• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENJELASAN UMUM NERACA

Dalam dokumen BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN (Halaman 34-42)

1. Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.732.403.643 terdiri dari dari : - Aset Lancar Rp. 960.945.043

- Asset Tetap Rp. 4.738.203.600 - Aset Lainnya Rp. 33.255.000

2. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 3.000.000,- merupakan kewajiban jangka pendek, berupa uang muka dari KPPN yang berada di Kas Bendahara Pengeluaran sebesar Rp.3.000.000,-

3. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.729.403.643 terdiri dari : - Ekuitas Dana Lancar Rp. 957.945.043

- Ekuitas Dana Investasi Rp. 4.771.458.600

Tabel 30. Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dan 2010 pada Tahun Anggaran 2011

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik (Turun)

Aset 5.732.403.643 4.051.648.500 1.007.298.969

Kewajiban 3.000.000 0 3.000.000

Ekuitas Dana 5.729.403.643 4.725.104.674 1.004.298.969

Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut :

Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh di bawah ini:

Gambar 4. Grafik Komposisi Neraca per 31 Desember TA 2011 dan TA 2010 0 1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000 4,000,000,000 5,000,000,000 6,000,000,000

31-Des-11 31-Des-10 Naik (Turun)

Aset Kewajiban Ekuitas Dana

V. PENUTUP

Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsure Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2011 mengimplementasikan kegiatannya pada 5 (lima) sub kegiatan yaitu : (1) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen; (2) Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian; (3) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan; (4) Sub Kegiatan Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik; dan (5) Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian, Promosi dan Alih Teknologi. Hasil capaian akuntabilitas kelima Sub Kegiatan Utama Sekretariat Badan Litbang Pertanian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen

Pada tahun 2011 Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen yaitu : (1) Jumlah Dokumen Perencanaan yang meliputi beberapa dokumen yaitu (a) dokumen Rencana Strategis (Renstra) lingkup Badan Litbang Pertanian dan Eselon II, (b) dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian tahun 2011 beserta Eselon II. Selain dokumen tersebut, Sub Bagian Program dan Anggaran juga mengkompilasi 65 dokumen Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT, 65 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup UK/UPT dan 65 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) lingkup UK/UPT tahun 2011. (2) Jumlah laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Sistem Pengendalian Intern (SPI) dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan yang telah direncanakan dan mencapai pengelolaan kegiatan yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib dalam penyelenggaraan pemerintahan, kehandalan laporan keuangan, pengamanan asset dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. (3) Jumlah buku statisti penelitian pertanian yang ditargetkan dalam Tahun 2011 adalah 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base pertanian meliputi data hasil-hasil penelitian. (4) Jumlah data base pertanian.

Hasil pengukuran Kinerja kegiatan yang dilakukan melalui indicator yang telah ditetapkan, menunjukkan bahwa : walaupun semua pencapaian indikator kinerja telah mencapai 100% namun

masih terdapat beberapa kendala yaitu “jumlah dokumen perencana” walau mencapai 100% namun kendala yang ditemui berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen tersebut yang dikarenakan perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di instansi. Adanya revisi-sevisi tersebut mengharuskan staf yang bertanggung jawab terhadap dukumen tersebut untuk selalu meng”update” dokumen tersebut, karena juka tidak dilakukan demikian akan terjadi “ketidaksesuaian” antara tiap dokumen tersebut.

2. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian

Pada tahun 2011 Bagian Kepegawaian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian yaitu : (1) prosentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian. Pada tahun 2010 jumlah jabatan fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2269 orang, kemudian pada tahun 2011 jumlah jabatan fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2669 orang. Ini bearti mengalami peningkatan sebesar 125%. (2) Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange. Dari hasil tabel indikator kinerja Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchangemenunjukkan hasil yang baik sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2011. Dari target 250 orang, terealisasi 1908 orang. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 750%.

3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan Pada tahun 2011 Bagian Umum, Sekretariat Badan Litbang Pertanian secara rinci mengimplementasikan ke dalam 2 indikator kinerja yang masing-masing mencapai 100% yaitu : (1) Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) berjumlah 2 laporan yang meliputi Laporan Keuangan Semester I TA 2011 dan II TA 2010 UAPPA (Badan Litbang) berupa neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan catatan atas Laporan Keuangan dan Arsip Data Komputer. (2) Jumlah data base sumber daya potensi Kebun Percobaan Badan Litbang Pertanian. Tercapainya jumlah data sumber daya potensi Kebun Percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian dilihat pada Profil Sumber daya KP lingkup Badan Litbang Pertanian. Keberhasilan indikator ini dicapai melalui kegiatan antara lain : (a) Penyusunan Buku Statistik Pertanian; (b) Pengelolaan sumber daya Litbang Pertanian berbasis Sistem Informasi Geografis; (c) Workshop dan training Pengelolaan Kebun Percobaan; (4) Revitalisasi Kebun Percobaan.

4. Sub Kegiatan Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik

Diimplementasikan pada dua indicator yaitu : (1) Jumlah MoU, dari target yang ditetapkan sebanyak 7 Mou, terealisasi 10 Mou atau capaian 150%. (2) Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemda, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri dari target yang ditetapkan

sebanyak 200 kerja sama, terealisasi 583 kerjasama atau terjadi capaian 250%. (3) Jumlah Layanan Informasi teknologi Badan Litbang Pertanian, dari target yang ditetapkan sebanyak 1 paket, terealisasi juga 1 paket hingga terjadi capaian 100%.

Dari hasil diatas, indicator kinerja tahun 2011 menunjukkan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang mendukung capaian target adalah : (1) Faktor Internal antara lain : terealisasinya penyerapan anggaran sesuai dengan sasaran kegiatan, SDM yang mencukupi, Adanya sarana dan prasarana yang mendukung seperti komputer, ATK dll, dan dukungan kebijakan pimpinan Badan Litbang Pertanian. (2) Faktor Eksternal antara lain : koordinasi yang baik antar Bagian di Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, koordinasi yang baik dengan instansi di liar Badan Litbang Pertanian dan dukungan kebijakan instansi diluar Kementan.

5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian, Promosi dan Alih Teknologi.

Diimplementasikan pada tiga indikator yaitu : (1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi terjadi peningkatan target hingga mencapai 200%; (2) Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI terjadi peningkatan target mencapai 125% dan (3) jumlah alih teknologi kekayaan intelektual kepada dunia industry juga terjadi peningkatan target hingga mencapai 800%. Walaupun pencapaian indicator kinerja “Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi” telah mencapai 200% namun masih terdapat kendala antara lain kurangnya pemahaman HKI dan Altek lingkup UK/UPT, sehingga diperlukan sosialisasi secara bertahap kepada UK/UPT,

meningkatkan intensitas kerja sama dengan KSPHP dan JASLIT, meningkatkan intensitas mediasi HKI dan membuat usulan penetapan contact person HKI dan Altek di tiap UK/UPT.

Dalam dokumen BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN (Halaman 34-42)

Dokumen terkait