• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjelasan Bahan Alkitab 2 Korintus 5:

Allah Pembaharu Kehidupan

D. Penjelasan Bahan Alkitab 2 Korintus 5:

Melalui perintah Allah sang Pencipta, mereka yang menerima Yesus Kristus oleh iman dijadikan ciptaan baru yang dikuasai oleh Roh. Dengan demikian orang percaya menjadi ciptaan baru yang diperbarui menurut citra Allah, dan ikut merasakan kemuliaan-Nya dengan pengetahuan dan pengertian yang dibaharui dan hidup dalam kekudusan.

Dahulu Allah telah menciptakan segala sesuatu tetapi karya penciptaan- Nya itu dirusak oleh dosa maka Ia memulihkannya kembali melalui Yesus Kristus. Meskipun “ciptaan baru” itu, menyangkut jagad raya seluruhnya, namun pusatnya ialah “manusia baru” yang diciptakan dalam Kristus, untuk hidup baru dalam kebenaran dan kekudusan. Bandingkan juga kelahiran baru melalui baptisan (lih. Rom. 6:4).

Sebelum bertobat, Paulus mengenal Yesus sebagai seorang manusia biasa, tetapi ia telah diubah oleh Roh Kudus untuk berbalik dari jalannya, bertobat dan menjadi murid Yesus Kristus. Dalam pertobatannya itu, Roh Kudus menuntunnya untuk memahami siapa Yesus Kristus. Sesudah mengetahui makna dari kematian Yesus Kristus, dia tidak lagi mengenal-Nya menurut ukuran manusia. Roh Kudus telah mengubah Paulus menjadi ciptaan baru. Bukan hanya Paulus tapi semua orang percaya menjadi ciptaan baru. Ungkapan sudah berlalu adalah dalam bentuk waktu aorist dan karenanya berarti suatu perubahan menentukan yang terjadi pada saat kelahiran baru. Kata kerja yang sama (parerchomai) dipakai untuk melukiskan musnahnya langit dan bumi pada saat kiamat (Mat. 5:18; Luk. 21:32, 33, 2 Ptr. 3:10). Bentuk waktu perfect dalam ungkapan yang baru sudah datang menggambarkan perubahan yang dihasilkan pada saat lahir baru.

Galatia 5:22-23

Bagian ayat ini memuat daftar yang kontras dengan ayat sebelumnya. Jika pada ayat sebelumnya ditulis sejumlah daftar perbuatan menurut daging, dalam Galatia 5:22-23 disajikan daftar buah Roh yang berisi kebajikan. Segala perbuatan baik yang dibutuhkan sebagai ganti terhadap perbuatan daging yang membawa kepada maut. Kata “buah”, dalam bentuk tunggal, sebagaimana pada umumnya di dalam surat-surat Paulus, cenderung untuk menekankan kesatuan dan keterpaduan dari hidup di dalam Roh. Hidup dalam Roh jelas bertentangan dengan hidup di dalam daging, yaitu hidup di dalam Roh membawa kepada keselamatan sedangkan hidup di dalam daging membawa kepada kebinasaan.

Sebagaimana tercantum dalam Roma 13:14, persoalan-persoalan moral yang dialami oleh orang-orang yang telah ditebus dapat diakhiri ketika seseorang hidup dalam iman kepada-Nya, menuruti perintah Allah.

Kasih merupakan buah Roh yang pertama. Kasih adalah sikap manusia yang tulus dan bebas dari benci, balas dendam, dengki dan iri hati. Sukacita dianugerahkan oleh Kristus kepada para pengikut-Nya dan disampaikan dengan perantaraan Roh Kudus. Damai sejahtera adalah pemberian Kristus dan mencakup ketenangan batin serta hubungan harmonis dengan orang lain. Kesabaran berkaitan dengan sikap seseorang terhadap orang lain dan mencakup sikap yang tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Hari ahnya adalah panjang sabar. Kemurahan adalah tindakan yang penuh kebaikan, khususnya kebajikan sosial. Kebaikan adalah ketulusan jiwa yang membenci kejahatan, kebaikan didorong oleh motif dan perilaku yang baik. Kesetiaan adalah tindakan yang didasarkan pada penghargaan, kasih dan kepedulian, bandingkan dengan Titus 2:10. Kelemahlembutan didasarkan pada kerendahan hati dan menunjukkan sikap terhadap orang lain sesuai dengan penyangkalan diri. Penguasaan diri atau pengendalian diri dengan dipimpin Roh, mengandung arti tidak cepat marah, mampu mengontrol pikiran, perkataan dan perbuatan.

E. Kegiatan Pembelajaran

1. Pengantar

Pada bagian pengantar, guru mengarahkan peserta didik untuk memahami judul pelajaran serta mengapa peserta didik perlu mempelajari topik ini dan apa yang menjadi fokus pembahasan. Pelajaran ini mengandung pemahaman teologis yang cukup sulit. Oleh karena itu, guru dianjurkan untuk membaca beberapa bahan referensi lainnya supaya lebih diperkaya dari segi pemahaman konsep.

