HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Penyajian Data
Data analisis konjoin didapat berdasarkan urutan kartu profil dalam kuesioner. Dalam penelitian ini metode presentasi yang digunakan adalah full-profile yang menggunakan data metrik yaitu dengan cara merating. Proses menilai konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menentukan atribut dan level atribut yaitu Gaji (Dihargai sesuai beban kerja, dibayar tepat waktu), Interaksi Sosial (Perusahaan memberikan batasan antara masalah pribadi karyawan dengan masalah pekerjaan, Atasan memperhatikan bawahan, Hubungan dengan rekan kerja terjalin baik), Gaya Kepemimpinan (Memberi perintah, Tegas, Demokratis), Fasilitas (Tersedia tempat istirahat atau tempat makan yang memadai, Tersedia alat transportasi umum bagi karyawan), dan motivasi kerja (Mendapatkan bonus berupa uang bagi karyawan yang berprestasi, Mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi, Naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi).
2. Mendesain stimuli yaitu setelah atribut dan level atribut diperoleh selanjutnya adalah menentukan preferensi responden terhadap setiap kombinasi maka dari itu dibentuklah stimuli. Stimuli adalah kombinasi antara atribut dengan level. Dari 5 atribut dan 5 level atribut tersebut didapat jumlah kombinasi yang mungkin untuk disusun sebanyak 108 stimuli (diperoleh dari hasil perkalian setiap level dari masing – masing atribut = 2 x 3 x 3 x 2 x 3). Dengan jumlah
27
stimuli sebanyak itu, maka akan menyulitkan responden untuk memberikan penilaian terhadap stimuli tersebut serta membutuhkan waktu yang lama para responden untuk mengevaluasinya, sehingga untuk memudahkan responden kombinasi didesain oleh software SPSS 16.0 sehingga menghasilkan 16 stimuli. Adapun langkah membuat dengan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut: a. Dari program SPSS, biarkan data editor dalam keadaan kosong
b. Pilih menu file, new, dan pilih syntax c. Ketik pada syntax editor
ORTHOPLAN /FACTOR=
GAJI 'Gaji' ('Dihargai Sesuai Beban Kerja' 'Dibayar Tepat Waktu')
SOSIAL 'Interaksi Sosial' ('Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan Masalah Pekerjaan' 'Atasan Memperhatikan Bawahan' 'Hubungan Dengan Rekan Kerja Terjalin Baik')
GAYA 'Gaya Kepemimpinan' ('Memberi Perintah' 'Tegas' 'Demokratis') FASI 'Fasilitas' ('Tersedia Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai' 'Tersedia Alat Transportasi Umum Bagi Karyawan')
MOTIV 'Motivasi' ('Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang Berprestasi' 'Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang Berprestasi' 'Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang Berprestasi') /HOLDOUT=0
SAVEOUTFILE='DATA SPSS.SAV'.
Pilih menu Run All dapat dibentuk kombinasi pada data view.
Setelah dievaluasi satu persatu dengan menggunakan software SPSS 16.0 dihasilkan 16 stimuli dan dapat langsung digunakan untuk mengetahui preferensi responden. Stimuli dapat dilihat pada lampiran 1.
Selanjutnya responden diminta untuk memberikan rating terhadap kombinasi pekerjaan yang ada pada lampiran 1 dengan menggunakan skala likert dan dengan urutan:
1 = Sangat tidak suka dengan stimuli tersebut 2 = Tidak suka dengan stimuli tersebut
3 = Cukup suka dengan stimuli tersebut 4 = Suka dengan stimuli tersebut
5 = Sangat suka dengan stimuli tersebut
3. Menghitung Nilai Urutan
Untuk menghitung nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif atribut dapat menggunakan 2 cara yaitu:
a. Menggunaka Perhitungan Manual
Untuk menduga rating atribut berdasarkan data responden, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan data salah seorang responden. Datanya dapat dilihat pada lampiran 3.
Lakukan pengkodean dengan variabel dummy yang mewakili setiap level dari masing – masing atribut.
