• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP

Dalam dokumen Laporan Kerja Praktek 1206201536 (Halaman 15-68)

Bagian ini berisi tentang kesimpulan dan saran. DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

BAB II

2. 1. Sejarah PT REKAYASA INDUSTRI

PT REKAYASA INDUSTRI (REKIND) didirikan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1981, tentang Penyertaan Modal Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan dalam Bidang Usaha Perencanaan Perekayasaan dan Konstruksi Industri, Lembaran Berita Negara Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1987.

Berawal dari penguasaan pembangunan proyek-proyek yang berkaitan dengan Refinery dan Petrochemical (Proyek Blue Sky Balongan, Bioethanol, pabrik Kaltim 4, Pabrik Pupuk Kujang 1B, Pabrik Pupuk NPK Malaysia, serta proyek-proyek lainnya). Rekind juga terus mengembangkan potensi pasar dalam bidang gas (proyek CO2 Removal Subang Proyek Gas Booster Station, Pipeline System for gas production, Facility Jambi Merang, SSWJ Phase 2 Offshore Pipeline). Setelah berhasil mengembangkan kompetensi untuk merambah segmen Mineral, Environment, Infrastructure, Rekind mampu meningkatkan pangsa pasar dalam segmen pasar ini (pabril semen Kupang, pabrik semen Tuban, pabrik Ferronickel Smelting, Power Plant Semen Tonasa, PLTU Suralaya 1 x 600 MW, Pabrik Ammonium Nitrate Prill Plant).

Melalui konsistensi pengembangan ekspertise yang dimilikinya, Rekind memimpin pembangunan fasilitas industri Geothermal di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan pembangunan serta operasionalisasi PLTP-PLTP di tanah air. PLTP tersebut antara lain : Kamojang 4 (kapasitas 60 MW), Lahendong 2,3, dan 4 (masing-masing dengan kapasitas 20 MW serta Wayang Windu 1 dan 2, yang merupakan PLTP dengan kapasitas terbesar di dunia (total kapasitas 220 MW).

Berbagai pencapaian akan berhasilnya operasional fasilitas produksi di atas, merupakan hasil kerja keras serta komitmen akan kesungguhan inovasi untuk memberikan yang terbaik bagi klien serta memposisikan Rekind sebagai perusahaan EPC Nasional terdepan dalam lingkup regional.

Gambar 2.1. Logo Perusahaan PT REKAYASA INDUSTRI

PT REKAYASA INDUSTRI (REKIND) merupakan salah satu perusahaan milik negara (BUMN). PT REKIND adalah perusahaan asal Indonesia yang bergerak dalam bidang konstruksi, teknik dan pengadaan barang untuk melayani pabrik-pabrik industri skala besar. Didirikan oleh pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 12 Agustus 1981, untuk mengembangkan kemampuan nasional ke tingkat dunia didalam bidang rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji-coba operasi (EPCC) untuk pabrik-pabrik industri besar di Indonesia.

PT REKIND saat ini merupakan salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya di Indonesia. Bidang usaha rancang bangun, pengadaan, konstruksi dan uji coba operasi ini (EPCC), meliputi pabrik-pabrik pada industri: gas, panas bumi, kilang, petrokimia, mineral, pengelolaan lingkungan, dan infrastruktur. Selain itu, perusahaan inipun menyediakan jasa untuk studi kelayakan proyek/pabrik dan perawatan pabrik. Saat ini PT REKIND di pimpin oleh Bapak Firdaus Syahril sebagai Direktur Utama.

