Bab ini berisi kesimpulan dan saran pada sistem. DAFTAR PUSTAKA
7
II.1. SMS Gateway
SMS Gateway merupakan sebuah perangkat lunak yang dipergunakan untuk memanage atau sebagai penghubung lalu lintas data-data SMS, baik SMS yang diterima dan yang akan dikirimkan dari atau ke peralatan mobile(HP, PDA phone, dll). SMS Gateway bekerja dengan cara menghubungkan handphone (GSM Modem) yang memiliki fasilitas SMS dengan komputer (PC). Dimana keduanya dihubungkan dengan kabel data dari handphone yang juga sesuai dengan serial port yang ada di PC. Beberapa contoh dari perangkat lunak SMS Gateway ini adalah Gammu, Kannel, Gnokii,SMS Tools, NowSMS, Ozeki dan
lain-lain.
SMS Gateway ini dibutuhkan untuk menjembatani antar SMSC dan membolehkan untuk berkomunikasi dengan SMSC (telkomsel, indosat, dll). Dimana SMSC adalah pusat layanan operator SMSC akan menghantar pesan (SMS) tersebut kepada SMS Gateway (sesuai dengan nomor yang telah disewa) dengan menggunakan protokol yang khusus. Dan berdasarkan keyword yang telah dituliskan pada SMS, maka sistem SMS Gateway akan menghantar SMS tersebut ke URL yang telah ditentukan. SMS Gateway juga menyediakan interface yang mudah dan standar.
Gateway melalui Internet menggunakan standard HTTP GET atau HTTPS (untuk
komunikasi yang aman). Aplikasi –aplikasi yang menggunakan SMS dapat menghantar SMS reply kepada pelanggan melalui SMS Gateway tersebut. Dan pengguna aplikasi SMS dapat menentukan besarnya biaya (charging) yang akan dikenakan kepada pelanggan. Biasanya telah ditentukan regulasi biayanya (microcharging mechanism), contoh Rp 0 (gratis); Rp 500,- ; Rp 1000,- ; Rp2000,- dst.
Suatu perangkat lunak SMS Gateway biasanya support untuk pesan yang berupa teks, unicode character, dan juga smart messaging (ringtone, picture message, logo operator,dll).
SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran Informasi dengan menggunakan layanan SMS. Dengan menggunakan SMS Gateway maka penyebaran pesan ke ratusan nomor dapat dilakukan secara otomatis dan cepat yang langsung terhubung dengan database nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan nomor dan pesan di ponsel karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari database tersebut. Selain itu , dengan adanya SMS Gateway anda dapat mengautomisasi pesan-pesan yang ingin dikirim. Dengan menggunakan program tambahan yang dapat dibuat sendiri, pengirim pesan dapat lebih fleksibel dalam mengirim berita karena biasanya pesan yang ingin dikirim berbeda-beda untuk masing-masing penerimanya.
II.2. Gammu
Gammu (menurut www.Gammu.org, 2009) merupakan suatu proyek yang meliputi aplikasi, skrip, dan drivers yang dapat digunakan untuk mengelola berbagai fungsi dalam telepon seluler dan alat sejenisnya. Saat ini Gammu telah menyediakan codebase yang stabil dan matang untuk berbagai macam model telepon yang tersedia di pasaran dibandingkan dengan project sejenis. Gammu merupakan project yang berlisensi GNU GPL 2 sehingga menjamin kebebasan menggunakan tool ini tanpa perlu takut dengan masalah legalitas dan biaya yang mahal yang harus dikeluarkan karena Gammu merupakan perangkat lunak open source.
Gammu bukanlah merupakan sebuah aplikasi, melainkan sebuah proyek atau modul yang salah satu didalamnya terdapat aplikasi sehingga Gammu bisa digabungkan dengan berbagai bahasa pemrograman misalnya untuk membangun website dapat digabungkan dengan PHP, ASP, JSP, dan sebagainya. Sedangkan
untuk aplikasi desktop bisa digabungkan dengan bahasa pemrograman Delphi, Visual Basic ataupun Java. Dalam penyimpanan database, Gammu menggunakan MySQL.
