KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pelaksanakan Tugas Akhir dan saran bagi instansi yang bersangkutan untuk penyempurnaan sistem.
DAFTAR PUSTAKA
Berisi tentang literatur sebagai teori pendukung pembahasan pada laporan Tugas Akhir di Koperasi Kartika Sejahtera Kodam Brawijaya V/Surabaya.
LAMPIRAN
Berisi tentang penjelasan dan pembahasan pendukung Tugas Akhir guna memahami isi laporan.
8
BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
Pada bab ini akan dibahas beberapa teori dasar sebagai penunjang penyelesaian Tugas Akhir ini, antara lain: penjelasan tentang Koperasi Kartika Sejahtera Kodam Brawijaya V/Surabaya, tentang definisi aplikasi desktop Sistem Informasi koperasi simpan pinjam.
2.1. Sejar ah Koperasi Kartika Sejahtera KODAM BRAWIJ AYA V/Sur abaya
Dengan disadari kesadaran dan kemampuan untuk meningkatkan kesejahteraan bersama, dan di topang dengan keinginan untuk bersama-sama dengan gerakan koperasi di Indonesia, mewujudkan tatatanan perkonomian Indonesia yang sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 33, yang pada saat itu sekitar tahun 1966 masih berkedudukan di jalan Suroati Malang, mendirikan koperasi yang kemudian di kenal dengan nama Primkopad Denma KODAM Brawijaya V/Surabaya.
Secara bertahap para pengurus mengadakan pembenahan-pembenahan yang meliputi bidang organisasi dan manajemen, bidang usaha dan permodalan, maka pada tanggal 12 Desember 1968 turun mengesahkan Badan Hukum dengan Nomor : 7956 a/P/12-67 sehingga sejak saat itu Primkopad Denma Kodam V/Brawijaya di akui keberadannya secara hokum. Pada pertengahan tahun 1974
dengan kepindahan Markas komando Daerah Militer V/Brawijaya tempat kedudukannya pun ikut pindah ke Suarabaya.
2.1.1. Struktur Organisasi
Berikut ini adalah gambaran secara umum tentang struktur organisasi Koperasi Kartika Sejahtera KODAM Brawijaya V/Surabaya :
2.1.2. J umlah simpanan awal anggota koperasi
Tabel 2.1 Tabel jumlah simpanan awal anggota koperasi berdasarkan pangkat KOP JNS_PANGKAT SIMP_WAJIB SIMP_KHUSUS SIMP_POKOK
KOP01 MAYJEND 700 200.000 100 KOP02 BRIGJEND 700 200.000 100 KOP03 KOLONEL 700 200.000 100 KOP04 LETKOL 700 200.000 100 KOP05 MAYOR 700 200.000 100 KOP06 KAPTEN 500 200.000 100 KOP07 LETTU 500 200.000 100 KOP08 LETDA 500 200.000 100 KOP09 PELTU 300 150.000 100 KOP10 PELDA 300 150.000 100 KOP11 SERMA 300 150.000 100 KOP12 SERKA 300 150.000 100 KOP13 SERTU 300 150.000 100 KOP14 SERDA 300 150.000 100 KOP15 KOPKA 200 100.000 100 KOP16 KOPTU 200 100.000 100 KOP17 KOPDA 200 100.000 100 KOP18 PRAKA 200 100.000 100 KOP19 PRATU 200 100.000 100 KOP20 PRADA 200 100.000 100 KOP21 PNS GOL 1A 75.000 100 KOP22 PNS GOL 1B 75.000 100 KOP23 PNS GOL 1C 75.000 100 KOP24 PNS GOL 1D 75.000 100 KOP25 PNS GOL 2A 100.000 100 KOP26 PNS GOL 2B 100.000 100 KOP27 PNS GOL 2C 100.000 100 KOP28 PNS GOL 2D 100.000 100 KOP29 PNS GOL 3A 125.000 100 KOP30 PNS GOL 3B 125.000 100 KOP31 PNS GOL 3C 125.000 100 KOP32 PNS GOL 3D 125.000 100
Tabel 2.1 merupakan besar jumlah simpanan yang harus dibayar oleh anggota koperasi, yang penulis peroleh dari Laporan Rapat Anggota Tahunan Ke
37 tahun 2011 Koperasi Kartika Sejahtera Kodam Brawijaya V Surabaya yang telah disahkan oleh Ketua Koperasi, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, serta Badan Hukum No 7956 / P / 12 – 67 Tanggal 27 Mei 1999.
