• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015 - Test Repository"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA

MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEHNIK

MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL-ITTIHAD

SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG

TAHUN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh

DWI YAN KUNCARANI NIM 11510011

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)

ii

KEMENTERIAN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

Website : www.stainsalatiga.ac.id email : administrasi@stainsalatiga.ac.id

PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:

Nama : Dwi Yan Kuncarani

NIM : 11510011

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN DENGAN TEKNIK MIND MAPPING PADA SISWA KELAS V MI AL ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

Salatiga, 3 Februari 2014 Pembimbing

(3)

iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini.

Nama : Dwi Yan Kuncarani

NIM : 11510011

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Salatiga,3 Februari 2015

Yang menyatakan

(4)
(5)

v Motto

“Keberadaanku adalah pengindah pada waktunya” (Mario Teguh)

“ Selalu berusaha, berdo’a dan berfikir positif kepada Allah”

(6)

vi Persembahan

1. Allah Subhanahu Wata’ala, atas taufiq dan hidayah-Nya. 2. Nabi Muhammad SAW, tauladan uswatun hasanah.

3. Bapak (Sutomo) dan Bebe (Sobhikah) yang selalu mencintaiku dan mendukungku.

4. Mbak Wiwid yang selalu memberika support.

5. Sahabat-sahabat tercinta Siti Hakimah, Dina chusnita, Meiliaya Dewi Indrawati, Alfiah, Ike Sulistiani yang telah memberikan semangat, dukungan dan makasih atas tawa canda kalian.

(7)

vii KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allat SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Teknik Mind Mapping Pada Siswa Kelas V MI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang tahun 2014/2015 guna memenuhi persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Dalam menyusun skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

4. Bapak Imam Mas Arum M.Pd yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

5. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

6. Ibu Siti Khodijah, S.Ag yang telah memberikan izin penulis untuk mengadakan penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Semowo Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.

(8)

viii

8. Mbak wiwid yang tidak henti-hentinya mensupport and U’r the best sista :*

9. Teman-temanku, di PGMI 2010 yang telah memberikan semangat tiada tara. Semoga amal baik dan bantuannya tersebut memperoleh balasan dari Allah SWT.

10.Sahabat-sahabatku. Ike, Ima, Alfi, Mely, Dina terimakasih untuk cinta kasih, semangat doa, bantuan, dan canda tawa yang tak terlupakan

11.Temen-temen seperjuangan IRS: selalu rame

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu peneliti dalam penelitian ini.

Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulisan sehingga masih banyak kekurangan yang perlu untuk dioperbaiki dalam skripsi ini.

Akhirnya penulis berharap dan berdo’a semoga skripsi ini memberikan

sumbangan positif bagi pengembangan dunia pendidikan, khususnnya Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah.

(9)

ix ABSTRAK

Kuncarani.

Kata Kunci: Bahasa Indonesia, menulis, dan teknik mind mapping

Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah Al Ittihad Desa Semowo Kecamatan Pabelan telah menggunakan metode ceramah dalam pelaksanaan pembelajarannya, tetapi cenderung kurang memperhatikan manfaat dari metode tersebut, akibatnya minat serta perhatian siswa rendah, begitu juga dengan prestasi belajarnya. Berdasarkan keadaan tersebut, maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji seberapa besar manfaat teknik Mind Mapping mampu meningkatkan Prestasi siswa apabila digunakan sebagai tehnik dalam pembelajaran Bahasa Indonesia tersebut.

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan menggunakan teknik mind mapping. Data dalam penelitian ini diambil dengan observasi atau melihat perilaku siswa, dokumentasi, dan tes dalam pelaksanaan pembelajaran.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia materi menulis karangan bebas dengan teknik mind mapping pada siswa kelas VMI Al Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun 2014/2015. Terjadi tingkat perhatian siswa yang meningkat, yang diperoleh Pada Siklus I siswa yang memperhatikan dengan baik ada 5 siswa atau 20.83%. siswa yang kurang memperhatikan ada 7 siswa atau 29.17%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 12 siswa atau 50.00%. Pada Siklus II siswa yang memperhatikan dengan baik ada13 siswa atau 54.17%. siswa yang kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 6 siswa atau 25.00%. Pada Siklus III siswa yang memperhatikan dengan baik ada 18 siswa atau 75.00%. siswa yang kurang memperhatikan ada 5 siswa atau 20.83%, dan siswa yang tidak memperhatikan ada 1 siswa atau 4,17%. Terjadi peningktan prestasi belajar siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dari hasil evaluasi, yang diperoleh pada siklus I rata-rata pre test 12.5% sedangkan pada post tes adalah 20.83%. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 8.33%. Pada siklus II rata-rata pre test 29.16% sedangkan pada post tes adalah 54.17%. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 25%. Pada siklus III rata-rata pre test 58.33% sedangkan pada post tes adalah 91.67%. Dari hasil rata-rata antara pre test dan post test mengalami peningkatan sebesar 33.33%. Sampai siklus III menunjukkan peningkatan yang signifikan yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai yang diperoleh pada nilai pre test dan post test setiap siklus. Meningkatnya nilai siswa ini memberi bukti bahwa hasil belajar siswa pada materi menulis karangan bebasmeningkat.

(10)

x DAFTAR ISI

Judul ... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Motto ... v

Halaman persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xi

Daftar Lampiran ... xii

Daftar Gambar ... xiii

BAB I PENDUHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Hipotesis ... 4

(11)

xi

F. Definisi Operasional ... 6

G. Metode Penelitian ... 7

H. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 18

A. Pengertian Belajar ... 18

B. Pengertian Prestasi belajar ... 26

C. Pengertian Karangan ... 32

D. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 35

E. Metode Mind Mapping ... 40

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ... 48

A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian ... 48

B. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad ... 62

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus ... 63

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 63

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ... 66

F. Pelaksanaan Tindakan Siklus III ... 70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 76

A. Hasil Penelitian ... 76

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89

BAB V PENUTUP ... 93

A. Kesimpulan ... 93

(12)

xii DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel penggunaan otak pada teknik Mind mapping

Tabel 3.1 Daftar Guru MI Al Ittihad Semowo

Tabel 3.2 Daftar Sarana dan Prasarana

Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V

Tabel 4.1 Nilai Bahasa Indonesia Kelas V

Tabel 4.2 Daftar Nilai Pre test dan post test Siklus I

Tabel 4.3 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus II

Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre test dan Post test Siklus III

(13)

xiii DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus I

Lampiran 2 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus II

Lampiran 3 RencanaPelaksanaanPembelajaran (RPP) siklus III

Lampiran 4 Lembar Pengamatan Guru Siklus I

Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru Siklus II

Lampiran 6 Lembar Pengamatan Siswa Siklus III

Lampiran 7 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus I

Lampiran 8 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus II

Lampiran 9 Lembar hasil pengamatan terhadap perhatian siswa pada siklus III

Lampiran 10 Dokumentasi

Lampiran 11 Hasil Mind mapping dan karangan siswa

Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 13 Surat Balasan Ijin Penelitian

Lampiran 14 Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 15 Daftar SKK

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Siklus Penelitian

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran pendidikan dianggap sangat penting untuk menghasilkan sumbar daya manusia yang beriman dan bertaqwa. Adanya kemajuan dalam pendidikan menimbulkan dorongan melakukan berbagai inovasi pendidikan agar tercapai tujuan yang diharapkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan wadah untuk mengaktualisasi tujuan tersebut melalui kegiatan belajar, sehingga diharapkan menghasilkan insan yang menguasai ilmu dan teknologi juga manusia yang bertaqwa. Tujuan tersebut dapat terwujud dengan melibatkan komponen pembelajaran, kurikulum, guru dan sumber belajar lainnya. Dalam pendidikan peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah, selain itu anak didik akan lebih berhasil lagi dalam belajar bila para guru memiliki kompetensi dan kualitas dalam pembelajaran.

