• Tidak ada hasil yang ditemukan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Penutupan Lahan Kota Palembang

5.1.1 Penutupan lahan Kota Palembang tahun 2001 dan 2010

Penutupan lahan wilayah Kota Palembang pada tahun 2001 berdasarkan klasifikasi Landsat 7 ETM dengan perekaman tanggal 10 Mei 2001 dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini :

Tabel 4 Luas penutupan lahan Kota Palembang tahun 2001

No. Tutupan Lahan Luas

ha %

1 Tidak ada data 14.493,15 39,34 2 Vegetasi Rapat 8.614,17 23,38 3 Area Terbangun 5.660,19 15,37 4 Vegetasi Jarang 2.782,62 7,55 5 Rawa 2.154,96 5,85 6 Semak 1.648,44 4,47 7 Badan Air 726,03 1,97 8 Sawah 397,98 1,08 9 Lahan Terbuka 359,55 0,98 Total 36.837,09 100,00

Data-data mengenai luasan tipe penutupan lahan per wilayah kecamatan dapat dilihat pada Lampiran 1. Berdasarkan Tabel 4, tipe tutupan lahan tidak ada

data memiliki luas sebesar 14.493,15 ha atau sebesar 39,34% dari luas wilayah Kota Palembang. Tutupan lahan tidak ada data berada pada urutan pertama dari keseluruhan tipe penutupan di wilayah Kota Palembang. Hal ini disebabkan karena pada saat pengambilan citra/perekaman terdapat awan, bayangan awan dan kabut tipis menutupi tipe tutupan lahan lain yang ada di bawahnya.

Tipe penutupan lahan yang cukup luas setelah tipe tidak ada data adalah vegetasi rapat sebesar 8.614,17 ha atau sebesar 23,38% dari luas wilayah Kota Palembang. Tipe ini memiliki luas paling besar kedua setelah kelas tidak ada data. Vegetasi rapat menyebar secara berkelompok di bagian barat, timur dan utara. Kecamatan yang memliki tutupan lahan vegetasi rapat yang paling luas adalah Kecamatan Ilir Barat I sebesar 2.247,48 ha atau 26,09% dari luas seluruh vegetasi rapat di wilayah Kota Palembang.

Penutupan lahan lain yang cukup luas adalah tipe area terbangun yang memiliki luas sebesar 5.660,19 ha atau sebesar 15,37% dari luas wilayah kota Palembang. Area terbangun menyebar secara berkelompok di bagian tengah wilayah kota Palembang. Hal ini disebabkan karena pusat pemerintahan, perdagangan, pendidikan dan permukiman berada di sekitar wilayah ini. Kecamatan yang memiliki tutupan lahan area terbangun yang paling luas adalah Kecamatan Sukaramai sebesar 573,66 ha atau sebesar 10,13% dari luas keseluruhan area terbangun di Kota Palembang. Ada beberapa kecamatan yang memiliki luas area terbangun cukup besar apabila dibandingkan dengan luas wilayahnya, antara lain Kecamatan Ilir Timur 1 luas area terbangun sebesar 389,07 ha atau 66% dari luas wilayah kecamatan Ilir Timur 1. Kecamatan Ilir timur 1 merupakan pusat perdagangan kota Palembang sehingga area terbangun di wilayah ini cukup besar. Kecamatan lain yang memiliki wilayah area terbangun cukup luas ada di Kecamatan Kemuning sebesar 319,95 ha atau sebesar 45,19% dari keseluruhan wilayah Kecamatan Kemuning. Kecamatan Bukit Kecil memiliki luas area terbangun yang cukup besar juga yaitu 144,36 ha atau sebesar 58,78% dari luas wilayah kecamatan Bukit Kecil. Selain itu, Kecamatan Ilir Barat 2 juga memiliki luas area terbangun sebesar 158,49 ha atau sebesar 38,47% dari luas wilayahnya.

