• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pada bab V berisikan kesimpulan dari sistem dan saran untuk pengembangan sistem.

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1Sistem Informasi

Menurut Hartono (1990:1), terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu menekankan pada prosedur dan komponen atau elemen. Pendekatan sistem lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem, sebagai suatu jaringan kerja dari prosedur yang saling berhubungan secara bersama-sama dalam melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan sasaran tertentu.

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan. Komponen sistem merupakan bagian dari sistem yang saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan. Komponen sistem atau subsistem ini memiliki karakteristik tersendiri dan menjalankan suatu fungsi. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar disebut dengan

supra system (Hartono, 1990:4). Misalnya sekolah dapat disebut sebagai sistem

dan pendidikan merupakan sistem yang lebih besar disebut sebagai suprasystem.

Batas sistem merupakan daerah pembatas antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut. Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, bila tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem (Hartono, 1990:4). Media penghubung menyatukan subsistem dengan subsistem lainnya. Hal ini memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu subsistem menuju subsistem yang lain. Keluaran dari suatu subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem yang lain melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lain membentuk satu kesatuan. Masukan adalah energi yang dimasukkan pada sistem, masukan dapat berupa sinyal atau berupa masukan perawatan.

Masukan sinyal adalah energi yang dimasukkan yang nantinya akan diolah dan menghasilkan sesuatu. Sedangkan masukan perawatan adalah energi yang digunakan untuk melakukan suatu proses atau dengan kata lain energi yang menjamin suatu proses dapat berjalan.

Keluaran sistem dapat dibedakan menjadi dua yaitu keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat dijadikan sebagai masukan dari subsistem yang lainnya. Pengolah sistem adalah bagian dari setiap sistem dan subsistem yang akan mengolah masukan sehingga menjadi keluaran, baik yang berguna maupun menjadi sisa.

Suatu sistem mempunyai tujuan ataupun sasaran yang ingin dicapai. Jika suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan apa yang diperlukan beserta keluaran apa yang harus dihasilkan. Suatu sistem dikatakan berhasil jika

8

mengenai sasaran yang ingin dicapai. Karakteristik Sistem dapat digambarkan seperti Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Karakteristik Sistem Sumber (Hartono, 1990:6)

Informasi dapat diibaratkan sebagai darah dalam suatu tubuh makhluk hidup. Informasi memberikan suatu semangat, motivasi, gairah dalam suatu organisasi. Tanpa adanya informasi, organisasi tersebut akan lesu, kerdil dan akhimya akan berhenti. Menurut Hartono (1990:7), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi itu sendiri adalah data yang merupakan kata jamak dari bentuk tunggal datum. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu keadaan nyata. Sistem informasi didefinisikan oleh Leitch dan Davis (1983:6) sebagai berikut: ”Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.2Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia berdasarkan asal katanya, manajemen berasal dari kata management yang merupakan bentuk nouns dari kata to

manage yang bermakna mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola. Kata

sumber daya manusia sebagai sumber daya. Apabila kedua kata tersebut digabungkan, maka manjemen sumber daya manusia dapat dijabarkan sebagai pengelolaan manusia sebagai sumber daya. Manajemen sumber daya manusia dapat didefinisikan sebagai pendekatan stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik organisasi, berbagai orang berkerja dalam organisasi, baik secara individu maupun kolektif, serta memberikan sumbangan untuk mencapai sasaran organisasi (Amstrong, 2003). Manajemen sumber daya manusia (MSDM) sebagai bagian dari manajemen keorganisasian yang memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia.

2.3Seleksi PT HD. Finance

Seleksi adalah proses pemilihan dari sekelompok pelamar, orang yang paling memenuhi kriteria seleksi untuk posisi yang tersedia berdasarkan kondisi yang ada saat ini yang dilakukan oleh perusahaan (Simamora, 2004:202).

PT. HD Finance mempunyai bagian atau departemen yang dinamakan Human Resources Development (HRD), dimana bagian HRD menangani berbagai hal yang berhubungan dengan pegawai. Selama ini bagian HRD yang melakukan proses seleksi pegawai baik pegawai kontrak maupun pegawai tetap.

