• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab ini berisi kesimpulan dan saran9saran yang membangun bagi sistem yang dibuat.

BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan dibahas teori9teori yang menjadi landasan dalam proses desain dan implementasi sistem yang akan dikembangkan.

2.1 Konsep Dasar Informasi

Menurut Davis (1999) pada buku berjudul Pengenalan Sistem Informasi yang ditulis oleh Abdul Kadir, informasi dapat didefiniskan sebagai berikut : 3 4

4

Gambar 2.1 memperlihatkan siklus informasi (Burch dan Grudnitski, 1989) pada buku berjudul Pengenalan Sistem Informasi yang ditulis oleh Abdul Kadir, yang menggambarkan pengolahan data menjadi informasi yang dipakai untuk mengambil keputusan, hingga ahkirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut akan dihasilkan data kembali.

2.2 Konsep Dasar Sistem

Menurut Abdul Kadir, pada bukunya yang berjudul Pengenalan Sistem Informasi (2003),, sistem dapat didefinisikan sebagai berikut:

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu : 1. Tujuan

Setiap sistem memiliki tujuan ( 6 mungkin hanya satu atau banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan tidak terkendali. Tujuan antar satu sistem dengan sistem lain tentu saja berbeda.

2. Masukkan

Masukkan ( ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan untuk diproses.

3. Keluaran

Keluaran ( ) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan laporan, dan sebagainya.

4. Proses

Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari masukkan menjadi keluaran yang berguna. Pada sistem informasi, proses dapat berupa tindakan yang bermacam9

macam. Misal, meringkas data, melakukan perhitungan dan mengurutkan data.

5. Batas

Batas (" ) sistem adalah, pemisah antara sistem dan daerah di luar sistem. Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Menurut Hall, pada buku yang ditulis oleh Abdul Kadir dengan judul Pengenalan Sistem Informasi., yang dimaksudkan dengan sistem informasi adalah:

4 4

Jenis9jenis sistem informasi :

1. Sistem Pemrosesan Transaksi (TPS)

TPS merupakan hasil perkembangan dari pembentukan kantor elektronik, dimana sebagian dari pekerjaan rutin diotomatisasi termasuk untuk pemrosesan transaksi. Pada TPS, data yang masuk merupakan data9data transaksi yang terjadi. Kemudian data9data tersebut akan diproses untuk menghasilkan informasi yang akurat sesuai dengan kebutuhannya.

2. Sistem Informasi Manajemen (SIM)

SIM adalah sebuah kelengkapan pengelolaan dari proses9proses yang menyediakan informasi untuk manajer guna mendukung operasi9 operasi dan pembuatan keputusan dalam sebuah organisasi.

3. Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

SPK merupakan peningkatan dari SIM dengan penyediaan prosedur9 prosedur khusus dan pemodelan yang unik yang akan membantu manajer dalam memperoleh alternatif keputusan.

4. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

SIA merupakan sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi akuntansi. Sistem ini mencakup semua transaksi yang berhubungan dengan keuangan dalam perusahaan.

5. Sistem Informasi Manufaktur (SIM)

Sistem yang bekerja sama dengan sistem informasi lain untuk mendukung manajemen perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.

6. Sistem Informasi Pemasaran (SIP)

SIP menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi pemasaran. Misalnya berupa ringkasan penjualan.

7. Sistem Informasi SDM

Sistem informasi yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia. Misalnya berisi informasi gaji, ringkasan pajak, tunjangan hingga kinerja pegawai.

2.4 Pengembangan dan Pengadaan SI

Sesuai dengan buku yang ditulis oleh Abdul Kadir (2003) yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi, untuk mengembangkan suatu sistem inforomasi, kebanyakan perusahaan menggunakan suatu metodologi yang disebut metodologi pengembangan sistem. Yang dimaksud dengan metodologi menurut Abdul Kadir pada bukunya yang berjudul Pengembangan Sisitem Informasi, metodologi adalah suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem.