2.1.3. Pedoman Koperasi Kartika Sejahtera a) Visi
1) Primkop Kartika Sejahtera menjadi koperasi yang maju dan mampu mewujudkan kemandirian usaha serta siap melaksanakan tugas pokoknya dalam membantu meningkatkan kesejahteraan bagi anggota.
2) Primkop Kartika Sejahtera menjadi koperasi yang dipercaya oleh anggota sebagai tempat tujuan untuk berbelanja/bertransaksi serta melaksanakan kegiatan simpan pinjam.
b) Misi
“Menjadi koperasi yang benar-benar dirasakan manfaatnya dan dibutuhkan oleh anggotanya dan anggota berperan aktif dalam usaha memajukan koperasi“
2.2. Definisi Pengertian Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yang menekankan kepada prosedur dan pada komponen atau elemennya.
1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau kelompoknya, yang dalam hal ini sistem itu didefinisikan sebagai “Suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu aturan tertentu”.
2. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedurnya: “Pendekatan prosedur adalah pendekatan yang menekankan pada konsep sistem berdasarkan prosedur-prosedur yang ada dalam sistem”.
Definisi sistem menurut Jogiyanto (2005) pada bukunya Analisis dan Desain Sistem Infor masi “Sistem adalah kumpulan dari elemen – elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu.”
Definisi sistem menurut Jogiyanto (1999) pada bukunya Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemograman, Sistem Infor masi dan Intelegensi Buatan “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukkan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Definisi sistem menurut Hanif Al Fatta (2007) pada bukunya Analisis dan Perancangan Sistem Infor masi “Sistem adalah Suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-veriabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain”.
Definisi sistem menurut Sri Dewi Anggadini dan Lilis Puspitawati (2008) pada bukunya Sistem Informasi Akutansi “Sistem adalah kumpulan/group dari bagian/komponen apapun baik pisik maupun non pisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
Ketiga pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa sistem merupakan suatu kumpulan dari sub sistem atau jaringan kerja yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.2.1. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karateristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat darisistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi prosessistem secara keseluruhan.
2. Batas Sistem
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat jaga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luaryang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
4. Subsistem
Bagian dari system yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing –masing.
5. Penghubung Sistem
Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran dari satu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lainnya dengan malalui penghubung.
6. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem.masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Masukan perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Masukan sinyal adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
7. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Misalkan untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
8. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
9. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan berguna. Suatusistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.2.2. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia. System alamiah adalah system yang terjadi melalui proses alam sedangkan system bantuan manusia adalah system yang di rancang manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tak tentu. Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probalitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka. Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur
tangan dari pihak luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruhi dengan lingkungan luarnya.
2.3. Definisi Pengertian Infor masi
Informasi merupakan salah satu unsur yang sangat penting di dalam organisasi. Suatu sistem yang kurang mendapatkan informasi akan menjadi luruh, sehingga informasi tersebut sangat penting artinya bagi suatu organisasi.
Definisi Informasi menurut Jogiyanto (2005) pada bukunya Analisis dan Desain Sistem Infor masi “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”
Definisi data menurut Jogiyanto (1999) pada bukunya Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemograman, Sistem Infor masi dan Intelegensi Buatan “Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kejadian”.
Definisi data Menurut Jogiyanto (2005) pada bukunya Analisis dan Desain Sistem Informasi :“Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengamatan keputusan”.
Kejadian – kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saattertentu. Kejadian nyata (fact) adalah berupa suatu object nyata seperti tempat – tempat, orang – orang, yang betul – betul terjadi.
2.3.1. Kualitas Infor masi
Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 3 hal yaitu: 1. Akurat (accurat)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan informasi harus mencerminkan maksudnya.
2. Tepat waktu (time lines)
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil keputusan.
3. Relevan (relevance)
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat oleh pemakai, dimana relevansi untuk tiap–tiap individu tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.
2.3.2. Nilai Infor masi
Jogiyanto (2005) pada bukunya Analisis dan Desain Sistem Infor masi ”Nilai informasi (value of information ) ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi bernilai jika manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkanya”.
