• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertimbangan khusus perlu diberikan pada instalasi pompa kebakaran yang dipasang di bawah tanah Pencahayaan, panas, drainase, dan ventilasi adalah beberapa

Apendiks A Bahan penjelasan

A.2.7 Pertimbangan khusus perlu diberikan pada instalasi pompa kebakaran yang dipasang di bawah tanah Pencahayaan, panas, drainase, dan ventilasi adalah beberapa

contoh kebutuhan yang perlu diperhatikan.

Beberapa lokasi atau instalasi mungkin tidak membutuhkan rumah untuk pompa. Apabila ruangan pompa atau rumah untuk pompa dibutuhkan, sebaiknya ukuran luas dan penempatannya memungkinkan susunan pemipaan yang sependek mungkin dan benar. Pemipaan hisap sebaiknya menjadi pertimbangan pertama. Rumah untuk pompa disarankan merupakan bangunan terpisah dengan konstruksi yang tahan api.

Ruangan pompa satu lantai yang beratap mudah terbakar, terpisah dari bangunan satu lantai yang berada disebelahnya, dapat disetujui bila ruangan pompa tersebut di springkler. Apabila bangunan yang terpisah tidak memungkinkan, ruangan pompa sebaiknya ditempatkan dan dibangun sedemikian rupa sehingga dapat memproteksi unit pompa dan alat kontrolnya dari kejatuhan lantai atau mesin dan dari kebakaran yang dapat menyulitkan operator pompa, merusak unit pompa dan alat kontrolnya.

Jalan masuk ke ruangan pompa sebaiknya disediakan dari bagian luar bangunan.

Apabila penggunaan bata atau beton bertulang tidak dimungkinkan, kepingan logam dan plester direkomendasikan untuk konstruksi ruangan pompa.

Ruangan pompa atau rumah untuk pompa sebaiknya tidak digunakan untuk gudang. Pompa jenis turbin poros vertikal membutuhkan tutup yang dapat dibuka pada atap rumah untuk pompa guna memudahkan pompa dilepas untuk pemeriksaan dan perbaikan. Jarak bebas yang cukup untuk peralatan sebaiknya disediakan sesuai rekomendasi dari gambar pabrik pembuatnya.

A.2.7.1 Pompa kebakaran yang tidak dioperasikan karena suatu alasan pada setiap waktu dapat mengakibatkan gangguan pada sistem proteksi kebakaran. Untuk itu sebaiknya pompa segera diperbaiki untuk digunakan kembali tanpa penundaan.

Hujan dan panas matahari merupakan kondisi yang merugikan untuk peralatan yang tidak dipasang pada ruangan tertutup seluruhnya.

Dalam kondisi minimum, peralatan yang dipasang di luar sebaiknya dilindungi dengan atap atau dek.

A.2.7.6 Ruang pompa dan rumah untuk pompa sebaiknya kering dan bebas kondensasi. Untuk menjadikan lingkungan yang kering, mungkin diperlukan pemanasan.

A.2.8.1 Bagian luar pipa baja yang dipasang di atas tanah sebaiknya dilindungi dengan cat.

A.2.8.2 Lebih disukan flens di las pada pipa.

A.2.9.1 Bagian luar dari pemipaan hisap dengan bahan baja sebaiknya dilindungi dengan cat. Pipa besi dan baja yang ditanam sebaiknya dibungkus dan dilapisi atau diproteksi terhadap korosi sesuai ketentuan yang berlaku.

A.2.9.4 Catatan berikut diterapkan untuk gambar A.2.9.4.

a). Pompa jockey biasanya dipersyaratkan dimana pompa di kontrol otomatik. b). Jika fasilitas pengujian disediakan, juga lihat gambar A.2.14.1.2 .a) dan b).

c). Saluran pengindera tekanan juga perlu dipasang sesuai dengan butir 7.5.2.1 atau 9.5.2.1. Lihat gambar A.7.5.2.1.a) dan b).

Gambar 2.9.4.: Diagram skematik susunan yang diusulkan untuk pompa kebakaran dengan bypass mengambil isapan dari saluran pipa umum.

