• Tidak ada hasil yang ditemukan

M ETO D E P E N D ID IK A N ISLA M D A L A M SU R A T L U Q M A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "M ETO D E P E N D ID IK A N ISLA M D A L A M SU R A T L U Q M A N"

Copied!
79
0
0

Teks penuh

(1)

M ETO D E P E N D ID IK A N ISLA M D A L A M

SU R A T L U Q M A N

S K R I P S I

OLEH :

MUH WAHID SUPRIYAD1

NIM : 11404042

SEKOLAH TIN G G I A G A M A ISLAM

SALATIGA

(2)

METODE PEN D ID IK A N ISLAM DALAM

SURAT LU Q M A N

(Didju^an untufcjMemenufii tfugas

dan Mefengfcipi Syarat (juna Memperofciefi

OLEH :

M U H W A H ID SUPR1YAD1

NIM. 1 1 4 0 4 0 4 2

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2006

(3)

DEPARTEMEN AGAMA

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

S A L A T IG A

Slat/ion No. 03 Tel'p. f02VN) 32370(1 Fax, 323433 Node Pos 50 721 Saladga

PERSETUJUAN PEMRIMBING

Lamp. : 1 (satu) naskah

Hal : Pcngajuan Naskah Skripsi Salatiga, Agustus 2006

Kepada

Yth. Ketua STAIN Di Salatiga

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.

Bcrsania ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : MUH WAHID SUPRIYADI NIM : 11404042

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN

Untuk duijikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi. Demikian untuk menjadikan pcriksa.

Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.

Pembimbing,

(4)

PENGESAHAN SKRIPSI

Judul

Nama

NIM

Program Studi

/

: “METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT

LUQMAN”

: MUH WAHID SUPRIYADI

: 11404042

: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, September 2006

Dewan Penguji,

(5)

!M <ypro

AlS>~J 4 ^ S v ^ -lj ijj.J J ^ jl J O I

(6)

PE R SEM B A H A N

Kupersembahkan kepada isleriku tercinta,

ayah, ibu dan adik-adikku tercinta, serta

orang-orang yang tel ah membantuku,

semoga pengorbanannya selalu diberkati

dan dirid hoi Allah Yang Malta Pengasih

(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi yang beijudul “METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN” ini telah disusun sehingga dapat menemukan salah satu syarat guna memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini.

2. Bapak Drs. Djoko Sutopo, M.Ag. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

3. Para Dosen dan Staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah membekali ilmu pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

(8)

Semoga amal baik dan bantuannya tersebut dibalas oleh Allah swt sebagai

amal yang sholeh. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri

sendiri maupun para pembaca pada umumnya. Amin.

(9)

A R S T R A K

Muh Wahid bupriyadi, ( I I4U4U42) Metode Pendidikan Islam’ Datum Surat

Luaman. Skrinsi lurusan Tarhivah STAIN Salatiea. Aeustus 'inoa

Kata kunci : Metode Pendidikan Islam Dalam Surat Luaman.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam metode pendidikan Islam vane terdanat dalam Surat Luaman avat 12 - 19. Yang melinuti neneertian metode pendidikan, macam-macam metode pendidikan, serta metode yang terdanat dalam Surat Luaman avat 1 2 - 1 9 tersebut. sehineea metode-metode tersebut dapat dipilih dan digunakan pada duma pendidikan, baik di sekolah, linekunean keluarea dan masvarakat.

Penelitian ini termasuk penelitian literer atau penelitian kepustakaan, yaitu nenelitian denean mencari dan meneumnulkan kenustakaan atau bahan-bahan bacaan untuk mencan dan membandingkan naskah atau pendapat para ahli tatsir dan ahli pendidikan tentane metode pendidikan Islam, kemudian dianalisa untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun metode pengumpulan data dengan meneeunakan sumber primer dan metode analisa data denean meneeunakan metode deduktit, mduktit dan komparatit.

(10)

DAFTARISI

Halaman Judul... ... i

Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii

Halaman Pengesahan... iii

Halaman Motto ... iv

Persembahan ... v

Kata Pengantar... vi

Abstrak... viii

D aftarlsi... BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah... 1

B. Pembatasan Masalah ... 6

C. Rumusan Masalah... 7

D. Tujuan Penelitian ... ;... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Metode Penelitian... 8

G. Sistematika Penulisan... 9

BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Metode Pendidkan Islam... 11

B. Fungsi Metode Pendidkan Islam... 11

(11)

D. Karakteristik Metode Pendidkan Islam 18

E. Macam-macam Metode Pendidkan Islam ... 20

BAB III SURAT LUQMAN AYAT i2 - 19 A. Surat Luqman Ayat 12- 19 ... 32

B. Asbabun Nuzul Surat Luqman... 44

C. Isi Kandungan Surat Luqman ... 49

BAB IV METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN AYAT 1 2 -1 9 A. Surat Luqman Ayat 12 ... 51

B. Surat Luqman Ayat 13 dan 14 ... 52

C. Surat Luqman Ayat 15 ... 55

D. Surat Luqman Ayat 16 ... 56

E. Surat Luqman Ayat 17 ... 57

F. Surat Luqman Ayat 18 dan 19 ... 58

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 61

B. Saran-saran ... 63

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk termulia dari segenap makhluk yang ada di

alam ini. Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia diberi kelengkapan fisik

maupun psikis yang memiliki kecenderungan ke arah yang baik maupun

buruk. Manusia mempunyai banyak kecenderungan, ini disebabkan oleh

banyak potensi yang dibawanya. Dalam garis besarnya, kecenderungan itu

dapat dibagi dua, yaitu kecenderungan menjadi orang yang baik dan

kecenderungan menjadi orang yang jahat. Kecenderungan beragama

termasuk ke dalam kecenderungan yang baik.'

Manusia pada dasarnya adalah jinak, dapat menyesuaikan diri dengan realitas hidup dan lingkungan yang ada. Manusia memiliki

kemampuan yang tjnggi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi

dalam kehidupannya, baik perubahan sosial maupun. perubahan alamiah. Manusia menghargai tata aturan etika, sopan santun, dan sebagai makhluk

yang berbudaya. Manusia tidak liar, baik secara sosial maupun alamiah.

Manusia adalah makhluk yang memiliki kelengkapan jasmani dan

rohani. Dengan kelengkapan jasmaninya, ia dapat melaksanakan tugas-tugas

yang memerlukan dukungan mental. Selanjutnya agar kedua unsur tersebut

dapat berfungsi dengan baik dan produktif, maka perlu dibina dan diberikan

1 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Remaja Rosadakarya,

(13)

bimbingan. Dalam hubungan ini pendidikan amat memegang peranan yang

A rtinya:“Dan Jiwa serta penyempumaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (Jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya’V

Dari ayat tersebut, diketahui bahwa manusia dil< ngkapi dengan jiwa

(nafs) oleh Allah SWT, yang bisa berkembang kepada yang baik maupun

yang buruk. Dalam menuju perkembangan itu manusia tidak bisa

berkembang begitu saja, tanpa adanya sebuah usaha. Adapun salah satu

bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia itu ialah pendidikan. jadi

pendidikan merupakan fasilitas untuk menuju proses perkembangan

tersebut.

Untuk memelihara kecenderungan ke arah yang baik dan sekaligus

untuk menghindari kecenderungan ke arah yang buruk. diperlukan suatu

usaha oleh manusia, agar dapat menjadi makhluk yang terhindar dari

dorongan untuk berbuat jahat, ingkar dan kafir terhadap Tuhannya. Hanva

dengan melaiui proses pendidikan manusia akan dapat dimanusiakan sebagai

hamba Tuhan yang mampu menaati ajaran-ajaran-Nya.

"Abuddin Nata. Filsafal Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1997, him. 35..

