• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang dilakukan.

BAB II

METODE PENELITIAN

2.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan analisis kualitatif. Dengan demikian penelitian ini hanya menggambarkan bagaimana implementasi kebijakan program pembinaan Dinas Sosial terhadap anak jalanan di Kota Medan.

2.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Sampul No. 138 Medan.

2.3 Informan Penelitian

Dalam (Moleong, 2006: 132), informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi, ia harus mempunyai banyak pengalaman tentang latar penelitian. Ia berkewajiban secara sukarela menjadi anggota tim penelitian walaupun hanya bersifat informal. Informan dengan kebaikannya dan kesukarelaannya dapat memberikan pandangan dari segi orang dalam nilai-nilai, sikap, dan suatu proses yang menjadi latar penelitian tersebut.

Sedangkan teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Menurut (Sugiyono, 2003: 96) teknik sampling dengan purposive sampling artinya, bahwa teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yakni, informan yang penulis pilih adalah orang-orang yang terlibat secara langsung terhadap permasalahan yang sedang diteliti.

Dari pernyataan tersebut, di dalam penelitian ini yang menjadi informan tersebut yakni:

1. 1 Informan kunci, yakni Bapak Umur Ginting dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara yang penulis pilih, karena beliau berhubungan langsung dalam bagian pembinaan penanganan anak jalanan yang menjabat sebagai Kasi Rehabilitasi Anak Nakal dan Korban Narkotika.

2. 1 Informan biasa dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Yayasan KKSP (Kelompok Kerja Sosial Perkotaan), yakni Bapak Syamsul selaku Manajer Operasional.

3. 2 Informan kunci dari LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Yayasan Econom, yakni Ibu Linda selaku Bagian Administrasi dan Keuangan dan Bapak Muammar selaku Staf.

4. 6 Informan biasa dari anak jalanan yang mengikuti pembinaan.

Dengan demikian, keseluruhan informan yang penulis pilih sebagai subjek penelitian, baik dari informan kunci dan informan biasa berjumlah 10 (sepuluh) orang.

Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang benar serta relevan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data melalui:

1. Data primer, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung di lokasi penelitian, dengan cara:

a. Wawancara mendalam (Indepth interview), yakni dengan wawancara tidak terstruktur yang merupakan wawancara bebas dengan tidak menggunakan pedoman wawancara yang tersusun secara sistematis, tetapi hanya mempertanyakan garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. b. Observasi lapangan. Peneliti akan melakukan pengamatan di lapangan

dengan melakukan pencatatan-pencatatan secara sistematis terhadap fenomena dan gejala yang berlangsung dalam proses sosial yang terjadi di lapangan dalam upaya menggali data kualitatif yang diukur secara tidak langsung berupa sikap, perilaku, dan aktifitas.

2. Data sekunder, yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara tidak langsung yang diperoleh untuk melengkapi data primer dengan cara:

a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku dan bahan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menelaah catatan tertulis, baik dari dokumen maupun arsip yang menyangkut masalah yang diteliti.

2.5 Teknik Analisa Data

Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif. Artinya, untuk analisis data tidak dipergunakan model uji statistik dengan memakai rumus-rumus tertentu, melainkan lebih ditujukan sebagai tipe penelitian deskriptif. Kutipan hasil wawancara dan observasi sejauh mungkin akan ditampilkan untuk mendukung analisis yang disampaikan, sehingga pada akhirnya dapat ditarik suatu kesimpulan dari hasil penelitian.

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kantor Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

Pada bagian gambaran umum ini, penulis menguraikan sejarah singkat berdirinya Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, visi dan misi, program kerja, kedudukan, tugas pokok dan fungsi lembaga, struktur organisasi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara, serta susunan tugas dan fungsi setiap bagian Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara.

3.1.1 Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai titik tolak dari pembangunan Nasional yaitu “Pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia”. Salah satu pembangunan nasional adalah pembangunan Bidang Kesejahteraan Sosial yang berperan untuk menunjang dan melengkapi pembangunan bidang-bidang lainnya serta mencegah, mengurangi dan menanggulangi berbagai permasalahan sosial, baik yang bersumber dari dasar kemiskinan, ketunaan dan kependudukan sebagai akibat sampingan dari proses pembangunan.

