BAB II KAJIAN PUSTAKA
D. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.32
2. Fungsi Motivasi
Berikut ini merupakan beberapa fungsi motivasi:
a. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya prilaku belajar peserta didik. b. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. c. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian
tujuan pembelajaran.
d. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna.33
3. Jenis Motivasi
a. Motivasi intrinsic, yaitu motivasi yang datangnya secara alamiah atau murni dari diri peserta didik itu sendiri sebagai wujud adanya kesadaran diri (self awareness) dari lubuk hati yang paling dalam.34
b. Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang datangnya disebabkan factor-faktor di luar diri peserta didik, seperti adanya pemberian nasihat dari gurunya, hadiah, kometisi, nasihat antar peserat didik, hukuman, dan sebagainya.35
32Nanang Hanifah dkk,”Konsep Stra tegi Pembela ja ra n” (Bandung: Refika Aditama, 2009), hlm. 26
33
4. Prinsip Motivasi
Berikut merupakan beberapa prinsip yang ada dalam motivasi
a. Peserta didik memiliki motivasi belajar berbeda-beda sesuai dengan pengaruh lingkungan internal dan eksternal peserta didik itu sendiri.
b. Pengalaman belajar masa lalu yang sesuai dan dikaitkan dengan pengalaman belajar yang baru akan menumbuh kembangkan motivasi belajar peserta didik. c. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai pujian dari pada
hukuman.
d. Motivasi intrinsic peserta didik dalam belajar akan lebih baik dari pada motivasi ekstrinsik, meskipun keduanya saling menguatkan.
e. Motivasi belajar peserta didik yang satu dapat merambat kepada peserta didik yang lain.
f. Motivasi belajar peserta didik akan berkembang jika disertai dengan tujuan yang jelas.
g. Motivasi belajar peserta didikakan berkembang jika disertai dengan implementasi keberagaman metode.
h. Bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan belajar akan menumbuh- kembangkan motivasi belajar peserta didik.
i. Motivasi yang besar dapat mengoptimalkan potensi dan prestasi belajar peserta didik.
j. Gangguan emosi siwa dapat menghambat terhadap motivasi dan mengurangi prestasi belajar siswa.
35
k. Tinggi rendahnya motivasi berpengaruh terhadap tinggi rendahnya gairah belajar peserta didik.
l. Motivasi yang besar akan berpengaruh terhadap terjadinya proses pembelajaran secara aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.36
5. Cara Membangkitkan Motivasi
Motivasi merupakan salah satu utama dalam bagi keberhasilan dalam belajar. Oleh karena itu, motivasi belajar dapat dipelajari supaya dapat tumbuh dan berkembang. Berikut ini merupakan beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar.37
a. Peserta didik memperoleh pemahaman (comperhension) yang jelas mengenai proses pembelajaran.
b. Peserta didik memperoleh kesadaran diri ( self consciousness) terhadap pembelajaran.
c. Menyesuaikan tujuan pembelajaran dengan kebutuhan peserta didik secara link dan match.
d. Memberi sentuhan lembut ( soft rouch) e. Memberikan hadiah (reword)
f. Memberiakn pujian dan penghormatan. g. Peserta didik mengetahui prestasi belajarnya. h. Adanya iklim belajar yang kompetitif secara sehat. i. Belajar menggunakan multi media.
j. Belajar menggunakan multi metode.
36
Nanang Hanifah, Op.Cit, hlm 27
37
k. Guru yang kompeten dan humoris. l. Suasana lingkungan sekolah yang sehat. 6. Mengukur Aspek-aspek dalam Motivasi
Motivasi merupakan aspek penting dalam pembelajaran peserta didik. Tinggi rendahnya motivasi belajar siswa dapat terlihat dari indicator motivasi itu sendiri. Mengukur motivasi belajar dapat diamati dari sisi berikut.38
a. Durasi belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar dapat diukur dari seberapa lama penggunaan waktu peserat didik untuk melakukan kegiatan belajar.
b. Sikap terhadap belajar, yaitu motivasi belajar siswa dapat diukur dengan kecendrungan prilakunya terhadap belajar apakah senang, ragu, atau tidak senang.
c. Frekuensi belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar dapat diukur dari seberapa sering kegiatan belajar dilakukan peserta didik dalam priode tertentu. d. Konsistensi terhadap belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik dapat diukur dari ketetapan dan kelekatan peserta didik terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
e. Kegigihan dalam belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik dapat diukur dari keuletan dan kemampuannya dalam mensiasati dan memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
f. Loyalitas terhadap belajar, yaitu tinggi rendahnya motivasi belajar peserta didik dapat diukur dengan kesetiaan dan berani mempertaruhkan biaya tenaga dan pikirannya secara optimal untuk mencapai tujuan pembelajaran.