J Departemen Agama Rl. Al-Qur'an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung. 2004,

sangat penting."

(14)

Pendidikan adalah proses untuk menuju kedewasaan seseorang yaitu

adanya interaksi antara anak didik dan pendidik yang mewariskan pola-pola

tingkah laku yang didasarkan pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu setiap situasi pendidikan harus disesuaikan dengan tujuan-

tujuan khusus yang akan dicapai, materi yang akan diberikan dan metode

yang akan digunakan sehingga proses belajar mengajar itu dapat terlaksana

dengan efektif dan efisien. Sebagai salah satu komponen pokok dalam

pendidikan. metode mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya

mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana untuk menyampaikan materi

pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, agar dapat dipahami

oleh peserta didik, dan menjadi pengertian-pengertian yang fungsional bagi

tingkah lakunya.

Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum

terdapat di zaman Nabi, tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi

dalam menyampa'tkan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi

dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu telah mencakup arti pendidikan dalam

pengertian sekarang. Orang Arab Mekkah yang tadinya menyembah berhala.

musyrik, kafir, kasar dan sombong, maka dengan usaha dan kegiatan Nabi

mengislamkan mereka, lalu tingkah laku mereka berubah menjadi

menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa. mereka menjadi mukmin,

muslim, lemah lembut dan hormat pada orang lain. Mereka telah

(15)

Dengan itu berarti Nabi telah mendidik, membentuk kepribadian, yaitu

kepribadian muslim dan sekaligus berarti Nabi Muhammad SAW adalah

seorang pendidik yang berhasil. Apa yang beliau lakukan dalam membentuk

kepribadian manusia, kita rumuskan sekarang dengan pendidikan Islam.

Cirinya ialah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk

ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan.- cara, alat dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya.

Jadi untuk dapat mencapai tujuan pendidikan Islam yang telah

ditetapkan dalam ajaran agama Islam tidaklah mudah, oleh karena itu

dibutuhkan kesungguhan. kesabaran dan memilih serta dapat menggunakan

metode-metode pendidikan Islam yang tepat dan variatif sesuai dengan

kebutuhan.

Hubungan antara metode dan tujuan pendidikan merupakan hubungan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, karena tujuan

-pendidikan yang telah dirumuskan dapat berhasil dengan gemilang apabila

didukung oleh penggunaan dan pemilihan metode pendidikan yang tepat, dan harus memiliki kemampuan untuk mendalami dan menerapkan metode-

metode agar anak didik dapat beiajar efektif dan efisien. sehingga tujuan

yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Kata Islam dalam kalimat “Pendidikan Islam" menunjukkan warna

pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang bernuansa Islam (pendidikan

Islami), yang berarti pendidikan yang berdasarkan/sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, pembahasan tentang pendidikan Islam adalah

(16)

Islam yang baik berupa aqidah, syari'ah dan akhlaq untuk membentuk

kepribadian muslim. Sehubungan hal tersebut, maka materinya harus

disesuaikan dengan nilai-nilai Islami, tujuannya juga dirumuskan sesuai

dengan yang ada dalam A1 Qur'an, di samping itu metode pendidikan yang

akan dipilih dan digunakan sesuai dengan ajaran Islam yaitu AI Qur'an.

Syarrat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya

diajarkan saja, tetapi harus dididikkan melalui proses pendidikan. Nabi telah

mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlaq baik sesuai

ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi kita

melihat bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada

perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan sendiri maupun orang lain. Di segi lain, pendidikan Islam tidak

hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak

memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam

berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju

kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah

pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula orang yang

bertugas mendidik adalah para nabi dan rosul, selanjutnya para ulama dan

cerdik pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban para nabi dan rosul

tersebut.

Untuk mewujudkan hal di atas tidak mudah semudah membalikkan

telapak tangan, sebab pendidikan sekarang cenderung hanya berfungsi

sebagai penyampaian materi atau informasi pengetahuan, tetapi penanaman

(17)

6

mengetahui saja tanpa diimbangi dengan penanaman nilai-niiai yang

terkandung dalam ajaran tersebut, padahal pelajaran agama bertujuan untuk

mendidik anak didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhari Yang Maha

Esa. Oleh karena itu untuk mewujudkan tujuan akhir pendidikan tersebut

dilakukan dengan pendekatan dan berbagai metode. Adapur. inetode yang

dapat digunakan ialah metode yang terdapat dalam Al-Qur'an. Metode

pendidikan dalam Al-Qur'an banyak sekali macamnya. oleh karena itu seorang

pendidik dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode tersebut.

tetapi kenyataan di lapangan menggunakan satu metode masih kurang efektif.

sehingga menggunakan berbagai metode yaitu memadukan antara metode satu

dengan metode yang lain.

Seorang pendidik dituntut untuk daat memilih dan menggunakan

metode pendidikan secara tepat. Metode tersebut dapat digaii dari sumber

ajaran Islam itu sendiri yaitu Al-Qur'an sebagai wahvu Allah SAT yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, mengandung dan membawa nilai-

nilai yang membudayakan manusia. Karena hal tersebut di ataslah yang

mendorong penulis untuk menyusun skripsi dengan judul METODE

PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN.

B. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu. maka penelitian ini perlu kami batasi.

Penelitian ini dibatasi hanya pada ayat 1 2 - 1 9 dari surat Luqma.n. karena pada

(18)

7

C. Rumusan Masalah

Dari lalar belakang di atas, pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana deskripsi macam-macam metode pendidikan Islam secara

umum ? •

2. Bagaimana deskripsi metode pendidikan Islam yang terdapat dalam surat

Luqman ayat 12 - 19 ?

3. Bagaimana penerapan metode pendidikan Islam yang tepat dan efektif

dalam proses pemb< lajaran ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah di atas. maka tujuan penelitian ini

adalah :

1. Untuk mengetahui deskripsi macam-macam metode pendidikan Islam

- secara umum.

2. Untuk mengetahui deskripsi metode pendidikan Islam yang terdapat

dalam surat Luqman ayat 12 -1 9 .

3. Untuk mengetahui penerapan metode pendidikan Islam yang tepat dan

efektif dalam proses pembelajaran.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu memberikan masukan kepada

(19)

8

digunakan secara variatij sesuai kebutuhan, sehingga tujuan pendidikan

agatna Islam dapat tercapai.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan

, (Library Research) atau "kualitatif literar. Penelitian kepustakaan

adalah penelitian dengan mencari dan mengumpulkan kepustakaan atau

bahan-bahan bacaan untuk mencari dan membandingkan naskah atau

pendapat para ahli tafsir dan ahli pendidikan tentang metode pendidikan

Islam, kemudian dianalisa untuk mencapai tujuan penelitian.

Penelitian kepustakaan akan menghasilkan suatu kesimpulan

tentang gaya bahasa buku. kecenderungan isi buku, tata tubs, lay-out,

ilustrasi dan sebagainya.'

2. Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah bacaan sumber primer, yaitu Al Qur'an dan buku-buku yang membahas tentang

metode pendidikan Islam.

3. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang dipakai dalam penuiisan skripsi ini

'adalah metode anabsis isi (Contect Analysis). Anabsis isi dimaksud di

4 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ravisi IV.

(20)

9

sini adalah melakukan analisis terhadap makna yang terkandung daiam

ayat-ayat yang berkaitan dengan metode pendidikan Islam dan para ahli

penuidikan. Berdasarkan pengertian yang terkandung daiam ayat-ayat

Al Qur’an dan buku-buku itu, maka dilakukan penyusunan secara logis

antara ayat-ayat Al Qur'an tersebut dengan bahan-bahan bacaan relevan

atau berkaitan sehingga diharapkan dapat saling menerapkan dan

melengkapi satu dengan lainnya.

