• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN

A. SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp. 212.597.000.000,- dan setelah mengalami berbagai revisi termasuk mendapatkan tambahan melalui APBN Perubahan mengalami penurunan menjadi Rp. 125.804.585.000,- atau mengalami penurunan sebesar 40,82%. Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau sebesar 91,88%, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 9. Rincian anggaran yang telah di realisasikan

No. Sasaran Program Anggaran Realisasi %

1. Meningkatnya manajemen perencana program dan anggaran, kerjasama,

pengelolaan sumberdaya, dan hasil litbang pertanian

Dukungan manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian 125.804.585.000,- 115.592.375.186,- 91,88 2. Meningkatnya manajemen penelitian berkelanjutan dan transfer teknologi (PMPB-TT)

(2)

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

1. Realisasi Anggaran

Dalam pelaksanaan anggaran, dokumen sumber yang dijadikan acuan adalah DIPA Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta yang sudah disahkan oleh Menteri Keuangan. Penerimaan negara per 31 Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terdiri dari Pendapatan Umum dan Pendapatan Fungsional.

Realisasi pendapatan fungsional tersebut berasal dari : Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang sebesar Rp. 192.925.000,-, pendapatan umum sebesar Rp. 93.156.559 Pendapatan Berupa Sewa Rumah Dinas sebesar Rp. 444.444,-,Kembali Belanja Pegawai Tahun Yang Lalu sebesar Rp. 13.920.000,-. penerimaan kembali belanja lainnya rupiah murni tahun yang lalu sebesar Rp.1.625,- Pendapatan Penjualan Rumah, Gedung Bangunan Dan Tanah sebesar Rp. 13.920.000,- dan pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara sebesar Rp. 787.890.490,-.

Anggaran belanja per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 125.804.588.000,- dan realisasi belanja sebesar Rp. 115.592.375.186,- (bruto) atau 91,88 % dari anggaran belanja.

(3)

Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta pada Tahun 2011 dapat dilihat dari table berikut ini :

Tabel 10. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta

pada Tahun 2011 ( Brutto )

No Uraian Anggaran Realisasi %

Real 1 Realisasi Pendapatan

Negara dan Hibah

-Rp Rp - 0,00% -Penerimaan Pajak Rp - Rp - 0,00% -Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp - Rp 286.081.559 100,00% -Penrimaan hibah Rp - Rp - 0,00% 2 Realisasi Belanja Negara Rp 125.804.588.000 Rp 115.592.375.186 91,88%

- Belanja Rupiah Murni Rp 124.630.598.000 Rp 115.559.614.371 92,72% - Belanja Pinjaman LN Rp - Rp - 0,00% - Belanja Rupiah Pendamping Rp 1.141.175.000 Rp 1 0,00% - Belanja Hibah Rp - Rp - 0,00% - Belanja PNBP Rp 32.815.000 Rp 32.760.815 99,83% - Belanja BLU Rp - Rp - 0,00%

(4)

2. Pendapatan Negara dan Hibah

Estimasi pendapatan Negara dan Hibah yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.0,- ( karena tidak terdapat dalam DIPA ) dan realisasi sebesar Rp. 286.081.559,-, sedangkan realisasi pendapatan tahun 2010 sebesar Rp.378.608.860,- .

Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Tahun Anggaran 2011 dapat dilihat pada Table dan Grafik dibawah ini :

Tabel 11. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah

Uraian Angg aran Realisasi % Anggar an Realisasi % 1 Penerimaan Pajak Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0% 2 Penerimaan PNBP Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100% 3 Penerimaan Hibah Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0% Jumlah Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100% No 31 Desember 2011 31 Desember 2010

(5)

Gambar 1. Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2011

3. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Estimasi pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- realisasi sebesar Rp.286.081.559,-. Sedangkan realisasi anggaran Pendapatan Negara Bukan Pajak tahun 2010 sebesar Rp. 378.606.860,-. Dibandingkan dengan pendapatan pada Tahun Anggaran 2010 terdapat penurunan sebesar Rp.92.525.301,- penurunan tersebut dari pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara (TGR).

2011 Pend ap at an Pa ja k Pend ap at an PN BP Pend ap at an H ib ah Ju ta R u p iah h 2011 2010

(6)

Tabel 12. Realisasi PNBP menurut Sumber Pendapatan

Tabel 13. Realisasi PNBP Lainnya

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/ (Turun)

Pend.Penjualan Hasil Produksi/ Sitaan Rp - Rp - 0,00% Pend.Penjualan Aset Rp 13.920.000 Rp 3.480.000 300,00% Pend.Sew a Rp 193.369.444 Rp 137.952.444 40,17% Pend.Jasa I Rp - Rp - 0,00% Pend.Jasa II Rp - Rp - 0,00% Pend.Jasa Lainnya Rp - Rp - 0,00% Pend.LayananJasa Perbankan Rp - Rp 3.437.062 -100,00% Pend.Bunga Rp - Rp - 0,00% Pend.Pendidikan Rp - Rp - 0,00% Pend.Iuran dan Denda Rp - Rp - 0,00% Pend.dari penerimaan kembali TAYL Rp 1.625 Rp 16.929.600 -99,99% Pendapatan Pelunasan Piutang Rp 78.790.490 Rp 205.510.647 -61,66% Pend.dari penutupan rekening Rp - Rp - 0,00% Pend.Lain-lain Rp - Rp 11.297.107 -100,00% Jum lah Rp 286.081.559 Rp 378.606.860 -24,44%

Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

JUMLAH 0 286.081.559 100,00% 0 378.606.860 100,00%

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010

PNBP

(7)

Gambar 2. Komposisi Realisasi Penerimaan PNBP TA 2011

4. Belanja Negara

Realisasi belanja pada per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau mencapai 91,88% dari anggaran sebesar Rp.125.804.588.000,-. Sedangkan pada tahun 2010 realisasi Belanja sebesar Rp. 90.481.804.807 dari anggaran sebesar Rp. 101.614.880.000,- dibandingkan dengan realisasi per 31 Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 25.110.576.379,- dikarenakan bertambahnya anggaran dan kegiatan Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta. Realisasi Anggaran dan Belanja terdiri dari Belanja Rupiah Murni (RM), Rupiah Murni Pendamping (RMP) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pend.Penjualan Hasil Produksi/

Sitaan

Pend.Penjualan

Aset Pend.Sewa Pend.Jasa I Pend.Jasa II

Pend.Jasa Lainnya 2011 Rp0 Rp13,920,000 Rp193,369,444 Rp0 Rp0 Rp0 2010 Rp0 Rp3,480,000 Rp137,952,444 Rp0 Rp0 Rp0

(8)

Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 14. Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta Tahun 2011 dan 2010 menurut sumber dana

Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini :

Gambar 3. Grafik Komposisi Alokasi Belanja TA 2011 Belanja Pegawai 7.93% Belanja Barang 87.82% Belanja Modal 13,71% Bantuan Sosial 0.00% % Real. Angg. 1 Realisasi Belanja Negara Rp 115.592.373.186 Rp 90.481.804.807 78,28%

- Belanja Rupiah Murni Rp 115.559.614.371 Rp 90.416.809.807 78,24% - Belanja Pinjaman LN Rp - Rp - 0,00% - Belanja Rupiah Pendamping Rp - Rp - 0,00% - Belanja Hibah Rp - Rp - 0,00% - Belanja PNBP Rp 32.760.815 Rp 64.995.000 198,39% - Belanja BLU Rp - Rp - 0,00%

Uraian tahun 2011 tahun 2010

(9)

5. Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 9.191.591.405,- atau mencapai 76,74 % dari anggaran sebesar Rp. 11.939.163.000,-. Sedangkan realisasi belanja pegawai per Desember 2010 sebesar Rp. 8.504.738.648,- dari anggaran sebesar Rp. 9.326.635.000,-. Dibandingkan dengan realisasi per 31 Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 657.148.757,- hal ini disebabkan karena bertambahnya pegawai baru.

Berikut ini akan disajikan anggaran belanja pegawai berdasarkan sub kelompok belanja.

