• Tidak ada hasil yang ditemukan

cara bermu’amalah dengan manusia; sebagian di antara mereka terhadap sebagian yang lain/

3. Penjelasan Ayat

Imam Jalalain memberikan penjelasan/tafsir dari surat Luqman ayat 12 - 19,* 4 sebagai berikut:

a. Ayat 12

(Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Luqman hikmah)

antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya, dan kata-kata mutiara yang diucapkannya cukup banyak serta diriwayatkan secara turun temurun. Sebelum Nabi Daud diangkat menjadi rasul dia selalu memberikan fatwa, dan dia sempat mengalami zaman diutusnya Nabi Daud. Lalu ia meninggalkan fatwa dan belajar menimba ilmu dari Nabi Daud. Sehubungan dengan hal ini Luqman pemah mengatakan: “Aku tidak pemah Ynerasa cukup apabila aku merasa berkecukupan”. Pada suatu hari pernah ditanyakan oleh orang kepadanya: “Siapakah manusia yang paling buruk itu ?” Luqman menjawab: “Dia adalah orang yang tidak mempedulikan orang lain sewaktu mengerjakan keburukan” (yaitu) dan Kami katakan kepadanya, hendaklah

(bersyukurlah kamu kepada Allah) atas hikmah yang telah dilimpahkan-Nya kepadamu. (Dan barang siapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri)

J Ibid., him. 151.

4 Imam Jalaluddin Al-Mahalliy, Terjemah Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul. Sinar

37

karena pahala bersyukmnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan barang siapa yang tidak bersyukur) atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepadanya (maka sesungguhnya Allah Maha KayaJ tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) Maha Terpuji di dalam ciptaan-Nya.

b. Ayat 13

(Dan) ingatlah (ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia menasehatinya : “Hai anakku) lafadz bunayya adalah bentuk tashghir, yang dimaksud adalah memanggil anak dengan nama kesayangannya

(janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan) Allah itu (adalah benar-benar kezaliman yang besar”) maka anaknya itu bertaubat kepada Allah dan masuk Islam.

c. Ayat 14

(Dan kami wasiatkan kepada manusia terhadap kedua orang ibu bapaknya) maksudnya Kami perintahkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang ibu bapaknya (ibunya telah mengandungnya)

dengan susah payah (dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah)

ia lemah karena mengandung, lemafi ^ewaktu mengeluarkan bayinya, dan lemah sewaktu mengurus anaknya di kala bayi (dan menyapihnya)

tidak menyusuinya lagi (dalam dua tahun. Hendaknya) Kami katakana kepadanya (bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang ibu

38

bapakmu, hunva kepada-Ku-lah kembalimu) yakni, kainu akan

kembali.

d. Ayat 15

(Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatuyang tidak adapengetahuanmu tentang itu) yakni pengetahuan yang sesuai dengan kenyataannya (maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang makruj) yaitu, dengan berbakti kepada keduanya dan menghubungkan silaturrahmi dengan keduanya (dan ikutilah jalan) tuntunan (orang yang kembali) orang yang bertaubat (kepada-Ku) dengan melakukan

ketaatan (kemudian hanya kepada-Ku-lah kembali kalian, maka Kuberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) Aku akan membalasnya kepada kalian. Jumlah kalimat mulai dari ayat 14 sampai akhir ayat 15 yaitu mulai dari lafadz Wa washshainal insana

dan seterusnya, merupakan jumlah Ftiradh, atau kalimat sisipan.

e. Ayat 16

(Hai anakku, sesungguhnya) perbuatan yang buruk itu (jika ada sekalipun hanya sebesar biji sa w i' dan berada dalam batu atau di langit atau di bumi) atau di suatu tempat yang paling tersembunyi pada tempat-tempat tersebut (niscaya Allah akan mendatangkannya)

39

Maha Halus) untuk mengeluarkannya (lagi Maha Waspada) tentang tempatnya.

f. Ayat 17

(Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan yang baik dan cegahlah mereka dari -perbualan mungkar serta bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu) disebabkan amar makruf dan nahi mungkarmu itu. (Sesungguhnya yang demikian Hu)

hal yang telah disebutkan itu (termasuk hal-hal yang ditekankan untuk diamalkan) karena mengingat hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang wajib.

g. Ayat 18

(Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang lain dibaca wala tusha’ir (mukamu dari manusia) janganlah kamu memalingkan’nya dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh) dengan rasa sombong.

(sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong)

yakni, orang-orang yang sombong di dalam berjalan (lagi membanggakan diri) atas manusia.

h. Ayat 19

(Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan) ambillah sikap pertengahan dalam berjalan, yaitu antara pelan-pelan dan berjalan cepat, kamu harus tenang dan anggun (dan lunakkanlah) rendahkanlah

40

(suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara) suarayang paling jelek itu (ialah suara keledai) yakni, pada permulaannya adalah ringkikan kemudian disusul oleh lengkingan-lengkingan yang sangat tidak enak didengar.

Luqman adalah seorang hamba Allah yang taqwa dan shaleh. Karena ketaqwaannya dan keshalehannya, Allah menganugerahinya nikmat dan ilmu pengetahuan yang mulia kepadanya dengan sebutan hikmat, sehingga Luqman disebut dengan nama “Luqman al-Hakim” yang memiliki hikmat.

Di antara hikmat yang diberikan Allah kepada Luqman adalah ajaran tentang bersyukur, yakni bersyukur kepada Allah atas segala nikmat dan karunia-Nya baik sedikit ataupun banyak. Maksudnya syukur itu akan menghasilkan manfaat dan faedah yang akan kembali kepada dirinya. Manfaat itu berupa berkah dan semakin bertambah nikmat dan karunia Allah kepadanya dan selamat dari siksa neraka.

Apabila jadi bapak, jadilah seperti Luqman. Dan apabila jadi seorang anak, jadilah seperti anak Luqman. Sebagai seorang bapak, hendaknya memperhatikan pendidikan anaknya. Tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan sandang, pangan" papan dan kesehatan saja bagi anaknya. Tetapi yang sangat penting adalah memperhatikan pendidikannya, terutama pendidikan agama di samping pendidikan keilmuan dan ketrampilan. Pendidikan agama adalah sangat mendasar bagi setiap muslim. Sebelum pendidikan lainnya, pendidikan agama

harus-41

ditanamkan terlebih dahulu. Bagaimanapun tingginya ilmu pengetahuan seseorang, atau pintamya seseorang atau kayanya seseorang dan sebagainya, tetapi apa'bila agamanya tidak benar, maka sia-sialah semuanya itu nanti di akhirat.

Kedua orang tua akan memikul dosa apabila tidak mendidik agama putra-putrinya. Bahkan orang tua akan mendapat beban dosa dari setiap kesalahan dan kealpaan putra-putrinya dalam beragama. Seperti, putra-putrinya tidak menunaikan ibadah sholat wajib, sedangkan mereka sudah baligh, atau mereka sudah sholat tetapi tidak mencukupi lima kali dalam sehari semalam.

Sehubungan dengan tanggung jawab ibu bapak terhadap pendidikan agama anaknya, dalam suatu hadits diceritakan tentang kisah seorang bapak tidak jadi masuk surga karena anak menuntut keadilan kepada Allah, bahwa ia menjadi penghuni neraka adalah karena bapaknya itu tidak mendidik agamanya semasa di dunia dahulu. Oleh Allah kemudian sang bapak tersebut disuruh lemparkan ke dalam neraka tempat anaknya disiksa.

Sungguh berat tanggung jawab ibu dan bapak terhadap anaknya. Di samping mengandung, melahirkan7"*mengasuh dan membesarkan dengan berbagai penderitaan juga harus memikul resiko beban dosa dan masuk neraka karena ulah anaknya.

Untuk itu setiap anak harus menyadari bahwa betapa beratnya tanggung jawab orang tua dalam. kehidupan di dunia ini maupun dalam

42

kehidupan di akhirat nanti manakala anaknya itu tidak taat beragama dan durhaka kepada Allah.

