• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.1 Kesimpulan

Beberapa kesimpulan yang dapat ditarik dalam kajian studi kasus mengenai kesiapan pengembangan infrstruktur untuk mendukung pengembangan wilayah terpadu Kota Pasuruan ini antara lain :

1) Analisa situasi pengembangan wilayah dan infrastruktur Kota Pasuruan

Pengembangan wilayah di Kota Pasuruan dilakukan pada kawasan-kawasan strategis dari beberpa macam aspek pengembangan yaitu dari aspek ekonomi, sosial dan budaya. Pengembangan wilayah di masing-masing kawasan disesuaikan dengan kondisi wilayah, penduduk, ekonomi dan potensi yang ada. Rencana pengembangan wilayah utama yaitu untuk meningkatkan nilai ekonomi kawasan dari segi potensi industri, perikanan, pesisir dan pariwisata. Namun pengembangan ini belum didukung oleh kualitas SDM yang masih relatif rendah. Selain itu dari sisi pembangunan infrastruktur, pelayanan infrastruktur masih memerlukan peningkatan dari segi kualitas dan kuantias untuk mendukung rencana pengembangan wilayah yang ada. 2) Prospek pengembangan wilayah Kota Pasuruan berdasarkan potensi dan

masalah

Berdasarkan potensi dan masalah yang dihadapi dalam pengembangan wilayah Kota Pasuruan, terdapat beberapa prospek pengembangan wilayah yang dibagi ke dalam kategori jenis pengembangan kawasan. Prospek pengembangan wilayah ini memiliki tujuan untuk meratakan pembangunan dan pelayanan fungsi perkotaan di setiap kawasan pengembangan perkotaan. Karena permasalahan utama yang dihadapi adalah belum meratanya fungsi pusat-pusat kegiatan pengembangan wilayah dan pelayanan infrastruktur dalam mendukung pengembangan wilayah. Pemerataan pembangunan dan pengembangan wilayah yang dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan ini salah satunya ditempuh dengan peningkatan pembangunan infrastruktur jalan untuk mempermudah aksesibilitas ke seluruh wilayah perkotaan. Selain itu pemerataan juga ditempuh dengan pembagian hierarkhi fungsi kawasan perkotaan sebagai pusat-pusat pelayanan kegiatan masyarakat.

3) Telaah kebijakan pengembangan wilayah terpadu Kota Pasuruan

Pengembangan wilayah terpadu di Kota Pasuruan didasarkan pada pengembangan kawasan strategis dengan memperhatikan beberapa kriteria dan aspek penting yang berpengaruh. Dimana kawasan-kawasan yang terpilih harus memiliki yang besar atau signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan daerah, mendorong prioritas nasional, memiliki dampak positif terhadap kawasan dan masyarakat, memiliki daya ungkit yang signifikan terhadap pembangunan kawasan serta memiliki kemudahan untuk dikelola. Berdasarkan penilaian, pengembangan wilayah terpadu difokuskan pada kawasan yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk mendukung pertumbuhan ekonomi tersebut terdapat beberapa program pengembangan kawasan yang akan dilakukan yaitu pengembangan kawasan industri besar, pengembangan kawasan industri kecil dan menengah, pengembangan kawasan wisata bahari, pengembangan pemasaran dan destinasi pariwisata, pengembangan kawasan pesisir dan pengembangan kawasan perikanan darat.

4) Telaah kesiapan pembangunan infrastruktur untuk pengembangan wilayah terpadu

Untuk mendukung pengembangan kawasan-kawasan yang telah ditentukan sebelumnya maka diperlukan pengembangan infrastruktur pendukung kawasan- kawasan pengembangan tersebut. Infrastruktur pendukung yang dibutuhkan yaitu Peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur Jalan; Peningkatan pelayanan infrastruktur sanitasi; Pembangunan pelabuhan; Peningkatan kualitasn infrastruktur lingkungan permukiman; Peningkatan kualitas fasilitas sentra perdagangan; Pembangunan fasilitas sentra industri; Peningkatan kualitas dan kuantitas tempat pelelangan dan pengolahan ikan; Pembangunan dinding pemecah gelombang/pencegah abrasi pantai; peningkatan infrastruktur kawasan kumuh; revitalisasi jalur pariwisata dan peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur pendukung dasar lain (fasilitas pelayanan publik).