Tabel 15. Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai

Uraian 31 Des 2011 31 Des 2010 % Naik/(Turun)

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Rp 8.789.161.870 Rp 8.091.343.648 7,94% Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Rp - Rp - 0,00% Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat

Negara Rp - Rp - 0,00% Belanja Pegaw ai Perjan Rp - Rp - 0,00% Belanja Gaji Dokter PTT Rp - Rp - 0,00% Belanja Honorarium Rp - Rp - 0,00%

Belanja Lembur Rp 53.920.000 Rp 53.955.000 -0,06%

Belanja Vakasi Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja

Pegaw ai Transito Rp 348.510.000 Rp 359.440.000 -3,14%

Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Rp - Rp - 0,00% Belanja Asuransi Kesehatan Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Rp - Rp

-0,00%

(10)

Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan sub kelompok Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 16. Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan sub kelompok Tahun 2011

Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Rp 8.934.761.000 Rp 8.789.161.870 98,37% Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Rp - 0,00% Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat

Negara Rp - Rp - 0,00% Belanja Pegaw ai Perjan Rp - Rp - 0,00% Belanja Gaji Dokter PTT Rp - Rp - 0,00% Belanja Honorarium Rp - Rp - 0,00%

Belanja Lembur Rp 53.979.000 Rp 53.920.000 99,89%

Belanja Vakasi Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja

Pegaw ai Transito Rp 2.950.423.000 Rp 348.510.000 11,81%

Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Rp - Rp - 0,00% Belanja Asuransi Kesehatan Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Rp - Rp

-0,00%

(11)

6. Belanja Barang

Realisasi belanja barang pada TA 2011 adalah sebesar Rp.101.491.723.371,- atau mencapai 94% dari anggaran sebesar Rp. 107.505.665.000,-.

Sedangkan realiasi belanja pada tahun anggaran 2010 sebesar Rp. 66.133.201.659,- atau mencapai 86.99% dari Pagu Anggaran Rp. 76.024.972.000,-. Dibandingkan dengan tahun anggaran 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp. 35.358.521.712,- hal ini disebabkan karena bertambahnya anggaran dan bertambanya kegiatan.

Rincian perbandingan realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut :

Tabel 17. Perbandingan realisasi Belanja Barang

Uraian 31 Des 2011 31 Des2010

Belanja Barang Operasional Rp 2.057.618.169 Rp 2.485.016.480

Belanja Barang Non

Operasional Rp 31.780.759.476 Rp 21.666.197.140 Belanja Jasa Rp 46.640.876.898 Rp 25.668.181.490 Belanja Pemeliharaan Rp 2.368.026.896 Rp 1.976.476.288 Belanja Perjalanan Rp 18.644.441.932 Rp 14.337.330.261 Jumlah Rp 101.491.723.371 Rp 66.133.201.659 53% % Naik/(Turun) -17% 47% 82% 20% 30%

(12)

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang berdasarkan Sub Kelompok Belanja adalah sebagai berikut:

Tabel 18. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang TA 2011

7. Belanja Modal

Realisasi belanja modal pada TA 2011 adalah sebesar Rp.4.909.059.945,- atau mencapai 77% dari anggaran sebesar Rp.6.359.760.000,- sedangkan realisasi belanja modal TA 2010 sebesar Rp. 15.843.864.500,- atau 97,42% dari pagu sebesar Rp.16.263.255.000,- jika di bandingkan dengan tahun anggaran 2010 mengalami penurunan sebesar Rp. 10.934.804 555,- hal ini disebabkan karena pagu anggaran di tahun 2011 berkurang.

Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)

Belanja Barang Operasional Rp 2.544.740.000 Rp 2.057.618.169 80,86% Belanja Barang Non

Operasional Rp 34.667.116.000 Rp 31.780.759.476 91,67%

Belanja Jasa Rp 48.374.674.000 Rp 46.640.876.898 96,42%

Belanja Pemeliharaan Rp 2.676.177.000 Rp 2.368.026.896 88,49%

Belanja Perjalanan Rp 19.242.958.000 Rp 18.644.441.932 96,89%

(13)

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut:

Tabel 19. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal

8. Posisi Keuangan Secara Umum

Posisi Neraca per 31 Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta secara umum untuk Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana. Komposisi Neraca tersebut adalah sebagai berikut :

Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)

Belanja Modal Tanah Rp - Rp - 0,00%

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin Rp 2.159.760.000 Rp 2.037.563.600 94,34%

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan Rp 4.200.000.000 Rp 2.871.496.345 68,37% Belanja Modal Jalan, Irigasi

dan Jaringan Rp - Rp - 0,00% Belanja Modal Fisik Lainnya Rp - Rp - 0,00%

(14)

Tabel 20. Komposisi Neraca per 31 Desember

Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 142.560.336.455,- terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.2.616.650,- dan Aset Tetap sebesar Rp. 142.496.680.152,- Aset Lainnya sebesar Rp. 61.039.653,-. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp.0,-.

Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp.142.560.336.455,- terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp. 2.616.650,- dan ekuitas dana investasi sebesar Rp. 142.557.719.805,-.

Uraian Akun 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik /turun Aset Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- -13,30% - Aset lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99% -Aset tetap Rp. 142.496.680.152,- Rp. 164.396.515.775,- 13,32% -Aset lainnya Rp. 61.039.653,- Rp. 20.400.000,- 37,22% Kewajiban Rp. 0,- Rp. 0,- 0% Ekuitas Dana Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- 13,30% Ekuitas Dana Lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99% Ekuitas Dana Investasi Rp. 142.557.719.805,- Rp. 164.416.915.775,- -13,32%

(15)

B. BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai PATP pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai PATP pada tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp. 4.173.000.000,- (Empat miliar seratus tujuh puluh tiga juta rupiah). Dari total pagu anggaran tersebut telah digunakan dengan realisasi program dan kegiatan Tahun 2011 sebesar Rp. 4.050.514.983,- atau tingkat realisasi daya serap anggaran sebesar 97,06 %, jika pagu anggaran merupakan indikator kinerja keuangan, maka pencapaian target 97,06 %.

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran

a. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah

Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN) yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan

(16)

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Estimasi pendapatan yang dialokasikan pada Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian untuk Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- yang semuanya merupakan estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sudah terealisasi sebesar Rp. 0,- atau 0 % dari total estimasi anggaran. Realisasi pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian pada Tahun Anggaran 2011 tersebut semua berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

b. Realisasi Belanja Negara

Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian meliputi belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Realisasi belanja negara rupiah murni melebihi pagu karena pada tahun anggaran 2011 pagu gaji PNS tidak mencukupi, namun demikian KPPN tetap membayarnya sepanjang kekuarangan tersebut berkaitan dengan Gaji PNS.

(17)

Anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 21. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara per 31 Desember 2011

Uraian Anggaran Realisasi %

Pendapatan Negara dan Hibah 0 0 0

Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 0 0

Realisasi Belanja Negara 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05

Belanja Rupiah Murni 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05

Belanja Pinjaman LN 0 0 0

Belanja PNBP 0 0 0

2. Penjelasan per Pos Laporan Realisasi Anggaran

a. Pendapatan Negara dan Hibah (PNBP)

Pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian hanya berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Namun pada TA.2011 tidak mentargetkan pendapatan berupa PNBP, sehingga realisasi pendapatan sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0,- .

(18)

b. Belanja Negara

Jumlah anggaran Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang dianggarkan dalam DIPA 2011 sebesar Rp. 4.173.000.000,- terdiri dari Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 4.173.000.000,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-.

Realisasi Belanja TA 2011 per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 4.216.965.233,- terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni Rp. 4.216.965.233,- (101.05%) dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- (0%). Sedangkan pada TA 2010 pada periode yang sama Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian mendapat anggaran Belanja Negara Rupiah Murni sebesar Rp. 3.773.295.000,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.564.829.244,- terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni Rp. 3.564.829.244,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- (0%).

