• Tidak ada hasil yang ditemukan

7 Alat Kontrol Penggerak Listrik dan Perlengkapannya

7.5 Penstart dan Kontrol

7.5.1* Otomatik dan Tidak Otomatik

7.5.1.1 Alat kontrol otomatik harus bekerja sendiri untuk menstart, menjalankan, dan memprotek motor. Alat kontrol otomatik harus bekerja menggunakan saklar tekanan atau saklar non tekanan. Alat kontrol otomatik harus dapat dioperasikan juga sebagai alat kontrol tidak otomatik.

7.5.1.2 Alat kontrol tidak otomatik harus diaktifkan menggunakan peralatan mekanikal pengaktif manual.

7.5.2 Alat kontrol Otomatik. 7.5.2.1* Alat Kontrol Tekanan Air.

Pada alat kontrol harus disediakan saklar tekanan yang memiliki penyetelan kalibrasi tinggi- rendah bebas pada sirkit alat kontrol. Harus tidak ada penghambat tekanan atau orifice penghambat yang dipasang didalam saklar tekanan. Saklar ini harus peka terhadap tekanan air didalam sistem proteksi kebakaran. Elemen pengindra tekanan dari saklar harus mampu menahan tekanan kejut sesaat sampai 27,6 bar ( 400 psi) tanpa kehilangan ketelitiannya. Harus disediakan perlengkapan yang sesuai untuk melepas tekanan ke saklar tekanan untuk memungkinkan dilakukannya pengujian kerja unit alat kontrol dan unit pemompaan. [lihat gambar A.7.5.2.1.a) dan b)].

a) Untuk semua instalasi pompa, termasuk pompa-pompa jockey, setiap alat kontrol harus mempunyai jalur pengindra tekanan individu sendiri.

b) Penghubung jalur pengindra tekanan untuk setiap pompa, termasuk pompa-pompa jockey harus dibuat antara katup searah pelepasan dan katup kontrol pelepasan. Jalur ini harus dari pipa brass, tembaga atau baja tahan karat seri 300 dan fitingnya harus berukuran nominal 12,7 mm ( ½ inch). Harus ada dua katub searah yang dipasang pada jalur pengindra tekanan setidaknya terpisah 1,5 m (5 ft) jauhnya satu sama lain dengan lidah katub yang dibor berdiameter 2,4 mm ( 3/32 inch) untuk peredaman. [lihat gambar A.7.5.2.1 a) dan b)].

Pengecualian No. 1:

Bila airnya bersih, unions dengan diafragma non korosif yang dibor dengan lubang 2,4 mm (3/32 inch) dapat dipergunakan menggantikan katup searah.

Pengecualian No. 2:

Pada alat kontrol tak bertekanan, saklar tekanan tidak diperlukan.

c) Pada jalur pengindra tekanan harus tidak dipasang katub penutup (shut-off valve). d) Penggerak saklar tekanan pada seting penyetelan rendah harus mengawali urutan

start pompa (bila pompa belum beroperasi).

e)* Suatu alat pencatat tekanan yang teruji harus dipasang untuk mengindra dan mencatat tekanan pada setiap jalur pengindra tekanan alat kontrol pompa kebakaran pada sisi input ke alat kontrol. Pencatat harus mampu beroperasi setidaknya selama 7 hari tanpa harus direset atau diputar ulang.

Elemen pengindra tekanan dari pencatat harus mampu menahan tekanan kejut sesaat sekurang-kurangnya 27,6 bar (400 psi) tanpa harus kehilangan ketelitiannya.

7.5.2.2 Alat Kontrol Saklar Otomatik yang Digerakkan Tanpa Tekanan.

Alat kontrol saklar otomatik pompa kebakaran yang digerakkan tanpa tekanan harus memulai urutan startnya oleh bukaan otomatik kontak jarak jauh. Saklar tekanan tidak diperlukan. Pada alat kontrol harus tidak ada sarana yang mampu menghentikan motor pompa kebakaran kecuali alat kontrol pompa kebakarannya sendiri.

7.5.2.3 Kontrol Elektrik Manual pada Stasiun Jarak Jauh.

Bilamana stasiun kontrol tambahan untuk menyebabkan pengoperasian menerus tidak otomatik unit pemompaan, bebas dari saklar tekanan, disediakan pada lapangan jauh dari alat kontrol, stasiun tersebut harus tidak dapat dioperasikan untuk menghentikan kerja motor.