PT Rekayasa Industri bertujuan membangun kemandirian bangsa yang unggul pada bidang Engineering, Procurement, dan Construction (EPC). Komposisi kepemilikan saham Rekind saat ini adalah 90,06% dikuasai oleh PT. Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), 4,97% dikuasai oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim/PKT), dan 4,97% dikuasai oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Rekind telah berhasil membangun pabrik-pabrik pendukung industri, pembangkit listrik dan energi infrastruktur tidak hanya di Indonesia namun juga di luar wilayah Nasional. Salah satu kontribusi yang telah dilakukan yaitu membangun 11 pembangkit listrik tenaga panas bumi dengan total kapasitas

sebesar 720 MW atau lebih dari 50% total kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia. Selain itu beberapa hal yang telah dilakukan Rekind adalah : Membangun infrastruktur kilang minyak pertama dan terbesar di Balongan (kapasitas produksi 52.000 barel/hari) ; pionir pembangunan pipanisasi gas bawah laut (sepanjang 168 km yang menghubungkan Labuan Marringgai – Muara Tawar) ; membangun Pabrik Ammonium Nitrat dengan kapasitas terbesar di ASEAN (300.000 metric ton per year) ; serta membangun fasilitas LNG terapung pertama di Indonesia.

Gambar 1.1. merupakan lambang perusahaan PT REKAYASA INDUSTRI. Huruf ‘R’ yang memiliki komponen tanda panah merepresentasikan makna dinamis sekaligus memperkuat makna berorientasi ke masa depan.

Logo Rekind dibangun dari 5 bentuk geometri yang mewakili 5 brand personality dari Rekind yaitu handal, berorientasi ke masa depan, berpengetahuan luas, peduli, dan cinta bangsa. Warna kuning-oranye berarti semangat, biru merepresentasikan makna berpengetahuan luas, dan hijau mencitrakan pertumbuhan.

2. 3. Proses Bisnis Utama

PT REKAYASA INDUSTRI menyediakan jasa Engineering Procurement Construction Commissioning (EPCC) skala besar. Hasilnya berupa fasilitas produksi dengan kapasitas dan kinerja sesuai persyaratan yang disepakati dalam dokumen kontrak.

2. 4. Lingkup Bidang Usaha

Lingkup bidang usaha PT REKAYASA INDUSTRI terdiri atas enam unit bisnis, yaitu:

1. SBU REFINERY & PETROCHEMICAL 2. SBU GEOTHERMAL & POWER

3. SBU MINERAL, ENVIRONMENT & INFRASTRUCTURE (MEI) 4. SBU ONSHORE OIL & GAS

5. SBU PORTOFOLIO

6. SBU OFFSHORE OIL & GAS

2. 5. Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan PT REKAYASA INDUSTRI

Visi PT REKIND, yaitu menjadi perusahaan kelas dunia di bidang rancang bangun dan perekayasaan industry yang terintegrasi serta investasi yang kompetitif . Sedangkan misi PT REKIND terdiri dari empat hal, yaitu:

1. Memberikan jasa rancang bangun dan perekayasaan yang lengkap dan kompetitif, baik di dalam maupun di luar negeri dengan mengutamakan keunggulan mutu dan inovasi teknologi.

2. Meningkatkan kompetensi dan mengembangkan organisasi yang responsif dan tangkas.

3. Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik.

4. Meningkatkan nilai perusahaan jangka panjang melalui investasi.

5. Memberikan nilai tambah lebih bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat dengan mempertimbangkan pertumbuhan perusahaan.

Selain memiliki visi dan misi, PT REKIND juga memiliki Tata Nilai atau Budaya perusahaan, Tata Nilai tersebut terdiri dari empat hal, yaitu:

1. Profesionalisme

Bekerja dengan penuh integritas, etika, tanggung jawab, dan mengedepankan kerja sama kelompok.

2. Kualitas

Mengutamakan mutu, ketepatan waktu, efektifitas, dan efisiensi dalam setiap aktivitas dan pekerjaan yang kami lakukan.

3. Pembelajaran

Senantiasa belajar untuk meningkatkan kompetensi dan mengembangkan inovasi agar selalu siap menyesuaikan diri terhadap semua perubahan yang terjadi dan mengupayakan melakukan sharring terhadap hasil pembelajaran.

