Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran untuk pengembangan aplikasi lebih lanjut dalam upaya memperbaiki kelemahan pada aplikasi guna untuk mendapatkan hasil kinerja aplikasi yang lebih baik.
7
TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini menjelaskan tentang sejumlah teori dasar berisikan uraian sistematis dari teori yang ada pada literatur maupun tinjauan pustaka yang mendasari pemecahan masalah dan mendukung secara teknis pengerjaan perancangansistem kerja pada CV. Tri Jaya Abadi.
2.1. Sejarah Singkat CV. Tri Jaya Abadi
Dalam lingkup ini akan dijelaskan tentang profil CV. Tri Jaya Abadi , Visi dan Misinya :
2.1.1. Profil CV. Tri Jaya Abadi
CV. Tri Jaya Abadi adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang bisnis transaksi Elastomer Rubber (bantalan karet jembatan). Yang terletak di Sidoarjo, tepatnya di , Jalan Pondok Sidokare Asri Blok AZ-14, Sidoarjo. CV. Tri Jaya Abadi didirikan pada 25 Agustus 1999.
Dengan banyaknya usaha-usaha bisnis yang ada kedepannya CV. Tri Jaya Abadi dapat semakin memperbaiki dan melengkapi kebutuhan stok pada pembangunan jembatan atu pembangunan infrastruktur yang lain dan memperbaiki sistem transaksi yang ada.
2.1.2. VISI dan Misi CV. Tri Jaya Abadi
Adapun visi dan m isi dari CV. Tri Jaya Abadi,diant ara nya yait u : VISI :
1. Menjadi perusahaan yang berkualitas dan dikenal dalam skala nasional.
2. Menjadi perusahaan yang disiplin, bermutu, kreatif dan inovatif yang mampu bersaing global dan mandiri.
3.Mempermudah konsumen dalam transaksi pembelian. MISI :
1. Mengembangkan produk industrial yang kompetitif.
2. Mengedepankan profesionalisme dan teamwork dalam menghasilkan layanan yang berkualitas.
3. Memberikan layanan yang terbaik pada klien.
4. Mengembangkan kerjasama dan kemitraan usaha yang saling menguntungkan.
2.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Gambar 2.1 struktur orgsnisasi
M anager St ore Supervisor Area Keuangan EDP Pram uniaga Securit y Teknisi Cleaning Servis Keuangan
pada gambar 2.1 dapat dilihat struktur organisasi dari perusahaan dengan keterangan sebagai berikut :
A. Manager store
Merupakan kepala dari sebuah perusahaan retail di CV. Tri Jaya Abadi. B. Supervisor area
Merupakan kepala area yang berada di sebuah perusahaan retail dengan memberikan bimbingan dan instruksi kepada semua area untuk memotivasi dan berkembangya seluruh kegiatan yang dipimpinya.
C. Keuangan
Merupakan salah seorang yang memegang hasil dari penjualan serta memegang kendali atas pengeluaran dan pemasukan dana dari hasil pendapatan perusahaan.
D. EDP
Merupakan seorang admin yang bertugas untuk mengentry data dan mengatur data sehingga data yang dihasilkan bisa menjadi acuan untuk penyimpanan data.
E. Kasir
Seorang yang melayani pembayaran pelanggan dengan memegang sejumlah uang dr hasil perusahaan.
F. Pramuniaga
Seorang yang melayani costumer dengan senang hati dan membantu costumer mencari baang yang dikehendaki pembeli.
G. Security
H. Teknisi
Seseorang yang memperbaiki seluruh area. I. Cleaning servis
Seseorang yang bertugas untuk membersihkan seluruh area lapangan.
2.2 Pengertian Retail
Pengertian Retail Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen. Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong menjadi kecil kecil" (Risch, 1991 ).
Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas penjualan barang berdasarkan sbb :
a. Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh terhadap seluruh penjualan dan manajemen. Biasanya kebanyakan pemilik toko pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship) b. Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, yang meliputi Departemen Store, Chain organization (organisasi berantai), Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online) Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan berbagai macam
jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam berbelanja. Produk yang ditawarkan bisa meliputi :
- Perlengkapan Sepatu dan Accesories ( Shoes World ) - Perlengkapan Olahraga & Alat Musik (Sport Center) - Perlengkapan perangkat keras /Rumah tangga (Hardware) - Perlengkapan Kosmetik
- Dan sebagainya.
