• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.3 Penjelasan Sistem Yang Sedang Berjalan

BKKBN adalah lembaga pemerintah yang mengurusi masalah keluarga berencana. Dan juga kantor BKKBN ini menyalurkan alat KB ke daerah (kabupaten).

Adapun proses yang dilaksanakan dibagian gudang BKKBN adalah pencatatan barang masuk dan keluar. Untuk proses pencatatan barang masuk adalah pertama-tama mencatat nama barang, berapa banyak, dan juga nama penerima barang digudang. Apabila sesuai melakukan pencatatan maka pegawai yang menangani memberikan surat nomor bukti barang masuk yang telah ditanda

tangani oleh bendahara barang. Setelah selesai baru diberikan kepada bagian gudang untuk dicatat ke dalam arsip (agenda buku barang masuk). Sedangkan untuk proses pencatatan barang keluar pemohon (klinik, puskesmas, kecamatan/daerah) datang kebagian gudang mengambil formulir permintaan barang dan juga mengisinya. Setelah selesai diberikan kepada petugas bagian gudang supaya diberikan kepada pimpinan gudang, agar diperiksa apakah telah memenuhi persyaratan permintaan barang. Setelah disetujui dan ditanda tangani pimpinan, petugas mencatat ke dalam arsip (buku barang keluar). Setelah semuanya selesai maka petugas bagian gudang menyerahkan atau mengirim barang sesuai dengan permintaan pemohon. Dalam kantor BKKBN bagian gudang pencatatannya masih mengalami masalah seperti adanya kesalahan file tanggal dan penomoran surat masuk dan keluar, dan dalam penginputan data pada bagian gudang tersebut terlalu rumit jadi masih banyak file-file (arsip) bertumpuk dan memakan waktu yang lama jika ingin mengambilnya kembali jika diperlukan.

Data yang telah diterima Badan KB dan PKS (BKKBN) Kota Binjai Sumatera Utara dari setiap perkabupaten dan puskesmas dan klinik akan diproses dan diinput kedalam sistem yang sedang berjalan yang ada di BKKBN Provinsi Sumatera Utara.

4.4 Karakteristik Responden Penelitian

Berikut ini diperlihatkan karakteristik responden yang dilihat dari segi jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan.

1. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Laki-laki 16 36,67 %

Perempuan 28 63,33 %

Jumlah 44 100 %

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden didominasi oleh perempuan sebanyak 28 responden atau 63,33% dan sisanya sebanyak 16 responden atau sebesar 36,67 % adalah responden laki-laki.

2. Usia Responden

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

< 30 tahun 9 20 %

31-40 tahun 18 40 %

41-50 tahun 10 23,33 %

51-60 tahun 7 16,67%

Jumlah 44 100 %

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa mayoritas usia responden adalah 31-40 tahun yaitu sebanyak 18 responden atau 31-40 %, berarti pada usia ini responden cukup produktif untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Responden yang usianya paling sedikit adalah 51-60 tahun yaitu sebanyak 7 orang responden atau 16,67 %. Sisanya direntang usia 41-50 tahun sebanyak 10 responden (23,33%) dan usia di bawah 30 tahun sebanyak 9 responden (20%).

3. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase

SMU 2 5 %

Diploma 16 35 %

S1 22 50 %

S2 4 10 %

Jumlah 44 100 %

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Tabel 4.3 di atas menunjukkan mayoritas pendidikan responden adalah Sarjana tingkat pertama atau S1 yaitu sebanyak 22 orang responden atau 50 % dari sampel keseluruhan. Tingkat pendidikan diploma berada diurutan kedua yaitu sebanyak 16 orang responden atau 35%. Diurutan ketiga dan keempat adalah S2 sebanyak 4 responden (10%) dan tingkat pendidikan SMU sebanyak 2 responden (5%).

4.5 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Penelitian ini menjelaskan secara deskriptif hasil dari penelitian pengaruh pengawasan dan kepemimpinan terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (BKKBN) Kota Binjai dengan pendapat responden sebagai berikut :

- Sangat setuju (SS)

- Setuju (S)

- Kurang Setuju (KS)

- Tidak setuju (TS)

1. Variabel Kepemimpinan (X1)

Tabel 4.4 Pendapat Responden Terhadap Kepemimpinan

Pernyataan SS S KS TS STS Total f % f % f % f % f % F % 1 13 29,5 21 47,7 10 22,7 0 0 0 0 44 100 2 13 29,5 17 38,6 14 31,8 0 0 0 0 44 100 3 11 25 20 45,4 13 29,5 0 0 0 0 44 100 4 11 25 17 38,6 16 36,3 0 0 0 0 44 100 5 4 9 20 45,4 20 45,4 0 0 0 0 44 100

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

1. Pernyataan No 1, yakni pimpinan selalu menjelaskan tugas, merumuskan tujuan secara bersama serta menunjukkan hal-hal yang dapat menarik minat kerja pegawai selama pelaksanaan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 10 responden atau 22,7 %, yang menyatakan setuju sebanyak 21 responden atau 47,7 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 13 responden atau 29,5 %.

