BAB IV. ANALISIS MEDIA TELEKOMUNIKASI HOME OFFICE DENGAN PROJECT
4.2. Prioritas Media Komunikasi Data pada Project Site Office
Kebutuhan sebuah sistem terhadap dukungan teknologi informasi bukanlah hal yang aneh untuk sekarang ini. Banyak sistem di berbagai perusahaan sudah mengandalkan komputer dan teknologi jaringan sebagai jalur transaksi data. Akhir-akhir ini, selain komputer banyak perusahaan sudah menggantungkan kinerja perusahaan kepada koneksi jaringan luas atau internet. Termasuk semua transaksi keuangan dan transaksi-transaksi penting lainnya.
Internet sekarang ini merupakan jalur komunikasi data yang sangat penting dengan tujuan mempercepat pertukaran informasi. Bahkan beberapa hal sudah sampai menggunakan konsep cloud computing. Dengan menggunakan koneksi internet sebagai jalur transaksi tentu akan mempercepat dan memudahkan transaksi terutama untuk transaksi jarak jauh.
Untuk menghubungkan home office PT REKIND dengan project site office di sekitarnya, PT REKIND menggunakan beberapa pilihan jaringan komunikasi data, seperti jaringan kabel, jaringan wireless wifi, jaringan wireless microwave, dan VSAT. Penggunaan jaringan komunikasi tersebut disesuaikan dengan kondisi geografis, kecepatan data, dan spesifikasi yang diperlukan pada project site office yang ingin dihubungkan oleh home office.
Berikut adalah pilihan jaringan komunikasi data yang digunakan pada project site office yang dibangun oleh PT REKIND:
1.
Jaringan kabel 1.1 ADSL
ADSL mengubah saluran telepon biasa menjadi hubungan instant dengan kecepatan tinggi untuk akses ke internet, video conferencing, remote access dan aplikasi multimedia. Modem konvensional bekerja pada 4 kHz, sedangkan modem ADSL mampu memanfaatkan lebar pita yang lebar di atas 4 kHz sehingga tidak mengganggu sistem telepon. ADSL memanfaatkan lebar pita yang tersisa dari kabel telepon yang memiliki lebar pita 1 MHz, dan voice telepon hanya menggunakan 4 kHz. Salah satu format modulasi passband yang digunakan dalam layanan ADSL adalah Discret MultiTone (DMT). Format modulasi lain yang digunakan untuk layanan ADSL adalah Carrierless AM-PM (CAP). Quadrature Amplitude Modulation (QAM) adalah alternative ketiga yang digunakan untuk transmisi ADSL kecepatan tinggi. QAM telah digunakan secara ektensif untuk aplikasi transmisi data digital dan pantas dipertimbangkan untuk ADSL.
2.
Jaringan nirkabel (wireless - WiFi)
Wireless Local Area Network (Wireless LAN atau WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data.
2.1 Wi-Fi (Wireless Fidelity)
WiFi (sering ditulis dengan Wi-fi, WiFi, Wifi, wifi) adalah singkatan dari Wireless Fidelity. WiFi adalah standar IEEE 802.11x, yaitu teknologi wireless/nirkabel yang mampu menyediakan akses internet dengan bandwidth besar, mencapai 11 Mbps (untuk standar 802.11b). Hotspot adalah lokasi yang dilengkapi dengan perangkat WiFi sehingga dapat digunakan oleh orang-orang yang berada di lokasi tersebut untuk mengakses internet dengan menggunakan notebook/PDA yang sudah memiliki card WiFi.