7.5.2.4 Urutan Start Pompa-pompa.

Alat kontrol untuk setiap unit dari unit pompa jamak harus dilengkapi alat pengurut start berdasar waktu untuk mencegah terjadinya penstartan dua atau lebih pompa secara serempak. Setiap pompa memasok tekanan hisap ke pompa lainnya harus diatur untuk start sebelum pompa yang dipasok distart. Jika persyaratan air meminta lebih dari satu unit pompa untuk beroperasi, unit harus di start pada selang waktu 5 sampai 10 detik. Kegagalan dari motor yang memimpin di start harus tidak mencegah unit pompa berikutnya untuk start.

7.5.2.5 Sirkit Luar Dihubungkan ke Alat Kontrol.

Sirkit kontrol luar yang menyambung di luar ruangan pompa harus diatur sedemikian sehingga kerusakkan dari tiap sirkit luar (sirkit terbuka atau sirkit pendek) harus tidak menghalangi operasi pompa(-pompa) dari semua sarana luar atau dalam. Kerusakan, pemutusan, hubung pendek kabel, atau kehilangan daya ke sirkit tersebut dapat menyebabkan berjalannya secara menerus pompa kebakaran, tetapi harus tidak menghalangi alat(-alat) kontrol untuk menstart pompa(-pompa) kebakaran akibat dari sebab- sebab selain dari sirkit luar tersebut. Semua konduktor kontrol dalam ruangan pompa kebakaran yang tidak toleran terhadap kesalahan seperti disebutkan harus diproteksi terhadap kerusakan mekanik.

7.5.3 Alat Kontrol Tidak Otomatik.

7.5.3.1 Kontrol Listrik Manual Pada Alat Kontrol.

Pada panel kontrol harus tersedia saklar dioperasikan manual yang disusun sedemikian sehingga, bila motor distart manual, operasinya tidak dapat dipengaruhi oleh saklar tekanan. Susunan harus juga sedemikian sehingga unit akan tetap beroperasi sampai dilakukan pemutusan secara manual.

7.5.3.2* Kontrol Mekanik Jalan Darurat Pada Alat Kontrol. Kontrol mekanik jalan darurat harus berisi hal-hal berikut:

a) Alat kontrol harus dilengkapi dengan handel atau lengan jalan darurat yang menglaksanakan penutupan secara mekanik mekanisme saklar sirkit motor. Handel atau lengan harus dapat menjamin operasi jalan menerus tidak otomatik motor(-motor), bebas dari semua sirkit kontrol elektrik, magnit atau alat-alat sejenis dan bebas terhadap saklar kontrol berdasar tekanan. Sarana harus dilengkapi dengan gerendel mekanik atau alat penahan handel atau lengan untuk operasi manual pada posisi bekerja. Gerendel mekanik harus tidak otomatik, tetapi menurut kehendak operator. b) Handel atau lengan harus disusun untuk bergerak hanya pada satu arah dari posisi off

ke posisi final.

c) Penstart motor harus kembali secara otomatik ke posisi off bilamana operator melepas handel atau lengan penstart pada setiap posisi kecuali pada posisi jalan penuh.

7.5.4 Cara Menghentikan.

Penutupan harus dilakukan dengan cara sebagai berikut: a) Manual.

Pengoperasian tombol tekan yang terletak pada sisi luar penutup alat kontrol, khusus untuk alat kontrol otomatik, harus mengembalikan alat kontrol ke posisi otomatik penuh.

b) Penutupan Otomatik Sesudah Start Otomatik (opsional).

Bila alat kontrol diatur untuk menutup otomatik sesudah sebab-sebab penstartan telah kembali ke posisi normal, timer perioda waktu operasi yang diset untuk pompa berjalan paling sedikit 10 menit harus dapat memulai awal operasi.

Pengecualian:

Penutupan secara otomatik tidak diperbolehkan bila pompa merupakan pompa tunggal yang memasok sistem sprinkler kebakaran atau pipa tegak (standpipe), atau bilamana instansi yang berwenang menentukan persyaratan penutupan manual.

7.6 Alat Kontrol Bertegangan Nominal Lebih Dari 380 V.