xiii
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD
(Studi Kasus di PT. BPR Chandra Muktiartha)
Monica Kartika Sari NIM : 122114038 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PT. BPR Chandra Muktiartha dengan menggunakan metode balance scorecard. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai tolak ukur kinerja dengan pendekatan balance scorecard pada PT. BPR Chandra Muktiartha tahun 2013-2015.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilaksanakan di PT. BPR Chandra Muktiartha. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif dan kuantitatif sedangkan sumber datanya adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis balance scorecard dengan empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari perspektif keuangan (NPL, LDR, profit margin, dan BOPO) berada pada kategori baik sedangkan ROA berada pada kategori sangat baik. Perspektif pelanggan (market share) berada pada katgori sangat baik, retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan berada pada kategori baik. Perspektif proses bisnis internal NGR berada pada kategori sangat baik, AETR berada pada kategori tidak baik. Sedangkan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu produktivitas karyawan dan retensi karyawan berada pada kategori baik, tingkat pelatihan karyawan berada pada kategori sangat baik, dan untuk kepuasan karyawan berada pada kategori puas.
Kata Kunci: Kinerja & Balance Scorecard
xiv
THE ANALYSIS OF BALANCE SCORECARD AS A COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT
(Case Study on PT. BPR Chandra Muktiartha)
Monica Kartika Sari NIM: 122114038 Universitas Sanata Dharma
Yogtakarta 2016
This research aims to ascertain the performance of PT. BPR Chandra Muktiartha using a Balanced scorecard. This research was conducted to obtain an overview of the performance benchmarks on a balanced scorcard approach at PT. BPR Chandra Muktiartha.
This research used a case study approach. Qualitative and quantitative data were obtained from primary and secondary data. Those data were gathered through documentation, questionairs, and interview. Data were analyzed by four perspectives of balanced scorecard which were financial perspective, customers perspective, internal business process perspective, as well as innovation and learning perspective.
The result show a good performance of PT. BPR Chandra Muktiartha on some measurement of Balanced scorecard. Financial perspective was in a good category when measured by NPL, LDR, Profit Margin, and BOPO, while it was in a very good category when measured by ROA. Internal Business Process measured by NGR was in a very good category. Unfortunately, different result revealed by measurement of AETR with bad category. Varied result shown by measurement on Innovation and Learning Perspectives. Employee productivity and retention were in good category. Employee training was in very good category. Good result also shown on the customer satisfaction.
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD
(Studi Kasus di PT. BPR Chandra Muktiartha)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Monica Kartika Sari NIM: 122114038
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD
(Studi Kasus di PT. BPR Chandra Muktiartha)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Monica Kartika Sari NIM: 122114038
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
LEMBAR PERSEMBAHAN
“
Only God can handle all your fears
”
-MKS-
“
Casting all your anxieties on him, because he cares for you
(1 Petrus 5:7
)’’
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh
ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan
kekuatan, kasih dan ketertiban (2 Tim 1:7)
Skripsi ini ku persembahkan untuk :
Tuhan Y.M.E yang selalu menyertai
hidupku setiap hari
Ayahandaku Donatus Sudaljono dan Ibukku Yuliana
S.
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCE SCORECARD (Studi Kasus di PT. BPR Chandra Muktiartha) dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 10 Oktober 2016 adalah hasil
karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.
Yogyakarta, 30 November 2016 Yang membuat pernyataan
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Monica Kartika Sari
NIM : 122114038
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN
METODE BALANCE SCORECARD”, Studi Kasus di PT. BPR Chandra Muktiartha
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk media lain untuk kepentingan akademisi tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 30 November 2016
Yang menyatakan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Ir. Drs. Hansiadi Yuli Hartanto, M.Si., Akt., QIA., CA selaku pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Ayahanda tercinta Donatus Sudaljono dan ibuku Yuliana Sumarsiem yang selalu
memberikan motivasi setiap harinya, kasih sayang, doa, dan dukungan..
4. Kakak-kakakku tersayang Lucia Ery Widianingsih, Bonifasius Beni Marwanto, dan Marcel Tri Hastomo yang selalu memberikan masukan dan dukungan untuk cepat lulus.
5. Ayahanda dari Akuntia Dieta Kartika Puspawardani (Pak Dadang) yang sudah banyak membantu dalam mencari tempat penelitian untuk penulis.
6. My boarding house Dayatugiran yaitu Dio, Uye, Valen, Erin, Marie, dan Venti yang selalu menyemangati, mendukung, dan yang dengan setia mendengar keluh kesahku setiap harinya.
7. Sahabat-sahabatku terkasih teman seperjuangan Akuntia Dieta Kartika P, Brigita Maria Djohan, Sherefina Levellin Y, Anya Clorinda Nathania H, Anni Fitry P, Dian Christi, dan Laurensia Kinanthi Rosa Utami.
viii
9. Teman-teman akuntansi angkatan 2012, terimakasih untuk canda tawa, kesan, dan kenangan yang telah kita ukir bersama dari perkuliahan awal sampai akhir. 10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 30 November 2016
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xii
ABSTRAK ... xiii
A. Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja ... 7
B. Bank ... 8
C. Pengertian Balance Scorecard ... 9
BAB III METODE PENELITIAN ... 19
A. Jenis data ... 19
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 19
C. Sumber Data ... 20
x
E. Teknik Pengumpulan Data ... 21
F. Populasi dan Sampel... 22
G. Teknik Analisis Data ... 22
H. Pengujian Kualitas Data ... 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33
A. Sejarah Perusahaan BPR Chandra Muktiartha ... 33
B. Visi dan Misi BPR Chandra Muktiartha ... 33
C. Produk BPR Chandra Muktiartha ... 34
D. Tugas dan Tanggung jawab ... 35
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN... 62
A. Perspektif Keuangan ... 62
B. Perspektif Pelanggan ... 68
C. Perspektif Proses Bisnis Internal ... 71
D. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran ... 73
BAB VI PENUTUP ... 88
A. Kesimpulan ... 88
B. Keterbatasan Penelitian ... 90
C. Saran ... 90
DAFTAR PUSTAKA ... 93
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Skala sikap pada Perspektif Karyawan ... 32
Tabel 5.1 NPL (Non Performing Loan) ... 63
Tabel 5.2 LDR (Loan to Deposit Ratio) ... 64
Tabel 5.3 Profit Margin... 65
Tabel 5.4 ROA (Return on Asset) ... 66
Tabel 5.5 Beban Operasi terhadap Biaya Operasi ... 67
Tabel 5.6 Market Share ... 68
Tabel 5.7 Retensi Pelanggan ... 69
Tabel 5.8 Akuisisi Pelanggan ... 70
Tabel 5.9 Net Growth Ratio ... 71
Tabel 5.10 Adminidtrative Expense to Total Revenue ... 72
Tabel 5.11 Produktivitas Karyawan ... 74
Tabel 5.12 Retensi Karyawan ... 75
Tabel 5.13 Tingkat Pelatihan Karyawan ... 76