2.2 Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Band Sesuai Spesifikasi
802.11b 11 Mbps 2.4 GHz b
802.11a 54 Mbps 5 GHz a
802.11g 54 Mbps 2.4 GHz b, g
802.11n 100 Mbps 2.4 GHz b, g, n
Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 14 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut (Tabel 4.2):
Gambar 4.15. Channel dan Frekuensi 802.11g
Channel Frekuensi Kerja (GHz) Rentang Frekuensi (GHz) Overlapping Channels 1 2.412 2.401 – 2.423 2, 3, 4, 5 2 2.417 2.406 – 2.428 1, 3, 4, 5, 6 3 2.422 2.411 – 2.433 1, 2, 4, 5, 6,7 4 2.427 2.416 – 2.438 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8 5 2.432 2.421 – 2.443 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9 6 2.437 2.426 – 2.448 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10 7 2.442 2.431 – 2.453 3, 4, 5, 6, 8, 9 10, 11 8 2.447 2.436 – 2.458 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 12 9 2.452 2.441 – 2.463 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13 10 2.457 2.446 – 2.468 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13 11 2.462 2.451 – 2.473 7, 8, 9, 10, 12, 13 12 2.467 2.456 – 2.478 8, 9,10, 11, 13, 14 13 2.472 2.461 – 2.483 9,10, 11, 12, 14 14 2.484 2.473 – 2.495 12, 13
Tabel 4.2. Pemetaan Frekuensi dan Channel pada device 802.11g
3.
Jaringan nirkabel (microwave - WiMax) 3.1 Instalasi WiMax
Gambar 4.16. Gambaran umum instalasi sebuah Base Station (BS) WiMAX Beberapa kunci penting dalam instalasi Base Station WiMAX adalah sebagai berikut :
Base Station (BS) biasanya di letakan di atas tower. Kemungkinan ada BS yang membagi peralatannya menjadi Unit Outdoor dan Unit Indoor. Sebagian BS mungkin mempunyai antena yang sudah built-in di dalamnya.
Power over Ethernet (PoE) di gunakan pada sebagian BS. Sebagian BS ada yang menggunakan kabel power / listrik langsung masuk ke peralatan BS. Karena menggunakan PoE kemungkinan akan terjadi drop tegangan jika harus dilalukan ke kabel Ethernet yang panjang. Antenna external. Biasanya berupa antena sektoral yang mempunyai
gain dan membuat performance sistem jauh lebih bagus di bandingkan dengan antenna omni.
Peralatan pendukung instalasi WiMax, sebagai berikut :
Router yang akan membagi akses ke beberapa BS jika ada. Untuk instalasi yang sederhana, kita dapat menggunakan hub tanpa router sama sekali. Router juga mengatur akses ke Internet.
Kabel anti petir untuk menyalurkan energi petir ke tanah, dimana kabel ini harus diisolasi dari tower.
Kabel anti petir dimasukan ke tanah. Tower juga di-grounding ke tanah. 3.2 Teknologi WiMAX
Teknologi WiMAX dibuat untuk kondisi LOS (Line of Sight) maupun NLOS (yang terdapat redaman propagasinya) antara pengirima dan penerima. Teknologi WiMAX terbagi dalam berbagai kategori yaitu 802.16 (hanya bisa di LOS), 802.16a (bisa di NLOS), 802.16d (untuk fixed dan portable), dan 802.16e (untuk portable dan mobile). Data rate WiMAX sampai 75 Mbps, radius maks. 50 km. Dua model penggunannya yaitu Fixed dan Portable :
Fixed
Model penggunaan tetap termasuk ke dalam Standar IEEE 802.16. Standar ini sebagai “fixed wireless” karena memasangkan antena pada lokasi pelanggan yang dipasangkan pada atap rumah atau dapat menggunakan tiang. Solusi WiMAX ini beroperasi pada pita frekuensi 2.5 GHz, 3.5 GHz, dan 5.8 GHz.
Portable
Standar IEEE 802.16e merupakan amandemen 802.16a untuk perangkat mobile dengan menambahkan portabilitas dan kemampuan roaming pada perangkat CPEnya. Standar 802.16e menggunakan OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple Access) yang bekerja dengan mengelompokkan berbagai subcarrier ke dalam sub-channel.