Terjadi kenaikan realisasi belanja negara TA 2011 sebesar Rp. 652.138.989,- atau 18.29 % bila dibandingkan dengan realisasi TA.2010. Kenaikan ini disebabkan karena adanya penambahan pegawai baru (pindahan dan CPNS) serta rapelan pembayaran tujangan-tujangan PNS tahun anggaran 2010 yang dibayarkan pada tahun anggaran 2011,

(19)

Tabel 22. Komposisi Realisasi Belanja Negara per 31 Desember 2011 dan 2010

Komposisi 31 Desember 2011 31 Desember 2010 (Turun) % Naik

Rupiah Murni 4.216.965.233 3.564.829.244 18,29

Belanja Pinjaman LN 0 0 0

Belanja Hibah 0 0 0

RM Pendamping 0 0 0

PNBP 0 0 0

Gambar 4. Grafik Komposisi Rincian Realiasi Belanja per Sumber Dana TA 2011

31-Des-11 % Naik (Turun) 0 1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000 4,000,000,000 5,000,000,000 31-Des-11 31-Des-10 % Naik (Turun)

(20)

c. Belanja

Realisasi Belanja TA 2011 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian per 31 Desember 2011 yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan mencapai Rp 4.216.965.233,- (101.05%) dari pagu sebesar Rp 4.173.000.000,- yang terdiri dari: Belanja Pegawai sebesar Rp. 1.016.226.205,-, Belanja Barang Rp. 2.573.004.928,-, dan Belanja Modal Rp. 627.734.100,-

Realisasi belanja per jenis belanja tahun 2011 dirinci pada Tabel dan Grafik berikut :

Tabel 23. Realiasi Belanja per Jenis Belanja per 31 Desember 2011 dan 2010

Jenis Belanja 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)

Belanja Pegawai 1.016.226.205 761.229.249 33,49

Belanja Barang 2.573.004.928 1.995.536.495 28.93

Belanja Modal 627.734.100 808.063.500 (22,31)

(21)

Komposisi realisasi Belanja menurut jenis belanja dapat disajikan seperti Grafik di bawah ini:

Gambar 5. Grafik Realisasi Belanja Pemerintah Pusat menurut Jenis Belanja per 31 Desember 2011

d. Belanja Pegawai

Belanja Pegawai yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 sebesar Rp. 959.941.000,-. Realisasi Belanja Pegawai Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian TA 2011 sebesar Rp. 1.016.226.205,- atau 105.86 % lebih tinggi dari anggaran. Kelebihan realisasdi ini disebabkan karena pada tahun anggaran 2011 terjadi penambahan pegawai baru (pindahan dan CPNS) serta rapelan pembayaran tujangan-tujangan PNS tahun anggaran 2010 yang dibayarkan pada tahun anggaran 2011. Dalam perencanaan TA. 2011 sudah dicadangkan belanja Transito untuk gaji

31-Des-11 % Naik (Turun) … 0 500,000,000 1,000,000,000 1,500,000,000 2,000,000,000 2,500,000,000 3,000,000,000 31-Des-11 31-Des-10 % Naik (Turun) 33,49 28.93 -22,31

(22)

PNS Rp. 30.000.000, namun tidak sebanding dengan penambahan pegawai sehingga realisasi belanja Pegawai melebihi pagu anggaran yang tersedia yaitu sebesar Rp. 56.288.205,-.

Realisasi belanja pegawai Rp. 1.016.226.205 adalah jumlah neto karena pada tahun anggaran 2011 terjadi pengembalian belanja pegawai berupa : Tunjangan fungsional sebesar Rp. 4.670.000,- (bukti terlampir), hal ini terjadi karena ada rangkap jabatan struktural dan fungsional 1 (satu) orang PNS, berdasarkan aturan yang ada tidak diperkenankan untuk menerima 2 (dua) tunjangan jabatan dalam satu jabatan.

Realisasi Belanja Pegawai TA 2011 dan 2010 seperti tabel berikut :

Tabel 24. Realisasi Belanja Pegawai per 31 Desember 2011 dan 2010

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS 967.755.756 708.684.017 36,55

Belanja Lembur 19.464.500 19.742.000 (1.40)

Belanja Tunj

Khusus/Peg.Transito 33.680.000 32.805.000 2.66

Jumlah Bruto 1.020.903.256 761.231.017 34.11

Pengembalian Belanja 4.674.051 1.768

(23)

Belanja Pegawai mengalami kenaikan sebesar 33.49 %, hal ini terjadi karena pada tahun anggaran 2011 terjadi penambahan pegawai terdiri dari 1 PNS pindahan dan tambahan 3 pegawai CPNS dari pengadaan tahun anggaran 2010.

e. Belanja Barang

Belanja Barang yang dianggarkan dalam DIPA TA 2011 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian sebesar Rp 2.581.509.000,- dengan realisasi per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 2.573.004.928,- sedangkan pada TA 2010 pada periode yang sama jumlah anggaran Belanja Barang sebesar Rp. 2.014.200.000,- dengan realisasi Rp. 1.995.536.495,-, terdapat kenaikan realisasi Belanja Barang tahun 2011 sebesar Rp. 577.468.433 atau (28,93%).

Kenaikan tersebut karena pada tahun anggaran 2011 Balai PATP telah melakukan koordinasi dengan UK/UPT penghasil teknologi dan lisensor (mitra kerjasama) dalam rangka mediasi finalisasi kerjasama lisensi alih teknologi yang diminati pihak swasta. Koordinasi kegiatan tersebut berupa Round Table Meeting yang dihadiri para penghasil teknologi dan pihak swasta yang berminat dengan hasil teknologi tersebut. Sampai dengan akhir tahun 2011 Balai PATP telah melakukan 6 kali Round Table Meeting dengan hasil 8 inovasi yang diminati oleh lisensor untuk selanjutanya dilakukan mediasi perjanjian lisensi. Dalam mediasi tersebut membahas yang berkaitan antara hak dan keawajiban para pihak, antara lain mengenai royalty , produksi dan pemasarannya

(24)

Realisasi Belanja Barang TA 2011 dan 2010 seperti tabel berikut ini:

Tabel 25. Realisasi Belanja Barang per 31 Desember 2011 dan 2010

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)

Belanja Barang Operasional 291.932.444 244.825.471 19,23

Belanja Barang Non

Operasional 1.122.652.050 823.957.700 36,25

Belanja Jasa 123.499.641 90.505.741 36,45

Belanja Pemeliharaan 216.761.550 209.151.100 3,63

Belanja Perjalanan Dinas 818.159. 627.096.483 30,46

Total 2.573.004.928 1.995.536.495 28,93

f. Belanja Modal

Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian pada TA. 2011 mempunyai anggaran Belanja Modal sebesar Rp. 631.550.000,- dengan relaisasi Rp. 627.734.100,-, sedangkan pada TA 2010 sebesar Rp. 865.000.000,- dengan realisasi Rp. 808.063.500,- dengan demikian terjadi penurunan realisasi belanja modal tahun 2011 sebesar RP. 180.329.400 atau 22,31 %, berasal dari :

1) Belanja modal Peralatan dan mesin per 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar Rp. 170.844.400,- atau 25.96% hal ini terjadi karena pengadaan alat mesin sifatnya adalah untuk melengkapai peralatan yang sudah ada sehingga anggaran tahun 2011 dianggarkan lebih rendah dari tahun 2010.

(25)

2) Belanja Modal Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2011 mengalami penurunan sebesar Rp. 9.485.000,- atau 6.32%, hal ini terjadi karena pelaksanaan rehabilitasi gedung dan bangunan menyempurnakan rehabilitasi gedung tahun anggaran 2010.

Sampai dengan akhir tahun anggaran 2011 realisasi fisik belanja modal sudah mencapai target fisik 100 %. Realisasi Belanja Modal dibandingkan antara TA sekarang (2011) dengan TA yang lalu (2010) dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 26. Realisasi Belanja Modal per 31 Desember 2011 dan 2010

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)

Belanja Peralatan dan Mesin 487.242.100 658.086.500 (25.96)

Belanja Gedung dan Bangunan 140.492.000 149.977.000 (6.32)

Belanja Perjalanan Gedung 0 0 0

Belanja Modal Fisik Lainnya 0 0 0

(26)

CATATAN PENTING LAINNYA

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak eksklusif yang diberikan oleh negara kepada seseorang atau kelompok orang berupa perlindungan atas invensi, ciptaan di bidang ilmu, teknologi, seni dan sastra, dan pemakaian simbol atau lambang dagang, yang meliputi : Paten, Hak Cipta, Merek, Rahasia Dagang, Desain Industri, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu, dan Varietas Tanaman . Pengelolaan kekayaan intelektual pertanian dipandang sangat perlu, bukan saja agar proses sertifikasi HKI dapat dilakukan secara optimal dan sertifikat HKI dapat diterima tepat waktu, namun juga untuk merangsang inventor lain agar berlomba mendaftarkan invensinya. Invensi hasil Badan Litbang Pertanian yang unggul dan komersial menjadi target utama untuk dilindungi HKI, karena melalui perlindungan HKI, maka suatu invensi mendapatkan pengakuan kepemilikan invensi dari pemerintah dan pengalihan teknologi hanya dapat dilaksanakan apabila teknologi tersebut telah dilindungi HKI nya. Untuk meningkatan jumlah invensi yang dilindungi HKI dan waktu mendapatkan sertifikat paten lebih cepat maka dilakukan sosialisasi, lokakarya untuk menjaring invensi yang akan dilindungi, pemanduan penyusunan dokumen dan mediasi percepatan proses pemeriksaan subtantif paten dan PVT.