30

Tipe tutupan lahan vegetasi jarang di Kota Palembang mempunyai luas sebesar 2.782,62 ha atau sebesar 7,55% dari luas wilayah Kota Palembang. Penutupan lahan vegetasi jarang di Kota Palembang berupa kebun campur (memiliki strata tajuk yang ditumbuhi oleh berbagai jenis tanaman berkayu non hutan), jalur hijau, taman kota dan TPU (Tempat Pemakaman Umum). Tutupan lahan vegetasi jarang menyebar merata hampir di seluruh wilayah sebaran Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki tutupan lahan vegetasi jarang yang paling luas adalah Kecamatan Sukaramai sebesar 736,74 ha atau sebesar 26,48% dari luas keseluruhan vegetasi jarang di wilayah Kota Palembang. Selain itu, kecamatan yang memiliki luas tutupan lahan vegetasi jarang yang cukup luas lainnya adalah Kecamatan Sematang Borang sebesar 349,83 ha atau sebesar 12,57% dari luas keseluruhan vegetasi rapat di wilayah Kota Palembang.

Tutupan lahan rawa merupakan salah satu tipe tutupan lahan yang memiliki luas sebesar 2.154,96 ha atau sebesar 5,85% dari luas wilayah Kota Palembang. Kota Palembang memiliki wilayah rawa yang cukup luas dan tersebar di bagian barat dan timur serta di pinggir sungai Musi. Kecamatan yang memiliki luas rawa paling besar adalah Kecamatan Gandus sebesar 665,55 ha atau sebesar 30,88% dari luas keseluruhan rawa di wilayah Kota Palembang. Selain itu, Kecamatan yang memliki luas tutupan rawa yang cukup besar adalah kecamatan Kertapati yaitu sebesar 550,35 ha atau sebesar 25,53% dari luas keseluruhan rawa di Kota Palembang. Kecamatan lain hanya memiliki luas tutupan lahan rawa sekitar 50-200 ha/kecamatan.

Tutupan lahan semak merupakan salah satu tipe kelas penutupan lahan yang terdapat di wilayah Kota Palembang yang memiliki luas sebesar 1.648,44 ha atau sebesar 4,47% dari luas wilayah Kota Palembang. Tutupan lahan semak tersebar berkelompok di bagian utara, barat dan timur wilayah Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki wilayah tutupan lahan semak yang paling luas adalah Kecamatan Ilir Barat 1 sebesar 277,38 ha atau sebesar 16,82% dari luas keseluruhan semak di wilayah Kota Palembang, sedangkan kecamatan lain hanya memiliki tutupan lahan semak sekitar 50-150 ha/kecamatan.

Tutupan lahan badan air di wilayah Kota Palembang sebagian besar merupakan Sungai Musi yang melintasi dan membelah wilayah Kota Palembang

menjadi beberapa bagian. Badan air memiliki luas sebesar 726,03 ha atau sebesar 1,97% dari luas wilayah Kota Palembang. Berdasarkan hasil interpretasi citra, kecamatan yang memiliki luasan badan air paling besar adalah Kecamatan Gandus sebesar 207,63 ha atau sebesar 28,60% dari keseluruhan badan air di Kota Palembang, sedangkan kecamatan lain hanya memiliki tutupan lahan badan air sekitar 50-100 ha/kecamatan.

Tutupan lahan sawah umumnya terletak di daerah yang dekat dengan rawa di wilayah Kota Palembang. Luas tutupan sawah di wilayah Kota Palembang sebesar 397,98 ha atau sebesar 1,08% dari luas wilayah Kota Palembang. Tutupan sawah juga umumnya terletak di sempadan Sungai Musi dan anak Sungai Musi. Tutupan sawah tersebar secara mengelompok di bagian selatan Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki luas tutupan sawah yang paling luas adalah Kecamatan Kertapati sebesar 195,48 ha atau sebesar 49,11% dari luas keseluruhan sawah di Kota Palembang, sedangkan kecamatan lainnya hanya memiliki tutupan lahan sawah berkisar antara 50-100 ha/kecamatan.

Selain itu, terdapat juga tipe tutupan lahan berupa lahan terbuka di wilayah Kota Palembang yang memiliki wilayah yang paling kecil luasannya dibandingkan dengan jenis tutupan lahan yang lain. Tutupan lahan terbuka tersebar secara mengelompok di bagian utara dan barat wilayah Kota Palembang. Luas wilayah tutupan lahan terbuka sebesar 359,55 ha atau sebesar 0,98% dari wilayah Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki wilayah lahan terbuka yang paling luas adalah kecamatan Sukaramai sebesar 119,70 ha atau 33,29% dari luas keseluruhan lahan terbuka di wilayah Kota Palembang. Kecamatan lain yang memiliki wilayah lahan terbuka cukup besar adalah Kecamatan Alang Alang Lebar sebesar 54,45 ha atau 15,14% dari luas keseluruhan lahan terbuka di wilayah Kota Palembang.