3.3 Gelombang Mikro dengan Frekuensi 5.8 GHz dan Jaringannya
Gelombang mikro atau Mikrogelombang (microwave) adalah gelombang elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency, SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109 Hz). Salah satu pengaplikasian gelombang mikro adalah pada protokol Metropolitan Area Network (MAN) seperti WiMAX yang didesain untuk bekerja pada frekuensi 2 sampai 11 GHz, dan salah satu implementasi komersialnya pada frekuensi 5.8 GHz.
Rentang frekuensi 5.8 GHz termasuk ke dalam SHF (Super High Frequency, dari rentang 3-30 GHz) dan C band (rentang 4-8 GHz). Secara umum devais dengan gelombang mikro 5.8 GHz lebih baik dibandingkan gelombang 2.4 GHz. Pada frekuensi 5.8 GHz, dari segi trafik interferensi yang dihasilkan lebih sedikit dan melingkupi (menyebar) di suatu area secara lebih cepat, namun daya yang bisa
ditampung cukup terbatas sehingga pada frekuensi ini hanya digunakan pada transmisi base ke handset.
Jaringan wireless dengan frekuensi 5 GHz dapat lebih mudah untuk mentransmisikan sinyal dan mempunyai channel yang lebih banyak sehingga lebih cepat (setiap channel memiliki bandwidth 20 MHz). Frekuensi 5 GHz ini beroperasi dengan spektrum lebih besar dengan lebih banyak channel overlappingnya. Namun semakin tinggi frekuensi maka jarak yang dapat ditempuh untuk mentransmisikan sinyal semakin pendek. Penginstallan juga cukup susah karena sulit bercampur dengan devais yang telah terinstall untuk bekerja pada frekuensi 2.4 GHz.
Wireless Access Point (router dan kartu) yang menggunakan frekuensi 5.8 GHz disebut ‘802.11a’, dimana standar 802.11a menggunakan protokol layer data link seperti umumnya, namun OFDM berdasarkan physical layer. Maksimum laju datanya adalah 54 Mbit/s, dan yang mengembangkan pertama kali 802.11a ini adalah IEEE. Sinyal 802.11a lebih mudah terserap oleh tembok dan objek solid lainnya sehubung dengan panjang gelombangnya yang kecil. Salah satu media transmisi data di Site Project PT REKIND yang menggunakan teknologi microwave adalah proyek Samur, Malaysia. Pada laporan kerja praktek ini, saya akan membahas mengenai topoli dan struktur media transmisi data microwave yang digunakan di Proyek Samur, Malaysia.
4.
VSAT ( Very Small Aperture Terminal )
VSAT adalah fixed satellite yang biasanya digunakan untuk menyediakan komunikasi yang interactive atau receive only. VSAT banyak digunakan karena sifatnya yang berupa platform komunikasi yang fleksibel yang dapat diinstal secara cepat dan efektif secara biaya (Harganya mahal, namun karena VSAT merupakan alternatif satu-satunya dari sistem komunikasi tanpa kabel di area terpencil yang tidak di-support provider wireless pada umumnya maka dapat dikatakan cukup efekif daripada tidak sama sekali) untuk menyediakan masalah telekomunikasi bagi para konsumen, pemerintah dan perusahaan. VSAT banyak digunakan oleh perusahaan besar yang memiliki persebaran yang luas secara geografis.
Apabila infrastruktur Site Project tidak memungkinkan penginstalasian kabel atau nirkabel, maka menggunakan satelit. Orang lapangan biasa menyebutnya dengan VSAT. Penggunaan VSAT sebagai prioritas terakhir
dikarenakan biaya penginstalasian dan layanan yang mahal. Hal tersebut dikarenakan kecepatan transfer data dan layanannya yang terjamin dan resistan terhadap gangguan apapun, mulai dari gangguan cuaca, geografis, noise, dan lain – lain. VSAT sudah banyak digunakan untuk media transmisi data di Site Project PT REKIND, salah satu contoh seperti pada Proyek Dayung dan Proyek Donggi.
Gambar 4.18. VSAT Camp Dayung (Office menggunakan koneksi dari Camp)
Gambar 4.19. Topology VSAT di Proyek Donggi