10

Seleksi pengangkatan pegawai tetap dilakukan dalam suatu periode waktu tertentu pada saat perusahaan memerlukannya, hanya pegawai yang memiliki potensi dan prestasi yang berhak mendapatkan kesempatan untuk menjadi pegawai tetap, namun permasalahan timbul, cara yang digunakan selama ini dengan hanya melihat individu tersebut tanpa melakukan tes kemampuan pada pegawai. Cara yang juga digunakan adalah berdasarkan penilaian pegawai lain dari teman calon pegawai tetap tersebut, padahal cara yang seperti ini subyektif dan tentunya sangat beresiko jika orang yang terpilih tidak sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan pada posisi tersebut dikemudian hari. Pada tiap bagian diperusahaan mempunyai kriteria yang berbeda antar satu bagian dengan bagian yang lain, maka harus dibedakan pula kriteria orang yang menempati pada bagian tersebut tidak bisa sembarang orang.

2.4Penilaian

Menurut Simamora (2004:338) penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Proses penilaian dapat dilakukan dari tiga sumber yaitu:

1. Berbagai teknik penilaian seperti tes situasional, tes kemampuan mental dan tes minat.

2. Metode pengambilan kesimpulan yang terstandarisasi.

3. Mengumpulkan penilaian dari berbagai penilai untuk membuat peringkat perilaku setiap kandidat

Tujuan dari penilaian adalah sebagai berikut: a. Evaluasi

b. Pengembangan

Hasil dari penilaian sering berfungsi sebagai basis evaluasi regular terhadap kinerja anggota perusahaan. Apakah seorang individu dinilai kompeten atau tidak kompeten, efektif atau tidak efektif, dapat dipromosikan atau tidak dapat dipromosikan dan seterusnya berpijak pada informasi yang dihasilkan oleh sistem penilaian kinerja pegawai.

2.5Metode Perbandingan Eksponensial

2.5.1 Definisi Metode Perbandingan Eksponensial

Menurut Marimin (2005:21), Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode dalam menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak. Teknik ini digunakan sebagai pembantu bagi individu dalam mengambil keputusan menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahap proses.

2.5.2 Prosedur Metode Perbandingan Eksponensial

Dalam menggunakan Metode Perbandingan Eksponensial ada beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu:

1. Menyusun alternatif-alternatif keputusan yang akan dipilih.

2. Menentukan kriteria atau perbandingan keputusan yang penting untuk dievaluasi.

3. Menentukan tingkat kepentingan dari setiap kriteria keputusan. 4. Melakukan penilaian terhadap semua alternatif pada setiap kriteria.

12

5. Menghitung skor atau nilai total setiap alternatif.

6. Menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total masing-masing alternatif.

Menurut Marimin (2005:22), formulasi perhitungan skor setiap alternatif dalam metode perbandingan eksponensial adalah sebagai berikut:

……….(2.1) TNi = Total nilai alternatif ke-i

RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan i TKKj = Derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKKj > 0; bulat j = 1,2,3,...,m; m = Jumlah kriteria

i = 1,2,3,...,n; n = Jumlah pilihan alternatif n = Jumlah pilihan keputusan

m = Jumlah kriteria keputusan

2.5.3 Keuntungan Metode Perbandingan Eksponensial

Metode perbandingan eksponensial mempunyai keuntungan dalam mengurangi bias yang mungkin terjadi dalam analisis. Nilai skor menggambarkan urutan prioritas menjadi lebih besar (fungsi eksponensial) ini mengakibatkan urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata.

2.6Rating Scale

Skala peringkat merupakan metode yang paling tua dan paling banyak digunakan dalam penilaian, dimana para penilai melakukan suatu penilaian yang berhubungan dengan hasil penilaian dalam skala tertentu, mulai dari hal

paling rendah sampai paling tinggi. Penilaian pada umumnya diisi oleh atasan untuk memutuskan pendapat yang paling sesuai dari setiap tingkat hasil kerja. Seorang penilai memberikan sebuah nilai kuantitatif (bobot) yang mencerminkan nilai rata-rata yang akan dihitung dan dibandingkan. Misalkan, jika appraise memperoleh skor 5 untuk setiap dimensi, maka

appraise akan memperoleh jumlah skor 5 x 5 = 25. Hasil tersebut menjumlahkan

semua dimensi. Ciri dari model ini, rating diberi angka 1 sampai dengan angka 5 dengan kriteria, yaitu: Sangat Penting (5), Penting (4), Cukup Penting (3), Standar (2) dan Kurang (1). Fokus penilaian ditujukan pada dimensi performance tertentu.

