Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang analisis kinerja dengan metode balanced scorecard pada PT. BPR Chandra Muktiartha, maka dapat ditarik kesimpulan serta memberikan keterbatasan dalam melakukan penelitian ini dan memberikan saran bagi perusahaan.
A. Kesimpulan
1. Pada perspektif keuangan, hasil kinerja menunjukkan sangat baik. Hasil pencapaian rasio NPL dan LDR adalah sangat baik. Ini berarti bank mampu meningkatkan dan memperoleh laba yang besar serta profitabilitas bank juga sudah memuaskan. Kemudian untuk rasio Rentabilitas yaitu profit margin, ROA, dan BOPO adalah baik. Ini berarti bank mampu meningkatkan pendapatan dan memperoleh laba yang tinggi, bank juga mampu mengendalikan biaya operasional secara efektif dan efisien sehingga keuntungan yang diperoleh bank akan semakin besar karena setiap tahunnya rasio BOPO meningkat dan mendekati standar terbaik BOPO menurut standar BI.
2. Pada perspektif pelanggan, hasil kinerja menunjukkan sangat baik. Hasil pencapaian market share adalah sangat baik, dan retensi pelanggan serta akusisi pelanggan adalah baik. Ini berarti bank mampu menguasai market share dengan baik dari hasil pendapatan jasa atas layanan produk yang diberikan kepada nasabah. Sedangkan untuk retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan yaitu bank mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan
89
dengan kinerja karyawan yang kompeten sehingga dapat mempertahankan pelanggan lama dan untuk akuisisi pelanggan bank mampu memenangkan pasar dan merebut pelanggan baru dari pesaing.
3. Pada perspektif proses bisnis internal, hasil kinerja menunjukkan NGR sangat baik dan AETR tidak baik. Dari hasil NGR menunjukkan bahwa bank mampu menambah delta unit kerja untuk memenuhi nasabah dan memenangkan nasabah baru serta berusaha melakukan inovasi terhadap produk-produknya. Sedangkan untuk AETR dikatakan tidak baik karena biaya administrasi yang terus meningkat dari meningkatnya jumlah nasabah yang membuka rekening baru sehingga meningkatkan biaya administrasi tetapi tidak diikuti dengan jumlah nasabah yang meningkat.
4. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, hasil kinerja menunjukkan produktivitas karyawan dan retensi karyawan adalah baik, serta tingkat pelatihan karyawan adalah sangat baik. Kemudian untuk retensi karyawan bank mampu mempertahankan kayawan yang berpotensial yang telah dimiliki agar tetap loyal pada perusahaan. Tingkat pelatihan karyawan bank mampu mengembangkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan karyawan. Sedangkan untuk kepuasan karyawan hasil kuesioner menunjukkan bahwa karyawan PT. BPR Chandra Muktiartha merasa puas terhadap kepemimpinan, honorarium/gaji, kondisi fisik, semangat kerja, dan motivasi yang diberikan oleh bank.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Dalam perspektif pelanggan pada tingkat kepuasan pelanggan hanya dapat diukur melalui retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan, penulis tidak dapat mengukur dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada pelanggan karena dari pihak bank membatasi hal itu dengan alasan dapat menganggu kenyamanan pelanggan yang sedang melakukan transaksi di bank sehingga penulis tidak menyebarkan kuesioner untuk mengetahui kepuasan pelanggan.
2. Dalam perspektif proses bisnis internal, penulis tidak dapat mengukur proses pelayanan purna jual karena penulis tidak dapat memperoleh data yang berhubungan dengan proses pelayanan purna jual sehingga penulis tidak dapat menyimpulkan mengenai proses pelayanan purna jual yang terdapat di bank.
C. Saran
Dari simpulan yang telah diuraikan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan bagi pihak manajemen PT. BPR Chandra Muktiartha antara lain:
1. Dalam perspektif keuangan untuk NPL sudah baik menurut standar BI, tetapi bank perlu mencermati adanya peningkatan rasio pembiayaan kredit yang cukup besar.
91
2. Dalam perspektif pelanggan untuk market share diharapkan bank mampu meningkatkan kualitas produk dana dan produk kredit yang ada, meningkatkan mutu pelayanan dengan cara menaikkan suku bunga bagi nasabah yang menabung di bank, menurunkan suku bunga bagi peminjam sehingga nasabah yang meminjam dana semakin banyak, serta mempertahankan nasabah lama, dan menarik nasabah baru.
3. Dalam perspektif proses bisnis internal diharapkan bank mampu terus melakukan inovasi baru terhadap produk-produk yang sudah ada, meningkatkan delta unit kerja untuk memenuhi kebutuhan nasabah, serta memperhatikan pembuatan layanan ATM untuk kepentingan dan memberikan kemudahan bagi nasabahnya. Sedangkan untuk AETR bank perlu memperhatikan biaya administrasi dengan memperkecil biaya pengeluaran agar tidak terjadi pembengkakan biaya administrasi.
4. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan bank juga harus memperhatikan survey kepuasan karyawan karena dapat berpengaruh pada kinerja karyawan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya yang akan mempengaruhi penjualan produk dana dan produk kredit. Apabila kepuasan karyawan terjamin maka rangkaian aktivitas yang digunakan oleh bank untuk menghasilkan produk dan pelayanan bagi nasabah akan semakin baik. Selain itu bank harus terus meningkatkan dan mengembangkan program pelatihan karyawan guna memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten.
Selain saran untuk PT. BPR Chandra Muktiartha, saran juga ditujukan kepada peneliti selanjutnya sebagai berikut:
1. Peneliti berikutnya dapat melengkapi kekurangan data pada perspektif pelanggan, yaitu data mengenai kepuasan nasabah berupa penyebaran kuesioner nasabah yang dilakukan di bank yang diteliti.
2. Peneliti berikutnya dapat melengkapi kekurangan data pada perspektif proses bisnis internal, yaitu data mengenai proses pelayanan purna jual pada bank yang diteliti.
93
DAFTAR PUSTAKA
Cahyaningrum, Alfa Ray. 2014. Analisis Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balance Scorecard (Studi kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten). Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hanuma, Soraya. 2010. Analisis Balance Scorecard sebagai Alat Pengukur Kinerja Perusahaan (Studi Kasus pada PT Astra Honda Motor). Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
Ismail, 2010. Manajemen perbankan: Dari Teori Menuju Aplikasi. Prenada Media Grup, Jakarta.
Istiqaroh, Choirum Rindah, dan Widiati, Nanik. 2012. Analisis Penilaian Kinerja Perusahaan dengan Metode Balance Scorecard (Studi kasus pada PT. Bank Perkreditan Rakyat Pundhi Ngawi). Jurnal. Universitas Merdeka, Madiun. Kaplan, Robert S. dan Norton David P. 2000. Balance Scorecard Menerapkan
Strategi Menjadi Aksi. PT. Gelora Aksara Pratama: Erlangga.
Kemalasari, Yuanisa Dhira. 2010. Evaluasi Terhadap Kinerja Unit Usaha Syariah ada Bank Konvensional dengan Perspektif Balance Scorecard (Studi kasus pada Bank Jateng). Skripsi. Univeritas Diponegoro, Semarang.
Laksmita, Arsenia Venda. 2011. Analisis Pengukuan Kinerja Perusahaan dengan Metode Balance Scorecard (Studi kasus di PT. Bank Jateng Cabang Utama Semarang). Jurnal. Universitas Diponegoro, Semarang.
Mahsun, Moh.,Sulistiyowati, Firma., dan P. Andre, Heribertus. 2011. Akuntansi Sektor Publik. Edisi Ketiga. BPFE, Yogyakarta.
Marganingsih, Anna. 2006. Pengukuran Kinerja Bank Perkreditan Rakyat Menggunakan Balance Scorecard (Studi Kasus pada PT. BPR Kembang Parama). Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Mayraniwati, Vanansia Anggit. 2015. Pengukuran Kinerja Perusahaan Menggunakan Metode Balance Scorecard (Studi Kasus di PT. Bank X Persero Tbk. Skripsi. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Meidyawati, Aisyah. 2013. Penilaian Kinerja Unit Usaha Syariah Pada Bank Konvensional dengan Perspektif Balance Scorecard (Studi kasus Pada PT. Bank Central Asia). Jurnal Publikasi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Mulyadi. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen: Sistem Pelipatganda Kinerja Perusahaan. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Paul Peter, J dan Jerry C. Olson. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi
Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.
Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentangPenilaianKesehatan Bank Umum
Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/15/PBI/2012 Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
Putri, Dhika Pratiwi. 2008. Analisis Pengukuran Kinerja Bank dengan Menggunakan Konsep Balance Scorecard, Studi kasus pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Cabang Solo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Rangkuti, Freddy. 2011. Swot Balance Scorecard Teknik Menyusun Strategi Korporat yang Efektif plus Cara Mengelola Kinerja dan Risiko. Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum : Jakarta.
Riyadi, Selamet. 2006. Banking Assets and Liability Mangement. Edisi 3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sukma, Nyoman P, et.al. 2013. Penilaian Kinerja Berbasis Balance Scorecard pada Bank Utama. Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana, Bali.
Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 13/24/DPNP/2011 tentang Perhitungan Komponen Faktor Bank.
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV. Alfabeta.
Wiyono, Gendro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat analisis SPSS dan SmartPLS. UPP STIM YKPN: Yogyakarta.
http://www.bi.go.id/id/statistik/perbankan/bpr-
konvensional/indikatorutama/Default.aspx, diakses pada 1 Agustus 2016. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998, Perubahan atas
Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.
Yuwono, Sony, Edy Sukarno, dan Muhammad Ichsan. 2006. Petunjuk Praktis Penyusunan Balance Scorecard : Menuju Organisasi yang Berfokus pada Strategi. PT Gramedia Pustaka Umum : Jakarta.
Zudia, Meirdania. 2010. Analisis Penilaian Kinerja Organisasi dengan Menggunakan Konsep Balance Scorecard pada PT. Bank Jateng Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang.
95
97