• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, hal-hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru maupun sekolah agar proses belajar mengajar menjadi aktif, kreatif dan inovatif untuk peningkatan prestasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

1. Guru

Sebagai bahan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran khususnya pembelajaran Bahasa Indonesia untuk menggunakan teknik mind mapping sehingga pembelajaran menjadi lebih optimal dan menyenangkan. Selain itu persiapan lain juga harus dipersiapkan dengan baik seperti pembuatan RPP, Silabus, dan lain-lain. Jika persiapan sudah matang maka pembelajaran akan lebih baik dan lebih mengena pada sasaran dan mendapatkan hasil yang maksimal. Semua itu dilakukan untuk meningkatkan prestasi, motivasi, perhatian dan keaktifan siswa.

97 2. Sekolah

Bagi pihak sekolah atau penyelenggara pendidikan seperti kepala sekolah dan komite sebaiknya mengadakan pembinaan bagi para guru agar menambah wawasan seperti penataran guru atau workshop sehingga diharapkan dapat menjadi guru yang profesional dan dapat mendorong kreatifitas guru agar dapat lebih baik dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada peserta didik. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala kebutuhan yang diperlukan baik itu metode ataupun media dengan sebaik-baiknya.

98 DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT RINEKA CIPTA.

Akhadiah, Sabarti, dkk. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa

Indonesia. Jakarta: Erlangga

Arifin, Zainal. 1990. Evaluasi Instruksional (prinsip tehnik prosedur). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tidakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Azwan, Saifuddin. 1997. Penyusunan Test Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Broto, A.S, DR.1980. Pengajaran Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua Di

Sekolah Dasar Berdasarkan Pendekatan Linguistik Kontrastif. Jakarta: Bulan Bintang.

Buzan, Tony. 2006. How To Mind Map. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Departemen Agama. 2004. Standar Kompetensi Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta:

Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.

Dhieni, Nurbiana, dkk. 2011. Metode Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.

Djamarah, Saiful Bari dan Azwan. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hernacki, Mike dan Bobby DePorter. 2004. Terjemahan Susanto Windura.

Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa.

99 Ilmaka. 2012. Manfaat dan tujuan karangan. (online),

(http://ilmika.wordpress.com/ diakses pada tanggal 3 April 2015).

Mahmudin. 2009. Pembelajaran Berbasis Peta Pikiran Mind Mapping. (online), (Http://mahmmudin.wordpress.com/, diakses pada tanggal 01 Desember 2015).

Muslich, Masnur dan I Gusti Ngurah Oka. 2010. Perencanaan Bahasa Pada Era Globalisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mustaqim, H, Drs.2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset.

Nasucha, Yakup, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Tulis Ilmiyah. Yogyakarta: Media Perkasa.

Poerwodarminto, W. J. S. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka.

Purwanto, M Ngalim, Drs, MP. 1988. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya.

Roestiyah. 1989. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara.

Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Student, Homework. 2011. Karangan Yang Baik. (online), (

http://homework-student.blogspot.com/ diakses pada tanggal 3 April 2015).

Sudrajat, akhmad. 2013. Mind map peta pikiran. (online), (https://akhmadsudrajat.

wordpress. com/ diakses pada tanggal 3 April 2015).

Surahmad. 1994. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: CV. Mahaputra Adidaya.

100

Suyatno, H. 2008. Indahnya Bahasa Dan Sastra Indonesia untuk SD/MI kelas V. Jakarta: PT. Mentari Pustaka.

Warsidi, Edi dan Farika. 2008. Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : MI Al Ittihad Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : 5 / Pertama Standar Kompetensi : 4. Menulis

Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis

Waktu : 2 X 35 Menit

A. Kompetensi Dasar

4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan

B. Indikator

1. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang 2. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping)

3. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping)

C. Tujuan Pembelajaran:

1. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang dengan benar

2. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind mapping)

3. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang dialami

4. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan benar

Karakter siswa yang diharapkan :

Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air

D. Materi Pokok

Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, buku, puisi, ciptaan lagu dsb.

Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.

Karangan Narasi Karangan Deskripsi Karangan Ekspoisisi Karangan Persuasi Karangan Argumentasi 1. Karangan Narasi

ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

3. Karangan Eksposisi

adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. 4. Karangan Persuasi

adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

5. Karangan Argumentasi

adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu:

1 Menentukan topik/tema.

2 Membuat kerangka karangan.

3 Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.

Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran (mindmapping)

Contoh peta pikiran (mind mapping)

Setelah 1 minggu kelas tiga

teman-teman menjenguk

1 minggu dirumah sakit

perut perih

gejala thypus periksakedokter rawat inap

Contoh Karangan:

Perawatan Akibat ThypusWaktu duduk di kelas tiga, aku pernah dirawat di

rumah sakit selama seminggu. Aku dirawat karena sakit gejalaTyphus. Itu kali

pertama aku sakitTyphus dan dirawat di rumah sakit.

Saat pertama sakit, aku hanya merasakan suhu badanku naik dan perutku terasa perih. Saat itu juga, aku juga merasa lidahku terasa pahit. Keesokan harinya, ayahku membawaku periksa ke dokter. Setelah dokter memeriksa, ia menyimpulkan bahwa aku menderita gejalaTyphus. Karena itu, aku harus dirawat dengan intensif. Dokter menyarankan supaya aku mendapat rawat inap. Saat itu juga ayahku memutuskan agar aku mendapat perawatan intensif Aku dirawat di ruangan khusus. Selama masa perawatan, aku harus menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Pantangan yang harus dilakukan selama perawatan adalah

menghindari makanan yang terlalu keras, pedas, asam dan asin, serta tidak boleh banyak bergerak.

Teman-temanku mulai menjengukku sejak hari pertama. Mereka semua mendoakanku agar cepat sembuh. Setelah seminggu dirawat di rumah sakit, akhirnya aku diperbolehkan pulang. Dalam masa pemulihan setelah sakit, aku harus menjaga kesehatan dan pola makan. Agar kondisi kesehatanku terjaga, aku dianjurkan untuk makan bergizi dan rajin berolahraga.

E. Metode Pembelajaran 1. Tanya jawab 2. Tugas

3. Diskusi

4. Peta pikiran (mind mapping)

F. Langkah-Langkah Pembelajaran

1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain: Appersepsi

f. Guru mengucap salam.

g. Guru melakukan presensi siswa.

h. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai.

i. Guru menata duduk siswa dengan baik. j. Guru menanyakan keadaan siswa.

k. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.

l. Pretest

2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi

f. Guru menjelaskan cara membuat karangan

g. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping) dalam karangan bebas

h. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping) i. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

j. Guru membagikan karangan yang dibawa Elaborasi

e. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru

f. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) dengan tema liburan

g. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat

h. Siswa mempresentasikan hasil karangan Konfirmasi

d. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.

e. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran.

f. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:

c. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. d. Guru mengucapkan salam.

G. Alat Sumber A. Media

- Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping) - Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping) - Spidol warna

B. Sumber

- Silabus KTSP kelas V

- Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.

H. Penilaian

A. Prosedur : tes proses dan tes akhir B. Jenis Tes: tertulis

C. Bentuk : uraian D. Alat tes:

1.soal tes

2. kunci jawaban 3. kriteria penilaian Soal tes evaluasi

Kerjakan perintah di bawah ini!

