• Tidak ada hasil yang ditemukan

Daftar Pertanyaan Wawancara

B. PENYAJIAN DATA

Tabel 4.6

Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Berdasarkan Ciri Jelas Eksistensinya

No. Siswa Paragraf Ide Pokok

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Refiandika Novira Arlando Nilam Mifta Amelia Dinda Ilham Annisa Elly Rumaisa 1 2 3 1 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 3 3

Masalah remaja terbesar adalah narkoba Keinginan mencoba narkoba

Penularan penyakit pada penggunaan narkoba jenis jarum suntik

Lingkungan sekolah yang bermutu Lingkungan sekolah yang hijau

Sekolah yang menerapkan penghijauan Apa itu macet?

Akibat dari kemacetan Mengatasi kemacetan Banjir

Penyebab leukimia belum diketahui secara pasti penyebabnya

Gejala yang ditimbulkan oleh terjadinya Gempa Bumi

Gempa bumi yang diakibatkan manusia Banjir

Jenis dan bencana alam yang terjadi di Indonesia

Penyelesaian dari Bencana Alam Membuat jus mangga

Berbagai Macam-macam bolu kukus Cara membuat

Bolu kukus tradisional Cara mewarnai

12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Alvira Gifari Shafira Novi Muhammad Salsabila Balwin Juan Ahmad 3 2 3 2 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

Cara mencegah HIV/AIDS yaitu hindari hubungan seksual di luar nikah, hindari tranfusi darah yang tidak jelas sumbernya Cara menanggulangi tsunami

Sumber tsunami Kandungan buah Sebagai obat Bahan-bahannya Manfaat

Penyebab terjadinya banjir di Jakarta Akibat sungai tergenang sampah

Akibat banjir bagi penduduk sekitar sungai Cara merawat tanaman

Kualitas tanaman

Akibat merawat tanaman dengan rajin Masalah sampah

Manfaat membuang sampah pada tempatnya

Akibat membuang sampah sembarangan Pengertian narkoba

Akibat dari Narkoba Pencegahan Narkoba

Berbagai macam kemacetan di Jakarta Mematuhi tata tertib lalu lintas

Tabel 4.7

Kesalahan Penentuan Ide Pokok dalam Karangan Eksposisi Berdasarkan Ciri Memenuhi Kriteria Ketercukupan Kemunculannya

No. Siswa Paragraf Ide Pokok

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Qonita Nilam Mifta Dinda Annisa Rumaisa Alvira Gifari Novi 3 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1

Serangan penyakit asma dicegah jika faktor pemicunya diketahui dan bisa dihindari

Banjir Banjir

Leukimia atau kanker darah adalah penyakit dalam pada darah dan sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan sel darah secara tidak normal

Banjir Banjir Mangga Tanah Liat

HIV merupakan singkatan dari “Human

Immunodeficiency Virus

Gejala HIV/AIDS pada periode 3-4 tahun, penderita tidak memperlihatkan gejala

Tsunami Tumbuhan

C. ANALISIS

Data-data yang telah diperoleh penulis, yaitu karangan-karangan eksposisi siswa akan dianalisis pada bab ini untuk dideskripsikan bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokoknya. Siswa yang dijadikan subjek penelitian sebanyak 31, tetapi yang dianalisis hanya 22 karangan karena karangan lainnya yang ditulis oleh siswa tidak sesuai dengan kriteria yang ditentukan oleh penulis. Ada satu karangan yang berbentuk narasi, dua karangan yang tidak sesuai dengan logika, dan satu karangan yang tidak menjelaskan apapun karena tidak berbentuk paragraf. Selain itu, ada sembilan siswa yang karangannya sama, yaitu dua siswa dengan karangan berjudul Narkoba, tiga siswa dengan karangan berjudul Sampah, dua siswa dengan karangan berjudul Banjir, dan dua siswa dengan karangan berjudul Penyebab Terjadinya Gempa. Penulis hanya mengambil satu dari setiap karangan yang sama untuk dianalisis.

Berikut ini analisis kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi siswa berdasarkan ciri jelas eksistensinya.