Adapun metode analisa yang digunakan daiam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Metode Deduktif

Metode deduktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang

bersifat umum guna memaknai hal-hal yang bersifat khusus.

b. Metode Induklif

Metode induktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang

bersifat khusus guna menarik kesimpulan yang bersifat umum.

c. Metode Komparatif

Metode komparatif yaitu metode untuk membandingkan dua

fenomena atau lebih sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.

G. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika

(21)

10

Bab 11 Tinjauan Pustaka, berisi tentang pengertian dan fungsi metode,

serla beberapa pendapat ahli pendidikan tentang metode

pendidikan Islam. ■

Bab HI Surat Luqman ayat 12 - 19, berisi tentang asbabun rmzul dan

kandungan isi ayat-ayat tersebut.

Bab IV Metode pendidikan Islam dalam Surat Luqman ayat 12 - 19.

(22)

BAB II

METODE PENDIDIKAN ISLAM

A. Pengertian Metode Pendidikan Islam

Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta“ dan “h o d o s M e t a

berarti Dnelalui", dan hodos berarti 44jalan atau cara”.1 Metode dapat berarti

cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.1 2 * Selanjutnya

jika dikaitkan dengan proses kependidikan Islam, metode berarti suatu

prosedur yang dipergunakan pendidik dalam melaksanakan tugas-tugas

kependidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Juga dapat

berarti teknik yang dipergunakan peserta didik untuk menguasai materi

tertentu dalam proses mencari ilmu pengetahuan.4 Munir Mulkan dalam

buku '‘Ilmu Pendidikan Islam” oleh Hery Noer Aly mengemukakan bahwa

metode pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atari mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada

anak didik.4

B. Fungsi Metode Pendidikan Islam

Dari pengertian metode seperti yang tersebut di atas, maka dapat

diketahui bahwa fungsi metode adalah untuk mempermudah agar tujuan

1 M. Aritin. Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta. 1994. him. 61.

‘ Abuddin Nata. Filsafat Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1997. him. 91

’ Al-Rasvidin. Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat Press. Jakarta. 2005

4 Drs. Uerv Noer Alv. Ilmu Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1999. him.

him. 66.

250

(23)

M

yang telah ditetapkan dapat dengan mudah tercapai oleli peserta didiK.

Karena, pentingnya fungsi metode dalam pendidikan Islam, maka seorang

pendidik harus dapat memilih metode yang tepat dan dapat dipergunakan

untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Jika dilihat dalam sejarah Nabi, pada saat Nabi melakukan

pendidikan dan pengajaran (dakwah) terhadap umat, beliau juga

memperhatikan masalah metode. karena metode itulah yang menjadi salah

satu sebab keberhasilan beliau dalam mengemban misi kerasulannya. Hal ini

dapat dilihat dalam Al-Qiir'an Surat Ali-lmron ayat 159 yang berbunyi :

1 j).yo a*) v^JLa.) I .Ig.jlp ^ I j

Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

Dari ayat di atas dapat diambil pengertian bahwa untuk mencapai

tujuan pendidikan haruslah dengan cara-cara yang didaktis-metodis, artinya

bahwa dalam tnendidik harus dengan cara yang tepat, bijaksana dan tidak boleh kasar agar mendapat simpati sehingga dapat berhasil. Ayat tersebut

didukung dengan surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi :

' Departemen Agama RI. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Diponegoro, Bandung, 2004,

(24)

^ J b ^»_gJjLL>-3 4^S^-b wt>j <J-2^— <Jj ^j''

( H o :ib !l)...

Artinva : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. ...v.6

Avat tersebut juga menvuruh kepada manusia untuk mengajak orang

lain agar berada dalam jalan Tuhan dengan cara yang variatif dan sesuai

dengan kebutuhan. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi

Muhammad pada zaman dahulu dalam menyampaikan seruan agama dengan

berdakwah menyampaikan Islam dengan memberi contoh, melatih

ketrampilan barbuat. memberi motivasi dan menciptakan lingkungan yang

mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim. Apa yang

dilakukan Nabi dalam membentuk manusia, kita ruinuskan sekarang dengan

pendidikan Islam. Cirinya ialah perubahan sikap dan tingkah laku yang

sesuai. dengan petunjuk ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara, alat, dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya.

Kalau kita melihat pengertian pendidikan Islam, akan terlihat dengan

jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami pendidikan

Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya

menjadi insun kamil dengan pola takwa. Insan kamil artinya manusia utuh

rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal

karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan

Islam itu diharapkan menghasiikan manusia yang berguna bagi dirinya dan

• •">

Ibid. him. 224.

(25)

S4

masyarakalnya serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan

ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan manusia

sesamanya, dapat mengatnbil manfaat yang semakin meningkat dari alam

semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Tujuan ini

kelihatannya terlalu ideal, sehingga sukar dicapai. Tetapi dengan kerja keras

yang dilakukan secara berencana dengan kerangka-kerangka kerja yang

konsepsional mendasar, pencapaian tujuan itu bukanlah sesuatu yang

mustahil.

Metode sebagai alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

pendidikan itu mempunyai fungsi ganda, pertama, yaitu alat yang hanya

dapat digunakan untuk mencapai satu macam tujuan saja. Kedua, manakala

metode itu mengandung kegunaan yang serba ganda. Misalnya metode

tertentu pada suatu situasi dan kondisi tertentu dapat digunakan untuk

merusak, sedangkan pada situasi dan kondisi yang lain dapat digunakan

untuk membangun'atau memperbaiki tergantung kepada pemakai metode

tersebut.

Perlu difahami bahvva penggunaan metode dalam pendidikan Islam

harus hati-hati, mengingat bahwa sasaran pendidikan Islam itu adalah

manusia yang telah memiliki kemampuan "dasar untuk dikembangkan. Jika

kurang hati-hati akan berakibat fatal, mungkin kemampuan dasar yang

dimiliki peserta didik itu tidak dapat berkembang secara wajar, atau pada tingkat yang paling fatal dapat menyalahi hukum-hukum dan arah

(26)

15

Dari pengertian dan fungsi metode pendidikan Islam itu dapat

disimpulkan bahwa untuk melakukan proses pendidikan diperlukan suatu

metode yang baik dan tepat yang dapat mempermudah peserta didik dalam

menerima materi yang disampaikan, sehingga tujuan dari pendidikan Islam

itu dapat tercapai.

C. Asas-asas IImum Metode Pendidikan Islam

Sesungguhnya metode pendidikan Islam memiliki asas-asas di mana

ia tegak berdiri dan memperoleh unsur, tujuan, dan prinsip-prinsip. Asas-asas

tersebut pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan asas-asas tujuan dan

kurikulum pendidikan Islam. Konsep ini menggambarkan bahwa seluruh

kompcnen yang terkait dalam proses pendidikan Islam adalah merupakan

satu kesatuan yang membentuk suatu sistem.

Secara umum, asas-asas metode pendidikan Islam itu menurut Al-

Syaibany,' adalah

1. Asas Teologis, yaitu prinsip-prinsip, asas-asas dan fakta-fakta umum

yang diambil dari sumber asasi ajaran Islam, yakni Al-Qur’an dan

Sunnah Rasul.

2. Asas Biologis, yaitu dasar yang mempertimbangkan kebutuhan jasmani

dan tingkat perkembangan dari peserta didik. 7

(27)

16

3. Asas Psikologis, yaitu prinsip yang lahir di atas pertimbangan kekuatan

psikologis, seperti motivasi, kebutuhan emosi, minat, sikap, keinginan,

kesediaan, bakat dan kecakapan akal atau kapasitas intelektual.

4. Asas Sosial, yaitu asas yang bersumber dari kehidupan sosial manusia

seperti tradisi, kebutuhan-kebutuhan, harapan-harapan, dan tuntutan

kehidupan yang.senantiasa maju dan berkembang.

