• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Ptpn Iii Kebun Bandar Betsy"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

KARYAWAN PADA PTPN III KEBUN BANDAR BETSY

SKRIPSI

JUMITA HARIYANTI BR.SEMBIRING 130823015

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS PENGARUH GAJI, INTERAKSI SOSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN, FASILITAS DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA

KARYAWAN PADA PTPN III KEBUN BANDAR BETSY

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

JUMITA HARIYANTI BR.SEMBIRING 130823015

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

i

Judul : ANALISIS PENGARUH GAJI, INTERAKSI

SOSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN, FASILITAS DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PTPN III KEBUN BANDAR BETSY

Kategori : SKRIPSI

Nama : JUMITA HARIYANTI BR. SEMBIRING

NomorIndukMahasiswa : 130823015

Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di

Medan, Agustus 2015

KomisiPembimbing:

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs. Pengarapen Bangun, M.Si Drs. Ujian Sinulingga, M.Si NIP 19560815 198503 1005 NIP. 19560303 198403 1 004

Diketahui/ Disetujui oleh:

DepartemenMatematika FMIPA USU Ketua,

(4)

ii

PERNYATAAN

ANALISIS PENGARUH GAJI, INTERAKSI SOSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN, FASILITAS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

PADA PTPN III KEBUN BANDAR BETSY

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Agustus 2015

(5)

iii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada terkira atas segala kenikmatan yang telah diberikan kepeda penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat beserta salam kepada junjungan mulia Rasulullah SAW, keluarga dan sahabat.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi persyaratan dalam menyelesaikan perkuliahan pada jurusan Ekstensi Matematika Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyajian skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan ilmu dan kemampuan penulis. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.

Penyelesaian skripsi ini tak lepas dari bantuan serta dorongan berbagai pihak. Untuk itu izinkan penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Ujian Sinulingga, M.Si dan Bapak Drs. Pengarapen Bangun, M.Si, selaku dosen pembimbing pada penyelesaian skripsi ini.

2. Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom dan Bapak Drs. Partano Siagian, M.Sc selaku dosen komisi penguji untuk perbaikan skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Tulus M. Si dan Ibu Dra. Mardiningsih, M. Si, sebagai ketua dan sekretaris departemen Matematika FMIPA USU

4. Bapak Drs. Pengarapen Bangun. M, Si sebagai pelaksana Ekstensi Matematika FMIPA USU.

5. Bapak Dr. Sutarman, M.Sc sebagai Dekan FMIPA USU 6. Semua dosen dan para pegawai FMIPAUSU

7. Orang tua tercinta Mahmudi dan Rotua Cibero yang telah membesarkan penulis dengan cinta dan kasih sayang serta memberikan dukungan secara moril.

8. Saudara penulis Lely Veriyani dan Erick Suriyanto yang memberikan dukungan dan semangat.

9. Teman special Raji Mahadi Sudarjat yang selalu mendukung kearah hidup yang lebih baik.

10. Rizky Nanda Saputri dan keluarga, Para Karyawan PTPN III Bandar Betsy

(6)

iv

ANALISIS PENGARUH GAJI, INTERAKSI SOSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN, FASILITAS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

PADA PTPN III KEBUN BANDAR BETSY

(Studi Kasus: PTPN III Bandar Betsy)

ABSTRAK

Analisis konjoin merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi responden terhadap suatu produk atau pelayanan dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai masing-masing atribut yang terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi atribut Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas dan Motivasi Kerja yang paling mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan PTPN III Bandar Betsy. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 90 Karyawan PTPN III Bandar Bretsy untuk devisi pabrik dan bengkel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi atribut yang paling disukai oleh keseluruhan responden adalah Gaji dihargai sesuai beban kerja, interaksi sosial atasan memperhatikan bawahan, gaya kepemimpinan yang demokratis, fasilitas tersedianya alat transportasi umum bagi karyawan, motivasi naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi.

(7)

v

MOTIVATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT PTPN III BANDAR BETSY

(Case Study : PTPN III Bandar Betsy)

ABSTRACT

Conjoint analisys is a multivariate analysis technique used to know respondent preference in a product or services by combining the amount of the value of each attribute separately . This research aim to determined combination of salary attribution, social interaction, leadership’s style, fasilitation and motivation to work that very affect achievemant’s work of employed at PTPN III Bandar Betsy. Data is used in this research was primer data to be obtained with the way to spread questionnare to 90 employees at PTPN III Bandar Betsy for factory’s division and small factory. This research showed that attribute combination is very to be like by all of respondents are salary will be respect as show they do work, social interaction, control of superior to inferior, democration of leaderships style, avaible of general equipment transportation as fasilitation to employees, motivation to get higher position or good rank in carrier for the employees that had achievements.