Tabel 5.14 Rangkuman Validitas Kinerja Karyawan PT. BBPR Chandra Muktiartha ... 78
Tabel 5.15 Rangkuman Validitas Harapan Karyawan PT. BBPR Chandra Muktiartha ... 77
Tabel 5.16 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas ... 78
Tabel 5.17 Urutan Atribut Penting Menurut Karyawan ... 79
Tabel 5.18 Bobot Atribut... 80
Tabel 5.19 Indikator Kepemimpinan... 81
Tabel 5.20 Indikator Motivasi ... 81
Tabel 5.21 Indikator Semangat Kerja ... 82
Tabel 5.22 Indikator Kondisi Fisik ... 82
Tabel 5.23 Indikator Gaji ... 82
Tabel 5.24 Kesenjangan antara belief rata-rata dengan ideal rata-rata ... 83
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN I ... 96
Surat Keterangan Penelitian di PT. BPR Chandra Muktiartha ... 96
LAMPIRAN II ... 97
Kuesioner Penelitian Tanggapan Kepuasan Karyawan terhadap Atribut PT. BPR Chandra Muktiartha ... 97
LAMPIRAN III ... 102
Data Belief (Sesungguhnya) Karyawan ... 102
Data Ideal (yang Diharapkan) Karyawan ... 105
LAMPIRAN IV ... 108
Output Correlations ... 108
Frequencies... 112
LAMPIRAN V ... 116
Output Belief Kepuasan Karyawan (Reliability) ... 116
Output Ideal Kepuasan Karyawan (Reliability) ... 117
LAMPIRAN VI ... 118
Tabel Nilai r Product Moment ... 118
LAMPIRAN VII ... 119
Laporan Laba Rugi ... 119
Laporan Neraca ... 121
Data Nasabah ... 123
Delta Unit Kerja ... 123
Tingkat Pelatihan Karyawan ... 123
LAMPIRAN VIII ... 125
xiii
ABSTRAK
ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCE SCORECARD
(Studi Kasus di PT. BPR Chandra Muktiartha)
Monica Kartika Sari NIM : 122114038 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja PT. BPR Chandra Muktiartha dengan menggunakan metode balance scorecard. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai tolak ukur kinerja dengan pendekatan balance scorecard pada PT. BPR Chandra Muktiartha tahun 2013-2015.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Penelitian dilaksanakan di PT. BPR Chandra Muktiartha. Jenis data yang digunakan dalam penelitian adalah data kualitatif dan kuantitatif sedangkan sumber datanya adalah data primer dan sekunder. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan dokumentasi, kuesioner, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis balance scorecard dengan empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari perspektif keuangan (NPL, LDR, profit margin, dan BOPO) berada pada kategori baik sedangkan ROA berada pada kategori sangat baik. Perspektif pelanggan (market share) berada pada katgori sangat baik, retensi pelanggan dan akuisisi pelanggan berada pada kategori baik. Perspektif proses bisnis internal NGR berada pada kategori sangat baik, AETR berada pada kategori tidak baik. Sedangkan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yaitu produktivitas karyawan dan retensi karyawan berada pada kategori baik, tingkat pelatihan karyawan berada pada kategori sangat baik, dan untuk kepuasan karyawan berada pada kategori puas.
xiv
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF BALANCE SCORECARD AS A COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT
(Case Study on PT. BPR Chandra Muktiartha)
Monica Kartika Sari BPR Chandra Muktiartha.
This research used a case study approach. Qualitative and quantitative data were obtained from primary and secondary data. Those data were gathered through documentation, questionairs, and interview. Data were analyzed by four perspectives of balanced scorecard which were financial perspective, customers perspective, internal business process perspective, as well as innovation and learning perspective.
The result show a good performance of PT. BPR Chandra Muktiartha on some measurement of Balanced scorecard. Financial perspective was in a good category when measured by NPL, LDR, Profit Margin, and BOPO, while it was in a very good category when measured by ROA. Internal Business Process measured by NGR was in a very good category. Unfortunately, different result revealed by measurement of AETR with bad category. Varied result shown by measurement on Innovation and Learning Perspectives. Employee productivity and retention were in good category. Employee training was in very good category. Good result also shown on the customer satisfaction.
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat pada saat ini
menyebabkan perubahan yang besar dalam hal persaingan strategi antar bank
dan hubungan antara perbankan dengan nasabahnya. Peran manajemen yang
baik sangat diperlukan dalam perbankan tersebut untuk merancang strategi
yang dibutuhkan dalam kemajuan perbankan di masa mendatang. Mengingat
tujuan utama perbankan adalah memberikan pelayanan jasa yang
sebaik-baiknya kepada masyarakat. Masyarakat bebas untuk memilih bank yang
mampu memberikan pelayanan memuaskan bagi mereka. Kebutuhan
masyarakat akan keberadaan bank sebagai penyedia dana sangat berarti bagi
masyarakat karena dapat membantu dalam mendapatkan modal usaha.
Kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan semakin lama semakin
meningkat yang terlihat dari meningkatnya dana yang ditanamkan masyarakat
di bank.
Perusahaan dihadapkan pada penentuan strategi dalam pengelolaan
bisnisnya. Penentuan strategi akan dijadikan sebagai landasan dan kerangka
kerja untuk mewujudkan sasaran-sasaran kerja yang telah ditentukan oleh
manajemen. Oleh karena itu dibutuhkan suatu alat untuk mengukur kinerja
sehingga dapat diketahui sejauh mana strategi dan sasaran yang telah
ditentukan dapat tercapai. Penilaian kinerja memegang peranan penting
diketahui efektivitas dari penetapan suatu strategi dan penerapannya dalam waktu
tertentu. Penilaian kinerja dapat mendeteksi kelemahan dan kekurangan yang
masih terdapat dalam perusahaan, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dimasa
mendatang (Hanuma, 2010).
Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting yang harus dilakukan oleh
perusahaan. Pengukuran kinerja ini bertujuan untuk melihat kinerja perusahaan
khususnya perbankan yang selama ini sudah berjalan, memberikan informasi yang
dapat digunakan untuk mengevaluasi dan mengembangkan kinerja. Seperti yang
kita ketahui, selama ini pengukuran kinerja yang digunakan adalah pengukuran
kinerja yang berfokus pada aspek keuangan dan kurang memperhatikan aspek
kinerja dari segi nonkeuangan. Sedangkan pengukuran kinerja yang diukur dari
aspek keuangan belum mampu mencerminkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan.
Hal tersebut dapat di atasi dengan menggunakan sistem pengukuran kinerja
yang dirancang oleh Kaplan dan Norton yaitu balance scorecard. Konsep
balance scorecard yang dibuat oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992 adalah sebuah metode penilaian kinerja yang mengukur aspek keuangan dan
nonkeuangan dari suatu perusahaan dengan menyesuaikan pada strategi dan
tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Dari percobaan penggunaan balance
scorecard pada tahun 1992, perusahaan-perusahaan yang ikut serta dalam penelitian tersebut menunjukkan pelipatgandaan kinerja keuangan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2011), balance scorecard adalah sekumpulan ukuran kinerja
3
pembelajaran dan pertumbuhan. Kata “balanced” dalam balance scorecard berarti bahwa dalam pengukuran kinerja harus terdapat keseimbangan (balance) antara
ukuran keuangan dan ukuran nonkeuangan (ukuran operasional). Manajer dituntut
untuk menghasilkan kinerja keuangan yang diakibatkan dari kinerja operasional.
