• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penuaan

2.1.1 Definisi Penuaan

Setiap manusia pasti akan menjadi tua. Hal ini adalah proses yang tidak dihindari. Setelah mencapai usia dewasa, secara alamiah seluruh komponen tubuh tidak dapat berkembang lagi. Sebaliknya justru terjadi penurunan karena proses penuaan.

Perkembangan ilmu kedokteran, Anti Aging Medicine (AAM), telah membawa konsep baru dalam dunia Kedokteran. Penuaan diperlakukan sebagai penyakit, sehingga dapat dan harus dicegah dan diobati bahkan dikembalikan ke keadaan semula sehingga usia harapan hidup dapat menjadi lebih panjang dengan kualitas hidup yang lebih baik (Goldman and Klatz, 2007; Pangkahila, 2007).

Penuaan sesuatu yang tidak dapat dihindarkan dan berjalan dengan kecepatan berbeda, tergantung dari susunan genetik seseorang, lingkungan dan gaya hidup, sehingga penuaan dapat terjadi lebih dini atau lebih lambat tergantung kesehatan masing – masing individu (Fowler, 2003). Dengan mencegah proses penuaan, fungsi berbagai organ tubuh dapat dipertahankan agar tetap optimal. Hasilnya organ tubuh dapat berfungsi seperti pada usia biologis yang lebih baik. Dengan demikian penampilan dan kualitas hidupnya

menjadi lebih baik dibandingkan usia sebenarnya (Pangkahila, 2007). Usia harapan hidup yang lebih panjang disertai kualitas hidup yang optimal inilah konsep baru dari Anti Aging Medicine (AAM). AAM ini didefinisikan sebagai bagian ilmu kedokteran yang didasarkan pada penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran terkini untuk melakukan deteksi dini, pencegahan, pengobatan kelainan, dan penyakit yang berkaitan dengan penuaan, yang bertujuaan untuk memperpanjang hidup.

Dengan mengingat faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penuaan, dapatlah ditentukan faktor mana yang perlu dihindari atau diatasi sehingga proses penuaan dapat dicegah atau dihambat. Bermodalkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan dan menghindari berbagai faktor penyebab proses penuaan dilengkapi dengan pengobatan, masyarakat memiliki kesempatan untuk hidup lebih sehat dan berusia lebih panjang dengan kualitas hidup yang baik (Pangkahila, 2007). Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menghambat proses penuaan antara lain adalah menjaga kesehatan tubuh dan jiwa dengan pola hidup sehat meliputi berolahraga teratur, makanan sehat dan cukup, mengatasi stress, jangan merasa sehat dan normal hanya karena tidak ada keluhan serius, melakukan pemeriksaan kesehatan berkala yang diperlukan dan disesuaikan dengan kondisi dalam penggunaan obat dan suplemen yang diperlukan sesuai petunjuk ahli untuk mengembalikan fungsi berbagai organ tubuh yang menurun. Namun, terdapat pula hambatan atau kesulitan melakukan upaya menghambat proses penuaan,

antara lain karena lingkungan tidak sehat, pengetahuan rendah dan budaya yang tidak benar (Pangkahila, 2007).

Ada 2 macam usia, yaitu kronologis dan usia biologis. Usia kronologis ialah usia sebenarnya sesuai dengan tahun kelahiran, sedangkan usia fisiologis atau biologis ialah usia sesuai dengan fungsi organ tubuh. Maka usia kronologis tidak selalu sama dengan usia fisiologis. Menurut AAM (American Academy Of

Anti - Aging Medicine) adalah kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang

berhubungan dengan penuaan normal disebabkan oleh disfungsi fisiologik, yang dalam banyak kasus dapat diubah dengan intervensi kedokteran yang tepat (Klatz, 2003).

2.1.2 Harapan Hidup Manusia

Populasi jumlah orang tua mencapai laju yang sangat luar biasa sebagian besar berhubungan dengan penurunan laju kelahiran dan peningkatan angka harapan hidup dalam 20 tahun terakhir. Hingga tahun 2020 populasi didunia kira-kira mencapai lebih dari 1 milyar orang berumur 60 tahun atau lebih, dan sebagian besar negara berkembang, sebagian lagi di negara maju (Beers, 2005). Diperkirakan pada tahun 2020 jumlah penduduk usia lanjut ini sebesar 11,34 % .

Berbagai upaya dilakukan untuk kaitannya yang berhubungan dengan

anti-aging, diantaranya sulih hormon, olahraga, nutrisi, dan estetika, bahkan

dengan berkembangnya ilmu pengetahuan kedokteran yang baru, dikembangkan pula cell therapy dan stem cell therapy untuk upaya anti-aging.

Konsep dan AAM pada awalnya diperkenalkan oleh A4M (American Academy of

Anti-Aging medicine) pada tahun 1993, definisinya adalah Kedokteran Anti

Penuaan (KAP) adalah bagian dari ilmu kedokteran yang didasarkan pada penggunaan ilmu pengetahuan dan kedokteran teknologi terkini untuk melakukan deteksi dini, pencegahan, pengobatan, dan kelainan penyakit yang berkaitan dengan penuaan, yang bertujuan untuk memperpanjang hidup dalam keadaan sehat (Pangkahila, 2007).