(16)

2

bahasa Indonesia belum maksimal. Rendahnya pemahaman ini di buktikan dengan hasil nilai yang tidak memenuhi standar.

(17)

3

Untuk mengembangkan kreatifitas dan kecakapan diperlukan suatu alat pembelajaran yang tidak hanya semata-mata bertujuan menguasai materi melainkan juga bertujuan untuk mengembangkan kecakapan-kecakapannnya yang diperlukan dalam kehidupan yang nyata. Harus disadari bahwa banyak parameter yang mempengaruhi hasil pendidikan, seperti intelegensi peserta didik, ketersediaan sarana dan prasarana belajar, latar belakang pendidikan guru, kemampuan guru dalam mengorganisasikan pembelajaran, dan lain sebagainya. Tetapi yang sangat penting dilakukan sekarang ini adalah mengembangkan perangkat pembelajaran dan metode pembelajaran.

Atas keadaan tersebut, penulis merasa perlu melakukan sebuah penelitian yang menggunakan teknik mind mapping untuk memecahkan permasalahan pembelajaran diatas, yakni untuk mengembangkan potensi menulis karangan. Berdasarkan latar belakang yag diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang dengan judul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI MENULIS KARANGAN BEBAS DENGAN TEKNIK MIND MAPPING KELAS V PADA MI AL-ITTIHAD SEMOWO KEC. PABELAN KAB. SEMARANG TAHUN 2014/2015”.

B. RUMUSAN MASALAH

(18)

4

Apakah penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui bagaimana penggunaan teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015?

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2002: 64). Dengan demikian hipotesis yang akan dilaksanakan adalah:” teknik mind mapping dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam menulis karangan bebas pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang tahum 2014/2015”.

(19)

5

Indikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan

Peningkatan prestasi belajar bahasa Indonesia menggunakan teknik mind mapping.

- Siswa dapat kreatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia. - Siswa mampu memperoleh nilai

belajar sesuai ketuntasan yang ditentukan.

E. MANFAAT PENELITIAN 1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan strategi dan memperbaiki mutu pembelajaran Bahasa Indonesia, terutama meningkatkan prestasi belajar menulis karangan bebas. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Dapat meningkatkan perhatian dan prestasi belajar menulis karangan bebas dengan baik dan benar.

b.Bagi guru

(20)

6 F. DEFINISI OPERASIONAL

Untuk menghindari kesalahpahaman anatara yang dimaksudkan peneliti dengan persepsi yang ditangkap oleh pembaca, maka peneliti memberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Peningkatan

Proses, perbuatan, cara untuk meningkatkan usaha, prestasi dsb. 2. Prestasi

Prestasi adalah hasil yang telah di capai, di lakukan, di kerjakan. (Poerwadarmita, 2006: 910), dapat diartikan sebagai gambaran siswa untuk meningkatkan kemampuan dirinya yang belum memahami materi yang disampaikan agar lebih baik.

3. Menulis

Menulis adalah membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur dan sebagainya) (Poerwadarminta, 2006:1304).

4. Karangan adalah karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikan melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. (Eci: 2012)

(21)

non-7

linier. Teknik mind mapping pada umumnya menyajikan informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar (simbol), dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara cepat dan efisien. (Sudrajat: 2013)

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai setelah melakukan kegiatan tertentu sehingga mencapai tujuan, dengan hal ini menulis karangan bebas. Menulis karangan bebas adalah membuat huruf dengan pena dijadikan karangan yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata dalam setiap baris, dan akan lebih tepat jika menggunakan teknik mind mapping. Teknik mind mapping adalah suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep, ide, tugas atau informasi lainnya dalam bentuk diagram radial, hierarkis non-linier.

G. METODE PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian

Berdasarkan fenomena diatas penulis mengadakan penelitian tindakan kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam Bahasa Inggris disebut Classroom Action Research yaitu suatu action research yang dilakukan dikelas.

Beberapa alasan peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas, yaitu:

(22)

8

b. Dalam melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru akan mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu rangakaian kegiatan untuk memgkaji secara cermat apa yang terjadi di kelasnya.

1. Subjek, Lokasi, dan Penelitian a) Subjek penelitian

Yang menjadi subjek peneliti dalam melakukan benelitian adalah siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang, dengan jumlah siswa 24 siswa, yang terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

b) Lokasi penelitian

Lokasi yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian adalah di MI Al-Ittihad Semowo Rt : 01 Rw : 05 Kec. Pabelan Kab Semarang.

c) Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis selama 1 bulan yaitu mulai tanggal 1- 17 Desember 2014.

2. langkah Penelitian

(23)

9

Sedangkan menurut Arikunto dalam bukunya mengungkapkan Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya (Arikunto, 2006:58).

Jadi secara garis besarnya penelitian tindakan kelas adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memecahkan masalah/meningkatkan mutu pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus.

Peneliti mengumpulkan data observasi kelas, wawancara dengan guru dan siswa. Dalam penelitian ini kelas dijadikan obyek penelitian. PTK akan dilaksanakan dalam tiga siklus terdiri dari tahapan-tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

Tahap pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat digambarkan sebagai berikut:

(24)

10

Gambar.1.1, Tahap Penelitian (Arikunto, 2006:16)

Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1) planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation

(pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi). Lebih jelasnya sebagai berikut:

a. Perencanaan

1. Pembuatan rencana pembelajaran.

2. Menyiapkan sumber belajar yang meliputi: Buku Bahasa Indonesia untuk Kelas V.

3. Membuat lembar observasi guru untuk melihat bagaimana situasi pembelajaran.

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan Perencanaan

?

Refleksi Refleksi

Pelaksanaan Pelaksanaan

SIKLUS I

(25)

11 4. Membuat soal tes.

b. Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi isi rancanagan, yaitu melakukan pembelajaran dengan teknik mind mapping. Hal yang harus diingat bahwa pemeliti harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat.

c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Kegiatan ini berjutuan untuk memperoleh data yang akurat bagi perbaikan siklus berikutnya. Observasi dilakukan terhadap guru. Pengamatan guru dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan teknik mind mapping.

d. Refleksi

(26)

12 3. Instrumen Penelitian

Beberapa Instrumernt yang diugunakan dalam penelitian yaitu: a. Pedoman Pengamatan

Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan pedoman pengamatan untuk mengamati peningkatan keterampilan berbicara siswa.

b.Soal Tes

Peneliti menggunakan instrument soal yang berkaitan dengan materi, guna mengukur hasil keterampilan berbicara siswa. c. RPP dan Silabus

4. Pengumpulan Data

Untuk mempermudah menggambarkan perubahan yang terjadi dalam PTK, maka penelitian ini peneliti menggunakan beberapa diantaranya:

a. Observasi

Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan kepada siswa untuk mengetahui peningkatan pembelajaran.

b. Tes

(27)

13 c. Dokumentasi

Dokumentasi untuk mengumpulkann data yang bersifat dokumen seperti lembar observasi, lembar hasil tes dan sebagainya.