1. - tentukan tema karangan tentang berlibur - kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping)

Kunci jawaban: Kebijakan Guru Aspek Yang Dinilai Skor Kriteria ISI 27-30 22-26 17-21 13-16

SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif *substansif *relevan dengan permasalahan dan tuntas

CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan dengan masalah tetapi tak lengkap

SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi cukup * pengembangan tesis tak cukup

*permasalahan tak cukup

SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada substansi *ada pengembangan tesis *tak ada permasalahan

ORGANISASI 18-20

14-17

SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar * gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata dengan baik *urutan logis

CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak lengkap

10-13

7-9

terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak logis

SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak terorganisir * tak layak nilai

KOSA KATA 18-20

14-17

10-13

7-9

SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan tepat tetapi tak mengganggu

CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu

SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa katadan dapat merusak makna

SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata rendah *tak layak nilai

PENG BAHASA

22-25

18-21

SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit kesalahan bentuk bahasa

CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks *terjadi

11-17

5-10

SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan atau kabur

SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan sintaksis

*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak layak nilai MEKANIK 5 4 3 2

SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan

CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan

tetapi tak mengaburkan makna

SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan ejaan

*makna membingungkan atau kabur

SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan penulisan

*terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak terbaca

*tak layak nila Skor maksimal (Nilai Akhir)=100

Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : MI Al Ittihad Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : 5 / Pertama Standar Kompetensi : 4. Menulis

Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis

Waktu : 2 X 35 Menit

B. Kompetensi Dasar

4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan

B. Indikator

5. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang 6. Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping)

7. Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping)

I. Tujuan Pembelajaran:

5. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang dengan benar

6. Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind mapping)

7. Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang dialami

8. Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan benar

Karakter siswa yang diharapkan :

Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air

J. Materi Pokok

Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, buku, puisi, ciptaan lagu dsb.

Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.

Karangan Narasi Karangan Deskripsi Karangan Ekspoisisi Karangan Persuasi Karangan Argumentasi 6. Karangan Narasi

ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

8. Karangan Eksposisi

adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. 9. Karangan Persuasi

adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

10.Karangan Argumentasi

adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu:

4 Menentukan topik/tema.

5 Membuat kerangka karangan.

6 Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.

Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran (mindmapping)

Contoh peta pikiran (mind mapping)

Setiba di tempat tujuan

perjalanan ke tempat kemah mendirikan tenda

memasak

hari Sabtujam 07.00 pagi

Berkemah setelah usai berkemah

Suasan malam dan pagi hari perjalanan pulang pengalaman berkesan

api unggun

jelajah tempat

Contoh Karangan: Berkemah

Hari ini MI Ma’arif mengadakan perkemahan. Hari Sabtu pukul 06.00 para siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Tepat pukul 07.00 mereka berangkat menuju Bumi Perkemahan Muncul Banyubiru. Mereka tampak bergembira ria menikmati perjalanan.

Setibanya di tempat tujuan, mereka mendirikan tenda. Kemudian, mereka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan makan dan minum. Persiapan itu dimulai dengan menjerang air, lalu menanak nasi, kemudian memasak sayur dan lauk pauk. Pada sore hari kegiatan itu baru selesai dengan tuntas.

Setelah makan malam bersama, mereka berkumpul di tengah lapangan dan mengadakan acara api unggun. Ada yang bermain drama, menyanyi, menari, dan dan kegiatan -kegiatan menarik yang lainnya. Setelah keesokan harinya mereka mengadakan jelajah tempat. Pada acara ini, selain muncul keseriusan, terjadi juga peristiwa-peristiwa lucu yang dapat mengocok perut. Di tengah-tengah keasyikan para siswa ada pula kakak Pembina yang ikut serta mendampingi para siswa. Sehingga dalam setiap kegiatan yang dilakukan siswa dapat terbimbing dan lebih terarah.

Setelah usai mengikuti kegiatan perkemahan selama dua hari, MI Ma’arif pun akhirnya melakukan perjalanan pulang dan meninggalkan Bumi Perkemahan. Kegiatan kemah ini benar – benar menjadi sebuah kenangan yang indah dan sulit untuk dilupakan.

