beberapa faktor lainnya yang berpengaruh terhadap proses produksi pertanian.

Sektor ekonomi yang kontribusinya mengalami peningkatan tertinggi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim selama periode 2008-2013 adalah sektor jasa-jasa dimana pada tahun 2008, kontribusinya hanya mencapai 3,73 persen menjadi 7,70 persen pada tahun 2013. Demikian juga sektor bangunan dimana pada tahun 2008 kontribusinya hanya 3,58 persen mengalami peningkatan menjadi 5,32 persen pada tahun 2013.

Sektor ekonomi lain yang juga mengalami peningkatan yang cukup baik terhadap total PDRB Kabupaten Muara Enim adalah sektor perdagangan, hotel dan restaurant dari 5,78 persen pada tahun 2008 menjadi 8,52 persen pada tahun 2013. Begitupun dengan sektor keuangan persewaan dan jasa perusahaan memperlihatkan peningkatan yang cukup baik dalam memberikan kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim dimana pada tahun 2008 hanya mampu berkontribusi sebesar 1,06 persen meningkat menjadi 1,44 persen pada tahun 2013.

Hal yang sama juga terjadi pada sektor industri pengolahan, meskipun peningkatan tidak terjadi secara signifikan tetapi tetap memperlihatkan peningkatan secara perlahan dari 6,61 persen pada tahun 2008 menjadi 10,00 persen pada tahun 2013.

Tiga sektor yang hingga saat ini belum memberikan kontribusi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim yaitu sektor pengangkutan dan komunikasi, sektor bank, LKBB, Persewaan

bangunan dan jasa perusahaan serta sektor listrik dan air bersih. Kondisi demikian dapat terjadi karena diwilayah perencanaan belum terjangkau oleh aliran air bersih, infrastruktur yang belum memadai dan perbankan yang belum ada dalam wilayah tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai struktur ekonomi wilayah Kabupaten Muara Enim, dapat diuraikan pada tabel berikut ini:

Tabel T-II.5

Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Muara Enim Atas Dasar Harga Berlaku Dirinci Menurut Lapangan Usaha

Tahun 2008-2013 (%)

No Lapangan Usaha 2008 2009 2010 2011 2012 2013

1 Pertanian 15,72 16,83 17,10 16,91 16,50 19,64 2 Pertambangan dan penggalian 61,26 56,89 56,67 56,62 55,29 43,85 3 Industri pengolahan 6,61 7,28 7,03 6,86 7,14 10,00 4 Listrik dan air bersih 0,36 0,40 0,39 0,38 0,39 0,53 5 Bangunan 3,58 4,04 4,06 4,19 4,48 5,32 6 Perdagangan, Hotel, dan Restaurant 5,78 6,54 6,66 6,80 7,19 8,52 7 Pengangkutan dan komunikasi 1,89 2,06 2,01 1,99 2,09 2,99 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,06 1,19 1,18 1,19 1,23 1,44 9 Jasa-jasa 3,73 4,78 4,90 5,06 5,69 7,70 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Kabupaten Muara Enim Kerjasama Bappeda Kabupaten Muara Enim 2013

Khususnya untuk tahun 2013, kontribusi sektor-sektor

ekonomi terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Muara Enim secara berurutan dapat dijelaskan sebagai berikut, yaitu urutan pertama

ditempati oleh sektor pertambangan dan penggalian dengan

kontribusi sebesar 43,85 persen, urutan kedua adalah sektor

pertanian yaitu 19,64 persen, urutan ketiga adalah sektor pengolahan 10,00 persen, urutan keempat adalah sektor perdagangan, hotel dan restaurant 8,52 persen, urutan kelima adalah sektor jasa-jasa dengan

kontribusi 7,70 persen, urutan keenam adalah sektor bangunan

dengan kontribusi 5,32 persen, urutan ketujuh adalah sektor

kedelapan adalah sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan dengan kontribusi 1,44 persen dan urutan kesembilan adalah sektor listrik dan air bersih dengan kontribusi 0,53 persen.

- Jumlah Penduduk Miskin

Kemiskinan merupakan salah satu masalah utama di dunia, termasuk indonesia. Masalah kemiskinan juga menjadi salah satu agenda wajib yang harus ditanggulangi oleh Provinsi Sumatera Selatan. Berdasarkan data tahun 2011 dan 2012 Kabupaten Muara Enim memiliki garis kemiskinan masing-masing Rp. 278.764/bulan. Angka ini bila dibandingkan dengan nilai Provinsi Sumatera Selatan yang pada tahun 2011 dan 2012 sebesar Rp. 275.006/bulan.

Indikator kemiskinan lain yang umum digunakan yaitu persentase penduduk miskin. Data penduduk miskin Kabupaten Muara Enim tahun 2011 dan 2012 masing-masing adalah 13,71 persen dan 13,21 persen. Angka ini sudah cukup baik bila dibandingkan dengan nilai Provinsi Sumatera Selatan yang masing-masing nilainya 14,24 persen dan 13,48 persen. Angka persentase penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan sendiri masih sangat besar bila dibandingkan dengan persentase penduduk miskin nasional yang pada tahun 2011 sebesar 12,49 persen dan tahun 2012 sebesar 11,66 persen.

Tabel T-II.5

Indikator Kemiskinan Kabupaten Muara Enim Tahun 2011-2012 (%)

Daerah Garis Kemiskinan

Persentase Penduduk

Miskin (%) Jumlah Penduduk Miskin(Jiwa)

2011 2012 2011 2012 2011 2012

Kabupaten Muara Enim 278.764 13,71 13,21 100.394 98.500 Provinsi Sumatera Selatan 221.687 275.006 14,24 13,48 1.078.810 1.061.700 Indonesia/Nasional 232.988 236.298 12,49 11,66 31.023.400 30.018.930

Sumber: BPS Kabupaten Muara Enim Kerjasama Bappeda Kabupaten Muara Enim 2013

Dari data kemiskinan diatas, pada tingkat kemiskinan seperti pada persentase penduduk Kabupaten Muara Enim mengalami penurunan dari 13,71 persen pada tahun 2011 menjadi sebesar 13,21 persen pada tahun 2012, begitu juga pada jumlah penduduk miskin terjadi penurunan dari tahun 2011 sebesar 100.394 jiwa menjadi 98.500 jiwa di tahun 2012.

Meningkatnya kualitas kesehatan, kualitas pendidikan dan meningkatnya daya beli masyarakat dapat dilihat dengan meningkatnya IPM Kabupaten Muara Enim pada Tahun 2013 sebesar 71,65. Dengan pencapaian IPM sebesar 71,65 maka sasaran akhir

RPJMD Tahun 2008 2013 Kabupaten muara Enim dengan nilai IPM˃

70 tercapai.

Grafik II

Penduduk Miskin dan Persentase Penduduk Miskin Tahun 2009-2012 (persen)

II. Sasaran: Meningkatnya Kerukunan Intra dan Antar Umat

Dalam dokumen 67dca285ed648a6d27663388078d3fdd Lakip 2013 (Halaman 87-95)

Dokumen terkait