5. Analisis Data

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunnakan maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis dan refleksi dalam setiap siklusnya berdasarkan hasil penelitian yang terekam dalam tes dan format pengamatan lainnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama guru kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan, Kab. Semarang, sebagai pijakan untuk menemukan program aksi pada siklus selanjutnya atau untuk mendeteksi bahwa kajian tindakan kelas ini sudah mencapai tujuannya. Peneliti ini menggunakan analisis deskriptif. Deskriptif yang digunakan berupa persentase sebagai berikut:

(28)

14 H. SISTEMATIKA PENULISAN

Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman Judul, Lembar Persetujuan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Moto dan Persembahan, Kata Pengangantar, Abstrak, Daftar Isi dan Daftar Lampiran.

2. Bagian Inti:

BAB I PENDUHULUAN I. Latar Belakang Masalah J. Rumusan Masalah K. Tujuan Penelitian L. Hipotesis

M. Manfaat Penelitian N. Definisi Operasional O. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian

2. Langkah-Langkah Penelitian 3. Instrument Penelitian

4. Tehnik Pengumpulan Data 5. Analisis Data

(29)

15 BAB II KAJIAN PUSTAKA

F. Belajar

1. Pengertian Belajar 2. Ciri-ciri Belajar 3. Prinsip-prinsip Belajar 4. Tujuan belajar

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar 6. Hambatan-hambatan dalam belajar G. Prestasi belajar

1. Pengertian belajar 2. Fungsi prestasi belajar 3. Kegunaan prestasi belajar

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar 5. Prinsip dasar pengukuran prestasi

H. Pengertian Karangan 1. Pengertian Karangan 2. Ciri-ciri Karangan 3. Manfaat Karangan 4. Tujuan Karangan

(30)

16 J. Teknik Mind Mapping

1. Pengertian teknik Mind Mapping

2. Langkah-langkah teknik Mind Mapping

3. Kelebihan-kelebihan teknik Mind Mapping 4. Kelemahan-kelemahan teknik Mind Mapping

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN G. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian. 1. Gambaran Umum Madrasah

2. Waktu Penelitian

H. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad I. Deskripsi Penelitian Tindakan

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN C. Hasil Penelitian

(31)

17 BAB V PENUTUP

(32)

18 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar menurut Gagne, dalam buku the Conditios of Learning (1997) menyatakan bahwa: “Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi. (Purwanto Ngalim, 1988:85). Sedangkan Menurut kamus umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta, 2006: 121) belajar adalah berusaha (melatih dsb) supaya mendapat suatu kepandaian. Berbeda dengan Good dan Brophy, belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. (Purwanto Ngalim, 1988: 87)

(33)

19

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan dengan belajar adalah sebuah proses berusaha untuk berubah dari waktu sebelum hingga sesudah. Proses ini terjadi dalam diri seseorang. Kemudian tujuan dari belajar ini adalah prestasi belajar.

2. Ciri-ciri belajar

Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pengertian belajar adalah sebagai berikut (Slameto, 1991: 3-4)

a. Perubahan yang terjadi secara sadar

Seseorang yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang – kurangnya seseorang telah terjadi suatu perubahan dalam dirinya.

b. Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi pada diri seseorang terjadi secara terus menerus dan tidak statis. Satu perubahan yang terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.

c. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

(34)

20

d. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti bahwa tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat menetap.

e. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah. Ini berarti bahwa berubahan itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicai. Perubahan belajar terarah kepada berubahan tingkah laku yang benar – benar disadari.

f. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahn yang dicapai seseorang setelah melalui proses belajar meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan sebagainya.

(35)

21 3. Prinsip – prinsip belajar

Dari beberapa teori yang ditemukan oleh para ahli bisa dirangkum prinsip-prinsip balajar antara lain:

1) Belajar akan berhasil jika disertai nkemauan dan tujuan tertentu. 2) Belajar akan lebih berhasil jika disertai berbuat, latihan dan ulangan. 3) Belajar lebih berhasil jika memberi sukses yang menyenangkan. 4) Belajar lebih berhasil jika tujuan belajar berhubungan dengan kebutuhan hidupnya. 5) Belajar lebih berhasil jika bahan yang sedang di pelajari dipahami, bukan sekedar menghafal fakta. 6) Dalam proses belajar memerlukan bantuan dan bimbingan orang lain. 7) Haisl belajar dibuktikan dengan adanya perubahan-perubahan dalam diri si pelajar. 8) Ulangan dan latihan perlu akan tetapi harus didahului oleh pemahaman (Mustaqim, M, Drs. 2012: 69)

Dalam kenyataan belajar merupakan proses unik, prinsip tersebut harus dipenuhi. Namun belajar juga memerlukan pengalaman yang dilampaui seseorang secara kontinu.

(36)

22

dimulai, anak yang sedang mengalami proses belajar dapat dilihat, dikembangkan dan juga diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki. 4. Tujuan belajar

Robert M Gagne mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam belajar. Dari beberapa tujuan belajar ada 5 (lima) kemampuan yang secara nyata dapat dicapai melalui proses belajar, yaitu: (Departemen Agama RI,2002: 57)

1) Ketrampilan intelektual (merupakan hasil belajar terpenting dari sistem belajar skolastik)

2) Strategi kognitif secara luas, termasuk kemampuan memecahkan masalah: yang meliputi adaptasi, animasi, akomodasi.

3) Infirmasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. 4) Ketrampilan motorik yang diperoleh di sekolah, misalnya

mengerik, menulis, menggambar.

5) Memikili sikap atau nilai, merupakan hasil belajar yang bersifat emosi pribadi misalnya berbuat baik terhadap orang lain, menghargai pendapat orang lain, percaya diri, mandiri, mempunyai inisiatif, memiliki jati diri, dan yang lebih penting merasa terintegritas dengan lingkungannya.

(37)

23

Berdasarkan uraian diatas tujuan belajar merupakan sekumpulan hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari proses belajar sebelumnya. Jika seorang anak mampu menjawab pertanyaan guru dengan jawaban yang tepat maka proses belajar dikatakan berhasil.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

a. Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan minat dan sebagainya.

Faktor ini berwujud juga sebagai kebutuhan dari anak itu.

b. Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak. Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkunga dan sebagainya.

Menurut (Purwanto Ngalim,1988: 106) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi 2 (dua) golongan:

a. Faktor yang ada pada diri itu sendiri yang kita sebut faktor individual

(38)

24

Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi belajar ada yang dari dalam dan ada luar individu. Oleh karena itu belajar selain mengandalkan beberapa prinsip didepan juga melihat faktor-faktor individu yang mempengaruhinya.

6. Hambatan-hambatan dalam belajar

Dalam proses belajar yang dialami siswa tidak selalu lancar seperti apa yang diharpakan. Kadang-kadang mereka mengalami kesulitan atau hambatan dalam belajar. Hambatan-hambatan dalam belajar dapat digolongkan demikian:

a. Endogen, ialah hambatan yang dapat dapat timbul dari diri anak sendiri.