Balance scorecard dimanfaatkan untuk menyeimbangkan usaha dan perhatian pada kinerja keuangan dan nonkeuangan, serta kinerja jangka pendek
dan kinerja jangka panjang. Balance scorecard cukup komprehensif dalam
mewujudkan kinerja dalam keempat perspektif tersebut, agar keberhasilan
keuangan yang dihasilkan bersifat berkesinambungan.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dalam penelitian ini penulis
mengambil judul “Analisis Kinerja Perusahaan dengan Menggunakan Metode
Balance Scorecard (Studi kasus di PT. BPR Chandra Muktiartha)” yang mereplikasi dari penelitian sebelumnya yaitu Arsenia Venda Laksmita tahun 2011 dengan judul penelitian “Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode
Balance Scorecard (Studi kasus di PT. Bank Jateng Cabang Utama Semarang)” dan Alfa Ray Cahyanigrum tahun 2014 dengan judul penelitian “Analisis
Pengukuran Kinerja dengan Menggunakan Metode Balance Scorecard (Studi kasus di KBPR Bank Pasar PATMA Klaten)”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
metode balance scorecard yang dilihat dari empat perspektif: keuangan,
pelanggan, proses bisnis internal, serta pertumbuhan dan pembelajaran?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja PT. BPR Chandra
Muktiartha apabila diukur dengan metode balance scorecard yang dilihat
dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta
pertumbuhan dan pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat
yang dapat berguna bagi beberapa pihak yang berkepentingan, yaitu:
1. Bagi Penulis
Manfaat penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang berguna
bagi penulis untuk memahami teori-teori mengenai pengukuran kinerja
dengan metode balance scorecard yang telah dipelajari serta dapat
menambah wawasan yang lebih luas bagi penulis.
2. Bagi PT. BPR Chandra Muktiartha
Hasil penelitian yang diberikan oleh penulis diharapkan dapat
memberikan informasi dan masukan yang dapat berguna bagi PT. BPR
Chandra Muktiartha dalam menilai kinerja perusahaan dengan penggunaan
5
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bacaan ilmiah bagi
mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta khususnya Fakultas
Ekonomi dalam penelitian-penelitian selanjutnya tentang balance
scorecard.
E.Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab II Landasan Teori
Bab ini menjelaskan tentang pengertian kinerja dan pengukuran
kinerja, pengertian bank, pengertian balance scorecard, aspek-aspek
yang diukur dalam balance scorecard meliputi: perspektif keuangan,
perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan.
Bab III Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data,
populasi dan sampel, instrumen pengujian data, serta teknik analisis
Bab IV Bab ini menjelaskan tentang data perusahaan terdiri dari gambaran
umum perusahaan meliputi: sejarah dan perkembangan perusahaan,
slogan, visi, misi, dan budaya perusahaan serta struktur organisasi.
Bab V Bab ini menjelaskan tentang analisis data yang diperoleh dari
perusahaan dengan menggunakan metode dan teknik yang sesuai
dengan teori yang sudah ada serta pembahasannya.
Bab VI Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran bagi
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja dan Pengukuran Kinerja
1. Kinerja
Menurut Mahsun et.al (2011: 141) kinerja (performance) adalah
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu
kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan
visi organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi.
Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut prestasi atau tingkat
keberhasilan individu maupun kelompok individu.
2. Pengukuran Kinerja
Menurut Robertson (2002) dalam Mahsun (2011), pengukuran
kinerja (performance measurement) adalah suatu proses penilaian
kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah ditentukan
sebelumnya, termasuk informasi atas efisiensi penggunaan sumber daya
dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa (seberapa
baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai seberapa
jauh pelanggan terpuaskan), hasil kegiatan dibandingkan dengan maksud
3. Manfaat Pengukuran Kinerja
Menurut Lynch dan Cross (1993) dalam Yuwono et.al (2006: 29),
manfaat sistem pengukuran kinerja yang baik adalah:
a. Menelusuri kinerja terhadap harapan pelanggan sehingga akan
membawa perusahaan lebih dekat pada pelanggannya dan membuat
seluruh orang dalam organisasi terlibat dalam upaya memberi
kepuasan kepada pelanggan.
b. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan sebagai bagian dari
mata-rantai pelanggan dan pemasok internal.
c. Mengidentifikasi berbagai pemborosan sekaligus mendorong
upaya-upaya pengurangan terhadap pemborosan tersebut.
d. Membuat suatu tujuan strategis yang biasanya masih kabur menjadi
lebih konkret sehingga mempercepat proses pembelajaran organisasi.
e. Membangun konsensus untuk melakukan suatu perubahan dengan
memberi penghargaan (reward) atas perilaku yang diharapkan
tersebut.
B. Bank
Pengertian bank menurut (Undang-undang No.10 Tahun 1998, Pasal 1)
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
9
Menurut Ismail (2010), berdasarkan jenis-jenis bank yang ditinjau dari
segi fungsinya dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Bank Sentral
Bank sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur
bank-bank yang ada dalam suatu negara. Bank sentral hanya ada satu di
setiap negara dan mempunyai kantor yang hampir di setiap provinsi.
Bank sentral yang ada di Indonesia adalah Bank Indonesia.
2. Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
3. Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Fungsi
BPR umumnya yaitu hanya memberikan pelayanan jasa dalam
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada
masyarakat. BPR tidak memberikan pelayanan dalam lalu lintas
pembayaran atau giral.
C. Pengertian Balance Scorecard
Menurut Kaplan dan Norton (2000: 16), balance scorecard adalah
diturunkan dari strategi perusahaan. Selain ukuran kinerja finansial masa lalu,
balance scorecard juga memperkenalkan pendorong kinrja finansial masa depan. Pendorong kinerja, yang meliputi perspektif pelanggan, proses bisnis
internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan, diturunkan dari proses
penerjemahan strategi perusahaan yang dilaksanakan secara eksplisit dan
ketat ke dalam berbagai tujuan dan ukuran yang nyata.
Menurut Anthony et.al. dalam Rangkuti (2011: 204), definisi dari
balance scorecard adalah ukuran dan sistem manajemen yang memandang kinerja suatu unit bisnis dari empat perspektif: keuangan, pelanggan, peroses
bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Sedangkan menurut
Charles H Brandon et.al. dalam Rangkuti (2011: 204), definisi balance
scorecard adalah pendekatan sistem untuk mengorganisasikan ukuran kinerja ke dalam kerangka yang terintegrasi dan mudah dipahami berdasarkan empat
perspektif berbeda (key variable) yang menetapkan sasaran perusahaan.