Pada pengembangan sistem informasi menurut Abdul Kadir (2003) pada bukunya yang berjudul Pengembangan Sistem Informasi, sistem informasi ini dikembangkan dengan terstruktur karena aktifitas pemrograman memperhatikan urutan langkah9langkah perintah secara sistematis, logis , dan tersusun berdasarkan algoritma yang sederhana dan mudah dipahami, juga memiliki daur hidup yang sesuai dengan sistematika pengembangannya. Daur hidupnya disebut secara lebih umum (Abdul Kadir, 1992). -. 8 % ! - 4 $ 6 atau daur hidup pengembangan sistem. SDLC

merupakan metodologi klasik yang digunakan untuk mengembangkan, memelihara, dan menggunakan sistem informasi. Metode ini mencakup beberapa fase atau tahapan, yaitu:

1. Analisis Sistem

Tahapan analisis dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem yang baru. Permintaan dapat datang karena pihak perusahaan melihat adanya peluang yang baru. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal9hal detail tentang apa yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan. Analisis mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Studi kelayakan mencakup beberapa hal sebagai berikut:

a) Menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.. b) Berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut

benar9benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.

c) Analis sistem melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang disajikan dalam usulan proyek pengembangan sistem.

Berdasarkan fakta yang didapatkan, analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan mencari alasan mengapa masalah tersebut muncul dan mengapa menggunakan metode kerja tertentu, dan berapa tingkat

pertumbuhan data yang mungkin. Analis kebutuhan berusaha memahami semua aspek sistem, dan menunjukkan bagaimana perbaikan dengan sistem baru.

2. Desain Sistem

Target ahkir Desain ini adalah menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan analisis sisitem. Hasil ahkirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemograman.

3. Implementasi Sistem

Pada tahap ini meruapakan kegiatan untuk mengimplementasikan rancangan yang telah disusun kedalam bahasa pemrograman agar dapat menghasilkan suatu sistem aplikasi.

4. Pengujian

Pengujian dimaksudkan untuk memastikan program yang dibuat sudah sesuai dengan rancangan yang diinginkan dan terbebas dari kesalahan.

5. Pemeliharaan

Pada tahap ini dilakukan pemeliharaan terhadap sistem yang sudah jadi, yang meliputi : penambahan fungsi atau peningkatan kualitas sistem, mem9

2.5 Alat Bantu Pengembangan Sistem 1. Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Kristanto (2003) dalam bukunya yang berjudul Peancangan sistem Informasi dan Aplikasinya, DFD menggambarkan sistem yang sedang berjalan dan diusulkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik data. DFD memiliki beberapa simbol yaitu :

Table 2.1 Simbol9simbol pada data flow diagram (Menurut Kristanto, 2003)

Simbol Nama Keterangan

Kesatuan luar

( , )

Kesatuan di lingkungan luar sistem yang berupa orang, organisasi atau sistem lain yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Proses ( ) Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

Simbol arus data ( 4 )

Arus data yang mengalir diantara proses, simpan data dan kesatuan luar.

Simbol

simpanan data

( )

Dapat berupa file atau database pada sistem komputer, arsip, catatan manual, kotak tempat data, table acuan manual, buku agenda.

a) Tidak boleh menghubungkan external entity ke external entity secara langsung.

b) Tidak boleh menghubungkan data storage ke data storage lainnya secara langsung.

c) Tidak boleh menghubungkan data storage dengan external entity secara lansung.

d) Pada setiap proses harus ada data flow masuk dan keluar dan sebaliknya.

e) Tidak boleh ada proses dari arus data tidak memiliki nama. f) Tidak boleh ada proses yang tidak memiliki nomor.

Selain itu DFD mempunyai beberapa metode9metode membuatnya, antara lain :

a) Mulai dari yang umum sampai yang detail b) Jabarkan setiap proses

c) Pelihara konsistensi antar proses

d) Berikan label nama yang bermakna untuk ke empat simbol tersebut. e) Menjaga konsistensi dengan model lainnya

Ada beberapa tahapan dalam pembuatan DFD, antara lain : a) Buat Context Diagram (Top Level Diagram)

b) Buat diagram level 0

c) Buat diagram level 1 (diagram detail)

Diagram ini digunakan untuk menjelaskan tahapan9tahapan proses dari diagram level 0.

Dalam membuat suatu DFD terdapat beberapa cara9cara, antara lain : a) Identifikasi semua external entity dalam sistem

b) Identifikasi semua input dan ouput yang terlibatdengan external entity. c) Urutan pengambaran dimulai dari context diagram, diagram level 0,

diagram level 1.

2. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah metode konseptual yang mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan dalam DFD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. ERD mempunyai tiga macam simbol yang digunakan menurut Kristanto (2003) dalam bukunya yang berjudul Peancangan sistem Informasi dan Aplikasinya :

a) Simbol Entiti

Suatu objek yang dapat di identifikasikan dalam lingkungan pemakai dan sesuatu yang penting bagi pemakai dalam konteks system yang dibuat.

b) Atribut

Atribut berfungsi untuk mendeskripsikan entiti yang dalam hal ini untuk setiap ERD bisa terdapat lebih dari satu atribut.

Gambar 2.3 Atribut c) Hubungan

Hubungan adalah asosiasi atau kaitan antara dua entitas. Sebagai mana halnya entiti maka dalam hubunganpun harus dibedakan antara hubungan atau bentuk hubungan antar entiti dengan isi dari hubungan itu sendiri.

2.6

Database merupakan kumpulan data yang terorganisasi dalam file9file terstruktur yang khusus digunakan untuk menampung data. Contoh database adalah buku induk mahasiswa. Buku ini berisi kumpulan data tentang mahasiswa dengan item meliputi nim, nama, tanggal lahir dan sebagainya. Contoh tabel database :

Tabel Mahasiswa

Nim Nama Alamat Tanggal Lahir

045314005 Liliani Gendeng Cantel 0390991986 045314021 Ayni Ladisa Lampung 1190991986

Jika tabel di atas dilihat sebagai sebuah tabel database, berikut ini adalah unsur9unsur yang membentuk database tersebut :

1. Entitas : merupakan tempat informasi direkam, bisa berupa orang, tempat, kejadian dan lain9lain. Sebagai contoh tabel di atas menunjukkan entitas data mahasiswa.

2. Tabel : kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut yang sama, namun berbeda nilai datanya. Kumpulan data di atas merupakan contoh tabel data mahasiswa. 3. Field atau atribut : data item yang digunakan untuk menerangkan

suatu entitas dan mempunyai harga tertentu. Pada tabel di atas memiliki 4 buah field yaitu Nim, Nama, Alamat dan Tanggal Lahir. 4. Data value : informasi atau data aktual yang disimpan pada tiap

data, elemen atau atribut. Atribut nama menunjukkan tempat informasi nama mahasiswa disimpan, nilai datanya adalah Liliani atau Ayni Ladisa yang merupakan isi data nama mahasiswa.

5. Record atau tuple : kumpulan elemen yang saling berkaitan yang menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Satu record mewakili satu data atau informasi. Sebagai contoh, 045314005, Liliani, Gendeng Cantel, 0390991986 merupakan contoh yang mewakili satu record. Tabel di atas memiliki 2 buah record.

2.7 Organisasi dengan MySQL

MySQL adalah perangkat lunak pengolah . Badan yang membuat MySQL adalah MySQL AB, Swedia. MySQL merupakan perangkat lunak yang bersifat . Sesuai dengan namanya, bahasa standar yang digunakan oleh MySQL adalah SQL. SQL merupakan singkatan dari 5 - . SQL merupakan bahasa standar untuk pengolahan .

Sintaks 9 sintaks dalam bahasa MySQL antara lain :

1. $ % .

Perintah ini digunakan untuk membuat suatu database. Sintaksnya sebagai berikut :

create database[if not exist] namadatabase;

Jika pernyataan 34 9 (, tidak disertakan, maka apabila ada nama yang yang sama dengan nama di server, akan terjadi

.

2. $ .

Perintah ini digunakan untuk membuat tabel. Sintaksnya adalah sebagai berikut :

create table namatabel (

struktur );

3. % % .

Perintah ini digunakan untuk menghapus sebuah . Sintaksnya adalah sebagai berikut :

drop database namadatabase;

4. . # .

. # untuk memodifikasi atau mengubah isi tertentu dengan menggunakan perintah sebagai berikut:

update namatabel set kolom1=nilaibaru1, kolom2=nilaibaru2 … where kriteria;

5. 3 .

Perintah ini digunakan untuk menyisipkan suatu data ke dalam tabel. Data yang disisipkan dapat berupa data yang diambil dari tabel lain, ataupun data yang berupa nilai 9 nilai tertentu yang disebutkan secara . Untuk data yang diambil dari tabel lain, sintaksnya sebagai berikut :

insert [into] namatabel [(namafiled…)] perintah select

Untuk data yang disebutkan secara , sintaksnya sebagai berikut :

insert[into] namatabel [(namafiled…)] VALUES ekspresi

7. .