Gammu mendukung berbagai macam model telepon seluler dengan berbagai jenis koneksi dan tipe. Beberapa tipe telepon seluler yang kompatibel dengan Gammu adalah sebagai berikut:
1. Nokia
Terutama Nokia dari generasi DCT3 dan DCT4 menggunakan sistem operasi Nokia. Contohnya Nokia dengan tipe : 3210, 3310, 3315,
3410, 5110, 5130, 6110, 6130, 6150, 6210, 7110, 8210, 3100, 3510, 3510i, 6220, 6230, 6310, 6310i, 6510, 6610, 7210, 8310,dsb. Siemens, Sony Ericsson, Nokia, Alcatel models Alcatel from BE5/BF5/BH4 generation - for example 501, 511, 512 some functions with OBEX and Symbian devices
2. Sony Ericcson 3. Siemens 4. Alcatel
Model Alcatel dari generasi BE5/BF5/BH4. Sebagai contohnya 501, 511, 512 beberapa fungsi dengan OBEX and alat Symbian.
Jenis koneksinya pun dapat menggunakan kabel data dari telepon seluler tersebut ataupun yang kompetibel dengan telepon seluler dan Gammu.
Aplikasi Gammu ini dapat berjalan di sistem operasi Windows maupun pada Linux base. Sehingga Gammu memiliki versi tertentu untuk membedakan Gammu yang dipakai di Windows atau di Linux dan untuk mengetahui versi Gammu yang baru atau yang lama.
Gammu juga mendukung mode daemon untuk mengirim dan menerima SMS. Selain itu, program Gammu bisa bekerja dengan kontak, kalender, filesysitem, radio, kamera dan lain-lain.
Adapun beberapa kelebihan Gammu adalah sebagai berikut: 1. Gammu merupakan perangkat lunak yang open source.
2. Gammu bisa berjalan di sistem operasi Windows ataupun Linux.
4. Banyak bahasa pemrograman yang bisa digabungkan dengan Gammu. 5. Banyak kabel data yang kompatibel dengan Gammu, baik USB maupun
serial.
II.3. Iklan Baris
Iklan merupakan sebuah proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk orang mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Dimana iklan bertujuan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap, pendapat, pemikiran dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek agar konsumen tersebut tertarik dengan barang yang ditawarkan.
Kata Iklan berasal dari bahasa yunani, yang artinya adalah upaya menggiring orang pada gagasan. Sedangkan pengertian iklan secara komprehensif atau luas adalah semua bentuk aktifitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang ataupun jasa secara nonpersonal melalui media yang dibayar oleh sponsor tertentu.(Durianto, dkk, 2003).
Menurut pakar periklanan dari Amerika, S. William Pattis (1993), iklan adalah setiap bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi dan mempromosikan produk dan jasa kepada seseorang atau pembeli yang potensial. Tujuannya adalah mempengaruhi calon konsumen untuk berfikir dan bertindak sesuai dengan keinginan si pemasang iklan.
Iklan memiliki berbagai macam jenis, berdasarkan sifatnya iklan dibedakan atas iklan niaga dan non niaga. Iklan niaga dibuat untuk mempengaruhi
khalayak/masyarakat supaya tertarik untuk memiliki, membeli, dan mengunakan produk yang diiklankan oleh pembuat iklan. Sedangkan iklan nonniaga/layanan masyarakat dibuat untuk menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa simpati atau memberikan dukungan terhadap hal yang diiklankan.
Berdasarkan tujuannya, iklan dibedakan menjadi 2 yaitu iklan penawaran/permintaan dan iklan pengumuman. Sedangkan berdasarkan ruang (space), iklan dibedakan iklan baris dan displai.
