BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.3. EVALUASI KINERJA
3.3.1. Evaluasi Sasaran 1
Hasil evaluasi sasaran 1 dengan indikator kinerja utama tingkat peran serta (partisipasi) masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah dari target 100% telah dicapai sebesar 90%.
TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 1
Meningkatnya peran serta (partisipasi) masyarakat dalam perencanaan
pembangunan daerah
No INDIKATOR KINERJA UTAMA
(IKU) SATU-AN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase tingkat perwujudan usulan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan aspirasi masyarakat
% 100 90 90 90 90 90 90,00
Rata-rata Capaian IKU 90
Capaian Kinerja Sasaran 1 90
Untuk mencapai sasaran diatas dilaksanakan melalui Program Perencanaan Pembangunan Daerah.
Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan melibatkan unsur masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. Perencanaan pembangunan dengan melibatkan keseluruhan unsur diatas diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang akan berujung kepada kualitas hasil pembangunan itu sendiri. Program ini juga mencakup penyusunan kebijakan umum anggaran dan prioritas anggaran untuk kerangka penyusunan APBD.
Tingkat perwujudan usulan pembangunan yang berasal dari masyarakat dapat diidentifikasi dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD teknis yang berkaitan dengan usulan masyarakat tersebut.
Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM)
berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001 diperlukan sebagai wadah partisipasi masyarakat dalam memberikan usulan kebutuhan program/kegiatan
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 39
untuk mengatasi permasalahan masyarakat di bidang ekonomi, sosial budaya, dan fisik prasarana.
Sebagai ujung tombak penjaringan aspirasi masyarakat, penerapan Perda 27 Tahun 2001 tentang MPBM menegaskan bahwa kehadiran masyarakat terwakili sebesar 80% dari total peserta MPBM keseluruhan.
Dari hasil usulan perencanaan pembangunan daerah berawal dari hasil usulan perencanaan pembangunan yang dilaksanakan melalui MPBM. Usulan tersebut terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu: usulan pembangunan bidang fisik, ekonomi, dan sosial budaya.
Dari hasil rekapitulasi jumlah usulan program yang diusulkan oleh masyarakat pada tahun 2015 sebanyak 117 program meningkat sebesar 21,88% dari tahun 2014 yaitu sebanyak 96 usulan program. Peningkatan tersebut akibat munculnya usulan baru akibat bertambahnya isu/masalah pembangunan, serta adanya kebutuhan mendesak.
Dalam melaksanakan fungsi monitoring dan evaluasi usulan perencanaan pembangunan, MPBM telah menetapkan mekanisme proses melalui pelaksanaan MPBM Evaluasi dan MPBM Informasi. Dalam pelaksanaan forum MPBM Evaluasi dan MPBM Informasi yang dilaksanakan di 6 Kecamatan, masyarakat diundang dan SKPD teknis akan memberikan klarifikasi atas realisasi usulan masyarakat tersebut.
Analisa terhadap tingkat perwujudan usulan tidak selamanya dapat 100% diwujudkan, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan anggaran yang ada dalam APBD Kota Mataram. Pada sisi yang berbeda, adanya beberapa kebijakan yang bersifat mendesak dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, menjadi salah satu penyebab diperlukannya alokasi anggaran untuk memenuhinya.
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 40
3.3.2. Evaluasi Sasaran 2
TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 2
“Diperolehnya sinkronisasi dokumen perencanaan dan sinergitas pelaksanaan
program pembangunan daerah”
No INDIKATOR KINERJA UTAMA(IKU) SATU-AN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA 2015 2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase ketepatan jadwal pene-tapan PERWAL RKPD sesuai UU 25/2004 tentang SPPN
% 100 100 100 100 100 100 100,00
2 Persentase ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS sebagai dasar penetapan RAPBD
% 100 100 100 100 100 100 100,00
3 Persentase keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD
% 95 90 91 91 90 91 90,60
Rata-rata Capaian IKU (%) 96,86
Capaian Kinerja Sasaran 2 96,86
1. Persentase ketepatan jadwal penetapan PERWAL RKPD sesuai dengan UU
25/2004 tentang SPPN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004, penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun yang akan datang disusun pada setiap bulan Juni tahun berkenaan. RKPD Kota Mataram Tahun 2015 merupakan rencana kerja tahunan yang akan menjadi pedoman/acuan dalam penyusunan Rencana Kerja SKPD yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah program prioritas pembangunan daerah; dan rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju.