Sementara dari sudut pelaksanaannya, asas-asas metode pendidikan

Islam dapat diformulasikan kepada :

1. Asas motivasi, yaitu usaha pendidik untuk membangkitkan perhatian

peserta didik ke arah bahan pelajaran yang sedang disajikan.

2. Asas aktivitas, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

ambil bagian se'cara aktif dan kreatif dalam seluruh kegiatan pendidikan

yang diiaksanakan.

3. Asas apresiasi, yaitu mengupayakan respon-respon tertentu dari peserta

didik sehingga' mereka memperoleh perubahan pada tingkah laku.

perbendaharaan konsep, dan kekayaan akan informasi.

4. Asas peragaan, yaitu memberikan variasi dalam cara-cara mengajar

dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata, baik dalam

bentuk aslinya maupun tiruan.

5. Asas ulangan, yaitu usaha untuk mengetahui taraf kemajuan atau keberhasilan belajar peserta didik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan

(28)

17

6. Asas korelasi, vaitu meughubungkan suatu bahan pelajaran dengan bahan

pelaaran lainnya, sehingga membentuk mata rantai yang erat.

7. Asas konsentrasi, yaitu memfokuskan pada suatu pokok masalah tertentu

dari keseluruhan bahan pelajaran untuk melaksanakan tujuan pendidikan

serta memperhatikan peserta didik dalam segala aspeknya.

8. Asas. individualisasi, yaitu memperhatikan perbedaan-perbedaan

individual peserta didik.

9. Asas sosialisasi, yaitu menciptakan situasi sosial yang membangkitkan

semangat kerja sama antara peserta didik dengan pendidik atau sesama

peserta didik dan masyarakat, dalam menerima pelajaran agar lebih

berdaya guna.

10. Asas' evaluasi, yaitu memperhatikan hasil dari penilaian terhadap

kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai umpan balik pendidik dalam memperbaiki cara mengajar.

11. Asas kebebasan’ yaitu memberikan keleluasaan keinginan dan tindakan

bagi peserta didik dengan dibatasi atas kebebasan yang mengacu pada

hal-hal yang positif.

12. Asas lingkungan, yaitu menentukan metode dengan berpijak pada

pengaruh lingkungan akibat interaksi dengan lingkungan.

13. Asas globalisasi, yaitu memperhatikan reaksi peserta didik terhadap

lingkungan secara keseluruhan. tidak hanya secara intelektual, tetapi juga

(29)

g

14. Asas pusat-nusat minat, yaitu memperhatikan kecenderungan jiwa yang

tetap ke jurusan suatu yang berharga bagi seseorang.

15. Asas ketauladanan, yaitu memberikan contoh terbaik untuk ditiru dan

ditauladani peserta didik.

16. Asas pembiasaan, yaitu membiasakan hal-hal positif daiam diri peserta

didik sebagai upaya praktis daiam pembinaan mereka.

Metode pendidikan Islam harus digali, didayagunakan, dan

dikembangkan dengan mengacu pada asas-asas sebagaimana dikemukakan di

atas. Melalui aplikasi nilai-nilai Islam daiam proses penyampaian seluruh

materi pendidikan Islam, diharapkan proses tersebut dapat diterima,

difahami, dihayati. dan diyakini sehingga pada gilirannya memotivasi peserta

didik untuk mengamalkannya daiam bentuk nyata.

D. Karakteristik Metode Pendidikan Islam

Di antara karakteristik metode pendidikan Islam adalah :

1. Keseluruhan proses penerapan metode pendidikan Islam muiai dari

pembentukannya, penggunaannya sampai pada pengembangannya tetap

didasarkan pada nilai-nilai asasi Islam sebagai ajaran yang universal.

2. Proses pembentukan, penerapan dan pengembangannya tetap tidak dapat

dipisahkan dengan konsep akhlakul karimah sebagai tujuan tertinggi dari

pendidikan Islam.

3. Metode pendidikan Islam bersifat luwes dan fleksibei daiam artian

(30)

19

situasi dan kondisi yang melingkupi proses kependidikan Islam tersebui.

baik dari segi peserta didik, pendidik, materi pelajaran dan lain-Iain.

4. Metode pendidikan Islam berusaha sungguh-sungguh untuk

menveimbangkan antara teori dan praktek.

5. Metode pendidikan Islam dalam penerapannya menekankan kebebasan

peserta didik untuk berkreasi dan mengambil prakarsa dalam batas-batas

kesopanan dan akhlakul karimah.

6. Dari segi pendidik. metode pendidikan Islam lebih menekankan nilai-

nilai keteladanan dan kebebasan pendidik dalam menggunakan serta

mengkombinasikan berbagai metode pendidikan yang ada dalam

mencapai tujuan pengajarannya.

7. Metode pendidikan Islam dalam penerapannya berupaya menciptakan

situasi dan kondisi yang memungkinkan bagi terciptanya interaksi edukatif yang kondusif.

8. Metode pendidikan Islam merupakan usaha untuk memudahkan proses

pengajran dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

Seluruh karakteristik tersebut harus diketahui dan difahami oleh para

pendidik musiim. Persoalan terpenting yang harus dilihat para pendidik

adalah prinsip bahwa penggunaan metode clalam proses kependidikan Islam

harus mampu membimbing, mengarahkan dan membina anak didik menjadi

(31)

:o

E. Maeam-macam Metode Pendidikan Islam

Secara garis besar metode mengajar dapat diklarifikasikan menjadi 2

bagian, yakni:

1. Metode mengajar konvensional

2. Metode mengajar inkonvensional/

Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang

lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional.

Sedangkan metode mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar

yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum. seperti

metode mengajar dengan menggunakan modul, pengajaran berprogram.

pengajaran unit, machine program, yang merupakan metode >ang baru

berkembang dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu \ang

mempunyai peralatan dan media lengkap serta gum-guru yang ahli

menanganinya.

Metode-metode mengajar konvensional antara lain : a. Metode ceramah.

g. Metode sosio-drama dan bermain peran. 8

8 M. Basyiruddin Usman. Metodologi Pembelajaran Agama I s l aCiputat Press.

(32)

h. Metode karya wisata.

i. Metode drill.

j. Metode sistem beregu.

An-Nahlawi mengemukakan beberapa metode yang paling

penting dalam pendidikan Islam, yaitu :

a. Metode hiwar (percakapan) Qur'ani dan Nabawi.

b. Mendidik dengan kisah-kisah Qur'ani dan Nabawi.

c. Mendidik dengan amtsal (perumpamaan) Qur'ani dan Nabawi.

d. Mendidik dengan memberi teladan.

e. Mendidik dengan pembiasaan diri dan pengamalan.

f. Mendidik dengan mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidzah

(peringatan).

g. Mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat

takut).9

Pendapat lain yang lebih diarahkan kepada penggunaan metode

pendidikan Islam secara formal adalah sebagaimana yang dikemukakan

oleh al-Syaibany, yaitu :

a. Metode induksi (pengambilan kesimpulan).

b. Metode perbandingan (qiyasiah).

c. Metode kuliah.

d. Metode dialog dan perbincangan. e. Metode halaqah.

(33)

f. Metode riwayat.

l. Metode lawatan untuk menuntut (pariwisata)."'

Menurut Abuddin Nata, Al-Qur"an menawarkan berbagai

pendekatan dan metode dalam pendidikan, yakni dalam menyampaikan

materi pendidikan. Metode tersebut antara lain :

a. Metode teladan.

b. Metode kisah-kisah.

c. Metode nasihat.

d. Metode pembiasaan.

e. Metode hukum dan ganjaran.

f. Metode ceramah (khutbah).

g. Metode diskusi."