Hal ini dapat bersifat:

a) Biologis ialah hambatan yang bersifat kejasmanian seperti kesehatan,cacad badan, kurang makan, dan sebagainya. b) Psikologis, ialah hambatan yang bersifat psikis seperti

perhatian, minat, bakat, IQ, konstelasi psikis yang berwujud emosi dan gangguan psikis.

(39)

25

Dari beberapa hal diatas hambatan belajar banyak terjadi pada seorang anak. Sehingga untuk mengurangi keterlambatan anak yang berhasil dalam proses belajar, hambatan-hambatan harus ditekan. Bila dilihat hambatan endogen akan sulit ditekan. Namun hambatan eksdogen bisa ditekan dihindari dan dicegah.

Pelajaran Bahasa Indonesia adalah suatu mata pelajaran yang di dalamnya mengkaitkan empat keterampilan yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Berdasarkan pengertian bahasa Indonesia diatas dapat disimpulkan belajar adalah sebuah proses berusaha untuk berubah dari waktu sebelum hingga sesudah. Proses ini terjadi dalam diri seseorang. Kemudian tujuan dari belajar ini adalah prestasi belajar.Belajar dicirikan dengan menyadari proses tersebut, belajar harus kontinu karena belajar bertujuan dan terarah. Belajar mampu merubah aspek tingkah laku.Belajar pada anak merupakan awal dimana belajar itu dimulai, anak yang sedang mengalami proses belajar dapat dilihat, dikembangkan dan juga diperbaiki. Belajar selalu dapat diperbaiki. Sedangkan tujuan belajar merupakan sekumpulan hal yang dapat dilihat sebagai hasil dari proses belajar sebelumnya.

B. Prestasi Belajar

(40)

26

ketrampilan yang di kembangkan oleh mata pelajaran, yang biasanya di tujukkan dengan nilai tes berupa angka yang diberikan guru. (Poerwadarminta. 2006: 787)

1. Fungsi prestasi belajar

Prestasi memiliki fungsi diantaranya sebagai berikut:

a. Prestasi belajar merupakan indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh anak didik.

b.Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan.

c. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikolog biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia, termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.

d.Prestasi belajar dapat menjadi indikator terhadap daya serap anak didik. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap.

(41)

27 2. Keguanaan prestasi belajar

Kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, tergantung kepada ahli. Namun diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam belajar b. Untuk memperluas diagnostik

c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan d. Untuk keperluan seleksi

e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan f. Untuk menentukan isi kurikulum

g. Unutk menentukan kebiasaan kurikulum

3. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut (Ahmadi, 2004:138). Adalah sebagai berikut:

Prestasi belajar yang dicapai seseorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Yang tergolong faktor internal adalah:

(42)

28

bersemangat, mudah pusing, mengantuk dsb. Sehingga proses belajar dapat berjalan baik maka kesehatan badannya juga harus baik. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar sehingga belajarnya menjadi terganggu.

2. Faktor psikologis, terdiri atas: a. Faktor intelektif yang meliputi:

1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat

2) Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah dimiliki. b. Faktor nonintelektif ialah unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, dan lain-lain.

3. Faktor kematangan fisik maupun psikis Yang tergolong faktor eksternal adalah: 1. Faktor sosial yang terdiri atas:

a.Lingkungan keluarga

Cara orang tua mendidik anak sangat berpengaruh pada belajar dan hasil belajar anaknya. Apakah orang tua itu mendidik anak secara otoriter atau secara demokratis dimana segala sesuatu dibicarakan bersama ataupun secara bebas dimana orang tua tidak peduli terhadap apa yang dilakukan anak. Faktor lain dalam keluarga yaitu keadaan ekonmi keluarga.

(43)

29 a) Metode mengajar

Cara-cara mengajar harus tepat, efisien dan seefektif mungkin sehingga anak dapat menerima pelajaran dengan baik dan dapat mencapai prestasi yang baik. b) Sarana dan prasarana

Dalam proses belajar mengajar diperlukan sarana dan prasarana yang dapat memperlancar penerimaan materi pelajaran yang diberikan pada siswa dan siswapun lebih giat dan maju sehingga akan berpengaruh pada hasil belajarnya.

c) Metode belajar

Siswa perlu menggunakan cara belajar yang tepat yaitu dengan belajar teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang baik, memilih cara belajar yang tepat dan cukup istirahat maka akan meningkatkan hasil belajar.

c.Lingkungan masyarakat

(44)

30

tersebut juga akan baik yang juga berpengaruh pada prestasi belajarnya.

2. Faktor budaya seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan, tehnologi dan kesenian.

3. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, dan iklim.

4. Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

Faktor-faktor diatas saling berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar. Yang juga dapat mempengaruhi prestasi belajar ialah beberapa sifat peserta didik dalam belajar, yaitu:

a. Cepat dalam belajar b. Lambat dalam belajar c. Anak dropout

d. Anak kurang berprestasi

Perbedaan hasil belajar dikalangan para siswa disebabkan oleh faktor-faktor kematangan, latar belakang pribadi, sikap dan bakat terhadap pelajaran, jenis mata pelajaran yang diberikan, dan sebagainya.

(45)

31 5. Prinsip dasar pengukuran prestasi

Hasil tes prestasi menjadi salah satu informasi utama dalam pengambilan keputusan-keputusan pendidikan. Informasi yang diperoleh dari test prestasi dapat berupa informasi yang terpercaya tetapi dapat pula berupa informasi yang tidak tepat, tergantung pada sejauh mana test yang digunakan merupakan test yang layak. Suatu test prestasi yang baik tentulah didasari oleh prinsip-prinsip pengukuran yang jelas sehingga dapat menjadi alat yang positif dalam proses belajar mengajar.

Azwar (1997: 15) dalam bukunya mengenai penyusunan test prestasi merumuskan beberapa prinsip dasar dalam pengukuran prestasi sebagai berikut:

1.Test prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas sesuai dengan tujuan intruksional.

2.Test prestasi harus mengukur suatu sampel yang representatif dari hasil belajar dan dari materi yang dicakup oleh program instruksi atau pengajaran.

Sampel yang representatif dalam hal ini adalah perwujudan soal test dalam bentuk item-item yang mewakili kesemua pertanyaan yang mungkin dibuat.

(46)

32

4.Test prestasi harus dirancang agar cocok dengan tujuan penggunaan hasilnya.

5.Test prestasi harus dibuat sereliabel mungkin dan kemudian harus ditafsirkan hasilnya dengan hati-hati.

6.Test prestasi harus digunakan untuk meningkatkan belajar pasa siswa.

Jadi prestasi belajar adalah hasil yang harus dicapai dan dikerjakan atau dilakukan dengan benar. Dalam proses belajar anak didik sering menjadi masalah sebab anak didik yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah ditentukan tidak dapat dicapai. Dilihat dari fungsi prestasi belajar maka penting pula untuk mengetahui prestasi belajar baik peorangan dan kelompok. Prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam suatu bidang studi. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi proses tersebut. Sehingga prestasi belajar dinilai dalam suatu bentuk tes yang disesuaikan dengan tipe pembelajaran tiap item tes mempunyai kegunaan tertentu. Dalam memilih item tes tersebut mempengaruhi hasil belajar.