Perintah ini digunakan untuk mengambil data dari suatu tabel. Sintaksnya sebagai berikut :

select {*:namafield} from namatabel [into tabeltujuan] [where kondisi];

8. % .

Perintah ini digunakan untuk menghapus sebuah dari tabel. Sintaksnya sebagai berikut :

9. . .

Perintah ini digunakan untuk memilih yang akan digunakan. Sintaksnya sebagai berikut :

use namatabel;

2.8 * ' *! $ * / ! * dan

adalah suatu sub program atau sekelompok perintah SQL yang tersimpan dan menyatu dalam suatu database. 4

adalah sebuah blok PL/SQL yang memiliki nama yang mengembailkan nilai balik. adalah sebuah blok PL/SQL atau procedur PL/SQL yang berhubungan dengan table, view, schema atau database yang akan dieksekusi secara implicit pada saat kejadian tertentu terjadi. Sintak :

1. Membuat procedure. Perintah :

CREATE PROCEDURE nama_procedure ([parameter_proc[,…]]) [characteristic ..] routine_body

2. Membuat function. Perintah :

CREATE FUNCTION nama_function ([parameter_proc[,…]]) RETURN type [characteristic ..] routine_body

3. Membuat trigger. Perintah :

CREATE [DEFINER = { user | current_user } ] TRIGGER trigger_name trigger_time trigger_event ON table_name FOR EACH ROW trigger_statement

4. Pemanggilan procedure. Perintah :

5. Pemanggilan function. Perintah :

SELECT nama_function(parameter_function);

6. Melihat procedure dan function yang ada. Perintah :

SHOW PROCEDURE STATUS; SHOW FUNCTION STATUS;

7. Melihat isi procedure dan function. Perintah :

SHOW CREATE PROCEDURE nama_procedure; SHOW CREATE FUNCTION nama_function;

8. Menghapus procedure dan function. Perintah :

DROP PROCEDURE nama_procedure; DROP FUNCTION nama_function;

2.9 Transaksi

Transaksi adalah serangkaian kelompok dari operasi manipulasi yang dilakukan seolah9olah sebagai unit kerja secara individu. Dengan kata lain, transaksi belum dapat dipenuhi jika setiap operasi individu di dalam sebuah kelompok kerja berhasil dijalankan. Jika sebuah operasi di dalam transaksi gagal dijalankan, maka keseluruhan transaksi juga akan gagal dijalankan.

Secara praktis, caranya dengan mengelompokkan banyak query SQL ke dalam sebuah group dan mengeksekusi seluruh query tersebut secara bersama9sama sebagai bagian dari sebuah transaksi.

Terdapat 4 standar yang dimiliki dari transaksi pada MySQL, yang lebih dikenal dengan “ACID”:

1. : Memastikan bahwa seluruh operasi dalam unit kerja diselesaikan dengan baik.

2. $ : Memastikan bahwa secara tepat mengubah keadaan pada transaksi yang berhasil dijalankan dengan .

3. 3 : Memungkinkan transaksi beroperasi secara independent. 4. % : Memastikan bahwa hasil dari transaksi dapat bertahan

apabila sistem mengalami kegagalan.

Tidak semua jenis tabel pada MySQL mendukung transaksi. Hanya saja tabel InnoDB dan BDB yang mendukung transaksi.

2.10 Dasar Bahasa Java

2.10.1 Pemrograman Java Berorientasi Objek

Setiap program Java, agar bisa berjalan, minimal memiliki satu buah kelas. Oleh karena itu Java sering disebut sebagai bahasa pemrograman berorientasi objek murni.

Karena kelas merupakan suatu entitas data yang mendukung objek, maka ia harus memenuhi kriteria9kriteria berikut:

1. Memiliki sejumlah informasi sehingga satu objek dapat dibedakan dari objek lain karena informasi ini.

2. Sesuai dengan prinsip utama pemrograman berorientasi objek, bahwa data tidak bersifat pasif, tetapi dapat melakukan aksi tertentu (aktif). Oleh karena itu kelas harus memiliki sejumlah aksi yang dapat dilaksanakan oleh objek.

3. Dapat menginstansiasi objek, artinya menciptakan objek dari tipenya. Adanya kriteria9kriteria ini melahirkan struktur kelas untuk memenuhinya, yaitu:

1. ' , menyatakan informasi yang dibawa kelas.

2. , menyatakan aksi yang dapat dilakukan objek dari kelas 3. $ , digunakan untuk menciptakan objek dari kelas.

