• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penti ngnya Mempel aj ari Sej arah Perubahan (Ti ps Ke-28)

Seper ti hukum alam yang ada siang dan malam, panas dan dingin, hujan dan ter ang, pasang dan sur ut, yang abadi di dunia ini adalahTuhan dan Perubahan itu sendiri.

Rober t kiyosaki ber har ap bahw a per kir aan dia ter hadap apa yang akan ter jadi salah, mungkin pemer intah bisa ter us membuat janji-janji untuk mengur us or ang-or ang : ter us menaikkan pajak, dan ter us tenggelam dalam hutang yang lebih besar .

Mungkin bur sa saham akan selalu naik dan tidak per nah tur un lagi… dan mungkin har ga–har ga r eal estate akan selalu naik dan r umah anda akan menjadi investasi ter baik anda. Dan mungkin jutaan or ang akan menemukan kebahagiaan dengan memper oleh upah minimum ser ta bisa member ikan hidup yang baik bagi keluar ga mer eka. Mungkin semua itu bisa ter jadi. Tapi menur ut Rober t Kiyosaki tidak mungkin. Kalau kita ber patokan pada sejar ah.

Menur ut sejar ah, kalau or ang hidup sampai 75 tahun, mer eka akan mengalami dua r esesi dan satu depr esi. Par a baby boomer telah mengalami dua r esesi, tapi belum mengalami depr esi. Mungkin takkan per nah depr esi lagi. Tapi menur ut sejar ah tidak begitu. Kita har us belajar sejar ah ekonomi dan per ubahannya yang lebih panjang dan per spektif yang lebih baik tentang asal dan tujuan kita.

Depr esi bukan pr oblem masa lalu, kar ena kita semua adalah manusia yang akan selalu mempunyai emosi ser akah dan takut. Dan ketika r asa ser akah dan

63 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

takut ber tabr akan , maka seseor ang mengalami ker ugian besar , dan emosi ber ikutnya adalah depr esi. Depr esi ter dir i dar i 2 emosi manusia :

1. Mar ah 2. Sedih

Mar ah kepada dir i sendir i dan sedih kar ena ker ugian. Depr esi ekonomi adalah depr esi emosi.

Di Indonesia atau di dunia ada siklus atau pola perubahan 12 tahunan. Diaw ali tahun 1945 ada kejadian Indonesia mer deka, dan per ubahan ini menimbulkan peluang bisnis sehingga banyak or ang kaya bar u. Tahun 1957 Malaysia mer deka, ter jadi per ubahan peta per dagangan di Asia Tenggar a, banyak or ang kaya bar u.

Tahun 1969 pemer intah or de bar u membuat peluang dan membuat r ang kaya bar u. Tahun 1981, ter jadi booming saham di Asia Tenggar a sehingga monyet pun (tidak per lu or ang pintar ) yang membeli saham akan kaya. Tahun 1993, ter jadi booming pr oper ti di Indonesia yang membuat or ang kaya bar u. Tahun 2005, di Indonesia, Singapor e dan Malaysia tampil pemimpin bar u, per ubahan yang akan membuat or ang kaya bar u.

Menapa di setiap r esesi dan depr esi, selalu ada or ang miskin dan menjadi kaya, dan kenapa di setiap r esesi dan depr esi selalu banyak or ang kaya yang bahkan jadi dinosaur us…punah.

Menur ut Rober t Kiyosaki, or ang akan tumbuh semakin kaya melalui per ubahan-per ubahan ketika or ang ter sebut ter us belajar (open mind) dan ber ani mengambil r isiko (take action).

64 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Menci ptakan Profi t(Ti ps Ke-29)

“Pr ofit dibuat ketika anda membeli, bukan ketika anda menjual.” (Rober t T. Kiyosaki)

Keterangan:

Ketika tetangga Rober t Kiyosaki membeli kondominium US$100.000, Rober t Kiyosaki membeli kondo yang sama yang ber hadapan dengan miliknya sehar ga US$50.000. Tetangga Rober t member itahukan bahw a nanti har ganya akan naik. Tetapi Rober t Kiyosaki member itahu tetangganya bahw a pr ofit atau keuntungan itu dibuat ketika anda membeli bukan ketika anda menjual.