C.Karangan

6. Pengertian Karangan

(47)

33

kepada pembaca untuk dipahani. (Warsidi, 2008: 14) Prosa adalah Karangan bebas yang tidak terikat oleh banyaknya baris, banyaknya suku kata, dalam setiap baris serta tak terikat oleh irama dan rimanya seperti dalam puisi. (Eci: 2012)

7. Ciri-ciri karangan

a. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam, tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.

b.Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan semakin mudah diikuti.

c. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti permasalahan dan tidak berbelit-belit.

(48)

34

e. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat. Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai. f. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan penggunaan

bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat panjang dan pendek secara berselang-seling.

g.Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam karangan yang ditulisnya.

h.Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.

(49)

35 8. Manfaat Karangan

Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut: a. Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif; b. Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber; c. Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan; d. Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis; e. Memperoleh kepuasan intelektual; f. Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan; g. Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya. (Ilmika. 2012)

9. Tujuan Karangan

(50)

36

jurusannya. 5) Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian. (Ilmika. 2012)

D. Mata pelajaran Bahasa Indonesia 1. Pengertian pelajaran Bahasa Indonesia

Sejarah mencatat bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu-Riau, salah satu bahasa daerah yang berasal dari wilayah Sumatra. Bahasa Melayu-Riau inilah yang diangkat oleh para pemuda pada “Kongres Pemoeda”, 28 oktober 1928, di Solo, menjadi bahasa Indonesia. Pengangkatan dan penamaan bahasa Melayu-Riau menjadi bahasa Indonesia oleh para pemuda pada saat itu lebih “bersifat

politis” daripada bersifat “linguistik”. Tujuannya adalah ingin

mempersatukan para pemuda Indonesia, alih-alih disebut bangsa Indonesia. (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 40 ).

(51)

37

bagi kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia bagi bangsa Indonesia. Bahkan, pada perjalanan selanjutnya, bahasa Indonesia tidak lagi sebagai bahasa persatuan, tetapi juaga berkembang sebagai bahasa negara, bahasa resmi, dan bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek). (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 41 ).

Sesudah Indonesia merdeka, bahasa Indonesia lebih berkembang lagi dengan baik dan meluas. Bangsa Indonesia sudah merasakan betapa perlunya membina dan memerhatikan perkembangan bahasa Indonesia. Bangsa Indonesia mulai sadar bahwa tanpa bahasa Indonesia, bangsa Indonesia tidak akan memperoleh kemajuan. Minat bangsa Indonesia untuk mau mempelajari bahasa Indonesia dengan baik setiap tahun terus bertambah. Akibatnya, bahasa Indonesia mengalami kemajuan yang pesat. . (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 43 ).

Bahasa Indonesia mempunyai ciri-ciri umum dan kaidah-kadah pokok tertentu yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya di dunia ini, baik bahasa asing maupun bahasa daerah. Dengan ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok ini pulalah dapat dibedakan mana bahasa Indonesia dan mana bahasa asing ataupun bahasa daerah. Ciri-ciri umum dan kaidah-kaidah pokok yang dimaksud adalah antara lain sebagai berikut:

(52)

38

2) Bahasa Indonesia mempergunakan kata tertentu untuk menunjukkan jamak. Artinya, bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jamak. Sistem inilah yang membedakan bahasa Indonesia dengan bahasa asing lainnya.

3) Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan waktu.

4) Susunan kelompok kata dalam bahasa Indonesia biasannya mempergunakan hukum D-M (hukum Diterangkan-Menerangkan), yaitu kata yang diterangkan (D) di muka yang menerangkan (M). (Muslich dan I Gusti Ngurah, 2010: 44-46 ).

2. Fungsi bahasa Indonesia

Hasil perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta pada 25-28 februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1. Lambang kebanggan nasional 2. Lambang identitas nasional

3. Alat pemersatu barbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya

(53)

39

Senada dengan Muslich Mansur dalam bukunya fungsi bahasa Indonesia menurut (Drs. Yakub Nasucha dkk, 2009:8-9)fungsi bahasa Indonesia sebagai berikut:

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional

Sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia berfugsi sebagai lambang kebanggan kebangsaan, lambang identitas nasional, alat pemersatu berbagai suku bangsa, dan alat perhubungan antardaerah dan antarbudaya.

2. Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggan nasional

Tidak semua bangsa di dunia mempunyai sebuah bahasa nasional yang dipakai secara luas dan dijunjung tinggi.

3. Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional

Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang budaya dan bahasa berbeda.

(54)

40

5. Bahasa Indonesia sebagai alat perhubugan antardaerah dan antarbudaya Diperlukan sebuah bahasa yang dapat dipakai oleh suku-suku bangsa yang berbeda bahasanya sehingga mereka dapat berhubungan.Sedangkan Bahasa Indonesia untukmengekspresikan keunikan individu. Bromley menyebutkan 5 macam fungsi bahasa sebagai berikut:

1. Bahasa menjelaskan keunikan dan kebutuhan individu. 2. Bahasa dapat mengubah dan mengontrol perilaku. 3. Bahasa membantu perkembangan kognitif.

4. Bahasa membantu mempererat interaksi dengan orang lain. 5. Bahasa mengekspresikan keunikan individu. (Dhieni

nurbiana dkk, 2011:1.21-1.22).

3. Tujuan Bahasa Indonesia

Belajar Bahasa Inndonesia bagi siswa-siswa di Indonesia adalah balajar bahasa kedua. W.F. Mackey menguraikan bahwa siswa-siswa yang belajar bahasa kedua telah menguasai penggunaan bahasa ibu yang tidak dapat diabaikan. Memperhatikan atau meramalkan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi oleh para siswa berkenaan dengan bahasa ibu mereka. (Broto, 1978:41).

(55)

41

paling efektif, mutlak diperlukan setiap bangsa. Bahasa menunjukkan identitas bangsa. Bahasa, sebagai bagian kebudayaan dapat menunjukkan tinggi rendahnya kebudayaan bangsa. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Oleh karena itu pelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. Pembelajaran sebagai suatu upaya orang yang bertujuan untuk membekali orang yang belajar.

E. Mind Maping

1. Pengertian Teknik Mind Mapping

(56)

42

Sedangkan Porter dan Hernacki (2008:152-153) teknik mind mapping juga disebut dengan peta pikiran. Teknik mind mapping juga merupakan tehnik mencatat secara menyeluruh dengan satu halaman. Teknik mind mapping menggunakan pengingat-pengingat visual dan sensorik dari suatu pola dan ide-ide yang berkaitan. Peta pikiran atau teknik mind mapping pada dasarnya menggunakan citra visual dan prasarana lainnya untuk teknik mind mapping adalah metode baru untuk mencatat yang bekerjanya disesuaikan dengan bekerjanya dua belah otak (otak kiri dan otak kanan). Tehnik ini mengajarkan untuk mencatat tidak hanya menggunakan gambar atau warna. Tony Buzan mengemukakan “your brain is like a sleeping giant, hal ini desebabkan

kehebatan otak manusia belum dimanfaatkan secara optimal”.