Allah mengungkapkan bahwa ajaran yang pertama kali diajarkan Luqman kepada anaknya adalah ajaran agama, yakni ajaran tauhid atau meng-Esa-kan Allah. Luqman melarang anaknya mempersekutukan Allah dengan sutua apapun. “Luqman memerintahkan kepada anaknya supaya menyembah Allah semata, dan melarang berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan lain-Nya)”.3

Selanjutnya Luqman menjelaskan kepada anaknya, bahwa mempersekutukan Allah itu adalah perbuatan aniaya yang besar atau berbuat dosa besar. Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, dan jangan juga memeprsekutukan-Nya sedikit persekutuanpun, lahir maupun batin. Persekutuan yang jelas maupun tersembunyi. Sesungguhnya syirik yakni mempersekutukan Allah adalah kezaliman yang 'sangat besar. Itu adalah penempatan sesuatu yang sangat agung pada tempat yang sangat buruk.5 6

Mempersekutukan Allah itu dapat berupa meyakini bahwa Allah itu lebih dari satu. Atau Allah itu mempunyai anak, bapak, ibu dan sebagainya. Atau Allah itu terdiri dari tohan pencipta, tuhan pemelihara dan tuhan perusak atau penghancur, atau meyakini bahwa yang berkuasa dan mengatur segala sesuatu di alam semesta ini adalah dewa-dewa, roh- roh dan kemudian memujanya, atau memuja dan meminta-minta kepada

5 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, op., cit., him. 151.

6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur 'an.

43

roh-roh atau orang yang telah meninggal dunia. atau memuja tempat atau benda sakti atau keramat dan lain sebagainya.

Seseorang yang berbuat demiklan, hukumnya syirik dan berdosa besar. Dosanya tidak diampuni oleh Allah, kecuali ia bertaubat. Apabila ia tidak bertaubat sebelum meninggal, maka haram baginya surga, dan neraka sebagai tempat kembalinya.

Allah menjelaskan dasar-dasar ajaran tentang akhlak kepada ibu bapak, yaitu:

a. Wajib bagi setiap manusia berbuat baik kepada ibu dan bapaknya, terutama manusia muslim. Kewajiban berbuat baik kepada ibu bapak adalah suatu hal yang sangat mulia. Sungguh sangat besar jasa ibu dan bapak terhadap anaknya. Tidak dapat diukur dan dinilai dengan uang atau materi lainnya.

b. Setiap anak harus menyadari, betapa beratnya beban penderitaan seorang ibu yang mengandungnya selama sembilan bulan. kemudian melahrikannya dengan penuh kesakitan dan kepedihan, bahkan kadangkala terpaksa melepaskan nyawa di badannya.

c. Setiap anak harus menyadari, bahwa ia lahir dahulunya dalam keadaan lemah, belum bisa mandiri. la diayomi, dipelihara dan dirawat oleh ibunya dnegan penuh sabar dan kasih saying. Dia disusukan selama 2 tahun. Setelah dua tahun ia harus disapih atau tidak disusukan lagi. Ibunya harus membuatkan makanan dan minumannya setiap hari.

d. Setiap manusia atau anak harus pandai bersyukur kepada ibu bapakn> a atas segala jasa dan jerih payah mereka, disamping pandai bersyukur kepada Allah swt.

e. Setiap orang atau anak harus menyadari bahwa berbuat baik dan berbakti kepada ibu bapak tersebut adalah perintah dari Allah sv>t. yang harus ditaati dan dilaksanakan di dalam kehidupan di dunia. Karena setiap manusia akan kembali kepada Allah.

Ada beberapa cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam memberikan nasehat kepada umatnya, yaitu dengan cara menggunakan contoh dengan sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan oleh umatma (dengan perumpamaan), dengan menggunakan dialog ata i Tanya jaw ab. dan dengan memberikan nasehat dengan gaya bahasa bercerita. Cara-cara tersebut selain dicontohkan oleh Rasulullah, juga terdapat dalam ayat-aya: Al-Qur’an dalam memberikan nasehat kepada umatnya. Oleh karena iru. seorang pendidik'dapat menggunakan cara yang telah dianjurkan oleh A- Qur’an maupun yang telah dicontohkan oleh Rosulullah saw. tersebut.

Dokumen terkait