Tetangganya belanja r eal estate dar i seor ang dokter yang sama sekali tidak mempunyai pr oper ti sendiri. Rober t ber belanja di Depar temen penyitaan sebuah bank. Rober t membayar US$500 untuk kur sus tentang car a melakukan hal ini, tetapi tetangganya ber anggapan bahw a investasi US$500 untuk kur sus di r eal estate cukup mahal.

Dan tetangga ter sebut mengatakan bahw a dia tidak sanggup membayar nya dan dia tidak dapat meluangkan w aktu untuk melakukannya maka dia menunggu har ga naik.

Rober t Kiyosaki mencar i or ang yang ingin membeli lebih dahulu, kemudian bar u mencar i seseor ang yang mau menjual. Seor ang teman sedang mencar i sebidang tanah, dia mempunyai uang tapi tidak mempunyai w aktu.

65 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Rober t menemukan sebidang tanah yang luas, lebi h luas dar i yang mau dibeli temannya kemudian Rober t mengikat dengan opsi dan kemudian menelpon temannya, dan temannya mau membeli sebagian saja dar i tanah tadi.

Maka Rober t menjual sebagian kepada temannya dan bar u membeli tanah ter sebut. Maka Rober t mener ima sisa tanah ter sebut secar a gr atis. Pesan mor al kisah ini adalah beli sebuah kue yang besar , potonglah jadi beber apa potong.

Kebanyakan or ang membeli sesuatu yang sanggup mer eka beli sehingga mer eka selalu mencar i yang kecil sesuai dengan kemampuan mer eka. Maka mer eka hanya membeli sepotong kue, akhir nya mer eka membayar yang lebih banyak untuk kue yang lebih keci l. Saya pr ibadi melihat banyak or ang kaya yang mempunyai r esep yang sama.

Unt ung pada wakt u beli bukan pada wakt u jual.

Contoh :

Ada teman saya seor ang pemimpin bank di Lombok. Ketika Joop Ave(Menter i Par iw isata saat itu) mencanangkan tahun kunjungan w isata ke Lombok. Har ga tanah di Pantai Lombok seger a saja ber ger ak naik. Ketika har ga tanah mulai ber ger ak dar i Rp 15.000/ m2 ke Rp 40.000/ m2 dan dia aktif menghubungi pengusaha-pengusaha hotel yang ada di Bali maupun di Jakar ta.

Begitu dia melihat banyaknya minat hotel-hotel untuk membuka hotel di Lombok, maka dia ber sama teman-temannya membeli tanah di pinggir Pantai.Hanya dengan tanda jadi Rp10 juta dengan w aktu pembayar an lunas mundur menjadi 6 bulan, dia membeli dengan har ga Rp 30.000/ m2.

Akhir nya ada pengusaha hotel yang mau membeli sebagian dengan har ga Rp 100.000/ m2. teman saya bisa membeli pr oper ti dengan r isiko hanya dengan Rp 10 juta dia mendapatkan r atusan juta. Dan sisa tanahnya dia jual per lahan- lahan ketika tanahnya naik menjadi Rp 200 r ibu/ m2.

Sekar ang teman saya yang ber sangkutan mempunyai mall/ super mar ket. Par a pemikir yang kerdil tidak akan mendapatkan keuntungan yang besar . Jika anda ingin lebih kaya, ber fikir lah yang lebih besar dulu.Ber ikan komentar Anda bagaimana setiap har inya Anda menikmati keuntungan dar i apa yang Anda ker jakan saat ini, misalkan kar yaw an, pebisnis, profesional atau apapun juga. Semoga bisa menginspir asikan sesama pembaca lai nnya.

66 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Cara Mendapatkan Uang(Ti ps Ke-30)

“Anda tidak bisa melihat uang dengan mata anda.”(Rober t T. Kiyosaki)

Keterangan :

Cer ita klasik tentang peluang dengan masalah adalah cer ita tentang per usahaan sepatu yang mengir im mar keting manager nya ke Afr ika di aw al tahun 70-an. Begitu mar keting manager ter sebut sampai di Afr ika dan tur un dar i pesaw at, langsung jalan-jalan keli ling Afr ika. Setelah itu dia kir im telex kepada atasannya, “people in Africa doesn’t wear shoes. No opportunity.”