Pada mulanya, sebelum terbit PP No. 5 Tahun 1958 tanggal 28 Januari 1958 (Tentang Penyerahan di Lapangan Bimbingan dan Perbaikan Sosial) Instansi Sosial yang ada di daerah Sumatera Utara adalah Inspeksi Sosial Republik Indonesia (ISORI). Penyerahan secara nyata tugas di lapangan bimbingan dan perbaikan sosial dilakukan pada tanggal 28 Juli 1958 berdasarkan instruksi bersama Menteri Sosial dan Dewan Pemerintahan Daerah Sumatera Utara No. k 2-17-4 tanggal 14 Mei 1958 selaras dengan PP No. 5 Tahun 1958, Kepala Daerah diserahkan (dengan status diperbantukan) semua Pegawai Negeri, Tanah, Bangunan dan Inventaris lainnya dalam lingkup kerja/dikuasai oleh Jawatan Bimbingan dan Perbaikan Sosial (ISORI) Provinsi Sumatera Utara, kemudian pada perkembangan selanjutnya Lembaga ISORI Provinsi Sumatera Utara tersebut menjadi Jawatan Sosial Provinsi Sumatera Utara dan terakhir menjadi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara sebagai unsur pelaksana Pemerintahan Daerah.

Perlu dikemukakan bahwa bidang tugas Departemen Sosial pada saat terbitnya PP No. 5 Tahun 1958 adalah sebagai berikut:

a. Research.

b. Rehabilitasi penyandang cacat. c. Urusan korban perang.

d. Urusan perumahan. e. Urusan transmigrasi.

Dengan diterbitkannya PP No. 5 Tahun 1958, urusan yang diserahkan adalah meliputi urusan bimbingan dan perbaikan sosial. Penyerahan tugas tersebut diserahkan berdasarkan “Azas Desentralisasi atau Azas Tugas Perbantuan”.

Tugas yang diserahkan atas Azas Desentralisasi yang menjadi wewenang dan tanggung jawab daerah sepenuhnya (Tugas Otonom) adalah:

a. Penyelenggaraan pusat-pusat penampungan bagi anak-anak terlantar ( untuk observasi dan seleksi).

b. Penyelenggaraan panti-panti asuhan bagi bayi terlantar.

c. Penyelenggaraan panti-panti asuhan tingkat pertama bagi anak-anak yatim piatu dan anak terlantar.

d. Penyelenggaraan panti-panti asuhan tingkat lanjutan bagi anak-anak yatim piatu yang terlantar.

e. Penyelenggaraan panti-panti asuhan bagi anak-anak MOGOL. f. Usaha penempatan anak dalam asuhan keluarga.

g. Usaha pemungutan anak sebagai anak angkat.

h. Penyelenggaraan pusat-pusat penampungan bagi orang dewasa terlantar dan gelandangan (untuk observasi dan seleksi).

i. Penyelenggaraan panti-panti karya tingkat pertama. j. Penyelenggaraan panti-panti karya tingkat lanjutan.

k. Penyelenggaraan rumah-rumah perawatan bagi orang-orang jompo.

l. Pemberian bantuan bagi fakir miskin dan orang terlantar di luar rumah perawatan.

m. Pemberian bantuan kepada korban bencana alam.

n. Penyelenggaraan usaha sosial ke arah pemberantasan kemiskinan.

o. Pengawasan/bimbingan serta pemberian bantuan/subsidi kepada organisasi masyarakat yang menyelenggarakan usaha tersebut di atas.

Tugas yang diserahkan atas Azas Bantuan dalam bidang bimbingan dan perbaikan sosial tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan bimbingan sosial tahap pemberian pengertian, kesadaran dan tuntutan teknis pengembangan swadaya masyarakat.

b. Penyelenggaraan penyuluhan sosial. c. Penyelenggaraan pendidikan tenaga sosial. d. Penyelenggaraan rehabilitasi bekas hukuman. e. Perizinan undian sosial.

f. Pengawasan/bimbingan kepada organisasi-organisasi masyarakat yang menyelenggarakan usaha tersebut di atas.

g. Penghimpunan bahan untuk dokumentasi dan statistik sosial.

Dalam pelaksanaan tugas bimbingan dan perbaikan sosial, selaras dengan urusan Menteri Dalam Negeri No. 363 Tahun 1977 tentang Pedoman Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah maka Dinas Sosial telah dikukuhkan eksistensinya dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 6 Tahun 1980, kemudian disempurnakan dengan Peraturan Daerah No.7 Tahun 1987 tentang Susunan Orgainsasi dan Tata Kerja Dinas Sosial Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara dan sekarang disempurnakan lagi dengan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara.

