M ETO D E P E N D ID IK A N ISLA M D A L A M
SU R A T L U Q M A N
S K R I P S I
OLEH :
MUH WAHID SUPRIYAD1
NIM : 11404042
SEKOLAH TIN G G I A G A M A ISLAM
SALATIGA
METODE PEN D ID IK A N ISLAM DALAM
SURAT LU Q M A N
(Didju^an untufcjMemenufii tfugas
dan Mefengfcipi Syarat (juna Memperofciefi
OLEH :
M U H W A H ID SUPR1YAD1
NIM. 1 1 4 0 4 0 4 2
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2006
DEPARTEMEN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
S A L A T IG A
Slat/ion No. 03 Tel'p. f02VN) 32370(1 Fax, 323433 Node Pos 50 721 Saladga
PERSETUJUAN PEMRIMBING
Lamp. : 1 (satu) naskah
Hal : Pcngajuan Naskah Skripsi Salatiga, Agustus 2006
Kepada
Yth. Ketua STAIN Di Salatiga
Assalamu 'alaikum Wr. Wb.
Bcrsania ini kami kirimkan naskah skripsi mahasiswa : Nama : MUH WAHID SUPRIYADI NIM : 11404042
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN
Untuk duijikan dalam Sidang Munaqasyah Skripsi. Demikian untuk menjadikan pcriksa.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb.
Pembimbing,
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
Nama
NIM
Program Studi
/
: “METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT
LUQMAN”
: MUH WAHID SUPRIYADI
: 11404042
: Pendidikan Agama Islam (PAI)
Salatiga, September 2006
Dewan Penguji,
!M <ypro
AlS>~J 4 ^ S v ^ -lj ijj.J J ^ jl J O I
PE R SEM B A H A N
Kupersembahkan kepada isleriku tercinta,
ayah, ibu dan adik-adikku tercinta, serta
orang-orang yang tel ah membantuku,
semoga pengorbanannya selalu diberkati
dan dirid hoi Allah Yang Malta Pengasih
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi yang beijudul “METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN” ini telah disusun sehingga dapat menemukan salah satu syarat guna memperoleh gelar Saijana dalam Ilmu Tarbiyah.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak sehingga penyusunan skripsi ini dapat terealisasikan. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga yang telah merestui pembahasan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Djoko Sutopo, M.Ag. yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.
3. Para Dosen dan Staf pengajar di lingkungan STAIN Salatiga yang telah membekali ilmu pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan penyusunan skripsi ini.
Semoga amal baik dan bantuannya tersebut dibalas oleh Allah swt sebagai
amal yang sholeh. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi diri
sendiri maupun para pembaca pada umumnya. Amin.
A R S T R A K
Muh Wahid bupriyadi, ( I I4U4U42) Metode Pendidikan Islam’ Datum Surat
Luaman. Skrinsi lurusan Tarhivah STAIN Salatiea. Aeustus 'inoa
Kata kunci : Metode Pendidikan Islam Dalam Surat Luaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui macam metode pendidikan Islam vane terdanat dalam Surat Luaman avat 12 - 19. Yang melinuti neneertian metode pendidikan, macam-macam metode pendidikan, serta metode yang terdanat dalam Surat Luaman avat 1 2 - 1 9 tersebut. sehineea metode-metode tersebut dapat dipilih dan digunakan pada duma pendidikan, baik di sekolah, linekunean keluarea dan masvarakat.
Penelitian ini termasuk penelitian literer atau penelitian kepustakaan, yaitu nenelitian denean mencari dan meneumnulkan kenustakaan atau bahan-bahan bacaan untuk mencan dan membandingkan naskah atau pendapat para ahli tatsir dan ahli pendidikan tentane metode pendidikan Islam, kemudian dianalisa untuk mencapai tujuan penelitian. Adapun metode pengumpulan data dengan meneeunakan sumber primer dan metode analisa data denean meneeunakan metode deduktit, mduktit dan komparatit.
DAFTARISI
Halaman Judul... ... i
Halaman Persetujuan Pembimbing ... ii
Halaman Pengesahan... iii
Halaman Motto ... iv
Persembahan ... v
Kata Pengantar... vi
Abstrak... viii
D aftarlsi... BAB I PENDAHULUAN A. La tar Belakang Masalah... 1
B. Pembatasan Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah... 7
D. Tujuan Penelitian ... ;... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Metode Penelitian... 8
G. Sistematika Penulisan... 9
BAB II METODE PENDIDIKAN ISLAM A. Pengertian Metode Pendidkan Islam... 11
B. Fungsi Metode Pendidkan Islam... 11
D. Karakteristik Metode Pendidkan Islam 18
E. Macam-macam Metode Pendidkan Islam ... 20
BAB III SURAT LUQMAN AYAT i2 - 19 A. Surat Luqman Ayat 12- 19 ... 32
B. Asbabun Nuzul Surat Luqman... 44
C. Isi Kandungan Surat Luqman ... 49
BAB IV METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN AYAT 1 2 -1 9 A. Surat Luqman Ayat 12 ... 51
B. Surat Luqman Ayat 13 dan 14 ... 52
C. Surat Luqman Ayat 15 ... 55
D. Surat Luqman Ayat 16 ... 56
E. Surat Luqman Ayat 17 ... 57
F. Surat Luqman Ayat 18 dan 19 ... 58
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 61
B. Saran-saran ... 63
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk termulia dari segenap makhluk yang ada di
alam ini. Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia diberi kelengkapan fisik
maupun psikis yang memiliki kecenderungan ke arah yang baik maupun
buruk. Manusia mempunyai banyak kecenderungan, ini disebabkan oleh
banyak potensi yang dibawanya. Dalam garis besarnya, kecenderungan itu
dapat dibagi dua, yaitu kecenderungan menjadi orang yang baik dan
kecenderungan menjadi orang yang jahat. Kecenderungan beragama
termasuk ke dalam kecenderungan yang baik.'
Manusia pada dasarnya adalah jinak, dapat menyesuaikan diri dengan realitas hidup dan lingkungan yang ada. Manusia memiliki
kemampuan yang tjnggi untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi
dalam kehidupannya, baik perubahan sosial maupun. perubahan alamiah. Manusia menghargai tata aturan etika, sopan santun, dan sebagai makhluk
yang berbudaya. Manusia tidak liar, baik secara sosial maupun alamiah.
Manusia adalah makhluk yang memiliki kelengkapan jasmani dan
rohani. Dengan kelengkapan jasmaninya, ia dapat melaksanakan tugas-tugas
yang memerlukan dukungan mental. Selanjutnya agar kedua unsur tersebut
dapat berfungsi dengan baik dan produktif, maka perlu dibina dan diberikan
1 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Remaja Rosadakarya,
bimbingan. Dalam hubungan ini pendidikan amat memegang peranan yang
A rtinya:“Dan Jiwa serta penyempumaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (Jalan) kefasikan dan ketaqwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya’V
Dari ayat tersebut, diketahui bahwa manusia dil< ngkapi dengan jiwa
(nafs) oleh Allah SWT, yang bisa berkembang kepada yang baik maupun
yang buruk. Dalam menuju perkembangan itu manusia tidak bisa
berkembang begitu saja, tanpa adanya sebuah usaha. Adapun salah satu
bentuk usaha yang dilakukan oleh manusia itu ialah pendidikan. jadi
pendidikan merupakan fasilitas untuk menuju proses perkembangan
tersebut.
Untuk memelihara kecenderungan ke arah yang baik dan sekaligus
untuk menghindari kecenderungan ke arah yang buruk. diperlukan suatu
usaha oleh manusia, agar dapat menjadi makhluk yang terhindar dari
dorongan untuk berbuat jahat, ingkar dan kafir terhadap Tuhannya. Hanva
dengan melaiui proses pendidikan manusia akan dapat dimanusiakan sebagai
hamba Tuhan yang mampu menaati ajaran-ajaran-Nya.
"Abuddin Nata. Filsafal Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1997, him. 35..
