• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan analisa mengenai “Pendidikan agama Islam dalam lingkungan keluarga single parent di Desa Morodemak Kec. Bonang Kab. Demak Tahun 2007 ini, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan agama yang diterapkan dalam keluarga single parent meliputi tiga aspek, yaitu:

a. Menanamkan akidah, terutama rukun iman dengan cara sebagai berikut:

1) Mengajarkan anak untuk meyakini adanya Allah SWT, adanya malaikat, adanya rosul, iman kepada kitab Allah, hari kiamat, qodho dan qodar, serta hal-hal ghaib lainnya.

2) Menanamkan tauhid berupa mengajarkan dan membiasakan untuk mengucapkan syahadat sebagai bukti kemuslimannya.

b. Penanaman ibadah, terutama rukun Islam. Dengan cara sebagai berikut:

1) Mengajarkan anak untuk beribadah seperti sholat, puasa pada bulan Romadhor maupun puasa sunah, zakat dan lain-lain.

2) Mengajarkan pada anak bagaimana cara-cara beribadah yang baik dan benar dengan memberikan contoh.

3) Menyediakan fasilitas beribadah seperti: mukena (bagi anak perempuan), sarung, baju muslim, peci (bagi anak laki-laki), Al Qur’an dan sajadah dan lain-lain.

c. Pembentukan akhlak, baik akhlak pada diri sendiri, orang tua, tetangga dan masyarakat. Dengan cara sebagai berikut:

1) Memberikan contoh serta ketauladanan yang baik pada anak yang berkaitan dengan akhlak yang baik dan meninggalkan sifat-sifat tercela.

2) Memberikan pengertian pada anak untuk belajar menghormati diri sendiri, orang tua, teman, tetangga, guru dan masyarakat lainnya. 2. Dalam menyampaikan materi pendidikan agama Islam, keluarga single

parent menggunakan beberapa metode sebagai berikut:

a. Metode nasehat, metode ini digunakan untuk menyampaikan materi penanaman akidah. Metode ini digunakan untuk memberikan nasihat tentang tentang ketauhidan dengan cara menceritakan segala sesuatu tentang hal-hal ghaib seperti adanya Allah, surga, neraka.

b. Metode ceramah, metode ini menjadi metode tambahan untuk menyampaikan materi penanaman akidah. Metode ini dilakukan untuk memberikan gambaran tentang kebesaran Allah pada anak agar penanaman akidah pada diri anak lebih kuat.

c. Metode tanya jawab, metode ini menjadi melengkap untuk memberikan materi penanaman akidah. Metode ini dilakukan untuk memberi kesempatan pada anak. Jika ada hal-hal yang belum

59

dipahami, anak dapat menanyakannya pada orang tua. Apabila pertanyaan tersebut tidak terjawab usaha selanjutnya adalah mendiskusikannya dan apabila tidak ditemukan jawabannya maka akan ditanyakan pada kyai atau ustadz.

d. Metode pembiasaan, metode ini dilakukan untuk mempraktekkan materi penanaman ibadah. Metode pembisaan ini berfungsi agar anak terbiasa dan terlatih untuk beribadah dengan baik dan benar.

e. Metode pengawasan, metode ini dilakukan untuk materi penanaman ibadah. Metode ini berfungsi untuk mengontrol perkembangan ibadah pada anak.

f. Metode keteladanan, metode ini digunakan untuk menyampaikan mateir pembentukan akhlak. Metode ini sangat tepat diterapkan karena anak akan meniru kebiasaan yang dilakukan orang tuanya, diharapkan pula orang tua memberikan keteladanan yang baik sehingga anak akan berperilaku yang baik pula.

3. Problematika yang dihadapi keluarga single parent dalam memberikan materi pendidikan agama Islam antara lain anak asik bermain dengan teman-temannya dan orang tua kadang kurang bisa membagi waktu antara mencari nafkah dan mendidik anak di rumah. Problematika ini biasanya terdapat pada keluarga single parent yang bekerja sebagai tengkulak ikan. 4. Solusi yang diambil untuk problematika yang dihadapi keluarga single

parent dalam memberikan pendidikan agama pada anak-anaknya yaitu membagi waktu antara pekerjaan dan mendidik anak sehingga anak juga

mendapat perhatian yang sama dengan anak dari keluarga yang utuh. Dan agar anak tidak terlalu asik bermain, anak menambah belajarnya di taman pendidikan Al Qur'an.