Kar ena per usahaan tidak puas dengan mar keting ter sebut, maka dikir im mar keting independen ke Afr ika. Ketika mar keting independen itu tur un dar i pesaw at, langsung jalan-jalan. Kemudian kembali ke hotel untuk mengir im telex, ”People in Africa doesn’t wear shoes. Fantastic opportunity.

Hal yang dilihat oleh mata adalah sama, tetapi yang satu mengartikan sebagai yang salah, yang satu mengar tikan sebagai peluang yang luar biasa.

“Uang dilihat dengan pikiran Anda.” (Rober t Kiyosaki)

Mar i kita lihat sekitar kita. Apapun yang kita lihat selalu menghasilkan uang untuk or ang lain. Misalnya kita melihat mobil, ada or ang yang mendapat uang kar ena mobil ter sebut. Misalnya kita melihat lampu, melihat tanaman, melihat asap, melihat air , semua dalam level ter tentu akan menghasilkan uang.

67 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Tapi masih saja banyak or ang yang mengatakan bahw a tidak ada peluang untuk menghasilkan uang. Hal-hal apa yang membuat kita tidak bisa melihat peluang atau uang yaitu kar ena selama ini kita belajar dar i or ang yang salah seper ti or ang buta menuntun or ang buta. Alasan kenapa banyak or ang buta secar a finansial kar ena mer eka mendengar kan sar an dar i or ang-or ang yang secar a mental buta secar a keuangan.

Mungkin kita bisa langsung kaya, mungkin dengan mener ima w ar isan, kaw in dengan or ang kaya, dapat undian. Apa yang ter jadi lima tahun kemudian? Banyak diantar a mer eka yang kaya mendadak. Kar ena mer eka tidak tahu car a mengelolanya, melakukan investasi yang salah at au bahkan ber foya-foya ke hal-hal yang negatif.

Sehingga akhir nya uang mer eka hilang dan kembali kepada pola yang lama. Jika per tama-tama tidak kau pahami di kepalamu, uang tidak akan melekat di tanganmu. Dan jika tidak melekat di tanganmu maka uang dan or ang yang mempunyai uang akan menghindar i.

Maka untuk melihat peluang, kita har us melatih otak kita. Dan bagaimana car a melatih otak kita akan dibahas pada har i ber ikut.

68 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Cara Mel ati h Otak Anda Untuk Mel i hat Pel uang(Ti ps Ke-

31)

“Jadi apa langkah per tama anda untuk melatih otak anda melihat peluang, jaw abannya adalah melek finansial.”(Rober t T. Kiyosaki)

Keterangan :

Yang dimaksud melek finansial adalah kemampuan memahami sist em kat a- kat a dan angka yang akan membuat anda kaya. Jika tidak menger ti kata-kata atau angkanya anda sama saja ber bicar a dalam bahasa asing. Setiap kuadr an mew akili sebuah bahasa asing.

Keterangan :

Masing-masing kuadr an seper ti sebuah negar a yang ber beda, tidak semua menggunakan kata-kata yang sama. Kalau anda tidak menger ti kata-katanya maka anda tidak menger ti angkanya. Sebagai contoh, jika seor ang dokter biasa mengatakan, “sist olik anda 120 dan diast olik anda 80,” apakah itu bagus atau jelek? Apakah hanya itu yang per lu anda ketahui tentang kesehatan anda? Jaw abannya tentu saja “t idak”.

Namun itu sebuah aw al. Sama saja seper ti menanyakan, “P/ E saya 12, dan cap r at e r umah apar t emen saya 12.” Apakah hanya ini yang per lu saya ketahui tentang kekayaan saya? Sekali lagi, jaw abannya “t idak”, tapi ini sebuah aw al. Setidaknya kita mulai ber bicar a kata-kata yang sama dan menggunakan angka yang sama. Dan disinilah aw al “melek finansial”, yang mer upakan dasar kecer dasan finansial- dimulai dengan menger ti kata-kata dan angka.

69 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Seper ti teman saya, Richar d Tan, Rober t Kiyosaki Author ized Consultant untuk asia, ketika or ang tuanya per tama kali datang ke Singapur a, mer eka tidak bisa bahasa mandar in, mer eka tidak bisa bahasa melayu, mer eka tidak bisa bahasa inggris, mer eka hanya bisa bicar a bahasa “fuzhou”, atau satu bahasa dialek di cina. Makanya ketika Richar d Tan masuk SD kelas 1, ketika ditest membaca hur uf A-Z tidak bisa, dia langsung ditur unkan kelasnya.