J Departemen Agama Rl. Al-Qur'an dan Terjemahnya, Diponegoro, Bandung. 2004,
sangat penting."
Pendidikan adalah proses untuk menuju kedewasaan seseorang yaitu
adanya interaksi antara anak didik dan pendidik yang mewariskan pola-pola
tingkah laku yang didasarkan pada tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu setiap situasi pendidikan harus disesuaikan dengan tujuan-
tujuan khusus yang akan dicapai, materi yang akan diberikan dan metode
yang akan digunakan sehingga proses belajar mengajar itu dapat terlaksana
dengan efektif dan efisien. Sebagai salah satu komponen pokok dalam
pendidikan. metode mempunyai peran yang sangat penting dalam upaya
mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana untuk menyampaikan materi
pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan, agar dapat dipahami
oleh peserta didik, dan menjadi pengertian-pengertian yang fungsional bagi
tingkah lakunya.
Pengertian pendidikan seperti yang lazim dipahami sekarang belum
terdapat di zaman Nabi, tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi
dalam menyampa'tkan seruan agama dengan berdakwah, menyampaikan ajaran, memberi contoh, melatih keterampilan berbuat, memberi motivasi
dan menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim itu telah mencakup arti pendidikan dalam
pengertian sekarang. Orang Arab Mekkah yang tadinya menyembah berhala.
musyrik, kafir, kasar dan sombong, maka dengan usaha dan kegiatan Nabi
mengislamkan mereka, lalu tingkah laku mereka berubah menjadi
menyembah Allah Tuhan Yang Maha Esa. mereka menjadi mukmin,
muslim, lemah lembut dan hormat pada orang lain. Mereka telah
Dengan itu berarti Nabi telah mendidik, membentuk kepribadian, yaitu
kepribadian muslim dan sekaligus berarti Nabi Muhammad SAW adalah
seorang pendidik yang berhasil. Apa yang beliau lakukan dalam membentuk
kepribadian manusia, kita rumuskan sekarang dengan pendidikan Islam.
Cirinya ialah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan petunjuk
ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan.- cara, alat dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya.
Jadi untuk dapat mencapai tujuan pendidikan Islam yang telah
ditetapkan dalam ajaran agama Islam tidaklah mudah, oleh karena itu
dibutuhkan kesungguhan. kesabaran dan memilih serta dapat menggunakan
metode-metode pendidikan Islam yang tepat dan variatif sesuai dengan
kebutuhan.
Hubungan antara metode dan tujuan pendidikan merupakan hubungan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain, karena tujuan
-pendidikan yang telah dirumuskan dapat berhasil dengan gemilang apabila
didukung oleh penggunaan dan pemilihan metode pendidikan yang tepat, dan harus memiliki kemampuan untuk mendalami dan menerapkan metode-
metode agar anak didik dapat beiajar efektif dan efisien. sehingga tujuan
yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Kata Islam dalam kalimat “Pendidikan Islam" menunjukkan warna
pendidikan tertentu, yaitu pendidikan yang bernuansa Islam (pendidikan
Islami), yang berarti pendidikan yang berdasarkan/sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, pembahasan tentang pendidikan Islam adalah
Islam yang baik berupa aqidah, syari'ah dan akhlaq untuk membentuk
kepribadian muslim. Sehubungan hal tersebut, maka materinya harus
disesuaikan dengan nilai-nilai Islami, tujuannya juga dirumuskan sesuai
dengan yang ada dalam A1 Qur'an, di samping itu metode pendidikan yang
akan dipilih dan digunakan sesuai dengan ajaran Islam yaitu AI Qur'an.
Syarrat Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya
diajarkan saja, tetapi harus dididikkan melalui proses pendidikan. Nabi telah
mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlaq baik sesuai
ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi kita
melihat bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada
perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan sendiri maupun orang lain. Di segi lain, pendidikan Islam tidak
hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak
memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam
berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuju
kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka pendidikan Islam adalah
pendidikan individu dan pendidikan masyarakat. Semula orang yang
bertugas mendidik adalah para nabi dan rosul, selanjutnya para ulama dan
cerdik pandailah sebagai penerus tugas dan kewajiban para nabi dan rosul
tersebut.
Untuk mewujudkan hal di atas tidak mudah semudah membalikkan
telapak tangan, sebab pendidikan sekarang cenderung hanya berfungsi
sebagai penyampaian materi atau informasi pengetahuan, tetapi penanaman
6
mengetahui saja tanpa diimbangi dengan penanaman nilai-niiai yang
terkandung dalam ajaran tersebut, padahal pelajaran agama bertujuan untuk
mendidik anak didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhari Yang Maha
Esa. Oleh karena itu untuk mewujudkan tujuan akhir pendidikan tersebut
dilakukan dengan pendekatan dan berbagai metode. Adapur. inetode yang
dapat digunakan ialah metode yang terdapat dalam Al-Qur'an. Metode
pendidikan dalam Al-Qur'an banyak sekali macamnya. oleh karena itu seorang
pendidik dituntut untuk dapat memilih dan menggunakan metode tersebut.
tetapi kenyataan di lapangan menggunakan satu metode masih kurang efektif.
sehingga menggunakan berbagai metode yaitu memadukan antara metode satu
dengan metode yang lain.
Seorang pendidik dituntut untuk daat memilih dan menggunakan
metode pendidikan secara tepat. Metode tersebut dapat digaii dari sumber
ajaran Islam itu sendiri yaitu Al-Qur'an sebagai wahvu Allah SAT yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, mengandung dan membawa nilai-
nilai yang membudayakan manusia. Karena hal tersebut di ataslah yang
mendorong penulis untuk menyusun skripsi dengan judul METODE
PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT LUQMAN.
B. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan waktu. maka penelitian ini perlu kami batasi.
Penelitian ini dibatasi hanya pada ayat 1 2 - 1 9 dari surat Luqma.n. karena pada
7
C. Rumusan Masalah
Dari lalar belakang di atas, pokok permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana deskripsi macam-macam metode pendidikan Islam secara
umum ? •
2. Bagaimana deskripsi metode pendidikan Islam yang terdapat dalam surat
Luqman ayat 12 - 19 ?
3. Bagaimana penerapan metode pendidikan Islam yang tepat dan efektif
dalam proses pemb< lajaran ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas. maka tujuan penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui deskripsi macam-macam metode pendidikan Islam
- secara umum.
2. Untuk mengetahui deskripsi metode pendidikan Islam yang terdapat
dalam surat Luqman ayat 12 -1 9 .
3. Untuk mengetahui penerapan metode pendidikan Islam yang tepat dan
efektif dalam proses pembelajaran.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu memberikan masukan kepada
8
digunakan secara variatij sesuai kebutuhan, sehingga tujuan pendidikan
agatna Islam dapat tercapai.
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kepustakaan
, (Library Research) atau "kualitatif literar. Penelitian kepustakaan
adalah penelitian dengan mencari dan mengumpulkan kepustakaan atau
bahan-bahan bacaan untuk mencari dan membandingkan naskah atau
pendapat para ahli tafsir dan ahli pendidikan tentang metode pendidikan
Islam, kemudian dianalisa untuk mencapai tujuan penelitian.
Penelitian kepustakaan akan menghasilkan suatu kesimpulan
tentang gaya bahasa buku. kecenderungan isi buku, tata tubs, lay-out,
ilustrasi dan sebagainya.'
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan cara menelaah bacaan sumber primer, yaitu Al Qur'an dan buku-buku yang membahas tentang
metode pendidikan Islam.
3. Metode Analisa Data
Metode analisa data yang dipakai dalam penuiisan skripsi ini
'adalah metode anabsis isi (Contect Analysis). Anabsis isi dimaksud di
4 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ravisi IV.
9
sini adalah melakukan analisis terhadap makna yang terkandung daiam
ayat-ayat yang berkaitan dengan metode pendidikan Islam dan para ahli
penuidikan. Berdasarkan pengertian yang terkandung daiam ayat-ayat
Al Qur’an dan buku-buku itu, maka dilakukan penyusunan secara logis
antara ayat-ayat Al Qur'an tersebut dengan bahan-bahan bacaan relevan
atau berkaitan sehingga diharapkan dapat saling menerapkan dan
melengkapi satu dengan lainnya.