2. Kegiatan 1

Pemaparan Guru

Guru memberikan pemaparan mengenai makna pembaharuan bagi orang percaya dan menyinggung mengenai buah Roh dengan merinci masing- masing aspek dari buah Roh. Guru mengacu pada materi yang ada pada buku peserta didik dan terutama pada buku guru. Lihat penjelasan bahan Alkitab untuk membantu menjelaskan tiap aspek dalam buah Roh sedapat mungkin dikaitkan dengan realitas remaja di tempat masing-masing. Misalnya ketika menjelaskan tentang kesabaran, kaitkan dengan karakter

remaja masa kini yang cepat marah, cepat mengambil keputusan dalam berbagai hal yang dapat berujung pada sesuatu yang fatal. Misalnya dimulai dari saling mengejek antar sesama teman dapat berakhir dengan perkelahian maupun tawuran (perkelahian antarkelompok teman).

3. Kegiatan 2

Uraian dan Penilaian Diri

Guru mengajak peserta didik mendalami Surat Galatia 5:16-26 kemudian peserta didik menulis mengenai arti pembaharuan bagi dirinya. Guru mendorong peserta didik untuk melaku-kannya dengan serius. Kegiatan ini dapat dilakukan sebagai penguatan terhadap pembentukan karakter dan iman peserta didik. Isi Surat Galatia 5:16-26 menyentuh realitas kehidupan remaja masa kini, guru juga dapat mengaitkannya dengan pembahasan sebelumnya mengenai pacaran dan batas-batas pacaran – bagaimana arti pembaharuan bagi remaja dalam hubungan antar teman, orangtua, guru dll. Guru tetap diminta untuk membimbing peserta didik dalam menjawab karena pembahasan ini merupakan pokok ajaran yang cukup sulit untuk dimengerti oleh peserta didik.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penilaian diri. Pada langkah ini, tetap dibutuhkan bimbingan guru. Isi buah Roh tampak bersifat “utopis” (terlalu muluk untuk dicapai) sehingga ada kemungkinan peserta didik tidak serius dalam melakukan penilaian diri. Untuk itu guru dapat mencari cara yang tepat dalam melakukan kegiatan ini. Misalnya meminta peserta didik mere- nungkan atau berdoa sebelum mengisi kolom penilaian. Mintalah peserta didik agar mendiskusikan hasil pekerjaannya dengan teman sebangku kemudian cari tahu aspek mana yang membuat peserta didik kesulitan untuk mencapainya dan mengapa? Pada tahap ini, guru mendiskusikan bersama peserta didik apa yang harus dilakukan untuk mencapai aspek yang ada dalam buah Roh.

Bukan rahasia lagi jika ada yang memandang mata pelajaran PAK hanya sebagai pelengkap semata dan terkadang peserta didik kurang menanggapi serius setiap langkah pembelajaran. Dengan demikian proses yang terjadi tidak membawa dampak apa-apa bagi perubahan dirinya. Oleh karena itu, peran guru amat penting untuk membimbing peserta didik memahami pemba-hasan dari segi pengetahuan, sikap (afektif ) dan keterampilan sambil meminta bimbingan Roh Kudus.

4. Kegiatan 3

Menjabarkan Dampak Pembaharuan Allah bagi Remaja

Kegiatan ini juga bersifat penilaian diri, yaitu ketika mempelajari tiap aspek dalam pembaharuan Allah, peserta didik mengkaitkannya dengan diri sendiri yaitu apa dampak bagi dirinya. Kegiatan ini berkaitan dengan Kegiatan 2 yaitu setelah menuliskan mengenai aspek apa saja dari buah Roh yang ada dalam dirinya maupun yang sulit untuk dicapainya, kemudian sekarang peserta didik kembali melihat ke dalam dirinya, apa dampak dari tiap aspek pembaharuan Allah bagi dirinya. Namun, dalam langkah ini peserta didik dapat menjelaskan (menulis) bentuk aksi yang dapat dilakukannya sebagai wujud percaya kepada pembaharuan Allah dalam hidupnya.

5. Kegiatan 4

Pendalaman Alkitab

Kegiatan diakhiri dengan pendalaman Alkitab, peserta didik diminta membagi diri dalam kelompok dan masing-masing kelompok memilih bagian Alkitab yang telah disediakan. Peserta didik mencatat hal-hal penting mengenai pembaharuan hidup yang tercantum dalam bagian Alkitab kemudian mengkaitkannya dengan dirinya. Apa arti pembaharuan itu bagi dirinya? Kegiatan ini akan semakin memperkuat Kegiatan 2 dan 3 sebagai pembentukan iman dan karakter peserta didik.

E. Penilaian

Penilaian dilakukan melalui tes lisan, arti pembaharuan bagi dirinya, guru memantau apakah peserta didik sudah memiliki pemahaman yang benar mengenai pembaharuan? Dapat juga ditanyakan, apa artinya Allah membaharui kehidupan manusia dan alam? Tes tertulis mengenai dampak pembaharuan bagi dirinya, peserta didik dibimbing untuk mampu menjelaskan apa saja dampak dari pembaharuan Allah bagi dirinya. Penilaian diri mengenai buah roh dikaitkan dengan karakter diri. Masing-masing butir buah Roh dirinci dan dibandingkan dengan karakter peserta didik. Penilaian diri ini berkaitan dengan dampak pembaharuan bagi diri peserta didik. Penilaian ini akan bermuara pada pembaharuan peserta didik sebagai “manusia baru”. Mungkin guru dapat minta peserta didik membuat semacam jurnal atau buku harian yang mencatat perilakunya dalam satu bulan atau tiga bulan, bahkan satu semester kemudian akan dievaluasi berdasarkan butir-butir dalam buah Roh.

Penjelasan Bab XIII