4. Tanggung Jawab Sosial

Mengutakan keselamatan dan kesejahteraan bagi semua orang, baik karyawan, pelanggan, ,asyarakat, maupun kelestarian lingkungan hidup. 2. 6. Struktur Organisasi

Dewan Direksi :

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Dewan Direksi PT REKAYASA INDUSTRI

 Direktur Utama : Firdaus Syahril

 Direktur Keuangan : Drs. Hendradi Gunarso, MM

 Direktur Operasional : Ir. Alex Dharma Balen

 Direktur Bisnis : Ir. Qomaruzzaman

 Direktur Operasi 2 : Eddy Herman Harun

Gambar 2.4. Struktur Organisasi Dewan Komisaris PT REKAYASA INDUSTRI

 Panggah Susanto (Komisaris Utama)

 Achmad Fadhiel

 H. Karseno

 Johny Sudharmono, Mba, Phd

 Drs. Dharma Bakti M.A.

2. 7. Departemen ICT (Information and Communication Technology)

Departemen Information and Communication Technology (ICT) terbagi menjadi dua divisi kerja, yaitu divisi development dan divisi operasional. Divisi development membidangi perangkat lunak dan membuat program untuk kebutuhan internal PT REKIND, sedangkan divisi operasional membidangi penginstalasian perangkat keras dan jaringan komunikasi baik dalam lingkup internal di PT REKIND maupun eksternal dengan project site office.

BAB III

DASAR TEORI

3.1. Dasar Telekomunikasi

Telekomunikasi merupakan suatu istilah yang berasal dari kata tele dan komunikasi dimana tele berarti jauh sedangkan komunikasi dapat diartikan sebagai penyampaian suatu informasi dengan media tertentu dari satu titik ke titik lainnya. Dengan demikian, secara harfiah telekomunikasi dapat didefinisikan sebagai hubungan antara suatu tempat dengan tempat lain yang jarak antara keduanya relatif jauh dan terdapat penyampaian informasi dalam hubungan tersebut. Definisi secara harfiah tersebut cukup mendekati definisi secara keteknikan dimana telekomunikasi diartikan sebagai mekanisme penyampaian informasi antara satu titik/tempat ke titik/tempat lainnya. Dengan demikian, dalam sistem telekomunikasi ini memiliki tiga komponen yakni sisi pengirim (transmitter), sisi penerima (receiver), serta media transmisi sebagai penghubung antara pengirim dan penerima tersebut. Secara sederhana sistem telekomunikasi tersebut dapat dimodelkan dengan diagram blok berikut ini (Gambar 3.1.).

Gambar 3.1. Skema Sistem Telekomunikasi

Keterangan:

a. Information Source (Sumber Informasi) merupakan pesan yang ingin disampaikan. Dapat berupa suara, gambar, data, kode, dll.

b. Transmitter (Pengirim/Tx) merupakan rangkaian yang mengubah informasi yang akan dikirimkan ke dalam bentuk sinyal yang sesuai dengan media yang akan dilaluinya. Contoh :

 Microphone : getaran suara menjadi sinyal listrik

 Pemancar radio : sinyal listrik menjadi gel. elektromagnetik

c. Channel (Kanal) merupakan media pengiriman sinyal dari satu tempat ke tempat lain. Contoh:

 Kabel : kawat, serat optic

 Udara : gelombang elektromagnetik

d. Receiver (Penerima/Rx) merupakan media yang mengubah kembali sinyal yang diterima dari media komunikasi ke bentuk semula (informasi).