2.3 Pengertian Stock
Stock adalah barang yang dimiliki untuk dijual atau untuk diproses selanjutnya dijual. Berdasarkan pengertian di atas maka perusahaan jasa tidak memiliki stock, perusahaan dagang hanya memiliki stock barang dagang sedang perusahaan industri memiliki 3 jenis stock yaitu stock bahan baku, stock barang dalam proses dan stock barang jadi (siap untuk dijual). Dalam laporan keuangan, stock merupakan hal yang sangat penting karena baik laporan Rugi/Laba maupun Neraca tidak akan dapat disusun tanpa mengetahui nilai stock. Kesalahan dalam penilaian stock akan langsung berakibat kesalahan dalam laporan Rugi/Laba maupun neraca. Dalam perhitungan Rugi/Laba nilai stock (awal & akhir) mempengaruhi besarnya Harga Pokok Penjualan (HPP).
HPP = STOCK AWAL+PEMBELIAN BERSIH– STOCK AKHIR
Untuk mencatat taransaksi-transaksi yang mempengaruhi nilai stock, terdapat 2 metode sebagai berikut :
Dalam metode ini pencatatan stock hanya dilakukan pada akhir periode akuntansi melalui ayat jurnal penyesuaian. Transaksi yang mempengaruhi stock, dicatat masing-masing dalam perkiraan tersendiri sebagai berikut: Pembelian , Retur pembelian , Penjualan dan Retur penjualan. Untuk mendapatkan nilai stock secara periodik dilakukan perhitungan fisik (Stock Opname). Metode ini sudah mulai ditinggalkan karena secara jelas tidak mendukung integrasi system dimana, sepanjang peridode akuntansi berjalan tidak tersedia data mengenai posisi stock. Hal ini menyebabkan data bagian akuntansi kurang mendukung operasional. Laporan neraca dan rugilaba tidak akan dapat dibuat sebelum nilai stock diketahui.
2. Metode Perpetual (Continual Inventory System)
Dalam metode ini pencatatan stock dilakukan setiap terjadi transaksi yang mempengaruhi stock. Saldo perkiraan stock akan menunjukan saldo stock yang sebenarnya. Dengan demikian pada saat penyusunan laporan keuangan tidak diperlukan ayat jurnal penyesuaian. Pencatatan transaksi kedalam perkiraan stock, adalah berdasarkan harga pokok produksi, baik transaksi pembelian maupun penjualan. Metode ini akan menampilkan laporan neraca Walaupun system perpetual menyediakan data stock secara terus menerus namun tetap diperlukan perhitungan fisik yang berfugnsi untuk mencocokan fisik dengan catatan buku.
Masalah-masalah yang timbul dalam penilaian stock dalam satu periode adalah :
• Menetapkan jumlah dan nilai stock yang sudah terjual / sudah menjadi biaya.
• Menentukan jumlah dan nilai stock yang belum terjual (yang harus dilaporkan dineraca)
• Harga Pokok (Cost) dalam stock adalah semua pengeluaran-pengeluaran langsung/tidak langsung yang timbul untuk perolehan penyiapan dan penempatan agar stock tersebut dapat dijual.
Dalam perusahaan industri maupun perusahaan dagang, transaksi menyangkut stock adalah hal pokok yang menyangkut sebagian besar system akuntansi. Untuk itu perlu dibedakan dengan jelas sehingga dapat dipahami bahwa subs system Inventory hanyalah bagian tertentu dari stock
Subs system yang secara langsung berkaitan dengan stock adalah Accounts Payable, Accounts Receivable sedangkan Kas yang telah kita bahas dapat berhubungan secara langsung dan dapat pula tidak.