1. Siswa Refiandika melakukan kesalahan penentuan ide pokok berdasarkan ciri jelas eksistensinya sebanyak tiga kali, yaitu pada paragraf pertama, kedua, dan ketiga. Berikut ini analisis mengenai bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok.

a. Paragraf pertama

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan diri orang tersebut dimasa dewasa.1

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Masalah remaja terbesar adalah narkoba. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas

eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dibahas dalam paragraf, tidak dijelaskan dalam kalimat selanjutnya, dan tidak dapat mewakili isi paragraf di atas. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang masa remaja yang merupakan fase perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa, yang akan membentuk perkembangan diri seseorang di masa dewasa, bukan menjelaskan tentang masalah terbesar yang dialami oleh remaja. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Masa remaja merupakan fase perkembangan. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dibahas di dalam paragraf, dijelaskan dalam kalimat selanjutnya, dan dapat mewakili isi paragraf di atas. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

b. Paragraf kedua

Pada masa remaja, justu keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend, gaya hidup, serta bersenang-senang Pengguna narkoba paling banyak adalah remaja2

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Keinginan mencoba narkoba. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan tidak dapat mewakili isi paragraf. Ide pokok tersebut ada di dalam kalimat penjelas yang menjelaskan ide pokok paragraf. Paragraf di atas menjelaskan tentang remaja sebagai pengguna narkoba terbanyak karena pada masa remaja timbul keinginan untuk mencoba, mengikuti trend, gaya hidup, dan bersenang-senang, bukan menjelaskan keinginan mencoba narkoba. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di akhir paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan

penulisannya, yaitu Remaja sebagai pengguna narkoba terbanyak. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut terdapat di dalam kalimat utama yang dijelaskan dalam kalimat sebelumnya dan dapat mewakili isi paragraf di atas. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

c. Paragraf ketiga

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karna pengguna narkoba, remaja menularkan dan tertular HIV/AIDS dikalanang remaja. Hal ini terbukti dari pemakaian narkoba jarum suntik secara bergantian.3

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Penularan penyakit pada penggunaan narkoba jenis jarum suntik. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan tidak dapat mewakili isi paragraf. Ide pokok tersebut mengandung pernyataan yang berasal dari kalimat kedua paragraf di atas, yang merupakan kalimat penjelas, yaitu penggunaan (pemakaian) narkoba jarum suntik. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang masalah menjadi lebih gawat karena pengguna narkoba dapat menularkan dan tertular HIV/AIDS. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Pengguna narkoba menularkan dan tertular HIV/AIDS. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut terdapat di dalam kalimat utama yang dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan dapat mewakili isi paragraf di atas. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

2. Siswa Novira melakukan kesalahan penentuan ide pokok berdasarkan ciri jelas eksistensinya sebanyak tiga kali, yaitu pada paragraf pertama, kedua, dan ketiga. Berikut ini analisis mengenai bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok.

a. Paragraf pertama

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang pintar melalui proses belajar mengajar. Tidak itu saja, lingkungan sekolah yang kondusif juga akan ikut mendorong pola hidup bermutu. Pada saat ini sangat diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa di mata dunia.4

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Lingkungan sekolah yang bermutu. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dibahas dalam paragraf, tidak dijelaskan dalam kalimat-kalimat selanjutnya, dan tidak dapat mewakili isi paragraf pertama yang ditulis. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan untuk menghasilkan tamatan yang pintar, bukan menjelaskan tentang lingkungan sekolah yang bermutu. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Lingkungan sekolah yang kondusif. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dibahas dalam paragraf, dijelaskan dalam kalimat selanjutnya, dan dapat mewakili isi paragraf di atas. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

b. Paragraf kedua

Penghijauan tidak hanya menanam pohon saja. Dengan membersikan setiap ruangan dan lingkungan sekitar sekolah juga termasuk penghijauan. Dan jangan lupakan untuk membuang sampah pada tempatnya .5

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Lingkungan sekolah yang hijau. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dibahas di dalam paragraf, tidak dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya, dan tidak dapat mewakili isi paragraf di atas. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang penghijauan tidak hanya menanam pohon, tetapi bisa dilakukan dengan membersihkan ruangan dan lingkungan sekolah, bukan menjelaskan tentang lingkungan sekolah yang hijau. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Tidak hanya menanam. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dijelaskan dalam kalimat selanjutnya dan dapat mewakili isi paragraf di atas. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

c. Paragraf ketiga

Peran dan fungsi penghijauan adalah sebagai paru-paru lingkungan yang

sangat diperlukan makhluk hidup untuk bernafas. Disebagian sekolah memang

sudah ada di lakukan penghijauan dengan menanam berbagai macam tanaman.

