• Tidak ada hasil yang ditemukan

lakip bappeda tahun 2015. pdf

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "lakip bappeda tahun 2015. pdf"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

L

APORAN

K

INERJA

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH (BAPPEDA) KOTA MATARAM

TAHUN 2015

(2)

Kata Pengantar

i

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan Rahmat dan HidayahNya sehingga Laporan Kinerja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram Tahun 2015 dapat diselesaikan

tepat pada waktunya.

Penyusunan Laporan Kinerja ini merupakan kewajiban seluruh instansi pemerintah

dalam pelaksanaan tupoksinya sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri

PAN & RB Nomot 29 Tahun 2010 tentang Sistim Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah yang ditindaklanjuti dengan adanya Peraturan Menteri PAN & RB Nomor

53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Review atas Laporan Kinerja yang dirancang untuk melakukan perjanjian

kinerja dan pengukuran kinerja pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja

instansi pemerintah berdasarkan Rencana Strategis (RENSTRA) Bappeda Kota

Mataram Tahun 2011-2015.

Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 adalah

untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pemerintahan yang lebih

berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.

Tujuan laporan ini mencakup aspek akuntabilitas kinerja bagi keperluan eksternal

organisasi sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian kinerja selama tahun

2015, sebagai media evaluasi pencapaian kinerja oleh jajaran Bappeda Kota

Mataram dalam upaya-upaya perbaikan kinerja dimasa datang, dengan merumuskan

strategi pemecahan masalah yang tepat sehingga capaian kinerja dapat ditingkatkan

secara berkelanjutan.

Laporan kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram Tahun

2015 memberikan gambaran tentang pelaksanaan fungsi perencanaan

pembangunan daerah dan Laporan Kinerja ini disusun melalui pengukuran data

kinerja yang tepat sesuai dengan indikator kinerja yang disepakati bersama dengan

seluruh perangkat struktur organisasi Bappeda. Capaian kinerja diukur dengan

membandingkan antara target kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen Perjanjian

(3)

Kata Pengantar

ii Laporan Kinerja. Sejumlah capaian kinerja selama tahun 2015 yang ditargetkan

dalam rencana strategis telah berhasil dicapai, walaupun beberapa hal yang belum

dapat dicapai, tentunya ke depan dengan tekad dan ikhtiar bersama, jajaran

Bappeda Kota Mataram akan terus bekerja mengatasi permasalahan yang ada, guna

dapat mencapai tingkat Pencapaian Kinerja organisasi yang diharapkan.

Mataram, Januari 2016

Kepala Bappeda Kota Mataram,

Lalu Martawang, SE. M.Si Pembina Tingkat I (IV/b)

(4)

Ringkasan Eksekutif iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan Kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Mataram pada prinsipnya merupakan alat pertanggungjawaban dari unit organisasi yang lebih rendah kepada unit organisasi yang lebih tinggi yang mengedepankan akuntabilitas manajerialnya. Laporan Kinerja ini menjadi alat ukur bagi keberhasilan atau kegagalan SKPD dalam mencapai sasaran strategis sesuai dengan Renstra-SKPD dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kinerja.

Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 disusun melalui pengukuran data kinerja setelah berakhirnya tahun anggaran 2015 yang melibatkan seluruh bidang di lingkungan Bappeda Kota Mataram. Capaian kinerja diukur dengan membandingkan antara target kinerja dengan yang diperjanjikan dalam Dokumen Penetapan Kinerja dengan hasil pengukuran kinerja.

Bappeda Kota Mataram yang mempunyai kewenangan dalam menentukan arah pembangunan melalui penyusunan dokumen perencanaan pembangunan, dan memposisikan laporan akuntabilitas kinerja menjadi bagian integral dalam siklus perencanaan pembangunan. Informasi hasil evaluasi kinerja yang merupakan bagian inti dari laporan akuntabilitas kinerja merupakan bagian yang penting dalam melakukan perbaikan dalam siklus perencanan pembangunan selanjutnya. Melalui evaluasi, dapat diketahui sebab keberhasilan dan kegagalan kegiatan SKPD.

(5)

Ringkasan Eksekutif iv

1 Meningkatnya peran serta (partisipasi) masyarakat dalam

3 Ketersediaan sistem informasi dan data-data mutakhir serta mudah diakses

2 95,15 Sangat

Memuaskan

4 Terkendali dan terlaporkannya kinerja pelaksanaan

pembangunan daerah

1 85,29 Memuaskan

Berdasarkan analisis terhadap pencapaian kinerja Bappeda pada Tahun 2015, beberapa capaian yang mengindikasikan keberhasilan kinerja Bappeda dapat disampaikan sebagai berikut :

1. Pada tahun 2015, pengukuran kinerja yang dilakukan terhadap 4 sasaran dengan menggunakan 7 indikator yang ditetapkan dalam dokumen Penetapan Kinerja, terdapat 6 indikator dengan tingkat pencapaian mencapai 90% atau lebih.

2. Tingkat perwujudan perencanaan sesuai dengan aspirasi masyarakat sebesar 90,00%

3. Ketepatan jadwal penetapan Peraturan Walikota Mataram tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dengan capaian 100%.

4. Ketepatan waktu penyampaian KUA & PPAS kepada DPRD Kota Mataram sebagai dasar penetapan RAPBD dengan capaian 100%.

5. Keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD sebesar 91%.

6. Tingkat ketersediaan sistem informasi dan data-data yang menunjang perencanaan pembangunan, dengan capaian sebesar 86%.

(6)

Ringkasan Eksekutif v waktu 85,29%.