B. Saran

1. Kepada keluarga single parent

a. Bagi keluarga single parent yang disebabkan karena perceraian, hendaknya belajar dari kegagalan rumah tangganya agar tidak terulang lagi. Keluarga single parent juga harus mempunyai kesiapan mental dan fisik apabila perceraian itu harus terjadi sehingga ia harus mampu berperan ganda yaitu sebagai pencari nafkah, sebagai kepala rumah tangga, pendidik serat pengatur rumah tangga

b. Orang tua hendaknya menanamkan pendidikan agama kepada anak- anaknya sejak kecil, agar setelah dewasa nanti anak-anak mempunyai keyakinan agama yang kuat sehingga tidak mudah terbawa arus perubahan jaman dan pengaruh lingkungan yang buruk.

c. Mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif seperti memasukkan anak ke Taman Pendidikan Al qur’an dan mengikuti pengajian- pengajian yang ada di masyarakat, agar ilmu agama bertambah sehingga mempermudah dalam mendidik agama pada anak.

d. Mengawasi teman-teman pergaulan anak-anak dan kegiatan menonton televisi anak, dan ibu tidak menyalakan atu menghidupkan pada saat jam belajar anak.

61

e. Keluarga single parent hendaknya memberikan tauladan yang baik. Serta menciptakan suasana dalam keluarga suasana yang penuh kasih sayang dan islami.

2. Kepada pengasuh TPA dan guru ngaji

a. Hendaknya para pengasuh TPA atau guru nagji lebih menimgkatkan kualitas. Dalam mengajarkan anak mengaji hendaknya diselingi dengan pelajaran tajwid, sejarah Islam, cerita tentang tokoh-tokoh islam sebagai tauladan dan sebagainya.

b. Dalam menyampaikan materi yang akan diberikan kepada anak hendaknya disesuaikan dengan daya kemampuan yang dimiliki anak sehingga anak mudah menerimanya.

3. Kepada masyarakat

a. Hendaknya masyarakat berusaha menciptakan suasana yang baik serta saling membantu apabila ada tetangga yang memerlukan bantuan. b. Membuka komunikasi yang bersahabat agar tercipta kerukunan

diantara para warga serta menumbuhkan sikap saling menghormati antar warga.

c. Meningkatkan lagi kegiatan pengajian yang ada baik untuk anak-anak, remaja maupun orang tua agar kehidupan beragama lebih semarak.

C. Penutup

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillahi robbil alamin, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kekurang-kekurangan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif dari

semua pihak sangat penulis harapkan guna menjadikan skripsi ini lebih baik karena “ Tak ada gading yang tak retak".

Akhirnya hanya doa yang penulis panjatkan, semoga karya sederhana ini bermanfaat bagi penulis, keluarga single parent, serta bagi pembaca yang budiman dan orang-orang yang membutuhkannya. Amin

D A FTA R PU STA K A

Arikunto, Suharsimi, Manajemen Penelitian, Rineka cipta, Jakarta, 2005.

______________, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Rineka cipta, Jakarta, 1998.

Balson, Maurice, Bagaimana Menjadi Orang Tua yang Baik, Bumi Aksara, Jakarta, 1996.

Darajat, H. Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta, 1970.

______________, Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah, Ruhama, Bandung, 1995.

Departemen Agama RI, Al Qur'an dan Terjemahannya, CV. Toha Putra, Semarang, 1989.

Hafizh, Muhammad Nur Abdul, Mendidik Anak Bersama Rasulullah, Al Bayan, Bandung, 1997.

Langgulung, Hasan, Manusia dan Pendidikan Suatu Analisa Psikologis, Filsafat dan Pendidikan, Pustaka Al Husna Baru, Jakarta, 2004.

Miles, Mathew B dan Huberman A Michael, Analisis Data Kualitatif Universitas Indonesia ( UI Press ), Jakarta.

Muhaimin, Wacana Pengembangan Pendidikan Islam, Pusat Studi Agama, Politik dan Masyarakat ( PSAPM ), Yogyakarta, 2003.

Munti, Ratna Batara, Perempuan Sebagai Kepala Rumah Tangga, Lembaga Kajian Agama dan Jender, Jakarta, 1999.

Poerwadarminta, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1982.

Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995.

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian,; Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Syafei, M Syahlan, Bagaimana Anda Mendidik Anak, Ghalia Indonesia, Bogor, 2006.

Thalib, M. ( Ed ), Analisis Wanita dalam Islam, Al-Ikhlas, Surabaya.

Ulwan, Abdullah Nasih, Kaidah-kaidah Dasar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1992.

Dokumen terkait