3.1.2 Visi dan Misi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

Visi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara adalah “Terwujudnya masyarakat Sumatera Utara yang sejahtera dan mandiri”. Dalam merealisasikan visi tersebut, agar dapat memberikan arah dan tujuan program yang akan dilaksanakan, Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara menyusun misi sebagai berikut:

1. Mengembangkan kualitas masyarakat dan sumber daya manusia yang mandiri, sejahtera dan berwawasan luas.

2. Meningkatkan kesetaraan, kebersamaan, dan rasa persatuan di dalam masyarakat.

3. Mengembangkan prakarsa dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan kesejahteraaan sosial.

4. Memelihara dan memperkuat stabilitas sosial dan integrasi sosial melalui pembinaan semangat kesetiakawanan sosial.

5. Meningkatkan harkat, martabat dan kualitas bagi hidup manusia.

6. Mencegah dan mengendalikan serta mengatasi permasalahan sosial sebagai dampak yang tidak diharapkan dari industrialisasi, krisis multidimensi, bencana, globalisais dan arus informasi.

7. Memperkecil kesenjangan sosial dengan memberikan perhatian kepada masyarakat yang rentan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial. 8. Mengembangkan upaya sistem jaminan dan perlindungan sosial.

9. Melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai kejuangan, keperintisan dan kepeloporan.

3.1.3 Program Kerja Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

1. Program bantuan dan jaminan kesejahteraan sosial. 2. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial

3. Program pemberdayaan fakir miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT), dan penyandang masalah kesejahteraan sosial lainnya.

4. Program pengembangan sistem perlindungan sosial. 5. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial. 6. Program peningkatan kualitas penyuluhan kesejahteraan sosial.

7. Melaksanakan pembangunan bidang kesejahteraan sosial sebagai bagian integrasi pembangunan Provinsi Sumatera Utara.

8. Membantu Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk melaksanakan tugas pembantuan dan dekonsentrasi dalam pembangunan kesejahteraan sosial.

3.1.4 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

3.1.4.1 Kedudukan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh seorang Kepala Dinas Sosial yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Gubernur Sumatera Utara.

3.1.4.2. Tugas Pokok Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

Tugas pokok Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara adalah melaksanakan sebahagian urusan Rumah Tangga Daerah dalam bidang kesejahteraan sosial serta melaksanakan tugas perbantuan yang diserahkan oleh Gubernur Sumatera Utara.

3.1.4.3 Fungsi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

Adapun fungsi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara adalah:

1. Perumusan kebijaksanaan teknis, pemberian bimbingan, pembinaan, pemberian rekomendasi di bidang kesejahteraan sosial.

2. Pelaksanaan kebijaksanaan teknis sesuai dengan tugas pokoknya, dan 3. Penggunaan dan pengendalian teknis atas pelaksanaan tugas pokoknya.

3.1.5 Struktur Organisasi Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

Agar suatu pekerjaan dapat dikerjakan secara sistematis, terkoordinir, efektif dan efisien maka diperlukan struktur organisasi untuk memberikan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya masing-masing. Berikut ini adalah Struktur Organisasi Kantor Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara berdasarkan Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi Dinas-dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara:

1. Kepala Dinas.

2. Bagian Tata Usaha terdiri dari: a. Sub Bagian Umum. b. Sub Bagian Keuangan. c. Sub Bagian Kepegawaian.

d. Sub Bagian Organisasi dan Hukum. 3. Sub Dinas Bina Program, terdiri dari:

a. Seksi Penyusunan Program. b. Seksi Data dan Evaluasi.

c. Seksi Monitoring dan Pelaporan

4. Sub Dinas Kesejahteraan dan Bantuan Sosial, terdiri dari: a. Seksi Kesejahteraan Anak dan Lanjut Usia. b. Seksi Bantuan Fakir Miskin.

c. Seksi Bantuan Penanggulangan Bencana. d. Seksi Sumbangan Sosial.

5. Sub Dinas Bina Rehabilitasi Sosial, terdiri dari:

a. Seksi Rehabilitasi Anak Nakal dan Korban Narkoba. b. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial.

c. Seksi Rehabilitasi Penyandang Cacat.

d. Seksi Rehabilitasi Eks Penderita Penyakit Kronis.