Sekolah yang melakukan kegiatan tersebut biasanya disebut “green school”.6

5 Lampiran, karya siswa no. 2 6 Lampiran, karya siswa no. 2

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Sekolah yang menerapkan penghijauan. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut ada di dalam kalimat kedua yang merupakan kalimat penjelas, sehingga bukan ide pokok yang jelas eksistensinya. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang penghijauan yang memiliki peran dan fungsi sebagai paru-paru lingkungan dan beberapa sekolah sudah menerapkan penghijauan. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Peran dan fungsi penghijauan sebagai paru-paru lingkungan. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut terdapat di dalam kalimat utama yang dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan dapat mewakili isi paragraf. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

3. Siswa Arlando melakukan kesalahan penentuan ide pokok berdasarkan ciri jelas eksistensinya sebanyak tiga kali, yaitu pada paragraf pertama, kedua, dan ketiga. Berikut ini analisis mengenai bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok.

a. Paragraf pertama

Sampai saat ini macet sering kita jumpai di Jakarta. Kemacetan ini sering kali terjadi, mulai dari jalan raya, jembatan layang, sampai jalanan kecil pun bisa menimbulkan macet. Hal ini sudah wajar. Macet dimana-mana. Kita akan membahas tentang kemacetan ini.7

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Apa itu macet?. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dibahas di dalam paragraf, tidak dijelaskan di dalam kalimat

selanjutnya, dan tidak dapat mewakili isi paragraf. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang kemacetan yang sering terjadi di Jakarta, muai dari jalan raya, jembatan layang, dan jalanan kecil, bukan menjelaskan tentang pengertian macet. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Macet di Jakarta. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dibahas di dalam paragraf, dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan dapat mewakili isi paragraf di atas. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup di dalam paragraf, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

b. Paragraf kedua

Kata “macet” sudah wajar di Jakarta karena ialah jumlah kendaraan di kota

ini sudah melampaui batas, banyak yang melanggar peraturan. Akibat dari ini ialah macet dan timbul kecelakaan. Kejadian di jalan raya ialah kecelakaan. Karna apa? Karna banyak kendaraan yg ngebut-ngebut dan juga melanggar peraturan. Selain kendaraan, pedagang kaki 5 juga mengakibatkan kemacetan.8

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Akibat dari kemacetan. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dibahas di dalam paragraf. Selain itu, paragraf di atas hanya terdiri atas kalimat-kalimat penjelas, sehingga tidak ada ide pokok yang jelas eksistensinya. Paragraf di atas hanya terdiri atas kalimat-kalimat yang menjelaskan paragraf sebelumnya. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Selain itu, ada beberapa kalimat di dalam paragraf yang tidak padu dan harus dihilangkan, yaitu Akibat dari ini ialah macet dan timbul kecelakaan. Kejadian di jalan raya ialah kecelakaan. Karna apa? Karna banyak kendaraan yg ngebut-ngebut dan juga melanggar peraturan.

Paragraf kedua ini bukan paragraf karena sebuah paragraf harus memiliki ide pokok.

c. Paragraf ketiga

Kita harus menghentikan “bencana kendaraan” ini. Untuk mengantisipasi ini kita harus menaati peraturan. Patuhi peraturan yang ada bukan untuk dilanggar. Jadilah pelopor bangsa kita. Dengan cara ini sedikit demi sedikit negara kita akan maju.9

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Mengatasi kemacetan. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dibahas di dalam paragraf, tidak dijelaskan dalam kalimat-kalimat selanjutnya dan tidak dapat mewakili isi paragraf. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang kemacetan yang harus dihentikan dengan menaati peraturan. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Menghentikan bencana kendaraann. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dibahas di dalam paragraf, dijelaskan di dalam kalimat-kalimat selanjutnya, dan dapat mewakili isi paragraf di atas. Selain itu, ide pokok tersebut kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

4. Siswa Nilam melakukan kesalahan penentuan ide pokok berdasarkan ciri jelas eksistensinya hanya satu kali, yaitu pada paragraf kedua. Berikut ini analisis mengenai bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok.