Subs System Inventory, Purchase dan Invoice biasa merupakan subs system khusus mengolah data operasional yang menghasilkan output sebagai bukti transasksi yang digunakan sebagai dasar pecatatan ke buku besar buku jurnal. Stock dicatat melalui jurnal Pembelian dan jurnal penjualan sesuai dengan pilihan metode yang dipilih. Pada aplikasi ini adalah system perpetual Inventory. Proses menyusun jurnal transaksi dilakukan oleh aplikasi dari file transaksi sehingga pemakai hanya mencatat transaksi pada formulir elektronik yang disediaakan selanjutnya adalah tugasnya komputer.
• Stock alat – alat kantor, adalah stock yang diperlukan dalam menjalankan fungsi organisasi dan tidak menjadi bagian dari produk akhir. Misal alat tulis,kertas, tinta printer.
• Stock bahan baku, adalah item yang dibeli dari para Supplier untuk digunakan sebagai input dalam proses produksi. Bahan baku ini yang akan diproses atau dioleh sehingga menjadi produk barang jadi. misalnya untuk industri mebel membutuhkan stock bahan baku berupa kayu jati dan rotan. • Stock barang dalam proses, adalah bagian dari produk akhir tetapi masih
dalam proses pengerjaan karena masih menunggu item yang lain untuk diproses. Misalnya dalam industri makanan roti stock dalam proses berupa adonan roti dari beberapa bahan yang nantinya siap dimasak untuk menjadi roti.
• Stock barang jadi, adalah stock produk akhir yang siap untuk dijual, didistribusikan atau disimpan yang menjadi inti proses dari perusahaan. Misalnya dalam industri mobil itu meliputi mobil itu sendiri.
Manajemen Stock atau inventory management merupakan salah satu aset penting dalam perusahaan. Perencanaan dan pengendalian stock merupakan suatu kegiatan penting yang mendapat perhatian khusus dari manajemen perusahaan. Karena pemborosan terjadi didalam stock. Namun jika tidak dipenuhi maka bisa menghambat produksi barang atau jasa. Mengendalikan stock atau inventory management yang tepat bukanlah hal yang mudah. Apabila jumlah stock terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan terlalu besar, meningkatnya biaya penyimpanan (seperti biaya pegawai, Biaya operasional pabrik, biaya gedung, dll) dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun
bila stock terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan stock ( stock out ) karena seringkali barang stock tidak dapat didatangkan secara mendadak yang menyatakan terhentinya proses produksi, tertundanya keuntungan, bahkan hilangnya pelanggan.
Mengapa kita mengadakan stock barang mulai dari bentuk bahan mentah sampai barang jadi adalah
1. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang – barang atau bahan – bahan yang dibutuhkan perusahaan.
2. Menghilangkan resiko dan material yang dipesan tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3. Menumpuk bahan – bahan yang dihasilkan secara musiman, sehingga dapat digunakan bila bahan tidak ada di pasaran.
4. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin lancarnya arus produksi.
5. Penggunaan mesin yang optimal.
6. Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya dimana keinginan perlanggan disuatu waktu dapat dipenuhi atau memberikan jaminan tetap tersedianya barang yang dibutuhkan pelanggan.
7. Membuat pengadaan atau produksi tidak sesuai dengan penggunaan atau penjualnya.
Untuk manajemen persedian sekarang ini sudah harus terintegrasi dengan pemasaran dan dengan top manajemen. Istilah Just In time dalam Manajemen perusahaan bukan berarti mentiadakan stock atau inventory namun Stock tersebut
dibuat seminimal mungkin sehingga tidak ada pemborosan pemborosan yang ada disitu. Yang harus diperhatikan dalam manajemen stock adalah
1. waktu kedatangan barang yang akan dipesan kembali. Jika barang waktu yang dipesan cukup lama pada periode tertentu maka stock barang tersebut harus disesuaikan hingga barang tersebut ada setiap saat hingga barang yang dipesan selanjutnya ada.
2. Berapa kuantitas jumlah barang yang akan disimpan. Jumlah kuantitas barang yang dipesan harus disesuaikan karena jika terlalu banyak akan terjadi pemborosan namun jika terlalu sedikit akan menimbullkan terhenti proses produksi.
3. Perhatikan juga safety stock atau stock pengamanan. yaitu stock buat jaga jaga (buffer) jika terjadi sesuatu hal yang menghambat terjadinya waktu pembeliaan sehingga stock barang stock masih ada untuk beberapa waktu ke depan.