Contoh, penilaian Seleksi Psikologi (Tabel 2.1)

Tabel 2.1. Rating Scale

No Dimensi Kerja Rating

Kurang Standar Cukup Penting Penting Sangat Penting

1 Nilai intelektual 1 2 3 4 5

2 Nilai prilaku kerja 1 2 3 4 5

3 Nilai kepribadian 1 2 3 4 5

4 Nilai potensi kerja 1 2 3 4 5

5 Nilai aspek khusus 1 2 3 4 5

2.7Data Flow Diagram

Menurut Hartono (1990:700) data flow diagram menggambarkan sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Serangkaian data diagram berlapis juga bisa digunakan untuk mempresentasikan dan menganalisis prosedur-prosedur mendetail dalam sistem yang lebih besar. Melalui suatu teknik analisa dan struktur, penganalisis dapat mempresentasikan proses-proses data di dalam organisasi. Beberapa simbol yang digunakan yaitu:

14

a. External Entity (Kesatuan Luar)

External Entity merupakan kesatuan diluar lingkungan sistem yang dapat

berupa orang, organisasi yang akan memberikan input atau menerima output

dari sistem. Simbol external entity dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Simbol External Entity

b. Data Flow (Arus Data)

Arus data dalam data flow diagram diberi simbol suatu anak panah. Arus data

mengalir di antara proses, penyimpanan data dan external entity. Arus data ini

menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Simbol data flow dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambat 2.3 Simbol Data Flow

c. Process (Proses)

Suatu process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin

atau komputer dari hasil suatu data yang akan keluar dari process. Simbol

process dapat dilihat pada Gambar 2.4.

d. Data Store (Penyimpanan Data)

Data store berfungsi untuk tempat penyimpanan data hasil proses dari suatu

sistem, nantinya akan menjadi salah satu tabel dalam database. Simbol data

store dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5 Simbol Data Store

2.8Entity Relationship Diagram

Menurut Hartono (1995) Entity Relationship Diagram digunakan untuk

menggambarkan hubungan antar tabel dalam database, yang akan menjelaskan

secara keseluruhan sistem yang ada didalam perusahaan. Beberapa simbol yang akan digunakan dalam ERD yaitu:

Ent_1

Gambar 2.6 Simbol Entity

16 BAB III

PERANCANGAN SISTEM

3.1Analisis Permasalahan

PT. HD Finance adalah perusahaan yang bergerak dibidang kredit motor bertempat di kawasan Surabaya. Dalam pemasaran jasanya lebih banyak menawarkan jasanya dan menerima pesanan. Pembangunan yang semakin gencar dilakukan pada akhir-akhir ini turut menjadi pendorong bagi tumbuhnya berbagai kegiatan usaha di segala bidang. PT. HD Finance sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang kredit motor terus berusaha untuk selalu maju dan berkembang dengan dukungan dari sumber daya manusia yang dimilikinya. Pegawai merupakan sumber daya yang penting dalam sebuah perusahaan. Setiap perusahaan membutuhkan pegawai yang mempunyai kualitas yang tinggi, sehingga mampu memberikan kemajuan yang berarti bagi perusahaan. Perusahaan harus melakukan prosedur seleksi pegawai untuk memperoleh pegawai yang mempunyai kompetensi tinggi. Adanya sumber daya manusia yang bermutu maka peluang untuk memenangkan persaingan sangat besar.

Permasalahan yang sedang dihadapi PT. HD Finance adalah tidak adanya sistem seleksi yang baku untuk pegawai kontrak menjadi pegawai tetap dengan mempertimbangkan kriteria masing-masing bagian. Kriteria-kriteria tersebut tidak mempunyai bobot yang baku sehingga terjadi penyamaan diantara kriteria tersebut. Selain itu dalam melakukan proses pengolahan data hasil tes seleksi masih secara manual. Sehingga proses pengambilan keputusan memerlukan waktu yang cukup lama dan kurang akurat. Oleh karena itu manajemen PT. HD Finance

memerlukan suatu sistem yang memperhitungkan segala kriteria yang digunakan untuk membantu proses seleksi pengangkatan pegawai tetap, sehingga kinerja dapat berkembang serta cepat beradaptasi dengan pekerjaan.