2.1.3 Mekanisme Penuaan

Penyebab proses penuaan dan teori penuaan, Ada berbagai faktor penyebab terjadinya proses penuaan, namun secara garis besar faktor-faktor tersebut dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu gaya hidup yang tidak sehat, diet tidak sehat, kebiasaan salah, polusi lingkungan, stres dan kemiskinan. Faktor internal yaitu radikal bebas, hormon yang berkurang, proses glikosilasi, metilasi, apoptosis, sistem kekebalan yang menurun dan gen (Pangkahila, 2007).

Banyak teori telah dikemukakan dalam upaya menjelaskan terjadinya proses penuaan. Secara garis besar terdapat dua kelompok yaitu teori wear and tear dan teori program (Pangkahila, 2007). Teori program meliputi terbatasnya replikasi sel, proses imun dan teori neuroendokrin. Teori wear and tear meliputi kerusakan DNA, glikosilasi dan radikal bebas.

Ada 4 teori pokok dari aging (Goldman and Klatz, 2007). Yaitu:

1) Teori “wear and tear’’

Tubuh dan selnya mengalami kerusakan karena sering digunakan dan disalahgunakan (overuse and abuse). Organ tubuh seperti hati, lambung, ginjal, kulit, dan lainnya, menurun karena toksin di dalam makanan dan lingkungan, konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alkohol, dan nikotin, karena sinar ultraviolet, dan karena stress fisik dan emosional. Tetapi kerusakan ini tidak terbatas pada organ melainkan juga terjadi di tingkat sel.

2) Teori neuroendokrin

Teori berdasarkan peranan bebagai hormon bagi fungsi organ tubuh. Hormon dikeluarkan oleh beberapa organ yang dikendalikan oleh hipotalamus, sebuah kelenjar yang terletak di otak. Hipotalamus membentuk poros dengan hipofise dan organ tertentu yang kemudian mengeluarkan hormonnya. Dengan bertambahnya usia tubuh memproduksi hormon dalam jumlah kecil, yang akhirnya mengganggu berbagai sistem tubuh.

3) Teori Kontrol Genetik

Teori ini fokus pada genetik memprogram sandi sepanjang DNA, di mana kita dilahirkan dengan kode genetik yang unik, yang memungkinkan fungsi fisik dan metal tertentu. Dan penurunan genetik tersebut menentukan seberapa cepat kita menjadi tua dan berapa lama kita hidup.

4) Teori Radikal Bebas

Teori ini menjelaskan bahwa suatu organisme menjadi tua karena terjadi akumulasi kerusakan oleh radikal bebas dalam sel sepanjang waktu. Radikal bebas sendiri merupakan suatu molekul yang memiliki elektron yang tidak

berpasangan. Radikal bebas memiliki sifat reaktifitas tinggi, karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal oleh karena hilangkan atau bertambahnya satu elektron pada molekul lain. Radikal bebas akan merusak molekul yang elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel. Molekul utama di dalam tubuh yang rusak oleh radikal bebas adalah DNA, lemak, dan protein (Suryohudoyo, 2000). Dengan bertambahnya usia maka akumulasi kerusakan sel akibat radikal bebas semakin mengambil peranan, sehingga mengganggu metabolisme sel, juga merangsang mutasi sel, yang akhirnya membawa pada kanker dan kematian. Selain itu radikal bebas juga merusak kolagen dan elastin.

2.1.4 Faktor yang mempercepat penuaan

Berbagi faktor yang dapat mempercepat proses penuaan (Wibowo, 2003), yaitu: 1) Faktor lingkungan

Pencemaran lingkungan yang berwujud bahan-bahan polutan dan kimia sebagai hasil pembakaran pabrik, otomotif,dan rumah tangga akan mempercepat penuaan. Pemakaian obat-obat/jamu yang tidak terkontrol pemakaiannya sehingga menyebabkan turunnya hormon tubuh secara langsung atau tidak langsung melalui mekanisme umpan balik (hormonal feedback mechanism). Sinar matahari secara langsung yang dapat mempercepat penuaan kulit dengan hilangnya elastisitas dan rusaknya kolagen kulit.

2) Faktor diet/makanan.

Jumlah nutrisi yang cukup, jenis dan kualitas makanan yang tidak menggunakan pengawet, pewarna, perasa dari bahan kimia terlarang. Zat beracun dalam makanan dapat menimbulkan kerusakan berbagai organ tubuh, antara lain organ hati.

3) Faktor genetik

Genetik seseorang sangat ditentukan oleh genetik orang tuanya. Tetapi faktor genetik ternyata dapat berubah karena infeksi virus, radiasi, dan zat racun dalam makanan dan minuman yang sulit diserap oleh tubuh.

4) Faktor psikis

Faktor stres ini ternyata mampu memacu proses apoptosis di berbagai organ/jaringan tubuh.

5) Faktor organik

Secara umum, faktor organik adalah : rendahnya kebugaran/fitnes, pola makan yang kurang sehat. Menjaga kulit tetap lembab, halus, fleksibel, dan elastis, jaringan tersebut akan menjadi rusak akibat paparan radikal bebas, terutama pada daerah wajah, di mana mengakibatkan lekukan kulit dan kerutan yang dalam akibat paparan yang lama oleh radikal bebas (Goldman and Klatz, 2007).

Dalam dokumen TESIS PEMBERIAN ORAL EKSTRAK DAUN PEGAGAN (Halaman 33-39)

Dokumen terkait