Adapun metode analisa yang digunakan daiam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Metode Deduktif
Metode deduktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang
bersifat umum guna memaknai hal-hal yang bersifat khusus.
b. Metode Induklif
Metode induktif yaitu melakukan analisis dari pengetahuan yang
bersifat khusus guna menarik kesimpulan yang bersifat umum.
c. Metode Komparatif
Metode komparatif yaitu metode untuk membandingkan dua
fenomena atau lebih sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, dan sistematika
10
Bab 11 Tinjauan Pustaka, berisi tentang pengertian dan fungsi metode,
serla beberapa pendapat ahli pendidikan tentang metode
pendidikan Islam. ■
Bab HI Surat Luqman ayat 12 - 19, berisi tentang asbabun rmzul dan
kandungan isi ayat-ayat tersebut.
Bab IV Metode pendidikan Islam dalam Surat Luqman ayat 12 - 19.
BAB II
METODE PENDIDIKAN ISLAM
A. Pengertian Metode Pendidikan Islam
Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta“ dan “h o d o s M e t a
berarti Dnelalui", dan hodos berarti 44jalan atau cara”.1 Metode dapat berarti
cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.1 2 * Selanjutnya
jika dikaitkan dengan proses kependidikan Islam, metode berarti suatu
prosedur yang dipergunakan pendidik dalam melaksanakan tugas-tugas
kependidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Juga dapat
berarti teknik yang dipergunakan peserta didik untuk menguasai materi
tertentu dalam proses mencari ilmu pengetahuan.4 Munir Mulkan dalam
buku '‘Ilmu Pendidikan Islam” oleh Hery Noer Aly mengemukakan bahwa
metode pendidikan adalah suatu cara yang dipergunakan untuk menyampaikan atari mentransformasikan isi atau bahan pendidikan kepada
anak didik.4
B. Fungsi Metode Pendidikan Islam
Dari pengertian metode seperti yang tersebut di atas, maka dapat
diketahui bahwa fungsi metode adalah untuk mempermudah agar tujuan
1 M. Aritin. Ilmu Pendidikan Islam. Bumi Aksara. Jakarta. 1994. him. 61.
‘ Abuddin Nata. Filsafat Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1997. him. 91
’ Al-Rasvidin. Samsul Nizar. Filsafat Pendidikan Islam. Ciputat Press. Jakarta. 2005
4 Drs. Uerv Noer Alv. Ilmu Pendidikan Islam. Logos Wacana Ilmu. Jakarta. 1999. him.
him. 66.
250
M
yang telah ditetapkan dapat dengan mudah tercapai oleli peserta didiK.
Karena, pentingnya fungsi metode dalam pendidikan Islam, maka seorang
pendidik harus dapat memilih metode yang tepat dan dapat dipergunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.
Jika dilihat dalam sejarah Nabi, pada saat Nabi melakukan
pendidikan dan pengajaran (dakwah) terhadap umat, beliau juga
memperhatikan masalah metode. karena metode itulah yang menjadi salah
satu sebab keberhasilan beliau dalam mengemban misi kerasulannya. Hal ini
dapat dilihat dalam Al-Qiir'an Surat Ali-lmron ayat 159 yang berbunyi :
1 j).yo a*) v^JLa.) I .Ig.jlp ^ I j
Artinya : “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Dari ayat di atas dapat diambil pengertian bahwa untuk mencapai
tujuan pendidikan haruslah dengan cara-cara yang didaktis-metodis, artinya
bahwa dalam tnendidik harus dengan cara yang tepat, bijaksana dan tidak boleh kasar agar mendapat simpati sehingga dapat berhasil. Ayat tersebut
didukung dengan surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi :
' Departemen Agama RI. Al-Qur'an dan Terjemahnya. Diponegoro, Bandung, 2004,
^ J b ^»_gJjLL>-3 4^S^-b wt>j <J-2^— <Jj ^j''
( H o :ib !l)...
Artinva : "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. ...v.6
Avat tersebut juga menvuruh kepada manusia untuk mengajak orang
lain agar berada dalam jalan Tuhan dengan cara yang variatif dan sesuai
dengan kebutuhan. Tetapi usaha dan kegiatan yang dilakukan oleh Nabi
Muhammad pada zaman dahulu dalam menyampaikan seruan agama dengan
berdakwah menyampaikan Islam dengan memberi contoh, melatih
ketrampilan barbuat. memberi motivasi dan menciptakan lingkungan yang
mendukung pelaksanaan ide pembentukan pribadi muslim. Apa yang
dilakukan Nabi dalam membentuk manusia, kita ruinuskan sekarang dengan
pendidikan Islam. Cirinya ialah perubahan sikap dan tingkah laku yang
sesuai. dengan petunjuk ajaran Islam. Untuk itu perlu adanya usaha, kegiatan, cara, alat, dan lingkungan hidup yang menunjang keberhasilannya.
Kalau kita melihat pengertian pendidikan Islam, akan terlihat dengan
jelas sesuatu yang diharapkan terwujud setelah orang mengalami pendidikan
Islam secara keseluruhan, yaitu kepribadian seseorang yang membuatnya
menjadi insun kamil dengan pola takwa. Insan kamil artinya manusia utuh
rohani dan jasmani, dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal
karena takwanya kepada Allah SWT. Ini mengandung arti bahwa pendidikan
Islam itu diharapkan menghasiikan manusia yang berguna bagi dirinya dan
• •">
Ibid. him. 224.
S4
masyarakalnya serta senang dan gemar mengamalkan dan mengembangkan
ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah dan dengan manusia
sesamanya, dapat mengatnbil manfaat yang semakin meningkat dari alam
semesta ini untuk kepentingan hidup di dunia dan di akhirat nanti. Tujuan ini
kelihatannya terlalu ideal, sehingga sukar dicapai. Tetapi dengan kerja keras
yang dilakukan secara berencana dengan kerangka-kerangka kerja yang
konsepsional mendasar, pencapaian tujuan itu bukanlah sesuatu yang
mustahil.
Metode sebagai alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
pendidikan itu mempunyai fungsi ganda, pertama, yaitu alat yang hanya
dapat digunakan untuk mencapai satu macam tujuan saja. Kedua, manakala
metode itu mengandung kegunaan yang serba ganda. Misalnya metode
tertentu pada suatu situasi dan kondisi tertentu dapat digunakan untuk
merusak, sedangkan pada situasi dan kondisi yang lain dapat digunakan
untuk membangun'atau memperbaiki tergantung kepada pemakai metode
tersebut.
Perlu difahami bahvva penggunaan metode dalam pendidikan Islam
harus hati-hati, mengingat bahwa sasaran pendidikan Islam itu adalah
manusia yang telah memiliki kemampuan "dasar untuk dikembangkan. Jika
kurang hati-hati akan berakibat fatal, mungkin kemampuan dasar yang
dimiliki peserta didik itu tidak dapat berkembang secara wajar, atau pada tingkat yang paling fatal dapat menyalahi hukum-hukum dan arah
15
Dari pengertian dan fungsi metode pendidikan Islam itu dapat
disimpulkan bahwa untuk melakukan proses pendidikan diperlukan suatu
metode yang baik dan tepat yang dapat mempermudah peserta didik dalam
menerima materi yang disampaikan, sehingga tujuan dari pendidikan Islam
itu dapat tercapai.
C. Asas-asas IImum Metode Pendidikan Islam
Sesungguhnya metode pendidikan Islam memiliki asas-asas di mana
ia tegak berdiri dan memperoleh unsur, tujuan, dan prinsip-prinsip. Asas-asas
tersebut pada prinsipnya tidak banyak berbeda dengan asas-asas tujuan dan
kurikulum pendidikan Islam. Konsep ini menggambarkan bahwa seluruh
kompcnen yang terkait dalam proses pendidikan Islam adalah merupakan
satu kesatuan yang membentuk suatu sistem.
