• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjelasan Bahan Alkitab

Dalam dokumen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti (Halaman 120-125)

Pembelajaran Bab IV

F. Penjelasan Bahan Alkitab

Yohanes 14:26.

“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu”.

Banyak hal di dunia ini yang mencoba membuat hati manusia gelisah dan gentar, baik dalam hal keuangan, kesehatan, konflik, studi, urusan pacaran, dan lain-lain. Hal itu membuat kita menjadi fokus kepada diri kita sendiri dan akan menggeser fokus kita dari Yesus. Terkadang kita menjadi lebih berfokus apa yang harus kita lakukan daripada apa yang telah Yesus lakukan. Kita menjadi lebih berfokus pada apa yang harus kita selesaikan daripada apa yang telah Yesus selesaikan. Namun, Tuhan Yesus mengingatkan kita jangan gelisah dan gentar supaya kita lebih percaya dan fokus kepada Yesus dan apa yang sudah Yesus lakukan untuk umat-Nya. Dia ingin kita terus menyadari damai sejahtera dari-Nya. Dan ketahuilah, Roh Kudus akan mengajarkan kita segala sesuatu bagaimana melihat semuanya dari kacamata kasih karunia. Percayalah segala sesuatu

akan menjadi terkendali dan menemukan jawabannya ketika kita mengarahkan hati dan pikiran kepada Yesus dan apa yang telah Dia selesaikan untuk kita.

Kisah Rasul 2:3-13

Pentakosta merupakan istilah bahasa Yunani untuk menyebutkan salah satu perayaan dalam Perjanjian Lama, yaitu hari raya Tujuh Minggu. Hari raya ini jatuh pada hari kelimapuluh setelah Paskah (Paskah dalam Perjanjian Lama merayakan kasih Allah pada waktu melepaskan bangsa Israel dari Mesir). Itulah sebabnya disebut Pentakosta (Pentēkostē dalam bahasa Yunani berarti “kelimapuluh”).

Hari raya Pentakosta merupakan satu dari tiga hari raya terpenting Israel. Pada hari raya ini, orang-orang Israel memperingati kebaikan Tuhan dalam akhir masa panen dan juga mengucap syukur atas kesuburan lahan pertanian.

Di awal kitab Kisah Para Rasul, Tuhan Yesus telah menjanjikan Roh Kudus akan dicurahkan kepada orang-orang percaya.

Pencurahan Roh Kudus ini menandakan karya Tuhan Yesus dalam melakukan pembaruan kepada Yerusalem dan memungkinkan karya keselamatan-Nya menjangkau “sampai ke ujung dunia”. Janji ini tergenapi ketika mereka berkumpul pada hari Pentakosta. Oleh sebab itu, istilah Pentakosta kemudian digunakan oleh orang-orang Kristen sebagai peringatan atas turunnya Roh Kudus.

Beberapa tanda ajaib yang menyertai peristiwa Pentakosta adalah:

• Bunyi seperti tiupan angin keras. Angin sering dikaitkan sebagai perwujudan Roh Allah (Ini menjadi tanda bahwa Allah sedang menyelesaikan pembaruan).

• Lidah-lidah seperti nyala api. Api sering digambarkan sebagai lambang kehadiran Allah dan juga penyucian atau penghakiman. Penampakan lidah-lidah seperti nyala api ini dapat diartikan sebagai kehadiran Allah yang Kudus untuk berkomunikasi dengan umat-Nya dan menuntun mereka.

• Murid-murid bisa berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain.

Apakah ini merupakan mukjizat pendengaran atau mukjizat berkata-kata? Dalam Kis. 2:6, 8 ditulis bahwa orang-orang mendengar bahasa asal mereka dikatakan oleh murid-murid. Sementara itu, klausa “seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya” dalam Kis.

2:4  menunjukkan murid-murid memang berkata-kata dalam bahasa yang asing bagi mereka. Jadi, ini merupakan mukjizat pendengaran dan berkata-kata sekaligus. Perlu ditekankan bahwa bahasa-bahasa yang dimaksud di dalam bagian ini benar-benar merupakan bahasa manusia. Ini lain dengan bahasa lidah yang kemungkinan bukan bahasa manusia, seperti yang tertulis dalam 1Kor. 12-14.