Catatan: Receiver dan transmitter harus merupakan pasangan modulasi-demodulasi yang sesuai.

e. Noise (Derau/Gangguan), merupakan:

 Energi random yang tidak diinginkan, tetapi selalu muncul dalam setiap proses transmisi

 Terjadi di semua titik

 Diterima bersama-sama sinyal informasi

 Mengganggu sinyal yang dikirimkan, sehingga menimbulkan kesalahan pada penerimaan

 Tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikendalikan

Berdasarkan Gambar 3.1. salah satu komponen penting dalam sistem telekomunikasi adalah media transmisi dari sistem telekomunikasi tersebut. Media transmisi merupakan suatu media yang menjadi penghubung antara titik pengirim dan titik penerima. Secara garis besar, media transmisi dalam sistem telekomunikasi dibagi menjadi dua yaitu:

a. Media Guided, merupakan media transmisi yang menyalurkan informasi melalui jalur tertentu dengan dipandu dengan suatu media fisik yang dapat dilihat dan dipegang, seperti: kabel koaksial, serat optik, kabel twisted pair, waveguide. Teknik penyaluran ini juga sering disebut sebagai transmisi media fisik atau wire communication system.

b. Media Unguided, merupakan media transmisi yang menyalurkan informasi melalui jalur yang tidak terdedikasi berupa udara. Oleh karena itu, teknik penyaluran ini sering juga disebut sebagai transmisi media nonfisik atau wireless communication system. Beberapa aplikasi yang mengadopsi

teknologi ini diantaranya: sistem komunikasi seluler, sistem komunikasi satelit, sistem komunikasi gelombang pendek (microwave).

Dalam konteks telekomunikasi, dikenal tiga jenis penyaluran informasi yaitu:

a. Komunikasi satu arah (simplex), merupakan komunikasi dimana penyampaian informasi hanya berlangsung secara satu arah antara dua titik. Misalnya: televisi, radio, pager.

b. Komunikasi dua arah (duplex), merupakan komunikasi dimana penyampaian informasi dapat dilakukan secara dua arah antara dua titik. Kedua titik tersebut memiliki fungsi pengirim dan penerima sekaligus. Jenis komunikasi ini dibagi menjadi dua yaitu:

 Full duplex, dimana pertukaran informasi dilakukan secara simultan dan berkesinambungan. Misalnya: telepon

 Half duplex, dimana pertukaran informasi dilakukan secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Misalnya: Handy Talkie.

3.2. Perangkat Jaringan

3.2.1 CISCO Multilayer Switch

Multi layer switching adalah cara dimana menyusun perangkat network switch menjadi beberapa tingkatan dikarenakan end user yang terkoneksi ke dalam suatu jaringan memiliki jumlah yang banyak, sehingga kita perlu melakukan trunking (menyambungkan switch satu dengan switch lain) antar network switch secara bertingkat. Multilayer switch terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

1. Layer pertama: Core Layer berfungsi sebagai network switch yang menggabungkan beberapa device network switch menjadi satu kesatuan (Integrated Switch). Core Layer merupakan high-speed switching backbone dan harus didesain untuk dapat mengirimkan paket data (switch packets) secepat mungkin. Pada layer ini, manipulasi paket data (seperti: access list dan filtering) tidak boleh dilakukan, karena hal ini akan memperlambat proses pengiriman paket data (Switching Packet).

2. Layer kedua: Distribution Layer berfungsi sebagai penghubung Core Layer dengan Access Layer. Layer ini mendefinisikan daerah dimana manipulasi paket data (packet manipulation) dapat dilakukan.

Fungsi Distribusi Layer antara lain adalah:  Address atau Area Jaringan LAN  Akses ke Workgroup ata Departemen.  Mendefinisikan Broadcast/multicast domain.  Routing dari Virtual LAN (VLAN)

 Titik temu beberapa media berbeda yang digunakan didalam jaringan

 Keamanan

 Titik dimana Akses secara Remote ke Jaringan dapat dilakukan. 3. Layer ketiga: Access Layer berfungsi sebagai penghubung antara network dengan computer end user. Layer ini juga dapat menerapkan access lists atau filters untuk dapat mengoptimasi kinerja jaringan.