Table 2.1

Tabel penggunaan otak pada teknik mind mapping

Otak kiri Otak kanan

1. Tulisan

2. Urutan penulisan 3. Hubungan antar kata

1. Warna 2. Gambar 3. Dimensi

Teknik Mind mapping dapat diartikan cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan memetakan pikiran-pikiran teknik

(57)

43

demikian cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat informasi jauh lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan teknik mencatat tradisional. Selain itu teknik

mind mapping adalah sistem penyimpanan, penarikan data dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa dalam otak manusia yang menakjubkan.

Teknik Mind mapping bertujuan membuat materi pelajaran terpola secara visual dan grafis yang akhirnya dapat membantu merekam, memperkuat, dan mengingat kembali informasi yang telah dipelajari. Teknik Mind mapping adalah satu tehnik mencatat yang mengembangkan gaya belajar visual.

Teknik Mind mapping memadukan dan mengembangkan potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua belahan otak maka akan memudahkan seseorang untuk mengatur dan mengingat segala bentuk informasi, baik secara tertulis maupun secara verbal. Adanya kombinasi warna, simbol, bentuk, dan sebaginya memudahkan otak dalam menyerap informasi yang diterima.

(58)

44

mengontrol penularan pengetahuan dari yang namanya cacat informasi menjadi mengingat informasi.

2. Langkah-langkah Teknik Mind Mapping

Teknik Mind mapping sangat mudah untuk di buat, demikian alami sifatnya, bahan-bahan untuk membuat peta pikiran (mind mapping) sebenarnya sedikit saja. Buzan (2006: 10)

a. Kertas kosong tidak bergaris b. Pena dan pensil warna c. Otak

d. Imajinasi

Masih dalam bukunya Buzan teknik Mind mapping untuk mengingatkan kreativitas memberi penjelasan tujuh cara membuat teknik mind mapping, antara lain:

a. Mulai dari bagian tengah pertemukan secarik kertas yang diletakkan dalam posisi memanjang. Karena memulai dari tengah-tengah permulaan kertas akan memberikan keleluasaan bagi cara kerja otak untuk memancar keluar kesegala arah dan mengeksperimenkan diri lebih bebas dan alami.

(59)

45

c. Gunakan warna pada seluruh mind mapping. Karena bagi otak, warna-warna tidak kalah menarik dari gambar. Warna membuat mind mapping tampak lebih jelas dan hidup, meningkatkan kekuatan dahsyat cara brfikir kreatif dan ini juga hal yang menyenangkan.

d. Hubungan cabang-cabang utama kegmbar sentral dan hubungkan cabang-cabang tingkat kedua dan ketiga pada tingkat pertama dan kedua dan seterusnya. Karena seperti yang telah diketahui, otak bekerja dengan asosiasi. Jika diri kita menggunakan cabang-cabang kita akan jauh lebih mudah dalam memahami dan mengingat. e. Buatlah cabang-cabang teknik mind mapping dengan melengkung

bukan garis lurus. Karena jika semua garis lurus, ini akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh lebih menarik dan indah bagi mata.

(60)

46

g. Gunakan gambar di seluruh teknik mind mapping. Karena setiapgambar seperti, gambar sentral juga bernilai seribu kata. Jadi apabila memiliki sepuluh gambar saja pada teknik mind mapping, ini sudah senilai dengan sepuluh ribu kata dalam suatu catatan.

Lembar Berwarna 2.1

3. Kelebihan-kelebihan Teknik Mind Mapping sebagai berikut:

Kelebihan teknik mind mapping dalam (http://mahmmudin

wordpress.com/2014/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/) sebagai berikut:

1) Dapat mengemukakan pendapat secara bebas. 2) Dapat bekerjasama dengan teman lainnya 3) Catatan lebih padat dan jelas

(61)

47

7) Membantu Otak untuk : mengatur, mengingat,membandingkan dan membuat hubungan

8) Memudahkan penambahan informasi baru 9) Pengkajian ulang bisa lebih cepat

10) Setiap peta bersifat unik

4. Kelemahan pembelajaran Teknik Mind mapping:

Kelemahan pembelajaran teknik mind mapping (http://mahmmudin. wordpress.com/2014/12/01/pembelajaran-berbasis-peta-pikiran-mind-mapping/) yaitu:

1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat. 2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar.

(62)

48 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian. 1. Gambaran Umum MI Al Ittihad Semowo

a. Lokasi penelitian

Dalam bab III penulis ingin memaparkan keadaan lokasi dilaksanakannya penelitian skripsi ini. Hal ini penulis bertujuan untuk menghindari persepsi yang salah tentang lokasi penelitian yang nantinya juga sangat berpengaruh pada analisa data yang akan dilakukan. Memaparkan kondisi riil lokasi penelitian menjadi sangat penting ketika hasil dari penelitian ini akan dijadikan referensi, karena keadaan dan kondisi yang ada tentunya juga dipertimbangkan untuk penerapan tehnik

mind mapping pada kompetensi menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan penggunaan ejaan

pada pelajaran Bahasa Indonesia. Secara garis besar lokasi penelitian dapat penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut:

Tempat Penelitian : MI Al-Ittihad Semowo

(63)

49 b. Profil sekolah MI Al Ittihad Semowo

a. Nama Madrasah : MI Al Ittihad semowo b. No Statistik Madrasah : 1112332063

c. Akreditas Madrasah : B

d. Alamat Lengkap Madrasah : Desa Semowo Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah

e. NPWP Madrasah : 00.51.881-5-505-000

f. Nama Kepala Madrasah : Siti Khodijah, Spd.I

g. No telp/Hp : 087834599651

h. Nama Yayasan : L.P MA’ARIF

i. No. Telp Yayasan : 024692224611

j. Alamat Yayasan : Jln. Hasyim Asy’ari No. 2 Ungaran

k. No Akte Pendirian Yayasan :103 l. Kepemilikan Tanah

Pemerintah/Yayasan/pribadi :

a. Status Tanah : Wakaf b. Luas Tanah : 1643 m2 m. Status Bangunan : Pemerintah/Yayasan/Pribadi

n. Luas bangunan : 603 m2

Adapun urutan kepala sekolah MI Al Ittihad Semowo yang menjabat adalah sebagai berikut :

(64)

50

4. Siti Khodijah, tahun 2009 s/d sekarang c. Visi, Misi dan Tujuan

a. Visi

Terwujudnya Generasi Muslim Yang Beriman, Bertaqwa, Berakhlaq Mulia Berkualitas, Peka Terhadap Lingkungannya, Serta Mampu mengembangkan Potensi Yang Dimiliki.

b. Misi

 Menumbuhkembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT

 Membiasakan berperilaku mulia

 Melaksanakan pembelajaran secara efektif

 Mengadakan training penguasaan teknologi informasi  Menggali dan mengembangkan potensi peserta didik secara

maksimal

d. Struktur Organisasi Madrasah Ibtidaiyyah Al Ittihad Semowo Komite Madrasah : H. Kusnin

Kepala Madrasah : Siti Khodijah S. Pd. I Sekretaris : Widayati Kurnia U. S. Pd Bendahara : Siti Winarti S.E

(65)

51 : Avif Nurarifah : Farida Ibadah

: Abdul Majid A. S. Pd. I : Evi Setyaningsih. S.Pd e. Program Madrasah

a. Prioritas Pengembangan 1) Pengembangan akademik

Indikator mutu pendidikan madrasah dapat dilihat dari kelengkapan saran dan prasarana, KBM, Guru, Siswa serta mutu lulusan. Untuk itu Madrasah Ibtidaiyyah Al Ittihad Semowo berupaya untuk mempriorotaskan program dalam peningkatan kualitas pendidikan tahun 20014/2015 sebagai berikut :

(a) Peningkatan kualitas proses belajar mengajar

(1) Intensifikasi pelaksanaan, pendekatan keterampilan, proses ulangan harian, analisis hasil evaluasi, perbaikan pengayaaan dan ketuntasan belajar.