Secara umum, asas-asas metode pendidikan Islam itu menurut Al-
Syaibany,' adalah
1. Asas Teologis, yaitu prinsip-prinsip, asas-asas dan fakta-fakta umum
yang diambil dari sumber asasi ajaran Islam, yakni Al-Qur’an dan
Sunnah Rasul.
2. Asas Biologis, yaitu dasar yang mempertimbangkan kebutuhan jasmani
dan tingkat perkembangan dari peserta didik. 7
16
3. Asas Psikologis, yaitu prinsip yang lahir di atas pertimbangan kekuatan
psikologis, seperti motivasi, kebutuhan emosi, minat, sikap, keinginan,
kesediaan, bakat dan kecakapan akal atau kapasitas intelektual.
4. Asas Sosial, yaitu asas yang bersumber dari kehidupan sosial manusia
seperti tradisi, kebutuhan-kebutuhan, harapan-harapan, dan tuntutan
kehidupan yang.senantiasa maju dan berkembang.
Sementara dari sudut pelaksanaannya, asas-asas metode pendidikan
Islam dapat diformulasikan kepada :
1. Asas motivasi, yaitu usaha pendidik untuk membangkitkan perhatian
peserta didik ke arah bahan pelajaran yang sedang disajikan.
2. Asas aktivitas, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
ambil bagian se'cara aktif dan kreatif dalam seluruh kegiatan pendidikan
yang diiaksanakan.
3. Asas apresiasi, yaitu mengupayakan respon-respon tertentu dari peserta
didik sehingga' mereka memperoleh perubahan pada tingkah laku.
perbendaharaan konsep, dan kekayaan akan informasi.
4. Asas peragaan, yaitu memberikan variasi dalam cara-cara mengajar
dengan mewujudkan bahan yang diajarkan secara nyata, baik dalam
bentuk aslinya maupun tiruan.
5. Asas ulangan, yaitu usaha untuk mengetahui taraf kemajuan atau keberhasilan belajar peserta didik dalam aspek pengetahuan, ketrampilan
17
6. Asas korelasi, vaitu meughubungkan suatu bahan pelajaran dengan bahan
pelaaran lainnya, sehingga membentuk mata rantai yang erat.
7. Asas konsentrasi, yaitu memfokuskan pada suatu pokok masalah tertentu
dari keseluruhan bahan pelajaran untuk melaksanakan tujuan pendidikan
serta memperhatikan peserta didik dalam segala aspeknya.
8. Asas. individualisasi, yaitu memperhatikan perbedaan-perbedaan
individual peserta didik.
9. Asas sosialisasi, yaitu menciptakan situasi sosial yang membangkitkan
semangat kerja sama antara peserta didik dengan pendidik atau sesama
peserta didik dan masyarakat, dalam menerima pelajaran agar lebih
berdaya guna.
10. Asas' evaluasi, yaitu memperhatikan hasil dari penilaian terhadap
kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai umpan balik pendidik dalam memperbaiki cara mengajar.
11. Asas kebebasan’ yaitu memberikan keleluasaan keinginan dan tindakan
bagi peserta didik dengan dibatasi atas kebebasan yang mengacu pada
hal-hal yang positif.
12. Asas lingkungan, yaitu menentukan metode dengan berpijak pada
pengaruh lingkungan akibat interaksi dengan lingkungan.
13. Asas globalisasi, yaitu memperhatikan reaksi peserta didik terhadap
lingkungan secara keseluruhan. tidak hanya secara intelektual, tetapi juga
g
14. Asas pusat-nusat minat, yaitu memperhatikan kecenderungan jiwa yang
tetap ke jurusan suatu yang berharga bagi seseorang.
15. Asas ketauladanan, yaitu memberikan contoh terbaik untuk ditiru dan
ditauladani peserta didik.
16. Asas pembiasaan, yaitu membiasakan hal-hal positif daiam diri peserta
didik sebagai upaya praktis daiam pembinaan mereka.
Metode pendidikan Islam harus digali, didayagunakan, dan
dikembangkan dengan mengacu pada asas-asas sebagaimana dikemukakan di
atas. Melalui aplikasi nilai-nilai Islam daiam proses penyampaian seluruh
materi pendidikan Islam, diharapkan proses tersebut dapat diterima,
difahami, dihayati. dan diyakini sehingga pada gilirannya memotivasi peserta
didik untuk mengamalkannya daiam bentuk nyata.
D. Karakteristik Metode Pendidikan Islam
Di antara karakteristik metode pendidikan Islam adalah :
1. Keseluruhan proses penerapan metode pendidikan Islam muiai dari
pembentukannya, penggunaannya sampai pada pengembangannya tetap
didasarkan pada nilai-nilai asasi Islam sebagai ajaran yang universal.
2. Proses pembentukan, penerapan dan pengembangannya tetap tidak dapat
dipisahkan dengan konsep akhlakul karimah sebagai tujuan tertinggi dari
pendidikan Islam.
3. Metode pendidikan Islam bersifat luwes dan fleksibei daiam artian
19
situasi dan kondisi yang melingkupi proses kependidikan Islam tersebui.
baik dari segi peserta didik, pendidik, materi pelajaran dan lain-Iain.
4. Metode pendidikan Islam berusaha sungguh-sungguh untuk
menveimbangkan antara teori dan praktek.
5. Metode pendidikan Islam dalam penerapannya menekankan kebebasan
peserta didik untuk berkreasi dan mengambil prakarsa dalam batas-batas
kesopanan dan akhlakul karimah.
6. Dari segi pendidik. metode pendidikan Islam lebih menekankan nilai-
nilai keteladanan dan kebebasan pendidik dalam menggunakan serta
mengkombinasikan berbagai metode pendidikan yang ada dalam
mencapai tujuan pengajarannya.
7. Metode pendidikan Islam dalam penerapannya berupaya menciptakan
situasi dan kondisi yang memungkinkan bagi terciptanya interaksi edukatif yang kondusif.
8. Metode pendidikan Islam merupakan usaha untuk memudahkan proses
pengajran dalam mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.
Seluruh karakteristik tersebut harus diketahui dan difahami oleh para
pendidik musiim. Persoalan terpenting yang harus dilihat para pendidik
adalah prinsip bahwa penggunaan metode clalam proses kependidikan Islam
harus mampu membimbing, mengarahkan dan membina anak didik menjadi
:o
E. Maeam-macam Metode Pendidikan Islam
Secara garis besar metode mengajar dapat diklarifikasikan menjadi 2
bagian, yakni:
1. Metode mengajar konvensional
2. Metode mengajar inkonvensional/
Metode mengajar konvensional yaitu metode mengajar yang
lazim dipakai oleh guru atau sering disebut metode tradisional.
Sedangkan metode mengajar inkonvensional yaitu suatu teknik mengajar
yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum. seperti
metode mengajar dengan menggunakan modul, pengajaran berprogram.
pengajaran unit, machine program, yang merupakan metode >ang baru
berkembang dan diterapkan di beberapa sekolah tertentu \ang
mempunyai peralatan dan media lengkap serta gum-guru yang ahli
menanganinya.
Metode-metode mengajar konvensional antara lain : a. Metode ceramah.
g. Metode sosio-drama dan bermain peran. 8
8 M. Basyiruddin Usman. Metodologi Pembelajaran Agama I s l aCiputat Press.
h. Metode karya wisata.
i. Metode drill.
j. Metode sistem beregu.