Selain beberapa capaian kinerja tersebut, masih ditemui beberapa kendala dan permasalahan dalam peningkatan kinerja Bappeda, antara lain:

1. Belum diterapkannya aplikasi Sistim Informasi Perencanaan Pembangunan Daerah (SIPPD);

2. Belum diterapkannya aplikasi dokumen penelitian dan kajian yang dihasilkan oleh Bappeda;

3. Belum optimal dan terintegrasi proses perencanaan pembangunan daerah, pelaksanaan anggaran, pengawasan anggaran serta penilaian kinerja pelaksanaan anggaran yang berbasis teknologi informasi;

4. Belum maksimalnya persentase jumlah pegawai yang meningkat pengetahuan dan keterampilannya setelah mengikuti diklat;

(7)

DAFTAR ISI

vi

KATA PENGANTAR ... i

RINGKASAN EKSKUTIF ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ...vii

DAFTAR GRAFIK ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. LATAR BELAKANG ... 1

1.2. KELEMBAGAAN ... …..2

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN ………...………..……….26 1.4. SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA…..………..………26

BAB II PERENCANAAN KINERJA ... 27

2.1. VISI DAN MISI SKPD ... 27

2.2. PERJANJIAN KINERJA (PK) ... 29

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ... 34

3.1. PENGUKURAN KINERJA ... 34

3.2. CAPAIAN KINERJA ... 34

3.3. EVALUASI KINERJA ... 36

3.4. AKUNTABILITAS KEUANGAN ... 45

(8)

DAFTAR ISI

vii

DAFTAR TABEL

PERJANJIAN KINERJA BAPPEDA TAHUN 2015 ... 32

TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 1 ... 37

TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 2 ... 38

TABEL SINKRONISASI RPJMD DENGAN RENSTRA SKPD... 41

TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 3 ... 43

TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 4 ... 45

TABEL PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA ... 47

(9)
(10)

BAB I PENDAHULUAN 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan Pemerintahan yang baik (Good Governnance)

mengharuskan pemerintah menyelenggarakan manajemen pemerintahan yang

transparan dan akuntabel berdayaguna dan berhasilguna. Untuk mewujudkan

hal tersebut pemerintah harus mampu menciptakan suatu sistim yang kondusif

guna terlaksananya proses pembangunan daerah sejak perencanaan

penganggaran sampai dengan pencapaian kinerja sehingga apa yang

diharapkan dari setiap program pembangunan di daerah dapat terwujud dan

bermanfaat bagi masyarakat.

Akuntabilitas kinerja merupakan bagian penting perwujudan

pertanggungjawaban tugas pokok dan fungsi SKPD serta kewenangan

pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program Instansi

Pemerintah kepada Kepala Daerah, masyarakat dan stakeholders

pembangunan lainnya, sebagai wujud nyata komitmen untuk meningkatkan

integritas, akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur. Bentuk akuntabilitas

kinerja sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara diwajibkan

menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana stratejik,

rencana kinerja, dan pengukuran kinerja melalui tolok ukur kinerja yang tepat

sebagai dasar penilaian keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan

sasaran organisasi. Tata cara penyusunan Laporan Kinerja Instansi

Pemerintahan mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014

tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Menindaklanjuti pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11

(11)

BAB I PENDAHULUAN 2

(RPJMD) Kota Mataram, Bappeda Kota Mataram sebagai lembaga teknis

daerah melaksanakan Misi 4 yaitu: “Meningkatkan kualitas pelayanan publik

dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good Governance)” sesuai dengan tugas pokok,

fungsi, dan kewenangan Bappeda dalam mengkoordinasikan perencanaan

pembangunan daerah.

Dinamika permasalahan perubahan ekonomi dan sosial merupakan tantangan

yang dihadapi oleh Bappeda sebagai institusi perencanaan pembangunan

daerah, untuk mampu melakukan identifikasi, pemetaan masalah, dan

implementasi program yang tepat melalui urutan pilihan, serta

memperhitungkan alokasi sumber daya yang tersedia dalam mengatasi isu

pembangunan di daerah. Tuntutan masyarakat kepada Pemerintah untuk

memberikan pelayanan publik yang baik harus dipenuhi, Bappeda dengan

berpegang pada mekanisme perencanaan sebagaimana ditegaskan dalam

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional, telah melakukan langkah-langkah strategis dalam

melakukan penguatan tahapan perencanaan pembangunan baik melalui

mekanisme teknokratik maupun partisipatif untuk menentukan program

pembangunan daerah.

Dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan program/

kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam

dokumen perencanaan sesuai, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja

(LAKIP) Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 sebagai perwujudan akuntabilitas

kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi,

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra)

Bappeda Kota Mataram 2011-2015.

1.2KELEMBAGAAN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 8 Tahun 2013 tentang

perubahan Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2011 dan Peraturan Daerah

(12)

BAB I PENDAHULUAN 3

Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram dan Peraturan Walikota Mataram

Nomor 24/PERT/2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Mataram, Bappeda Kota Mataram

merupakan unsur pendukung tugas Walikota dibidang Perencanaan

Pembangunan Daerah yang mempunyai tugas pokok melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perencanaan

Pembangunan Daerah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Bappeda

menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan Pembangunan

Daerah.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perencanaan Pembangunan

Daerah.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari:

 Dipimpin oleh seorang Kepala, dengan dibantu oleh Sekretaris, yang

terdiri dari Sub Bagian Penyusunan Program dan Kerjasama

Pembangunan, Sub Bagian Keuangan dan Sub Bagian Umum dan

Kepegawaian.

 Unsur Pelaksana adalah Bidang, yakni

1. Bidang Ekonomi terdiri dari Sub Bidang Koperasi, Perindustrian,

Perdagangan dan Pemberdayaan Ekonomi dan Sub Bidang Pertanian

dan Pariwisata

2. Bidang Sosial Budaya terdiri dari Sub Bidang Pendidikan dan

Pemerintahan Umum dan Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan

(13)

BAB I PENDAHULUAN 4

3. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari Sub Bidang Sarana dan

Prasarana dan Sub Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup,

4. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik terdiri dari Sub Bidang

Penelitian dan Pengembangan dan Sub Bidang Statistik, serta

Kelompok Jabatan Fungsional.

1.2.1.Tugas Pokok dan Fungsi

Menurut Peraturan Walikota Mataram Nomor: 24/PERT/2008 Tentang

Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah Kota Mataram maka tugas pokok BAPPEDA Kota Mataram adalah

melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang

Perencanaan Pembangunan daerah. Serta memiliki fungsi:

a. Perumusan Kebijakan Teknis dibidang Perencanaan Pembangunan

Daerah.