(2) Melengkapi buku

(a) Pelajaran wajib/paket untuk siswa (b) Resume untuk Mapel Agama

(66)

52

(3) Menyediakan perpustakaan

- Membuat ruang perpus menjadi satu dengan ruang UKS dengan cara memberi sekat dengan pengaturan administrasi perpustakaan

- Jadwal kunjungan peminjaman, dan konsekuensi buku

(4) Peningkatan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar (5) Peningkatan frekuensi superfisi, pembinaan guru

dan karyawan (a) Jadwal supervisi (b) Jadwal pembinaan (c) Jadwal rapat bulanan

(6) Peningkatan Kesejahteraan Guru (a) Menggiatkan infaq

(b) Berupaya menggalang donatur tetap/ tidak tetap dan insidentil

(c) Meningkatkan koperasi sekolah (d) Berupaya mencari dan lain yang halal 2) Pengembanga Fisik

Dalam tahun pelajaran 2014/2015 ini pengembangan fisik diprioritaskan pada penyediaan sarana prasarana yang menunjang KBM, di antaranya :

(67)

53

b) Pembuatan warung sekolah/ kantin c) Pavingisasi halaman sekolah d) Pengadaan Inventaris ruang guru e) Pengadaan CCTV disetiap ruang kelas

f) Pengadaan multimedia lengkap diruangan guru 3) Peningkatan Mutu

(a) Program Jangka Pendek (1 tahun pelajaran)

(1) Meningkatkan Indeks prestasi dalam ujian Nasional (2) Meningkatkan jumlah siswa yang di MTs/SMP

terkemuka minimal 10%

(3) Meningkatnya prestasi siswa dalam bidang non akademis

(4) Menurunkan jumlah siswa dan seluruh warga sekolah yang melanggar tata krama dan tata tertib menjadi 0,25%

(5) Terbentuknya sikap, perilaku dan budi pekerti siswa (6) Tercapainya prestasi siswa di bidang olah raga ( volly ball, sepak bola, lari ) untuk meraih juara I ditingkat kecamatan

(68)

54

(8) Mempunyai kelompok seni (tari) yang handal dan kreatif serta dapat dipertunjukkan dihadapan masyarakat umum

(9) Mempunyai pramuka yang handal (b) Program Jangka Menengah

(1) Perolehan NEM naik rata-rata 0,3%

(2) Meningkatnya jumlah siswa yang diterima di MTs/SMP minimal 20%

(3) Meningkatnya sarana komputer hard ware minimal 5 buah

(4) Meningkatkan jumlah siswa yang mendapatkan prestasi non akademis

(5) Mempunyai team olah raga yang handal

(6) Terbentuknya sikap perilaku warga masyarakat yang berbudi pekerti luhur, toleran dan inklusif (7) Meningkatkan Sumber daya manusia sehingga

dapat mendukung Kegiatan Belajar Mengajar dengan memberi kesempatan seluas-luasnya kepada guru unutk melakukan studinya

(69)

55

(9) Mengadak kesenian Islam (rebana dan tari) yang mampu berkiprah dalam kegatan-kegiatan sekitar (c) Program Jangka Panjang

(1) Perolehan Indeks Prestasi tinggi dalam Ujian Nasional

(2) Jumlah siswa yang diterima di MTs/SMP naik menjadi 60%

(3) Meningkatkan kemampuan warga Madrasah dalam menggunakan alat komunikasi modern (komputer dan intrnet)

(4) Memiliki laboratorium komputer

(5) Memiliki sarana multimedia disetiap ruang kelas (6) Mengadakan bulan berbahasa Jawa bagi seluruh

warga Madrasah

(7) Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia (guru dan karyawan) dalam bidang pengetahuan dan keterampilan yang dikuasai dan diminati

(8) Meningkatkan kualitas dan kuatitas team olah raga dan kesenian yang sudah terbentuk

(70)

56 4) Program Pengajaran

a) Program Pengajaran Umum

Program pengajaran umum merupakan program yang wajib diikuti bagi siswa kelas III, IV, V, VI yang antara lain :

(1) Al- Qur’an Hadits

(2) Aqidah Akhlaq (3) Fiqh

(4) Bahasa Arab

(5) Sejarah Kebudayaaan Islam (6) Pendidikan Kewarganegaraan (7) Bahasa Indonesia

(8) Bahasa Inggris

(9) Ilmu Pengetahuan Alam (10) Bahasa Indonesia (11) Matematika

(12) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (13) Seni Budaya

(14) Muatan Lokal :

(a) Baca Tulis Al-Qur’an ( BTA) (b) Ke NU an

(71)

57

b) Program Pengajaran Muatan Lokal

Program pengajaran muata lokal adalah merupakan program pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan sekolah yaitu Bahasa Daerah (Bahasa Jawa)

c) Program Pengajaran Khusus

Program pengjaran khusus adalah pengajaran yang menjadi program lembaga pendidikan Ma’arif NU, yaitu

pelajaran Ke-NU-an. Hal ini dimaksud agar setelah siswa selesai dari MI dapat menerapkan syariat islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits.

5) Struktur Organisasi

Srtuktur organisai akan berhasil dengan baik apabila komponen-komponen yang terlibat didalamnya memiliki struktur tugas yang tegas serta terpadu dalam rangka merealisir sebagai prgram yang telah dirancang.

f. Guru dan Tenaga Kependidikan

(72)

58 TABEL 3.1

DAFTAR NAMA GURU DAN PEMBAGIAN TUGAS MENGAJAR MI AL ITTIHAD SEMOWO TAHUN AJARAN 2014/2015

NO NAMA GURU BIDANG STUDI

1 Siti Khodijah. S.Pd.I Bahasa Indonesia 2 M. Nasihul Ummah Bahasa Arab dan Aqidah

Akhlaq 3 Siti Rochayati. S.Pd.I Fiqih dan SKI 4 M. Robbani. W.