(8)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

PERSETUJUAN ii

PERNYATAAN iii

PENGHARGAAN iv

ABSTRAK v

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 7

2.2 Prestasi Kerja 7

2.3 Gaji 8

2.4 Interaksi Sosial 8

2.5 Gaya Kepemimpinan 8

2.6 Fasilitas 9

2.10 Skala untuk Instrumen 13

2.11 Metode Pengumpulan Data 14

2.12 Defenisi Analisis Konjoin 15

2.12.1 Pengertian Analisis Konjoin 15

(9)

vii

2.13.2 Teknik Penarikan Sampel 24

2.13.3 Instrumen Penelitian 24

2.13.4 Pengumpulan Data 24

2.13.5 Metode Analisis Data 25

2.13.6 Skala Pengukuran 25

2.13.7 Model Skala Sikap 25

Bab 3 PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden 26

3.2 Penyajian Data 26

3.3 Interpretasi Model Analisis Konjoin 45

3.4 Pengukuran Validitas dan Reliabilitas 46

Bab 4 KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan 48

4.2 Saran 48

(10)

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Judul

Halaman

Tabel 2.1 Pengkodean variabel dummy 19

Tabel 2.2 Koefisien Korelasi 23

Tabel 3.1 Pengkodean Level 28

Tabel 3.2 Pengkodean Data untuk Regresi 29

Tabel 3.3 Koefisien Nilai b dari SPSS 31

Tabel 3.4 Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden 40

Tabel 3.5 Nilai Utilitas 1 Orang Responden 41

Tabel 3.6 Nilai Kepentingan Relatif 1 Orang Responden 42

Tabel 3.7 Nilai Utilitas Keseluruhan Responden 43

Tabel 3.8 Nilai Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden 44

(11)

ix

Nomor Tabel Judul Halaman

(12)

iv

ANALISIS PENGARUH GAJI, INTERAKSI SOSIAL, GAYA KEPEMIMPINAN, FASILITAS DAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN

PADA PTPN III KEBUN BANDAR BETSY

(Studi Kasus: PTPN III Bandar Betsy)

ABSTRAK

Analisis konjoin merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi responden terhadap suatu produk atau pelayanan dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai masing-masing atribut yang terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi atribut Gaji, Interaksi Sosial, Gaya Kepemimpinan, Fasilitas dan Motivasi Kerja yang paling mempengaruhi Prestasi Kerja Karyawan PTPN III Bandar Betsy. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuesioner kepada 90 Karyawan PTPN III Bandar Bretsy untuk devisi pabrik dan bengkel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi atribut yang paling disukai oleh keseluruhan responden adalah Gaji dihargai sesuai beban kerja, interaksi sosial atasan memperhatikan bawahan, gaya kepemimpinan yang demokratis, fasilitas tersedianya alat transportasi umum bagi karyawan, motivasi naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi.

(13)

v

MOTIVATION ON EMPLOYEE PERFORMANCE AT PTPN III BANDAR BETSY

(Case Study : PTPN III Bandar Betsy)

ABSTRACT

Conjoint analisys is a multivariate analysis technique used to know respondent preference in a product or services by combining the amount of the value of each attribute separately . This research aim to determined combination of salary attribution, social interaction, leadership’s style, fasilitation and motivation to work that very affect achievemant’s work of employed at PTPN III Bandar Betsy. Data is used in this research was primer data to be obtained with the way to spread questionnare to 90 employees at PTPN III Bandar Betsy for factory’s division and small factory. This research showed that attribute combination is very to be like by all of respondents are salary will be respect as show they do work, social interaction, control of superior to inferior, democration of leaderships style, avaible of general equipment transportation as fasilitation to employees, motivation to get higher position or good rank in carrier for the employees that had achievements.