Untuk semua atribut dan level dari atribut dikodekan pada tabel 3.1 Tabel 3.1 Pengkodean Level
Jumlah Atribut
level X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
1 1 1 0 1 0 1 1 0
2 0 0 1 0 1 0 0 1
3 - 0 0 0 0 - 0 0
Bentuk pertanyaan dalam kuesioner dari setiap kombinasi terdapat pada lampiran 2 dan responden diminta untuk memberikan preferensinya dari setiap kombinasi. Preferensi diperoleh dengan mengurutkan kombinasi – kombinasi yang tersedia berdasarkan tingkat kepentingan relatif. Data pada tabel 3.1 akan dikodekan menjadi variabel dummy, sebagaimana dilakukan pada regresi dengan variabel kuantitatif. Hasilnya adalah data pada tabel 3.2 sebagai berikut:
29
Tabel 3.2 Pengkodean Data Untuk Regresi
No Gaji Interaksi Sosial
Gaya
Kepemimpinan Fasilitas Motivasi
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 1 1 0 0 0 0 1 0 1 2 0 0 0 0 1 0 1 0 3 0 0 1 1 0 1 1 0 4 0 1 0 1 0 1 1 0 5 0 1 0 0 1 1 0 1 6 0 1 0 1 0 0 0 1 7 1 1 0 0 0 0 1 0 8 1 1 0 0 1 1 0 0 9 0 0 0 1 0 0 0 0 10 1 0 0 1 0 1 1 0 11 0 1 0 0 0 0 1 0 12 1 0 1 0 1 0 1 0 13 0 0 1 0 0 1 0 0 14 1 1 0 1 0 1 1 0 15 1 1 0 1 0 0 0 0 16 1 0 1 1 0 0 0 1
Pada tabel 3.2 adalah data yang telah ditransformasikan, selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan persamaan regresi linier berganda dengan variabel bebas berupa dummy 8 buah.
�(�) = �0+�1�1+�2�2+�3�3+�4�4+�5�5+�6�6+�7�7+�8�8 Keterangan:
U(X) = Kegunaan atau utilitas Β0 = Intercept
X2 X3 = Variabel dummy mewakili atribut Interaksi Sosial
X4 X5 = Variabel dummy mewakili atribut Gaya Kepemimpinan
X6 = Variabel dummy mewakili atribut Fasilitas
X7 X8 = Variabel dummy mewakili atribut Motivasi.
Menentukan β0,β1, β2, ... , Dapat menggunakan software SPSS sebagai berikut: a. Atribut yang sudah diubah menjadi variabel dummy, selanjutnya diinput
ke SPSS Statistics Data Editor.
b. Input juga nilai rating di kolom sebelahnya c. Pilih Analyze, Regression Linear
d. Isi nilai rating sebagai variabel dependent, dan ke – 8 level atribut sebagai variabel independent
e. Klik ok
Maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini yaitu koefisien nilai b dari SPSS
Tabel 3.3 koefisien Nilai b dari SPSS
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.500 .200 22.450 .000 b1 -0.125 .116 -.071 -1.080 .316 b2 -1.250 .142 -.709 -8.819 .000 b3 0.750 .164 .368 4.583 .003 b4 0.125 .142 .071 .882 .407 b5 0.000 .164 .000 .000 1.000 b6 -0.125 .116 -.071 -1.080 .316 b7 -0.250 .142 -.142 -1.764 .121 b8 -0.250 .164 -.123 -1.528 .170
31
Persamaan regresi liniear berganda digunakan untuk memperkirakan nilai utilitas. Harus diperoleh nilai utilitas dari setiap atribut, setiap atribut memiliki level. Dengan diketahuinya kode variabel dummy, setiap level dilambangkan terlebih dahulu. Untuk atribut ruang perkuliahan, utilitas masing – masing level dilambangkan oleh 11 (dihargai sesuai beban kerja), 12 (dibayar tepat waktu), 21 ('perusahaan memberikan batasan antara masalah pribadi karyawan dengan masalah pekerjaan), 22 (atasan memperhatikan bawahan), 23 (hubungan dengan rekan kerja terjalin baik), 31 (memberi perintah), 32 (tegas), 33 (demokratis), 41 (tersedia tempat istirahat atau tempat makan yang memadai), 42 (tersedia alat transportasi umum bagi karyawan), 51 (mendapatkan bonus berupa uang bagi karyawan yang berprestasi), 52 (mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi), 53 (naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi). Hubungan setiap koefisien variabel dummy, mewakili perbedaan dalam parth-worth untuk level yang bersangkutan dikurangi parth-worth dari level dasar.