RKPD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. Berdasarkan UU 25 tahun
2004 pasal 21 ditegaskan bahwa “Kepala Bappeda mengkoordinasikan
penyusunan RKPD”. Efektivitas penetapan RKPD akan mempengaruhi
perencanaan program dan penetapan kebijakan umum APBD, sehingga ketepatan waktu penetapan Peraturan Walikota Mataram tentang RKPD harus sesuai dengan UU 25/2004 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 41
RKPD Kota Mataram telah ditetapkan dengan Peraturan Walikota Mataram, sehingga RKPD tersebut penetapannya sesuai dengan ketentuan dalam Permendagri Nomor 54 tahun 2010 pasal 128, yang menegaskan bahwa
“Penyelesaian Rumusan Akhir Rancangan RKPD paling lambat pada akhir bulan
Mei”. Atas hal tersebut capaian kinerja ketepatan waktu penetapan Perwal RKPD sebesar 100%.
2. Persentase Ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS sebagai dasar
penetapan RAPBD
Penyusunan rencana pembangunan daerah menggunakan data dan informasi perencanaan pembangunan daerah, serta rencana tata ruang. Data dan informasi sebagaimana Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010, meliputi penyelenggaraan pemerintahan daerah, organisasi dan tatalaksana pemerintahan daerah, kepala daerah, DPRD, perangkat daerah, dan pegawai negeri sipil daerah, keuangan daerah, potensi sumber daya daerah; produk hukum daerah kependudukan, informasi dasar kewilayahan, informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah.
Jadwal penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah tahun 2014, sebagaimana ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dan Permendagri Nomor 37 tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2015, ditetapkan sebagai berikut:
a. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) disusun dengan tahapan sebagai
berikut : a. Persiapan penyusunan RKPD, b. Penyusunan rancangan awal RKPD berdasarkan Permendagri nomor 54 Tahun 2010 diharapkan penyusunan rancangan awal RKPD provinsi dan kabupaten/kota sudah harus dimulai dari sudah harus dimulai dari Desember tahun sebelumnya, c. Penyusunan rancangan RKPD kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Permendagri 54 Tahun 2010 ayat (1) diselesaikan paling lama minggu kedua pada bulan Maret, d. Pelaksanaan musrenbang RKPD dilaksanakan paling lambat pada akhir bulan Mei, e. Penetapan RKPD kabupaten/kota ditetapkan dengan Peraturan Bupati/Walikota setelah
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 42
RKPD Provinsi ditetapkan, sementara Penyelesaian rumusan rancangan akhir RKPD provinsi sebagaimana dimaksud dalam Permendagri Nomor 54 ayat (1) paling lambat pada pertengahan bulan Mei.
b. Penyusunan Rancangan KUA & PPAS RAPBD minggu I bulan Juni 2015
c. Pembahasan Rancangan KUA & PPAS RAPBD minggu III s/d IV bulan Juni
2015
d. Penyusunan Rancangan KUA & PPAS Perubahan minggu I s/d II bulan
Agustus 2015
Berdasarkan ketentuan tersebut, Bappeda Kota Mataram telah menyusun dokumen perencanaan, dengan registerasi sebagai berikut:
a. RKPD Kota Mataram Tahun 2015 ditetapkan tanggal 31 Mei 2014
b. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD 2015 telah disusun dan disampaikan
kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 24 Mei 2014
c. Rancangan KUA dan PPAS RAPBD PERUBAHAN 2015 telah disusun dan
disampaikan kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 20 April 2015. Dalam upaya sinkronisasi RPJMD dengan Renstra-SKPD dilakukan dengan sinkronisasi dari beberapa materi pokok antara lain kesesuaian misi, sasaran, dan program. Pada tahun anggaran 2015, Rancangan KUA dan PPAS RAPBD disampaikan kepada DPRD Kota Mataram pada tanggal 20 April 2015.
Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, ditegaskan bahwa penyampaian Rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD untuk dibahas bersama antara Pemerintah Daerah dengan Badan Anggaran DPRD dilakukan paling lambat bulan Juni tahun berkenaan. Sehingga disimpulkan bahwa KUA & PPAS disampaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. Dalam hal ini capaian kinerja mencapai 100%.
3. Keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD
Dari 34 SKPD Kota Mataram, secara keseluruhan telah sesuai antar masing-masing komponen (sebagaiman uraian dalam tabel dibawah ini), sehingga capaian kinerja pada indikator ini mencapai 100%.
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 43
Tabel Sinkronisasi RPJMD dengan Renstra-SKPD
No Komponen Sinkronisasi RPJMD vs RENSTRA-SKPD
Lingkup Kelembagaan SKPD Derajat Kesesuaian Badan Dinas Kantor Kecamatan
1 Penerjemahan Visi RPJMD ke dalam Renstra-SKPD 10 13 3 6 SEMUA SKPD SESUAI 2 Penjabaran Misi RPJMD
kedalam Misi Renstra-SKPD 10 13 3 6 SEMUA SKPD SESUAI 3 Penetapan Sasaran Strategis RPJMD dengan Renstra-SKPD 10 13 3 6 SEMUA SKPD SESUAI 4 Penetapan target
IKU-RPJMD dengan IKU-SKPD
10 13 3 6 SEMUA
SKPD SESUAI Sumber: Data diolah, 2015.
Sama halnya dengan Rencana Kerja SKPD, Bappeda selaku koordinator perencanaan di daerah berfungsi untuk menyelaraskan program yang tercantum dalam RKPD dengan program yang dituangkan dalam Renja-SKPD. Aspek ini sangat penting agar Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang sudah ditetapkan tidak berbeda dengan Renja-SKPD.
Dari 34 SKPD yang menyusun Renja-SKPD diketahui bahwa terdapat kesesuaian antara program RKPD dengan Renja-SKPD, sehingga capaian kinerja dalam indikator ini mencapai 100%.
Tabel Sinkronisasi RPJMD dengan Renstra-SKPD
No
Komponen Sinkronisasi RPJMD vs
RENSTRA-SKPD
Lingkup Kelembagaan OPD Derajat Kesesuaian Badan Dinas Kantor Kecamatan
1 Penerjemahan Visi RPJMD ke dalam Renstra-SKPD 10 13 3 6 SEMUA SKPD SESUAI 2 Penjabaran Misi RPJMD kedalam Misi Renstra-SKPD 10 13 3 6 SEMUA SKPD SESUAI 3 Penetapan Sasaran Strategis RPJMD dengan Renstra-SKPD 10 13 3 6 SEMUA SKPD SESUAI
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 44
4 Penetapan target RPJMD dengan IKU-SKPD
10 13 3 6 SEMUA
SKPD SESUAI
Sumber: Data diolah, 2015.
3.3.3. Evaluasi Sasaran 3
TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 3
Ketersediaan Sistem Informasi Informasi dan data-data mutakhir serta mudah diakses
No INDIKATOR KINERJA UTAMA(IKU)
SATU-AN TARGET
REALISASI CAPAIAN
KINERJA
2011 2012 2013 2014 2015
1 Persentase hasil pengkajian dan penelitian yang dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan pembangunan daerah
% 80 70 70 70 75 75 93,75
2 Presentase tingkat ketersediaan sistim informasi dan data-data yang menunjang perencanaan pembangunan
% 90 85 85 85 85 86 94,54
Rata-rata Capaian IKU (%) 94,14
Capaian Kinerja Sasaran 3 94,14
Ketersediaan Data perencanaan, dapat dilihat dari dokumen perencanaan yang dihasilkan oleh Bappeda Kota Mataram pada tahun 2015, antara lain:
a. Dokumen Perencanaan dan Penganggaran Kota Mataram, sebanyak 5 (lima)
dokumen:
1.Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Mataram Tahun 2015.