(27)

Tabel 27. Data Permohonan Paten, Ciptaan, Merek, dan Hak PVT Badan Litbang Pertanian , 2006 s/d 2011

Tahun Pendaftaran/Permohonan Sertifikat

Paten Cipta Merek PVT Var1) Jml Paten Cipta Merk PVT Var Jml

< 2006 59 6 22 - - 87 9 2 3 - - 14 2006 16 7 1 3 14 41 - 7 - - 11 18 2007 2 - - 2 18 22 7 - - 1 18 26 2008 15 5 7 6 64 97 5 - - 2 57 64 2009 13 10 4 4 104 135 2 1 - 2 100 105 2010 28 5 2 5 80 120 5 9 8 - 80 102 2011 16 6 4 7 86 119 6 1 2 - 86 95 Jml 149 39 40 27 366 621 34 20 13 5 352 424

Sejak tahun 2006 sampai dengan 2011 jumlah pendaftaran/permohonan KI mencapai 621 meliputi 149 Paten, 39 Ciptaan, 40 Merek, 27 PVT dan 366 varietas, sedangkan untuk tahun 2011 jumlah pendaftaran KI/HKI meliputi 16 Paten, 6 Ciptaan, 4 Merek, 7 PVT dan 86 varietas (Tabel 1). Pendaftaran Hak PVT pada tahun 2011 sebanyak 7 permohonan yang meliputi 2 varietas jagung hibrida, 2 varietas padi, 1 varietas krisan dan 2 varietas buncis, sedangkan merek 4 permohonan. Jumlah ini meningkat dibandingkan permohonan pada tahun-tahun sebelumnya. Promosi teknologi hasil penelitian pertanian kepada pengguna (industri, pemerintah, dan masyarakat) dilakukan untuk mempercepat proses alih teknologi KI. Promosi dikemas

(28)

dalam Round table meeting (RTM). Dalam rangka alih teknologi kepada industri tahun 2011 dilakukan enam kali RTM dan satu kali temu bisnis. Pelaksanaan RTM dilakukan berdasar kluster – kluster komoditas sebagai berikut : hortikultura, peternakan, tanaman perkebunan, pasca dan panen tanaman pangan, kegiatan temu bisnis dilakukan bekerjasama dengan Masyarakat Perbenihan Pertanian Indonesia. Hampir seluruh klaster teknologi yang ada di Badan Litbang Pertanian telah tercakup dalam pelaksanaan kegiatan RTM tahun 2011. Hal ini memperlihatkan kepada dunia usaha bahwa Badan Litbang Pertanian mempunyai berbagai teknologi yang dibutuhkan masyarakat. Industri yang berminat mengembangkan teknologi tersebut diarahkan untuk membuat kesepakatan (MOU) perjanjian lisensi. Nota kesepakatan merupakan bentuk keterikatan industri untuk mengembangkan teknologi. Perjanjian alih teknologi melalui lisensi adalah pemberian ijin kepada lisensor untuk mengembangkan, memproduksi, dan memasarkan produk hasil teknologi, dimana Badan Litbang sebagai pemberi lisensi akan mendapatkan royalti KI sebagai imbalan atas pemberian lisensi tersebut.

(29)

Gambar 6. Grafik Teknologi Badan Litbang Pertanian yang Dilisensi Swasta sejak tahun 2007 -2011 Aktivitas penderasan inovasi yang terjadi pada tahun 2011 cukup signifikan karena sudah mencapai 20 perjanjian lisensi (Gambar 1). Perjanjian lisensi terdiri atas 11 Paten, 9 varietas tanaman, satu teknologi di antaranya dilisensi oleh 3 perusahaan secara non eksklusif yaitu SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) sementara pada tahun 2010 jumlah lisensi hanya 11 judul, sehingga terjadi kenaikan jumlah lisensi hampir dua kali. Selanjutnya uraian invensi yang dilisensi swasta tahun 2011 disajikan pada Tabel 18.

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 2007 2008 2009 2010 2011 Total J u m l a h Tahun di lisensi

(30)

Tabel 28. Invensi Badan Litbang Pertanian Yang Dilisensi Swasta Tahun 2011

No Nama Teknologi UK/UPT Mitra Kerja Sama

1 Jagung hibrida Bima 7 Balitsereal PT Biogen Plantation

2 Minuman kesehatan dari kulit buah manggis BPTP Sumbar PT Zena Nirmala Sentosa

3 Bio aditif BBM Balittro PT Sinergi Alam Bersama

4 AWS Sistem Telemetri (alat perekam data stasiun cuaca

otomatis) Balitklimat PT Indocommit Citra Mahardhika

5 Feromon Exi (Formulasi feromon seks pemikat serangga jantan)

BB Biogen PT Nusagri 6 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Bio Nusantara 7 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Petrosida Gresik 8 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi) Balittanah PT Buana Agro Sejahtera

9 Proses Penurunan Ideks Glikemik pada Beras BB

Pascapanen PT Petrokimia Gresik

10 Padi Hibrida HiPa 12 BB Padi PT. Saprotan Benih Utama

11 Padi Hibrida HiPa 14 BB Padi PT. Saprotan Benih Utama

12 Jagung QPM Balitsereal PT Berdikari

13 Krisan Puspita Nusantara Balithias PT. Alam Indah Bunga

Nusantara

14 Krisan Swarna Kencana Balithias PT. Alam Indah Bunga

(31)

15 Buncis Tegak 1 Balitsa Fajar Seed

16 Buncis Tegak 2 Balitsa Fajar Seed

17 Atraktan Balitro PT. Sianindo Kurniasejati

18 Lem Perangkap Lalat Buah Balitro PT. Sianindo Kurniasejati

19 Kangkung Sutera Balitsa PT. Sang Hyang Seri

20 SMARt (Formula pupuk hayati untuk tanaman padi)

Plus Balitro PT. Sapa Berkah Persada

Kemajuan dan keberhasilan serta jaminan akuntabilitas (tanggung gugat) pelaksanaan kinerja suatu perjanjian lisensi perlu diukur melalui kegiatan pemantauan. Verifikasi merupakan salah satu alat manajemen yang dapat digunakan untuk pemantauan tingkat keberhasilan suatu kegiatan perjanjian lisensi yang sedang berjalan dan merupakan suatu kegiatan yang teratur dan berkesinambungan yang dilakukan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Data hasil verifikasi dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan dalam pelaksanaan dan atau perencanaan berikutnya. Tahun 2011 telah dilakukan verifikasi invensi yang dilisensi swasta sehingga diketahui potensi jumlah royalti dari KI yang telah dilisensikan ke swasta (Tabel 16).

(32)

Tabel 29. Invensi Dan Potensi Royalti Badan Litbang Pertanian

No Judul invensi UK/UPT Inventor Mitra Kerjasama Potensi Royalti

1 M.DEC , Nodulin Bio

P, Bio NK Balittanah 1.Rasti Saraswati PT Nusa Palapa Gemilang Rp. 359.838.982

2 Bio Bus Balittanah 1. Edi Santosa

2. Surono 3. Elsanti

PT Bio Industri

Nusantara Rp. 58.020.000

3 Rizhoplus BB Biogen 1.Rasti Saraswati PT Hobson Interbuana

Indonesia Rp. 179.163.038

4 Padi Hibrida HiPa 9 BB Padi 1. Dr.Satoto

2. Sudibyo Utomo, MS 3. Murdani

PT Metahelix Life

Science USD 20.000

5 Padi HiPa 8 BB Padi 1. Dr.Satoto

2. Sudibyo Utomo, MS 3. Murdani

PT Dupont Indonesia Rp. 4.346.925

6 Minuman kesehatan

kult buah manggis BPTP 1.Kasma Iswari PT. Zena Nirmala Sentosa Rp. 130.000.000 7 Starter Bimo- CF BB Pascapanen 1.Misgiyarta

2.Suismono PT Multi Prima Sejahtera Rp. 870.807 8 Deha-F (Obat Anti

Demam Berdarah) Balitro 1.Dr. Ir. Nurliani Bermawie 2.Ir. Bagem Sofiana

Sembiring

3.Dr. Ir. Molide Rizal, MS

PT Soho Pharmasi

Industri Rp. 37.192.000

Jumlah Rp 769.431.752 USD 20.000 Catatan : Asumsi 1 USD = Rp. 9.200,- sehingga USD 20.000 x Rp. 9.200,- = Rp. 184.000.000,-. Total Royalti sampai dengan akhir Desember 2011 (Rp. 769.431.752,- + Rp. 184.000.000,- = Rp. 953.831.752,-)

(33)

Pengembangan inovasi teknologi untuk industri dalam rangka penderasan teknologi memerlukan mekanisme pengelolaan HKI, penguasaan teknologi, dan alih teknologi dari lembaga litbang ke industri, sehingga lembaga litbang merupakan pusat dan sumber inovasi teknologi dalam bidang pertanian, sedangkan industri menjadi plasmanya. Dibanding tahun sebelumnya usulan pendaftaran HKI tahun 2011 makin meningkat, namun masih banyak usulan yang belum memenuhi persyaratan. Untuk keperluan tersebut telah diterbitkan tiga panduan umum yaitu kriteria penilaian suatu invensi (Paten Dan PVT) untuk memenuhi persyaratan permohonan pendaftaran dan alih teknologinya, panduan umum valuasi invensi dan panduan umum verifikasi dan satu draft panduan pengelolaan royalti.