2.10.2 Tipe Data dan Operator

Terdapat 4 tipe data untuk bilangan bulat, 2 tipe data untuk bilangan titik mengambang, 1 tipe data untuk karakter dan 1 tipe data untuk boolean. Daftar tipe data :

Tabel 2.2 Tipe Data

Tipe Ukuran Jangkauan Nilai

byte 8 bit 9128 s/d 127

short 16 bit 932.768 s/d 32.767

int 32 bit 92.147.483.648 s/d 2.147.483.647

long 64 bit 99.323.372.036.854.775.808 s/d 9.232.372.036.854.775.807

float 32 bit, presisi 697 digit 93.4E38 s/d +3.4.E38

double 64 bit, presisi 14915 bit 91.7E308 s/d 1.7E308

char Tipe untuk menyatakan karakter

boolean Tipe untuk menangani keadaan logika dengan 2 kemungkinan nilai (true / false)

Tabel 2.3 Operator

Operator Keterangan

. [] () Prioritas teringgi

++, 99 ! ~ instanceof new (type) ekspresi 9 (negatif), + (plus), ~, ! * / % + 9 << >> >>> 9e, 9r < <= > >= == != & ^ | && || ?: = += 9= *= /= %= ^= Prioritas terendah &= \== <<= >>= >>>=

2.10.3 Penyataan Berkondisi dan Pengulangan Proses 2.10.3.1 Pernyataan if

Bentuk sederhana pernyataan if :

if(kondisi) {

// blok pernyataan yang dijalankan // kalau kondisi bernilai benar }

if(kondisi) {

// blok pernyataan yang dijalankan // kalau kondisi bernilai benar } else {

// blok pernyataan yang dijalankan // kalau kondisi bernilai salah }

Kondisi berupa ekspresi yang menghasilkan nilai benar atau salah dan didalam tanda {} dapat diletakkan penyataan9pernyataan yang akan dijalankan jika kondisi if bernilai benar.

Suatu pernyataan if bisa berada dalam pernyataan if. Pernyataan if seperti ini disebut if bersarang (nested if). Contoh penggunaanya pada penentuan nilai tergolong sebagai A, B, C, D atau E.

2.10.3.2 Pernyataan switch

Perintah switch memungkinkan untuk melakukan sejumlah tindakan berbeda terhadap sejumlah kemungkinan nilai.

Bentuk perintah : switch (ekspresi) { case nilaiSatu : pernyataan91 break; case nilaiDua : pernyataan92 break; default: pernyataan9n; } 2.10.3.3 Pernyataan while

Pernyataan while berguna untuk melakukan proses yang berulang. Bentuk pernyataan ini :

while(kondisi) { blok pernyataan }

Blok pernyataan akan dijalankan secara terus9menerus selama kondisi bernilai true.

2.10.3.4 Pernyataan doBwhile

Pernyataan do9while menyerupai pernyataan while. Bedanya pada pernyataan do9while, blok pernyataan paling tidak dieksekusi sekali. Bentuk pernyataan :

do {

blok pernyataan } while(kondisi)

2.10.3.5 Pernyataan for

Pernyataan for juga berfungsi untuk menangani perulangan. Bentuk pemakaiannya :

for(inisialisasi; kondisi; penaikan_penurunan) { pernyataan_pernyataan

}

Inisialisasi digunakan untuk memberikan nilai kepada variable yang digunakan untuk mengontrol perulangan. Kondisi digunakan untuk mengontrol pengulangan dilanjutkan atau diakhiri.

Penaikan_penurunan dugunakan untuk menaikkan atau menurunkan nilai variable pengontrol pengulangan.

2.10.3.6 Pernyataan break

Pernyataan break berguna untuk keluar dari suatu perulangan. Gambaran break pada pernyataan pengulangan :

while(...) { if(...)

break; // eksekusi keluar dari blok while ...

}

2.11 GUI dengan Java

Terdapat 2 item yang penting dalam pembuatan GUI yaitu component dan container. Component adalah item9item yang dapat ditampilkan pada sebuah graphics screen seperti tombol, textfield dan lain9lain. Sedangkan container adalah sebuah item yang digunakan untuk menampung beberapa set komponen sehingga menjadi satu grup.