Setelah didapat koefisien nilai b, maka dicari nilai kegunaannya (utility) sebagai berikut:
a) Untuk atribut gaji diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
11 - 12 = b1 (1)
11 + 12 = 0 (2)
Dengan menggunakan nilai – nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
11 - 12 = -0,125 (3)
11 + 12 = 0 (4)
Dari persamaan (3) dan (4) diperoleh persamaan: 11 - 12 = -0,125
-212 = -0,125
12 = 0,062 (5)
Dari persamaan (2) diperoleh persamaan: 11 + 12 = 0
11 + (-0,062) = 0
11 = -0.062 (6)
Sehingga diperoleh hasil setelah dipecahkan: 11 = -0,062
11 = 0,062
b) Persamaan untuk atribut interaksi sosial sebagai berikut:
21 - 23 = b2 (7)
22 - 23 = b3 (8)
21 + 22 + 23 = 0 (9)
21 - 23 = -1,250 (10)
22 - 23 = 0,750 (11)
Dari persamaan (10) dan (11) diperoleh persamaan: 21 - 23 = -1,250
22 + 23 = 0,750
21 - 22 = -2 (12)
21 = -2 + 22 (13)
Dari persamaan (9) diperoleh persamaan: 21 + 22 + 23 = 0
33
-2 + 22 +22 +23 = 0 -2 + 222+23 = 0
222 + 23 = 2 (14)
Dari persamaan (11) dan (14) diperoleh persaman: 22 - 23 = 0,750
222 + 23 = 2
322 = 2,750
22 = 0,917 (15)
Dari persamaan (11) diperoleh persamaan: 22 - 23 = 0,750
0,917 - 23 = 0,750
23 = 0,167 (16)
Dari persamaan (10) diperoleh persamaan: 21 - 23 = -1,250
21 – 0,167 = -1,250
21 = -1,083 (17)
Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut: 21 = -1,083
22 = 0,917 23 = 0,167
c) Persamaan untuk atribut gaya kepemimpinan dinyatakan pada persamaan berikut:
31 - 33 = b4 (18)
31 + 32 + 33 = 0 (20)
Dengan menggunakan nilai – nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan betrikut:
31 - 33 = 0,125 (21)
32 - 33 = 0,000 (22)
Dari persamaan (21) dan (22) diperoleh: 31 - 33 = 0,125
32 - 33 = 0,000
31 - 32 = 0,125 (23)
31 = 0,125 + 32 (24)
Dari persamaan (20) diperoleh persamaan: 31 + 32 + 33 = 0
0,125 + 32 +32 +33 = 0 0,125 + 232+33 = 0
232 + 33 = -0,125 (25)
Dari persamaan (22) dan (25) diperoleh persamaan: 32 - 33 = 0,000
232 + 33 = -0,125
332 = -0,125
32 = -0,0416 (26)
Dari persamaan (22) diperoleh persamaan: 32 - 33 = 0,000
-0,0416 - 33 = 0,000
33 = -0,0416 (27)
35 31 - 33 = 0,125 31 – (-0,0416) = 0,125 31 = 0,0843 (28) Sehingga diperoleh: 31 = 0,0834 32 = -0,0416 33 = -0,0416
d) Untuk atribut jenis fasilitas diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:
41 - 43 = b6 (29)
41 + 42 = 0 (30)
Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
41 - 42 = -0,125 (31)
41 + 42 = 0 (32)
Dari persamaan (31) dan (32) diperoleh persamaan: 41 - 42 = -0,125
41 + 42 = 0
-242 = -0,125
42 = 0,0625 (33)
Dari persamaan (30) diperoleh persamaan: 41 + 42 = 0
41 + (-0,0625) = 0
41 = -0,0625 (34)
Sehingga diperoleh hasil setelah dipecahkan: 41 = -0,0625
42 = 0,0625
e) Untuk atribut jenis motivasi maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:
51 - 53 = b7 (35)
52 - 53 = b8 (36)
51 + 52 + 53 = 0 (37)
Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:
51 - 53 = -0,250 (38)
52 - 53 = -0,250 (39)
Dari persamaan (38) dan (39) diperoleh persamaan: 51 - 53 = -0,250
52 + 53 = -0,250
51 - 52 = 0 (40)
51 = 0 + 52 (41)
Dari persamaan (37) diperoleh persamaan: 51 + 52 + 53 = 0
0 + 52 + 52 + 53 = 0 0 + 252 + 53 = 0
37
252 + 53 = 0 (42)
Dari persamaan (39) dan (42) diperoleh persaman: 52 - 53 = -0,250
252 + 53 = 0 352 = -0,250
52 = -0,083 (43)
Dari persamaan (39) diperoleh persamaan: 52 - 53 = -0,250
-0,083 - 53 = -0,250
53 = 0,167 (44)
Dari persamaan (38) diperoleh persamaan: 51 - 53 = -0,250
51 – 0,167 = -0,250
51 = -0,083 (45)
Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut: 51 = -0,083