Jadi menur ut Rober t Kiyosaki penger tian tentang melek finansial adalah kemampuan menghasilkan uang dengan uang dimulai dengan penger t ian dengan kat a-kat a.

Langkah kedua dalam melatih otak anda melihat uang adalah belajar mengenali r isiko yang sebenar nya. Kalau or ang mengatakan kepada saya bahw a ber investasi itu ber isiko, saya hanya mengatakan, ”Berinvestasi itu tidak berisiko, yang berisiko adalah kalau anda tidak mempelajarinya dulu.”

Ber investasi sama seper ti ter bang. Jika per nah mengikuti pendidikan di sekolah pener bangan dan menghabiskan beber apa tahun untuk memper oleh pengalaman, maka ter bang ter asa menyenangkan dan menggair ahkan. Tapi kalau anda tidak per nah mengikuti pendidikan di sekolah pener bangan, saya sar ankan biar kan or ang lain saja yang ter bang.

70 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Apa yang Di l akukan Ol eh Pencundang(Ti ps Ke-32)

Dijelaskan oleh Rober t Kiyosaki, or ang yang takut kalah melakukan hal ser upa dalam hidup. Kita semua mengenal :

1. Mer eka yang memper t ahankan per kawinan yang t idak lagi ber landaskan cint a.

2. Mer eka yang menjalani peker jaan t idak ber pr ospek.

3. Mer eka yang t er us menyimpan pakaian t ua ser t a “bar ang-bar ang” yang t akkan per nah mer eka pakai.

4. Mer eka yang t et ap t inggal di kot a-kot a dimana mer eka t idak mempunyai masa depan.

5. Mer eka yang t et ap ber t eman dengan or ang-or ang yang menghalangi kemajuan mer eka.

Dalam bahasa saya sendir i, seper ti sebuah cer ita or ang Afr ika menangkap monyet. Di Afr ika ada satu suku yang makan monyet, mer eka ber bur u monyet untuk dimakan. Car a ber bur u mer eka ber macam-macam, ada yang menggunakan car a dipanah, ada yang disumpit, tapi yang paling menar ik adalah ada yang menangkap dengan menggunakan kendi.

Mer eka mengikat kendi dar i tembaga ke pohon atau batu yang besar . Kemudian diisi dengan kacang, Dan sebagian kacang ditar uh diluar . Begitu sang monyet melihat kacang ter sebut, setelah dipastikan kanan kir i aman maka monyet tadi tur un dan mulai memakan kacang ter sebut.

71 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Dan ketika kacang diluar habis, monyet ter sebut mulai melir ik kacang yang ada di dalam kendi. Dan begitu tangan monyet ter sebut masuk untuk mengambil kacang, begitu tangan monyet tadi menggenggam maka tangan monyet ter sebut tidak bisa ditar ik dar i kendi yang ter tali di pohon yang besar .

Dan monyet ter sebut tidak mau melepaskan “Let It Go” kacangnya. Akibatnya monyet ter sebut ter tahan ter us tidak bisa per gi, bahkan sampai pembur u monyet datang tetap saja sang monyet tidak mau “Let it go”.

Kapan monyet ter sebut mau “Let it go” kacangnya? Yaitu ketika monyet ter sebut mati disembelih. “Kenapa demikian?” Kar ena dia namanya “monyet!”. Maka ada per ibahasa bahasa Inggr is, “You pay peanut, you get monkey”.Banyak dar i kita yang sudah tahu bahw a yang kita ker jakan sekar ang tidak akan mambantu kita mencapai apa yang kita inginkan. Tetapi kita takut kehilangan “kacang” kita sampai kita disembelih (dipecat) bar u kita ber ani “Let It Go”.

Or ang yang ber pikir “car i aman” adalah pikiran logis. Sebenar nya salah, kar ena itu adalah pikiran emosionil. Dan pikir an emosionil lah yang membuat or ang “macet”di sebuah kuadr an.

Jika or ang tidak bisa mengendalikan pikir an emosi mer eka, dan kenyataannya banyak yang tidak bisa, maka mer eka sebaiknya tidak mencoba menyeber ang. Rober t Kiyosaki menganjur kan agar semua yang ingin menyeber ang lebih dulu memastikan mer eka mempunyai or ang-or ang yang akan selalu mendukung mer eka, dan memiliki seor ang pembimbing di sisi lain kuadr an yang akan membimbing mer eka.