Dari penjelasan tersebut perusahaan PT. HD Finance mempertimbangkan untuk melakukan suatu sistem komputerisasi dan penataan sistem yang lebih baik pada seleksi pengangkatan pegawai tetap, sehingga mempermudah dan mempercepat kegiatan operasional. Dan sistem dapat membantu pihak manajemen khususnya HRD dalam melakukan proses evaluasi, perencanaan dan pengambilan keputusan seleksi pengangkatan pegawai tetap.

Pada Gambar 3.1 menunjukkan document flow menggambarkan proses seleksi pengangkatan pegawai tetap pada PT. HD Finance. Proses dimulai dari pihak HRD memberikan form pegawai kontrak kemudian diserahkan kepada pegawai kontrak yang selanjutnya datanya diisi kemudian pegawai kontrak memberikan data pribadi pegawai kontrak kepada pihak HRD. HRD menerima data pribadi pegawai kontrak kemudian dilakukan sebuah seleksi psikologi, dilanjutkan dengan seleksi tes wawancara dan berakhir dengan ujian penyeleksian akhir dan pegawai kontrak yang lolos akan diberikan laporan pengangkatan pegawai tetap oleh HRD.

18

Gambar 3.1 Document flow seleksi pegawai tetap

3.2Perancangan sistem

Perancangan sistem digunakan untuk memberikan sebuah rancangan seleksi pada pegawai kontrak berdasarkan kriteria sehingga mendapatkan seorang pegawai tetap yang berkualitas.

Database

Gambar 3.2 Input Output Sistem dalam seleksi pegawai tetap

Pengguna memasukkan data pegawai kontrak untuk dilakukan suatu perhitungan dengan bobot dari masing-masing kriteria yang ditentukan berdasarkan jenis departemen dan jabatan pada setiap kriteria. Dalam proses perhitungan nilai setiap pegawai kontrak menggunakan sebuah Metode Perbandingan Eksponensial sebagai acuan dalam melakukan perhitungan nilai seleksi. Pengguna mendapatkan keluaran berupa prioritas alternatif pegawai yang akan dipilih dan laporan hasil pengangkatan pegawai tetap.

3.2.1 Alur Proses Metode Perbandingan Eksponensial

Metode Perbandingan Eksponensial (MPE) merupakan salah satu metode menentukan urutan prioritas alternatif keputusan dengan kriteria jamak. Teknik metode perbandingan eksponensial digunakan sebagai pembantu bagi individu dalam pengambil keputusan dengan menggunakan rancang bangun model yang telah terdefinisi dengan baik pada tahap proses. Pada studi kasus ini digunakan untuk menentukan urutan prioritas keputusan didasarkan pada skor atau nilai total setiap alternatif (pegawai kontrak). Gambar 3.3. menjelaskan sebuah alur proses seleksi pegawai tetap dengan menggunakan metode perbandingan eksponensial.

20

Gambar 3.3 Alur proses seleksi pegawai tetap dengan metode perbandingan eksponensial.

3.2.2 System Flow Seleksi Pegawai Tetap

Pada Gambar 3.4 menunjukan system flow seleksi pegawai tetap. Proses dimulai dari pihak HRD memberikan form pegawai kontrak kemudian setelah form data pegawai kontrak telah diisi maka pegawai kontrak memberikan data pribadi pegawai kontrak kepada HRD untuk disimpan datanya selanjutnya data pegawai kontrak tersebut akan digunakan untuk mengikuti ujian seleksi. Pegawai kontrak mengikuti ujian psikologi, wawancara dan yang terakhir adalah ujian kemampuan. Dari setiap ujian, nilai ujian seleksi disimpan dalam database nilai ujian untuk disamakan standar nilai yang telah ditentukan dalam database standar nilai dan detil standar nilai. Apabila pada setiap seleksi telah dilalui, maka akan menghasilkan sebuah daftar calon pegawai tetap yang lolos seleksi yang selanjutnya akan diproses untuk diambil calon pegawai tetap yang memiliki poin tertinggi, selanjutnya pihak HRD akan membuat laporan pengangkatan pegawai tetap.