D. Aspek-aspek yang diukur dalam Balance Scorecard
Menurut Yuwono et.al. (2006: 31), empat aspek pengukur kinerja
menggunakan balance scorecard sebagai berikut:
1. Perspektif Keuangan
Pengukuran kinerja keuangan akan menunjukkan apakah
perencanaan dan pelaksanaan strategi memberikan perbaikan yang
mendasar bagi keuntungan perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan
11
bertumbuh (growth), bertahan (sustain), dan menuai (harvest). Tiap
tahapan memiliki sasaran yang berbeda, sehingga penekanan
pengukurannya berbeda pula.
a. Bertumbuh (Growth) adalah tahapan awal siklus kehidupan
perusahaan dimana perusahaan memiliki produk atau jasa yang
secara signifikan memiliki potensi pertumbuhan terbaik. Manajemen
terikat dengan komitmen untuk mengembangkan suatu produk/jasa
dan fasilitas produksi, menambah kemampuan operasi,
mengembangkan sistem, infrastuktur, dan jaringan distribusi yang
akan mendukung hubungan global, serta membina dan
mengembangkan hubungan dengan pelanggan. Dalam tahap
pertumbuhan, perusahaan biasanya beroperasi dengan arus kas yang
negatif dengan tingkat pengembalian modal yang rendah. Tolok ukur
kinerja yang cocok dalam tahap ini adalah, tingkat pertumbuhan
pendapatan atau penjualan dalam segmen pasar yang telah
ditargetkan.
b. Bertahan (Sustain) adalah tahapan kedua di mana perusahaan masih
melakukan investasi dalam reinvestasi dengan mengisyaratkan
tingkat pengembalian terbaik. Dalam tahap ini, perusahaan mencoba
mempertahankan pangsa pasar yang ada, bahkan
mengembangkannya. Investasi yang dilakukan umumnya diarahkan
untuk menghilangkan kemacetan, mengembangkan kapasitas, dan
keuangan pada tahap ini diarahkan pada besarnya tingkat
pengembalian atas investasi yang dilakukan.
c. Menuai (Harvest) dalah tahapan ketiga di mana perusahaan
benar-benar memanen/menuai hasil investasi di tahap-tahap sebelumnya.
Tidak ada lagi investasi besar, baik ekspansi maupun pembangunan
kemampuan baru, kecuali pengeluaran untuk pemeliharaan dan
perbaikan fasilitas. Sasaran keuangan utama dalam tahap ini,
sehingga diambil sebagai tolok ukur, adalah memaksimumkan arus
kas masuk dan pengurangan modal kerja.
Pengukuran kinerja keuangan untuk bank dapat diukur melalui rasio
rentabilitas dan rasio likuiditas sebagai berikut (Laksmita, 2011):
1) NPL (Non Performing Loan)
Rasio kredit diproksikan dengan NPL (Non Performing Loan),
yang merupakan perbandingan antara total kredit bermasalah terhadap
total kredit yang diberikan. Credit risk adalah risiko yang dihadapi bank
karena menyalurkan dananya dalam bentuk pinjaman kepada
masyarakat. Karena berbagai sebab, debitur mungkin saja menjadi tidak
memenuhi kewajibannya kepada bank seperti pembayaran pokok
pinjaman, pembayaran bunga, dan lain-lain.
2) Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio
13
kembali kewajiban kepada para nasabah yang telah menanamkan
dananya dengan kredit yang diberikan kepada para debiturnya.
3) Rasio Rentabilitas (Rasio Profitabilitas)
Rasio rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau
mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh
bank yang bersangkutan. Rasio yang digunakan sebagai berikut:
a) Net Profit Margin
Menurut Weston dan Copeland (1998), net profit margin
merupakan perbandingan antara laba bersih dengan penjualan.
Rasio ini sangat penting bagi manajer operasi karena
mencerminkan strategi penetapan harga penjualan yang diterapkan
perusahaan dan kemampuannya untuk mengendalikan beban usaha.
Semakin besar net profit margin berarti semakin efisien perusahaan
tersebut dalam mengeluarkan biaya-biaya sehubungan dengan
kegiatan operasinya.
b) Return On Assets (ROA)
Menurut Riyadi (2006), return on assets adalah perbandingan
antara keuntungan ebelum biaya bunga dan pajak (EBIT = Earning
before interest and taxes) dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan
dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan
keuntungan, dengan menggunakan data yang ada pada Neraca dan
c) Rasio Efisiensi (Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional)
Rasio efisiensi (BOPO) merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan
kegiatan operasinya atau rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional
terhadap pendapatan operasional.
2. Perspektif Pelanggan
Filosofi manajemen terkini telah menunjukkan peningkatan pengakuan
atas pentingnya fokus pelanggan dan kepuasan pelanggan. Perspektif ini
merupakan indikator utama. Jika pelanggan tidak puas mereka akan mencari
produsen lain yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Kinerja yang buruk dari
perspektif ini akan menurunkan jumlah pelanggan di masa depan meskipun
saat ini kinerja keuangan terlihat baik.
Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran, yaitu:
a. Pengukuran inti pelanggan (customer core measurement)
1) Pangsa pasar (market share)
Pengukuran ini mencerminkan bagian yang dikuasai perusahaan atas
keseluruhan pasar yang ada, yang meliputi: jumlah pelanggan, jumlah
15
2) Retensi pelanggan (customer retention)
Mengukur tingkat di mana perusahaan dapat mempertahankan
hubungan dengan konsumen. Dalam hal ini, retensi pelanggan dapat
dihitung dengan cara membagi jumlah pelanggan lama/total pelanggan.
3) Akuisisi pelanggan (customer acquisition)
Mengukur tingkat di mana suatu unit bisnis mampu menarik
pelanggan baru atau memenangkan bisnis baru. Hal ini bisa diukur dengan
cara menghitung jumlah pelanggan baru/total pelanggan secara
keseluruhan.
4) Kepuasan pelanggan (customer satisfaction)
Pengaruh timbal balik dari hasil yang diberikan oleh perusahaan.
Kepuasan pelanggan ini tidak bisa ditekan berlebihan.
5) Keuntungan pelanggan (customer profitability)
Mengukur laba bersih dari seorang pelanggan atau segmen setelah
dikurangi biaya yang khusus diperlukan untuk mendukung pelanggan
tersebut.
b. Proporsi nilai pelanggan (customer value proposition)
1) Atribut layanan produk (product/service attributes)
Meliputi fungsi dari produk atau jasa, harga, dan kualitas. Pelanggan
memiliki preferensi yang berbeda-beda atas produk yang ditawarkan.
Perusahaan harus mengidentifikasikan apa yang diinginkan pelanggan atas
2) Hubungan pelanggan (customer relationship)
Menyangkut perasaan pelanggan terhadap proses pembelian produk
yang ditawarkan perusahaan. Perasaan konsumen ini sangat dipengaruhi
oleh responsivitas dan komitmen perusahaan terhadap pelanggan berkaitan
dengan masalah waktu penyampaian.
