• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Penyajian dan Analisis Data

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan terhadap gambar Karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” pada majalah Tempo edisi 09-15 Agustus 2010 disajikan hasil pengamatan terhadap gambar karikatur tersebut. Data-data yang dianalisis terdiri dari sekumpulan tanda-tanda spesifik yang akan dipilah-pilah dan

disesuaikan dengan materi yang tersedia. Tanda tersebut berupa, tanda (gambar, warna, perilaku non verbal dan atribut pendukung) yang digunakan sebagai indikator pengamatan dalam penelitian. Pengkategorian tanda pada karikatur ini berdasarkan landasan teori Semiotika Charles Sanders Pierce, dimana untuk mengetahui makna yang terkandung dalam karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” pada majalah Tempo edisi 09-15 Agustus 2010.

Pierce membagi tanda menjadi tiga kategori, yaitu ikon, indeks, dan simbol. Untuk mengungkap makna serta pesan yang disampaikan dalam penggambaran karikatur tersebut, sistem tanda dibagi berdasarkan pembagian fungsi tanda Pierce.

Dalam pendekatan Semiotik Pierce terdapat tiga komponen, yaitu Tanda (Sign), Objek (Object), Interpretan (Interpretant).

Sebagai interpretan, peneliti menganalisa gambar karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” pada majalah Tempo edisi 09-15 Agustus 2010 yang dijadikan korpus (sampel terbatas) dengan menggunakan hubungan antara tanda dengan acuan tanda dalam model Semiotik Pierce yang membagi tanda atas tiga kategori, yaitu ikon, indeks, dan simbol sehingga akan diperoleh interpretasi dari karikatur melalui kategori tanda tersebut.

Ikon, dalam tampilan karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” adalah seorang manusia yang memakai jubah hakim yang ditutup matanya dengan kain putih dan diatas kepalanya terdapat lingkaran seperti lingkaran peri, iblis yang mengitari manusia tersebut dengan menghambur-hamburkan uang,dan timbangan yang dipegang dengan kedua tangannya oleh manusia.

68 

Indeks, dalam tampilan karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” adalah teks “Keadilan tak berpihak dan keadilan tak bisa dibeli”, teks “Lihat! Lawan! Laporkan!”, teks “KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)”.

Simbol, dalam tampilan karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” adalah jubah, dasi, timbangan , lingkaran yang menyerupai lingkaran yang dimiliki oleh peri, iblis, uang, kepala manusia yang botak, hidung bulat dan tangan yang bulat, warna background pada gambar karikatur, bercak tinta pada tulisan judul.

Karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” yang terdapat pada majalah Tempo edisi 09-15 Agustus 2010 jika digambarkan dalam model Semiotik Peirce adalah sebagai berikut

                                      Gambar 4.1

Gambar Karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” dalam kategori tanda Pierce

Ikon

seorang manusia yang memakai jubah hakim yang ditutup matanya dengan kain putih dan diatas kepalanya terdapat lingkaran seperti lingkaran yang dimiliki oleh peri, iblis yang mengitari manusia tersebut dengan menghambur-hamburkan uang,dan timbangan yang dipegang dengan kedua tangan oleh manusia.

Indeks

Teks: “Keadilan tak berpihak dan keadilan tak bisa dibeli”, “Lihat! Lawan! Laporkan!”, “KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).”

Simbol

jubah, dasi, timbangan , lingkaran malaikat, iblis, uang, kepala manusia yang botak, hidung bulat dan tangan yang bulat, warna background pada gambar karikatur,dan bercak tinta pada tulisan judul.

70 

Gambar tersebut merupakan gambar interpretasi yang dilakukan terhadap karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” pada majalah Tempo edisi 09-15 Agustus 2010. Karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” merupakan suatu bentuk sistem yang merujuk pada sesuatu diluar tanda itu sendiri yang ada di dalam karikatur itu. Karikatur “Kredibilitas Penegak Hukum” digunakan oleh peneliti untuk menginterpretasikan sistem tanda dalam penelitian ini.