2. Pernyataan No 2, yakni pimpinan berupaya mengembangkan suasana bersahabat dengan cara memberi kesempatan kepada para pegawai untuk menyampaikan perasaan dan perhatiannya dan mendiskusikan masalah-masalah dengan bawahan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 14 responden atau 31,8 %, yang menyatakan setuju sebanyak 17 responden atau 38,6 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 13 responden atau 29,5 %.

3. Pernyataan No 3 yakni, Pimpinan memberikan hadiah kepada pegawai agar selalu bersemangat kerja bila hasil kerja baik tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 13 responden atau 29,5 %, yang menyatakan setuju sebanyak 20 responden atau 45,4 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 11 responden atau 25 %. 4. Pernyataan No 4 yakni, Pimpinan selalu menggunakan hadiah dan

hukuman untuk mengontrol para pegawai, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 16 responden atau 36,3 %, yang menyatakan setuju sebanyak 17 responden atau 38,6 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 11 responden atau 25 %.

5. Pernyataan No 5 yakni, Pimpinan selalu membantu menyelesaikan konflik antar pegawai, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 20 responden atau 45,4 %, yang menyatakan setuju sebanyak 20 responden atau 45,4 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 4 responden atau 9 %.

2. Variabel Pengawasan (X2)

Tabel 4.5 Pendapat Responden Terhadap Pengawasan

Pernyataan SS S KS TS STS Total f % f % f % f % f % F % 1 11 25 20 45,4 13 29,5 0 0 0 0 44 100 2 11 25 20 45,4 13 29,5 0 0 0 0 44 100 3 11 25 17 38,6 16 36,3 0 0 0 0 44 100 4 13 29,5 20 45,4 11 25 0 0 0 0 44 100 5 8 18,1 24 54,5 12 27,2 0 0 0 0 44 100 6 14 31,8 18 40,9 12 27,2 0 0 0 0 44 100

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

1. Pernyataan No 1 yakni, Badan Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (PKS) pemerintah Kota Binjai memiliki standar kerja yang terencana dengan baik, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 13 responden atau 29,5 %, yang menyatakan setuju sebanyak 20 responden atau 45,4 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 11 responden atau 25 %.

2. Pernyataan No 2 yakni, Badan Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (PKS) pemerintah Kota Binjai memiliki teknik pengukuran pegawai yang sesuai dengan program kerja, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 13 responden atau 29,5 %, yang menyatakan setuju sebanyak 20 responden atau 45,4 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 11 responden atau 25 %. 3. Pernyataan No 3 yakni, Badan Keluarga Berencana (KB) dan

tehnik pengolahan data terkait kinerja pegawai beserta program-program kerjanya, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 16 responden atau 36,3 %, yang menyatakan setuju sebanyak 17 responden atau 38,6 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 11 responden atau 25 %.

4. Pernyataan No 4 yakni, Badan Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (PKS) pemerintah Kota Binjai memiliki penilaian kualitas program kerja yang baik tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 11 responden atau 25 %, yang menyatakan setuju sebanyak 20 responden atau 45,4 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 13 responden atau 29,5 %.

5. Pernyataan No 5 yakni, tindakan perbaikan yang dilakukan Badan Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (PKS) pemerintah Kota Binjai dapat dilakukan secara berkelanjutan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 12 responden atau 27,2 %, yang menyatakan setuju sebanyak 24 responden atau 54,5 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 8 responden atau 18,1 %.

6. Pernyataan No 6 yakni, pengkoreksian atau pengevaluasian yang dilakukan oleh Badan Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan

Keluarga Sejahtera (PKS) pemerintah Kota Binjai telah sesuai dengan prosedur yang ada, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 12 responden atau 27,2 %, yang menyatakan setuju sebanyak 18 responden atau 40,9 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 14 responden atau 31,8 %.

3. Variabel Prestasi Kerja (Y)

Tabel 4.6 Pendapat Responden Terhadap Prestasi Kerja

Pernyataan SS S KS TS STS Total f % f % f % f % f % f % 1 15 34 19 43,2 10 22,7 0 0 0 0 44 100 2 12 27,2 19 43,2 13 29,5 0 0 0 0 44 100 3 10 22,7 17 38,6 17 38,6 0 0 0 0 44 100 4 13 29,5 20 45,4 11 25 0 0 0 0 44 100 5 12 27,2 19 43,2 13 29,5 0 0 0 0 44 100 6 16 36,3 18 40,9 10 22,7 0 0 0 0 44 100

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

1. Pernyataan No 1 yakni, hasil kerja yang anda capai jarang terdapat kesalahan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 10 responden atau 22,7 %, yang menyatakan setuju sebanyak 19 responden atau 43,2 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 15 responden atau 34 %.

