• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II

GAMBARAN UMUM BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN KEDIRI 2.1 Gambaran Umum Badan Pendapatan Daerah

2.1.1 Kedudukan

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri terbentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Kediri Nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah.

Susunan Organisasi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri berdasarkan Peraturan Bupati Kediri Nomor 63 Tahun 2016 terdiri atas:

1. Kepala 2. Sekretaris 3. Bidang 4. Sub Bagian 5. Sub. Bidang

6. UPTB Badan Pendapatan Daerah 7. Kelompok Jabatan Fungsional.

2.1.2 Tugas Pokok dan Fungsi

Dalam kedudukannya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kediri, Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri bertugas untuk Membantu Bupati melaksanakan fungsi penunjang bidang keuangan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. penyusunan kebijakan teknis keuangan pemerintahan Kabupaten;

b. penyusunan perencanaan program dan anggaran keuangan pemerintahan Kabupaten;

c. pelaksanaan keuangan di pemerintahan Kabupaten;

d. pemantauan, evaluasi dan pelaporan atas pelaksanaan keuangan di Kabupaten;

e. koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan keuangan lingkup pemerintahan Kabupaten;

f. pembinaan penyelenggaraan keuangan di wilayah Kabupaten;

g. pembinaan UPTB;

h. pelaksanaan administrasi keuangan daerah Kabupaten.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penunjang bidang keuangan, Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri yang dipimpin oleh Kepala badan dibantu Sekretaris, kepala Bidang, kepala UPT dan Kelompok Jabatan Fungsional. Adapun tugas dan fungsi dari sekretariat, bidang, UPT, Kelompok Jabatan Fungsional sebagai berikut:

1. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris dan dibantu oleh dua kepala sub bagian, yakni kepala sub bagian umum dan kepegawaian dan kepala sub bagian penyusunan program dan keuangan. Berikut tugas dan fungsi sekretaris:

(1) Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam menyusun kebijakan, mengkoordinasikan bidang-bidang, membina, melaksanakan dan mengendalikan administrasi umum, keuangan, sarana prasarana, ketenagaan, kerumahtanggaan, dan kelembagaan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1), Sekretaris mempunyai fungsi :

a. penyusunan rancangan kebijakan badan;

b. pengoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang dan UPTB;

c. penyusunan program dan pelaporan pengelolaan sistem informasi, pemantauan dan evaluasi kegiatan badan;

d. pelaksanaan pembinaan, pengelolaan dan pengendalian administrasi umum, keuangan, sarana prasarana, ketenagaan, kerumahtanggaan, dan kelembagaan;

e. pengoordinasian penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan bidang keuangan;

f. pengelolaan urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan, hubungan masyarakat, dokumentasi dan perpustakaan;

g. pelaksanaan analisis jabatan dan beban kerja;

h. pengoordinasian penyusunan Standar Operasi Prosedur (SOP) kegiatan badan;

i. penyusunan profil badan; dan

j. pelaksanaan monitoring dan evaluasi kebijakan badan;

Sedangkan tugas dan fungsi kepala sub bagian umum dan kepegawaian dan kepala sub bagian penyusunan program dan keuangan sebagai berikut:

(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan surat menyurat, pelaksanaan kearsipan dan ekspedisi, pengelolaan urusan rumah tangga dan perlengkapan, pengelolaan aset, penyelenggaraan urusan perpustakaan, informasi dan dokumentasi, serta pengelolaan urusan administrasi kepegawaian, pembinaan jabatan fungsional, dan evaluasi kinerja Aparatur Sipil Negara.

(2) Kepala Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan, penyusunan program dan anggaran, dan pelaporan pelaksanaan program dan anggaran serta melakukan pengelolaan dan penyiapan bahan pelaksanaan verifikasi, penatausahaan, perbendaharaan dan pembukuan keuangan, urusan akuntansi dan pelaporan keuangan serta penyiapan bahan tanggapan pemeriksaan.