6. Sub Dinas Bina Kepahlawanan, Perintis dan Kejuangan, terdiri dari: a. Seksi Kepahlawanan dan Keperintisan.

b. Seksi Kejuangan dan Nilai-nilai Kesetiakawanan.

c. Seksi Sarana dan Prasarana Taman Makam Pahlawan dan Taman Makam Bahagia.

7. Sub Dinas Pemberdayaan Masyarakat, terdiri dari: a. Seksi Organisasi Sosial dan Karang Taruna. b. Seksi Pekerja Sosial.

c. Seksi Bimbingan Penyuluhan. d. Unit Pelaksana Teknis Dinas. 8. Kelompok Jabatan Fungsional.

a. Unit Pelaksana Teknis Dinas Sosial, terdiri dari: 1. Panti Werda/Asuhan Abdi Dharma Asih Binjai. 2. Panti Karya Parawarsa/Pejoreken Brastagi. 3. Panti Werda Uli/Hasonangan Siborong-borong. 4. Panti Asuhan Pengepkepen/Perpulungan Sidikalang. 5. Panti Werda Bakti/Harapan Rantau Prapat.

6. Panti Karya Budi Mulia/Bowongahono Pinang Sori Tapanuli Tengah. 7. Panti Karya/Sosial, Bina Karya Binjai.

8. Panti Werda/Sosial, Bahkapul-Teratai Pematang Siantar. 9. Panti Karya Bhakti Sei Buluh Deli Serdang.

10. Panti Asuhan Taman Budi Padang Sidimpuan. 11. Panti Sosial Cacat Netra Bala Dewa Tebing Tinggi. 12. Panti Sosial Bina Remaja Nusa Putra Tanjung Morawa. 13. Balai Pendidikan dan Latihan Tenaga Sosial Stabat.

3.1.6 Susunan Tugas dan Fungsi Setiap Bagian Dinas Sosial Provinsi Sumatera Utara

a. Kepala Dinas Sosial

Kepala Dinas Sosial mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas Otonomi, tugas Pembantuan serta tugas Dekonsentrasi di bidang Pembangunan dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial.

Untuk menyelenggarakan tugasnya, fungsi Kepala Dinas Sosial adalah sebagai berikut:

1) Penyiapan Konsep Kebijakan Daerah, Ketentuan dan Standar Pelaksanaan Kewenangan Daerah Kabupaten/Kota serta standar pelaksanaan tugas-tugas dinas di bidang Kesejahteraan dan Bantuan Sosial, Rehabilitasi Sosial, Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan serta Pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dan pengembangan kesejahteraan sosial.

2) Pelaksanaan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Progam Pembangunan jangka menengah dan tahunan Dinas di bidang pembangunan kesejahteraa, kepahlawanan dan kejuangan serta pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan sosial, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. 3) Pengkoordinasian kerja sama kemitraan dengan pihak terkait dalam

pembangunan kesejahteraan sosial, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur dan Sekretaris Daerah, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

5) Laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah sesuai dengan standar yang ditetapkan.

b. Kepala Bagian Tata Usaha

1) Kepala Bagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Dinas di bidang umum, keuangan, kepegawaian, organisasi dan hukum.

2) Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyusunan konsep standar urusan umum, pengelolaan keuangan, kepegawaian, pemberdayaan organisasi dan penyiapan produk-produk hukum.

b. Perencanaan kebutuhan Internal dan kebutuhan Administrasi Dinas serta penyempurnaan/peningkatan pengelolaan dan pengendalian atas pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Perencanaan, pengelolaan dan pengurusan pertangungjawaban keuangan Dinas, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d. Perencanaan, pengelolaan dan peningkatan pendayagunaan kepegawaian, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

e. Perencanaan dan peningkatan sistem kerja pengelolaan produk hukum Dinas sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

g. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.

h. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas, sesuai dengan standar yang ditetapkan.

c. Kepala Sub Bagian Umum

Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar pelaksanaan prosedur penyelenggaraan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan, perjalanan Dinas serta penerapan, akuntabilitas pengelolaan kepegawaian dan evaluasi pelaksanaannya.

2) Menyelenggarakan urusan tata usaha, administrasi umum dan barang/perlengkapan administrasi kepegawaian, penegakan disiplin, Pembinaan Kesejahteraan, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

4) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

5) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala bagian Tata Usaha sesuai dengan standar yang ditetapkan.

d. Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk perencanaan pembaharuan dan penyempurnaan standar pelaksanaan prosedur dan Akuntabilitas pengolahan kewenangan serta penerapan dan evaluasi pelaksanaannya.