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Perencanaan Pembangunan

Daerah.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Struktur organisasi tertinggi Bappeda Kota Mataram dikepalai oleh seorang

Kepala Badan yang dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh seorang

Sekretaris dan 4 (empat) orang Kepala Bidang. Sebagaimana terlihat pada

Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai

dengan lampiran Peraturan Walikota Mataram Nomor: 24/PERT/2008,

yang terdiri dari: 1. Kepala Badan 2. Sekretariat

3. Bidang Ekonomi

(14)

BAB I PENDAHULUAN 5

5. Bidang Fisik dan Prasarana

6. Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik

7. Kelompok Jabatan Fungsional

1. Kepala

Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan Kegiatan Badan dalam

menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah dibidang Perencanaan

Pembangunan Daerah. Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut,

Kepala Badan mempunyai fungsi : perumusan dan penetapan visi, misi dan

rencana strategis serta program kerja Badan; perumusan Kebijakan Teknis

dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah; pengkoordinasian

penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan

Penetapan Kinerja Badan; pengkoordinasian perumusan dan penyusunan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ,Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA), serta

Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku; penyelenggaraan pengaturan,

pembinaan, pengawasan dan pengendalian serta bimbingan dibidang

Perencanaan Pembangunan Daerah; penyelenggaraan koordinasi, informasi

dan sinkronisasi perencanaan pembangunan dengan seluruh satuan kerja

perangkat daerah (SKPD) dan instansi terkait; pelaksanaan koordinasi dan

kerjasama dengan pihak lain baik Instansi Pemerintah, Lembaga Organisasi

Swadaya Masyarakat dan atau swasta; pelaksanaan koordinasi, konsultasi

dan sinkronisasi perencanaan pembangunan daerah dengan Pemerintah

Pusat, dan Pemerintah Daerah Provinsi; pemberian pertimbangan dan

penetapan perijinan serta rekomendasi teknis dibidang Perencanaan

Pembangunan Daerah; pelaksanaan pembinaan manajemen kepegawaian

lingkup Badan; pelaksanaan monitoring dan evaluasi dibidang Perencanaan

(15)

BAB I PENDAHULUAN 6

melalui Sekretaris Daerah; dan pelaksanaan tugas-tugas lain yang

dilimpahkan oleh Walikota sesuai dengan bidang tugasnya.

2. SEKRETARIAT

Sekretariat Bappeda Kota Mataram dipimpin oleh seorang Sekretaris

yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah dan

pengelolaan ketatausahaan Badan yang meliputi urusan perencanaan,

kerjasama pembangunan, keuangan, umum serta kepegawaian.

Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang memiliki fungsi:

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja

Tahunan dan Penetapan Kinerja lingkup Badan;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen

Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Program Kerja Badan;

c. pelaksanaan pelayanan Teknis Administratif kepada seluruh Unit

Kerja lingkup Badan;

d. perumusan bahan pedoman dan petunjuk tata laksana administrasi

umum;

e. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal dan

Standar Prosedur Tetap pelaksanaan kegiatan lingkup Badan;

f. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis penyelenggaraan

kerjasama pembangunan, administrasi umum, perencanaan,

keuangan, kepegawaian dan perlengkapan;

g. pengkoordinasian penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah meliputi : RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan

PPAS;

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Badan;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengelolaan administrasi

(16)

BAB I PENDAHULUAN 7

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

kesekretariatan;

k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bagian Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) Sub Bagian, yaitu:

1. Sub Bagian Penyusunan Program dan Kerjasama Pembangunan

dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang mempunyai tugas

pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pengkoordinasian

perencanaan, kerjasama pembangunan dan pelaporan pelaksanaan

tugas Badan.

Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Kerjasama Pembangunan

mempunyai fungsi:

a. penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku ;

b. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja

llingkup Sub Bagian ;

c. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang

perencanaan dan kerjasama pembangunan ;

d. penyiapan bahan penyusunan rencana Strategis (renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja lingkup

Badan;

e. pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan Laporan Kinerja SKPD;

f. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar Pelayanan

Minimal (SPM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan koordinasi penyusunan Standar Prosedur Tetap

pelaksanaan kegiatan lingkup Badan;

h. penyiapan bahan pembinaan teknis penyusunan rencana dan

(17)

BAB I PENDAHULUAN 8

i. penyiapan bahan penyusunan dokumen perencanaan

pembangunan daerah meliputi ; RPJPD, RPJMD, RKPD, KUA dan

PPAS;

j. penyiapan bahan pengembangan kemitraan dan kerjasama

pembangunan;

k. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

Sub Bagian;

l. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian, yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan

keuangan lingkup Badan

Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis dibidang

pengelolaan keuangan;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis

dibidang penyusunan anggaran, perbendaharaan, penatausahaan

dan pertanggungjawaban keuangan lingkup Badan;

d.pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka analisa

pelaksanaan anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan verifikasi;

e. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Satuan Pemegang Kas;

f. pengkoordinasi penyusunan laporan keuangan dan pelaksanaan

kegiatan lingkup Badan;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi pengelolaan keuangan

lingkup Badan;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

(18)

BAB I PENDAHULUAN 9

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bagian, yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan

dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan pengelolaan

administrasi kepegawaian, rumah tanggga, protokol dan perlengkapan.

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja

Sub Bagian;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan

administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan

perlengkapan;

c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan

administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan

perlengkapan;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kebutuhan

perlengkapan;

e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan

pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

f. penyelenggaraan pelayanan administrasi kepegawaian sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan PNS lingkup Badan;

h. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Bendaharawan Barang;

i. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian;

j. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

(19)

BAB I PENDAHULUAN 10

Bidang Ekonomi dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

pengkoordinasian dan pembinaan teknis penyusunan rencana dan

program kerja pembangunan daerah dibidang ekonomi meliputi:

urusan pemerintahan bidang perindustrian,perdagangan, penanaman

modal, koperasi usaha kecil dan menengah, pariwisata,

ketenagakerjaan dan transmigrasi, kelautan dan perikanan, pertanian

dan ketahanan pangan.

Kepala Bidang Ekonomi memiliki fungsi:

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja lingkup Bidang ;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan

Program Kerja lingkup bidang ;

c. pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah bidang

perekonomian;

d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan

pembangunan daerah bidang perekonomian;

e. penginventarisasian permasalahan perencanaan pembangunan

daerah bidang perekonomian serta perumusan langkah-langkah

kebijaksanaan pemecahannya;

f. perumusan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah bidang perekonomian dengan Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi : RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS dibidang perekonomian.