32

Gambar 10 Peta tutupan lahan Kota Palembang tahun 2001.

Penutupan lahan wilayah Kota Palembang pada tahun 2010 berdasarkan klasifikasi Landsat 7 ETM dengan penyiaman tanggal 23 Agustus 2010 disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Luas penutupan lahan Kota Palembang tahun 2010

No Tutupan Lahan Luas

ha %

1 Tidak ada data 14.493,15 39,35 2 Area Terbangun 7.068,96 19,19 3 Vegetasi Jarang 5.045,58 13,70 4 Rawa 3.481,83 9,45 5 Vegetasi Rapat 3.290,94 8,93 6 Lahan Terbuka 1.179,36 3,20 7 Badan Air 767,07 2,08 8 Semak 755,01 2,05 9 Sawah 753,03 2,04 Total 36.837,93 100,00

Berdasarkan data pada Tabel 5, tipe penutupan lahan yang paling luas adalah tipe lahan tidak ada data sebesar 14.493,15 ha atau sebesar 39,35% dari luas wilayah Kota Palembang. Awan, bayangan awan dan kabut pada saat perekaman citra cukup banyak tersebar sehingga menutupi tutupan lahan yang yang ada di bawahnya.

Penutupan lahan lain yang cukup luas adalah tipe area terbangun yang memiliki luas sebesar 7.068,68 ha atau sebesar 19,19% dari luas wilayah Kota Palembang. Luas tutupan lahan area terbangun merupakan luas tertinggi setelah tipe lahan tidak ada data. Area terbangun cenderung menyebar hampir merata di setiap kecamatan, akan tetapi pada bagian tengah wilayah Kota Palembang tetap memiliki persentase luasan lahan terbangun yang cukup besar. Kecamatan Ilir Barat 1 memiliki luasan area terbangun terbesar, yaitu sebesar 1.201,41 ha atau 17% dari luas area terbangun di wilayah Kota Palembang. Kecamatan Sukaramai juga merupakan kecamatan yang memiliki luas area terbangun cukup luas sebesar 1.029,78 ha atau 14,56% dari luas wilayah Kota Palembang. Apabila luas area terbangun dibandingkan dengan luas wilayah kecamatan, maka kecamatan yang memiliki luasan area terbangun paling besar adalah Kecamatan Bukit Kecil

34

sebesar 138,33 ha atau 56,32% dari luas wilayah Kecamatan Bukit Kecil, sedangkan kecamatan lain memiliki luasan area terbangun berkisar antara 100-500 ha/kecamatan.

Tutupan lahan vegetasi jarang merupakan jenis tutupan lahan yang memiliki luasan cukup besar setelah area terbangun. Vegetasi jarang memiliki luas sebesar 5.045,58 ha atau 13,70% dari luas wilayah Kota Palembang. Tutupan vegetasi jarang tersebar secara berkelompok di bagian barat dan timur wilayah Kota Palembang. Vegetasi jarang umumnya merupakan vegetasi rapat yang telah dirambah dan diubah menjadi kebun campur atau menjadi area terbangun. Kecamatan lain yang memiliki luas wilayah vegetasi jarang paling besar adalah Kecamatan Alang-alang Lebar sebesar 429,66 ha atau sebesar 8,52% dari luas vegetasi rapat di Palembang. Kecamatan ini merupakan kecamatan yang baru terbentuk. Kecamatan lain yang baru terbentuk adalah Kecamatan Sematang Borang. Adanya pembentukan desa dan pembukaan lahan baru yang terus dilakukan mengakibatkan perubahan vegetasi rapat menjadi vegetasi jarang. Berdasarkan hasil interpretasi citra tahun 2010 diketahui bahwa luasan tutupan vegetasi jarang pada kecamatan ini sebesar 412,65 ha atau sebesar 8,18% dari luas vegetasi jarang di Kota Palembang. Selain itu, kecamatan lain yang memiliki luas tutupan vegetasi jarang yang cukup luas adalah Kecamatan Sako sebesar 241,38 ha atau 4,8% dari luas vegetasi jarang di Kota Palembang.