K. Metode Pembelajaran 5. Tanya jawab 6. Tugas

7. Diskusi

8. Peta pikiran (mind mapping) L. Langkah-Langkah Pembelajaran

Appersepsi

m. Guru mengucap salam.

n. Guru melakukan presensi siswa.

o. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai.

p. Guru menata duduk siswa dengan baik. q. Guru menanyakan keadaan siswa.

r. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.

s. Pretest

5) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi

k. Guru menjelaskan cara membuat karangan

l. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping)

dalam karangan bebas

m. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping)

n. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok o. Guru membagikan karangan yang dibawa

Elaborasi

i. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru

j. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) dengan tema liburan

k. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat

l. Siswa mempresentasikan hasil karangan Konfirmasi

g. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.

h. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran.

i. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 6) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:

e. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. f. Guru mengucapkan salam.

M. Alat Sumber C. Media

- Gambar untuk membuat peta pikiran (mind mapping) - Contoh hasil karangan dan peta pikiran (mind mapping)

- Spidol warna D. Sumber

- Silabus KTSP kelas V

- Buku Bahasa Indonesia untuk sd/mi kelas V hal 70-71 pengarang Suyatno, Ekarini Saraswati, T. Wibowo, Sawali, Sujimat.

N. Penilaian

A. Prosedur : tes proses dan tes akhir B. Jenis Tes: tertulis

C. Bentuk : uraian D. Alat tes:

2. kunci jawaban 3. kriteria penilaian Soal tes evaluasi

Kerjakan perintah di bawah ini!

1. - tentukan tema karangan tentang liburan - kemudian buatlah peta pikiran (mind mapping)

- susunlah/kembangkan karangan dengan bahasa yang tepat Kunci jawaban: Kebijakan Guru Aspek Yang Dinilai Skor Kriteria ISI 27-30 22-26 17-21

SANGAT BAIK-SEMPURNA: padat informatif *substansif *relevan dengan permasalahan dan tuntas

CUKUP- BAIK: informasi cukup *substansi cukup *pengembangan tesis terbatas *relevan dengan masalah tetapi tak lengkap

SEDANG- CUKUP: informasi terbatas * substansi cukup * pengembangan tesis tak cukup

*permasalahan tak cukup

SANGAT-KURANG: Tak berisi * tak ada substansi *ada pengembangan tesis *tak ada permasalahan

13-16 ORGANISASI 18-20

14-17

10-13

7-9

SANGAT BAIK-SEMPURNA: ekspresi lancar * gagasan diungkapkan dengan jelas * padat * tertata dengan baik *urutan logis

CUKUP- BAIK: kurang lancar * kurang terorganisir tetapi ide utama terlihat * bahan pendukung terbatas * urutan logis tetapi tak lengkap

SEDANG- CUKUP: tak lancar * gagasan kacau, terpotong-potong * urutan dan pengembangan tak logis

SANGAT-KURANG: tak komunikatif * tak terorganisir * tak layak nilai

KOSA KATA 18-20

14-17

10-13

SANGAT BAIK-SEMPURNA: pemanfaatan potensi kata canggih *pilihan kata dan ungkapan tepat tetapi tak mengganggu

CUKUP- BAIK: pemanfaatan potensi kata agak canggih *pilihan kata dan ungkapankadang-kadang kurang tepat tetapi tak mengganggu

SEDANG- CUKUP: pemanfaatan potensi kata terbatas *sering terjadi kesalahan penggunaan kosa katadan dapat merusak makna

SANGAT-KURANG: pemanfaatan potensi kata asal-asalan * pengetahuan tentang kosa kata

7-9

rendah *tak layak nilai

PENG BAHASA 22-25 18-21 11-17 5-10

SANGAT BAIK-SEMPURNA: konstruksi kompleks tetapi efektif * hanya terjadi sedikit kesalahan bentuk bahasa

CUKUP- BAIK: konstruksi sederhana tetapi efektif *kesalahan kecil pada konstruksi kompleks *terjadi

sejumlah kesalahan tetapi makna tak kabur SEDANG- CUKUP: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat *makna membingugkan atau kabur