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang ;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

(20)

BAB I PENDAHULUAN 11

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang;

k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Ekonomi dibagi menjadi 2 (dua) sub bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Koperasi Perindustrian dan Perdagangan dan

Pemberdayaan Ekonomi yang dipimpin oleh seorang Kepala Sub

Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan,

mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan

dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan rencana dan

program kerja pembangunan daerah di bidang koperasi, usaha kecil

dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal

daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi

Kepala Sub Bidang Koperindag dan Pemberdayaan Ekonomi

mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bidang ;

b.penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan

rencana dan program kerja dibidang koperasi, usaha kecil dan

menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal

daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis

perencanaan pembangunan daerah dibidang koperasi, usaha kecil

dan menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman

modal daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

d.pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan

pembangunan daerah dibidang koperasi, usaha kecil dan

menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal

daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

(21)

BAB I PENDAHULUAN 12

RKPD,KUA dan PPAS dibidang koperasi, usaha kecil dan

menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal

daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di

bidang koperasi, usaha kecil dan menengah, perindustrian dan

perdagangan, penanaman modal daerah, ketenagakerjaan dan

transmigrasi ;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan pembangunan daerah di bidang koperasi, usaha kecil dan

menengah, perindustrian dan perdagangan, penanaman modal

daerah, ketenagakerjaan dan transmigrasi ;

h.pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

2. Sub bidang Pertanian dan Pariwisata, dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin,

merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan

kegiatan bawahan dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan

rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang

pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan.

Kepala Sub Bidang Pertanian dan Pariwisata mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program

Kerja Sub Bidang ;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan

rencana dan program kerja dibidang pertanian, ketahanan

pangan, pariwisata, kelautan dan perikanan;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis

perencanaan pembangunan daerah dibidang pertanian,

(22)

BAB I PENDAHULUAN 13

d.pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan

pembangunan daerah dibidang pertanian, ketahanan pangan,

pariwisata, kelautan dan perikanan;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS dibidang pertanian, ketahanan pangan,

pariwisata, kelautan dan perikanan;

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di bidang pertanian, ketahanan pangan, pariwisata, kelautan dan

perikanan;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah di bidang pertanian, ketahanan pangan,

pariwisata, kelautan dan perikanan;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Sub Bidang;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

4. BIDANG SOSIAL BUDAYA

Bidang Sosial Budaya dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

pengkoordinasian dan pembinaan teknis penyusunan rencana dan

program kerja pembangunan daerah dibidang Sosial Budaya meliputi:

urusan pemerintahan bidang pendidikan , kepemudaan dan olahraga,

kependudukan dan catatatan sipil, perencanaan pembangunan,

Kesehatan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, kesatuan bangsa dan politik dalam

negeri, sosial, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi

keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian,

perpustakaan dan kearsipan.

(23)

BAB I PENDAHULUAN 14

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja lingkup Bidang;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

dan Program Kerja lingkup bidang;

c. pengkoordinasian perencanaan pembangunan daerah bidang sosial budaya;

d.perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan

pembangunan daerah bidang Sosial budaya;

e. penginventarisasian permasalahan perencanaan pembangunan

daerah bidang sosial budaya serta perumusan langkah-langkah

kebijaksanaan pemecahannya;

f. perumusan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah bidang sosia lbudaya dengan Pemerintah Pusat

dan Pemerintah Daerah Provinsi;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi : RPJPD, RPJMD, RKPD,

KUA dan PPAS dibidang sosial budaya;

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang;

k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Sosial Budaya dibagi menjadi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Pendidikan dan Pemerintahan Umum. Dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok

memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan

pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja

(24)

BAB I PENDAHULUAN 15

raga , perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan

polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum,

administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan

persandian

Kepala Sub Bidang Pendidikan dan Pemerintahan Umum mempunyai

fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program

Kerja Sub Bidang;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan

rencana dan program kerja di bidang pendidikan, kepemudaan

dan olah raga , perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan

bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan

umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,

kepegawaian dan persandian;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis

perencanaan pembangunan daerah di bidang pendidikan,

kepemudaan dan olah raga, perpustakaan, kearsipan, kebudayaan,

kesatuan bangsa dan polotik dalam negeri, otonomi daerah,

pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat

daerah, kepegawaian dan persandian;

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan pembangunan daerah di bidang pendidikan, kepemudaan dan

olah raga, perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa

dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum,

administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian

dan persandian;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS di bidang pendidikan, kepemudaan dan

olah raga , perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa

(25)

BAB I PENDAHULUAN 16

administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian

dan persandian;

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di

bidang pendidikan, kepemudaan dan olah raga , perpustakaan,

kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa dan polotik dalam

negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi

keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan

persandian;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah di bidang pendidikan, kepemudaan dan

olah raga, perpustakaan, kearsipan, kebudayaan, kesatuan bangsa

dan polotik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum,

administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian

dan persandian;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Sub Bidang;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh

seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok

memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan

pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja

pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial,,

kependudukan dan catatan sipil

Kepala Sub Bidang Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Mempunyai

Fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program

(26)

BAB I PENDAHULUAN 17

b.penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan

rencana dan program kerja di bidang perencanaan pembangunan,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial,

kependudukan dan catatan sipil;

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis

perencanaan pembangunan daerah di bidang perencanaan

pembangunan, keluarga berencana dan keluarga sejahtera,

pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, kesehatan,

sosial, kependudukan dan catatan sipil;

d.pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan

pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial,

kependudukan dan catatan sipil;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS di bidang perencanaan pembangunan,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial,

kependudukan dan catatan sipil;

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di

bidang perencanaan pembangunan, keluarga berencana dan

keluarga sejahtera, pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak, kesehatan, sosial, kependudukan dan catatan sipil;

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah di bidang perencanaan pembangunan,

keluarga berencana dan keluarga sejahtera, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak, kesehatan, sosial,

(27)

BAB I PENDAHULUAN 18

h.pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Sub Bidang;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

5. BIDANG FISIK DAN PRASARANA

Bidang Fisik dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur,

mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam

pengkoordinasian dan pembinaan teknis penyusunan rencana dan

program kerja pembangunan daerah di bidang fisik dan prasarana yang

meliputi : urusan pemerintahan bidang pekerjaan umum, perumahan,

perhubungan, komunikasi dan informatika, pertanahan, lingkungan

hidup,penataan ruang, serta energi dan sumber daya mineral.