2. Bidang Perencanaan dan Pengendalian

Bidang Perencanaan dan Pengendalian dipimpin oleh kepala bidang dan dibantu oleh Tiga kepala sub bidang yakni kepala Sub Bidang Perencanaan, kepala Sub Bidang Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan, kepala Sub Bidang Pemantauan dan Pengendalian. Adapun tugas dan fungsi kepala bidang Perencanaan dan Pengendalian sebagai berikut:

(1) Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian mempunyai tugas melakukan penyusunan rencana dan program pendapatan, pembinaan teknis pemungutan, pemantauan, intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Perencanaan dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. pelaksanaan perumusan kebijakan teknis perencanaan dan pengendalian pajak daerah dan retribusi daerah;

b. perencanaan anggaran pendapatan daerah dan pengoordinasian pendapatan daerah kepada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Penghasil;

c. pembinaan teknis operasional, bimbingan dan petunjuk kepada Bantuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Penghasil;

d. pelaksanaan koordinasi dalam perencanaan dan pengendalian Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

e. pelaksanaan koordinasi penerimaan bagi hasil pajak dan bukan pajak dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Propinsi;

f. pengumpulan dan pengelolaan data sumber pendapatan untuk peningkatan pendapatan;

g. perumusan rancangan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan Bupati tentang Pendapatan Asli Daerah; dan

h. pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan perencanaan dan pengendalian.

Sedangkan tugas dan fungsi kepala Sub Bidang Perencanaan, kepala Sub Bidang Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan, kepala Sub Bidang Pemantauan dan Pengendalian sebagai berikut:

(1) Kepala Sub Bidang Perencanaan mempunyai tugas merencanakan pengumpulan bahan dalam penyusunan perencanaan pendapatan daerah dan kegiatan yang berkaitan dengan program intensifikasi dan ekstensifikasi Pendapatan Daerah.

(2) Kepala Sub Bidang Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan mempunyai tugas mengumpulkan dan mengelola data sumber Pendapatan Daerah, menyiapkan bahan perumusan naskah Rancangan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati, dan Keputusan Bupati tentang Pendapatan Asli Daerah.

(3) Kepala mempunyai tugas melakukan pemantauan pelaksanaan tata kerja dan tata hubungan kerja serta pengendalian penggunaan sarana dan prasarana Pendapatan Asli Daerah.

3. Bidang Pendataan dan Pendataan

Bidang Pendataan dan Pendataan dipimpin oleh Kepala Bidang dan dibantu oleh tiga sub bidang, yakni Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran, Sub Bidang Penetapan, Sub Bidang Dokumentasi dan Pengolahan Data. Adapun tugas dan fungsi kepala bidang Pendataan dan Pendataan sebagai berikut:

(1) Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan pendataan, pendaftaran, penetapan, dokumentasi dan pengolahan data pajak daerah dan retribusi daerah.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Bidang Pendataan dan Penetapan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis pendataan dan penetapan pajak daerah dan retribusi daerah;

b. pelaksanaan pendataan dan pendaftaran wajib pajak daerah dan retribusi daerah, menghimpun data obyek dan subyek pajak daerah dan retribusi daerah;

c. penyusunan Daftar Induk Wajib Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, menyimpan surat perpajakan dan retribusi daerah yang berkaitan dengan pendaftaran dan pendataan serta penetapan;

d. penghitungan dan penetapan pajak daerah dan retribusi daerah;

e. pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait;

f. pelaksanaan pembinaan dan pengawasan wajib pajak daerah dan retribusi daerah;

g. pelaksanaan verifikasi dan validasi dokumen sistem self assisment pajak daerah; dan h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pendataan dan pendaftaran, penetapan

serta dokumentasi pengolahan data.

Sedangkan tugas dan fungsi kepala Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran, kepala Sub Bidang Penetapan, kepala Sub Bidang Dokumentasi dan Pengolahan Data sebagai berikut:

(1) Kepala Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas melakukan pendataan dan pendaftaran Wajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi Daerah, menetapkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) dan Nomor Pokok Wajib Retribusi Daerah (NPRWD), pencatatan data obyek dan subyek pajak daerah dan retribusi daerah serta pemeriksaan lokasi dan melaporkan hasilnya.