Muzayyin Arifm menyebutkan tidak kurang dari 15 metode

pendidikan yang dapat diambil dari al-T?ur'an yang diantaranya telah tersebut di atas, dan yang lainnya adalah :

h. Metode perintah dan larangan. 10 11

10 Omar Mohammad Al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Bulan

Bintang. Jakarta. 1979. him. 561-82.

11 Abuddin Nata. Filsafai Pendidikan Islam, Logos Wacana Umu. Jakarta, 1997, him.

(34)

i. Metode pemberian suasana (.situasional).

j. Metode mendidik secara kelompok (mutual education).

k. Metode intruksi.

l. Metode bimbingan dan penyuluhan.

m. Metode perumpamaan.

n. Metode taubat dan ampunan.

o. Metode penyajian,* 1'

Abdul Fatah Jalai dalam bukunya yang berjudul “Azas-azas

Pendidikan Islam” mengemukakan berbagai metode pendidikan Islam,

antara lain :

a. Partisipasi Guru di dalam situasi belajar mengajar.

b. Pengulangan yang bervariasi.

c. Membuat perumpamaan dan bercerita untuk mengambil pelajaran.

d. Pengalaman pribadi dan widya wisata untuk mencari hakekat dan

membaca alain.

e. Mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang terjadi.

f. Menciptakan suasana senang sebagai upaya pendidikan.

g. Teladan yang baik.

h. Memperhatikan karakteristik situasi Belajar mengajar.13

Dari sekian banyak pendapat tersebut, secara rinci metode

pendidikan Islam dapat diringkas menjadi:

12 M. Arifin. limit Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan

Pendekatan Interdisipliner. Bumi Aksara, Jakarta. 1991. him. 61-82

(35)

24

a. Metode Uswatun Ilasanah/Xc ladan

Pendidikan dengan teladan berarti pendidikan dengan

memberi contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berfikir, dan

sebagainya. Banyak ahli pendidikan yang berpendapat bahvva

pendidikan dengan teladan merupakan metode yang paling berhasil

guna. Hal itu karena dalam belajar, orang pada umumnya lebih

mudah menangkap yang konkrit ketimbang yang abstrak.

Abdullah Ulwan dalam buku "Ilmu Pendidikan Islam" oleh

Hery Noer Aly mengatakan bahwa pendidik akan merasa mudah

mengkomunikasikan pesannya secara lesan. Namun, anak akan

merasa kesulitan dalam memahami pesan itu apabila ia melihat

pendidiknya tidak memberi contoh tentang pesan yang

disampaikannya.14

Pada dasamya manusia cenderung memerlukan sosok teladan

(tokoh identifikasi), karena panutan yang mampu mengarahkan

manusia pada jalan kebenaran, karena hal tersebut maka Allah

mengutus rasul-rasul-Nya untuk menjelaskan firman-firman-Nya dan

sekaligus untuk menjadi panutan bagi manusia.

Tokoh identifikasi dapat ditemukan di dalam kelompok atau

institusi sosial. Diantaranya yang berperan penting ialah keluarga,

kelompok sebaya, sekolah, dan kelompok keagamaan. Di lingkungan

keluarga, tokoh yang menjadi identifikasi biasanya adalah ayah dan

(36)

25

ibu. Anak tidak saja ingin menjadi identik secara iahiriah saja, tetapi

secara batiniah. Secara sadar atau tidak sadar, anak mengambil alih

sikap-sikap, norma nilai dan sebagainya dari tokoh identifikasi.

Demikian pula di sekolah, anak tidak hanya mempelajari

pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi juga sikap, nilai, dan norma.

Sebagian sikap dan nilai itu dipelajari secara informal melalui situasi

formal di dalam kelas dan di luar kelas dari para guru dap teman-

temannya.

Pendidik hendaknya memperhatikan hal-hal seperti :

mengarahkan identifikasi tersebut kepada tujuan pendidikan Islam,

mempersiapkan dirinya sebagai tokoh identifikasi, dan menyiapkan

atau menciptakan tokoh identifikasi sesuai dengan tujuan pendidikan

Islam, baik tokoh sejarah maupun tokoh cerita, baik melalui gambar,

lisan, ataupun tulisan.

b. Metode Mau 'idzah

Metode mau ’idzah hasanah sama dengan memberi nasihat

yang baik. Yangdimaksud nasihat ialah penjelasan tentang kebenaran

dan kemaslahatan dengan tujua'n menghindarkan orang yang

dinasihati dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang

mendatangkan kebahagiaan dan manfaat.15

15

(37)

26

Metode m au’idzah adalah mengingatkannya akan apa yang

dapat melembutkan qalbunya, yang berupa pahala dan siksa,

sehingga dia menerima nasehat.1”

Dengan metode ini pendidik dapat menanamkan pengaruh

yang baik ke dalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang dapat

mengetuk relung jiwa melalui jalan yang tepat. Pendidik mempunyai

kesempatan yang luas untuk mengarahkan peserta didik kepada

berbagai kebaikan dan kemaslahatan serta kemajuan masyarakat dan

umat. Nasihat yang diberikan harus lahir dari hati yang tulus, artinya

pendidik harus berusaha menimbulkan kesan bagi peserta didiknya

bahwa ia adalah orang yang mempunyai niat baik dan sangat peduli

terhadap kebaikan peserta didik.

Pengaruh yang paling penting dari metode mau ’idzah adalah

penyucian dan pembersihan jiwa yang merupakan tujuan utama dari

pendidikan Islam. Dengan terealisasinya tujuan tersebut, maka

masyarakat akan berperilaku luhur dan menjauhi segala kemungkaran

dan kekejian, sehingga tidak ada seorangpun yang berbuat aniaya

terhadap orang lain, dan seluruh anggota masyarakat akan sama-sama

menjalankan perintah Allah, yaitu berbuat yang m a’ruf, menegakkan

keadilan, dan melakukan perbaikan, kebajikan serta kebaikan.'7

Nasihat bisa juga digunakan untuk tujuan-tujuan yang kurang

baik, namun ini jarang terjadi. Yang banyak dilakukan adalah bahwa 16 17

16 Abdurrahman an-Nahlawi, op., cit.. him. 403.

(38)

27

nasihat itu sasarannya adalah timbulnya kesadaran pada orang yang

dinasihati agar mau insyaf melaksanakan ketentuan hukum atau

ajaran yang dibebankan kepadanya.

Nasihat dapat pula disampaikan dengan membuat

perumpamaan, membuat cerita-cerita yang dalam kesimpulan akhir

akan diambil suatu kesimpulan yang berupa nasihat, atau

membedakan antara hal/kisah ataupun tokoh yang baik yang perlu

ditiru dan yang buruk untuk dihindari.

c. Metode Targhib dan Tarhib

Metode targhib dan tarhib sama dengan pemberian motivasi

dan intimidasi, atau pemberian ganjaran/hadiah bagi yang

melaksanakan kebaikan dan siksaan/hukuman bagi yang melakukan

kejahatan/kesalahan. Dalam prakteknya, pahala atau ganjaran ini

dapat mengarribil bentuk hadiah, cenderamata, bonus, dan sebagainya

yang diberikan kepada orang-orang yang menunjukkan prestasi yang tinggi dalam bidang kebaikan.