2.4. Definisi Pengertian Sistem Infor masi
Jogiyanto (1999) pada bukunya Pengenalan Komputer Dasar Ilmu Komputer, Pemogr aman, Sistem Infor masi dan Intelegensi Buatan “Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur- prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang cerdik”.
Sistem informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan.
Dari beberapa definisi, dapat diambil kesimpulan bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah:
a) Kumpulan interaksi sistem-sistem informasi.
b) Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen
2.4.1. Komponen Sistem Informasi
Komponen sistem informasi terdiri dari beberapa hal sebagai berikut :
a) Perangkat keras (Hardware), mencakup berbagai peranti fisik sepeti komputer, printer, dan jaringan.
b) Perangkat lunak (Software), merupakan kumpulan dari perintah yang ditulis dengan aturan tertentu untukmemerintahkan komputer dalam melaksanakan tugas tertentu.
c) Data, merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan sebuah informasi.
d) Manusia (human), yang terlibat dalam komponen seperti manusia, operator dan sebagainya.
e) Prosedur, terdiri atas dokumen prosedur, buku panduan operasional tertentu dan sebagainya.
f) Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu system penghubungan yng memungkinkan sumber (resources) dipakaisecara bersama atau di akses oleh sejumlah pemakai.
2.4.2. Kegiatan Sistem Infor masi
Kegiatan yang terdapat dalam sistem informasi adalah sebagai berikut
1. Input (input), menggambarkan bagaimana suatu kegiatan menyediakan data untuk diproses.
2. Proses (process), menggambarkan bagaimana suatu data di proses untuk menghasilkan suatu informasi yang bernilaitambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas. 4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data .
5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
2.5. Simpan Pinjam Dalam Koperasi
Koperasi memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk memper olehpinjaman dengan mudah dan dengan ongkos ( bunga ) yang rendah. Akan tetapi untuk mendapatkan pinjaman /kredit koperasi memerlukan modal. Modal koperasi yang paling utama adalah dari simpanan anggota itu sendiri. Dari uang
simpanan yang di kumpulkan bersama –sama itumlah maka pinjaman di berikan kepada anggota yang perlu di bantu.
Ada empat macam simpanan dalam bentuk tata kehidupan koperasi yaitu: 1. Simpanan pokok
Simpanan pokok adalah simpanan yang dilakukan hanya satu kali selama menjadi anggota dan wajib dibayar ketika masuk menjadi anggota koperasi. Simpananan pokok tidak dapat di ambil selama anggota bersangkutan masih bersama koperasi.
2. Simpanan wajib
Simpanan wajib adalah simpanan yang wajib dilakukan setiap bulan. Besar simpanannya adalah sesuai dengan pangkat yang telah ditentukan di rapat anggota.
3. Simpanan wajib khusus
Simpanan wajib khusus adalah iuran yang dibayarkan anggota ketika meminjam uang di koperasi. SWK ini tidak wajib diterapkan di tiap koperasi.
4. Simpanan sukarela
Simpanan sukarela adalah tabungan anggota yang besarnya tergantung kemampuan anggota dengan besaran jasa sesuai kesepakatan anggota yang dirumuskan dalam rapat anggota tahunan (RAT).
2.6. Pr insip Koperasi
Seluruh koperasi wajib menerapkan dan melaksanakan prinsip –prinsip koperasi sebagai berikut :
b. Penelolahan di lakukan secara demokrasi
c. Pembagian sisa hasil usaha ( SHU) sebanding dengan besarnya jasa usaha masing –masing anggota.
2.7. Definisi Koperasi
Dalam tulisan Wahyuni (2009) Sistem Infor masi Simpan Pinjam Di Dinas Koperasi Ukm Dan Perindag Kota Bandung ada beberapa ilmuwan seperti Margareth Digby, seorang praktisi sekaligus kritikus koperasi berkebangsaan Inggris, dalam buku "The World Cooperative Movement", juga Dr. C.R. Fay, dalam buku "Cooperative at Home and Abroad", Dr.G. Mladenant, ilmuwan asal Perancis, dalam buku "L 'Histoire des Doctrines Cooperatives", kemudian H.E. Erdman, dalam buku "Passing Of Monopoly As An Aim Of
Cooperative", Frank Robotka, dalam buku "A Theory Of Cooperative", Calvert,
dalam buku "The Law and Principles of Cooperation", Drs. A. Chaniago dalam buku "Perkoperasian Indonesia", dan masih banyak lagi, masing-masing telah memaparkan pemikirannya tentang apa yang dimaksud dengan koperasi dan membuat definisi sendiri-sendiri. Demikian juga, di dalam Setiap Undang-Undang Koperasi yang pernah berlaku juga senantiasa merumuskan tentang makna koperasi.