3.2.2. Perangkat CISCO

Berikut adalah beberapa jenis CISCO : 1) CISCO 2960

Cisco menyebut penghubung fisik antara switch dan device (komputer) dengan sebutan port atau interface. Setiap interface memiliki penomoran dengan style x/y. Pada Cisco Switch 2960 penomoran dimulai dari 0/1, 0/2, dan seterusnya. Interface-interface tersebut juga memiliki penamaan, misalnya, “Interface-interface FastEthernet 0/1” adalah interface pertama dari 10/100 interface yang dimiliki switch ini. Jika switch mendukung interface Gigabit maka Interface pertama dari 10/100 nya akan dinamakan “interface gigabitethernet 0/1”.

Cisco mendukung 2 tipe Operating System (ya betul, seperti halnya komputer yang bisa diinstall Operating System windows,linux, atau freebsd, cisco juga memiliki Operating System sendiri) : Internetwork Operating System (IOS) dan Catalyst Operating System (Cat OS). Kini, umumnya Cisco Catalyst Switch hanya mendukung Cisco IOS.

2) CISCO 3750

Gambar 3.3. Cisco 3750

Cisco catalyst switch seri 3750 adalah switch produksi CISCO yang dapat meningkatkan efisiensi cara kerja LAN dan dapat beroperasi lebih efisiensi dengan menggabungkan kemudahan pengguna dan ketahanan tinggi switch untuk dapat ditumpuk dengan banyak kabel LAN (VLAN). Dengan kecepatan 32-Gbps (Gygabyte per second) dengan kabel yang saling berhubungan itu memungkinkan pengguna untuk dapat membangun suatu system switching yang sangat tangguh, membangun satu kesatuan. Untuk melakukan konfigurasi Cisco Catalyst 3750, yang harus kita persiapkan adalah sebuah PC (computer), atau laptop dengan port COM (atau converter serial to USB untuk komputer yg tidak memiliki port COM serial), kabel Console, dan sebuah program Hyper Terminal. Langkah selanjutnya adalah menghubungkan kabel Console ke port COM komputer dan port Console Cisco Catalyst. Tentunya komputer dan Catalyst harus sudah terhubung ke power supply. Selanjutnya buka hyper terminal. Pilih nama port yang digunakan ke Catalyst. Lalu

ubah speed rate menjadi 9600. Maka, catalyst sudah siap di konfigurasi.

3) CISCO 2900

Cisco 2900 berfungsi sebagai router, yaitu sebuah device yang berfungsi untuk meneruskan paket-paket dari sebuah network ke network yang lainnya (baik LAN ke LAN atau LAN ke WAN) sehingga host-host yang ada pada sebuah network bisa berkomunikasi dengan host-host yang ada pada network yang lain. Router menghubungkan network-network tersebut pada network layer dari model OSI, sehingga secara teknis Router adalah Layer 3 Gateway.

Router bisa berupa sebuah device yang dirancang khusus untuk berfungsi sebagai router (dedicated router), atau bisa juga berupa sebuah PC yang difungsikan sebagai router.

Gambar 3.4. Cisco 2900

3.3 Keamanan Jaringan

3.3.1 Watch Guard Firebox

Watch Guard Firebox adalah perangkat keamanan jaringan yang mendukung enterprise dalam memperkuat keamanan jaringan perusahaan menjadi semakin powerful hingga ke lingkungan small office home office (SOHO).

Gambar 3.5. Tampak Depan dan Belakang Watch Guard Firebox

Firebox® X Peak™ adalah keluarga dari Firebox X dengan spesifikasi yang lebih tinggi, dengan keluaran multi gigabit dan delapan Gigabit port Ethernet. Alat ini mengkombinasikan keamanan yang kuat, tools manajemen yang efisien dan fitur advanced networking untuk dapat menghadirkan reliabilty dan threat protection terhadap kebutuhan jaringan mid-size business.