22

3.3Context Diagram

Context diagram merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang menggambarkan entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem. Context diagram untuk rancang bangun sistem informasi seleksi pengangkatan pegawai tetap dengan metode perbandingan eksponensial terdapat pada Gambar 3.5 Pada context diagram rancang bangun sistem informasi seleksi pengangkatan pegawai tetap dengan metode perbandingan eksponensial terdapat 3 external entity, yaitu Pegawai kontrak, Manager setiap departemen dan Direktur.

Presentase Nilai Kriteria

Data Kriteria Seleksi Kemampuan Data Kriteria Seleksi Wawancara Data Kriteria Seleksi Psikologi

Data Jabatan Data Department Laporan Hasil Seleksi Kemampuan

Laporan Hasil Seleksi Wawancara Laporan Hasil Seleksi Psikologi Hasil Seleksi Pegawai

Laporan Akhir Seleksi Pegawai Tetap Nilai Seleksi Pegawai

Data Pegawai

Standart Bobot Kriteria 0

Sistem Informasi Seleksi Pengangkatan Pegawai

Tetap dengan MPE + Pegawai Kontrak Manajer Setiap Department Direktur

Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Informasi Seleksi Pengangkatan Pegawai Tetap Dengan MPE

24

3.4Diagram Berjenjang

Pada sistem informasi seleksi pengangkatan pegawai tetap pada PT.HD Finance hanya mempunyai 1 Context Diagram yaitu Sistem Informasi Seleksi Pengangkatan Pegawai Tetap Dengan Metode Perbandingan Eksponensial, mempunyai 4 subsistem untuk level 0 yaitu maintenance data, proses standar kriteria dan bobot seleksi, proses seleksi pegawai dengan MPE dan pembuatan laporan. Pada subsistem maintenance data dijabarkan menjadi 4 subproses yaitu subproses maintenance data departemen, maintenance data jabatan, maintenance data pegawai kontrak dan maintenance data pendidikan. Subsistem proses standar kriteria dan bobot seleksi dijabarkan menjadi 2 subproses yaitu subproses menentukan data kriteria-kriteria dan menentukan nilai standar kriteria dan bobot seleksi. Subsistem proses seleksi pegawai dengan MPE dijabarkan menjadi 2 subproses yaitu subproses perhitungan seleksi dengan MPE dan memasukkan data pegawai tetap baru. Pada subsistem pembuatan laporan dijabarkan menjadi 4 subproses yaitu subproses membuat laporan akhir seleksi pegawai tetap, membuat laporan hasil seleksi psikologi, membuat laporan hasil seleksi wawancara dan membuat laporan hasil seleksi kemampuan, lebih jelasnya diagram berjenjang Sistem Informasi Seleksi Pengangkatan Pegawai Tetap Dengan Metode Perbandingan Eksponensial dapat dilihat pada Gambar 3.6.

Gambar 3.6 Diagram Berjenjang Sistem Informasi Seleksi Pengangkatan Pegawai Tetap Dengan Metode Perbandingan Eksponensial

3.5Data Flow Diagram Level 0

Gambar 3.7 adalah subsistem dari Aplikasi Seleksi Pengangkatan Pegawai Tetap pada PT. HD Finance terdapat 4 subsistem untuk level 0 yaitu subsistem maintenance data, proses standar kriteria dan bobot seleksi, proses seleksi pegawai dengan MPE dan pembuatan laporan. DFD level 0 merupakan penjabaran dari Context Diagram.

26

Membaca Data Detil Nilai Pegawai Menyimpan Data Hak Akses

Membaca Data Hak Akses Membaca Data Foto Menyimpan Data Foto

Menyimpan Data Pegawai Menyimpan Data Detil Nilai Pegawai Membaca Data Detil Nilai Pegawai

Membaca Data Presentase Nilai Presentase Nilai Kriteria

Membaca Data Presentase Nilai Menyimpan Data Presentase Nilai Membaca Data Presentase Nilai

Membaca Data Pegawai

Membaca Data Detil Nilai MPE Laporan Hasil Seleksi Wawancara

Laporan Hasil Seleksi Kemampuan Laporan Hasil Seleksi Psikologi Laporan Akhir Seleksi Pegawai Tetap