A.2.9.5 Apabila pasokan hisap berasal dari saluran pipa umum, katup sorong sebaiknya ditempatkan sejauh mungkin dari flens hisap pompa. Apabila berasal dari tangki penyimpan air, katup sorong sebaiknya ditempatkan pada outlet dari tangki. Katup kupu-kupu pada sisi hisap dari pompa dapat menimbulkan turbulensi yang berpengaruh kurang baik pada kinerja pompa dan dapat meningkatkan kemungkinan sumbatan pada pipa.

A.2.9.6 Lihat gambar A.2.9.6.

Gambar A.2.9.6 : Pemasangan yang benar dan salah dari hisapan pompa.

A.2.9.8 Dalam memilih bahan saringan, sebaiknya mempertimbangkan pencegahan pengotoran (fouling) dari tumbuhan yang hidup di air. Pembersihan saringan sebaiknya dilakukan dengan sikat kawat brass atau tembaga.

A.2.9.9 Istilah “alat” sebagaimana yang dipakai dalam sub bagian ini dimaksudkan termasuk, tetapi tidak terbatas untuk, alat yang mengindera tekanan hisap dan kemudian menghalangi atau menghentikan pelepasan pompa kebakaran.

Berhubung kerugian tekanan dan potensi mengganggu aliran ke sistem proteksi kebakaran, pemakaian alat pencegah aliran balik dihindari pada pemipaan pompa kebakaran.

Apabila dipersyaratkan, penempatan alat seperti itu pada sisi pelepasan pompa adalah untuk memastikan karakteristik aliran yang dapat diterima pada hisapan pompa.

Lebih efisien apabila kehilangan tekanan terjadi setelah pompa mendorong air, daripada sebelum pompa mendorongnya.

Apabila alat pencegah aliran balik pada sisi pelepasan pompa dan pompa jockey dipasang, pelepasan pompa jockey dan jalur penginderaan membutuhkan dipasang sehingga hubungan silang tidak dihasilkan melalui pompa jockey.

A.2.9.10 Untuk informasi lebih lanjut, lihat ketentuan yang berlaku. A.2.10.2 Flens dilas pada pipa lebih disukai.

A.2.10.3 Ukuran pipa pelepasan sebaiknya seperti itu, dengan pengoperasian pompa pada 150 persen dari kapasitas nominalnya, kecepatan pada pipa pelepasan tidak melebihi 6,2 m m/detik ( 20 ft/detik).

A.2.10.4 Pada sistem proteksi kebakaran yang besar, pengalaman menunjukkan kadang- kadang pukulan air (water hammer) yang berat disebabkan aliran balik dapat terjadi jika kontrol otomatik mematikan pompa kebakaran.

Apabila kondisi yang diharapkan dapat menyebabkan pukulan air tidak dikehendaki, katup searah anti pukulan air teruji sebaiknya dipasang pada jalur pelepasan pompa kebakaran.

Pompa yang dikontrol otomatik pada bangunan tinggi dapat memberikan kesulitan akibat pukulan air bila pompa dimatikan.

Apabila alat pencegah aliran balik sebagai pengganti katup searah pada pelepasan, penambahan alat pencegah aliran balik pada pemipaan bypass perlu untuk mencegah aliran balik melalui bypass.

Apabila alat pencegah aliran balik sebagai pengganti katup searah pelepasan, sambungan untuk jalur pengindera dibolehkan dipasang di antara katup searah terakhir dan katup kontrol terakhir jika sambungan jalur pengindera tekanan dapat dibuat tanpa mengubah katup aliran balik atau melanggar keterujiannya.

Cara ini kadang-kadang dapat dilakukan dengan menambah sambungan melalui lubang pengujian pada katup aliran balik.

Dalam situasi ini, katup kontrol pelepasan tidak penting, karena katup kontrol terakhir pada alat pencegah aliran balik melayani fungsi ini.

Apabila alat pencegah aliran balik sebagai pengganti katup searah pelepasan dan sambungan jalur pengindera tidak dapat dibuat di dalam alat pencegah aliran balik, jalur pengindera sebaiknya disambungkan antara alat pencegah aliran balik dan katup kontrol pelepasan pompa. Dalam situasi ini, alat pencegah aliran balik tidak dapat menggantikan katup kontrol pelepasan karena jalur pengindera membutuhkan kemampuan adanya pemisahan.

A.2.11 Katup isolasi dan katup kontrol dipertimbangkan menjadi identik bila dipakai