(14)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu perusahaan dikatakan berhasil apabila tujuan awal perusahaan dapat terlaksana

dengan baik dan terkontrol dengan baik, akan tetapi tidak luput juga dari

kesejahteraan karyawannya-karyawannya, sebab dengan pengelolaan kesejahteraan

karyawan yang tepat maka akan terbentuk satuan kerja yang efektif dan dapat

meningkatkan prestasi kerja.

Salah satu dorongan manusia untuk bekerja ialah karena mendapatkan gaji,

karena gaji adalah salah satu komponen kompensasi memegang peranan yang penting

dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Dalam bekerja sangat dibutuhkan motivasi di dalam diri tiap karyawannya, karena

motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan

individu untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Untuk

lebih mendorong seseorang atau karyawan agar lebih giat dalam melaksanakan

tugas-tugasnya, maka perlu diperhatikan faktor pendorong motivasi tersebut, salah satunya

ialah memenuhi kebutuhan batin yaitu memiliki hubungan yang baik dengan atasan,

dengan rekan kerja sepropesi dan juga yang berada di bidang lain. Dalam hal ini

dibutuhkan karena dalam melaksanakan tugasnya akan sering sesama karyawan

saling berinteraksi dan membutuhkan satu sama lainnya, saling memberikan masukan

serta motivasi dalam rangka menyelesaikan tugas-tugasnya. Jika kebutuhan batin dari

tiap karyawan telah terpenuhi maka motivasi kerja otomatis akan mengikutinya,

karena jika kepuasan tersebut telah didapatkan karyawan maka segala tugas yang

diembankan akan terasa ringan untuk dilaksanakan.

Perusahaan juga harus memberikan fasilitas lain selain gaji agar para pekerja yang

bekerja di perusahaan tersebut dapat bekerja dan menuangkan segala pengetahuannya

secara maksimal dan bekerja dengan sepenuh hati, tidak luput juga gaya

(15)

perusahaan tersebut agar terjalin interaksi sosial yang baik antara pemimpin dan para

pekerja (bawahan), disini yang dimaksud dengan teknik kepemimpinan adalah cara

atau perilaku dari seorang individu yang memimpin aktivitas-aktivitas suatu

kelompok ke suatu tujuan yang ingin dicapai bersama (shared goal).

Karyawan yang berprestasi akan dapat memajukan perusahaan dalam rangka

mencapai tujuan perusahaan, maka dari itu perusahaan harus memperhatikan

mengenai prestasi kerja ini karena prestasi kerja merupakan salah satu aspek kritis

dari keberadaan sumber daya manusia.

PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu

dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

bidang usaha perkebunan, pengolahan, dan pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan

usaha perseroan mencakup usaha budidaya dan pengolahan tanaman kelapa sawit

dan dan karet. Produk utama perseroan adalah minyak sawit (CPO) dan inti sawit

(krenel) dan produk hilir karet.

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk membahas masalah yang

mempengaruhi prestasi ialah analisis konjoin (Conjoint Analysis, Considered Jointly).

Analisis konjoin merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk

mengetahui kombinasi faktor atau yang selanjutnya disebut atribut dari produk yang

sesuai dengan keinginan oleh konsumen dan yang masih dapat ditawarkan oleh si

produsen. Prosedur konjoin mencoba untuk memberikan nilai pada tingkatan/ level

dari setiap atribut, sehingga nilai yang dihasilkan atau utilities yang dikaitkan pada

stimulus cocok atau sedekat mungkin dengan evaluasi input yang diberikan oleh

responden.

Dari penjabaran tersebut, maka penulis tertarik untuk mengkaji faktor (atribut)

apa yang paling berpengaruh terhadap prestasi karyawan di PTPN III Bandar Betsy

yang berjudul “ANALISIS PENGARUH GAJI, INTERAKSI SOSIAL, GAYA

(16)

3

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah yang akan dibahas ialah variabel mana yang paling memberikan

pengaruh paling dominan terhadap prestasi kerja karyawan pada PTPN III kebun

Bandar Betsy diantara faktor Gaji, Interaksi Sosial, Gaya kepemimpinan, Fasilitas

dan Motivasi Kerja dengan menggunakan Analisis Konjoin Full-Profile.

1.3 Batasan Masalah

Untuk lebih mempermudah dan agar lebih terarah, maka penulis membatasi ruang

lingkup permasalahannya, yaitu :

1. Banyaknya variabel yang diteliti ada 5 yaitu : Gaji, Interaksi Sosial, Gaya

Kepemimpinan, Fasilitas dan motivasi kerja.