S.Pd.I

Olahraga dan Seni Budaya

5 Aviv Nur Avivah Bahasa Inggris

6 Sih Winarti. SE IPS dan IPA

7 Widayati Kurnia Ulfah. S.Pd

Matematika

8 Zulvatul Karimah. A.Ma

Bahasa Indonesia dan SKI

9 Farida Ibadah IPS dan Fiqih

10 Evi Setyaningsih. S.Pd

PPKN dan IPS

11 Abdul Majid A. S. Pd.I

(73)

59 g. Sarana dan Prasarana

MI Al Ittihad Semowo sejak berdiri sampai sekarang sudah mengalami perkembangan yang cukup. Hal tersebut karna didukung oleh berbagai pihak. Baik dari pemerintah maupun dari masyarakat yang bekerja sama dengan BP3 khusunya dalam sarana dan prasarana dalam menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki adalah sebagai beriukut :

TABEL 3.2

DAFTAR SARANA DAN PRASARANA MI AL ITTIHAD SEMOWO TAHUN AJARAN 2014/2015

No Nama Fisik Banyaknya

1 Ruang Kelas 6

2 Ruang Perpustakaan 1

3 Ruang Kepala Sekolah 1

4 Ruang Guru 1

5 Ruang Tata Usaha 1

6 Toilet Siswa 3

7 Ruang Gudang 1

8 Toilet Guru 2

(74)

60 h. Keadaaan Siswa

Jumlah siswa MI Al Ittihada Semowo 135 siswa dengan jumlah siswi 71 orang dan jumlah siswa 64 orang pada tahun ajaran 2014/2015.

i. Kegiatan Siswa

Ekstrakurikuler yang terdapat di MI Al Ittihad Semowo adalah Pramuka dan Seni tari. Ekstrakurikuler tersebut secara formal adalah sebagai pelajaran tambahan di bawah pembinaan guru yang ada di Madrasah maupun guru dari luar Madrasah. Ekstrakurikuler tersebut berperan penting dalam menunjang keberhasilan belajar siswa. Dengan aktif mengikuti ekstrakurikuler ini dapat sebagai media untuk melatih diri dan mengembangkan bakat.

2. Waktu penelitian

(75)

61

B. Data Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Ittihad

Dalam penelitian ini, yang dijadikan subjek penelitian adalah semua siswa kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kecamatan Pabelan 24 siswa, terdiri dari laki-laki 12 anak dan 12 anak perempuan. Adapun nama-nama siswa atau subyek penelitian adalah sebagai berikut:

TABEL 3.3

Daftar Nama Siswa Kelas V MI Al-Ittihad Semowo, Pabelan, Semarang 2014/2015

No Nama Jenis Kelamin

1 Anisa’atul Mukminah P

2 Rizqi Saputra L

3 Abu Rif’an Fahrani L

4 Ahmad Yahya Alchilma L

5 Annisa’atul Aliyah P

(76)

62 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus

Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan pada semester I, hari sabtu tanggal 3 Desember 2014, selama kurang lebih 2 jam pelajaran (2x 35 menit ).

1. Siklus I

Pelaksanaan tindakan ini sesuai dengan program semester mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas V semester I, kompetensi menulis karangan berdasarkan pengalaman dengan memperhatikan pilihan kata dan ejaan, sehingga tidak mengganggu program- program guru kelas maupun guru mata pelajaran yang lain. Hari Rabu adalah hari sesuai jadwal pelajaran Bahasa Indonesia

Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu dengan alur perencanaan (planning), implementasi tindakan

(acting), observasi dan interprestasi (observing), dan refleksi (reflekting),

secara garis besar pelaksanaan dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Tahap perencanaan/ planning, antara lain:

1) Guru menentukan sub pokok bahasan yang akan diajarkan yaitu menulis karangan bebas

2) Merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

(77)

63

4) Merancang soal-soal sebagai sarana untuk mengetahui kemampuan siswa.

5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk guru guna mengertahui perubahan dan pengembangan.

6) Merancang atau menyiapkan lembar observasi untuk siswa guna mengetahui perubahan dan pengembangan.

7) Menggunakan media pembelajaran yaitu gambar orang dirawat di Rumah Sakit

b. Tahap implementasi tindakan/ acting.

Pada tahap ini guru selaku peneliti melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah didesain, antara lain:

1) Kegiatan awal (5 menit), antara lain: Appersepsi

a. Guru mengucap salam.

b. Guru melakukan presensi siswa.

c. Guru mengajak siswa membaca basmalah bersama sebelum pelajaran dimulai.

d. Guru menuliskan materi yang akan dicapai.

e. Pretest

2) Kegiatan inti (60 menit), antara lain: Eksplorasi

(78)

64

b. Guru menjelaskan penggunaan peta pikiran (mind mapping)

dalam karangan bebas

c. Guru menjelaskan cara membuat peta pikiran (mind mapping) d. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok

e. Guru membagikan karangan yang dibawa Elaborasi

a. Siswa membaca karangan yang dibagikan guru

b. Sisiwa berdiskusi secara kelompok membuat peta pikiran (mind mapping) dengan tema liburan

c. Siswa secara berkelompok menuliskan karangan berdasarkan peta pikiran (mind mapping) yang telah mereka buat

d. Siswa mempresentasikan hasil karangan Konfirmasi

a. Guru memberikan evaluasi kepada siswa.

b. Guru bersama-sama dengan siswa membuat rangkuman atau simpulan pembelajaran.

c. Siswa disuruh mencatat tentang materi yang telah disimpulkan 3) Kegiatan akhir (5 menit), antara lain:

a. Guru mengajak siswa membaca hamdalah bersama-sama. b. Guru mengucapkan salam.

c. Tahap observasi/ observing.

(79)

65

1. Digunakan lembar observasi oleh guru untuk mengamati partisipasi peserta didik pada saat kegiatan pembelajaran.

2. Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

d. Tahap refleksi/ reflecting.

Setelah melakukan pembelajaran pada siklus I dan menganalisis hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi. Ternyata dari 24 siswa banyak siswa yang kurang memperhatikan materi yang telah sampaikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

1. Teknik pembelajaran mind mapping terlalu baru untuk siswa. 2. Siswa tidak fokus pada materi yang diajarkan.

3. Persiapan yang kurang matang dalam mempersiapkan teknik pembelajaran mind mapping.

Gambar

Tabel penggunaan otak pada teknik mind mapping
TABEL 3.2 DAFTAR SARANA DAN PRASARANA MI AL ITTIHAD
TABEL 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas V MI Al-Ittihad Semowo, Pabelan,
Tabel 4.2
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk masukan bagi pendidikan keperawatan tentang gambaran spiritualitas lansia yang mengalami penyakit jantung khususnya di

Berdasarkan permasalahan tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran matematika pada mata pelajaran matematika materi bilangan bulat,

Lokasi ini dipilih karena beberapa mahasiswa yang menonton Drama Korea menggunakan kosa kata Bahasa Korea sehari-hari dalam pergaulannya saat berkomunikasi secara lisan

a. Tentukan misi, tanggung jawab, dan fungsi dari proses inti. Misi, tanggung jawab, dan fungsi dari tiap proses harus jelas. Misalnya misi bagian pengadaan adalah untuk

Kepada seluruh peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang merasa keberatan atas ditetapkannya pemenang tersebut di atas, dapat mengajukan sanggahan secara online kepada Pokja

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas membaca Al- Qur‟an adalah keadaan tingk atan atau ukuran intensnya dalam kegiatan

Selain pekerjaan, pendidikan dan pendapatan yang menjadi ukuran status sosial ekonomi seseorang, masih ada lagi yaitu pemilikan.Pemilikan barang-barang yang

(Cantrik, anginnya masuk ke ruangan, aku jadi kedinginan). Contoh tindak tutur „memberitahu‟ bahwa pintu tersebut segera harus ditutup agar anginnya tidak masuk,