3) Citra dan reputasi (image and reputation)
Menggambarkan faktor-faktor intangible yang menarik seorang
konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Membangun image dan
reputasi dapat dilakukan melalui iklan dan menjaga kualitas seperti yang
dijanjkan.
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Analisis proses bisnis internal perusahaan dilakukan dengan
menggunakan analisis rantai nilai (value-chain). Manajemen mengidentifikasi
proses internal bisnis yang kritis yang harus diunggulkan perusahaan.
Scorecard dalam perspektif ini memungkinkan manajer untuk mengetahui seberapa baik bisnis mereka berjalan dan apakah produk dan atau jasa mereka
sesuai dengan spesifikasi pelanggan.
Menurut Rangkuti (2011: 102) proses internal bisnis dapat diukur
melalui indikator:
a. Proses inovasi
Proses inovasi adalah proses di mana perusahaan mampu memahami
17
b. Proses operasi
Proses operasi adalah proses untuk membuat dan menyampaikan
produk jasa. Pengukuran kinerja yang terkait dalam proses operasi
dikelompokkan pada waktu, kualitas, dan biaya.
c. Proses pelayanan purna jual
Proses ini merupakan jasa pelayanan pada pelanggan setelah
penjualan produk jasa tersebut dilakukan. Perusahaan dapat mengukur
apakah upayanya dalam pelayanan purna jual ini telah memenuhi harapan
pelanggan, dengan menggunakan tolok ukur yang bersifat kualitas, biaya,
dan waktu seperti yang dilakukan dalam proses operasi. Untuk siklus
waktu, perusahaan dapat menggunakan pengukuran waktu dari saat
keluhan pelanggan diterima hingga keluhan tersebut diselesaikan.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Proses pembelajaran dan pertumbuhan bersumber dari faktor sumber
daya manusia, sistem, dan prosedur organisasi. Termasuk dalam perspektif ini
adalah pelatihan pegawai dan budaya perusahaan yang berhubungan dengan
perbaikan individu dan organisasi. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
merupakan fondasi keberhasilan bagi knowledge-worker organization dengan
tetap memperhatikan faktor sistem dan organisasi. Hasil dari pengukuran
ketiga perspektif sebelumnya biasanya akan menunjukkan kesenjangan yang
besar antara kemampuan orang, sistem, dan prosedur yang ada saat ini dengan
Menurut Kaplan dan Norton dalam Rangkuti (2011), “learning” lebih
sekedar “training” karena pembelajaran meliputi pula proses “mentoring dan
tutoring”, seperti kemudahan dalam komunikasi di segenap pegawai yang
memungkinkan mereka untuk siap membantu jika dibutuhkan. Dalam
perspektif ini, perusahaan melihat tolok ukur sebagai berikut:
a. Kemampuan karyawan
Perencanaan dan upaya implementasi pelatihan ulang pegawai yang
menjamin kecerdasan dan kreativitasnya dapat dimobilisasi untuk
mencapai tujuan organisasi.
b. Kemampuan sistem informasi
Dengan kemampuan sistem informasi yang memadai, kebutuhan
seluruh tingkatan manajemen dan pegawai atas informasi yang akurat dan
tepat waktu dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya.
c. Motivasi, pemberdayaan, dan keselarasan
Perspektif ini penting untuk menjamin adanya proses yang
berkesinambungan terhadap upaya pemberian motivasi dan inisiatif yang
sebesar-besarnya bagi pegawai. Paradigma manajemen terbaru
menjelaskan bahwa proses pembelajaran sangat penting bagi pegawai
untuk melakukan trial and error sehingga turbulensi lingkungan
sama-sama dicoba-kenali tidak saja oleh jenjang manajemen strategis tetapi juga
oleh segenap pegawai di dalam organisasi sesuai kompetensinya
19
Dalam menentukan tujuan dan ukuran yang berkaitan dengan kemampuan
karyawan ada tiga hal yang dipertimbangkan pada penelitian ini yaitu (Zudia,
2010):
1. Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan adalah suatu ukuran hasil, dampak keseluruhan
usaha peningkatan moral dan keahlian karyawan, inovasi, dan kepuasan
pelanggan. Tujuannya adalah membandingkan keluaran yang dihasilkan oleh
para karyawan dengan jumlah yang dikerahkan untuk menghasilkan keluaran
tersebut. Ada banyak cara untuk mengukur produktivitas kerja dan salah satu
ukuran produktivitas yang paling sederhana adalah pendapatan perkapita.
2. Persentase Pelatihan Karyawan yang Terampil
Pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan
prioritas yang perlu diperhatikan. Hal ini dilakukan dalam upaya untuk
meningkatkan kompetensi dalam mengelola manajemen, sehingga karyawan
terus dapat berkembang dan terampil di masing-masing unit kerja.
3. Kepuasan Karyawan
Kepuasan kerja secara keseluruhan saat ini dipandang sangat penting
oleh sebagian besar perusahaan dan hal ini merupakan pra-kondisi untuk
meningkatkan produktivitas, daya tanggap mutu, dan layanan pelanggan.
Kepuasan karyawan dapat tercapai apabila pihak manajer dapat melakukan
E. Keunggulan Balance Scorecard
Menurut Rangkuti (2011: 94), beberapa keunggulan utama sistem balance
scorecard dalam mendukung proses manajemen strategis antara lain:
a. Memotivasi personel untuk berpikir dan bertindak strategis. Untuk
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, personel perlu menempuh
langkah-langkah strategis dalam hal permodalan yang memerlukan
langkah besar berjangka panjang. Selain itu sistem ini juga menuntut
personel untuk mencari inisiatif-inisiatif strategis dalam mewujudkan
sasaran-sasaran yang telah ditetapkan.
b. Menghasilkan program kerja yang menyeluruh. Sistem balance scorecard
merumuskan sasaran strategis melalui keempat perspektif. Ketiga
perspektif nonkeuangan hendaknya dipicu dari aspek keuangan.
c. Menghasilkan bussines plan yang terintegrasi. Sistem balance scorecard
dapat menghasilkan dua macam integrasi : (a) integrasi antara visi dan
misi perusahan dengan program dan (b) integrasi program dengan rencana
21
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data berupa keterangan-keterangan
menggunakan metode deskriptif yaitu proses pemecahan masalah dengan
menjabarkan kondisi subjek dan objek pada periode penelitian berdasarkan
fakta-fakta sebagaimana adanya dengan metode pengukuran balance
scorecard dan aspek-aspek manajemen pada PT. BPR Chandra Muktiartha.
2. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berupa angka-angka secara tertulis
seperti data keuangan (laporan neraca dan laba rugi konsolidasian tahun
2013-2015) PT. BPR Chandra Muktiartha.
B.Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. BPR Chandra Muktiartha, yang
beralamat di Jalan Gedong Kuning No. 157, Banguntapan, Kota
Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta.
C. Sumber Data
1. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung di tempat penelitian atau
tempat yang menjadi objek penelitian. Data primer yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu hasil pengamatan dan pencatatan yang
diperoleh selama pelaksanaan penelitian.
2. Data Sekunder
Data pendukung yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung.