2. Populasi yang diambil dibatasi pada devisi bengkel dan devisi pabrik, karena

keduanya berada di devisi pelaksana dan demi mempersingkat waktu penelitian.

3. Untuk pengambilan sampel hanya diambil batasan usia dari 20 – 50 tahun, karena

usia produktif dianggap pada usia tersebut.

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui diantara Variabel-variabel yang akan

dibahas variabel manakah yang paling dominan yang mempengaruhi prestasi kerja

karyawan, serta untuk menambah wawasan penulis.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Penelitian dapat menjadi salah satu sumber referensi indikator terhadap prestasi

kerja karyawan pada PTPN III Kebun Bandar Betsy.

2. Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penulis.

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak lain yang ingin melakukan penelitian

(17)

1.6 Tinjauan Pustaka

Analisis konjoin (conjoint analysis) adalah suatu bentuk (desain) produk atau barang

atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden. Pada

dasarnya tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian (Singgih

Santoso).

Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran,

khususnya pada berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen

terhadap berbagai desain produk. Kata “conjoint” menurut para praktisi riset diambil

dari kata “con-sidered Jointly”. Dalam kenyataannya kata sifat “conjoint”

diturunkan dari kata benda “to conjoint” yang berarti “joined together” atau bekerja

sama.

Bentuk dasar model analisis konjoin dapat dirumuskan sebagai berikut :

�(�) = � � �����

��

�=1

�=1

(1.1) keterangan :

U (X) = Nilai kegunaan (utility) total

βij = sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j

ij = Parth Worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i level ke- j ki = banyaknya level atribut i

m = jumlah atribut

xij = Variable dummy atribut ke-i level ke-j (bernilai 1 bila level yang

berkaitan muncul dan 0 bila tidak)

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam melaksanakan analisis konjoin secara

umum sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi faktor/atribut

2. Merancang kombinasi atribut atau stimuli

(18)

5

4. Menentukan metode analisis data

5. Hasil analisis data dan interpretasinya.

Langkah yang paling penting dalam analisis konjoin adalah mengestimasi kegunaan

(utility function) atau tingkat kepentingan relatif individu (individual level part

worth). Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model dari analisis konjoin adalah metode regresi dengan variable dummy. Maka persamaan

regresinya adalah:

��� = �0+ �1��1� + �2��2� + … + ������ (1.2)

keterangan:

Yij = Peringkat seluruh responden

β0 = Intercept

Xij = Peubah boneka atau variable dummy dari atribut ke-i level ke-j

βij = Nilai kegunaan atribut ke-i level ke-j

Pentingnya suatu atribut dinyatakan dalam kisaran Part-Worth melintasi level dari

atribut, yaitu:

Ii= {maks(αij) – min(αij)} (1.3)

Keterangan:

Ii = Nilai kepentingan relatif untuk tiap atribut

Maks = Nilai maksimal

Min = Nilai minimal

(αij) = Nilai kegunaan (utility) tiap level

Pentingnya suatu atribut digunakan untuk meyakinkan kepentingan relatif

disimbolkan dengan Wi yang ditentukan melalui formula:

� = ��

� � �=1

(19)

keterangan :

Wi = Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut

Ii = Range nilai kepentingan untuk tiap atribut

m = Banyaknya atribut

Menurut Supranto (2004), data preferensi mengurutkan merek atau stimulus

dinyatakan dalam preferensi responden untuk beberapa atribut/ciri/sifat. Cara yang

bisa dilakukan ialah bahwa data diperoleh melalui peringkat preferensi. Responden

diminta untuk membuat peringkat merek paling disukai sampai yang paling tidak

disukai.

1.7 Metodologi Penelitian

Metode penelitian adalah salah satu cara yang terdiri dari langkah – langkah atau

urutan kegiatan yang berfungsi sebagai pedoman umum yang digunakan untuk

melaksanakan penelitian sehingga apa yang menjadi tujuan dari penelitian itu dapat

terwujud. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah untuk menyelesaikan

penelitian antara lain :

1. Menentukan atribut dan level atribut

2. Menentukan sampel dan teknik pengambilan sampel

3. Merancang angket/kuesioner (stimuli yang akan dinilai oleh responden) dengan

menggunakan software SPSS

4. Pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan angket kepada

responden

5. Menganalisa data yang telah didapat dengan metode pengukuran full-profile

dengan menggunakan SPSS

6. Menentukan nilai utilitas setiap level untuk masing – masing atribut

7. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut – atribut

8. Melakukan uji validitas dan reliabilitas

(20)