Keberadaan hukuman dan ganjaran diakui dalam Islam dan

digunakan dalam rangka membina urhmat manusia melalui kegiatan

pendidikan. Hukuman dan ganjaran ini diberlakukan kepada sasaran

(39)

28

melanggar dan berbuat jahat, sedangkan pahala untuk orang yang

patuh dan menunjukkan perbuatan baik.18

Motivasi dan intimidasi digunakan sesuai dengan perbedaan

tabiat dan kadar kepatuhan manusia terhadap prinsip-prinsip dan

kaidah-kaidah Islam, sebab pengaruh yang dihasilkan tiap-tiap

metode itu tidaklah sama.19

Metode motivasi lebih baik digunakan daripada metode

intimidasi. Metode motivasi bersifat positif dan pengaruhnya relatif

lebih lama karena bersandar pada pembangkitan dorongan intrinsic

manusia. Sedangkan intimidasi pengaruhnya hanya sementara karena

hanya bersandar pada rasa takut. Metode intimidasi dan hukuman

baru digunakan apabila metode-metode yang lain tidak berhasil untuk

mewujudkan tujuan.

d. Metode. Praktek dan Pembiasaan

Menurut M.D. Dahlan, pembiasaan merupakan proses

penanaman kebiasaan. Yang dimaksud dengan kebiasaan (habit)

ialah cara-cara bertindak yang persistent, uniform, dan hampir-

hampir otomatis (hampir-hampir tidak disadari oleh pelakunya.20

Seseorang yang telah mempunyai kebiasaan tertentu akan

dapat melaksanakannya dengan mudah dan senang hati, bahkan

Abuddin Nata, Op. Cit. him. 105.

(40)

29

uatu yang telah menjadi kebiasaan dalamj usia muda sulit

)ah dan tetap berlangsung sampai hari tua. |

• •»

:biasaan terbentuk melalui pengulangan (an memperoleh

i yang tetap apabila diserrtai dengan l^puasan. Dalam

kan kebiasaan diperlukan pengawasayi. Pengawasan

a dilakukan terus-menerus. Artinya pen/idik hendaknya

a, bersikap tegas, dan tetap teguh pada penjirian yang telah

'a. Segala aturan, baik perintah m<lupun larangan,

a dijaga agar selalu dilaksanakan dan jtidak dilanggar.

;an dilakukan dengan emngingat usai peverta didik, serta

keseimbangan antara pengawasan dan k<<bebasan. Tujuan

in adalah membentuk peserta didik agar pa<i!a akhimya dapat

ndiri dan bertanggung jawab atas perbuatarjiya. Hal itu baru ipai apabila ia mempunyai kebebasan. r

anya Jawab dan Diskusi ;

etode Tanya jawab ialah penyampaian flesan pengajaran

cara mengajukan pertanyaan-pertanya in dan siswa

can jawaban, atau sebaliknya siswa di»eri kesempatan

dan guru menjawab pertanyaan.21 Bilamaita metode Tanya

dilakukan secara tepat akan dapat meningkatkan perhatian u peserta didik untuk belajar secara aktif. t

(41)

30

Metode diskusi ialah suatu cara mempelajari materi pelajaran

dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu

argumentasi secara rasional dan obyektiff~ Diskusi dimaksudkan

untuk dapat merangsang siswa dalam belajar dan berfikir secara kritis

dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan obyektif serta

pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada kelompok/orang lain,

dalam pemecahan suatu masalah. Pembetukan kelompok diharapkan

supaya siswa dilatih untuk bekerja/berfikir secara kelompok atau

harus kerja sama.

Dengan berbagai variasi dan jenis teknik pertanyaan serta adu

argumentasi tersebut diharapkan proses belajar mengajar menjadi

hidup dan menarik bagi anak. Di sisi lain guru hendaknya selalu

berusaha memberikan kesempatan dan dorongan kepada siswanya

untuk mengaj ukan pertanyaan.

Dari sekian banyak metode-metode yang dikemukakan oleh para ahli

pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat

berbagai macam metode pendidikan Islam. Yang telah disebutkan di atas

adalah merupakan contoh sekian banyak metode yang dapat digunakan

dalam pendidikan Islam. Pendidik hendaknya tidak fanatik terhadap suatu

metode. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Kadang-kadang

pendidik cukup menggunakan satu metode dalam penyampaian suatu materi

22

(42)

pendidikan, letapi kadang-kadang perlu memadukan berbagai macam

metode.

Sebelum menggunakan metode, pendidik hendaknya

mempertimbangkan secara matang faktor-faktor yang terkait dengan metode

tersebut, seperti tujuan setiap materi pendidikan, latar belakang individual

(43)

b a b n r

SURAT LUQMAN AYAT 12 - 1 9

A. Surat Luqman Ayat 12 - 19

Lo.J 1-3 ^Jr —t-^lo I.O' fl l UOJ !f wLflJ^

^aJoJO 3-*J cr^ 1 M3 © 5 ^ ^ Op cr*i

, _

_ „

^

^

LL^j j (T?5 JL^lP j>JijaJ M/dJl ^ • j l <U)L vilyCO ^

^ ^ -3 .r. I ^j| tp j4.1' pj>j (.J^ LxAj j4_< I 4jii5v'

sill 13 ^.-lU^ius o* ( ^ oj3 (Mj

Ast ^=* 9

^ ^25lj Lijj*-* <j Utf J 1 ^»}a~j *^i Ip c_Aj

Oj tyi ^ l*-> p_^=iSjLili jiSI* ^ - 4 ^jl JJ Q \ OlSl

C/°J^

<i _)'

4 J> i r ^ (4 o^3i Ji>>- ^

4

^ - J lii.

dJ3

■ *> ' \ l u -f «■'-« - » ' * , r -tf-r tf , V J7 .„ r_ P-Sjy*-*.Ju jA Ij 0jly-3 11 ^31 Qp) yj-3- *— <U)I Oj 4i)' 4: C^>b

N j ^»jp- ^ o! <3J-;Li^ I 13 (|Ji- ^^-yotj (^rP 4 jlj

<L»

3^" 4-^"~ M iu3 o! ^r4 (_| *^J ^j-bJJ _n3 JLc> 3*-*=^

^ o ! o! ^ _ £ lju * JL^iilj (cj)} jy>*£ (Jl£l£

? ■* % S ' -> t

Artinya : “Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu, “Bersyukur kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya

(44)

sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur. maka sesunggunnya

Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (12) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(13) Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah. dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua. orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.(14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(15) (Luqman berkata), "Hai anakku. sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi. dan berada dalam batu atau langit atau di dalam bumi. niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesunguhnva Allah Maha Halus lagi-Maha Mengetahui.(16) Hai anakku. dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(17) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu beijalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menvukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(18) Dan sederhanalah kamu dalam beijalan dan lunakkan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledeai.( 19)"'

1. Tafsirul Mufradat

Al- ‘Izhah : Mengingatkan dengan cara yang baik. hingga hati orang yang diingatkan menjadi lunak karenanya.

Al-W ahn: lemah

A l-Fishal: menyapih

1 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahny a. Diponegoro. Bandung, 2004. hire.

(45)

34

Jahadaka : Keduanya menginginkan sekali kamu mengikuti

keduanya dalam kekafiran.

A naba: kembali (bertaubat)

Al-Mitsqal : Sesuatu yang dijadikan sebagai standar timbangan. Dan lafadz Mitsqalu habbati ’l-Khardal merupakan suatu peribahasa yang

menunjukkan.arti sesuatu bentuknya sangat kecil.

Lathifun : Ilmu Allah meliputi semua yang samara dan yang tidak

kelihatan.

Khabirun : Maha Mengetahui eksistensi segala sesuatu hakikat-

hakikatnya.

Min ‘Azmil-Umur : Termasuk di antara perkara-perkara yang telah diwajibkan oteh Allah untuk dilaksanakan.

Tashirul-Khaddi : Memalingkan muka dan menampakkan bagian samping muka (pipi); perbuatan seperti ini merupakan sikap yang biasa

dilakukan oleh orang-orang yang sombong.

Al-Ash ’ar : artinya seseorang yang memalingkan mukanya karena sombong.

Marahan : Gembira yang dibarengi dengan rasa sombong.

Al-M ukhtal: Orang yang bersikap angkuh dalam berjalan.