38
g. Visi dalam belajar, yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diukur dengan target belajar yang kreatif, inovatif, efektif, dan menyenangkan.
h. Achievenment dalam belajar, yaitu motivasi belajar peserta didik dapat diukur dengan prestasi belajarnya.39
7. Alat Ukur Motivasi
Ada beberapa alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui motivasi seseorang, yaitu sebagai berikut.
a. Tes tindakan (performance test), yaitu alat untuk memperoleh informasi tentang, loyalitas, kesungguhan, targeting, kesadaran, durasi, dan frekuensi kegiatan.
b. Kuesioner (questionaire) untuk memahami tentang kegigihan dan loyalitas. c. Mengarang bebas untuk memahami informasi tentang visi dan aspirasinya. d. Test prestasi untuk memahami informasi tentang prestasi belajar.
e. Skala untuk memahami informasi tentang sikapnya.40
8. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Dalam perilaku belajar terdapat motivasi belajar. Belajar dilakukan oleh setiap orang, baik anak-anak, orang dewasa, maupun orang tua dan berlangsung seumur hidup. Dalam lembaga pendidikan, motivasi merupakan salah satu penyebab keberhasilan anak didik dalam belajar. Menurut Dimyati menyatakan bahwa proses belajar siswa, dapat dipengaruhi sebagai berikut.
39
Ibid., hlm 28-29
40
a. Faktor intern meliputi; sikap terhadap belajar, motivasi, konsentrasi, mengolah bahan ajar, rasa percaya diri. Kemampuan berprestasi, menggali hasil belajar yang tersimpan.
b. Faktor ekstern: guru, sarana dan prasarana pembelajaran, kebijakan sekolah, lingkungan sekolah, dan kurikulum.
Dari uraian diatas, maka jelaslah bahwa prestasi merupakan penyebab keberhasilan peserta didik dalam belajar. Motivasi merupakan factor linner (batin) yang berfungsi menimbulkan, mendasari, mengarahkan. Perbuatan belajar. Motivasi dapat menentukan baik tidaknya menentukan tujuan sehingga besarnya motivasi akan semakin besar kesuksesan belajarnya, seorang siswa yang besar motivasinya akan giat berusaha, tampak gigih, dan tidak mau menyerah, giat membaca buku-buku untuk meningkatkan prestasinya untuk memecahkan masalahnya, sebaliknya siswa yang motivasinya lemah tampak acuh tak acuh dan mudah putus asa, perhatian tidak tertuju pada pembelajaran, dan sering meninggalkan kelas sehingga banyak mengalami kesulitan belajar.
Untuk mengetahui adanya motivasi yang ada pada siswa kita harus mengetahui hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi dalam belajar siswa. Menurut Dimyati hal-hal yang berpengaruh terhadap motivasi ada 6 yaitu:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
b. Kemampuan siswa
c. Kondisi siswa d. Kondisi lingkungan
e. Unsur-unsur dinamis dalam pembelajaran 9. Cara Menggerakkan Motivasi
Didalam menggerakkan motivasi belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas-aktivitas dan inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan kegiatan belajar.41
Dalam kaitan itu perlu diketahui bahwa cara dan jenis menumbuhkan motivasi adalah macam-macam. Tetapi untuk motivasi ekstrinsik kadang-kadang tepat, dan kadang-kadang juga bisa sesuia. Hal ini guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar para anak didik. Sebab mungkin maksudnya memberikan motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar disekolah.
1. Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai symbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang baik. Sehingga biasanya yang dikejar siswa adalah nilai ulangan atau nilai-nilai raport dengan angka yang baik.
Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. Tetapi ada juga, bahkan banyak siswa bekerja atau belajar hanya ingin mengajar pokoknya naik kelas saja. Ini menunjukkan motivasi yang dimilikinya kurang berbobot bila dibandingkan dengan siswa-siswa yang
41
menginginkan angka baik. Namun demikian semua itu harus diingat oleh guru bahwa pencapaian angka-angka seperti itu belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna. Oleh karena itu, langkah selanjutnya yang harus ditempuh oleh guru adalah bagaimana cara memberikan angka-angka dapat dikaitkan dengan va lues yang terkandung didalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada para siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja tetapi juga ktrampilan dan afeksinya.42
2. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selaku demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Sebagai contoh hadiah yang diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik bagi seorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.43
3. Sa ingan/ kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Memang unsur persaingan ini banyak dimanfaatkan didalam dunia industry atau perdagangan, tetapi juga sangat baik digunakan untuk meningkatkan kegiatan belajar siswa.44
4. Ego-involvement 42 Ibid., hlm 92 43 ibid 44 Ibid h lm 93
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang sangat penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas dengan baik adalah symbol kebanggaan dan harga diri, begitu juga untuk siswa si subyek belajar dengan keras bisa jadi karena harga dirinya.45
5. Memberi Ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat oleh guru, adalah jangan terlalu sering (misalnya setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru harus lebih terbuka, maksudnya kalau ada ulangan harus diberitahukan kepada siswa,
6. Mengeta hui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat.
7. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang
45
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Oleh karena itu, supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberian harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan akan membangkitkan harga diri.
8. Hukuman
Hukumna sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menajdi alat motivasi. Oleh karena itu, guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
9. Ha sra t Untuk Belaja r
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Harat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik.
10. Mina t
Di depan sudah di uraikan bahwa soal motivasi sangat erat hubungannya dengan unsur minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancer kalau disertai dengan minat. Mengenai minat ini antara lain dapat dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Membangkitkan adanya kebutuhan;
b. Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau; c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik;
d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar; 11. Tujua n Yang Diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, akan merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk belajar.
12. Ka ryawisa ta Dan Ekskursi
Cara ini dapat membangkitkan motivasi belajar oleh karena itu, dalam kegiatan ini akan mendapat pengalaman langsung dan bermakna baginya. Selain dari itu, karena objek yang akan dikunjungi adalah objek yang menarik minatnya. Suasana bebas, lepas dari keterikatan ruangan kelas besar manfaatnya untuk menghilangkan ketegangan-ketegangan yang ada, sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan lebih menyenangkan.
13. Film Pendidikan
Setiap siswa merasa sangat senang menonton film. Gambarkan dari cerita-cerita film lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar. Para siswa mendapat pengalaman baru yang merupakan suatu unit cerita yang bermakna.
14. Belaja r mela lui ra dio
Mendengarkan radio lebih menghasilakn dari pada mendengarkan ceramah guru. Radio adalah alat yang penting untuk mendorong motivasi belajar
murid. Kendatipun demikian, radio tidak mungkin dapat mengantikan kedudukan guru dalam mengajar. Masih banyak cara yang dapat digunakan oleh guru untuk membangkitkan dan memelihara motivasi belajar murid. Namun yang lebih penting adalah motivasi yang timbul dari dalam diri murid sendiri seperti dorongan kebutuhan, kesadaran akan tujuan, dan juga guru merupakan contoh yang dapt merangsang motivasi mereka.
10.Pentingnya Motivasi Dalam Proses Belajar Mengajar Mata Pelajaran Ekonomi
Salah satu aspek penting dalam mengajar termasuk mengajar Ekonomi ialah membangkitkan motivasi anak untuk belajar. Berbagai cara telah dianjurkan oleh ahli pendidikan untuk mencapai hal itu. Mengapa hal ini penting, ini karena motivasi seseorang adalah bagian internal manusia. Dia menetapkan alasan dan membuat keputusannya sendiri berdasarkan penglihatannya (perception) terhadap lingkungannya. Tentang bagaimana guru mempengaruhi motivasi siswa adalah dengan menciptakan situasi eksternal sehingga siswa akan bertindak sesuai dengan yang diharapkan.46