Calvert, misalnya, memberi definisi tentang koperasi sebagai organisasi orang-orang yang hasratnya dilakukan sebagai manusia atas dasar kesamaan untuk mencapai tujuan ekonomi masing-masing.
Dalam tulisan Wahyuni (2009) Sistem Infor masi Simpan Pinjam Di Dinas Koperasi Ukm Dan Perindag Kota Bandung, Drs. A. Chaniago memberi definisi koperasi sebagai suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang memberi kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya.
Dalam tulisan Wahyuni (2009) Sistem Infor masi Simpan Pinjam Di Dinas Koperasi Ukm Dan Perindag Kota Bandung, Organisasi Buruh Sedunia (Intemational Labor Organization/ILO), dalam resolusinya nomor 127 yang dibuat pada tahun 1966, membuat batasan mengenai ciri utama koperasi yaitu: a). Merupakan perkumpulan orang-orang.
b). Yang secara sukarela bergabung bersama. c). Untuk mencapai tujuan ekonomi yang sama.
d). Melalui pembentukan organisasi bisnis yang diawasi secara demokratis. e). Yang memberikan kontribusi modal yang sama dan menerima bagian resiko
dan manfaat yang adil dari perusahaan di mana anggota aktifberpartisipasi.
2.8. Perangkat Database
Microsoft Acces merupakan salah satu program yang mengatur data-data sehingga tersusun dengan baik dan benar, atau dikenal dengan istilah sistem manajemen database (DBMS = DataBase Management System). Database adalah merupakan kumpulan data yang tersusun menurut aturan data tertentu, tujuannya
adalah mempermudah bagi seseorang untuk memperoleh informasi dari kumpulan data tersebut secara cepat dan tepat.
Suatu database harus disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat dari kumpulan data yang begitu banyak, dengan harapan program aplikasi database ini lebih mudah dipakai, mudah diintegrasikan dengan program Microsoft Office lainnya dan dapat memanfaatkan semua fasilitas yang terdapat pada internet.
2.8.1. Komponen Utama (Object)
a). Table
Table adalah objek utama dalam database yang digunakan untuk menyimpan
sekumpulan data sejenis dalam sebuah objek. Table terdiri atas :
− Field Name : atribut dari sebuah tabel yang menempati bagian kolom.
− Record : Isi dari field atau atribut yang saling berhubungan yang menempati
bagian baris.
b). Query (SQL/Structured Query Language)
Query adalah bahasa untuk melakukan manipulasi terhadap database. Digunakan
untuk menampilkan, mengubah, dan menganalisa sekumpulan data. Query dibedakan menjadi 2, yaitu :
− DDL (Data Definition Language)digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data dan objek yang diperlukan dalam basis data, misalnya tabel, view, user, dan sebagainya. Secara umum, DDL yang digunakan adalah CREATE untuk membuat objek baru, USE untuk menggunakan objek, ALTER untuk mengubah objek yang sudah ada, dan DROP untuk menghapus objek. DDL biasanya digunakan oleh
administrator basis data dalam pembuatan sebuah aplikasi basis data. CREATE
CREATE digunakan untuk membuat basis data maupun objek-objek basis data. SQL yang umum digunakan adalah:
CREATEDATABASE nama_basis_data
CREATE DATABASE membuat sebuah basis data baru. CREATE TABLE nama_tabel
CREATE TABLE membuat tabel baru pada basis data yang sedang aktif. Secara umum, perintah ini memiliki bentuk
CREATE TABLE [nama_tabel] (
nama_field1 tipe_data [constraints][, nama_field2 tipe_data,
...] ) atau
CREATE TABLE [nama_tabel] (
nama_field1 tipe_data [, nama_field2 tipe_data, ...]