Misalnya dari data atau dokumen-dokumen perusahaan yang
berhubungan dengan objek penelitian.
D. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
a. Manajer PT. BPR Chandra Muktiartha.
b. Karyawan PT. BPR Chandra Muktiartha.
c. Nasabah PT. BPR Chandra Muktiartha.
2. Objek Penelitian
a. Laporan keuangan neraca dan laba rugi konsolidasian PT. BPR
Chandra Muktiartha periode 2013-2015.
b. Data jumlah karyawan dan nasabah PT. BPR Chandra Muktiartha
periode 2013-2015.
23
E. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai
berikut:
1. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan
penelitian terhadap data PT. BPR Chandra Muktiartha. Data tersebut
meliputi data keuangan tahun 2013-2015, data nasabah tahun 2013-2015,
data karyawan tahun 2013-2015, struktur organisasi, dan gambaran
umum tentang PT. BPR Chandra Muktiartha.
2. Kuesioner
Kuesioner ini akan diberikan kepada karyawan PT. BPR Chandra
Muktiartha agar penelitian ini dapat tepat dan akurat. Peneliti
menggunakan kuesioner yang mengacu pada skripsi Zudia 2010.
3. Wawancara
Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara tidak
terstruktur. Wawancara tidak struktur menurut Sugiyono (2000: 132),
adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan
hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Dari
hasil wawancara data yang diperoleh adalah perkembangan PT. BPR
F. Populasi dan sampel
Populasi menurut Sugiyono (2000: 72) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Sampel menurut Sugiyono (2000: 73) adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dan
sampel yang diambil pada penelitian ini adalah karyawan dan nasabah PT.
BPR Chandra Muktiartha. Sedangkan teknik sampling yang digunakan oleh
penulis dalam penelitian ini adalah teknik sampling aksidental menurut
Sugiyono (2000: 77) yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, di
mana siapa saja (karyawan dan nasabah) yang secara kebetulan bertemu
dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang
kebetulan ditemui cocok sebagai sumber data. Sampel telah ditentukan oleh
kebijakan PT. BPR Chandra Muktiartha untuk menyebarkan beberapa
kuesioner di kantor pusat dan kantor cabang.
G. Teknik Analisis Data
1. Perspektif Keuangan
Pengukuran yang terkait dengan perspektif keuangan yaitu dengan
menggunakan rasio keuangan yaitu (Laksmita, 2011):
a. NPL (Non Performing Loan)
Rasio kredit diproksikan dengan non performing loan (NPL),
25
terhadap total kredit yang diberikan. Rumusnya adalah sebagai
berikut:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011,
standar terbaik NPL yaitu < 5%. Jika NPL > 5% dikatakan tidak
baik.
b. Rasio Likuiditas
Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam
membayar semua utang jangka pendek. LDR (Loan to Deposit
Ratio) adalah rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank dengan cara membagi seluruh jumlah kredit yang diberikan
oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank (dana pihak ketiga
seperti tabungan, giro, dan deposito). Rumus mencari rasio LDR
adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 13/24/DPNP/2011
standar terbaik LDR (Loan to Deposit Ratio) adalah 85-110%.
c. Rasio Rentabilitas (Rasio Profitabilitas)
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan keuntungan pada tingkat penjualan aset dan
1) Profit Margin
Rasio ini menggambarkan laba bersih yang diperoleh oleh Bank
untuk setiap pendapatan. Dengan rumus:
Semakin tinggi nilai profit margin maka akan semakin baik, karena
dianggap perusahaan cukup baik dalam memperoleh laba.
2) ROA ( Return On Asset )
Rasio ini menggambarkan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dari seluruh aktiva yang dimiliki. Rumus
untuk mencari ROA adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 ROA
(Return on Asset) dikatakan sangat baik jika ROA ≥ 2%, ROA antara 1,25-2% dikategorikan baik, ROA antara 0,5-1,25% dapat
dikategorikan cukup baik, ROA antara 0-0,5% dikategorikan kurang baik, ROA ≤ 0% dapat dikategorikan tidak baik.
3) BOPO (Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi)
Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari total
beban bunga dan total beban operasional. Pendapatan operasional
adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total pendapatan
operasional lainnya. Rumus untuk mencari BOPO adalah sebagai
27
Standar ketentuan yang ditetapkan oleh Peraturan Bank Indonesia
Nomor 13/24/DPNP/2011 untuk rasio BOPO terbaik sebesar 92-94%.
Jika nilai rasio BOPO berada < 92% adalah baik, dan dikatakan tidak
baik jika berada > 94%.
2. Perspektif Pelanggan
Pengukuran terkait dalam pelanggan meliputi customer core
manajemen dan customer value proposition. Tujuan dari pengukuran perspektif pelanggan adalah untuk mengetahui seberapa banyak pelanggan
yang ada dan seberapa besar kepuasan pelanggan terhadap PT. BPR Chandra
Muktiartha. Dalam perspektif pelanggan rasio yang dapat dihitung adalah
sebagai berikut:
a. Pangsa Pasar
Pengukuran pangsa pasar dapat dianalisis secara deskriptif melalui
data sekunder pangsa pasar PT. BPR Chandra Muktiartha. Pengukuran
ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentase penguasaan
pangsa pasar dibandingkan bank umum lainnya. Semakin tinggi
persentase nilai pangsa pasar, berarti semakin baik penguasaan segmen
pasarnya. Rumus untuk menghitung tingkat penguasaan segmen pasar
b. Retensi Pelanggan
Retensi pelanggan adalah kondisi dimana perusahaan mampu
mempertahankan pelanggan lamanya (Rangkuti, 2011). Dalam hal ini,
retensi pelanggan dapat dihitung dengan cara:
c. Akuisisi Pelanggan
Akuisisi pelanggan adalah tambahan pelanggan baru, hal ini
merupakan kondisi dimana perusahaan mampu memenangkan atau
merebut pelanggan baru dari pesaing (Rangkuti, 2011). Akuisisi
pelanggan dapat dihitung dengan cara:
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
a. Proses Inovasi
Pengukuran proses inovasi di PT. BPR Chandra Muktiartha dapat
dianalisis secara deskriptif melalui data sekunder. Proses inovasi
bertujuan untuk memahami perkembangan layanan produk & jasa yang
telah diberikan PT. BPR Chandra Muktiartha kepada nasabah. Hal ini
dapat dilakukan dengan mengukur peningkatan jaringan unit kerja
seperti kantor cabang pembantu, layanan ATM, dan lain-lain dengan
cara membandingkan peningkatan jaringan unit kerja dengan terhadap
29
(Network Growth Ratio) maka akan semakin baik. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut (Laksmita 2011):
b. Proses Operasi
Pengukuran dapat dilakukan dengan menggunakan rasio AETR
(Adminidtrative Expense to Total Revenue) yang bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu dan biaya
proses atas transaksi yang dilakukan PT. BPR Chandra Muktiartha.