Iklan baris adalah iklan yang menggunakan bahasa singkat dan padat dalam menawarkan atau mempromosikan suatu barang atau produk. Iklan baris biasanya disusun berdasarkan golongan atau jenis iklan yang sama. Misalnya: iklan penjualan rumah masuk dalam kolom properti atau rumah dijual. Iklan lowongan pekerjaan dan mencari pekerjaan masuk golongan karier. Dimana iklan baris memiliki beberapa komponen, yaitu: komponen aktivitas, produk yang diiklankan, spesifikasi produk, dan identitas pengiklan.
II.4. Metode Waterfall
Model ini adalah model klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam membangun suatu software. Ada berbagai macam gambaran metode Waterfall, salah satunya adalah Waterfall model menurut Roger S. Pressman(2001). Metode waterfall ini sering disebut juga dengan “siklus kehidupan klasik” atau “sekuensial linier”. Dimana gambar II.1 menggambarkan model sekuensial linier atau model Waterfall.
Gambar II.1 Me tode Waterfall Pressman
Model Waterfall mengusulkan suatu sistematis, pendekatan sekuensial untuk pengembangan perangkat lunak yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian, dan pemeliharaan. Dimana model Waterfall ini meliputi aktifitas – aktifitas berikut:
a. Rekayasa dan Pemodelan sistem/informasi
Karena perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem (bisnis) yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan perangakt lunak tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus berhubungan dengan elemen – elemen yang lain seperti perangakat lunak, manusia, dan database. Rekayasa dan analisis sistem menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategi dan tingkat area bisnis.
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya pada perangkat lunak.
c. Desain
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain menerjemahakan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode.
d. Generasi kode
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis. e. Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional – yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
f. Pemeliharaan
Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan. Pemeliharaan perangkat lunak mengaplikasikan lagi setiap fase
program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi. Dimana tahap ini merupakan tahap optional, yaitu bisa dilakukan atau tidak dilakukan.
Model sekuensial linier (Waterfall) adalah paradigma rekayasa perangkat lunak yang paling luas dan paling tua. Paradigma siklus kehidupan klasik memiliki tempat yang terbatas namun penting di dalam kerja rekayasa perangkat lunak. Paradigma itu memberikan template dimana metode analisis, desain, pengkodean, pengujian, pemeliharaan bisa dilakukan. Siklus kehidupan klasik atau metode Waterfall tetap menjadi model bagi rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai.
II.5. Pengolahan Kuesioner
A. Kuesioner yang digunakan
Dalam pengumpulan data terdapat bermacam-macam teknik yang dapat digunakan, dimana salah satunya adalah teknik angket atau kuesioner. Teknik angket atau kuesioner adalah suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan/pernyataan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut. (Husein Umar, 2007). Dimana kuesioner tersebut dapat berupa angket, checklist ataupun skala.
Pada tugas akhir ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data untuk mengetahui respon dari pengguna terhadap sistem yang dibuat. Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik kuesioner berupa skala. Dan disini penulis tidak membangun kuesioner itu sendiri tetapi menggunakan kuesioner yang telah ada sebelumnya. Kuesioner yang digunakan penulis adalah kuesioner dari Fred D. Davis (1989) tentang penerimaan suatu teknologi, yang
didalamnya difokuskan pada dua konstruk teoritis yaitu Perceived usefulness dan Perceived ease of use.
Perceived usefulness atau kegunaan persepsian adalah suatu tingkatan
dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan dapat meningkatkan prestasi kerja orang tersebut. Sedangkan Perceived ease of use atau persepsi kemudahan penggunaan adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa dengan menggunakan suatu teknologi tertentu akan membebaskan dari usaha.
Pada kuesioner Davis tersebut, jawaban dari responden menggunakan tipe skala Likert 7 yaitu “Sangat setuju sekali”, “Sangat setuju”, “Setuju”, “Ragu -ragu”, “Tidak setuju”, “Sangat tidak setuju”, “Sangat tidak setuju sekali”. Dimana metode penskalaan ini dikembangkan pertama kali oleh Rensis Likert sehingga lebih dikenal dengan nama Skala Likert.