Al-Fakhur : Berasal dari mashdar Al-Fakhr, artinya orang membangga-banggakan harta dan kedudukan yang dimilikinya, serta membanggakan hal-hal lainnya.

(46)

35

Ughdud: Rendahkanlah dan dan kurangilah kekerasan suaramu.

Ankarul-Ashwat: Suara yang paling buruk dan tidak enak didengar

oleh telinga. la berasal dari lafadz Nukr, Nukarah, artinya sulit.'

2. Penjelasan Secara Ijmal

Sesudah Allah menjelaskan bahwa Luqman telah diberi hikmat,

karena itu lalu Luqman bersyukur kepada Rabbnya atas semua nikmat

yang telah dilimpahkan-Nya kepada dirinya. Dan ia sendiri melihat

pengaruhnya dari nikmat-nikmat itu berada di seluruh cakrawala di dalam

diri sendiri, setiap malam dan siang hari. Selanjutnya Allah mengiringi hal

itu dengan penjelasan, bahwa Luqman telah menasihati anaknya untuk

melakukan hal-hal tersebut. Kerriudian di tengah-tengah nasihat ini, Allah

swt. menyebutkan wasiat yang bersifat umum ditujukan kepada semua

anak. Allah swt. mewasiatkan kepada mereka supaya memperlakukan

orang-orang tua mereka dengan cara yang baik dan selalu memelihara hak-

haknya sebagai orang tua. Hari itu sebagai balas jasa atas semua kebaikan

dan nikmat yang telah diberikan oleh orang-orang tua mereka terhadap diri

mereka. Sekalipun demikian dalam rangka berbakti kepada kedua orang

tua, mereka tidak boleh melanggar hak-hak Allah. Kemudian setelah itu

Allah kembali menuturkan nasihat-nasihat Luqman lainnya yang sebagian

di antaranya berkaitan dengan hak-hak Allah dan lainnya berkaitan dengan 2

2 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Toha Putra, Semarang.

(47)

36

cara bermu’amalah dengan manusia; sebagian di antara mereka terhadap

sebagian yang lain/

3. Penjelasan Ayat

Imam Jalalain memberikan penjelasan/tafsir dari surat Luqman

ayat 12 - 19,* 4 sebagai berikut:

a. Ayat 12

(Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Luqman hikmah)

antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya, dan kata-kata

mutiara yang diucapkannya cukup banyak serta diriwayatkan secara

turun temurun. Sebelum Nabi Daud diangkat menjadi rasul dia selalu

memberikan fatwa, dan dia sempat mengalami zaman diutusnya Nabi

Daud. Lalu ia meninggalkan fatwa dan belajar menimba ilmu dari Nabi

Daud. Sehubungan dengan hal ini Luqman pemah mengatakan: “Aku

tidak pemah Ynerasa cukup apabila aku merasa berkecukupan”. Pada suatu hari pernah ditanyakan oleh orang kepadanya: “Siapakah

manusia yang paling buruk itu ?” Luqman menjawab: “Dia adalah

orang yang tidak mempedulikan orang lain sewaktu mengerjakan

keburukan” (yaitu) dan Kami katakan kepadanya, hendaklah

(bersyukurlah kamu kepada Allah) atas hikmah yang telah

dilimpahkan-Nya kepadamu. (Dan barang siapa yang bersyukur

kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri)

J Ibid., him. 151.

4 Imam Jalaluddin Al-Mahalliy, Terjemah Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul. Sinar

(48)

37

karena pahala bersyukmnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan

barang siapa yang tidak bersyukur) atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepadanya (maka sesungguhnya Allah Maha KayaJ

tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) Maha Terpuji di

dalam ciptaan-Nya.

b. Ayat 13

(Dan) ingatlah (ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

menasehatinya : “Hai anakku) lafadz bunayya adalah bentuk tashghir, yang dimaksud adalah memanggil anak dengan nama kesayangannya

(janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan) Allah itu (adalah benar-benar kezaliman yang

besar”) maka anaknya itu bertaubat kepada Allah dan masuk Islam.

c. Ayat 14

(Dan kami wasiatkan kepada manusia terhadap kedua orang ibu

bapaknya) maksudnya Kami perintahkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang ibu bapaknya (ibunya telah mengandungnya)

dengan susah payah (dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah)

ia lemah karena mengandung, lemafi ^ewaktu mengeluarkan bayinya,

dan lemah sewaktu mengurus anaknya di kala bayi (dan menyapihnya)

tidak menyusuinya lagi (dalam dua tahun. Hendaknya) Kami katakana

(49)

38

bapakmu, hunva kepada-Ku-lah kembalimu) yakni, kainu akan

kembali.

d. Ayat 15

(Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku

sesuatuyang tidak adapengetahuanmu tentang itu) yakni pengetahuan yang sesuai dengan kenyataannya (maka janganlah kamu mengikuti

keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang

makruj) yaitu, dengan berbakti kepada keduanya dan menghubungkan silaturrahmi dengan keduanya (dan ikutilah jalan) tuntunan (orang

yang kembali) orang yang bertaubat (kepada-Ku) dengan melakukan ketaatan (kemudian hanya kepada-Ku-lah kembali kalian, maka

Kuberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) Aku akan membalasnya kepada kalian. Jumlah kalimat mulai dari ayat 14

sampai akhir ayat 15 yaitu mulai dari lafadz Wa washshainal insana

dan seterusnya, merupakan jumlah Ftiradh, atau kalimat sisipan.

e. Ayat 16

(Hai anakku, sesungguhnya) perbuatan yang buruk itu (jika ada

sekalipun hanya sebesar biji sa w i' dan berada dalam batu atau di

langit atau di bumi) atau di suatu tempat yang paling tersembunyi pada tempat-tempat tersebut (niscaya Allah akan mendatangkannya)

(50)

39

Maha Halus) untuk mengeluarkannya (lagi Maha Waspada) tentang

tempatnya.

f. Ayat 17

(Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan

yang baik dan cegahlah mereka dari -perbualan mungkar serta

bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu) disebabkan amar makruf dan nahi mungkarmu itu. (Sesungguhnya yang demikian Hu)

hal yang telah disebutkan itu (termasuk hal-hal yang ditekankan untuk

diamalkan) karena mengingat hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang

wajib.

g. Ayat 18

(Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang lain dibaca wala tusha’ir (mukamu dari manusia) janganlah kamu

memalingkan’nya dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah

kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh) dengan rasa sombong.

(sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong)

yakni, orang-orang yang sombong di dalam berjalan (lagi

membanggakan diri) atas manusia.

h. Ayat 19

(Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan) ambillah sikap pertengahan dalam berjalan, yaitu antara pelan-pelan dan berjalan

(51)

40

(suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara) suarayang paling jelek itu (ialah suara keledai) yakni, pada permulaannya adalah ringkikan

kemudian disusul oleh lengkingan-lengkingan yang sangat tidak enak

didengar.

Luqman adalah seorang hamba Allah yang taqwa dan shaleh.

Karena ketaqwaannya dan keshalehannya, Allah menganugerahinya

nikmat dan ilmu pengetahuan yang mulia kepadanya dengan sebutan

hikmat, sehingga Luqman disebut dengan nama “Luqman al-Hakim” yang

memiliki hikmat.

Di antara hikmat yang diberikan Allah kepada Luqman adalah

ajaran tentang bersyukur, yakni bersyukur kepada Allah atas segala nikmat

dan karunia-Nya baik sedikit ataupun banyak. Maksudnya syukur itu akan

menghasilkan manfaat dan faedah yang akan kembali kepada dirinya.

Manfaat itu berupa berkah dan semakin bertambah nikmat dan karunia

Allah kepadanya dan selamat dari siksa neraka.