Kepala Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai fungsi :

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja lingkup Bidang ;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

dan Program Kerja lingkup bidang ;

c. pengkoordinasi perencanaan pembangunan daerah bidang fisik dan

prasarana;

d. perumusan dan penjabaran kebijakan teknis perencanaan pembangunan daerah bidang fisik dan prasarana;

e. penginventarisasian permasalahan perencanaan pembangunan

daerah bidang fisik dan prasarana serta perumusan langkah-langkah

kebijaksanaan pemecahannya;

f. perumusan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah bidang fisik dan prasarana dengan

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi: RPJPD, RPJMD, RKPD,

(28)

BAB I PENDAHULUAN 19

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang ;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang ;

k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Fisik dan Prasarana dibagi menjadi 2 (dua) Sub Bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Sarana dan Prasarana dipimpin oleh seorang Kepala

Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin,

merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan

kegiatan bawahan dalam pelaksanaan pembinaan teknis penyusunan

rencana dan program kerja pembangunan daerah di bidang

pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi dan

informatika.

Kepala Sub Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program

Kerja Sub Bidang ;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan

rencana dan program kerja di bidang pekerjaan umum,

perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis

perencanaan pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum,

perhubungan, perumahan, komunikasi dan informatika.

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan

pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, perhubungan,

perumahan, komunikasi dan informatika.

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS di bidang pekerjaan umum, perhubungan,

(29)

BAB I PENDAHULUAN 20

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di

bidang pekerjaan umum, perhubungan, perumahan, komunikasi

dan informatika.

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah di bidang pekerjaan umum, perhubungan,

perumahan, komunikasi dan informatika.

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, dipimpin

oleh seorang Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok

memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan

mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam pelaksanaan

pembinaan teknis penyusunan rencana dan program kerja

pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan ruang,

pertanahan serta energi dan sumber daya mineral.

Kepala Sub Bidang Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup

mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program

Kerja Sub Bidang ;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis penyusunan

rencana dan program kerja di bidang lingkungan hidup, penataan

ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

c. penyiapan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis

perencanaan pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup,

penataan ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data perencanaan

pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan

(30)

BAB I PENDAHULUAN 21

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS di bidang lingkungan hidup, penataan

ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

f. pelayanan asistensi penyusunan rencana dan program kerja di

bidang lingkungan hidup, penataan ruang, pertanahan serta energi

dan sumber daya mineral.

g. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi perencanaan

pembangunan daerah di bidang lingkungan hidup, penataan

ruang, pertanahan serta energi dan sumber daya mineral

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

6. BIDANG PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN STATISTIK

Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik dipimpin oleh seorang

Kepala Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin,

merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan

bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan

dibidang penelitian, pengembangan dan statistik

Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan dan , Statistik mempunyai

fungsi :

a. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Tahunan dan

Penetapan Kinerja lingkup Bidang;

b. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)

dan Program Kerja lingkup bidang;

c. pengkoordinasian penyusunan statistik daerah dalam mendukung basis data perencanaan pembangunan daerah;

d.perumusan dan penjabaran kebijakan teknis dibidang penelitian,

(31)

BAB I PENDAHULUAN 22

e. penginventarisasian permasalahan dibidang penelitian,

pengembangan dan statistik serta perumusan langkah-langkah

kebijaksanaan pemecahannya;

f. perumusan bahan koordinasi dan kerjasama daerah di bidang

penelitian dan pengembangan serta statistik ;

g. perumusan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi: RPJPD, RPJMD, RKPD,

KUA dan PPAS di bidang penelitian, pengembangan dan statistik;

h. pengkoordinasian penyusunan laporan pelaksanaan tugas Bidang;

i. pelaksanaan pengaturan, pembinaan dan pengawasan dan

pengendalian pelaksanaan tugas sub bidang dibawahnya;

j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas

bidang;

k. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

Bidang Penelitian, Pengembangan dan Statistik dibagi menjadi 2 (dua)

Sub Bidang, yaitu:

1. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan dipimpin oleh seorang

Kepala Sub Bidang yang mempunyai tugas pokok memimpin,

merencanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan

kegiatan bawahan dalam penyusunan program dan pelaksanaan

kegiatan penelitian dan pengembangan.

Kepala Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan mempunyai fungsi

:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program

Kerja Sub Bidang;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang penelitian dan pengembangan;

c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama bidang penelitian dan

(32)

BAB I PENDAHULUAN 23

d.pengumpulan , pengolahan dan analisa data di bidang penelitian

dan pengembangan sebagai bahan basis data perencanaanan

pembangunan daerah;

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS di bidang penelitian dan pengembangan;

f. pelayanan perijinan dan rekomendasi teknis tertentu di bidang

penelitian dan pengembangan sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi

perencanaan pembangunan daerah di bidang penelitian dan

pengembangan ;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan

tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

2. Sub Bidang Statistik dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang

mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengkoordinasi

, mengawasi dan mengendalikan kegiatan bawahan dalam

penyusunan program dan pelaksanaan kegiatan dibidang statistik.

Kepala Sub Bidang Statistik mempunyai fungsi:

a. penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) dan Program

Kerja Sub Bidang;

b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang statistik; c. penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dalam penyusunan

statistik daerah dengan instansi pemerintah dan/ atau

badan/lembaga penelitian;

d.pengumpulan, pengolahan dan analisa data laporan pelaksanaan

(33)

BAB I PENDAHULUAN 24

e. penyiapan bahan masukan dalam penyusunan dokumen

perencanaan pembangunan daerah meliputi RPJPD, RPJMD,

RKPD, KUA dan PPAS di bidang statistik;

f. pelaksanaan pengelolaan dan pelayanan data statistik daerah

sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

g. penyiapan bahan koordinasi, konsultasi dan sinkronisasi

perencanaan pembangunan daerah di bidang statistik;

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bidang ;

i. pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai

dengan bidang tugasnya.

(34)

BAB I PENDAHULUAN 25

Sumber daya manusia

Berjalan atau tidaknya suatu organisasi dan atau kegiatan tergantung pada sumber daya yang ada serta memadai. Bappeda Kota Mataram hingga saat ini memiliki sumber daya manusia sejumlah 43 orang.