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan adalah lembaga yang diorganisir dan dijalankan untuk menyediakan barang

dan jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan. Manajemen merupakan sebuah subjek

yang sangat penting karena mengembangkan usaha penetapan dan pencapaian

sasaran-sasaran, dan mengkombinasikan secara efektif bakat-bakat orang serta mendayagunakan

sumber-sumber materil. Manajemen terdapat pada hampir semua aktivitas manusia, baik

itu dalam perusahaan, kantor, ataupun ditempat lainnya. Karena manajemen menyentuh

serta mempengaruhi kehidupan hampir semua manusia, mana manajemen membuat kita

menyadari akan kemampuan-kemampuan kita sehingga dengan manajemen yang baik

akan berhasil mencapai tujuan secara bersama.

Dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki

keterampilan diperlukan perhatian terhadap aspek-aspek khusus dari sumber daya

manusia yang merupakan faktor yang dapat menentukan kinerja karyawan yang

selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Sebagaimana yang dikemukakan

oleh (Gary Dessler, 2003): “Manajemen sumber daya manusia adalah proses

memperoleh, melatih, menilai dan memberikan kompensasi kepada karyawan,

memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan dan keamanan serta masalah keadilan.

2.2 Prestasi Kerja

Prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman,

kesungguhan, serta waktu.

Penilaian prestasi kerja (performance appraisal) merupakan salah satu tugas yang

paling penting bagi setiap manajer, yang diakui pula bahwa banyak kesulitan dialami

(21)

seseorang secara akurat, dan lagi pula sangatlah sulit untuk menyampaikan hasil

penilaian tersebut kepada bawahan yang bersangkutan tanpa menimbulkan rasa kecewa

bagi yang bersangkutan.

2.3 Gaji

Gaji adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung

yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Gaji dapat diibaratkan balas jasa yang diterima karyawan atas pekerjaannya, dimana

perolehan gaji didasarkan pada ketentuan dan kebijakan perusahaan, berarti setiap

karyawan kemungkinan memiliki tingkat gaji yang berbeda-beda.

2.4 Interaksi Sosial

Interaksi sosial adalah hubungan antara sesama karyawan, dengan atasannya maupun

karyawan yang berbeda jenis pekerjaannya.

Adapun tujuan utama dilaksanakannya hubungan sosial antar individu dalam

perusahaan adalah untuk mendapatkan kepuasan hati karyawan, semangat kerja yang

tinggi, kerja sama yang tinggi antar karyawan, moral yang tinggi, disiplin yang tinggi dan

banyak lagi yang lainnya.

2.5 Gaya Kepemimpinan

Kepemimpinan mempunyai arti yang berbeda pada pendapat setiap orang. Kata ini adalah

suatu kata yang diambil dari kamus umum dan dimasukkan ke kamus teknis sebuah

disiplin ilmiah tanpa didefenisikan secara tepat, namun salah satu dari arti kepemimpinan

adalah mereka yang secara konsisten memberi kontribusi yang efektif terhadap orde

sosial, dan yang diharapkan dan dipersediakan melakukannya. Gaya Kepemimpinan

(Teknik Kepemimpinan) adalah kemampuan dan keterampilan teknis serta sosial

pemimpin dalam menerapkan teori-teori kepemimpinan pada praktek kehidupan serta

organisasi melingkupi konsep-konsep pemikiran perilaku sehari-hari dan semua peralatan

(22)

9

bertindaknya pemimpin dengan bantuan alat-alat fisik dan macam-macam kemampuan

psikis untuk mewujudkan kepemimpinannya.

2.6 Fasilitas

Fasilitas adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan

suatu kegiatan, tujuannya yaitu untuk mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana

melalui sistem perencanaan secara hati-hati dan seksama kemudian mengupayakan

pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien. Dan juga dapat membantu

personil dalam memberi layanan secara profesional dan dapat meningkatkan efektivitas

dan efisiensi kerja personil.

2.7 Motivasi Kerja

Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja

seseorang agar mereka mau bekerja sama, efektif dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan. Seorang pemimpin perusahaan harus mengetahui

seluk beluk motivasi karena hal ini berkaitan erat dengan tingkah laku bawahannya yang

harus dibina ke arah tercapainya tujuan organisasi perusahaan.