SANGAT-KURANG: tak menguasai aturan sintaksis

*terdapat banyak kesalahan *tak komunikatif *tak layak

nilai

MEKANIK 5

4

SANGAT BAIK-SEMPURNA: menguasai aturan penulisan *hanya terdapat beberapa kesalahan ejaan

CUKUP- BAIK: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan

3

2

SEDANG- CUKUP: sering terjadi kesalahaan ejaan

*makna membingungkan atau kabur

SANGAT-KURANG: ak menguasai aturan penulisan

*terdapat banyak kesalahan ejaan *tulisan tak terbaca

Skor maksimal (Nilai Akhir)=100

Semowo, 16 Desember 2014

Guru Kelas, Peneliti,

Sih Winarti, S E Dwi Yan Kuncarani

NIM. 11510011

Mengetahui Kepala Sekolah,

Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : MI Al Ittihad Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas / Semester : 5 / Pertama Standar Kompetensi : 4. Menulis

Mengungkap-kan pikiran, perasaan, informasi, dan pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog tertulis

Waktu : 2 X 35 Menit

C. Kompetensi Dasar

4.1. Menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan

B. Indikator

9. Dapat menyebutkan 3 langkah mengarang 10.Dapat membuat peta pikiran (Mind Mapping)

11.Dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dengan menggunakan peta pikiran (Mind Mapping)

O. Tujuan Pembelajaran:

9. Melalui tanya jawab siswa dapat menyebutkan 3 langkah mengarang dengan benar

10.Melalui diskusi kelompok siswa dapat membuat peta pikiran (mind mapping)

11.Melalui metode peta pikiran (mind mapping) siswa dapat menulis karangan berdasarkan pengalaman yang dialami

12.Melalui tugas siswa dapat menggunakan kata penghubung lalu dengan benar

Karakter siswa yang diharapkan :

Bersahabat / Komunikatif,, Cinta Tanah Air

P. Materi Pokok

Karangan Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, buku, puisi, ciptaan lagu dsb.

Ditinjau dari cara menyampaikan masalahnya dalam karangan, maka karangan dapat dibagi menjadi beberapa jenis.

Karangan Narasi Karangan Deskripsi Karangan Ekspoisisi Karangan Persuasi Karangan Argumentasi 11.Karangan Narasi

ialah karangan yang menyajikan serangkaianperistiwa yang biasanya disusun menurut urutan waktu.Yang termasuk narasi ialah cerpen, novel, roman, kisah perjalanan, biografi, otobiografi.

ialah karangan yang menggambarkan atau melukiskan sesuatu seakan-akan pembaca melihat, mendengar, merasakan, mengalaminya sendiri.

13.Karangan Eksposisi

adalah bentuk karangan yang memaparkan, memberi keterangan, menjelaskan, memberi informasi sejelas-jelasnya mengenai suatu hal. 14.Karangan Persuasi

adalah karangan yang tujuannya untuk membujuk pembaca agar mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkrit.

15.Karangan Argumentasi

adalah karangan yang isinya bertujuan meyakinkan atau mempengaruhi pembaca terhadap suatu masalah dengan mengemukakan alasan, bukti, dan contoh nyata.

Adapun langkah-langkah dalam menulis karangan yaitu:

7 Menentukan topik/tema.

8 Membuat kerangka karangan.

9 Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan.

Dalam menulis karangan bebas dapat dikembangkan melalui peta pikiran (mindmapping)

Contoh peta pikiran (mind mapping)

perjalanan ke Pantai setelah usai berlibur berlibur ke pantai

perjalanan menggunakan bis

pengalaman berkesan

Berganti pakaian

setibanya di pantai bermain pasir

pemandangan

Contoh Karangan:

Hari ini Sabtu siswa kelas V MI Suka Maju mengadakan berjalanan wisata berlibur ke pantai. Para siswa berkumpul di halaman sekoalah pukul 07.00 wib. Kami menuju pantai Ayah di Pacitan. Dengan menggunakan armada bis mereka merangkat dengan senang.

Setibanya di tempat tujuan, mereka langsung berganti pakaian.

Dokumen terkait