Jumlah Pegawai BAPPEDA Kota Mataram

No Jabatan/Eselon Golongan Jumlah

IV III II I

1 Kepala Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah 1 - - - 1

2 Sekretariat 1 8 4 - 13

3 Bidang Ekonomi 1 4 2 - 7

4 Bidang Sosial dan Budaya 2 5 0 - 7

5 Bidang Penelitian,

Pengembangan dan Statistik 2 3 3 - 8 6 Bidang Sarana dan Prasarana 1 6 0 - 7

Jumlah 8 26 9 - 43

No Jabatan/Eselon Golongan Jumlah IV III II I

1 Eselon II 1 - - - 1

2 Eselon III a 1 - - - 1

3 Eselon III b 4 - - - 4

4 Eselon IV 2 9 - - 11

5 Staf - 17 9 - 26

6 Fungsional - - - - 0

Sarana dan prasarana kerja

Sarana dan Prasarana ditujukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tupoksi. Sarana dan Prasarana yang ada di Bappeda Kota Mataram didata berdasarkan jenisnya meliputi :

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi Ket

1 Kendaraan Roda 2 13 Baik

2 Kendaraan Roda 4 8 Baik

(35)

BAB I PENDAHULUAN 26

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi Ket 4 Mesin Ketik Manual Standar (14-16) 2 Baik

5 Mesin Ketik Listrik Portable 1 Baik

6 Mesin Calculator 3 Baik

7 Mesin Foto Copy dengan kertas

biasa double folio 1 Baik

16 Papan Pengumuman/ Papan

Informasi 16 Baik

43 Meja Tamu Ruangan Tunggu Pejabat

(36)

BAB I PENDAHULUAN 27

No Sarana dan Prasarana Jumlah Kondisi Ket 44 Lemari Buku untuk Pejabat Eselon II 1 Baik

45 Proyektor + Attachment 2 Baik

46 Audio Amplifier 1 Baik

47 Unintemuptible Power Supply (UPS) 4 Baik 48 Digital Audio Tape Recorder 2 Baik

49 Camera Electronic 1 Baik

50 Layar Film 1 Baik

51 Mesin Jilid Bundar 2 Baik

52 Mesin Laminating 1 Baik

53 Facsimile 1 Baik

54 Kotak saran 1 Baik

55 Air Purlier 1 Baik

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud Penyusunan Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015

adalah untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan pemerintahan

yang lebih berdayaguna, berhasil guna, bersih dan bertanggungjawab.

Tujuan laporan ini mencakup aspek akuntabilitas kinerja bagi keperluan

eksternal organisasi sebagai sarana pertanggungjawaban atas capaian

kinerja selama tahun 2015, sebagai media evaluasi pencapaian kinerja oleh

jajaran Bappeda Kota Mataram dalam upaya-upaya perbaikan kinerja

dimasa datang, dengan merumuskan strategi pemecahan masalah yang

tepat sehingga capaian kinerja dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.

1.4 SISTEMATIKA LAPORAN KINERJA

Laporan KIinerja ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Bappeda Kota

Mataram selama tahun 2015. Capaian Kinerja tahun 2015 tersebut

diperbandingkan dengan Rencana Kinerja tahun 2014 sebagai tolok ukur

keberhasilan tahunan Bappeda Kota Mataram.

Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan

memungkinkan diidentifikasikannya sejumlah permasalahan bagi perbaikan

kinerja di masa datang. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan

(37)

BAB I PENDAHULUAN 28

sistematika penyajian Laporan Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015

adalah sebagai berikut:

 BAB I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, dasar

hukum, dan gambaran umum organsisasi.

 BAB II – Perencanaan Kinerja, menjelaskan Perencanaan dan

Perjanjian Kinerja Bappeda Kota Mataram Tahun 2015 dan kaitannya

dengan Renstra Bappeda Kota Mataram tahun 2011-2015.

 BAB III – Akuntabilitas Kinerja, menjelaskan Pencapaian sasaran-sasaran

dalam pelaksanan perjanjian kinerja yang diukur dalam Pengukuran

Kinerja.

(38)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 29

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

2.1. Visi dan Misi SKPD

Bappeda sebagai lembag a perencanaan pembangunan maka tugas pokoknya

adalah menyiapkan perencanaan pembangunan yang terarah, konsisten, logis,

dan dapat dilaksanakan. Sebagai acuan bagi terwujudnya tugas pokok tersebut

maka ditetapkan visi Bappeda Kota Mataram.

2.1.1 Visi

Visi Bappeda Kota Mataram adalah:

”Terwujudnya Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Yang Berkualitas Menuju Kota Mataram Yang Maju, Religius dan Berbudaya”

Visi ini dianggap penting karena mencakup pengertian yang luas dan mendasar

dalam pelaksanaan tugas pemerintah daerah dalam kerangka otonomi daerah.

Tata Pemerintahan Yang Baik mencakup pengertian yang luas karena

berkenaan dengan implementasi Otonomi Daerah yang andal. Implementasi

Otonomi Daerah yang andal memerlukan tatanan aparatur yang profesional,

adanya partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas. Keempat unsur

ini merupakan unsur pendukung implementasi Tata Pemerintahan Yang Baik.

Bappeda Kota Mataram dengan kapabilitas, kemampuan yang dimiliki dan

kewenangannya di bidang perencanaan mempunyai peran penting dalam

perwujudan Tata Pemerintahan Yang Baik di Kota Mataram.

2.1.2. Misi

Untuk mendukung terwujudnya visi tersebut ditetapkan misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang tepat

waktu, efektif dan efisien

2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan

(39)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 30

3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan data dan informasi

perencanaan pembangunan yang memadai.

4. Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi dalam rangka perencanaan

pembangunan daerah.

2.1.3. Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai berkenaan dengan misi di atas adalah :

1. Mewujudkan sistem perencanaan pembangunan daerah dalam rangka

sinkronisasi dan sinergitas pembangunan.

2. Meningkatkan fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi

pembangunan daerah.

3. Meningkatkan kualitas data dan informasi perencanaan pembangunan.

2.1.4. Sasaran

Dalam mendukung pencapaian Misi ke-4 RPJMD Kota Mataram 2011-2015

yaitu “Meningkatkan kualitas pelayanan publik dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat berdasarkan prinsip tata pemerintahan yang baik (Good

Governance)”, ditetapkan sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya peran serta (partisipasi) masyarakat dalam perencanaan

pembangunan daerah.