Panduan Umum Valuasi Invensi dilakukan melaui 4 pendekatan yaitu : (1) biaya, (2) pendapatan, (3) pasar, dan (4) kombinasinya. Pendekatan biaya paling mudah diterapkan karena unsur-unsurnya mudah diperoleh seperti biaya tenaga kerja, overhead sarana dan prasarana, biaya prototipe, pilot plant, serta proses perlindungan hukum.

Panduan Umum Verifikasi disusun dan diterbitkan serta telah diuji coba dalam kegiatan verifikasi invensi Badan Litbang Pertanian tahun 2011, namun masih perlu penyempurnaan sesuai hasil uji coba di lapangan agar menjadi alat verifikasi yang operasional, efektif dan efisien.

Draft panduan pengelolaan royalti sudah disusun namun belum dapat dioperasionalkan karena masih menunggu terbitnya peraturan yang mengatur penggunaan royalti hasil alih teknogi berupa Peraturan Pemerintah tentang tarif yang berlaku di Kementerian Pertanian dan Keputusan Menteri Keuangan tentang penggunaan pendapatan hasil alih teknologi, hal ini perlu ditindak lanjuti dalam melakukan pembahasan

(34)

dengan pihak terkait khususnya Kementerian Keuangan, Kementerian Hukum dan HAM, dan Sekretariat Kabinet.

PENJELASAN UMUM NERACA

1. Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.732.403.643 terdiri dari dari : - Aset Lancar Rp. 960.945.043

- Asset Tetap Rp. 4.738.203.600 - Aset Lainnya Rp. 33.255.000

2. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 3.000.000,- merupakan kewajiban jangka pendek, berupa uang muka dari KPPN yang berada di Kas Bendahara Pengeluaran sebesar Rp.3.000.000,-

3. Jumlah Ekuitas Dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 5.729.403.643 terdiri dari : - Ekuitas Dana Lancar Rp. 957.945.043

- Ekuitas Dana Investasi Rp. 4.771.458.600

(35)

Tabel 30. Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dan 2010 pada Tahun Anggaran 2011

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik (Turun)

Aset 5.732.403.643 4.051.648.500 1.007.298.969

Kewajiban 3.000.000 0 3.000.000

Ekuitas Dana 5.729.403.643 4.725.104.674 1.004.298.969

Komposisi Neraca per 31 Desember 2011 dapat dilihat pada tabel dan grafik sebagai berikut : Grafik komposisi neraca dapat disajikan seperti contoh di bawah ini:

Gambar 4. Grafik Komposisi Neraca per 31 Desember TA 2011 dan TA 2010

0 1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000 4,000,000,000 5,000,000,000 6,000,000,000

31-Des-11 31-Des-10 Naik (Turun)

Aset Kewajiban Ekuitas Dana

(36)

V. PENUTUP

Sekretariat Badan Litbang Pertanian sesuai tugas pokok dan fungsinya untuk memberikan pelayanan teknis dan administratif kepada semua unsure Badan Litbang Pertanian, pada tahun 2011 mengimplementasikan kegiatannya pada 5 (lima) sub kegiatan yaitu : (1) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen; (2) Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian; (3) Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan; (4) Sub Kegiatan Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian, Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik; dan (5) Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian, Promosi dan Alih Teknologi. Hasil capaian akuntabilitas kelima Sub Kegiatan Utama Sekretariat Badan Litbang Pertanian tersebut adalah sebagai berikut :

(37)

1. Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen

Pada tahun 2011 Bagian Perencanaan, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan Program, Anggaran, Pemantauan dan Evaluasi, serta Pengelolaan Data dan Informasi Manajemen yaitu : (1) Jumlah Dokumen Perencanaan yang meliputi beberapa dokumen yaitu (a) dokumen Rencana Strategis (Renstra) lingkup Badan Litbang Pertanian dan Eselon II, (b) dokumen Rencana Kinerja Tahunan lingkup Badan Litbang Pertanian tahun 2011 beserta Eselon II. Selain dokumen tersebut, Sub Bagian Program dan Anggaran juga mengkompilasi 65 dokumen Petunjuk Operasional Perkantoran (POK) lingkup UK/UPT, 65 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) lingkup UK/UPT dan 65 Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKAKL) lingkup UK/UPT tahun 2011. (2) Jumlah laporan Sistem Pengendalian Intern (SPI). Sistem Pengendalian Intern (SPI) dilakukan dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kegiatan yang telah direncanakan dan mencapai pengelolaan kegiatan yang efektif, efisien, ekonomis dan tertib dalam penyelenggaraan pemerintahan, kehandalan laporan keuangan, pengamanan asset dan ketaatan terhadap peraturan perundangan. (3) Jumlah buku statisti penelitian pertanian yang ditargetkan dalam Tahun 2011 adalah 1 buku statistik penelitian pertanian dan 1 data base pertanian meliputi data hasil-hasil penelitian. (4) Jumlah data base pertanian.

Hasil pengukuran Kinerja kegiatan yang dilakukan melalui indicator yang telah ditetapkan, menunjukkan bahwa : walaupun semua pencapaian indikator kinerja telah mencapai 100% namun

(38)

masih terdapat beberapa kendala yaitu “jumlah dokumen perencana” walau mencapai 100% namun kendala yang ditemui berupa revisi-revisi terhadap dokumen-dokumen tersebut yang dikarenakan perubahan kebijakan atau perubahan struktur organisasi yang terjadi di instansi. Adanya revisi-sevisi tersebut mengharuskan staf yang bertanggung jawab terhadap dukumen tersebut untuk selalu meng”update” dokumen tersebut, karena juka tidak dilakukan demikian akan terjadi “ketidaksesuaian” antara tiap dokumen tersebut.

2. Sub Kegiatan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian

Pada tahun 2011 Bagian Kepegawaian, Sekretariat Badan Litbang Pertanian mengimplementasikan Peningkatan Pengembangan Sumber Daya Manuasia Litbang Pertanian yaitu : (1) prosentase Fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian. Pada tahun 2010 jumlah jabatan fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2269 orang, kemudian pada tahun 2011 jumlah jabatan fungsional yang mendukung Badan Litbang Pertanian sebanyak 2669 orang. Ini bearti mengalami peningkatan sebesar 125%. (2) Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchange. Dari hasil tabel indikator kinerja Jumlah SDM yang mengikuti S3, S2, S1, training dan scientific exchangemenunjukkan hasil yang baik sebagaimana telah ditetapkan pada tahun 2011. Dari target 250 orang, terealisasi 1908 orang. Hal ini mengalami kenaikan sebesar 750%.

(39)

3. Sub Kegiatan Peningkatan Pengelolaan BMN, Keuangan serta Layanan Ketatausahaan dan Kearsipan

Pada tahun 2011 Bagian Umum, Sekretariat Badan Litbang Pertanian secara rinci mengimplementasikan ke dalam 2 indikator kinerja yang masing-masing mencapai 100% yaitu : (1) Laporan Keuangan (LK) yang sesuai dengan Sistem Akuntansi Pemerintah (SAP) berjumlah 2 laporan yang meliputi Laporan Keuangan Semester I TA 2011 dan II TA 2010 UAPPA (Badan Litbang) berupa neraca, Laporan Realisasi Anggaran (LRA) secara software dan manual, dan catatan atas Laporan Keuangan dan Arsip Data Komputer. (2) Jumlah data base sumber daya potensi Kebun Percobaan Badan Litbang Pertanian. Tercapainya jumlah data sumber daya potensi Kebun Percobaan lingkup Badan Litbang Pertanian dilihat pada Profil Sumber daya KP lingkup Badan Litbang Pertanian. Keberhasilan indikator ini dicapai melalui kegiatan antara lain : (a) Penyusunan Buku Statistik Pertanian; (b) Pengelolaan sumber daya Litbang Pertanian berbasis Sistem Informasi Geografis; (c) Workshop dan training Pengelolaan Kebun Percobaan; (4) Revitalisasi Kebun Percobaan.