2.8 Data

Data adalah bahan baku yang jika diolah melalui berbagai analisis dapat melahirkan

informasi, dimana dengan informasi tersebut dapat diambil suatu keputusan. Data

merupakan komponen utama dalam statistika.

2.8.1 Data Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya data terbagi atas dua bagian, yaitu:

a. Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja dan yang

(23)

data kualitatif adalah data yang berskala ukur nominal dan ordinal. Contohnya: Tinggi,

Rendah

b. Data Kuantitatif

Adalah data yang berbentuk angka. Yang termasuk dalam klasifikasi data kuantitatif

adalah data yang berskala ukur interval dan rasio. Sebagai contoh data kuantitatif adalah

data hasil pengukuran tinggi badan mahasiswa matematika, data tersebut berbentuk

angka.

2.8.2 Data Menurut Sumbernya

Menurut sumbernya data terbagi atas dua bagian pula, yaitu:

a. Data Internal

Adalah data yang didapat dari dalam perusahaan atau organisasi dimana riset dilakukan.

Sebagai contoh: catatan akuntansi, catatan produksi, catatan inventaris, dan lainnya.

b. Data Eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar perusahaan atau

organisasi. Data eksternal terbagi atas dua bagian, yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh orang yang

berkepentingan atau yang memakai data tersebut. Data ini diperoleh dari hasil

wawancara atau kuesioner. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti

melakukan sendiri observasi di lapangan maupun di laboratorium. Pelaksanaannya

dapat berupa survei atau percobaan.

(24)

11

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer

yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan. Data sekunder pada umumnya

digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran

pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari

beberapa sumber seperti Badan Pusat Statistika, Media Massa, Lembaga

Pemerintahan dan sebagainya.

2.8.3 Data Menurut Jenisnya

Menurut jenisnya data terdiri dari dua bagian, yaitu:

a. Data kontiniu

Data kontiniu adalah data dalam bentuk angka/ bilangan yang diperoleh berdasarkan hasil

pengukuran. Data ini dapat berbentuk bilangan bulat atau pecahan tergantuk jenis skala

yang digunakan. Contohnya: Berat badan Tomy 70 kg, Tinggi badan Tomy 180.

b. Data diskrit

Data diskrit adalah data dalam bentuk angka (bilangan) yang diperoleh dari hasil

perhitungan. Contohnya: Jumlah siswa perempuan di SMA Bunga sebanyak 300 orang.

2.9 Skala Pengukuran

Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain kepada sejumlah ciri

dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Skala

pengukuran dibagi atas 4 bagian, yaitu:

a. Skala Nominal

Skala nominal adalah skala pengukuran yang paling sederhana yang dilambangkan

(25)

mengklasifikasikan objek-objek atau kejadian-kejadian kedalam kelompok yang terpisah

untuk menunjukkan kesamaan atau perbedaan ciri-ciri tertentu dari objek yang diamati.

Pada skala nominal hasil pengukurannya dapat dibedakan tetapi tidak dapat diurutkan

mana yang lebih tinggi, rendah, dan mana yang dikesampingkan. Skala nominal

merupakan skala yang paling rendah atau jenis pengukurannya terbatas, misalnya jenis

kelamin yang hanya ada 2 kategori.

b. Skala Ordinal (Rangking)

Adalah skala pengukuran yang selain mempunyai ciri untuk membedakan juga

mempunyai ciri untuk mengurutkan pada rentangan tertentu. Dengan menggunakan skala

ordinal objek-objek juga dapat digolongkan dalam kategori tertentu. Angka atau huruf

yang diberikan mengandung tingkatan, sehingga dari kelompok yang terbentuk dapat

dibuat peringkat yang menyatakan hubungan lebih dari atau kurang dari menurut aturan

penataan tertentu. Contoh: Seorang anggota ABRI dapat dikelompokkan menurut

pangkatnya, yakni Mayor, Kapten, Letnan dll.

c. Skala Interval

Skala interval adalah skala pengukuran yang mengelompokkan objek-objek ke dalam

kelas-kelas yang mempunyai urutan dan perbedaan dalam jarak yang sama. Misalnya:

Suhu tertinggi pada bulan lalu berturut-turut 30, 32 derajat celcius.