2. Diperolehnya sinkronisasi dokumen perencanaan dan sinergitas

pelaksanaan program pembangunan daerah.

3. Ketersediaan sistem informasi dan data-data mutakhir serta mudah diakses

4. Terkendali dan terlaporkannya kinerja pembangunan daerah.

2.1.5. Strategi

Strategi yang ditempuh dalam mencapai sasaran, adalah:

1. Peningkatan peran serta (partisipasi) masyarakat dalam perencanaan

pembangunan.

2. Pengembangan sistem perencanaan dan pelaporan kinerja pembangunan

(40)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 31

3. Pengembangan layanan data dan informasi perencanaan pembangunan

daerah.

4. Peningkatan koordinasi dan mekanisme monitoring evaluasi perencanaan

pembangunan daerah

2.1.6. Arah Kebijakan

1. Optimalisasi mekanisme partisipasi masyarakat dalam Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Daerah (MPBM)

2. Optimalisasi mekanisme koordinasi perencanaan, pelaksanaan, dan

evaluasi pembangunan daerah.

3. Optimalisasi pelayanan data dan informasi perencanaan pembangunan

daerah

4. Optimalisasi pelaksanaan monitoring, evaluasi, penelitian dan

pengembangan.

2.1.7. Program

Program utama tahun 2015 yang direalisasikan adalah sebagai berikut :

1. Program Pengembangan Data/Informasi

2. Program Kerjasama Pembangunan

3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

4. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar

5. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

6. Program Perencanaan Pembangunan Sosial budaya

7. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

2.2. PERJANJIAN KINERJA

Perjanjian kinerja adalah lembar yang berisikan penugasan dari Walikota

Mataram sebagai pimpinan instansi yang lebih tinggi dari Kepala Bappeda

Kota Mataram, untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan

indikator kinerja yang tepat, secara lebih teknis dituangkan dalam rencana

kerja tahunan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat

(41)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 32

yang terbatas, dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam

mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik.

sasaran dan indikator kinerja yang ditetapakn dalam Perjanjian Kinerja

Bappeda Kota Mataram didasarkan pada kesepakatan yang dibangun bersama

perangkat kelembagaan dengan memperhatikan faktor internal dan eksternal

organisasi, antara lain, fakta perencanaan, tuntutan pemenuhan peraturan

perundang-undangan sebagai landasan normatif, kondisi kekinian terkait

paradigma pelayanan prima, kesiapan sumber daya yang dimiliki, serta

dinamika pola hubungan kerja dengan pihak lain di luar organisasi yang terkait

(42)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 33

TABEL

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 BAPPEDA KOTA MATARAM

No Sasaran INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET

1 2 3 4

Misi 1: Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah 1 Meningkatnya peran serta

(partisipasi) masyarakat dalam

Misi 2: Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan daerah yang tepat waktu, efektif dan efisien PERWAL RKPD sesuai dengan UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

Persentase ketepatan waktu

penyampaian KUA & PPAS sebagai dasar penetapan RAPBD

Persentase keselarasan program dalam RKPD dengan program dalam RPJMD

100 %

100 %

95 %

Misi 3 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas layanan data dan informasi perencanaan pembangunan yang memadai

3 Ketersediaan sistem informasi dan data-data mutakhir serta

Misi 4 : Mengoptimalkan monitoring dan evaluasi dalam rangka perencanaan

(43)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 34

2.3. Program Pembangunan yang dilaksanakan

Program-program pembangunan yang dilaksanakan merupakan penjabaran

visi dan misi Bappeda Kota Mataram. Adapun program pokok yang

dilakukan pada tahun anggaran 2015 adalah:

1. Program pengembangan data/informasi

Program ini ditujukan sebagai wujud tanggung jawab instansi dalam

penyediaan informasi pembangunan pemerintah daerah sebagai bahan

perencanaan pembangunan. Ketersediaan data dan informasi baku bagi

referensi perencanaan sangat dibutuhkan untuk memberikan kepastian

hasil perencanaan yang diinginkan.

2. Program Kerjasama Pembangunan

Kerjasama pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan itu sendiri. Kegiatan

implementasi pembangunan tidak akan mencapai hasil maksimal tanpa

adanya kerjasama dengan unsur di luar pemerintah. Karena itu, dalam

rangka meningkatkan kualitas hasil pelayanan publik dilibatkan

masyarakat dan kalangan akademik untuk melakukan monitoring

dampak penerapan manual praktis.

3. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan

pembangunan dengan melibatkan unsur masyarakat, dunia usaha dan

pemerintah. Perencanaan pembangunan dengan melibatkan

keseluruhan unsur diatas diharapkan dapat meningkatkan kualitas

perencanaan pembangunan yang akan berujung kepada kualitas hasil

pembangunan itu sendiri. Program ini juga mencakup penyusunan

kebijakan umum anggaran dan prioritas anggaran untuk kerangka

(44)

BAB II PERENCANAAN KINERJA 35

4. Program perencanaan pembangunan ekonomi

Perencanaan pembangunan di bidang ekonomi mencakup pelaksanaan

kegiatan yang ditujukan untuk menggerakkan ekonomi berbasis

kerakyatan dengan berbasis pada perencanaan pembangunan yang

didasarkan pada analisa data PDRB dan hasil kajian penelitian dibidang

ekonomi.

5. Program Perencanaan Pengembangan Kota-kota Menengah dan Besar

Perencanaan dari program ini adalah mewujudkan perencanaan

pengembangan pembangunan kota-kota menengah dan besar untuk di

Kota Mataram

6. Program Pengembangan Data/Informasi dan Statistik Daerah

Program ini ditujukan menyediakan data perencanaan pembangunan

yang lebih akurat dan mudah diakses karena ketersediaan data dan

informasi baku bagi referensi perencanaan sangat dibutuhkan untuk

memberikan kepastian hasil perencanaan yang diinginkan.

7. Program perencanaan sosial dan budaya`

Perencanaan di bidang sosial budaya mencakup koordinasi

perencanaan dibidang sosial budaya dalam rangka meningkatkan

kualitas pembangunan di bidang sumber daya manusia. Program ini

mencakup pengembangan manusia dari segi pendidikan dan kesehatan

sekaligus sebagai upaya pengentasan kemiskinan dari segi kualitas

sumber daya manusia.

8. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumber daya alam.