[CONSTRAINT nama_field constraints] ) dengan:
manajemen basis data mengizinkan penggunaan spasi dan karakter nonhuruf pada nama kolom. tipe_data tergantung implementasi sistem manajemen basis data. Misalnya, pada MySQL, tipe data dapat berupa VARCHAR, TEXT, BLOB, ENUM, dan sebagainya. Constraints adalah batasan-batasan yang diberikan untuk tiap kolom. Ini juga tergantung implementasi sistem manajemen basis data, misalnya NOT NULL, UNIQUE, dan sebagainya. Ini dapat digunakan untuk mendefinisikan kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key). Satu tabel boleh tidak memiliki kunci primer sama sekali, namun sangat disarankan mendefinisikan paling tidak satu kolom sebagai kunci primer.
Contoh:
CREATE TABLE user (
username VARCHAR(30) CONSTRAINT PRIMARY KEY, passwd VARCHAR(20) NOT NULL,
tanggal_lahir DATETIME );
akan membuat tabel user seperti berikut: username passwd tanggal_lahir
− DML (Data Manipulation Language) digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu tabel. Perintah yang umum dilakukan adalah: • SELECT untuk menampilkan data
• INSERT untuk menambahkan data baru
• DELETE untuk menghapus data SELECT
SELECT adalah perintah yang paling sering digunakan pada SQL, sehingga terkadang istilah query dirujukkan pada perintah SELECT. SELECT digunakan untuk menampilkan data dari satu atau lebih tabel, biasanya dalam sebuah basis data yang sama. Secara umum, perintah SELECT memiliki bentuk lengkap:
SELECT [nama_tabel|alias.]nama_field1 [AS alias1] [, nama_field2, ...] FROM nama_tabel1 [AS alias1] [INNER|LEFT|RIGHT JOIN tabel2 ON kondisi_penghubung]
[, nama_tabel3 [AS alias3], ...] [WHERE kondisi]
[ORDER BY nama_field1 [ASC|DESC][, nama_field2 [ASC|DESC], ...]] [GROUP BY nama_field1[, nama_field2, ...]]
[HAVING kondisi_aggregat] dengan:
• kondisi adalah syarat yang harus dipenuhi suatu data agar ditampilkan. • kondisi_aggregat adalah syarat khusus untuk fungsi aggregat. Kondisi dapat dihubungkan dengan operator logika, misalnya AND, OR, dan sebagainya.
Contoh:
Diasumsikan terdapat tabel user yang berisi data sebagai berikut: username passwd tanggal_lahir jml_transaksi total_transaksi
Aris 6487AD5EF 09-09-1987 6 10.000 Budi 97AD4erD 01-01-1994 0 0 Charlie 548794654 06-12-1965 24 312.150 Daniel FLKH947HF 24-04-1980 3 0 Erik 94RER54 17-08-1945 34 50.000
Contoh 1: Tampilkan seluruh data. SELECT * FROM user
Contoh 2: Tampilkan pengguna yang tidak pernah bertransaksi. SELECT *FROM userWHERE total_transaksi = 0
Contoh 3: Tampilkan username pengguna yang bertransaksi kurang dari 10 dan nilainya lebih dari 1.000.
SELECTusernameFROM user
WHERE jml_transakai < 10 AND total_transaksi > 1000
Contoh 4: Tampilkan total nominal transaksi yang sudah terjadi. SELECT SUM(total_transaksi) AS total_nominal_transaksi FROM user Contoh 5: Tampilkan seluruh data diurutkan berdasarkan jumlah transaksi terbesar ke terkecil.
SELECT *FROM user ORDER BY jml_transaksi DESC Fungsi aggregat
Beberapa SMBD memiliki fungsi aggregat, yaitu fungsi-fungsi khusus yang melibatkan sekelompok data (aggregat). Secara umum fungsi aggregat adalah:
• COUNT untuk menghitung jumlah kemunculan data • AVG untuk menghitung rata-rata sekelompok data
• MAX dan MIN untuk mendapatkan nilai maksimum/minimum dari sekelompok data.
Fungsi aggregat digunakan pada bagian SELECT. Syarat untuk fungsi aggregat diletakkan pada bagian HAVING, bukanWHERE. Subquer y
Ada kalanya query dapat menjadi kompleks, terutama jika melibatkan lebih dari satu tabel dan/atau fungsi aggregat. Beberapa SMBD mengizinkan penggunaan subquery. Contoh:
Tampilkan username pengguna yang memiliki jumlah transaksi terbesar.