4. Sub Kegiatan Pemantapan jaringan Kerja Sama dan Kemitraan Penelitian dan Pengkajian,

Pemantapan Kelembagaan, Tatalaksana, Peraturan Perundang-undangan, Bantuan Hukum serta

Pengelolaan Komunikasi dan Layanan Publik

Diimplementasikan pada dua indicator yaitu : (1) Jumlah MoU, dari target yang ditetapkan sebanyak 7 Mou, terealisasi 10 Mou atau capaian 150%. (2) Jumlah kerja sama kemitraan dengan perguruan tinggi, Pemda, LSM, Swasta, Lembaga Riset Luar Negeri dan Dalam Negeri dari target yang ditetapkan

(40)

sebanyak 200 kerja sama, terealisasi 583 kerjasama atau terjadi capaian 250%. (3) Jumlah Layanan Informasi teknologi Badan Litbang Pertanian, dari target yang ditetapkan sebanyak 1 paket, terealisasi juga 1 paket hingga terjadi capaian 100%.

Dari hasil diatas, indicator kinerja tahun 2011 menunjukkan kinerja yang baik. Faktor-faktor yang mendukung capaian target adalah : (1) Faktor Internal antara lain : terealisasinya penyerapan anggaran sesuai dengan sasaran kegiatan, SDM yang mencukupi, Adanya sarana dan prasarana yang mendukung seperti komputer, ATK dll, dan dukungan kebijakan pimpinan Badan Litbang Pertanian. (2) Faktor Eksternal antara lain : koordinasi yang baik antar Bagian di Sekretariat Badan Litbang Pertanian dan UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian, koordinasi yang baik dengan instansi di liar Badan Litbang Pertanian dan dukungan kebijakan instansi diluar Kementan.

5. Sub Kegiatan Pengelolaan Hak atas Kekayaan Intelektual (HKI) Hasil Invensi Teknologi pertanian,

Promosi dan Alih Teknologi.

Diimplementasikan pada tiga indikator yaitu : (1) Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi terjadi peningkatan target hingga mencapai 200%; (2) Jumlah invensi yang terpelihara perlindungan HKI terjadi peningkatan target mencapai 125% dan (3) jumlah alih teknologi kekayaan intelektual kepada dunia industry juga terjadi peningkatan target hingga mencapai 800%. Walaupun pencapaian indicator kinerja “Jumlah rekomendasi dan requlasi pengelolaan HKI dan Alih Teknologi” telah mencapai 200% namun masih terdapat kendala antara lain kurangnya pemahaman HKI dan Altek lingkup UK/UPT, sehingga diperlukan sosialisasi secara bertahap kepada UK/UPT,

(41)

meningkatkan intensitas kerja sama dengan KSPHP dan JASLIT, meningkatkan intensitas mediasi HKI dan membuat usulan penetapan contact person HKI dan Altek di tiap UK/UPT.

(42)

BAB IV. AKUNTABILITAS KEUANGAN

A. SEKRETARIAT BADAN LITBANG PERTANIAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Sekretariat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian pada tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp. 212.597.000.000,- dan setelah mengalami berbagai revisi termasuk mendapatkan tambahan melalui APBN Perubahan mengalami penurunan menjadi Rp. 125.804.585.000,- atau mengalami penurunan sebesar 40,82%. Anggaran tersebut telah direalisasikan sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau sebesar 91,88%, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 9. Rincian anggaran yang telah di realisasikan

No. Sasaran Program Anggaran Realisasi %

1. Meningkatnya manajemen perencana program dan anggaran, kerjasama,

pengelolaan sumberdaya, dan hasil litbang pertanian

Dukungan manajemen, fasilitasi dan instrumen teknis dalam pelaksanaan kegiatan litbang pertanian 125.804.585.000,- 115.592.375.186,- 91,88 2. Meningkatnya manajemen penelitian berkelanjutan dan transfer teknologi (PMPB-TT)

(43)

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

1. Realisasi Anggaran

Dalam pelaksanaan anggaran, dokumen sumber yang dijadikan acuan adalah DIPA Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta yang sudah disahkan oleh Menteri Keuangan. Penerimaan negara per 31 Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang terdiri dari Pendapatan Umum dan Pendapatan Fungsional.

Realisasi pendapatan fungsional tersebut berasal dari : Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan dan Gudang sebesar Rp. 192.925.000,-, pendapatan umum sebesar Rp. 93.156.559 Pendapatan Berupa Sewa Rumah Dinas sebesar Rp. 444.444,-,Kembali Belanja Pegawai Tahun Yang Lalu sebesar Rp. 13.920.000,-. penerimaan kembali belanja lainnya rupiah murni tahun yang lalu sebesar Rp.1.625,- Pendapatan Penjualan Rumah, Gedung Bangunan Dan Tanah sebesar Rp. 13.920.000,- dan pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh Negara sebesar Rp. 787.890.490,-.

Anggaran belanja per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 125.804.588.000,- dan realisasi belanja sebesar Rp. 115.592.375.186,- (bruto) atau 91,88 % dari anggaran belanja.

(44)

Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta pada Tahun 2011 dapat dilihat dari table berikut ini :

Tabel 10. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta

pada Tahun 2011 ( Brutto )

No Uraian Anggaran Realisasi %

Real 1 Realisasi Pendapatan

Negara dan Hibah

-Rp Rp - 0,00% -Penerimaan Pajak Rp - Rp - 0,00% -Penerimaan Negara Bukan Pajak Rp - Rp 286.081.559 100,00% -Penrimaan hibah Rp - Rp - 0,00% 2 Realisasi Belanja Negara Rp 125.804.588.000 Rp 115.592.375.186 91,88%

- Belanja Rupiah Murni Rp 124.630.598.000 Rp 115.559.614.371 92,72% - Belanja Pinjaman LN Rp - Rp - 0,00% - Belanja Rupiah Pendamping Rp 1.141.175.000 Rp 1 0,00% - Belanja Hibah Rp - Rp - 0,00% - Belanja PNBP Rp 32.815.000 Rp 32.760.815 99,83% - Belanja BLU Rp - Rp - 0,00%

(45)

2. Pendapatan Negara dan Hibah

Estimasi pendapatan Negara dan Hibah yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp.0,- ( karena tidak terdapat dalam DIPA ) dan realisasi sebesar Rp. 286.081.559,-, sedangkan realisasi pendapatan tahun 2010 sebesar Rp.378.608.860,- .

Komposisi realisasi Pendapatan Negara dan Hibah (dalam persentase) Tahun Anggaran 2011 dapat dilihat pada Table dan Grafik dibawah ini :

Tabel 11. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah

Uraian Angg aran Realisasi % Anggar an Realisasi % 1 Penerimaan Pajak Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0% 2 Penerimaan PNBP Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100% 3 Penerimaan Hibah Rp - Rp - 0% Rp0 Rp0 0% Jumlah Rp - Rp 286.081.559 100% Rp0 Rp378.606.860 100% No 31 Desember 2011 31 Desember 2010

(46)

Gambar 1. Grafik Komposisi Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2011

3. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Estimasi pendapatan Negara Bukan Pajak yang dialokasikan pada Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- realisasi sebesar Rp.286.081.559,-. Sedangkan realisasi anggaran Pendapatan Negara Bukan Pajak tahun 2010 sebesar Rp. 378.606.860,-. Dibandingkan dengan pendapatan pada Tahun Anggaran 2010 terdapat penurunan sebesar Rp.92.525.301,- penurunan tersebut dari pendapatan pelunasan ganti rugi atas kerugian yang diderita oleh negara (TGR).