d. Skala Rasio (Nisbah)

Skala ini skala pengukuran yang memiliki 4 ciri, yakni membedakan, mengurutkan, jarak

yang sama, dan memiliki titik nol tulen (titik nol yang berarti) sehingga dapat

menghitung rasio atau perbandingan antar nilai. Semua ciri skala interval menjadi ciri

skala rasio, perbedaan antara nilai-nilai diketahui dan bernilai tetap, kategori-kategori

nilai juga bersifat lepas. Hanya saja skala rasio mempunyai titik nol yang berarti dalam

rasio (perbandingan) antara dua nilai juga berarti, misalnya Tina makan 2 apel dari meja

(26)

13

2.10 Skala Untuk Instrumen (Model Skala Sikap)

Model Skala Sikap yang sering digunakan dalam penelitian ada 5 macam, yaitu:

a. Skala Likert

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi

dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan

kembali menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Artinya indikator ini dapat

dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan yang dapat

dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan yang

dinyatakan dengan pernyataan berikut:

Sangat Suka (SS) = 5

Suka (S) = 4

Cukup Suka (CS) = 3

Tidak Suka (TS) = 2

Sangat Tidak Suka (STS) = 1

b. Skala Gutman

Skala gutman mengukur suatu dimensi saja dari suatu variabel multidimensi. Skala

Gutman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat jelas (tegas) dan

konsisten.

c. Skala Diferensial Semantik

Skala diferensial semantik atau skala perbedaan semantik berisikan serangkaian bipolar

(dua kutub). Responden diminta untuk menilai suatu objek atau konsep pada suatu skala

yang mempunyai 2 ajektif yang bertentangan.

d. Rating Scale

Yaitu data mentah yang didapat berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian

(27)

e. Skala Thurstone

Skala ini meminta responden untuk memilih jawaban pertanyaan yang ia setujui dari

beberapa pertanyaan yang menyajikan pandangan-pandangan berbeda. Pada umumnya

setiap item mempunyai asosiasi antara 1 sampai 10 tetapi nilainya tidak diketahui oleh

responden.

2.11 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan cara-cara tertentu. Adapun

metode pengumpulan data yang digunakan secara umum dalam sebuah penelitian adalah:

a. Metode Dokumentasi

Adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya. Metode dokumentasi dalam

penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang variabel-variabel yang paling

mempengaruhi prestasi kerja para karyawan.

b. Metode Angket (Kuesioner)

Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untukmemperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang peribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Metode ini

digunakan untuk mencari dan mengetahui faktor-faktor yang dapat mendongkrak prestasi

kerja karyawan. Lalu penilaiannya digunakan dengan Skala Likert.

c. Wawancara

Merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan

pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Teknik wawancara dilakukan jika

peneliti memerlukan komunikasi atau hubungan langsung kepada responden. Dalam

penelitian ini dilakukan wawancara secara lisan dengan responden guna membantu

(28)

15

2.12 Defenisi Analisis Konjoin

2.12.1 Pengertian Analisis Konjoin

Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran, khususnya pada

berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap berbagai

desain produk. Kata “Conjoint” Menurut para praktisi riset diambil dari kata “Con –

Sidered Jointly” Dalam kenyataannya kata sifat “Conjoint” diturunkan dari kaya benda “to conjoint” yang berarti “Joined Together” atau bekerja sama.

Analisis konjoin adalah suatu teknik analisis yang dapat digunakan untuk

menentukan tingkat kepentingan relatif berdasarkan persepsi pelanggan yang dibawa oleh

suatu produk tertentu dan nilai kegunaan yang muncul dari atribut - atribut produk terkait.

Manfaat yang dapat diambil dari penggunaan analisis konjoin ini adalah produsen dapat

mencari solusi kompromi yang optimal dalam merancang atau mengembangkan suatu

desain.

Dalam menentukan pilihannya untuk membeli suatu produk, konsumen sering

mempertimbangkan berbagai faktor. Bagi konsumen faktor tersebut bersifat trade-off

yang membuat konsumen serba salah, misalnya antara harga dan kualitas, mana yang

harus dipilih, memilih harga yang tinggi dan kualitas yang relatif rendah atau harga tinggi

dengan kualitas yang tinggi pula.