An-Nahlawi mengemukakan beberapa metode yang paling
penting dalam pendidikan Islam, yaitu :
a. Metode hiwar (percakapan) Qur'ani dan Nabawi.
b. Mendidik dengan kisah-kisah Qur'ani dan Nabawi.
c. Mendidik dengan amtsal (perumpamaan) Qur'ani dan Nabawi.
d. Mendidik dengan memberi teladan.
e. Mendidik dengan pembiasaan diri dan pengamalan.
f. Mendidik dengan mengambil ibrah (pelajaran) dan mauidzah
(peringatan).
g. Mendidik dengan targhib (membuat senang) dan tarhib (membuat
takut).9
Pendapat lain yang lebih diarahkan kepada penggunaan metode
pendidikan Islam secara formal adalah sebagaimana yang dikemukakan
oleh al-Syaibany, yaitu :
a. Metode induksi (pengambilan kesimpulan).
b. Metode perbandingan (qiyasiah).
c. Metode kuliah.
d. Metode dialog dan perbincangan. e. Metode halaqah.
f. Metode riwayat.
l. Metode lawatan untuk menuntut (pariwisata)."'
Menurut Abuddin Nata, Al-Qur"an menawarkan berbagai
pendekatan dan metode dalam pendidikan, yakni dalam menyampaikan
materi pendidikan. Metode tersebut antara lain :
a. Metode teladan.
b. Metode kisah-kisah.
c. Metode nasihat.
d. Metode pembiasaan.
e. Metode hukum dan ganjaran.
f. Metode ceramah (khutbah).
g. Metode diskusi."
Muzayyin Arifm menyebutkan tidak kurang dari 15 metode
pendidikan yang dapat diambil dari al-T?ur'an yang diantaranya telah tersebut di atas, dan yang lainnya adalah :
h. Metode perintah dan larangan. 10 11
10 Omar Mohammad Al-Thoumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Bulan
Bintang. Jakarta. 1979. him. 561-82.
11 Abuddin Nata. Filsafai Pendidikan Islam, Logos Wacana Umu. Jakarta, 1997, him.
i. Metode pemberian suasana (.situasional).
j. Metode mendidik secara kelompok (mutual education).
k. Metode intruksi.
l. Metode bimbingan dan penyuluhan.
m. Metode perumpamaan.
n. Metode taubat dan ampunan.
o. Metode penyajian,* 1'
Abdul Fatah Jalai dalam bukunya yang berjudul “Azas-azas
Pendidikan Islam” mengemukakan berbagai metode pendidikan Islam,
antara lain :
a. Partisipasi Guru di dalam situasi belajar mengajar.
b. Pengulangan yang bervariasi.
c. Membuat perumpamaan dan bercerita untuk mengambil pelajaran.
d. Pengalaman pribadi dan widya wisata untuk mencari hakekat dan
membaca alain.
e. Mengambil pelajaran dari peristiwa-peristiwa yang terjadi.
f. Menciptakan suasana senang sebagai upaya pendidikan.
g. Teladan yang baik.
h. Memperhatikan karakteristik situasi Belajar mengajar.13
Dari sekian banyak pendapat tersebut, secara rinci metode
pendidikan Islam dapat diringkas menjadi:
12 M. Arifin. limit Pendidikan Islam, Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner. Bumi Aksara, Jakarta. 1991. him. 61-82
24
a. Metode Uswatun Ilasanah/Xc ladan
Pendidikan dengan teladan berarti pendidikan dengan
memberi contoh, baik berupa tingkah laku, sifat, cara berfikir, dan
sebagainya. Banyak ahli pendidikan yang berpendapat bahvva
pendidikan dengan teladan merupakan metode yang paling berhasil
guna. Hal itu karena dalam belajar, orang pada umumnya lebih
mudah menangkap yang konkrit ketimbang yang abstrak.
Abdullah Ulwan dalam buku "Ilmu Pendidikan Islam" oleh
Hery Noer Aly mengatakan bahwa pendidik akan merasa mudah
mengkomunikasikan pesannya secara lesan. Namun, anak akan
merasa kesulitan dalam memahami pesan itu apabila ia melihat
pendidiknya tidak memberi contoh tentang pesan yang
disampaikannya.14
Pada dasamya manusia cenderung memerlukan sosok teladan
(tokoh identifikasi), karena panutan yang mampu mengarahkan
manusia pada jalan kebenaran, karena hal tersebut maka Allah
mengutus rasul-rasul-Nya untuk menjelaskan firman-firman-Nya dan
sekaligus untuk menjadi panutan bagi manusia.
Tokoh identifikasi dapat ditemukan di dalam kelompok atau
institusi sosial. Diantaranya yang berperan penting ialah keluarga,
kelompok sebaya, sekolah, dan kelompok keagamaan. Di lingkungan
keluarga, tokoh yang menjadi identifikasi biasanya adalah ayah dan
25
ibu. Anak tidak saja ingin menjadi identik secara iahiriah saja, tetapi
secara batiniah. Secara sadar atau tidak sadar, anak mengambil alih
sikap-sikap, norma nilai dan sebagainya dari tokoh identifikasi.
Demikian pula di sekolah, anak tidak hanya mempelajari
pengetahuan dan ketrampilan saja, tetapi juga sikap, nilai, dan norma.
Sebagian sikap dan nilai itu dipelajari secara informal melalui situasi
formal di dalam kelas dan di luar kelas dari para guru dap teman-
temannya.
Pendidik hendaknya memperhatikan hal-hal seperti :
mengarahkan identifikasi tersebut kepada tujuan pendidikan Islam,
mempersiapkan dirinya sebagai tokoh identifikasi, dan menyiapkan
atau menciptakan tokoh identifikasi sesuai dengan tujuan pendidikan
Islam, baik tokoh sejarah maupun tokoh cerita, baik melalui gambar,
lisan, ataupun tulisan.
b. Metode Mau 'idzah
Metode mau ’idzah hasanah sama dengan memberi nasihat
yang baik. Yangdimaksud nasihat ialah penjelasan tentang kebenaran
dan kemaslahatan dengan tujua'n menghindarkan orang yang
dinasihati dari bahaya serta menunjukkannya ke jalan yang
mendatangkan kebahagiaan dan manfaat.15
15
26
Metode m au’idzah adalah mengingatkannya akan apa yang
dapat melembutkan qalbunya, yang berupa pahala dan siksa,
sehingga dia menerima nasehat.1”
Dengan metode ini pendidik dapat menanamkan pengaruh
yang baik ke dalam jiwa apabila digunakan dengan cara yang dapat
mengetuk relung jiwa melalui jalan yang tepat. Pendidik mempunyai
kesempatan yang luas untuk mengarahkan peserta didik kepada
berbagai kebaikan dan kemaslahatan serta kemajuan masyarakat dan
umat. Nasihat yang diberikan harus lahir dari hati yang tulus, artinya
pendidik harus berusaha menimbulkan kesan bagi peserta didiknya
bahwa ia adalah orang yang mempunyai niat baik dan sangat peduli
terhadap kebaikan peserta didik.
Pengaruh yang paling penting dari metode mau ’idzah adalah
penyucian dan pembersihan jiwa yang merupakan tujuan utama dari
pendidikan Islam. Dengan terealisasinya tujuan tersebut, maka
masyarakat akan berperilaku luhur dan menjauhi segala kemungkaran
dan kekejian, sehingga tidak ada seorangpun yang berbuat aniaya
terhadap orang lain, dan seluruh anggota masyarakat akan sama-sama
menjalankan perintah Allah, yaitu berbuat yang m a’ruf, menegakkan
keadilan, dan melakukan perbaikan, kebajikan serta kebaikan.'7
Nasihat bisa juga digunakan untuk tujuan-tujuan yang kurang
baik, namun ini jarang terjadi. Yang banyak dilakukan adalah bahwa 16 17
16 Abdurrahman an-Nahlawi, op., cit.. him. 403.
27
nasihat itu sasarannya adalah timbulnya kesadaran pada orang yang
dinasihati agar mau insyaf melaksanakan ketentuan hukum atau
ajaran yang dibebankan kepadanya.