2011 Pend ap at an Pa ja k Pend ap at an PN BP Pend ap at an H ib ah Ju ta R u p iah h 2011 2010

(47)

Tabel 12. Realisasi PNBP menurut Sumber Pendapatan

Tabel 13. Realisasi PNBP Lainnya

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik/ (Turun)

Pend.Penjualan Hasil Produksi/ Sitaan Rp - Rp - 0,00% Pend.Penjualan Aset Rp 13.920.000 Rp 3.480.000 300,00% Pend.Sew a Rp 193.369.444 Rp 137.952.444 40,17% Pend.Jasa I Rp - Rp - 0,00% Pend.Jasa II Rp - Rp - 0,00% Pend.Jasa Lainnya Rp - Rp - 0,00% Pend.LayananJasa Perbankan Rp - Rp 3.437.062 -100,00% Pend.Bunga Rp - Rp - 0,00% Pend.Pendidikan Rp - Rp - 0,00% Pend.Iuran dan Denda Rp - Rp - 0,00% Pend.dari penerimaan kembali TAYL Rp 1.625 Rp 16.929.600 -99,99% Pendapatan Pelunasan Piutang Rp 78.790.490 Rp 205.510.647 -61,66% Pend.dari penutupan rekening Rp - Rp - 0,00% Pend.Lain-lain Rp - Rp 11.297.107 -100,00% Jum lah Rp 286.081.559 Rp 378.606.860 -24,44%

Anggaran Realisasi % Anggaran Realisasi %

JUMLAH 0 286.081.559 100,00% 0 378.606.860 100,00%

Uraian 31 Desember 2011 31 Desember 2010

PNBP

(48)

Gambar 2. Komposisi Realisasi Penerimaan PNBP TA 2011

4. Belanja Negara

Realisasi belanja pada per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 115.592.375.186,- atau mencapai 91,88% dari anggaran sebesar Rp.125.804.588.000,-. Sedangkan pada tahun 2010 realisasi Belanja sebesar Rp. 90.481.804.807 dari anggaran sebesar Rp. 101.614.880.000,- dibandingkan dengan realisasi per 31 Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 25.110.576.379,- dikarenakan bertambahnya anggaran dan kegiatan Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta. Realisasi Anggaran dan Belanja terdiri dari Belanja Rupiah Murni (RM), Rupiah Murni Pendamping (RMP) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Pend.Penjualan Hasil Produksi/

Sitaan

Pend.Penjualan

Aset Pend.Sewa Pend.Jasa I Pend.Jasa II

Pend.Jasa Lainnya 2011 Rp0 Rp13,920,000 Rp193,369,444 Rp0 Rp0 Rp0 2010 Rp0 Rp3,480,000 Rp137,952,444 Rp0 Rp0 Rp0

(49)

Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta adalah sebagai berikut :

Tabel 14. Belanja Negara Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta Tahun 2011 dan 2010 menurut sumber dana

Komposisi alokasi Belanja juga dapat disajikan seperti grafik di bawah ini :

Gambar 3. Grafik Komposisi Alokasi Belanja TA 2011 Belanja Pegawai 7.93% Belanja Barang 87.82% Belanja Modal 13,71% Bantuan Sosial 0.00% % Real. Angg. 1 Realisasi Belanja Negara Rp 115.592.373.186 Rp 90.481.804.807 78,28%

- Belanja Rupiah Murni Rp 115.559.614.371 Rp 90.416.809.807 78,24% - Belanja Pinjaman LN Rp - Rp - 0,00% - Belanja Rupiah Pendamping Rp - Rp - 0,00% - Belanja Hibah Rp - Rp - 0,00% - Belanja PNBP Rp 32.760.815 Rp 64.995.000 198,39% - Belanja BLU Rp - Rp - 0,00%

Uraian tahun 2011 tahun 2010

(50)

5. Belanja Pegawai

Realisasi belanja pegawai per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 9.191.591.405,- atau mencapai 76,74 % dari anggaran sebesar Rp. 11.939.163.000,-. Sedangkan realisasi belanja pegawai per Desember 2010 sebesar Rp. 8.504.738.648,- dari anggaran sebesar Rp. 9.326.635.000,-. Dibandingkan dengan realisasi per 31 Desember 2010 mengalami peningkatan sebesar Rp. 657.148.757,- hal ini disebabkan karena bertambahnya pegawai baru.

Berikut ini akan disajikan anggaran belanja pegawai berdasarkan sub kelompok belanja.

Tabel 15. Rincian perbandingan realisasi Belanja Pegawai

Uraian 31 Des 2011 31 Des 2010 % Naik/(Turun)

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Rp 8.789.161.870 Rp 8.091.343.648 7,94% Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Rp - Rp - 0,00% Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat

Negara Rp - Rp - 0,00% Belanja Pegaw ai Perjan Rp - Rp - 0,00% Belanja Gaji Dokter PTT Rp - Rp - 0,00% Belanja Honorarium Rp - Rp - 0,00%

Belanja Lembur Rp 53.920.000 Rp 53.955.000 -0,06%

Belanja Vakasi Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja

Pegaw ai Transito Rp 348.510.000 Rp 359.440.000 -3,14%

Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Rp - Rp - 0,00% Belanja Asuransi Kesehatan Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Rp - Rp

-0,00%

(51)

Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan sub kelompok Tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Tabel 16. Rincian Anggaran dan realisasi Belanja Pegawai berdasarkan sub kelompok Tahun 2011

Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)

Belanja Gaji dan Tunjangan PNS Rp 8.934.761.000 Rp 8.789.161.870 98,37% Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri Rp - 0,00% Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat

Negara Rp - Rp - 0,00% Belanja Pegaw ai Perjan Rp - Rp - 0,00% Belanja Gaji Dokter PTT Rp - Rp - 0,00% Belanja Honorarium Rp - Rp - 0,00%

Belanja Lembur Rp 53.979.000 Rp 53.920.000 99,89%

Belanja Vakasi Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Khusus dan Belanja

Pegaw ai Transito Rp 2.950.423.000 Rp 348.510.000 11,81%

Belanja Pensiun dan Uang Tunggu Rp - Rp - 0,00% Belanja Asuransi Kesehatan Rp - Rp - 0,00% Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran Rp - Rp

-0,00%

(52)

6. Belanja Barang

Realisasi belanja barang pada TA 2011 adalah sebesar Rp.101.491.723.371,- atau mencapai 94% dari anggaran sebesar Rp. 107.505.665.000,-.

Sedangkan realiasi belanja pada tahun anggaran 2010 sebesar Rp. 66.133.201.659,- atau mencapai 86.99% dari Pagu Anggaran Rp. 76.024.972.000,-. Dibandingkan dengan tahun anggaran 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp. 35.358.521.712,- hal ini disebabkan karena bertambahnya anggaran dan bertambanya kegiatan.

Rincian perbandingan realisasi Belanja Barang adalah sebagai berikut :

Tabel 17. Perbandingan realisasi Belanja Barang

Uraian 31 Des 2011 31 Des2010

Belanja Barang Operasional Rp 2.057.618.169 Rp 2.485.016.480

Belanja Barang Non

Operasional Rp 31.780.759.476 Rp 21.666.197.140 Belanja Jasa Rp 46.640.876.898 Rp 25.668.181.490 Belanja Pemeliharaan Rp 2.368.026.896 Rp 1.976.476.288 Belanja Perjalanan Rp 18.644.441.932 Rp 14.337.330.261 Jumlah Rp 101.491.723.371 Rp 66.133.201.659 53% % Naik/(Turun) -17% 47% 82% 20% 30%

(53)

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Barang berdasarkan Sub Kelompok Belanja adalah sebagai berikut:

Tabel 18. Anggaran dan Realisasi Belanja Barang TA 2011

7. Belanja Modal

Realisasi belanja modal pada TA 2011 adalah sebesar Rp.4.909.059.945,- atau mencapai 77% dari anggaran sebesar Rp.6.359.760.000,- sedangkan realisasi belanja modal TA 2010 sebesar Rp. 15.843.864.500,- atau 97,42% dari pagu sebesar Rp.16.263.255.000,- jika di bandingkan dengan tahun anggaran 2010 mengalami penurunan sebesar Rp. 10.934.804 555,- hal ini disebabkan karena pagu anggaran di tahun 2011 berkurang.

Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)

Belanja Barang Operasional Rp 2.544.740.000 Rp 2.057.618.169 80,86% Belanja Barang Non

Operasional Rp 34.667.116.000 Rp 31.780.759.476 91,67%

Belanja Jasa Rp 48.374.674.000 Rp 46.640.876.898 96,42%

Belanja Pemeliharaan Rp 2.676.177.000 Rp 2.368.026.896 88,49%

Belanja Perjalanan Rp 19.242.958.000 Rp 18.644.441.932 96,89%

(54)

Rincian Anggaran dan Realisasi Belanja Modal adalah sebagai berikut:

Tabel 19. Anggaran dan Realisasi Belanja Modal

8. Posisi Keuangan Secara Umum

Posisi Neraca per 31 Desember 2011 Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta secara umum untuk Aset, Kewajiban dan Ekuitas Dana. Komposisi Neraca tersebut adalah sebagai berikut :

Uraian Anggaran Realisasi % Naik/(Turun)

Belanja Modal Tanah Rp - Rp - 0,00%

Belanja Modal Peralatan dan

Mesin Rp 2.159.760.000 Rp 2.037.563.600 94,34%

Belanja Modal Gedung dan

Bangunan Rp 4.200.000.000 Rp 2.871.496.345 68,37% Belanja Modal Jalan, Irigasi

dan Jaringan Rp - Rp - 0,00% Belanja Modal Fisik Lainnya Rp - Rp - 0,00%

(55)

Tabel 20. Komposisi Neraca per 31 Desember

Jumlah Aset per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 142.560.336.455,- terdiri dari Aset Lancar sebesar Rp.2.616.650,- dan Aset Tetap sebesar Rp. 142.496.680.152,- Aset Lainnya sebesar Rp. 61.039.653,-. Jumlah Kewajiban per 31 Desember 2011 sebesar Rp.0,-.