Membaca Data Standart Nilai Membaca Data Detil Standart Nilai

Membaca Data Nilai MPE Menyimpan Data Nilai MPE Hasil Seleksi Pegawai

Nilai Seleksi Pegawai

Menyimpan Data Detil Standart Nilai Membaca Data Detil Standart Nilai

Membaca Data Standart Nilai Menyimpan Data Standart Nilai

Membaca Data Jabatan

Membaca Data Departemen Standart Bobot Kriteria Data Kriteria Seleksi Wawancara

Data Kriteria Seleksi Kemampuan Data Kriteria Seleksi Psikologi Data Jabatan

Data Department Membaca Data Jurusan

Menyimpan Data Jurusan Membaca Data Tingkat Pendidikan

Menyimpan Data Tingkat Pendidikan

Menyimpan Data Departemen Membaca Data Departemen

Menyimpan Data Jabatan Membaca Data Jabatan Menyimpan Data Pegawai

Membaca Data Pegawai

Menyimpan Data Detil Pegawai Membaca Data Detil Pegawai

Data Pegawai Direktur Pegawai Kontrak Manajer Setiap Department Direktur Pegawai Kontrak Pegawai Kontrak Pegawai Kontrak Pegawai Kontrak Manajer Setiap Department Manajer Setiap Department Manajer Setiap Department Manajer Setiap Department Manajer Setiap Department 1 Tbl Pegawai 1 Maintenance Data + 2

Proses Standart Kriteria dan bobot seleksi

+

3 Proses Seleksi Pegawai

dengan MPE + 4 Pembuatan Laporan + 2 Tbl Detil Pegawai 3 Tbl Tingkat Pendidikan 4 Tbl Jurusan 5 Tbl Departemen 6 Tbl Jabatan 7 Tbl Standart Nilai 8 Tbl Detil Standart Nilai 9 Tbl MPE 11 Presentase Nilai Direktur 10 Tbl Detil Nilai Pegawai 12 Foto 13 Tbl Hak Akses

Gambar 3.7 DFD Level 0 Sistem Informasi Seleksi Pengangkatan Pegawai Tetap dengan MPE

3.6Data Flow Diagram Level 1

A. Data Flow Diagram Maintenance Data

Gambar 3.8 adalah subsistem maintenance data pada PT. HD Finance terdapat 4 subproses yaitu maintenance data departemen, maintenance data jabatan, maintenance data pegawai kontrak dan maintenance data pendidikan. DFD level 1 merupakan penjabaran dari subsistem maintenance data.

[Membaca Data Hak Akses] [Menyimpan Data Hak Akses] [Menyimpan Data Foto]

[Membaca Data Foto]

Data Jurusan dan Tingkat Pendidikan

[Menyimpan Data Detil Pegawai] [Membaca Data Detil Pegawai]

[Menyimpan Data Pegawai] [Membaca Data Pegawai]

[Membaca Data Jabatan] [Membaca Data Departemen]

[Membaca Data Tingkat Pendidikan] [Menyimpan Data Tingkat Pendidikan]

[Menyimpan Data Jurusan] [Membaca Data Jurusan]

[Data Pegawai]

[Menyimpan Data Jabatan] [Data Jabatan]

[Menyimpan Data Departemen] [Data Department] Pegawai Kontrak 2 Tbl Detil Pegawai 1 Tbl Pegawai 6 Tbl Jabatan 5 Tbl Departemen 3 Tbl Tingkat Pendidikan 4 Tbl Jurusan Manajer Setiap Department Manajer Setiap Department 1.1 Maintenance Data Departemen 1.2 Maintenance Data Jabatan 1.3 Maintenance Data Pegawai Kontrak 1.4 Maintenance Data Pendidikan 12 Foto 13 Tbl Hak Akses

Gambar 3.8 DFD Level 1 Maintenance data.

B. Data Flow Diagram Proses standar kriteria dan bobot seleksi

Gambar 3.9 adalah subsistem seleksi pegawai tetap dengan metode perbandingan eksponensial pada PT. HD Finance terdapat 2 subproses yaitu

28

subproses menentukan data kriteria-kriteria dan menentukan nilai standar kriteria dan bobot seleksi. DFD level 1 merupakan penjabaran dari subsistem proses standar kriteria dan bobot seleksi.

Dokumen terkait