2. Kebijakan Umum Anggaran (KUA) RAPBD Kota Mataram Tahun 2015.
3. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) RAPBD Kota Mataram
2015.
4. Kebijakan Umum Anggaran Perubahan (KUA-P RAPBD) Kota Mataram
2015.
5. Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan (PPAS-P) RAPBD Kota
Mataram Tahun 2015.
b. Dokumen Perencanaan dan Penganggaran SKPD, sebanyak 4 (empat)
dokumen:
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 45
2. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD tahun 2015.
3. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) SKPD Tahun 2015.
4. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD Tahun 2015.
c. Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Kinerja SKPD, sebanyak 2 (dua)
dokumen:
1.Perjanjian Kinerja (PK) Bappeda Kota Mataram Tahun 2016.
2. Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015.
d. Data Statistik Pembangunan Daerah, sebanyak 2 (dua) dokumen:
1.Mataram Dalam Angka Tahun 2015
2. Kecamatan Dalam Angka Tahun 2015
e. Data Kajian Perencanaan Pembangunan Daerah lainnya, sebanyak 28 (Dua
puluh delapan) dokumen kajian:
1. Penyusunan Buku Profil Daerah Kota Mataram;
2. Kajian Perencanaan Pembangunan Kota Mataram Dalam Rangka Kebijakan
Pengembangan Kewilayahan RPJM 2015-2019
3. Kajian Perencanaan Pembangunan Kota Mataram Menyongsong
Pembangunan yang berkelanjutan
4. Kajian Kerjasama Antar Daerah Dalam Penanganan Sanitasi Perkotaan
5. Kajian Efektifitas Perencanaan Pembangunan di Kota Mataram Melalui
MPBM
6. Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang Wilayah;
7. Perencanaan Taman Loang Balok;
8. Penyusunan Rencana Aksi Kota Pusaka;
9. Pra Design Bundaran Jalan Gajah Mada;
10. Rencana Penataan Lahan Eks. Rumah Sakit Umum Provinsi NTB;
11. Perencanaan Gerbang Masuk Kota Mataram;
12. Penyusunan Buku Indikator Kesejahteraan Rakyat (Inkesra) Tahun 2015;
13. Kajian tentang Pengaruh Investasi Swasta Terhadap Pertumbuhan Ekonomi;
14. Kajian tentang Identifikasi Arah Kebijakan Perkembangan Sektor Jasa di Kota Mataram;
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 46
15. Kajian tentang Penerapan Konsep Pendidikan Madani Pada Pendidikan
Dasar di Kota Mataram;
16. Kajian tentang Study Implementasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Kota Mataram;
17. Penyusunan Dokumen Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintah
Daerah;
18. Penyusunan Dokumen tentang Sinergi Kebijakan Penanggulangan
Kemiskinan;
19. Kajian tentang Pengelolaan Sanitasi Berbasis Masyarakat;
20. Penyusunan dan Analisa Indeks Pembangunan Manusia Kota Mataram
Tahun 2014;
21. Penyusunan Rencana Aksi Daerah
22. Optimalisasi Pemanfaatan Dana CSR;
23. Evaluasi Kinerja Pengelolaan DBHCHT Kota Mataram 2011-2015;
24. Konsep Pengelolaan Kawasan Kota Tua Ampenan;
25. Kajian tentang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan Melalui Usaha Mikro;
26. Kajian Strategi Pembangunan Ekonomi Kota Mataram;
27. Penyusunan Gini Ratio Kota Mataram Tahun 2014;
28. Identifikasi Pemanfaatan Ruang Publik.
Jumlah dan klasifikasi data diuraikan, sebagai berikut:
NO URAIAN JUMLAH KET.