Sar an saya, ajak pasangan hidup Anda untuk ikut seminar disini agar mer eka lebih memahami dan mendukung anda. Ah.. tapi seper tinya anda sudah tidak kebagian..!!Menunda memang penyakit mematikan.

72 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Berti ndak…!(Ti ps Ke-33)

Banyak or ang belajar dan tidak per nah ber tindak maka hasilnya Nol Besar. Banyak or ang ber tindak dan tidak per nah belajar maka hasilnya cuma begitu- begitu saja dan tidak ber kembang. Seper ti mangkuk r ezeki, kalau kita tidak per nah belajar untuk memper besar r ezeki kita maka r ezeki yang ber limpah ter us tumpah kar ena mangkuk r ezeki kita tidak ber tambah besar .

Dan yang paling par ah, or ang yang tidak belajar dan tidak ber tindak. Mer eka jadi penganggur an seumur hidup ter tekan dan hidup menjadi beban or ang lain. Sekar ang sampailah di penghujung ar tikel “Bagaimana Kaya ala Robert Kiyosaki”.

Tanpa ter asa 35 ar tikel setiap har i sudah ber lalu. Dan sekar ang, tibalah saatnya anda untuk ber tindak. Ber tindak bukan ber ar ti ber henti belajar . Jadi sar an saya dan Rober t Kiyosaki :

1. Berhentilah melakukan apa yang sedang anda lakukan.

Dengan kata lain, ambillah istir ahat dan nilailah apa yang ber hasil dan apa yang tidak ber hasil. Definisi gila adalah melakukan hal-hal yang sama dan menghar apkan hasil yang ber beda. Ber hentilah melakukan apa yang tidak ber hasil dan car ilah sesuatu yang bar u untuk dilakukan.

2. Carilah gagasan atau ide bar u.

Untuk gagasan investasi yang bar u, saya per gi ke toko buku dan mencar i buku-buku tentang topik yang ber beda dan unik. Saya

73 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

menyebutnya for mula. Saya membeli buku-buku pr aktis tentang for mula yang sama sekali tidak saya ketahui.

3. Temukanlah seseorang yang telah melakukan apa yang ingin anda lakukan.

Ajaklah mer eka makan siang. Mintalah nasihat atau petunjuk dar i mer eka, tr ik-tr ik kecil per dagangan itu.

4. Ikutlah kursus dan belilah kaset.

Saya melihat kor an untuk mencar i kur sus bar u dan menar ik. Banyak yang gr atis atau dengan biaya yang mur ah. Saya juga menghadir i dan membayar seminar yang mahal mengenai apa yang ingin saya pelajar i.

5. Saya kaya dan bebas dari kebutuhan

Akan peker jaan hanya kar ena kur sus-kur sus yang saya ambil. Saya mempunyai teman yang tidak mengikuti kur sus-kur sus itu dan member itahu saya bahw a saya hanya membuang-buang uang. Dan ter nyata mer eka masih pada peker jaan yang sama.

74 | T D W U n i v e r s i t y 1 . 0 - F I N A N C I A L S E S S I O N

Take Control of Your Fi nanci al (Ti ps Ke-34)

Keterangan :

Ketika secar a umum pebisnis mengatakan bahw a r esiko sama dengan Rew ar d atau semakin besar r esiko semakin besar keuntungannya Rober t Kiyosaki menambahkan unsur penting yang lebih masuk akal yaitu Kontrol.

Ada hal-hal yang bisa dikontr ol, ada hal-hal yang tidak bisa kita kontr ol. Ada hal-hal yang kita pengar uhi w alaupun diluar kontr ol.

Banyak or ang sedih, mar ah dan tidak ber daya kar ena mer eka focus kepada sesuatu yang tidak bisa mer eka contr ol. Seper ti contoh, kit a t idak bisa mengontr ol siapa pr esiden yang t er pilih, at au ber ap bunga bank, situasi ekonami, at au masa lalu kit a yang sudah ber lalu.

Ada juga yang dalam lingkar an pengar uh kita, seper ti contoh, sikap or ang lain yang bisa kit a pengar uhi ket ika kit a ber int er aksi namun sikpa or ang lain ini