(2) Kepala Sub Bidang Penetapan mempunyai tugas melakukan penghitungan, penetapan dan pendistribusian Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD), Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) Pajak Bumi dan Bangunan dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD), serta pelayanan permohonan angsuran Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

(3) Kepala Sub Bidang Dokumentasi dan Pengolahan Data mempunyai tugas melakukan pemeliharaan Daftar Induk Wajib Pajak Daerah dan Daftar Induk Wajib Retribusi Daerah, mencetak dan mendistribusikan Kartu Pengenal Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD), dan Nomor Pokok Wajib Retribusi Daerah (NPWRD), serta pengarsipan surat yang berkaitan dengan pendaftaran, pendataan dan penetapan

4. Bidang Pembukuan dan Penagihan

Bidang Pembukuan dan Penagihan dipimpin oleh Kepala Bidang dan dibantu oleh tiga sub bidang, yakni Kepala Sub Bidang Pembukuan, Kepala Sub Bidang Penagihan dan Keberatan, Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan. Adapun tugas dan fungsi kepala bidang Pembukuan dan Penagihan sebagai berikut:

(1) Kepala Bidang Pembukuan dan Penagihan mempunyai tugas melakukan pembukuan, penagihan, melayani keberatan dan permohonan banding serta evaluasi dan pelaporan mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan Pendapatan Daerah serta Pengelolaan Benda Berharga.

(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada maksud ayat (1) Kepala Bidang Pembukuan dan Penagihan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan tentang sistem dan prosedur pembukuan penerimaan pendapatan daerah, benda berharga, penagihan dan keberatan, evaluasi dan pelaporan pendapatan daerah;

b. pengelolaan pengadministrasian penerimaan pendapatan daerah dan benda berharga;

c. penyusunan laporan pembukuan penerimaan pendapatan daerah dan benda berharga;

d. pelaksanaan koordinasi terkait dengan pembukuan penerimaan pendapatan daerah dan benda berharga;

e. pelaksanaan fasilitasi dan pengawasan pengelolaan administrasi penerimaan pendapatan daerah dan benda berharga;

f. penyiapan bahan perencanaan pelaksanaan penagihan;

g. pelaksanaan koordinasi dalam kegiatan penagihan;

h. pelaksanaan penagihan;

i. pelayanan keberatan dan permohonan banding;

j. penyiapan bahan evaluasi, pelaporan penerimaan, tunggakan dan benda berharga;

k. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penerimaan, tunggakan dan benda berharga; dan l. penyiapan bahan dan pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan

pembukuan penerimaan, benda berharga penagihan dan evaluasi pendapatan daerah.

Sedangkan tugas dan fungsi kepala Kepala Sub Bidang Pembukuan, Kepala Sub Bidang Penagihan dan Keberatan, Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan sebagai berikut:

(1) Kepala Sub Bidang Pembukuan mempunyai tugas melakukan penerimaan dan pencatatan secara sistematis terhadap semua pemungutan Pendapatan Daerah.

(2) Kepala Sub Bidang Penagihan dan Keberatan mempunyai tugas melakukan penagihan pendapatan daerah dan keberatan.

(3) Kepala Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas membuat laporan periodical mengenai realisasi penerimaan dan tunggakan Pendapatan Daerah dan laporan realisasi

penerimaan, pengeluaran dan persediaan benda berharga serta membuat evaluasi mengenai realisasi penerimaan pendapatan daerah.

5. Unit pelaksana teknis

UPT merupakan unsur pelaksana teknis operasional Badan, UPT dipimpin oleh seorang Kepala yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Badan. Dalam melaksanakan tugasnya, UPT menyelenggarakan fungsi :

a. Pelaksanaan tugas Badan sesuai dengan Bidang operasionalnya;

b. Pelaksanaan urusan administrasi teknis operasional Unit Pelaksana Teknis Badan Pendapatan Daerah terdiri dari :

1. UPTB Pasar Gringging 2. UPTB Pasar Ngadiluwih 3. UPTB Pasar Pare

4. UPTB Pasar Pamenang

Struktur organisasi UPTB terdiri dari : a. Kepala UPTB

b. Kelompok Jabatan Fungsional 6. Kelompok Jabatan Fungsional

(1) Kelompok Jabatan Fungsional terdiri atas sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap kelompok dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang diangkat oleh Bupati.