1 Dokumen Perencanaan dan
Penganggaran Kota Mataram
5 Dokumen RKPD, KUA, PPAS
2 Dokumen Perencanaan
SKPD-Bappeda
4 Dokumen Renstra-SKPD,
Renja-SKPD, RKA, DPA
3 Dokumen Perencanaan dan
Pelaporan Kinerja
2 Dokumen PK, LAKIP
4 Dokumen Statistik Daerah 2 Dokumen DDA, KCA
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 47
3.3.4. Evaluasi Sasaran 4
TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 4
Terkendali dan terlaporkannya kinerja pelaksanaan pembangunan daerah
No INDIKATOR KINERJA UTAMA(IKU) SATU-AN TARGET REALISASI CAPAIAN KINERJA 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 Persentase SKPD yang menyampaikan Laporan Kinerja pembangunan daerah tepat waktu
% 100 80,00 80,00 79,41 85,29 85,29 85,29
Rata-rata Capaian IKU (%) 85,29
Capaian Kinerja Sasaran 3 85,29
Laporan Kinerja sebagai bagian penting dalam dokumen perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah, menjadi salah satu dokumen yang penting dalam mengakselerasi perencanaan dengan hasil yang telah dicapai. Ketepatan waktu penyampaian Laporan Kinerha dapat mempengaruhi proses pelaporan pelaksanaan pembangunan yang disusun oleh Pemerintah Kota Mataram.
Laporan Kinerja menjadi salah satu bahan bagi kelengkapan penyusunan LKPJ (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) Walikota Mataram kepada DPRD Kota Mataram, sehingga ketepatan waktu penyampaian Laporan Kinerja SKPD kepada Bappeda Kota Mataram menjadi indikator yang penting untuk dipenuhi.
Berdasarkan Peraturan Menteri PAN & RB Nomor 53 Tahun 2014, ditegaskan
bahwa penyampaian Laporan Kinerja SKPD disampaikan paling lambat 2 (dua)
bulan setelah tahun anggaran berakhir. Laporan Kinerja disampaikan kepada Kepala Daerah Cq. Kepala SKPD yang diberikan kewenangan menghimpun, menganalisa materi dokumen Laporan Kinerja. Dalam hal ini di Kota Mataram oleh Bappeda Kota Mataram.
Dari hasil analisa evaluasi kinerja yang dilakukan oleh Bappeda Kota Mataram terhadap penyampaian Laporan Kinerja SKPD diketahui bahwa dari 34 SKPD (100%) hanya 17 SKPD (50%)yang menyampaikan dokumen Laporan Kinerja tepat waktu, dan 17 SKPD tidak menyampaikan Laporan Kinerja tepat waktu. Dalam mengukur ketepatan waktu, setiap awal Februari tahun berkenaan SKPD harus menyampaikan dokumen Laporan Kinerja, hal ini ditegaskan dalam Surat
Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 48
Sekretaris Daerah Kota Mataram yang dikirimkan oleh Bappeda Kota Mataram sebelumnya yaitu pada akhir Januari 2016.
Permasalahan dan Solusi
Permasalahan yang dihadapi dalam evaluasi capaian sasaran 1 sampai dengan sasaran 4 antara lain :
1. Masih terbatasnya kapasitas tenaga perencana. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan upaya peningkatan kompetensi melalui diklat fungsional perencana dan peningkatan keterlibatan aparatur dalam proses perencanaan.
2. Belum optimalnya koordinasi lintas SKPD. Untuk mengatasi hal tersebut
dilakukan upaya meningkatkan frekuensi rapat koordinasi dan
mengoptimalkan Forum Perencana SKPD.
3. Belum optimalnya ketersediaan data dan informasi perencanaan. Untuk
mengatasi hal tersebut dilakukan upaya pemutakhiran data dari SKPD terkait serta penyusunan data/kajian melalui penelitian.
4. Belum terbangunnya Aplikasi Sistem Informasi Perencanaan Pembangunan
Daerah (SIPPD) sehingga program/kegiatan masih diinventarisasi secara manual. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan upaya membangun aplikasi SIPPD Kota Mataram yang dapat mempermudah dalam proses inventarisasi program/kegiatan.