Mukjizat ini menyatakan bahwa penghukuman Allah melalui keberagaman bahasa pada peristiwa menara Babel (Kej. 11:1-9) telah usai. Allah menunjukkan niat-Nya untuk menyatukan orang-orang

“dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa” (Why. 5:9-10;

7:9) di bawah pemerintahan Anak-Nya (Ef. 1:9-10), yang memberikan akses kepada Bapa melalui Roh Kudus (Ef. 2:14-18). Allah mewujudkan ini bukan melalui adanya bahasa tunggal, melainkan justru tetap menggunakan beragam bahasa. Pentakosta juga sangat terkait erat dengan dimulainya “Hari Tuhan” dalam kitab Yoel, sebagaimana yang dikhotbahkan Petrus dalam Kis. 2:14-21. Pentakosta merupakan peristiwa yang sangat menentukan bagi tersebarnya Injil. Roh Kudus yang dicurahkan kepada orang-orang percaya menjadikan mereka memiliki keberanian dan kekuatan dalam mengabarkan Injil hingga ke ujung dunia.

G. Penjelasan Aktivitas Siswa

Pembelajaran dimulai dengan doa. Pada bagian pengantar atau pendahuluan, guru menjelaskan apa tujuan pembelajaran ini kemudian menjelaskan alasan pemilihan topik dan apa manfaatnya bagi siswa. Guru menjelaskan kaitan

pelajaran ini dengan pelajaran 1 dan 2 sehingga siswa dapat melihat benang merah pembahasan.

1. Aktivitas 1.

Dalam aktivitas 1 ada dua kegiatan. Yang pertama, siswa baca Kitab Kisah Para Rasul 9:1-20. Mengenai pertobatan Paulus ketika ia sedang dalam perjalanan ke Damsyik. Guru membimbing siswa dalam mencatat hal-hal penting dalam teks yang berkaitan dengan pembaharuan oleh Roh Kudus. Aktivitas dilanjutkan dengan diskusi dengan teman sebangku atau bisa juga menuliskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada. Lebih dianjurkan melakukan diskusi sehingga siswa berbagi pengalaman dan pemikiran. Jika memilih diskusi, maka hasil diskusi dipaparkan didepan kelas. Guru membantu meluruskan konsep berpikir siswa.

2. Aktifitas 2

Guru membimbing siswa dalam diskusi mengenai ciri-ciri manusia yang dipenuhi oleh Roh Kudus. Diskusi ini tidak boleh men-judge siswa yang belum bersikap seperti orang yang dipenuhi Roh Kudus. Guru mendorong siswa supaya bertumbuh lebih baik lagi dalam tuntunan Roh Kudus. Aktivitas ini bertujuan menyadarkan siswa bahwa penting untuk memberikan diri dituntun oleh Roh Kudus dan mengalami pembaharuan yang ditampakkan melalui ciri-ciri sikap yang disebutkan.

3. Aktivitas 3

Aktivitas ini memberikan pilihan pada siswa dalam menghasilkan karya yang berkaitan dengan topik pembelajaran. Hal ini penting karena tiap anak memiliki keunikan tersendiri. Ada yang tidak bisa menggambar tapi bisa menyusun doa, puisi, ataupun menyusun slogan. Memberikan pilihan aktivitas pada siswa amat penting dalam mengakomodir keunikan mereka dan memberi kesempatan pada semua siswa untuk berperan dalam pembelajaran.

4. Aktivitas 4

Aktivitas 4 merupakan kegiatan refleksi. Upayakan siswa merasa bebas untuk berbagi pengalaman hidupnya. Jika ada siswa yang merasa

belum pernah disentuh oleh Roh Kudus, maka guru dapat membantu menguatkannya bahwa tiap orang harus memberi diri untuk dituntun oleh Roh Kudus. Hal itu bisa terjadi jika siswa tekun membaca Alkitab, berdoa, dan beribadah.

5. Aktivitas 5

Aktivitas 5 merupakan kolaborasi antara siswa, guru, dengan orang tua.

Sinergisme pembelajaran PAK di sekolah, di gereja, dan dalam keluarga perlu dibangun secara konstruktif sehingga memperoleh hasil yang optimal.

H. Rangkuman

Janji Yesus untuk mengirimkan Roh Kudus yang mendampingi orang beriman menjalani hidup dipenuhi setelah Ia terangkat ke surga.

Manusia harus memberikan dirinya untuk diperbarui oleh Roh Kudus.

Pembaharuan yang terjadi tidak selalu dalam bentuk spektakuler atau keajaiban yang luar biasa, namun dapat terjadi melalui hal-hal sederhana dalam hidup. Untuk itu, tiap orang beriman hendaknya menyerahkan diri dalam tuntunan Roh Kudus melalui kesetiaan berdoa, membaca Alkitab, dan beribadah. Langkah tersebut harus diikuti oleh kemauan dan keinginan untuk mengubah pikiran, perkataan, dan perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran iman Kristen.

.

Setia Berdoa, Membaca Alkitab

Dalam dokumen Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti (Halaman 120-125)