(3) Jenis jenjang dan jumlah jabatan fungsional ditetapkan oleh Bupati berdasarkan kebutuhan dan beban kerja, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2.1.2 Struktur Organisasi

(1) Susunan Organisasi Bapenda terdiri atas:

a. Kepala Badan

b. Sekretariat, membawahi:

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

2. Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan.

c. Bagian Perencanaan dan Pengendalian, membawahi : 1. Sub Bidang Perencanaan;

2. Sub Bidang Intensifikasi dan Ekstensifikasi Pendapatan;

3. Sub Bidang Pemantauan dan Pengendalian d. Bidang Pendataan dan Penetapan, membawahi :

1. Sub Bidang Pendataan dan Pendaftaran;

2. Sub Bidang Penetapan;

3. Sub Bidang Dokumentasi dan Pengolahan Data.

e. Bidang Pembukuan dan Penagihan, membawahi : 1. Sub Bidang Pembukuan;

2. Sub Bidang Penagihan dan Keberatan;

3. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.

f. UPTB;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(3) Masing-masing bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(4) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.

Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

Bagan 2.1 Bagan Organisasi

Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri

2.1.3 Potensi Sumber Daya Manusia / Pegawai yang dimiliki

Jumlah seluruh personil Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri per 1 April 2017 sebanyak 128 orang dengan rincian seperti dapat dilihat pada tabel - tabel berikut:

Tabel 2.1

Kondisi Pegawai menurut Status Kepegawaian dan Jenis Kelamin (orang) No Status Kepegawaian Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1 Pegawai Negeri Sipil 100 28 128

2 Calon Pegawai Negeri Sipil - - -

3 Honorer - - -

Jumlah 100 28 28

Dari tabel 2.1 dapat disimpulkan bahwa jumlah pegawai negeri sipil badan pendapatan daerah kabupaten kediri berjumlah 128 orang dengan persentase 78% laki-laki dan 22% perempuan.

Tabel 2.2

Kondisi Pegawai menurut Kepangkatan dan Tingkat Pendidikan (Orang) NO

URAIAN PENDIDIKAN JUMLAH

PANGKAT/GOLONGAN

RUANG SD SMP SMA D3 S1 S2

1 Juru Muda (Ia) 0

Juru Muda Tingkat I (Ib) 0

Juru (Ic) 2 2

Juru Tingkat I (Id) 2 2

2 Pengatur Muda (IIa) 1 1

Pengatur Muda Tingkat I (IIb) 2 16 18

Pengatur (IIc) 1 23 24

Pengatur Tingkat I (IId) 16 16

3 Penata Muda (IIIa) 2 1 2 5

Penata Muda Tingkat I (IIIb) 24 8 1 33

Penata (IIIc) 8 8

Penata Tingkat I (IIId) 10 4 14

4 Pembina (IVa) 1 2 3

Pembina Tingkat I (IVb) 1 1 2

Pembina Utama Muda (IVc) 0

Pembina Utama Madya (IVd) 0

Pembina Utama (IVe) 0

JUMLAH 4 4 81 1 30 8 128

2.1.4 Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi, Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri memiliki sejumlah sarana dan Prasarana, seperti dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.3