Menurut Rensis Likert, skala Likert yaitu skala yang banyak digunakan yang meminta responden untuk menyatakan kadar setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan-pernyataan tetang obyek tertentu. Nama lain dari skala Likert adalah summated ratings scale. Umumnya skala Likert dibuat dalam 5 atau 7 kategori atau tingkatan, dari yang sangat setuju sampai sangat tidak setuju.
B. Intepretasi Skor
Sebagai suatu hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor skala memerlukan suatu norma pembanding agar dapat diintepretasikan secara kualitatif. Hal tersebut dapat dilakukan dengan bantuan statistic deskriptif dari
distribusi data skor kelompok pada umumnya yang mencakup banyaknya subjek (n) dalam kelompok, mean skor skala (M), deviasi standar skor skala (s) dan varians (s²), skor minimum(Xmin) dan maksimum (Xmaks). Deskripsi data ini memberikan data gambaran penting mengenai keadaan distribusi skor skala pada kelompok subjek yang dikenai pengukuran dan berfungsi sebagai sumber informasi mengenai keadaan subjek pada aspek atau variable yang diteliti.(Azwar, 1999)
Menurut Azwar(2000), sekalipun skala psikologis (kuesioner berupa skala) yang ditentukan lewat prosedur penskalaan akan menghasilkan angka-angka pada level pengukuran interval namun dalam intepretasinya hanya dapat dihasilkan kategori-kategori atau kelompok-kelompok skor yang berada pada level ordinal. Sebagai contoh, respon-respon “sangat setuju”, “setuju”, “netral”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju” akan memperoleh skor interval bila ditetapkan lewat prosedur penskalaan summated ratings, namun makna skor pada keseluruhan skala/kuesioner yang dijawab dengan respon tersebut tidak dapt diletakkan pada kontinum interval melainkan berada pada kategori-kategori ordinal. Skor mentah (raw score) yang dihasilkan suatu kuesioner merupakan penjumlahan dari skor item-item dalam kuesioner tersebut. Jika berdiri sendiri, maka skor mentah belum dapat bercerita banyak mengenai individu yang diukur. Untuk memberikan makna yang memiliki nilai diagnostic skor mentah perlu diderivasi dan diacukan pada suatu norma kategorisasi.
Mengkategorisasi subjek secara normatif dengan memanfaatkan statistik deskriptif ada beberapa cara, dimana yang digunakan penulis dalam tugas akhir
ini adalah kategorisasi berdasarkan model distribusi normal.
Cara ini didasari oleh suatu asumsi bahwa skor subjek dalam kelompoknya merupakan estimasi terhadap skor subjek dalam populasi dan bahwa skor subjek dalam populasinya terdistribusi secara normal (Azwar, 2000). Suatu distribusi normal terbagi atas enam satuan deviasi standar. Tiga bagian berada disebelah kiri mean (bertanda negatif) dan tiga bagian berada disebelah kanan mean (bertanda positif).
Terdapat dua kategorisasi dalam cara ini, yaitu kategorisasi Jenjang (ordinal) dan kategorisasi bukan jenjang (nominal). Penulis disini menggunakan kategori Jenjang karena menggunakan skala Likert yang memiliki makna ketegorisasi berjenjang.
Tujuan kategorisasi jenjang adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur. Misalnya dari rendah ke tinggi atau dari sangat puas ke sangat tidak puas. Banyaknya jenjang kategori diagnosis yang akan dibuat biasanya tidak lebih dari lima tapi juga tidak kurang dari tiga.
Karena kategorisasi ini bersifat relatif maka menetapkan luasnya interval dapat dilakukan sesuai keinginan selama penetapan tersebut dalam batas kewajaran dan dapat diterima secara normatif. Sehingga kategorisasi yang dihasilkan ini, merupakan acuan atau norma dalam pengelompokan skor individu yang dikenai skala agresivitas tersebut. Dimana dalam pengelompokan atau kategorisasi tersebut, harus tetap berdasarkan satuan deviasi standar dengan memperhitungakan rentangan angka-angka minimum dan maksimum teoritisnya.