Nasihat dapat pula disampaikan dengan membuat
perumpamaan, membuat cerita-cerita yang dalam kesimpulan akhir
akan diambil suatu kesimpulan yang berupa nasihat, atau
membedakan antara hal/kisah ataupun tokoh yang baik yang perlu
ditiru dan yang buruk untuk dihindari.
c. Metode Targhib dan Tarhib
Metode targhib dan tarhib sama dengan pemberian motivasi
dan intimidasi, atau pemberian ganjaran/hadiah bagi yang
melaksanakan kebaikan dan siksaan/hukuman bagi yang melakukan
kejahatan/kesalahan. Dalam prakteknya, pahala atau ganjaran ini
dapat mengarribil bentuk hadiah, cenderamata, bonus, dan sebagainya
yang diberikan kepada orang-orang yang menunjukkan prestasi yang tinggi dalam bidang kebaikan.
Keberadaan hukuman dan ganjaran diakui dalam Islam dan
digunakan dalam rangka membina urhmat manusia melalui kegiatan
pendidikan. Hukuman dan ganjaran ini diberlakukan kepada sasaran
28
melanggar dan berbuat jahat, sedangkan pahala untuk orang yang
patuh dan menunjukkan perbuatan baik.18
Motivasi dan intimidasi digunakan sesuai dengan perbedaan
tabiat dan kadar kepatuhan manusia terhadap prinsip-prinsip dan
kaidah-kaidah Islam, sebab pengaruh yang dihasilkan tiap-tiap
metode itu tidaklah sama.19
Metode motivasi lebih baik digunakan daripada metode
intimidasi. Metode motivasi bersifat positif dan pengaruhnya relatif
lebih lama karena bersandar pada pembangkitan dorongan intrinsic
manusia. Sedangkan intimidasi pengaruhnya hanya sementara karena
hanya bersandar pada rasa takut. Metode intimidasi dan hukuman
baru digunakan apabila metode-metode yang lain tidak berhasil untuk
mewujudkan tujuan.
d. Metode. Praktek dan Pembiasaan
Menurut M.D. Dahlan, pembiasaan merupakan proses
penanaman kebiasaan. Yang dimaksud dengan kebiasaan (habit)
ialah cara-cara bertindak yang persistent, uniform, dan hampir-
hampir otomatis (hampir-hampir tidak disadari oleh pelakunya.20
Seseorang yang telah mempunyai kebiasaan tertentu akan
dapat melaksanakannya dengan mudah dan senang hati, bahkan
Abuddin Nata, Op. Cit. him. 105.
29
uatu yang telah menjadi kebiasaan dalamj usia muda sulit
)ah dan tetap berlangsung sampai hari tua. |
• •»
:biasaan terbentuk melalui pengulangan (an memperoleh
i yang tetap apabila diserrtai dengan l^puasan. Dalam
kan kebiasaan diperlukan pengawasayi. Pengawasan
a dilakukan terus-menerus. Artinya pen/idik hendaknya
a, bersikap tegas, dan tetap teguh pada penjirian yang telah
'a. Segala aturan, baik perintah m<lupun larangan,
a dijaga agar selalu dilaksanakan dan jtidak dilanggar.
;an dilakukan dengan emngingat usai peverta didik, serta
keseimbangan antara pengawasan dan k<<bebasan. Tujuan
in adalah membentuk peserta didik agar pa<i!a akhimya dapat
ndiri dan bertanggung jawab atas perbuatarjiya. Hal itu baru ipai apabila ia mempunyai kebebasan. r
anya Jawab dan Diskusi ;
etode Tanya jawab ialah penyampaian flesan pengajaran
cara mengajukan pertanyaan-pertanya in dan siswa
can jawaban, atau sebaliknya siswa di»eri kesempatan
dan guru menjawab pertanyaan.21 Bilamaita metode Tanya
dilakukan secara tepat akan dapat meningkatkan perhatian u peserta didik untuk belajar secara aktif. t
30
Metode diskusi ialah suatu cara mempelajari materi pelajaran
dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu
argumentasi secara rasional dan obyektiff~ Diskusi dimaksudkan
untuk dapat merangsang siswa dalam belajar dan berfikir secara kritis
dan mengeluarkan pendapatnya secara rasional dan obyektif serta
pertanyaan-pertanyaan yang ditujukan kepada kelompok/orang lain,
dalam pemecahan suatu masalah. Pembetukan kelompok diharapkan
supaya siswa dilatih untuk bekerja/berfikir secara kelompok atau
harus kerja sama.
Dengan berbagai variasi dan jenis teknik pertanyaan serta adu
argumentasi tersebut diharapkan proses belajar mengajar menjadi
hidup dan menarik bagi anak. Di sisi lain guru hendaknya selalu
berusaha memberikan kesempatan dan dorongan kepada siswanya
untuk mengaj ukan pertanyaan.
Dari sekian banyak metode-metode yang dikemukakan oleh para ahli
pendidikan, maka dapat disimpulkan bahwa di dalam Al-Qur’an terdapat
berbagai macam metode pendidikan Islam. Yang telah disebutkan di atas
adalah merupakan contoh sekian banyak metode yang dapat digunakan
dalam pendidikan Islam. Pendidik hendaknya tidak fanatik terhadap suatu
metode. Setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Kadang-kadang
pendidik cukup menggunakan satu metode dalam penyampaian suatu materi
22
pendidikan, letapi kadang-kadang perlu memadukan berbagai macam
metode.
Sebelum menggunakan metode, pendidik hendaknya
mempertimbangkan secara matang faktor-faktor yang terkait dengan metode
tersebut, seperti tujuan setiap materi pendidikan, latar belakang individual
b a b n r
SURAT LUQMAN AYAT 12 - 1 9
A. Surat Luqman Ayat 12 - 19
Lo.J 1-3 ^Jr —t-^lo I.O' fl l UOJ !f wLflJ^
^aJoJO 3-*J cr^ 1 M3 © 5 ^ ^ Op cr*i
, _
_ „
^^
LL^j j (T?5 JL^lP j>JijaJ M/dJl ^ • j l <U)L vilyCO ^
^ ^ -3 .r. I ^j| tp j4.1' pj>j (.J^ LxAj j4_< I 4jii5v'
sill 13 ^.-lU^ius o* ( ^ oj3 (Mj
Ast ^=* 9
^ ^25lj Lijj*-* <j Utf J 1 ^»}a~j *^i Ip c_Aj
Oj tyi ^ l*-> p_^=iSjLili jiSI* ^ - 4 ^jl JJ Q \ OlSl
C/°J^
<i _)'
4 J> i r ^ (4 o^3i Ji>>- ^
4^ - J lii.
dJ3
■ *> ' \ l u -f «■'-« - » ' * , r -tf-r tf , V J7 .„ r_ P-Sjy*-*.Ju jA Ij 0jly-3 11 ^31 Qp) yj-3- *— <U)I Oj 4i)' 4: C^>b
N j ^»jp- ^ o! <3J-;Li^ I 13 (|Ji- ^^-yotj (^rP 4 jlj
<L»
3^" 4-^"~ M iu3 o! ^r4 (_| *^J ^j-bJJ _n3 JLc> 3*-*=^
^ o ! o! ^ _ £ lju * JL^iilj (cj)} jy>*£ (Jl£l£
? ■* % S ' -> t
Artinya : “Dan sesungguhnya telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu, “Bersyukur kepada Allah. Dan barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya
sendiri, dan barang siapa yang tidak bersyukur. maka sesunggunnya
Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (12) Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”(13) Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah. dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua. orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu.(14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(15) (Luqman berkata), "Hai anakku. sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi. dan berada dalam batu atau langit atau di dalam bumi. niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesunguhnva Allah Maha Halus lagi-Maha Mengetahui.(16) Hai anakku. dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(17) Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu beijalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menvukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(18) Dan sederhanalah kamu dalam beijalan dan lunakkan suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledeai.( 19)"'
1. Tafsirul Mufradat
Al- ‘Izhah : Mengingatkan dengan cara yang baik. hingga hati orang yang diingatkan menjadi lunak karenanya.
Al-W ahn: lemah
A l-Fishal: menyapih
1 Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahny a. Diponegoro. Bandung, 2004. hire.
34
Jahadaka : Keduanya menginginkan sekali kamu mengikuti
keduanya dalam kekafiran.