Jenis jumlah kondisi Sarana & Prasarana

NO NAMA BARANG SATUAN JUMLAH KONDISI

B RR RB

1 Bangunan Gedung Unit 85 85 0 0

2 Tanah Bidang 50 50 0 0

3 Kendaraan Roda Empat Unit 12 12 0 0

4 Kendaraan Roda Dua Unit 64 64 0 0

5 Mesin Ketik Unit 3 3 0 0

6 Meja Kayu Unit 85 85 0 0

7 Kursi Putar Roda Unit 60 60 0 0

8 Kursi Hadap Unit 42 42 0 0

9 Kursi Lipat Unit 13 13 0 0

10 Kursi Kayu Unit 1 1 0 0

11 Kursi Tamu Unit 2 2 0 0

12 Komputer Unit 32 32 0 0

13 Printer Unit 23 23 0 0

14 Laptop Unit 10 10 0 0

15 Filing Cabinet Unit 18 18 0 0

16 Lemari Kaca Unit 15 15 0 0

17 Lemari Kayu Unit 6 6 0 0

18 Lemari Arsip Unit 1 1 0 0

19 Brangkas Unit 6 6 0 0

20 Mobil File Unit 3 3 0 0

21 Ac Unit 20 20 0 0

22 Ups Server Unit 2 2 0 0

23 Potong Kertas Unit 1 1 0 0

24 Printer Dotmatrix Unit 11 11 0 0

25 Printer Laser Unit 1 1 0 0

26 Priter Printonix Unit 3 3 0 0

27 Printer Vloter Unit 1 1 0 0

28 Mesin Porporasi Unit 4 4 0 0

29 Wireless Unit 1 1 0 0

30 Telepon Unit 8 8 0 0

31 Rak Server Unit 1 1 0 0

JUMLAH 584 584 0 0

Keterangan : B = Baik; RR = Rusak Ringan; RB = Rusak Berat

2.2 Kinerja Pelayanan Badan Pendapatan Daerah

Sebagai unsur pelaksana fungsi penunjang bidang keuangan, Badan Pendapatan Daerah memiliki tugas membantu Bupati melaksanakan fungsi penunjang bidang keuangan. Berikut ini jenis pelayanan yang dilaksanakan oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri:

Tabel 2.4

Jenis Pelayanan Bapenda

NO JENIS PELAYANAN PAJAK DAN RETRIBUSI BAPENDA 1 Pajak Hotel

2 Pajak Restoran 3 Pajak Hiburan 4 Pajak Reklame

5 Pajak Penerangan Jalan

6 Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan 7 Pajak Parkir

8 Pajak Air Tanah

9 Pajak Sarang Burung Walet

10 Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan 11 Pajak Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan 12 Retribusi Jasa Umum

13 Retribusi Jasa Usaha

2.3 Hasil Survey Kepuasan Masyarakat

Rencana Strategis (renstra) pada umumnya dilaksanakan dengan periode mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2021. Namun, sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kediri nomor 5 Tahun 2016 tentang pembentukan dan susunan perangkat daerah kabupaten kediri dan Peraturan Bupati Kediri nomor 63 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Utraian Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri, maka periode renstra Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri dimulai pada tahun 2017 sampai dengan tahun 2021.

Hasil evaluasi kinerja pelayanan tahun 2016 tertuang dalam Indeks Kepuasan Masyarakat menunjukkan bahwa pencapaian yang dilaksanakan Badan Pendapatan Daerah Kebupaten Kediri tahun 2016 dinilai baik. Tabel 2.4 memuat informasi responden Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM):

Tabel 2.4

Responden Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

KETERANGAN RESPONDEN JUMLAH PERSENTASE

Umur

20-29 tahun 15 15%

30-39 tahun 36 36%

40-49 tahun 30 30%

50-59 tahun 19 19%

Jenis kelamin

Laki-laki 59 59%

perempuan 41 41%

Pendidikan

SD 3 3%

SMP 18 18%

SMA 60 60%

DI, DII, DIII, DIV 13 13%

S1 6 6%

S2 0 0%

Pekerjaan

PNS 4 4%

Peg. Swasta 27 27%

Wiraswasta 54 54%

Lainnya 15r 15%

Tabel 2.5

Hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)

No Ruang Lingkup Rata-rata

Nilai pelayanan

1 Persyaratan pelayanan 3.33

2 Prosedur pelayanan 3.18

3 Waktu pelayanan 3.40

4 Biaya Tarif 2.87

5 Produk jasa/spesifikasi jenis layanan 3.28

6 Kompetensi pelaksana 3.36

7 Perilaku pelaksana 3.20

8 Maklumat pelayanan 3.27

9 Penanganan pengaduan, saran dan masukan 3.33

10 Sarana dan prasarana pelayanan 3.31

Total nilai 32.53 Total rata-rata nilai pelayanan 3.25

*Nilai dasar konstan (k) = 25

Tabel 2.5 menunjukkan nilai indeks kepuasan masyarakat 3.25. jika dikonversi menjadi nilai IKM, nilai 3,25 tersebut menjadi 81,25. Hal tersebut berarti kinerja pelayanan Badan Pendapatan Kabupaten Kediri dinilai dengan mutu B (BAIK). Penilaian tersebut sesuai dengan kategori mutu pelayanan pada pada tabel 2.6:

Tabel 2.6

Kategori Mutu Pelayanan NILAI

PERSEPSIA N PELANGGA

N

NILAI INTERVAL

IKM

KINERJA UNIT PELAYANA

N

MUTU PELAYANA

N

KINERJA UNIT PELAYANA

N

1 1,00 - 1,75 25,00 - 43,75 D TIDAK BAIK

2 1,76 - 2,50 43,76 - 62,50 C

KURANG BAIK

3 2,51 - 3,25 62,51 - 81,25 B BAIK

4 3,26 - 4,00 81,26 - 100,00 A

SANGAT BAIK 1 Nilai

IKM = Nilai Indeks x Nilai dasar*

= 3.25 x 25

= 81.25

BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Peran Strategis yang Berpengaruh

Ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi peran strategis dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri yaitu Lingkungan Internal dan Lingkungan Eksternal. Dalam menentukan strategi yang akan dipakai dalam mencapai tujuan, perlu dilakukan analisa yang matang dan akurat terhadap lingkungan organisasi baik internal maupun eksternal dengan menggunakan Analisa SWOT yang meliputi: Kekuatan (Strenghts), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities), dan Tantangan (Threats) yang ada.

Analisis Kekuatan (Strenghts) dan Kelemahan (Weakness) dipergunakan untuk menganalisis lingkungan internal instansi/ SKPD, sedangkan analisis Peluang (Opportunities), dan Tantangan (Threats) dipergunakan untuk menganalisis lingkungan external instansi/ SKPD. Dengan

adanya analisis tersebut diharapkan Visi, Misi dan Tujuan yang telah direncanakan dapat terlaksana dengan baik.

Keberhasilan penyelenggaraan urusan penunjang keuangan senantiasa dipengaruhi beberapa faktor. Untuk itu perlu adanya identifikasi berbagai faktor tersebut, baik identifikasi internal maupun eksternal yang dapat menghambat maupun menunjang keberhasilannya sehingga dapat dirumuskan strategi kebijakan yang tepat. Dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT, fakor internal dan faktor eksternal yang merupakan Kekuatan (Strength), Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunity), dan Tantangan (Threat) penyelenggaraan pelayanan Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri. Berikut analisis SWOT Badan Pendapatan Daerah:

3.2 Analisis Lingkungan Internal a. Kekuatan (strengths)

 Struktur Organisasi dan Tugas Fungsi (kewenangan) yang jelas;

 Tersedianya aturan terkait Pajak dan Retribusi;

 Ketersediaan anggaran untuk urusan Keuangan dari APBD;

 Adanya komitmen Pimpinan & staf untuk diterapkannya pelayanan prima;

 Adanya sarana dan prasarana yang cukup memadai.

b. Kelemahan (weakness),

 Masih terbatasnya jumlah dan kompetensi SDM

 Budaya kerja yang masih rendah;

 Belum tersedianya tenaga juru sita

 Belum optimalnya pengembangan kinerja organisasi;

3.3 Analisis Lingkungan Eksternal a. Peluang (opportunities)

 Adanya regulasi untuk pengurusan pajak dan retribusi: tidak dipungut biaya/gratis

Wajib pajak berperan aktif dalam membayar adan melaporkan pajaknya (self assestment system)

 Peran birokrasi dari Stelsel Pasif menjadi Stelsel Aktif;

 Adanya perkembangan tehnologi IT.

b. Faktor Ancaman/Tantangan (threats)

 Rendahnya kesadaran sebagian masyarakat terhadap pentingnya membayar pajak dan retribusi;

 Kurangnya pemahaman Wajib Pajak/Wajib Retribusi dalam membayar pajak;

 Masih kurangnya pemahaman petugas pungut PBB ditingkat Desa dan Kecamatan terhadap pengelolaan PBB;

 Kurang adanya koordinasi dalam pemungutan pajak dan retribusi antara Badan Pendapatan Daerah dengan SKPD/instansi lain dan Pemerintah Desa/Kelurahan;