Rumus untuk menghitung proses operasi pelayanan ini dapat
menggunakan rumus AETR (Administrative Expense to Total Revenue):
Standar terbaik nilai AETR adalah antara 8,5%-10%. Artinya, bank
dapat mengendalikan biaya administrasi dengan tetap memberikan
pelayanan yang baik (Rangkuti, 2011). AETR dikatakan tidak baik jika
> 12%, dikatakan cukup baik jika berada di 10%-12%, dikatakan baik
jika < 8,5%.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
a. Produktivitas Karyawan
Produktivitas karyawan merupakan kemampuan karyawan
dalam menghasilkan laba bagi perbankan. Semakin tinggi tingkat
karyawan. Untuk mengukur produktivitas karyawan dapat
menggunakan rumus (Laksmita, 2011):
Persentase produktivitas karyawan menunjukkan besarnya laba usaha
yang dihasilkan oleh satu karyawan. Laba operasi merupakan laba
yang diperoleh melalui pendapatan usaha yang dijalankan yang telah
dikurangi dengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam
memperoleh pendapatan usaha tersebut. Sedangkan jumlah karyawan
merupakan jumlah karyawan dari PT. BPR Chandra Muktiartha secara
keseluruhan pada tahun yang bersangkutan.
b. Retensi Karyawan
Retensi karyawan diukur oleh persentase perputaran karyawan.
Pengukuran ini bertujuan untuk mempertahankan karyawan potensial
yang dimiliki oleh perusahaan agar tetap loyal kepada perusahaan.
Retensi karyawan dapat diukur dengan menggunakan rumus
(Cahyanigrum, 2014):
Persentase retensi karyawan menunjukkan besarnya jumlah karyawan yang
masuk dan keluar setiap tahun dari total karyawan setiap tahunnya. Jumlah
31
karyawan yang keluar merupakan jumlah karyawan yang keluar karena
meninggal, pensiun, dan mengundurkan diri.
c. Tingkat Pelatihan Karyawan
Tolok ukur yang digunakan untuk mengukur seberapa sering
perusahaan memberikan pelatihan dan pengembangan kepada sumber daya
manusia yang dimilikinya. Tingkat pelatihan karyawan dapat diukur
menggunakan rumus (Laksmita, 2011):
Semakin tinggi tingkat pelatihan karyawan maka akan semakin baik, karena
dianggap perbankan cukup baik dalam mengelola karyawannya yang
bertujuan untuk peningkatan kinerja perbankan.
d. Tingkat Kepuasan Karyawan
Selain dilihat dari tingkat produktivitas karyawan, retensi karyawan,
dan pelatihan karyawan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan
ini, peneliti juga menggunakan analisis kuantitatif dan deskriptif melalui
multiattribute attitude models. Dalam model atribut ini, sikap keseluruhan terhadap suatu objek adalah fungsi dua faktor, yaitu: kekuatan kepercayaan
menonjol yang diasosiasikan dengan objek dan evaluasi atas kepercayaan
tersebut (Peter, J. Paul dan Jerry C. Olson 2013: 138). Langkah-langkah
analisis MAM adalah sebagai berikut:
1) Menghitung bobot rata-rata masing-masing atribut (Wi) dengan rumus:
2) Menentukan skala sikap dalam bentuk skor dengan angka 1-5,
urutannya dapat dilihat pada tabel:
Tabel 3.1 Skala sikap pada Perspektif Karyawan
No Jawaban Responden Skala Sikap
1 Sangat Setuju atau Sangat Berharap 5
2 Setuju atau Berharap 4
3 Cukup Setuju atau Cukup Berharap 3
4 Tidak Setuju atau Tidak Berharap 2
5 Sangat Tidak Setuju atau Sangat Tidak Berharap 1
3) Mencari nilai ideal dan nilai belief, digunakan rumus sebagai berikut: Nilai ideal = Skor x absolut responden ideal masing-masing alternatif jawaban.
Nilai belief = Skor x absolut responden belief masing-masing alternatif jawaban.
Kemudian mencari nilai ideal rata-rata dan belief rata-rata:
4) Memasukkan data ideal dan belief ke dalam tabel, kemudian dihitung ke dalam model
5) Menghitung sikap karyawan dengan menggunakan rumus:
- |
Keterangan:
Sikap responden secara keseluruhan terhadap suatu objek
: Bobot rata-rata yang diberikan responden terhadap atribut i
: Nilai ideal rata-rata konsumen pada atribut i
: Nilai belief rata-rata konsumen pada atribut i
33
6) Hasil perhitungan dari langkah sebelumnya diinterprestasikan menggunakan skala likert, dengan:
Sikap(x-1) x 100 dan hasilnya (5-1) x 100 = 400 Hal ini dapat dilihat dengan skala sikap di bawah ini:
0 80 160 240 320 400
Keterangan:
0 – 80 : Sangat Puas 81 – 160 : Puas 161 – 240 : Cukup Puas 240 – 320 : Tidak Puas 321 – 400 : Sangat Tidak Puas
Hasil perhitungan skala sikap secara keseluruhan dapat diartikan jika
skala semakin kecil atau mendekati 0 sampai 80, maka menunjukkan tingkat
kepuasan karyawan semakin positif. Tingkat kepuasan karyawan yang
semakin positif mencerminkan responden semakin puas bekerja di PT. BPR
Chandra Muktiartha.
H. Pengujian Kualitas Data
1. Pengujian Validitas
Menurut Ghozali (2006: 52), uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid
jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas yang digunakan
adalah dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor
valid jika korelasi antara masing-masing indikator menunjukkan hasil
yang signifikan. Pengujian instrument penelitian ini dengan cara
menghitung korelasi menggunakan teknik korelasi pearson dengan tingkat
signifikan sebesar 5%.
2. Pengujian Reliabilitas
Menurut Ghozali (2006: 47), suatu kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas menggunakan metode
one shot (pengukuran sekali saja) dengan uji statistic cronbach’s alpha dari masing-masing instrument dalam suatu variabel. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach’s alpha > 0,
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan BPR Chandra Muktiartha
BPR Chandra Muktiartha didirikan pada tanggal 13 April 1993 oleh
seorang pengusaha asal Yogyakarta bernama Chandra Budi Raden. Sesuai
dengan nama pendirinya, maka perusahaan ini pada awalnya diberi nama
BPR Chandra Mulia. Pada tanggal 23 september 1997 dilakukan penjualan
saham perusahaan dan berganti kepemilikan yang diikuti dengan perubahan
nama menjadi BPR Chandra Muktiartha.
B. Visi dan Misi BPR Chandra Muktiartha
1. Visi
a. Sehat
1) Sehat menurut ketentuan Bank Indonesia dan ketentuan lain yang
berlaku
2) Sehat wawasan berpikir sumber daya manusianya
3) Sehat perilaku bisnisnya.
b. Besar
1) Besar volume usaha bisnisnya baik berupa aset maupun laba
2) Besar jiwanya (bisnis, lembaga, dan SDM)
c. Kuat
2) Kuat Customer Image-nya
3) Kuat jaringan usahanya
4) Kuat dukungannya.