3.3.2. CISCO PIX 515E

Cisco PIX 515E yang dibuat oleh Cisco merupakan peralatan firewall yang memberikan tingkat keamanan tinggi, tangguh, dan reliabilitas yang sangat tinggi dengan harga yang relatif tidak terlalu mahal. Keunggulan Cisco PIX 515E ini adalah memiliki dasar perlindungan berupa keamanan tingkat tinggi beserta fasilitas stateful inspection, proteksi penerobosan (intrusion protection), dan Virtual Private Network (VPN).

Cisco PIX 515E Firewall dilengkapi dengan Cisco PIX OS (Operating System), suatu sistem operasi untuk mengontrol dan mengatur konfigurasi Cisco PIX Firewall. Cisco PIX OS menyediakan perintah-perintah Command Line Interface (CLI) seperti yang tersedia pada peralatan cisco router. Dengan demikian untuk pemakai yang sudah mahir dapat mengkonfigurasi Cisco PIX Firewall menggunakan

perintah-perintah CLI tersebut. Akan tetapi untuk pemakai yang belum mahir mengkonfigurasi dengan CLI, Cisco PIX Firewall menawarkan peranti Cisco PIX Device Manager (PDM) yang berupa peranti grafis yang dapat diakses dengan web browser. Walaupun konfigurasi dilakukan dengan peranti PDM, tetapi sebenarnya di latar belakang, perintah-perintah CLI yang dieksekusikan.

Cisco PIX 515E menonjolkan fitur penuh VPN gateway yang dapat mengamankan aliran data pada jaringan public. Cisco PIX 515E juga mendukung kedua tipe VPN yaitu site-to-site dan remote access VPN dengan 56-bit Data Encryption Standard (DES) atau 168-bit Triple DES (3DES). Tergantung model Cisco PIX 515E yang dipilih. Kemampuan VPN disajikan sebagai suatu layanan dari Cisco PIX OS atau melalui suatu hardware-based yang terintegrasi yaitu VPN Accelerator Card (VAC) yang melakukan pengiriman lebih dari 63 Mbps throughput dan 2,000 IPSec tunnels.

Pada gambar di bawah ini adalah tampak depan dan belakang dari Cisco PIX 515E Firewall.

Gambar 3.6. Tampak Depan Cisco PIX 515E Firewall

Gambar 3.7. Tampak Belakang Cisco PIX 515E Firewall

De-Militarised Zone (DMZ) merupakan mekanisme untuk melindungi sistem internal dari serangan hacker atau pihak-pihak lain yang ingin memasuki sistem tanpa mempunyai hak akses. Sehingga karena DMZ dapat diakses oleh pengguna yang tidak mempunyai hak, maka DMZ tidak mengandung rule. .Secara esensial, DMZ melakukan perpindahan semua layanan suatu jaringan ke jaringan lain yang berbeda. DMZ terdiri dari semua port terbuka, yang dapat dilihat oleh pihak luar.Sehingga jika hacker menyerang dan melakukan cracking pada server yang mempunyai DMZ, maka hacker tersebut hanya dapat mengakses host yang berada pada DMZ, tidak pada jaringan internal. Misalnya jika seorang pengguna bekerja di atas server FTP pada jaringan terbuka untuk melakukan akses publik seperti akses internet, maka hacker dapat melakukan cracking pada server FTP dengan memanfaatkan layanan Network Interconnection System (NIS), dan Network File System (NFS). Sehingga hacker tersebut dapat mengakses seluruh sumber daya jaringan, atau jika tidak, akses jaringan dapat dilakukan dengan sedikit upaya, yaitu dengan menangkap paket yang beredar di jaringan, atau dengan metoda yang lain. Namun dengan menggunakan lokasi server FTP yang berbeda, maka hacker hanya dapat mengakses DMZ tanpa mempengaruhi sumber daya jaringan yang lain.Selain itu dengan melakukan pemotongan jalur komunikasi pada jaringan internal, trojan dan sejenisnya tidak dapat lagi memasuki jaringan.Makalah ini akan membahas bagaimana memberi hak pada pengguna baik internal maupun eksternal, pada semua layanan jaringan yang diperlukan. DMZ adalah suatu area bagi hackers yang digunakan untuk melindungi system internal yang berhubungan dengan serangan hacker (hack attack). DMZ bekerja pada seluruh dasar pelayanan jaringan yang membutuhkan akses terhadap jaringan “ Internet atau dunia luar” ke bagian jaringan yang lainnya. Dengan begitu, seluruh “open port” yang berhubungan dengan dunia luar akan berada pada jaringan, sehingga jika seorang hacker melakukan serangan dan melakukan crack pada server yang menggunakan sistem DMZ, hacker tersebut hanya akan dapat mengakses hostnya saja, tidak pada jaringan internal.Secara umum DMZ dibangun berdasarkan tiga buah konsep,