Program ini juga ditujukan untuk melaksanakan program

pembangunan sarana dan prasarana perkotaan, serta koordinasi

(45)

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 36 BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. PENGUKURAN KINERJA

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang

seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja digunakan

untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi

instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor: PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan

Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun

2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara

Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

3.2. CAPAIAN KINERJA

Capaian kinerja sasaran diperoleh berdasarkan pengukuran atas indikator kinerja

sasaran strategis, cara penyimpulan hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran

strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas capaian indikator kinerja

sasaran.

Kategori nilai capaian kinerjanya dikelompokan dalam skala pengukuran ordinal

sebagai berikut :

No. Kategori Nilai Angka Interpretasi

1

Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja

(46)

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 37 100. Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran

yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.

Dari 4 sasaran dan 7 Indikator Kinerja Utama (IKU), pencapaian kinerja sasaran

Bappeda Kota Mataram adalah sebagai berikut :

NO KATEGORI JUMLAH SASARAN

1 Sangat Memuaskan 3 Sasaran

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam bentuk matrik sebagai berikut :

No Sasaran Jumlah

IKU

Capaian

Rata-Rata (%) 80 s/d 90 90 s/d 100

1 2 3 4 6 7

1. Meningkatnya peran serta (partisipasi) masyarakat

Rata-rata Capaian Sasaran - 92,25 Sangat

Memuaskan

Dari 4 sasaran diatas capaian kinerja sasaran rata-ratanya mencapai 92,25 dengan

(47)

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 38

3.3. EVALUASI KINERJA

3.3.1. Evaluasi Sasaran 1

Hasil evaluasi sasaran 1 dengan indikator kinerja utama tingkat peran serta

(partisipasi) masyarakat dalam perencanaan pembangunan daerah dari target

100% telah dicapai sebesar 90%.

TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 1

Meningkatnya peran serta (partisipasi) masyarakat dalam perencanaan

pembangunan daerah

No INDIKATOR KINERJA UTAMA

(IKU)

1 Persentase tingkat perwujudan usulan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan aspirasi masyarakat

% 100 90 90 90 90 90 90,00

Rata-rata Capaian IKU 90

Capaian Kinerja Sasaran 1 90

Untuk mencapai sasaran diatas dilaksanakan melalui Program Perencanaan

Pembangunan Daerah.

Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan

dengan melibatkan unsur masyarakat, dunia usaha dan pemerintah. Perencanaan

pembangunan dengan melibatkan keseluruhan unsur diatas diharapkan dapat

meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan yang akan berujung kepada

kualitas hasil pembangunan itu sendiri. Program ini juga mencakup penyusunan

kebijakan umum anggaran dan prioritas anggaran untuk kerangka penyusunan

APBD.

Tingkat perwujudan usulan pembangunan yang berasal dari masyarakat dapat

diidentifikasi dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD teknis yang

berkaitan dengan usulan masyarakat tersebut.

Pelaksanaan Musyawarah Pembangunan Bermitra Masyarakat (MPBM)

berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 27 Tahun 2001 diperlukan sebagai wadah

(48)

Bab III AKUNTABILITAS KINERJA 39 untuk mengatasi permasalahan masyarakat di bidang ekonomi, sosial budaya, dan

fisik prasarana.

Sebagai ujung tombak penjaringan aspirasi masyarakat, penerapan Perda 27 Tahun

2001 tentang MPBM menegaskan bahwa kehadiran masyarakat terwakili sebesar

80% dari total peserta MPBM keseluruhan.

Dari hasil usulan perencanaan pembangunan daerah berawal dari hasil usulan

perencanaan pembangunan yang dilaksanakan melalui MPBM. Usulan tersebut

terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu: usulan pembangunan bidang fisik, ekonomi,

dan sosial budaya.

Dari hasil rekapitulasi jumlah usulan program yang diusulkan oleh masyarakat pada

tahun 2015 sebanyak 117 program meningkat sebesar 21,88% dari tahun 2014

yaitu sebanyak 96 usulan program. Peningkatan tersebut akibat munculnya usulan

baru akibat bertambahnya isu/masalah pembangunan, serta adanya kebutuhan

mendesak.

Dalam melaksanakan fungsi monitoring dan evaluasi usulan perencanaan

pembangunan, MPBM telah menetapkan mekanisme proses melalui pelaksanaan

MPBM Evaluasi dan MPBM Informasi. Dalam pelaksanaan forum MPBM Evaluasi

dan MPBM Informasi yang dilaksanakan di 6 Kecamatan, masyarakat diundang

dan SKPD teknis akan memberikan klarifikasi atas realisasi usulan masyarakat

tersebut.

Analisa terhadap tingkat perwujudan usulan tidak selamanya dapat 100%

diwujudkan, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan anggaran yang ada dalam

APBD Kota Mataram. Pada sisi yang berbeda, adanya beberapa kebijakan yang

bersifat mendesak dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, menjadi salah satu

Gambar

TABEL
TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 1
TABEL EVALUASI CAPAIAN SASARAN 2
Tabel Sinkronisasi RPJMD dengan Renstra-SKPD
+4

Referensi

Dokumen terkait

TEORI Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Variabel (Konsep [Simbol/Defini si} Relationship: Proposisi

Pengujian dilakukan pada jumlah generasi antara 10 hingga 100 dengan ukuran populasi yang merupakan hasil terbaik dari pengujian ukuran populasi, yaitu 80 dan ukuran

Proses penyusunan dokumen SPKD dilakukan secara partisipatif dengan pelibatan aktif sebagian besar komponen masyarakat dari tingkat desa sampai ke tingkat Kabupaten, yang

Hal ini disebabkan karena pada tahun 2012 harga pokok penjualan (Rp. Ini menunjukkan bahwa pada tahun 2012 tidak banyak persediaan yang menganggur dibanding tahun

Berdasarkan best subset regression diperoleh hasil untuk memprediksi Akrditasi SMA/SMK di Kabupaten Minahasa Tenggara berdasarkan Standar Nasional Pendidikan

Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif antara budgeting participation terhadap employee performance pada sektor jasa di

Strategi belajar- mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan

pengawasan kegiatan pengelolaan sumber daya, kelautan dan pesisir, lingkungan kelautan dan pesisir serta kegiatan / usaha masyarakat pesisir di wilayahnya. Membantu