2.4 Sistem Informasi
Pada pembahasan ini akan di bahas pengertian dari sistem informasi tersebut.
2.4.1 Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat. Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas,
mekanisme pengendalian dan umpan balik serta lingkungan. Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
A. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
B . Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
C. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
D. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.
E. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan dana.
F. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
G. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu terhadap kelangsungan hidup sistem.
Ada beberapa jenis sistem berdasarkan kategorinya. Jenis tipe sistem tersebut antara lain:
Ada berbagai tipe sistem berdasarkan kategori:
• Atas dasar keterbukaan:
o sistem terbuka, dimana pihak luar dapat mempengaruhinya.
o sistem tertutup.
• Atas dasar komponen:
o Sistem fisik, dengan komponen materi dan energi.
o Sistem non-fisik atau konsep, berisikan ide-ide.
2.4.2 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi == input - proses – output . Datamerupakan raw material untuk suatu informasi. Perbedaan informasi dan data sangat relatif tergantung pada nilai gunanya bagi manajemen yang memerlukan. Suatu informasi bagi level manajemen tertentu bisa menjadi data bagi manajemen level di atasnya, atau sebaliknya
Kualitas informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus :
• Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan masudnya.
• Tetap pada waktunya, berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.
• Relevan, berarti informasi tersebut menpunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
Metode pengumpulan data / Informasi 1. Pengamatan langsung
2. Wawancara
3. Perkiraan koserponden 4. Daftar pertanyaan
2.4.3 Sistem Informasi
Sistem Informasi merupakan organisasi kumpulan orang, data, proses-proses, dan teknologi informasi yang saling berhubungan dalam mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output (yaitu) informasi yang dibutuhkan untuk mendukung sebuah organisasi. Teknologi Informasi merupakan bentuk teknologi masa kini yang menggambarkan kombinasi dari teknologi komputer (baik hardware maupun software) dengan teknologi telekomunikasi (seperti data, gambar, dan jaringan suara). Di bawah ini merupakan produk-produk Sistem Informasi:
A. Transaction Processing System (TPS) ialah sistem informasi yang menangkap dan memproses data tentang transaksi-transaksi bisnis.
Management Information System (MIS) atau yang sering disebut Sistem Informasi Manajemen ialah sistem informasi yang menyediakan laporan beorientasi manajemen yang berdasar pada proses transaksi dan operasi pada suatu organisasi.
B. Decision Support System (DSS) merupakan sebuah sistem informasi yang salah satunya membantu mengidentifikasi peluang pengambilan keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
C. Expert System atau yang sering kita sebut Sistem Pakar merupakan sebuah sistem infomasi yang menangkap keahlian pekerja (ahli) kemudian menirukan keahlian tersebut untuk kemanfaatan yang bukan ahlinya. Dengan kata lain, sistem ini memiliki kemampuan untuk mengolah secara spesifik melalui penalaran secara logis (seperti yang dilakukan manusia).
D. Communications and Collaboration System ialah sistem informasi yang memungkinkan lebih efektifnya komunikasi antara pekerja, partner, pelanggan, dan pemasok untuk meningkatkan kemampuan meeka dalam bekerja-sama.
E. Office Automation System ialah sistem informasi yang mendukung aktivitas bisnis perkantoran yang luas dan menyediakannya dalam meningkatkan/mengoptimalkan arus kerja diantara pegawai, bisa berupa
word processing, teleconferencing, videoconverencing, voice mail,dan
email.
F. Accounting Information System(AIS) ialah sistm infomasi yang memproses aplikasi pengolahan data pemasaran pada saat tindakan berlangsung dan terjadi transaksi yang direkam dalam database untuk dihasilkan dapat berupa laporan rugi-laba, biaya operasional, laporan klem perusahaan, dan laopran-laporan keuangan.