52 = -0,083 53 = 0,167
Untuk setiap level disajikan pada tabel 3.5 melalui level-levelnya dapat dihitung tingkat kepentingan atribut, diketahui bahwa tingkat kepentingan atribut adalah selisih utilitas tertinggi dan terendah. Seperti yang dinyatakan pada persamaan berikut:
Ii= {max (�ij) – min (�ij)}
(3.1)
Tingkat kepentingan atribut adalah:
Gaji (Ii) = 0,062 – (-0,062) = 0,124 Interaksi Sosial (I2) = 0,917 – (-1,083) = 2 Gaya Kepemimpinan (I3) = 0,0834 – (-0,0416) = 0,125
Fasilitas (I4) = 0,0625 – (-0,0625) = 0,125 Motivasi (I5) = 0,167 – (-0,083) = 0,25
Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut berdasarkan tingkat kepentingan, tetapi jika diubah menjadi tingkat kepentingan relatif (bobot) dapat dihitung dengan rumus:
W
i=
��∑��=1��
(3.2)
Dengan rumus 3.2 diatas maka tingkat kepentingan relatif (bobot) setiap atribut adalah: Gaji: W1= 0,124 0,124+2+0,125+0,125+0,25
=
0,124 2,624 = 0,047 Interaksi Sosial: W2=
2 0,124+2+0,125+0,125+0,25=
2 2,624 = 0,762 Gaya Kepemimpinan: W3= 0,125 0,124+2+0,125+0,125+0,25=
0,125 2,624 = 0,0476 Fasilitas: W4= 0,125 0,124+2+0,125+0,125+0,25=
0,125 2,624 = 0,0476 Motivasi: W5= 0,25 0,124+2+0,125+0,125+0,25=
0,25 2,624 = 0,095Dari Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden maka didapat seperti tabel berikut:
39
Tabel 3.4 Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden
Atribut
Level Tingkat
Kepentingan
Deskripsi Utilitas Skor Bobot
Lambang Skor
Gaji
Dihargai Sesuai Beban
Kerja 11 -0,062
0,124 0,047 Dibayar Tepat Waktu 12 0,062
Interaksi Sosial
Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan
Masalah Pekerjaan
21 -1,083
2 0,762 Atasan Memperhatikan
Bawahan 22 0,917
Hubungan Dengan Rekan
Kerja Terjalin Baik 23 0,167
Gaya Kepemimpinan Memberi Perintah 31 0,083 0,125 0,048 Tegas 32 -0,042 Demokratis 33 -0,042 Fasilitas Tersedianya Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai
41 -0,063
0,125 0,048 Tersedianya Alattransportasi
Umum Bagi Karyawan 42 0,063
Motivasi
Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang
Berprestasi
51 -0,083
0,25 0,095 Mendapatkan Penghargaan
Bagi Karyawan Yang Berprestasi
52 -0,083 Naik Jabatan Atau Jenjang
Karier Bagi Yang Berprestasi
b. Menggunakan software SPSS 16.0 dengan program syntax
Pada tabel dibawah ini adalah penilaian 1 orang responden dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.5 Nilai Utilitas 1 Orang Responden
Atribut Level Utilitas
Estimate Std. Error Gaji Dihargai Sesuai Beban Kerja -0,063 0,058
Dibayar Tepat Waktu 0,063 0,058
Interaksi Sosial
Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan
Masalah Pekerjaan
-1,083 0,077
Atasan Memperhatikan
Bawahan 0,917 0,090
Hubungan Dengan Rekan
Kerja Terjalin Baik 0,167 0,090 Gaya Kepemimpinan Memberi Perintah 0,083 0,077 Tegas -0,042 0,090 Demokratis -0,042 0,090 Fasilitas
Tersedianya Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang
Memadai
-0,063 0,058
Tersedianya Alat Transportasi
Umum Bagi Karyawan 0,063 0,058
Motivasi
Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang
Berprestasi
-0,083 0,077
Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang
Berprestasi
-0,083 0,090
Naik Jabatan Atau Jenjang
Karier Bagi Yang Berprestasi 0,167 0,090
41
Tabel 3.6 Nilai Kepentingan Relatif 1 Orang Responden
Atribut NPR Gaji 4,762% Interaksi Sosial 76,190% Gaya Kepemimpinan 4.762% Fasilitas 4.762% Motivasi 9.524%
Pada tabel 3.7 adalah nilai kepentingan atribut keseluruhan responden dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.7 Nilai Utilitas Keseluruhan Responden