2. Pernyataan No 2 yakni, anda menyelesaikan porsi pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 13 responden atau 229,5 %, yang menyatakan setuju

sebanyak 19 responden atau 43,2 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 12 responden atau 27,2 %.

3. Pernyataan No 3 yakni, anda memiliki inisiatif yang membantu dalam menjalankan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 17 responden atau 38,6 %, yang menyatakan setuju sebanyak 17 responden atau 38,6 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 10 responden atau 22,7 %.

4. Pernyataan No 4 yakni, mampu bekerja sama yang baik dengan atasan dan rekan sesama pegawai, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 11 responden atau 25 %, yang menyatakan setuju sebanyak 20 responden atau 45,4 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 13 responden atau 29,5 %.

5. Pernyataan No 5 yakni, bagi anda, kesopanan merupakan nilai tambah bagi pegawai dalam bekerja, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju sebesar 13 responden atau 29,5 %, yang menyatakan setuju sebanyak 19 responden atau 43,2 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 12 responden atau 27,2 %.

6. Pernyataan No 6 yakni, anda selalu bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang ditugaskan , tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak dan tidak setuju. Responden yang menyatakan ragu-ragu atau kurang setuju

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 E xpect ed C um P rob

Dependent Variable: prestasikerja

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

sebesar 10 responden atau 22,7 %, yang menyatakan setuju sebanyak 18 responden atau 40,9 % dan yang terakhir menyatakan sangat setuju sebanyak 16 responden atau 36,3%.

4.6 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode p-p plot.

Gambar 4.1 Normal P-Plot Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Berdasarkan hasil uji normalitas yang dilakukan dapat dilihat dari gambar di atas bahwa asumsi normalitas terpenuhi. Asumsi normalitas dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov- Smirnov. Jika probabilitas > 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi dan jika probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Tabel 4.6 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual N 44 Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000 Std. Deviation 3,26045710 Most Extreme Differences Absolute ,133

Positive ,133

Negative -,100

Kolmogorov-Smirnov Z ,883

Asymp. Sig. (2-tailed) ,416

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Pada Tabel 4.6 di atas terlihat bahwa Asymp. Sig. (2-talled) adalah 0,416 atau probabilitas > 0,05 maka asumsi normalitas terpenuhi. Asumsi normalitas dapat juga dilihat dari gambar berikut ini :

2 1 0 -1 -2 -3

Regression Standardized Residual

14 12 10 8 6 4 2 0 Frequency Mean = 4.98E Std. Dev. = 0.9 N = 44 Dependent Variable: prestasikerja

Histogram

Gambar 4.2 Regressiom Standardized Residual Sumber: data diolah peneliti, 2013.

2. Uji Heteroskedastisitas

Analisis terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar pada grafik Scatterplot. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan

heteroskedastisitas. Jika diagram pencar tidak membentuk pola atau acak maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Gambar 4.3 Scatterplot

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau acak maka dapat disimpulkan bahwa regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat juga dilakukan dengan uji Glesjer. Jika probabilitas > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas dan jika probabilitas < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.

Tabel 4.7 Uji Glesjer Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,355 4,352 ,082 ,936

X1 ,105 ,102 ,117 1,030 ,312 ,959 1,042

X2 ,518 ,071 ,832 7,331 ,000 ,959 1,042

a. Dependent Variable: Y

Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa Sig atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas.

3.Uji Multikolinearitas

Gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai dalam nilai tolerance > 0,1 atau VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinearitas.

Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,355 4,352 ,082 ,936

X1 ,105 ,102 ,117 1,030 ,312 ,959 1,042

X2 ,518 ,071 ,832 7,331 ,000 ,959 1,042

a. Dependent Variable: Y

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi multikolinearitas.

4.7 Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini analisis regresi linear berganda dilakukan dengan metode enter.

Tabel 4.9 Metode Enter

Variables Entered/Removedb pengawas an, kepem imp inana . Enter Model 1 Variables Entered Variables Removed Method

All requested variables entered. a.

Dependent Variable: prestasikerja b.