Bagian9bagian dasar GUI :

1. JLabel, kelas ini digunakan untuk membuat label. Sintak :

JLabel nama_label = new JLabel(”label”);

2. JTextField, kelas ini digunakan untuk membentuk isian text. Sintak :

JTextField nama_textfield = new JTextField() ;

3. JButton, kelas ini digunakan untuk membentuk tombol. Sintak :

4. JComboBox, kelas ini digunakan untuk membentuk menu optional. Sintak:

JComboBox nama_combo = new JComboBox();

5. JCheckBox, kelas ini digunakan untuk membentuk menu check. Sintak :

JCheckBox nama_checkbox = new JCheckBox();

6. JRadioButton, kelas ini digunakan untuk membentuk menu optional. Sintak :

JRadioButton nama_radiobutton = new JRadioButton();

7. JToggleButton, kelas ini digunakan untuk membentuk tombol kotak. Sintak :

JToggleButton nama_togglebutton = new JToggleButton();

8. JScrollPane, kelas ini digunakan untuk membentu scroll. Sintak :

JScrollPane nama_scroll = new JScrollPane();

9. JMenuBar, kelas ini digunakan untuk membentuk bar menu. Sintak :

JMenuBar nama_menubar = new JMenuBar();

10. JMenu, kelas ini digunakan untuk membentuk item menu pada menu bar. Sintak :

JMenu nama_menu = new JMenu();

11. JmenuItem, kelas ini digunakan untuk membentuk menu item pada menu. Sintak :

JmenuItem nama_item = new JmenuItem();

13. JPanel, kelas ini digunakan untuk membuat suatu area dalam window. Sintak :

JPanel nama_panel = new JPanel();

2.12 Event Handling

Event handling berfungsi untuk memproses kejadian masukan dari pemakai, misalnya ketika pemakai meng9klik suatu tombol. Dengan menuliskan kode pada metode actionPerformed yang dimilik tombol, kita dapat melakukan pengendalian terhadap tanggapan dari pemakai. Contoh potongan program :

private void btnOkActionPerformed(java.awt.event.ActionEvent evt){ System.out.println(“Ini action performed btnOk…”);

}

Pada saat btnOk diklik, maka statement yang dieksekusi adalah

System.out.println(“Ini action performed btnOk…”);

Argumen dari metode actionPerformed di atas adalah objek berkelas Event. Event merupakan kelas pada paket AWT. Objek berkelas Event memiliki sejumlah variabel yang bersifat public. Daftar variabel pada kelas Event : Tabel 2.4 Variabel pada Kelas Event

Variabel dan bentuk deklarasi Keterangan

public Object target; Menyatakan objek yang mengalami kejadian

public long when; Menyatakan waktu terjadinya kejadian

public int id; Menyatakan identitas atau tipe kejadian

public int x; Menyatakan koordinat tempat terjadinya kejadian

public int y; Menyatakan koordinat tempat terjadinya kejadian

public int key; Menyatakan kode tombol yang ditekan (berlaku untuk keadian yang berhubungan dengan keyboard)

public Object arg; Menyatakan argumen untuk kejadian. Nilainya tergantung pada tipe kejadian.

Daftar tipe kejadian yang didefinisikan pada kelas Event : Tabel 2.5 Tipe Kejadian pada Kelas Event

Tipe kejadian Keterangan

ACTION_EVENT Kejadian yang berhubungan dengan tindakan pemakai terhadap komponen9 komponen seperti tombol, checkbox dll

GOT_FOCUS Kejadian yang berlangsung saat suatu komponen mendapatkan fokus

LOST_FOCUS Kejadian yang berlangsung saat suatu komponen kehilangan fokus

WINDOW_DESTROY Kejadian saat window ditutup

2.13 Koneksi Java MySQL

Koneksi Java MySQL menggunakan JDBC. Yang perlu diketahui adalah sejumlah interface yang tersedia pada paket java.sql. Daftar interface untuk koneksi database :

Tabel 2.6 0 ! Untuk Koneksi Interface Keterangan

Connection Mendefinisikan koneksi ke database

Driver Mendefinisikan driver yang digunakan untuk melakukan koneksi ke suatu database. Kelas yang mengimplementasikan interface ini juga terdapat pada paket java.sql dengan nama DriverManager.

Statement Mendefinisikan sejumlah metode yang berhubungan

Dalam dokumen SISTEM INFORMASI KEPEGAWAIAN DAN MYSQL 5 (Halaman 33-166)

Dokumen terkait