2.4.4 Komponen Sistem Informasi
Komponen Ini terdiri dari komputer, instruksi, fakta yang tersimpan, manusia dan prosedur. Sistem Informasi dapat dikategorikan dalam empat bagian:
1 Sistem Informasi Manajemen
2 Sistem Pendukung Keputusan
3 Sistem Informasi Eksekutif
4 Sistem Pemrosesan Transaksi
2.5. Diagram Berjenjang
Diagram berbenjang merupakan proses membagi sistem ke sub sistem yg lebih kecil dan Menunjukkan hierarchy proses-proses yang ada dalam sistem yang kita buat seperti yang ditunjukan pada gambar 2.2. Berikut adalah gambar dari diagram berjenjang:
Gambar 2.2 Diagram Berjenjang
2.5.1 Kontek Diagram
Model diagram konteks menjabarkan tentang aktor-aktor yang terlibat dalam suatu konteks informasi, serta dinamika informasi yang terjadi antar aktor-aktor tersebut. Pada model ini tergambar organisasi yang bersangkutan, dan dengan siapa saja organisasi ini berhubungan secara informasi. Kemudian hubungan itu dirinci dalam soal apa saja informasi dan sifat informasinya.
Model ini kemudian menjadi peta tentang alur informasi di seputar organisasi tersebut. Karena pihak-pihak yang digambarkan adalah fihak luar organisasi maka pada tahap pertama yang dihasilkan adalah analisis eksternal. Namun demikian kemudian dari yang eksternal dapat dibangun model yang sama untuk versi internal.
Bagi Ornop yang terbiasa dengan alat bernama stakeholder analysis, maka pihak pihak eksternal ini dapat dipungut dari hasil stakeholder analysis kalau memang sudah ada.
Diagram konteks dapat dibuat berjenjang mulai dari yang paling umum sampai yang paling terperinci. Salah satu bentuk turunan diagram lebih terperinci dari diagram konteks, adalah Diagram Aliran Data atau (Data Flow Diagram/DFD).
2.5.2 Data Flow Diagram
DFD merupakan penggambaran sistem yang menggunakan bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data dalam suatu proses yang saling berhubungan(McLeod, Jr., Schell, 1979). Beberapa simbol yang dipergunakan untuk menggambarkan sistem antara lain:
1) Pada gambar 2.3 menjelaskan tentang external entity yang merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang akan mempengaruhi sistem, dengan memberikan input atau menerima output dari sistem. External entity dapat berupa:
a) orang atau sekelompok orang dalam organisasi tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan
b) kantor atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan
c) sistem informasi lain di luar sistem yang sedang dikembangkan d) sumber asli dari suatu transaksi
e) penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.
ent i tas
2) Repeated external entity merupakan cara untuk menghindari keruwetan dalam diagram, karena banyaknya garis penghubung antara external entity, proses, maupun data store yang saling berpotongan, maka external entity dapat digambarkan pada gambar 2.4 kali untuk satu nama, yang disebut repeated external entity.
Gambar 2.4 Repeated external entity
3) Data flow, disimbolkan dengan tanda panah seperti pada gambar 2.5 dimana arah panah menunjukkan arah mengalirnya data. Data flow mengalir menuju proses atau meninggalkan proses. Data flow yang meninggalkan external entity selalu menuju ke proses. Data flow dapat berupa:
a) masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk formulir atau dokumen yang digunakan sistem
b) laporan tercetak yang dihasilkan sistem c) masukan untuk komputer
d) output ke layar monitor
e) data yang dibaca dari suatu file atau yang direkam ke suatu file f) komunikasi ucapan
g) surat atau memo
h) suatu isian yang dicatat pada buku agenda
Arus data diberi nama yang jelas dan bermakna (meaningfull) yang dapat mewakili data yang mengalir.
Nama external entity
Gambar 2.5Data Flow
4) Pada gambar 2.6 menjelaskan tentang process, process adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke proses dan akan dihasilkan arus data yang keluar dari proses.
Pro ce ss
Gambar 2.6Process
5) Data storage, pada gambar 2.7 menjelaskan tentang data storage yang merupakan simpanan dari data yang dapat berupa:
a) File atau database di sistem komputer b) Arsip atau catatan manual
c) Kotak tempat data di meja seseorang d) Tabel acuan buku
e) Suatu agenda atau buku.
storage
Gambar 2.7Data stroge
6) Repeated Data Storage, Untuk menghindari keruwetan diagram, karena
banyaknya garis penghubung antar data storage, external entity, process,