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengawasan sebagai X1 dan kepemimpinan sebagai X2, analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut :

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Y= 0,355 + 0,105X1 +0,518X2 + e Keterangan : Y = prestasi kerja

a = konstanta

b1-b2 = koefisien regresi X1 = pengawasan X2 = kepemimpinan e = standar error

Persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 0.355 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel kepemimpinan dan pengawasan maka prestasi kerja adalah sebesar 0.355. b. Koefisien sebesar 0.105 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan

kepemimpinan maka prestasi kerja akan meningkat.

c. Koefisien sebesar 0.518 menyatakan bahwa setiap terjadi peningkatan pengawasan maka prestasi kerja akan meningkat.

Nilai a (konstanta), nilai b1 dan b2 yang dimasukkan ke dalam persamaan tersebut terlebih dahulu telah dilakukan pengujian hipotesis yaitu analisis determinan, uji F dan uji t sebagai berikut:

1. Koefisien Determinan (R²)

Koefisien Determinan (R²) mengukur proporsi atau persentase sumbangan variabel bebas yaitu pengawasan (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap variasi naik turunnya variabel terikat atau promosi jabatan (Y) pada pegawai BKKBN Kota Binjai secara bersama-sama dimana 0≤R²≤1

Tabel 4.15 Determinan Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 ,816a ,666 ,642 1,71813 1,329 a. Predictors: (Constant), x2, x1 b. Dependent Variable: y

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

a. R square disebut juga koefisien determinan, dapat dilihat bahwa R square (R²) adalah 66,6%

b. Adjust R Square 0,642 berarti 64,2 % prestasi kerja pegawai dapat dijelaskan oleh pengawasan dan kepemimpinan, sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar penelitian ini seperti kedisiplinan, motivasi, kinerja dan lain sebagainya.

c. Kesalahan standar dari penaksiran yang bernilai 1,71813.

2. Uji F

Uji F (uji serentak) adalah untuk melihat apakah variabel bebas X1 dan X2 secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Hasil pengujian :

a. Model analisis yang digunakan dalam uji F adalah

H0 : b1=b2=0, artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pengawasan (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap variabel terikat prestasi kerja (Y).

H0 : b1≠b2≠, artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas pengawasan (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap variabel terikat prestasi kerja (Y).

b. Nilai F tabel dapat dilihat pada α=0,05

Dengan derajat bebas pembilang =k-1=3-1=2

Dan derajat penyebut =n-k=44-3=41, maka F tabel 0,05 (2,41) = 3,23

Ho diterima apabila F hitung < F tabel pada α=0,05 Ho diterima apabila F hitung > F tabel pada α=0,05

Tabel 4.16 Uji F ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 159,263 2 79,632 26,976 ,000a

Residual 79,704 41 2,952

Total 238,967 43

a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Pada Tabel 4.16 diatas diperoleh F hitung 26,976 maka Ha diterima karena F hitung > F tabel (3,23) pada α = 0,05 artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel independen (pengawasan dan kepemimpinan) terhadap variabel dependen yaitu prestasi kerja.

3. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji setiap variabel bebas (X1 dan X2) mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y).

Hasil pengujian :

a. Model hipotesis yang digunakan dalam uji t adalah :

H0:bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu pengawasan (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap variabel terikat prestasi kerja (Y). H0:bi≠0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel bebas yaitu pengawasan (X1) dan kepemimpinan (X2) terhadap variabel terikat prestasi kerja (Y).

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika t hitung < t tabel, α = 5%

H0 ditolak jika t hitung > t tabel, α = 5 %

b. Nilai t Tabel dapat diperoleh dengan derajat kebebasan (df) = n – k = 44 – 3 = 41

n= jumlah sampel yaitu 44

k=jumlah variabel yang digunakan yaitu 3 maka t-Tabel (0,05;41) adalah 2,021

Tabel Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) ,355 4,352 ,082 ,936

X1 ,105 ,102 ,117 1,030 ,312 ,959 1,042

X2 ,518 ,071 ,832 7,331 ,000 ,959 1,042

a. Dependent Variable: Y

Sumber: data diolah peneliti, 2013.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Variabel penilaian Pengawasan (X1)

Nilai t hitung variabel pengawasan adalah 1.030 dan nilai t tabel 2,021 maka t hitung < t tabel (1.030 < 2,021) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel pengawasan tidak berpengaruh (1.030 > 0,05) secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (BKKBN).

2. Variabel kepemimpinan (X2)

Nilai t hitung variabel kepemimpinan adalah dengan tingkat 7.331 dan nilai t tabel 2,021 maka t hitung > t tabel (7.331 > 2,021) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan (7.331 > 0,005) secara parsial terhadap prestasi kerja pegawai yang ada di Badan Keluarga Berencana (KB) dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (PKS) Pemerintah Kota Binjai.

Dokumen terkait