Tutupan lahan rawa merupakan kelas lahan yang cukup besar di wilayah Kota Palembang. Wilayah Kota Palembang tergolong ke dalam dataran rendah karena memiliki tinggi antara 4-12 mdpl, sehingga banyak terdapat rawa. Penyebarannya di bagian selatan,barat dan timur Kota Palembang. Luas wilayah tutupan rawa sebesar 3.481,83 ha atau 9,45% dari luas wilayah Kota Palembang. Kecamatan Gandus memiliki luas wilayah tutupan rawa sebesar 806,67 ha atau sebesar 23,17% dari luas rawa di Kota Palembang. Kecamatan Gandus merupakan kecamatan yang memiliki wilayah rawa terbesar diantara kecamatan lain di wilayah Kota Palembang.

Tutupan lahan vegetasi rapat merupakan kelas yang terdapat di bagian barat, timur dan utara wilayah Kota Palembang dan berkelompok di daerah pinggiran kota. Tutupan vegetasi rapat berdasarkan hasil interpretasi citra tahun

2010 adalah sebesar 3.290,94 ha atau sebesar 8,93 % dari luas wilayah Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki luas vegetasi yang paling besar adalah Kecamatan Ilir Barat 1 sebesar 950,67 ha atau 28,89% dari luas vegetasi rapat di Kota Palembang. Selain itu, Kecamatan Gandus juga memiliki luas vegetasi rapat yang cukup besar, yaitu 758,25 ha atau sebesar 23,04% dari luas vegetasi rapat di Kota Palembang. Kecamatan lain yang memiliki luas vegetasi rapat di atas 10% adalah Kecamatan Sukaramai sebesar 606,42 ha atau 18,43% dari luas vegetasi rapat di Kota Palembang. Kecamatan lainnya hanya memiliki luas vegetasi rapat kurang dari 10% luas wilayahnya.

Tutupan lahan terbuka (kosong) di Kota Palembang tersebar di tiap-tiap kecamatan. Lahan terbuka ini merupakan areal proyek dan lahan kosong yang tidak digunakan serta tandus (tidak ada tumbuhan). Lahan terbuka yang paling luas berada di Kecamatan Sukaramai sebesar 223,38 ha atau 18,94% dari luas lahan terbuka di wilayah Kota Palembang. Kecamatan Alang Alang Lebar sebesar 121,59 ha atau 10,31% dari wilayah lahan terbuka di Kota Palembang, sedangkan kecamatan lain memiliki tutupan lahan terbuka sekitar 10-100 ha/kecamatan.

Tutupan lahan badan air di wilayah Kota Palembang berdasarkan hasil interpretasi citra ETM tahun 2010 mempunyai luas sebesar 767,07 ha atau 2,08% dari luas wilayah Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki luas badan air terbesar adalah Kecamatan Kertapati sebesar 216,45 ha atau 28,22% dari luas badan air di Kota Palembang. Badan air berupa sungai dan danau buatan seperti yang ada di Kecamatan Ilir Barat 2.

Tutupan lahan semak merupakan salah satu tipe penutupan lahan yang terdapat di wilayah Kota Palembang yang memiliki luas sebesar 755,01 ha atau sebesar 2,05% dari luas wilayah Kota Palembang. Tutupan lahan semak tersebar berkelompok di bagian utara, barat dan timur wilayah Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki wilayah tutupan lahan semak yang paling luas adalah Kecamatan Sematang Borang sebesar 104,85 ha atau sebesar 13.89% dari luas wilayah Kecamatan Sematang Borang.

Tutupan lahan sawah di Kota Palembang berdasarkan hasil interpretasi citra 7 ETM tahun 2010 mempunyai luas sebesar 753,03 ha atau 2,04 % dari luas wilayah Kota Palembang. Kecamatan yang memiliki luas wilayah sawah yang

36

paling besar adalah Kecamatan Kertapati sebesar 217,44 ha atau 28,88% dari luas sawah di Kota Palembang. Dalam penelitian ini dilakukan interpretasi pada sawah yang ada tanaman padinya dan sawah basah (belum ada tanaman padinya). Sawah yang ditemukan di wilayah Kertapati umumnya berbatasan dengan rawa, vegetasi rapat dan badan air.

Gambar 11 Peta tutupan lahan Kota Palembang tahun 2010.

3

7

7

38