yaitu: NAT (Network Address Translation), PAT (Port Addressable Translation), dan Access List. NAT berfungsi untuk menunjukkan kembali paketpaket yang datang dari “real address” ke alamat internal. Misal: jika kita memiliki “real address” 202.8.90.100, kita dapat membentuk suatu NAT langsung secara otomatis pada data-datayang datang ke 192.168.100.4 (sebuah alamat jaringan internal).Kemudian PAT berfungsi untuk menunjukan data yang datang pada particular port, atau range sebuah port dan protocol (TCP/UDP atau lainnya) dan alamat IP ke sebuah particular port atau range sebuah port ke sebuah alamat internal IP.Sedangkan access list berfungsi untuk mengontrol secara tepat apa yang datang dan keluar dari jaringan dalam suatu pertanyaan. Misal : kita dapat menolak atau memperbolehkan semua ICMP yang datang ke seluruh alamat IP kecuali untuk sebuah ICMP yang tidak diinginkan.

Network Address Translation (NAT) berfungsi untuk mengarahkan alamat riil, seperti alamat internet, ke bentuk alamat internal. Misalnya alamat riil 202.8.90.100 dapat diarahkan ke bentuk alamat jaringan internal 192.168.0.1 secara otomatis dengan menggunakan NAT. Namun jika semua informasi secara otomatis ditranslasi ke bentuk alamat internal, maka tidak ada lagi kendali terhadap informasi yang masuk. Oleh karena itu maka muncullah PAT. Port Address Translation(PAT) berfungsi untuk mengarahkan data yang masuk melalui port, sekumpulan port dan protokol, serta alamat IP pada port atau sekumpulan post.Sehingga dapat dilakukan kendali ketat pada setiap data yang mengalir dari dan ke jaringan. Daftar Akses melakukan layanan pada pengguna agar dapat mengendalikan data jaringan. Daftar Akses dapat menolak atau menerima akses dengan berdasar pada alamat IP, alamat IP tujuan, dan tipe protokol.

3.4. Indonesia Internet Exchange

Indonesia Internet Exchange atau (IIX) merupakan tempat terhubungnya berbagai ISP(Internet Services Provider), penyedia layanan internet di

lain-lain. Berdasarkan arti kata exchange berarti pertukaran sedangkan internet adalah kependekan dari Interconnection Networking. Dengan adanya IIX sambungan internet yang ada di Indonesia tidak harus berputar-putar melalui jalur yang ada di luar negeri dulu, baru kembali lagi ke Indonesia. Konsep penggabungan jalur berbagai ISP ke dalam suatu wadah dalam satu negara yang ada di Indonesia ini, merupakan yang pertama kali di dunia.

IIX dibentuk oleh APJII yang awalnya bersifat amal dan sukarela dengan maksud menyatukan lalu lintas antar ISP di Indonesia sehingga tidak perlu transit ke luar negeri. Tujuan IIX adalah membentuk jaringan interkoneksi nasional yang memiliki kemampuan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan

Dalam dokumen Laporan Kerja Praktek 1206201536 (Halaman 15-68)

Dokumen terkait