2. Misi
a. Meningkatkan peran BPR sebagai lembaga intermediasi perbankan
dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya di
Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.
b. Memberikan fasilitas dan layanan perbankan khususnya bagi
pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) –
Small and Medium Enterprises.
c. Memberikan pelayanan perbankan yang dinamis dan profesional
dengan didukung sistem pengelolaan yang baik dan sehat serta sumber
daya manusia yang berkualitas.
d. Memberikan hasil usaha yang layak kepada pemegang saham.
C. Produk BPR Chandra Muktiartha
1. Jenis Kredit (berdasarkan cara pembayarannya)
a. Kredit Angsuran, yaitu nasabah peminjam setiap bulan melakukan
pembayaran secara rutin (mengangsur) baik pokok maupun bunga
pinjaman sampai dengan jatuh tempo kredit, sesuai dengan perjanjian
37
b. Kredit Berjangka, yaitu nasabah pinjaman setiap bulan hanya
membayar bunga pinjaman saja. Pokok pinjaman dibayarkan pada saat
kredit jatuh tempo bersamaan dengan bunga pada bulan terakhir.
2. Jenis Kredit (berdasarkan tujuan penggunaan/ kegunaannya)
a. Kredit Investasi, yaitu kredit yang biasanya digunakan untuk keperluan
perluasan usaha atau membangun proyek/pabrik baru atau pembelian
alat-alat/mesin utama untuk menjalankan produksi di mana masa
pemakaiannya untuk suatu periode yang relatif lebih lama dan
biasanya kegunaan kredit ini adalah untuk kegiatan utama suatu
perusahaan .
b. Kredit Modal Kerja, yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan
meningkatkan produksi dalam operasionalnya. Contoh kredit modal
kerja diberikan untuk membeli bahan baku, membayar gaji pegawai
atau biaya-biaya lainnya yang berkaitan dengan proses produksi
perusahaan. Kredit modal kerja merupakan kredit yang dicairkan untuk
mendukung kredit investasi yang sudah ada
c. Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang digunakan bukan untuk
peningkatan produksi melainkan dipakai untuk pemenuhan kebutuhan
secara pribadi.
D. Tugas Dan Tanggung jawab
1. Staff Accounting
1) Mengatur dan melaksanakan pengiriman laporan rekening koran
bulanan, tepat pada waktunya;
2) Mengatur dan mengadakan pemisahan rekening-rekening yang
tidak aktif dari rekening-rekening yang aktif (berjalan) dan
memeriksa pada waktu pengaktifan kembali secara
periodik/berkala;
3) Melakukan perhitungan bunga, pajak, dan beban-beban lain
sebelum dicatat dalam kartu-kartu yang bersangkutan;
4) Membuat dan menyusun laporan-laporan keuangan secara
berkala yang ditujukan secara internal dan eksternal;
5) Berkoordinasi dengan unit-unit kerja yang lain;
6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh Kepala
Kantor Pusat.
b. Tanggung jawab Staff Accounting adalah sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan dan kebenaran terhadap
pencatatan transaksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
yang dikeluarkan oleh Direksi;
2) Bertanggung jawab atas kelengkapan bukti-bukti mutasi dan
kebenaran pencatatan ke dalam rekening-rekening yang
bersangkutan;
3) Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan dengan baik;
39
2. Staff Administrasi Kredit
a.Tugas Staff Administrasi Kredit adalah sebagai berikut :
1) Senantiasa mengikuti perkembangan mengenai kebijakan-kebijakan,
peraturan-peraturan dan prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh
Direksi, Bank Indonesia, yang berhubungan dengan kegiatan di
bidang perkreditan.
2)Melakukan pemeriksaan kebenaran dan kelengkapan dokumen kredit
yang telah disetujui dan akan dilakukan pencairan;
3)Mempersiapkan cetakan dokumen terkait dengan proses pencairan,
seperti Surat Perjanjian Kredit (SPK), Surat Kuasa, Akta Pengikatan
Agunan (berkoordinasi dengan Notaris rekanan BPR), Formulir
asuransi, dll;
4)Melakukan penginputan data kredit ke sistem secara tepat dan benar;
5)Menghitung dan membuat perintah pembukuan mengenai angsuran,
pelunasan, bea meterai kredit, ongkos administrasi kredit, bunga atas
pemberian kredit dan biaya-biaya bank lainnya yang berhubungan
dengan pemberian, perpanjangan kredit dan perubahan kredit
(restructuring, reconditioning, atau rescheduling);
6)Menatausahakan dengan baik :
a) Berkas debitur, perjanjian kredit.
dijadikan sebagai jaminan kredit.
c) Memantau jalannya kredit (pembayaran angsuran dan bunga)
setiap debitur.
7) Selalu memanfaatkan informasi yang uptodate mengenai orang/perusahaan
yang masuk dalam daftar hitam dan daftar kredit macet.
8) Membuat dan menyusun laporan-laporan secara berkala yang ditujukan
secara internal dan eksternal serta membantu menyusun rencana kerja dan
anggaran perkreditan;
9) Berkoordinasi dengan unit-unit kerja yang lain.
10)Melaksanakan tugas-tugas lainya yang ditetapkan oleh Kepala Kantor
Pusat.
b. Tanggung jawab Staff Administrasi Kredit adalah sebagai berikut :
1) Bertanggung jawab atas pelaksanaan tertib administrasi kredit yang telah
diberikan;
2) Melaksanakan tugas-tugas yang telah ditetapkan dengan baik;
3) Menjaga nama baik perusahaan.
3. Account Officer
a. Tugas Account Officer adalah sebagai berikut :
1) Senantiasa mengikuti perkembangan mengenai kebijakan-kebijakan
dan peraturan-peraturan di bidang perkreditan yang dikeluarkan oleh
41
2) Bersama-sama dengan Team Leader Pemasaran Kredit, mengoptimalkan
potensi area pemasaran yang menjadi fokus utama pemasaran yakni
wilayah Kabupaten Bantul dan sekitarnya dengan program-program
pemasaran yang telah disusun;
3) Secara pro aktif mencari nasabah baru melalui visitasi, telephone, dan
bentuk-bentuk kegiatan marketing lainnya;
4) Membuat rencana kegiatan pemasaran dan pembinaan nasabah secara
harian;
5) Melakukan pengolahan terhadap aplikasi kredit yang telah diajukan oleh
nasabah/calon nasabah, melakukan penilaian kelayakan dan pengusulan
kredit, sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku pada
perusahaan Pihak Kedua;
6) Mengawasi pelaksanaan penggunaan kredit yang telah diberikan,
menyampaikan saran-saran kepada Team Leader Pemasaran Kredit
mengenai hal-hal yang ditemui yang mempengaruhi kelancaran kredit
serta memberikan usulan-usulan perencanaan penanganan kredit
bermasalah;
7) Membina hubungan yang baik dengan nasabah;
8) Memelihara nasabah yang telah ada (exist) untuk dapat melaukan repeat
order ataupun menawarkan coss selling;
9) Melaksanakan tugas-tugas lainya yang ditetapkan oleh Team Leader