A naba: kembali (bertaubat)
Al-Mitsqal : Sesuatu yang dijadikan sebagai standar timbangan. Dan lafadz Mitsqalu habbati ’l-Khardal merupakan suatu peribahasa yang
menunjukkan.arti sesuatu bentuknya sangat kecil.
Lathifun : Ilmu Allah meliputi semua yang samara dan yang tidak
kelihatan.
Khabirun : Maha Mengetahui eksistensi segala sesuatu hakikat-
hakikatnya.
Min ‘Azmil-Umur : Termasuk di antara perkara-perkara yang telah diwajibkan oteh Allah untuk dilaksanakan.
Tashirul-Khaddi : Memalingkan muka dan menampakkan bagian samping muka (pipi); perbuatan seperti ini merupakan sikap yang biasa
dilakukan oleh orang-orang yang sombong.
Al-Ash ’ar : artinya seseorang yang memalingkan mukanya karena sombong.
Marahan : Gembira yang dibarengi dengan rasa sombong.
Al-M ukhtal: Orang yang bersikap angkuh dalam berjalan.
Al-Fakhur : Berasal dari mashdar Al-Fakhr, artinya orang membangga-banggakan harta dan kedudukan yang dimilikinya, serta membanggakan hal-hal lainnya.
35
Ughdud: Rendahkanlah dan dan kurangilah kekerasan suaramu.
Ankarul-Ashwat: Suara yang paling buruk dan tidak enak didengar
oleh telinga. la berasal dari lafadz Nukr, Nukarah, artinya sulit.'
2. Penjelasan Secara Ijmal
Sesudah Allah menjelaskan bahwa Luqman telah diberi hikmat,
karena itu lalu Luqman bersyukur kepada Rabbnya atas semua nikmat
yang telah dilimpahkan-Nya kepada dirinya. Dan ia sendiri melihat
pengaruhnya dari nikmat-nikmat itu berada di seluruh cakrawala di dalam
diri sendiri, setiap malam dan siang hari. Selanjutnya Allah mengiringi hal
itu dengan penjelasan, bahwa Luqman telah menasihati anaknya untuk
melakukan hal-hal tersebut. Kerriudian di tengah-tengah nasihat ini, Allah
swt. menyebutkan wasiat yang bersifat umum ditujukan kepada semua
anak. Allah swt. mewasiatkan kepada mereka supaya memperlakukan
orang-orang tua mereka dengan cara yang baik dan selalu memelihara hak-
haknya sebagai orang tua. Hari itu sebagai balas jasa atas semua kebaikan
dan nikmat yang telah diberikan oleh orang-orang tua mereka terhadap diri
mereka. Sekalipun demikian dalam rangka berbakti kepada kedua orang
tua, mereka tidak boleh melanggar hak-hak Allah. Kemudian setelah itu
Allah kembali menuturkan nasihat-nasihat Luqman lainnya yang sebagian
di antaranya berkaitan dengan hak-hak Allah dan lainnya berkaitan dengan 2
2 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, Terjemah Tafsir Al-Maraghi, Toha Putra, Semarang.
36
cara bermu’amalah dengan manusia; sebagian di antara mereka terhadap
sebagian yang lain/
3. Penjelasan Ayat
Imam Jalalain memberikan penjelasan/tafsir dari surat Luqman
ayat 12 - 19,* 4 sebagai berikut:
a. Ayat 12
(Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Luqman hikmah)
antara lain ilmu, agama dan tepat pembicaraannya, dan kata-kata
mutiara yang diucapkannya cukup banyak serta diriwayatkan secara
turun temurun. Sebelum Nabi Daud diangkat menjadi rasul dia selalu
memberikan fatwa, dan dia sempat mengalami zaman diutusnya Nabi
Daud. Lalu ia meninggalkan fatwa dan belajar menimba ilmu dari Nabi
Daud. Sehubungan dengan hal ini Luqman pemah mengatakan: “Aku
tidak pemah Ynerasa cukup apabila aku merasa berkecukupan”. Pada suatu hari pernah ditanyakan oleh orang kepadanya: “Siapakah
manusia yang paling buruk itu ?” Luqman menjawab: “Dia adalah
orang yang tidak mempedulikan orang lain sewaktu mengerjakan
keburukan” (yaitu) dan Kami katakan kepadanya, hendaklah
(bersyukurlah kamu kepada Allah) atas hikmah yang telah
dilimpahkan-Nya kepadamu. (Dan barang siapa yang bersyukur
kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri)
J Ibid., him. 151.
4 Imam Jalaluddin Al-Mahalliy, Terjemah Tafsir Jalalain berikut Asbabun Nuzul. Sinar
37
karena pahala bersyukmnya itu kembali kepada dirinya sendiri (dan
barang siapa yang tidak bersyukur) atas nikmat yang telah dilimpahkan-Nya kepadanya (maka sesungguhnya Allah Maha KayaJ
tidak membutuhkan makhluk-Nya (lagi Maha Terpuji) Maha Terpuji di
dalam ciptaan-Nya.
b. Ayat 13
(Dan) ingatlah (ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia
menasehatinya : “Hai anakku) lafadz bunayya adalah bentuk tashghir, yang dimaksud adalah memanggil anak dengan nama kesayangannya
(janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan) Allah itu (adalah benar-benar kezaliman yang
besar”) maka anaknya itu bertaubat kepada Allah dan masuk Islam.
c. Ayat 14
(Dan kami wasiatkan kepada manusia terhadap kedua orang ibu
bapaknya) maksudnya Kami perintahkan manusia untuk berbakti kepada kedua orang ibu bapaknya (ibunya telah mengandungnya)
dengan susah payah (dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah)
ia lemah karena mengandung, lemafi ^ewaktu mengeluarkan bayinya,
dan lemah sewaktu mengurus anaknya di kala bayi (dan menyapihnya)
tidak menyusuinya lagi (dalam dua tahun. Hendaknya) Kami katakana
38
bapakmu, hunva kepada-Ku-lah kembalimu) yakni, kainu akan
kembali.
d. Ayat 15
(Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku
sesuatuyang tidak adapengetahuanmu tentang itu) yakni pengetahuan yang sesuai dengan kenyataannya (maka janganlah kamu mengikuti
keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang
makruj) yaitu, dengan berbakti kepada keduanya dan menghubungkan silaturrahmi dengan keduanya (dan ikutilah jalan) tuntunan (orang
yang kembali) orang yang bertaubat (kepada-Ku) dengan melakukan ketaatan (kemudian hanya kepada-Ku-lah kembali kalian, maka
Kuberitahukan kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan) Aku akan membalasnya kepada kalian. Jumlah kalimat mulai dari ayat 14
sampai akhir ayat 15 yaitu mulai dari lafadz Wa washshainal insana
dan seterusnya, merupakan jumlah Ftiradh, atau kalimat sisipan.
e. Ayat 16
(Hai anakku, sesungguhnya) perbuatan yang buruk itu (jika ada
sekalipun hanya sebesar biji sa w i' dan berada dalam batu atau di
langit atau di bumi) atau di suatu tempat yang paling tersembunyi pada tempat-tempat tersebut (niscaya Allah akan mendatangkannya)
39
Maha Halus) untuk mengeluarkannya (lagi Maha Waspada) tentang
tempatnya.
f. Ayat 17
(Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah manusia mengerjakan
yang baik dan cegahlah mereka dari -perbualan mungkar serta
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu) disebabkan amar makruf dan nahi mungkarmu itu. (Sesungguhnya yang demikian Hu)
hal yang telah disebutkan itu (termasuk hal-hal yang ditekankan untuk
diamalkan) karena mengingat hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang
wajib.
g. Ayat 18
(Dan janganlah kamu memalingkan) menurut qiraat yang lain dibaca wala tusha’ir (mukamu dari manusia) janganlah kamu
memalingkan’nya dari mereka dengan rasa takabur (dan janganlah
kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh) dengan rasa sombong.
(sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong)
yakni, orang-orang yang sombong di dalam berjalan (lagi
membanggakan diri) atas manusia.
h. Ayat 19
(Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan) ambillah sikap pertengahan dalam berjalan, yaitu antara pelan-pelan dan berjalan
40
(suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara) suarayang paling jelek itu (ialah suara keledai) yakni, pada permulaannya adalah ringkikan
kemudian disusul oleh lengkingan-lengkingan yang sangat tidak enak
didengar.
Luqman adalah seorang hamba Allah yang taqwa dan shaleh.
Karena ketaqwaannya dan keshalehannya, Allah menganugerahinya
nikmat dan ilmu pengetahuan yang mulia kepadanya dengan sebutan
hikmat, sehingga Luqman disebut dengan nama “Luqman al-Hakim” yang
memiliki hikmat.
Di antara hikmat yang diberikan Allah kepada Luqman adalah
ajaran tentang bersyukur, yakni bersyukur kepada Allah atas segala nikmat
dan karunia-Nya baik sedikit ataupun banyak. Maksudnya syukur itu akan
menghasilkan manfaat dan faedah yang akan kembali kepada dirinya.
Manfaat itu berupa berkah dan semakin bertambah nikmat dan karunia
Allah kepadanya dan selamat dari siksa neraka.
Apabila jadi bapak, jadilah seperti Luqman. Dan apabila jadi
seorang anak, jadilah seperti anak Luqman. Sebagai seorang bapak,
hendaknya memperhatikan pendidikan anaknya. Tidak cukup hanya
memenuhi kebutuhan sandang, pangan" papan dan kesehatan saja bagi
anaknya. Tetapi yang sangat penting adalah memperhatikan
pendidikannya, terutama pendidikan agama di samping pendidikan
keilmuan dan ketrampilan. Pendidikan agama adalah sangat mendasar bagi
harus-41
ditanamkan terlebih dahulu. Bagaimanapun tingginya ilmu pengetahuan
seseorang, atau pintamya seseorang atau kayanya seseorang dan
sebagainya, tetapi apa'bila agamanya tidak benar, maka sia-sialah
semuanya itu nanti di akhirat.
Kedua orang tua akan memikul dosa apabila tidak mendidik
agama putra-putrinya. Bahkan orang tua akan mendapat beban dosa dari
setiap kesalahan dan kealpaan putra-putrinya dalam beragama. Seperti,
putra-putrinya tidak menunaikan ibadah sholat wajib, sedangkan mereka
sudah baligh, atau mereka sudah sholat tetapi tidak mencukupi lima kali
dalam sehari semalam.
Sehubungan dengan tanggung jawab ibu bapak terhadap pendidikan agama anaknya, dalam suatu hadits diceritakan tentang kisah
seorang bapak tidak jadi masuk surga karena anak menuntut keadilan
kepada Allah, bahwa ia menjadi penghuni neraka adalah karena bapaknya
itu tidak mendidik agamanya semasa di dunia dahulu. Oleh Allah
kemudian sang bapak tersebut disuruh lemparkan ke dalam neraka tempat
anaknya disiksa.
Sungguh berat tanggung jawab ibu dan bapak terhadap anaknya.
Di samping mengandung, melahirkan7"*mengasuh dan membesarkan dengan berbagai penderitaan juga harus memikul resiko beban dosa dan
masuk neraka karena ulah anaknya.
Untuk itu setiap anak harus menyadari bahwa betapa beratnya
42
kehidupan di akhirat nanti manakala anaknya itu tidak taat beragama dan
durhaka kepada Allah.
Allah mengungkapkan bahwa ajaran yang pertama kali diajarkan
Luqman kepada anaknya adalah ajaran agama, yakni ajaran tauhid atau
meng-Esa-kan Allah. Luqman melarang anaknya mempersekutukan Allah
dengan sutua apapun. “Luqman memerintahkan kepada anaknya supaya
menyembah Allah semata, dan melarang berbuat syirik (menyekutukan
Allah dengan lain-Nya)”.3
Selanjutnya Luqman menjelaskan kepada anaknya, bahwa
mempersekutukan Allah itu adalah perbuatan aniaya yang besar atau
berbuat dosa besar. Janganlah engkau mempersekutukan Allah dengan
sesuatu apapun, dan jangan juga memeprsekutukan-Nya sedikit
persekutuanpun, lahir maupun batin. Persekutuan yang jelas maupun
tersembunyi. Sesungguhnya syirik yakni mempersekutukan Allah adalah
kezaliman yang 'sangat besar. Itu adalah penempatan sesuatu yang sangat
agung pada tempat yang sangat buruk.5 6
Mempersekutukan Allah itu dapat berupa meyakini bahwa Allah
itu lebih dari satu. Atau Allah itu mempunyai anak, bapak, ibu dan
sebagainya. Atau Allah itu terdiri dari tohan pencipta, tuhan pemelihara
dan tuhan perusak atau penghancur, atau meyakini bahwa yang berkuasa
dan mengatur segala sesuatu di alam semesta ini adalah dewa-dewa, roh- roh dan kemudian memujanya, atau memuja dan meminta-minta kepada
5 Ahmad Mushthafa Al-Maraghi, op., cit., him. 151.
6 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah : Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur 'an.
43
roh-roh atau orang yang telah meninggal dunia. atau memuja tempat atau
benda sakti atau keramat dan lain sebagainya.
Seseorang yang berbuat demiklan, hukumnya syirik dan berdosa
besar. Dosanya tidak diampuni oleh Allah, kecuali ia bertaubat. Apabila ia
tidak bertaubat sebelum meninggal, maka haram baginya surga, dan
neraka sebagai tempat kembalinya.
Allah menjelaskan dasar-dasar ajaran tentang akhlak kepada ibu
bapak, yaitu:
a. Wajib bagi setiap manusia berbuat baik kepada ibu dan bapaknya,
terutama manusia muslim. Kewajiban berbuat baik kepada ibu bapak
adalah suatu hal yang sangat mulia. Sungguh sangat besar jasa ibu dan
bapak terhadap anaknya. Tidak dapat diukur dan dinilai dengan uang
atau materi lainnya.
b. Setiap anak harus menyadari, betapa beratnya beban penderitaan
seorang ibu yang mengandungnya selama sembilan bulan. kemudian
melahrikannya dengan penuh kesakitan dan kepedihan, bahkan
kadangkala terpaksa melepaskan nyawa di badannya.
c. Setiap anak harus menyadari, bahwa ia lahir dahulunya dalam keadaan
lemah, belum bisa mandiri. la diayomi, dipelihara dan dirawat oleh ibunya dnegan penuh sabar dan kasih saying. Dia disusukan selama 2
d. Setiap manusia atau anak harus pandai bersyukur kepada ibu bapakn> a
atas segala jasa dan jerih payah mereka, disamping pandai bersyukur
kepada Allah swt.
e. Setiap orang atau anak harus menyadari bahwa berbuat baik dan
berbakti kepada ibu bapak tersebut adalah perintah dari Allah sv>t.
yang harus ditaati dan dilaksanakan di dalam kehidupan di dunia.
Karena setiap manusia akan kembali kepada Allah.
Ada beberapa cara yang telah dicontohkan oleh Rasulullah dalam
memberikan nasehat kepada umatnya, yaitu dengan cara menggunakan
contoh dengan sesuatu yang dapat dilihat dan dirasakan oleh umatma (dengan perumpamaan), dengan menggunakan dialog ata i Tanya jaw ab.
dan dengan memberikan nasehat dengan gaya bahasa bercerita. Cara-cara
tersebut selain dicontohkan oleh Rasulullah, juga terdapat dalam ayat-aya:
Al-Qur’an dalam memberikan nasehat kepada umatnya. Oleh karena iru.
seorang pendidik'dapat menggunakan cara yang telah dianjurkan oleh A-
Qur’an maupun yang telah dicontohkan oleh Rosulullah saw. tersebut.
B. Asbabun Nuzul Surat Luqman
Ibnu Jarir telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Al-'Aufi yang