4.2.1. Klasifikasi Tanda

Charles Sanders Pierce terkenal dengan teori tandanya. Di dalam lingkup semiotika. Pierce seringkali mengulang ulang bahwa secara umum tanda adalah yang mewakili sesuatu bagi seseorang. Untuk itu Pierce membagi tanda menjadi sepuluh jenis, selengkapnya sebagai berikut:

1. Qualisign, yakni kualitas sejauh yang dimiliki tanda. Kata keras menunjukkan kualitas tanda. Gambar Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” pada Karikatur Majalah Kompas edisi 09-15 Agustus 2010 yaitu seorang hakim

2. Iconic Sinsign, yakni tanda yang memperlihatkan kemiripan. Gambar Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” pada Karikatur Majalah Kompas edisi 09-15 Agustus 2010 yaitu gambar seorang hakim dan jubah. Adanya macam-macam iconic sinsign yang terdapat pada gambar karikatur tersebut memiliki kemiripan dengan seorang hakim atau ketua persidangan, jubah dapat menjadi orang yang memiliki jabatan.

3. Rhematical Indexial Sinsign, yakni tanda berdasarkan pengalaman langsung, yang secara langsung menarik perhatian karena kehadirannya disebabkan sesuatu. Misalnya, seorang hakim yang sedang memegang timbangan yang berarti kejujuran, keadilan dan tidak mau menerima suap ini tidak sama sekali terpengaruh dengan kehadiran tiga iblis yang sedang mengiming-imingi dengan menghambur-hamburkan uang disekitarnya.

4. Discent Sinsign, yaitu tanda yang memberikan informasi tentang sesuatu. Misalnya, mata hakim yang ditutup, lingkaran malaikat, dan tiga iblis yang menghambur-hamburkan uang menunjukkan bahwa hakim tersebut adalah hakim yang jujur dan tidak terpengaruh oleh uang suap yang dihambur-hamburkan oleh orang lain.

5. Iconic Legisign, yakni tanda yang menginformasikan norma atau hukum. Misalnya, keadilan dalam suatu persidangan baik dari hakimnya dan dari penegakan secara hukumnya.

6. Rhematic Indexica Legisign, yakni tanda yang mengacu kepada obyek tertentu. Misalnya, hakim yang sedang memegang timbangan yang berarti kejujuran, keadilan dan tidak mau menerima suap ini tidak sama sekali terpengaruh dengan kehadiran tiga iblis yang sedang mengiming-imingi dengan menghambur-hamburkan uang disekitarnya.

7. Dicent Indexia Legisign, yakni tanda yang bermakna informasi dan menunjuk subyek informasi. Misalnya, teks keadilan tak berpihak dan keadilan tak bisa dibeli, teks Lihat! Lawan! Laporkan!.

72 

8. Rhematic Symbol atau Symbolic Rheme, yakni tanda yang dihubungkan dengan obyeknya melalui asosiasi ide umum yaitu semua gambar yang terdapat pada gambar Representasi “Kredibilitas Penegak Hukum” pada Karikatur Majalah Tempo edisi 09-15 Agustus 2010.

9. Dicent Symbol atau Proposion (proporsi) adalah tanda yang langsung menghubungkan dengan obyek melalui asosiasi dalam otak. Hakim yang sedang memegang timbangan yang berarti kejujuran, keadilan dan tidak mau menerima suap ini tidak sama sekali terpengaruh dengan kehadiran tiga iblis yang sedang mengiming-imingi dengan menghambur-hamburkan uang disekitarnya, teks keadilan tak berpihak dan keadilan tak bisa dibeli, teks Lihat! Lawan! Laporkan!.

10.Argument yakni, tanda yang merupakan inferens seseorang terhadap sesuatu berdasarkan alasan tertentu. Misalnya, hakim yang sedang memegang timbangan yang berarti kejujuran, keadilan dan tidak mau menerima suap ini tidak sama sekali terpengaruh dengan kehadiran tiga iblis yang sedang mengiming-imingi dengan menghambur-hamburkan uang disekitarnya.

Dokumen terkait