2) Menyusun konsep rencana belanja Dinas dan menyelenggarakan administrasi Keuangan serta membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

4) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

5) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

e. Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan

dan penyusunan standar prosedur dan penyederhanaan prosedur kerja dan akuntabilitas pengelolaan kepegawaian serta penerapan dan evaluasi pelaksanaannya.

2) Menyelenggarakan administrasi kepegawaian, penegakan disiplin dan pembinaan kesejahteraan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha, sesuai dengan bidang tugasnya.

4) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

5) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

f. Kepala Bagian Organisasi dan Hukum

1) Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan prosedur dan penyederhanaan prosedur kerja dan akuntabilitas pengelolaan kepegawaian serta penerapan dan evaluasi pelaksanaannya.

2) Melaksanakan analisis organisasi dan pemantapan penyederhanaan kerja Dinas serta pengkajian atas produk-produk hukum Dinas sesuai ketentuan standar yang ditetapkan.

3) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Tata Usaha, sesuai dengan bidang tugasnya.

4) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Tata Usaha sesuai dengan bidang tugasnya.

5) Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bagian Tata Usaha sesuai dengan standar yang ditetapkan.

g. Kepala Sub Dinas Bina Program

Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Kepala Sub Dinas Bina Program mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam penyusunan program dan pelaporan.

2) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Sub Dinas Bina Program menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyempurnaan dan penyusunan standar kewenangan daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas dinas dalam penuyusunan program, monitoring, evaluasi dan pelaporan.

b. Pengkoordinasian pelaksanaan dan kerja sama dalam penyusunan rencana pembangunan jangka mengengah dan tahunan dinas, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

e. Pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

h. Kepala Sub Dinas Kesejahteraan dan Bantuan Sosial

Kepala Sub Dinas Kesejahteraan dan Bantuan Sosial mempunyai tugas: 1) Kepala Sub Dinas Kesejahteraan dan Bantuan Sosial mempunyai tugas

membantu Kepala Dinas melaksanakan sebahagian tugas dinas di bidang kesejahteraan dan bantuan sosial.

2) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Sub Dinas Kesejahteraan dan Bantuan Sosial menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas dinas serta rencana jangka menengah dan tahunan di bidang peningkatan kesejahteraan anak dan lanjut usia, pemberian bantuan kepada fakir miskin, bantuan kepada korban bencana alam dan sumbangan sosial.

b. Pelaksanaan, pengkoordinasian dan pengendalian peningkatan kesejahteraan anak dan lanjut usia, pemberian bantuan kepada fakir miskin dan korban bencana alam serta mengupayakan sumbangan sosial dari berbagai pihak, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan. c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

e. Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

i. Kepala Sub Dinas Rehabilitasi Sosial

Kepala Sub Dinas Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas sebagai berikut: 1) Kepala Sub Dinas Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas membantu Kepala

Dinas melaksanakan sebahagian tugas Dinas di bidang pembinaan rehabilitasi sosial.

2) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Sub Dinas Rehabilitasi Sosial menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar pelaksanaan tugas-tugas Dinas serta rencana jangka menengah dan tahunan di bidang rehabilitasi penyandang cacat dan rehabilitasi Ex penderita penyakit kronis.

b. Pelaksanaan, pengendalian dan pengkoordinasian rehabilitasi anak nakal dan korban narkotika, tuna susila, penyandang cacat dan rehabilitasi Ex penderita penyakit kronis.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

e. Pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Dinas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

j. Kepala Sub Dinas Bina Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan

Kepala Sub Dinas Bina Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan mempunyai tugas:

1) Kepala Sub Dinas Bina Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas melaksanakan sebagian tugas dinas di bidang pembinaan kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan.

2) Untuk melaksanakan tugas, Kepala Sub Dinas Bina Kepahlawanan, Keperintisan dan Kejuangan menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

a. Penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan kewenangan Daerah Kabupaten/Kota dan standar tugas-tugas Dinas Serta rencana jangka menengah dan jangka tahunan di bidang pembinaan kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan.

b. Pelaksanaan, pengendalian dan pengkoordinasian pembinaan jiwa kepahlawanan, keperintisan dan kejuangan sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas, sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

d. Pemberian masukan yang perlu kepada Kepala Dinas sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.

e. Pelaporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya

Dokumen terkait