Untuk mencari standar deviasi, pertama-tama dicari dulu skor terkecil (𝑋𝑚𝑖𝑛) yaitu jumlah soal dikalikan dengan nilai terendah jawaban. Kemudian mencari skor terbesar yaitu jumlah soal dikalikan dengan nilai tertinggi jawaban. Setelah itu baru mencari rentangan skor skala dengan cara 𝑋𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑋𝑚𝑖𝑛 , dimana hasil ini yang akan digunakan sebagai rentang kategorisasinya. Lalu setelah mencari hal-hal tersebut maka dicari standar deviasinya dengan cara yaitu rentang skor dibagi dengan 6, dimana dibagi 6 ini karena kategorisasi menggunakan model distribusi normal yang didalamnya terbagi menjadi enam bagian atau enam satuan deviasi standar. (Azwar, 2000).
Kemudian setelah menentukan rentang kategorisasi, maka dicari frekuensi dengan cara memasukkan jumlah skor jawaban setiap responden ke kategorisasi disesuaikan dengan rentang skor kategorisasi yang ada. Sehingga akan didapatkan persentase terbesar pada salah satu kategorisasi, yang dihitung dengan menggunakan statistika sederhana. Dimana persentase didapatkan dengan menghitung jumlah skor jawaban dibagi jumlah total responden (n) dikalikan 100%, maka akan didapat persentase hasil dari kuesioner tersebut. Sehingga nantinya persentase terbesar ini yang menggambarkan hasil dari kuesioner secara garis besar atau sebagai kesimpulan dari kuesioner.
21
Bab ini berisi tentang analisis dari sistem yang akan dibuat dan kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan sistem serta berisi tentang perancangan desain sistem pemasangan iklan baris melalui SMS.
I.1. Gambaran Umum Sistem
Sistem yang akan dibuat merupakan sistem pemasangan iklan baris di internet dimana pemasang iklan cukup mengirimkan SMS yang berisi informasi iklan yang akan dipasang dengan mengikuti format SMS tertentu kemudian isi iklan tersebut akan ditampilkan pada website di internet.
Perangkat lunak yang digunakan sebagai SMS gateway untuk menerima SMS yang masuk dan me-reply SMS tersebut adalah Gammu. Perangkat lunak inipun yang akan menghubungkan GSM modem dengan database server MySQL.
Website yang akan menampilkan iklan baris yang dikirim pengiklan
dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP sehingga akan bersifat dinamis. Iklan baris yang masuk akan ditampilkan pada website secara otomatis atau langsung dimana sebelumnya SMS yang berisi informasi iklan akan difiltering dahulu. Jika format SMS benar maka akan ditampilkan pada website tersebut dan apabila format SMS salah maka tidak akan ditampilkan. Ini dimaksudkan agar memudahkan admin tanpa harus mengamati sistem sepanjang waktu untuk menerima iklan yang masuk dan menampilkannya di website secara manual.
III.2 Analisa Sistem
Adapun gambaran sistem pemasangan iklan baris yang akan dibuat seperti dibawah ini :
Gambar 3.1 Gambaran Sistem
Penjelasan gambaran sistem diatas:
1. Sistem pemasangan iklan yang dibuat sudah berjalan di internet, dimana gammu sudah berjalan pada server.
2. SMS dikirim oleh user (pengiklan) yang sebelumnya diterima dahulu oleh SMS Center GSM.
3. Kemudian SMS akan dikirimkan ke GSM Modem dimana SMS tersebut akan di ambil oleh Gammu secara otomatis karena Gammu yang selalu mengecek GSM Modem menerima SMS atau tidak. 4. Kemudian apabila Gammu menemukan SMS maka SMS yang masuk
dilanjutkan pada website server untuk disimpan dalam database MySQL.
5. Lalu website server akan melanjutkan informasi SMS tersebut pada website browser untuk langsung menampilkan informasi iklan
tersebut di internet.