5) Perumusan strategi pengembangan infrastruktur untuk mendukung pengembangan wilayah terpadu Kota Pasuruan

Rumusan strategi pemenuhan kebutuhan infrastruktur di Kota Pasuruan telah didahului dengan analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats). Dari hasil pengembangan strategi, didapatkan beberapa rumusan yang dapat

 Strategi SO : 1) Pembangunan infrastruktur pendukung kawasan sesuai dengan potensi kawasan secara terpadu dan berkelanjutan; 2) Pengembangan kawasan ekonomi pada jalur-jalur strategis dan potensial dengan dukungan aksesibilitas yang baik; 3) Pengelolaan infrastruktur yang partisipasif untuk keberlanjutan fungsi infrastruktur dan pengembangan kawasan terpadu; 4) Menjaga iklim investasi dengan peningkatan potensi yang dimiliki Kota Pasuruan.

 Strategi WO : 1) Perencanaan pembangunan dan pengelolaan infrastruktur yang lebih partisipatif dalam mengetahui kebutuhan pelayanan di masing-masing kawasan; 2) Pengembangan kawasan industri dan pertanian dengan pemberdayaan tenaga kerja masyarakat setempat; 3) Pemerataan dan pembagian fungsi wilayah kawasan di seluruh bagian perkotaan sesuai dengan konsep pengembangan potensi masing-masing kawasan; 4) Peningkatan inovasi pengembangan produk unggulan Kota Pasuruan dengan konsep industri kreatif.

 Strategi ST : 1) Pembangunan dan pengelolaan infrastruktur pengaman kawasan lindung agar keberlanjutan ekosistem lebih terjaga; 2) Penegakan hukum dengan pemberian insetif dan disinsentif pada pengembangan dan pembangunan kawasan terpadu secara tegas dan jelas; 3) Pengembangan kawasan pada jalur-jalur strategis ekonomi yang partisipasif sesuai peran masing-masing stakeholder; 4) Pembagian peran yang jelas dalam pengembangan kawasan dan pengelolaan infrastruktur yang terpadu untuk meminimalkan konflik benturan kepentingan.

 Strategi WT : 1) Pembangunan infrastruktur pendukung pendidikan dan pelatihan masyarakat lebih diprioritaskan pada tahap awal pengembangan kawasan; 2) Perencanaan pengembangan kawasan dan infrastruktur pendukung yang lebih komprehensif, partisipatif dan tanggap kebutuhan masyarakat dengan evaluasi rutin untuk peningkatan pengembangan pelayanan kedepannya; 3) Pembagian hierarkhi pelayanan kawasan ekonomi berdasarkan kemampuan lingkungan pada kawasan pengembangan untuk menjaga keseimbangan pertumbuhan masing-masing kawasan pengembangan.

3.2 Saran

Kajian studi kasus ini masih belum banyak membahas mengenai pendanaan pengembangan kawasan dan infrastruktur. Maka masih dibutuhkan kajian lebih lanjut mengenai kesiapan pendanaan pengembangan wilayah terpadu dan pembangunan infrastruktur.

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita Rahardjo. 2006. Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan. Yogyakarta. Graha Ilmu.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pasuruan. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pasuruan Tahun 2011 – 2031.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Pasuruan. 2016.Penyusunan Dokumen Rencana Pembangunan Wilayah Terpadu Kota Pasuruan.

Dikun Suyono.2005. Pengembangan dan Pengelolaan Infrastruktur. Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21 Konsep dan Pendekatan Pembangunan Perkotaan di Indonesia. Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Kodoatie Robert.2005.Pengantar Manajemen Infrastruktur.Yogyakarta.Pustaka Belajar.

Mulyo Wahyu Tri, Ribawanto Heru dan Rozikin M. Implementasi Kebijakan Pembangunan

Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT). Jurnal Administrasi Publik (JAP) Volume 01.

Malang:Universitas Brawijaya.

Rozikin M.2012. Analisis Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan di Kota Batu.Jurnal Review Politik Volume 02. Malang:Universitas Brawijaya.

Dokumen terkait