Apabila jadi bapak, jadilah seperti Luqman. Dan apabila jadi

seorang anak, jadilah seperti anak Luqman. Sebagai seorang bapak,

hendaknya memperhatikan pendidikan anaknya. Tidak cukup hanya

memenuhi kebutuhan sandang, pangan" papan dan kesehatan saja bagi

anaknya. Tetapi yang sangat penting adalah memperhatikan

pendidikannya, terutama pendidikan agama di samping pendidikan

keilmuan dan ketrampilan. Pendidikan agama adalah sangat mendasar bagi

(52)

harus-41

ditanamkan terlebih dahulu. Bagaimanapun tingginya ilmu pengetahuan

seseorang, atau pintamya seseorang atau kayanya seseorang dan

sebagainya, tetapi apa'bila agamanya tidak benar, maka sia-sialah

semuanya itu nanti di akhirat.

Kedua orang tua akan memikul dosa apabila tidak mendidik

agama putra-putrinya. Bahkan orang tua akan mendapat beban dosa dari

setiap kesalahan dan kealpaan putra-putrinya dalam beragama. Seperti,

putra-putrinya tidak menunaikan ibadah sholat wajib, sedangkan mereka

sudah baligh, atau mereka sudah sholat tetapi tidak mencukupi lima kali

dalam sehari semalam.

Sehubungan dengan tanggung jawab ibu bapak terhadap pendidikan agama anaknya, dalam suatu hadits diceritakan tentang kisah

seorang bapak tidak jadi masuk surga karena anak menuntut keadilan

kepada Allah, bahwa ia menjadi penghuni neraka adalah karena bapaknya

itu tidak mendidik agamanya semasa di dunia dahulu. Oleh Allah

kemudian sang bapak tersebut disuruh lemparkan ke dalam neraka tempat

anaknya disiksa.

Sungguh berat tanggung jawab ibu dan bapak terhadap anaknya.

Di samping mengandung, melahirkan7"*mengasuh dan membesarkan dengan berbagai penderitaan juga harus memikul resiko beban dosa dan

masuk neraka karena ulah anaknya.

Untuk itu setiap anak harus menyadari bahwa betapa beratnya

(53)

42

kehidupan di akhirat nanti manakala anaknya itu tidak taat beragama dan

durhaka kepada Allah.

Allah mengungkapkan bahwa ajaran yang pertama kali diajarkan

Luqman kepada anaknya adalah ajaran agama, yakni ajaran tauhid atau

meng-Esa-kan Allah. Luqman melarang anaknya mempersekutukan Allah

dengan sutua apapun. “Luqman memerintahkan kepada anaknya supaya

menyembah Allah semata, dan melarang berbuat syirik (menyekutukan

Allah dengan lain-Nya)”.3

Selanjutnya Luqman menjelaskan kepada anaknya, bahwa

mempersekutukan Allah itu adalah perbuatan aniaya yang besar atau

berbuat dosa besar. Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan

sesuatu apapun, dan jangan juga memeprsekutukan-Nya sedikit

persekutuanpun, lahir maupun batin. Persekutuan yang jelas maupun

tersembunyi. Sesungguhnya syirik yakni mempersekutukan Allah adalah

kezaliman yang 'sangat besar. Itu adalah penempatan sesuatu yang sangat

agung pada tempat yang sangat buruk.5 6

Mempersekutukan Allah itu dapat berupa meyakini bahwa Allah

itu lebih dari satu. Atau Allah itu mempunyai anak, bapak, ibu dan

sebagainya. Atau Allah itu terdiri dari tohan pencipta, tuhan pemelihara

dan tuhan perusak atau penghancur, atau meyakini bahwa yang berkuasa

dan mengatur segala sesuatu di alam semesta ini adalah dewa-dewa, roh- roh dan kemudian memujanya, atau memuja dan meminta-minta kepada

5 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, op., cit., him. 151.

6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur 'an.

(54)

43

roh-roh atau orang yang telah meninggal dunia. atau memuja tempat atau

benda sakti atau keramat dan lain sebagainya.

Seseorang yang berbuat demiklan, hukumnya syirik dan berdosa

besar. Dosanya tidak diampuni oleh Allah, kecuali ia bertaubat. Apabila ia

tidak bertaubat sebelum meninggal, maka haram baginya surga, dan

neraka sebagai tempat kembalinya.

Allah menjelaskan dasar-dasar ajaran tentang akhlak kepada ibu

bapak, yaitu:

a. Wajib bagi setiap manusia berbuat baik kepada ibu dan bapaknya,

terutama manusia muslim. Kewajiban berbuat baik kepada ibu bapak

adalah suatu hal yang sangat mulia. Sungguh sangat besar jasa ibu dan

bapak terhadap anaknya. Tidak dapat diukur dan dinilai dengan uang

atau materi lainnya.

b. Setiap anak harus menyadari, betapa beratnya beban penderitaan

seorang ibu yang mengandungnya selama sembilan bulan. kemudian

melahrikannya dengan penuh kesakitan dan kepedihan, bahkan

kadangkala terpaksa melepaskan nyawa di badannya.

c. Setiap anak harus menyadari, bahwa ia lahir dahulunya dalam keadaan

lemah, belum bisa mandiri. la diayomi, dipelihara dan dirawat oleh ibunya dnegan penuh sabar dan kasih saying. Dia disusukan selama 2

(55)

d. Setiap manusia atau anak harus pandai bersyukur kepada ibu bapakn> a

atas segala jasa dan jerih payah mereka, disamping pandai bersyukur

kepada Allah swt.

e. Setiap orang atau anak harus menyadari bahwa berbuat baik dan

berbakti kepada ibu bapak tersebut adalah perintah dari Allah sv>t.

yang harus ditaati dan dilaksanakan di dalam kehidupan di dunia.

Karena setiap manusia akan kembali kepada Allah.

Ada beberapa cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam

memberikan nasehat kepada umatnya, yaitu dengan cara menggunakan

contoh dengan sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan oleh umatma (dengan perumpamaan), dengan menggunakan dialog ata i Tanya jaw ab.

dan dengan memberikan nasehat dengan gaya bahasa bercerita. Cara-cara

tersebut selain dicontohkan oleh Rasulullah, juga terdapat dalam ayat-aya:

Al-Qur’an dalam memberikan nasehat kepada umatnya. Oleh karena iru.

seorang pendidik'dapat menggunakan cara yang telah dianjurkan oleh A-

Qur’an maupun yang telah dicontohkan oleh Rosulullah saw. tersebut.

B. Asbabun Nuzul Surat Luqman

Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Al-'Aufi yang

Referensi

Dokumen terkait

– Tingkat penurunan yang lebih besar terjadi pd jarak Tingkat penurunan yang lebih besar terjadi pd jarak yang relatif dekat ke pusat kota, kemudian menjadi yang relatif dekat

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini terdiri dari pemberian worksheet untuk mengukur kemampuan siswa dalam menerima dan mengolah informasi

idak cukup sekedar moti$asi, pasien harus menjalani fase aktif berhenti idak cukup sekedar moti$asi, pasien harus menjalani fase aktif berhenti minum alkohol. Beberapa cara

Namun, ketika rencana pendanaan pemberi kerja, pola dari kontribusi tahunan dalam program pensiun akan berbeda dengan pola pembayaran manfaat pensiun, seperti yang

Teknik wawancara dan kuesioner digunakan untuk mengidentifikasi jenis informasi akuntansi yang dimiliki, dokumen, catatan atau laporan yang dimiliki, informasi

Selama proses integrasi, assessor penilai harus menyampaikan informasi yang ia peroleh sehubungan dengan suatu Dimensi/kompetensi tertentu serta tidak menyampaikan informasi lain

Namun untuk memberikan perlindungan kepada pengguna alat dan mesin dan konsumen dari produk hewan yang dihasilkan dengan menggunakan alat dan mesin, serta mendorong masyarakat