Jumlah ekuitas dana per 31 Desember 2011 sebesar Rp.142.560.336.455,- terdiri dari ekuitas dana lancar sebesar Rp. 2.616.650,- dan ekuitas dana investasi sebesar Rp. 142.557.719.805,-.

Uraian Akun 31 Desember 2011 31 Desember 2010 Naik /turun Aset Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- -13,30% - Aset lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99% -Aset tetap Rp. 142.496.680.152,- Rp. 164.396.515.775,- 13,32% -Aset lainnya Rp. 61.039.653,- Rp. 20.400.000,- 37,22% Kewajiban Rp. 0,- Rp. 0,- 0% Ekuitas Dana Rp. 142.560.336.455,- Rp. 164.431.124.841,- 13,30% Ekuitas Dana Lancar Rp. 2.616.650,- Rp. 14.209.066,- 150,99% Ekuitas Dana Investasi Rp. 142.557.719.805,- Rp. 164.416.915.775,- -13,32%

(56)

B. BALAI PENGELOLA ALIH TEKNOLOGI PERTANIAN

Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Balai PATP pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Untuk membiayai operasional Balai PATP pada tahun 2011 mendapat anggaran sebesar Rp. 4.173.000.000,- (Empat miliar seratus tujuh puluh tiga juta rupiah). Dari total pagu anggaran tersebut telah digunakan dengan realisasi program dan kegiatan Tahun 2011 sebesar Rp. 4.050.514.983,- atau tingkat realisasi daya serap anggaran sebesar 97,06 %, jika pagu anggaran merupakan indikator kinerja keuangan, maka pencapaian target 97,06 %.

Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.

1. Penjelasan Umum Laporan Realisasi Anggaran

a. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah

Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Negara (KUN) yang menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah. Pendapatan diakui pada saat kas diterima pada KUN. Akuntansi pendapatan dilaksanakan berdasarkan asas bruto, yaitu dengan membukukan

(57)

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Estimasi pendapatan yang dialokasikan pada Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian untuk Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp. 0,- yang semuanya merupakan estimasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 sudah terealisasi sebesar Rp. 0,- atau 0 % dari total estimasi anggaran. Realisasi pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian pada Tahun Anggaran 2011 tersebut semua berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

b. Realisasi Belanja Negara

Belanja dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip penghematan dan efisiensi, namun tetap menjamin terlaksananya kegiatan-kegiatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Kerja Kementerian Negara/Lembaga. Belanja Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian meliputi belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Realisasi belanja negara rupiah murni melebihi pagu karena pada tahun anggaran 2011 pagu gaji PNS tidak mencukupi, namun demikian KPPN tetap membayarnya sepanjang kekuarangan tersebut berkaitan dengan Gaji PNS.

(58)

Anggaran dan realisasi pendapatan dan belanja dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini:

Tabel 21. Realisasi Pendapatan dan Belanja Negara per 31 Desember 2011

Uraian Anggaran Realisasi %

Pendapatan Negara dan Hibah 0 0 0

Penerimaan Negara Bukan Pajak 0 0 0

Realisasi Belanja Negara 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05

Belanja Rupiah Murni 4.173.000.000 4.216.965.233 101.05

Belanja Pinjaman LN 0 0 0

Belanja PNBP 0 0 0

2. Penjelasan per Pos Laporan Realisasi Anggaran

a. Pendapatan Negara dan Hibah (PNBP)

Pendapatan Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian hanya berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Namun pada TA.2011 tidak mentargetkan pendapatan berupa PNBP, sehingga realisasi pendapatan sampai dengan 31 Desember 2011 sebesar Rp. 0,- .

(59)

b. Belanja Negara

Jumlah anggaran Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian yang dianggarkan dalam DIPA 2011 sebesar Rp. 4.173.000.000,- terdiri dari Belanja Rupiah Murni sebesar Rp. 4.173.000.000,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,-.

Realisasi Belanja TA 2011 per 31 Desember 2011 sebesar Rp. 4.216.965.233,- terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni Rp. 4.216.965.233,- (101.05%) dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- (0%). Sedangkan pada TA 2010 pada periode yang sama Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian mendapat anggaran Belanja Negara Rupiah Murni sebesar Rp. 3.773.295.000,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- dengan realisasi sebesar Rp. 3.564.829.244,- terdiri dari realisasi Belanja Rupiah Murni Rp. 3.564.829.244,- dan Belanja Pinjaman Luar Negeri Rp 0,- (0%).

Terjadi kenaikan realisasi belanja negara TA 2011 sebesar Rp. 652.138.989,- atau 18.29 % bila dibandingkan dengan realisasi TA.2010. Kenaikan ini disebabkan karena adanya penambahan pegawai baru (pindahan dan CPNS) serta rapelan pembayaran tujangan-tujangan PNS tahun anggaran 2010 yang dibayarkan pada tahun anggaran 2011,

(60)

Tabel 22. Komposisi Realisasi Belanja Negara per 31 Desember 2011 dan 2010

Komposisi 31 Desember 2011 31 Desember 2010 (Turun) % Naik

Rupiah Murni 4.216.965.233 3.564.829.244 18,29

Belanja Pinjaman LN 0 0 0

Belanja Hibah 0 0 0

RM Pendamping 0 0 0

PNBP 0 0 0

Gambar 4. Grafik Komposisi Rincian Realiasi Belanja per Sumber Dana TA 2011

31-Des-11 % Naik (Turun) 0 1,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000 4,000,000,000 5,000,000,000 31-Des-11 31-Des-10 % Naik (Turun)

(61)

c. Belanja

Realisasi Belanja TA 2011 Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian per 31 Desember 2011 yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan mencapai Rp 4.216.965.233,- (101.05%) dari pagu sebesar Rp 4.173.000.000,- yang terdiri dari: Belanja Pegawai sebesar Rp. 1.016.226.205,-, Belanja Barang Rp. 2.573.004.928,-, dan Belanja Modal Rp. 627.734.100,-

Realisasi belanja per jenis belanja tahun 2011 dirinci pada Tabel dan Grafik berikut :

Tabel 23. Realiasi Belanja per Jenis Belanja per 31 Desember 2011 dan 2010

Jenis Belanja 31 Desember 2011 31 Desember 2010 % Naik (Turun)

Belanja Pegawai 1.016.226.205 761.229.249 33,49

Belanja Barang 2.573.004.928 1.995.536.495 28.93

Belanja Modal 627.734.100 808.063.500 (22,31)

Referensi

Dokumen terkait

Mohon kehadiran Bapak/Ibu Orang Tua/Wali Calon Peserta Didik Baru Program BIC, MIPA, IPS, dan BAHASA Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember Tahun Pelajaran 2021/2022 pada (sesuai

diatas, perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Kulon Progo tentang Penyertaan Modal Dalam Rangka Pendirian Perseroan Terbatas Jasa Keuangan Mikro Binangun

“Setiap orang yang dengan sengaja memiliki, menguasai, membawa, dan/atau menggunakan alat penangkap ikan dan/atau alat bantu penangkapan ikan yang mengganggu dan

Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Florensia (2012) yang meneliti pengaruh tekanan anggaran waktu Dan sikap skeptisme profesional auditor

Selain proyek instalasi air bersih dari Tuk Bebeng masih ada proyek lain yang dikerjakan oleh Pemda Sleman, yaitu Proyek Bangunan Saluran Air Minum Turgo-Ngandong,

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, diperoleh gambaran umumn kinerja guru di SMP Negeri 1 Batujajar Kabupaten Bandung Barat sudah cukup baik tetapi belum optimal. Peningkatan

Atribut yang memiliki tingkat kepentingan yang tinggi dan tingkat kepuasan yang rendah sehingga mendapatkan prioritas utama untuk segera diperbaiki, adalah :.. # Kecepatan

Bila kita ilustrasikan taksonomi Bloom ini (Gambar 1), maka individu yang mampu mengerjakan dengan benar soal-soal yang mengukur kemampuan melakukan sintesis dapat