a. Paragraf kedua

Banjir Merugikan banyak orang karna banjir sumber air bersih menurun, kegiatan orang terganggu, keadaan lalu lintas terganggu Kita harus berhenti membuang sampah sembarangan dan berenti menebang pohon sembarangan karna dpt menyebabkan banjir.10

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Banjir. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf kedua ini terdiri atas dua kalimat yang belum jelas karena tidak jelas kalimat penjelasnya, sehingga tidak ada ide pokok yang jelas eksistensinya. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Jadi, paragraf kedua ini bukan paragraf karena sebuah paragraf harus memiliki ide pokok.

5. Siswa Mifta melakukan kesalahan penentuan ide pokok berdasarkan ciri jelas eksistensinya hanya satu kali, yaitu pada paragraf kedua. Berikut ini analisis mengenai bentuk kesalahan penentuan ide pokok.

a. Paragraf kedua

Penyebab leukimia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya leukimia. Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMS. Ciri–ciri penyakit leukimia yang pertama yaitu terjadinya pendarahan biasanya pada hidung (mimisan). Hal ini dikarenakan sel pembeku darah tidak diproduksi dengan cukup karena terlalu didominasi sel darah putih. Yang kedua, nyeri tulang & persendian karena sel darah putih yang banyak mendesak tulang. Yang ketiga, nyeri perut disebabkan karena sel darah putih berkumpul pada organ ginjal, hati, & empedu yang menyebabkan pembengkakan pada organ tersebut.11

10 Lampiran, karya siswa no. 5 11 Lampiran, karya siswa no. 6

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Penyebab leukimia belum diketahui secara pasti penyebabnya. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan tidak dapat mewakili isi paragraf di atas. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang faktor yang mempengaruhi terjadinya leukimia, bukan menjelaskan tentang mengapa penyebab leukimia belum diketahui secara pasti. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Faktor yang mempengaruhi leukimia. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

6. Siswa Amelia melakukan kesalahan penentuan ide pokok berdasarkan ciri jelas eksistensinya sebanyak dua kali, yaitu pada paragraf kedua dan ketiga. Berikut ini analisis mengenai bentuk-bentuk kesalahan penentuan ide pokok.

a. Paragraf kedua

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma didalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar dibalik dam, seperti Dam karibia di Zambia, Afrika.12

Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Gejala yang ditimbulkan oleh terjadinya Gempa Bumi. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan tidak dapat mewakili isi paragraf di atas. Ide pokok

tersebut berasal dari kalimat penjelas. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang gempa bumi juga dapat terjadi karena pergeseran magma, yang dapat menimbulkan letusan gunung berapi. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat utama yang dimiringkan penulisannya, yaitu Gempa bumi karena pergerakan magma. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit.

b. Paragraf ketiga

Sebagian lagi (jarang juga) dapat terjadi karena Injeksi atau akstraksi cairan dari dalam bumi. Contoh: pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memotir tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.13 Ide pokok yang ditulis siswa dari paragraf di atas, yaitu Gempa bumi yang diakibatkan manusia. Ide pokok tersebut tidak tepat karena tidak jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut tidak dijelaskan di dalam kalimat-kalimat lainnya dan tidak dapat mewakili isi paragraf di atas. Ide pokok tersebut berasal dari kalimat penjelas. Ide pokok yang tepat seharusnya jelas eksistensinya di dalam paragraf. Paragraf di atas tepatnya menjelaskan tentang gempa bumi juga terjadi karena injeksi atau akstrasi cairan dari dalam bumi. Jadi, ide pokok yang tepat terdapat di awal paragraf, pada kalimat pertama yang digaris bawahi pada paragraf di atas, yaitu Gempa bumi karena injeksi atau akstraksi cairan bumi. Hal ini karena ide pokok tersebut jelas eksistensinya di dalam paragraf. Ide pokok tersebut dijelaskan di dalam kalimat selanjutnya dan kemunculannya cukup, tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Berdasarkan uraian tersebut, terlihat bahwa siswa kurang paham dalam menentukan ide pokok

karena masih melakukan kesalahan dalam menentukan ide pokok pada paragraf

Dokumen terkait