6. Bersamaan dengan itu, website server akan me-reply pesan yang masuk tadi melalui Gammu.
7. Kemudian Gammu akan mengirim pesan melalui SMSC.
8. Lalu oleh SMSC akan mengirimkan pada telepon seluler pengiklan.
III.3 Analisa Kebutuhan
Analisa kebutuhan dalam pembuatan sistem pemasangan iklan baris ini dilakukan untuk menentukan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam pembuatan sistem baik dari kebutuhan administrator pada sistem maupun kebutuhan pengiklan(user).
III.3.1 Kebutuhan Administrator
Kebutuhan administrator pada sistem ini adalah sebagai berikut: 1. Administrator yang mengelola data berita baik proses tambah, ubah
dan hapus berita.
2. Administator dapat melakukan proses mengganti password yang lama menjadi password yang baru.
3. Administrator dapat melihat dan mencari semua iklan yang masuk pada sistem.
4. Administrator dapat menghapus iklan yang isinya tidak berhubungan dengan iklan baris seperti kata-kata kasar, pornografi dan sebagainya. Dan administrator dapat menghapus iklan yang sudah melewati batas iklan tersebut ditampilkan oleh sistem.
III.3.2 Kebutuhan Pengiklan (User)
Kebutuhan pengiklan pada sistem adalah sebagai berikut:
1. Pengiklan dapat memasang iklan baris pada website di internet hanya dengan mengirimkan SMS dari telepon seluler pengiklan. 2. Pengiklan mendapatkan informasi SMS bahwa SMS yang dikirim
berhasil atau gagal dan benar atau tidak format SMS-nya. 3. Pengiklan dapat melihat iklan yang dikirimkan melalui website. 4. Pengiklan dapat melihat informasi atau berita terbaru yang
berhubungan dengan iklan baris tersebut.
5. Pengiklan dapat melakukan pencarian iklan berdasarkan kata kunci yang ada.
III.4 Analisa Sumber Daya
Analisa sumber daya bertujuan untuk mengetahui sumber daya apa saja baik kebutuhan perangkat keras (hardware) maupun kebutuhan perangkat lunak(software) yang dibutuhkan dan mendukung dalam pembuatan sistem pemasangan iklan ini.
III.4.1Analisa Perangkat Keras
III.4.1.1 Perangkat Keras Pada Server dan SMS Gateway
Perangkat keras yang berada dibawah ini merupakan perangkat keras yang dipakai penulis dalam pembuatan sistem.
Prosesor Intel Pentium IV Harddisk sebesar 40GB
Video Grafik Accelelator Memory 1GB SDRAM
Handphone Merek Sony Ericsson w610i sebagai GSM
Modem yang digunakan penulis.
Kabel data Sony Ericsson w610i yang digunakan untuk menghubungkan GSM modem dengan Gammu.
III.4.1.2 Perangkat Keras Pada User
Perangkat keras yang digunakan penulis sebagai user dalam pembuatan sistem adalah sebagai berikut:
Handphone merek Nokia 5300.
III.4.2Analisa Perangkat Lunak
III.4.2.1 Perangkat Lunak Pada server dan SMS Gateway
Perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan sistem ini adalah sebagai berikut:
Sistem Operasi Windows XP Profesional Web server yang digunakan adalah Apache
Web browser yang digunakan adalah Mozilla Firefox Database server yang digunakan adalah MySQL Bahasa pemrograman menggunakan PHP
Gammu win32 sebagai software SMS Gateway yang digunakan.
III.4.2.2 Perangkat Lunak Pada User
Perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses website sebagai berikut(yang digunakan penulis):
Sistem operasi Windows XP Web browser Mozilla Firefox
III.5 Use Case
Use case pada sistem ini ada dalam dua bentuk yaitu use case diagram dan use case naratif. Dimana use case-use case ini menunjukkan fungsi-fungsi dari sistem serta bagaimana sistem berinteraksi dengan pengguna.
III.5.1Use Case Diagram
Pada sistem ini terdapat tiga use case diagram sesuai dengan jumlah actor dari sistem yaitu administrator, user (pengiklan) serta sistem itu sendiri.