• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV DATA DAN ANALISIS DATA

C. Analisis Data

1. Peningkatan Pengetahuan

Untuk melihat peningkatan pengetahuan siswa dilakukan beberapa langkah:

1) Membandingkan nilai pre-test kelas eksperimen dan pre-test

kelas kontrol.

Uji T independent ini untuk mengetahui apakah nilai dari kelas eksperimen (X.1) dan kelas control (X.2) sama dalam hal hasil belajar

awal siswa tentang materi perubahan wujud zat. Perhitungan uji T independent ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel. 4.8. Perbandingan pre-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2).

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Pretest_Pengetahuan

1,00 23 45,261 15,838 3,303

2,00 23 48,435 10,715 2,235

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.8, nilai mean pre-test pada kelas eksperimen = 45,26 dan nilai mean pada kelas kontrol = 48,43. Karena nilai t = -0,796, p = 0,430 >α = 0,05 maka tidak signifikan. Hal ini menunjukan tidak ada perbedaan antara hasil pre-test kelas eksperimen dan pre-test kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah sama.

Independent Samples Test Levene's

Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t Df Sig. (2- tailed) Mean Diffe- rence Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pretest_ Pengetahuan Equal variances assumed 3,983 ,052 -,796 44 ,430 -3,174 3,987 -11,210 4,862 Equal variances not assumed -,796 38,650 ,431 -3,174 3,987 -11,241 4,893

2) Membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas eksperimen.

Untuk menguji apakah metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka pre- test dan post-test di analisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9. Perbandingan pre-test dan post-test unuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1).

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Pretest_X1_Pengetahuan 45,261 23 15,838 3,302 Posttest_X1_Pengetahuan 76,348 23 11,582 2,415

Paired Samples Test

Paired Differences T df Sig. (2- tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest_X1_Pe ngetahuan - Posttest_X1_P engetahuan -31,087 14,384 2,999 -37,307 -24,867 -10,365 22 ,000

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.9, untuk kelas eksperimen nilai mean pre-test = 45,26 dan nilai mean post-test = 76,35. Nilai t = -10,36, p = 0,000 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelas eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa metode eksperimen meningkatkan pengetahuan siswa.

3) Membandingkan nilai pre-test dan post-test kelas kontrol.

Untuk menguji apakah metode ceramah aktif pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka pre- test dan post-test dianalisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.10.

Tabel 4.10. Perbandingan pre-test dan post-test untuk hasil belajar pada kelas kontrol (X.2).

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Pretest_X2_pengetahuan 48,435 23 10,715 2,234 Posttest_X2_Pengetahuan 67,000 23 10,681 2,227

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2- tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest_X2_p engetahuan - Posttest_X2_ Pengetahuan -18,565 10,916 2,276 -23,286 -13,845 -8,156 22 ,000

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.10, untuk kelas kontrol nilai mean pre-test = 48,43 dan nilai mean post-test = 67,00. Nilai t = -8,16, p = 0,000 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelas kontrol. Maka dapat dikatakan bahwa metode ceramah meningkatkan pengetahuan siswa.

4) M e

mbandingkan nilai post-test kelas eksperimen dan post-test kelas kontrol.

Hasil analisis data menunjukan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa, baik menggunakan metode eksperimen maupun menggunakan metode ceramah aktif. Untuk mengetahui metode mana yang lebih baik untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dilakukan pengujian post-test untuk kelas eksperimen dan kelas control. Analisis menggunakan uji T independent dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.11.

Tabel. 4.11. Perbandingan post-test untuk hasil belajar pada kelas eksperimen (X.1) dan kelas kontrol (X.2).

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Posttest_Pengetahuan

1,00 23 76,348 11,582 2,415

2,00 23 67,000 10,681 2,227

Berdasarkan data hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.11, nilai mean post-test pada kelas eksperimen = 76,35 dan nilai mean pada kelas kontrol = 67,00. Karena nilai t = 2,85, P = 0,007 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil post-test kelas eksperimen dan post-test kelas kontrol. Oleh karena mean post-test kelas eksperimen lebih tinggi daripada mean post-test kelas kontrol, maka dapat dikatakan bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih meningkat dibandingkan dengan hasil belajar kelas kontrol.

2. Peningkatan Keterampilan Proses Sains

Untuk menguji apakah metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan hasil keterampilan proses sains, maka pre-test

Levene's Test for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2- tailed) Mean Differ- ence Std. Error Differ- ence 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Posttest_ Pengetahuan Equal variances assumed ,400 ,530 2,845 44 ,007 9,348 3,285 2,727 15,96 9 Equal variances not assumed 2,845 43,715 ,007 9,348 3,285 2,726 15,97 0

dan post-test dianalisis dengan uji T dependent. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil analisis data dapat dilihat pada tabel 4.12.

Tabel 4.12. Perbandingan pre-test dan post-test untuk keterampilan proses sains pada kelas eksperimen (X.1).

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1

Pretest_X1_Keterampilan 38,000 23 15,562 3,245 Posttest_X1_Keterampilan 76,870 23 12,593 2,626

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2- tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Pair 1 Pretest_X1_ Keterampilan - Posttest_X1_ Keterampilan -38,869 13,716 2,860 -44,801 -32,938 -13,591 22 ,000

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS pada tabel 4.12, untuk kelas eksperimen nilai mean pre-test = 38,00 dan nilai mean post- test = 76,87. Nilai t = -13,59, p = 0,000 <α = 0,05 maka signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre-test dan post-test pada kelas eksperimen. Maka dapat dikatakan bahwa ada peningkatan keterampilan proses sains pada kelas eksperimen.

Dokumen terkait