Atribut Level Utilitas
Estimate Std. Error Gaji
Dihargai Sesuai Beban Kerja 0,042 0,013 Dibayar Tepat Waktu -0,042 0,013
Interaksi Sosial
Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan
Masalah Pekerjaan
-0,050 0,017
Atasan Memperhatikan
Bawahan 0,093 0,020
Hubungan Dengan Rekan
Kerja Terjalin Baik -0,043 0,020
Gaya Kepemimpinan Memberi Perintah -0,261 0,017 Tegas -0,029 0,020 Demokratis 0,290 0,020 Fasilitas Tersedianya Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai
-0,013 0,013
Tersedianya Alat Transportasi Umum Bagi
Karyawan
0,013 0,013
Motivasi
Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang
Berprestasi
-0,026 0,017
Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang
Berprestasi
-0,045 0,020
Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang
Berprestasi
0,071 0,020
43
Tabel 3.8 Nilai Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden
Dari hasil Metode Full Profile dan nilai kepentingan atribut, baik dari 1 responden maupun keseluruhan responden dari tabel diatas, maka didapat interpretasi sebagai berikut:
a. Berdasarkan tabel 3.5 hasil penelitian 1 orang responden dapat dilihat bahwa nilai dari utility estimate menunjukkan bahwa terdapat nilai pada masing – masing level atribut yang berarti level ini dianggap penting, dan nilai tertinggi terdapat pada atribut Gaji terdapat pada level dibayar tepat waktu berarti bahwa responden lebih menganggap penting gaji dibayar tepat waktu, untuk atribut Interaksi Sosial terdapat nilai tertinggi pada level atasan memperhatikan bawahan ini berarti bahwa responden lebih menganggap penting jika atasan memperhatikan bawahan, untuk atribut gaya kepemimpinan terdapat level memberi perintah sebagai nilai tertinggi, ini berarti responden merasa lebih penting level memberi perintah, untuk atribut fasilitas terdapat level tersedia alat transportasi umum bagi karyawan, dan untuk atribut motivasi terdapat level naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi, berarti yang paling dianggap penting dan mendapat penilaian positif bagi responden ialah naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi. Pada tabel 3.6 dapat dilihat bahwa atribut yang dianggap paling penting adalah Interaksi Sosial dengan nilai 76,190% dan yang paling dianggap tidak penting adalah terdapat pada atribut gaji, gaya kepemimpinan, dan fasilitas dengan nilai 4,762%.
b. Berdasarkan tabel 3.7 dapat dilihat hasil penilaian keseluruhan responden bahwa untuk atribut gaji terdapat nilai positif tertinggi pada level dihargai sesuai beban kerja, untuk atribut interaksi sosial terdapat nilai positif tertinggi
Atribut NPR Gaji 10,379% Interaksi Sosial 20,788% Gaya Kepemimpinan 35,517% Fasilitas 10,714% Motivasi 22,602%
pada level atasan memperhatikan bawahan, untuk atribut gaya kepemimpinan nilai tertinggi terdapat pada level demokratis, untuk atribut fasilitas yang paling dianggap penting adalah pada level tersedia alat transportasi umum bagi karyawan, dan untuk atribut motivasi responden menganggap naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi paling dianggap penting dan bernilai tertinggi. Pada tabel 3.8 dapat dilihat bahwa atribut yang dianggap paling penting adalah gaya kepemimpinan dengan nilai 35,517% dan yang dianggap paling tidak penting adalah atribut gaji dengan nilai 10,379%.
Gambar 3.1 Diagram Nilai Kepentingan Relatif
Dari gambar 3.1 dapat dilihat bahwa atribut gaya kepemimpinan dianggap lebih penting oleh responden dan yang dianggap tidak penting adalah atribut gaji.