Dari identifikasi faktor-faktor internal dan eksternal tersebut, maka dengan mempergunakan pendekatan analisis SWOT, dapat dirumuskan Strategi/kebijakan yang perlu dilakukan oleh Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Kediri dalam menghadapi Tantangan dan Peluang untuk pengembangan Pelayanan SKPD, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

BAB IV

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

4.1 Visi dan Misi 4.1.1 Pernyataan Visi

Visi adalah pernyataan mengenai keadaan di masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan suatu organisasi. Visi organisasi yang ditetapkan mesti menjadi visi bersama (shared vision) sehingga dapat membangun komitmen dan menggerakkan segala sumber daya organisasi, menciptakan makna bagi kehidupan anggota organisasi, menciptakan standar/tolok ukur keunggulan, dan menjembatani keadaan sekarang dan masa depan.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 33, mengamanatkan agar pembangunan ekonomi harus berdasarkan prinsip demokrasi dan ekonomi kerakyatan sehingga pengembangan penanaman modal bagi usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi harus menjadi bagian dari kebijakan dasar penanaman modal.

Dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kediri Nomor: 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021, dinyatakan bahwa Visi Kabupaten Kediri adalah “Terwujudnya Ketahanan Pangan bagi Masyarakat Kabupaten Kediri yang Religius, Cerdas, Sehat, Sejahtera, Kreatif, dan Berkeadilan, yang didukung oleh Aparatur Pemerintah yang Profesional.”

4.1.2 Pernyataan Misi

Selanjutnya Visi tersebut diatas dijabarkan ke dalam Misi Pembangunan sebagai berikut : 1. Melaksanakan ajaran agama dan/atau kepercayaan dalam kehidupan bermasyarakat yang

penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmoni.

2. Mempercepat pembangunan di sektor pertanian, peternakan, perikanan, dan perkebunan untuk memperkuat kemandirian masyarakat menuju swasembada pangan

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang ditandai dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, sandang, dan papan dalam lingkungan masyarakat yang tertib dan aman.

4. Menumbuh-kembangkan layanan pendidikan murah (terjangkau) dan berkualitas pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan.

5. Mewujudkan Masyarakat yang mandiri dan berkeadilan di bidang kesehatan

6. Menumbuhkembangkan kreatifitas, produktifitas dan pendapatan masyarakat melalui kebijakan ekonomi kerakyatan dengan memajukan industri menengah, kecil dan mikro.

7. Melanjutkan pembangunan kepariwisataan dan kebudayaan sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat dan melestarikan budaya daerah.

8. Mengembangkan koperasi sebagai salah satu soko-guru pembangunan ekonomi kerakyatan.

9. Mengoptimalkan pelayanan perizinan bagi kepentingan kehidupan masyarakat, terutama dalam menggiatkan investasi dan dunia usaha.

10. Memantapkan pembangunan kependudukan, yang meliputi ketertiban sistem pendataan dan pemberdayaan warga masyarakat terutama di wilayah pedesaan, khususnya kaum perempuan

11. Mewujudkan aparatur pemerintah yang profesional dan melanjutkan reformasi birokrasi 12. Membangun infra-struktur penunjang pembangunan di berbagai bidang.

13. Membangun dan mengembangkan jaringan sistem informasi dan komunikasi 14. Meningkatkan pembangunan lingkungan hidup yang sehat, serasi dan seimbang 15. Pembangunan sektor ketenagakerjaan untuk kesejahteraan masyarakat.

Menurut Peraturan Daerah nomor 4 tahun 2016, Misi Badan Pendapatan Daerah yakni Misi ke-6 RPJMD yaitu: “Menumbuhkembangkan kreatifitas, produktifitas dan pendapatan masyarakat melalui kebijakan ekonomi kerakyatan dengan memajukan industri menengah, kecil dan mikro”.

4.2 Tujuan dan Sasaran 4.2.1 Tujuan

Tujuan adalah pernyataan tentang ha-haI yang perlu dilakukan untuk mencapal visi dan misi dalam menyelesaikan permasalahan serta isu-isu strategis yang dihadapi. Pernyataan

Tujuan adalah pernyataan tentang ha-haI yang perlu dilakukan untuk mencapal visi dan misi dalam menyelesaikan permasalahan serta isu-isu strategis yang dihadapi. Pernyataan

Dokumen terkait