2.12.2 Tujuan dan Manfaat Penggunaan Analisis Konjoin

Pada dasarnya tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi

seseorang terhadap suatu objek untuk mengetahui kombinasi seperti apa yang memiliki

nilai manfaat terbesar yang dirasakan oleh responden sehingga akan

mempengaruhimereka dalam menentukan keputusan. Hasil utama analisis konjoin adalah

suatu bentuk (desain) produk/ barang/ jasa atau objek tertentu yang diinginkan oleh

sebagian besar responden. (Singgih, 2010).

(29)

1. Atribut, yaitu berupa variabel – variabel yang akan diteliti.

2. Taraf/ level, yaitu bagian dari atribut yang memperlihatkan nilai yang

diasumsikan oleh atribut.

3. Stimuli, yaitu sekelompok atribut yang dievaluasi oleh responden yang berasal

dari kombinasi atau desain taraf – taraf atribut.

4. Nilai kepentingan relatif (Relative Importance Value), yaitu nilai yang

memperlihatkan atribut yang paling penting dalam mempengaruhi pilihan

responden.

5. Nilai kegunaan (utilitas), yaitu teori ekonomi yang mempelajari kepuasan atau

kenikmatan yang diperoleh dari seorang konsumen. Semakin tinggi tingkat

kepuasan maka semakin tinggi pula nilai guna (utilitas) dan sebaliknya. Nilai

guna dibedakan dalam dua pengertian:

a. Nilai guna marginal, yaitu pertambahan/ pengurangan kepuasan akibat adanya

pertambahan/ pengurangan penggunaan satu unit barang tertentu.

b. Total nilai guna, yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari

mengonsumsi sejumlah barang-barang tertentu.

2.12.4 Tahapan – tahapan Analisis Konjoin

Adapun tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan

analisis konjoin secara umum sebagai berikut:

1. Perumusan Masalah Dan Mengidentifikasi Atribut

Langkah awal dalam melakukan analisis konjoin yaitu perumusan masalah. Setelah

adanya perumusan masalah maka dicarilah kumpulan atribut dimana setiap atribut terdiri

atas beberapa taraf/ level. Informasi mengenai atribut yang mewakili preferensi

konsumen dapat diperoleh melalui diskusi dengan pakar, eksplorasi data sekunder atau

studi kepustakaan. Kemudian atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan datanya.

Skala atribut dibagi menjadi skala kualitatif/ non-metrik atau kategori (nominal dan

(30)

17

2. Merancang Kombinasi Atribut (Stimuli)

Setelah mengidentifikasi atribut beserta taraf-tarafnya, kemudian dilakukan perancangan

stimuli yaitu kombinasi taraf antar atribut. Pendekatan yang umum digunakan untuk

merancang stimuli yaitu kombinasi lengkap (full profile) atau evaluasi banyak faktor dan

kombinasi berpasangan (pairwise comparison) atau evaluasi dua faktor.

a. Full Profile

Didalam metode full profile mengevaluasi banyak faktor dapat dibentuk dari semua

atribut. Jumlah atribut dapat dikurangi dengan menggunakan factorial design. Suatu kelas

spesial factorial design, yang disebut orthogonal array memungkinkan mengestimasi

semua main effect. Desain ini mengasumsikan bahwa setiap interaksi yang tidak penting

dapat diabaikan. Untik membentuk stimuli dirancang dengan menggunakan SPSS

sehingga diperoleh stimuli dengan menggunaka orthogonal array. Stimuli yang terbentuk

disusun dalam kartu – kartu stimuli.

Setiap stimuli berisi kombinasi atribut dengan level, dengan setiap stimuli

menggambarkan profil tiap objek. Responden mengevaluasi masing-masing stimuli

dengan cara rangking (mengurutkan) atau rating (memberi nilai peringkat) dimulai dari

stimuli yang paling diminati sampai dengan stimuli yang paling tidak diminati.

Keuntungan menggunakan metode ini adalah:

1) Diperoleh deskripsi yang lebih realistis dengan penjelasan dari setiap

stimuli yang berisikan sebuah level dari masing-masing atribut.

2) Menggambarkan trade-off yang lebih jelas antara seluruh atribut yang ada.

3) Memungkinkan pemakaian tipe-tipe penilaian preferensi lainnya.

Sedangkan kendala yang terdapat pada metode ini ialah urutan-urutan atribut yang

tertulis dalam kartu stimuli bisa berdampak pada evaluasi. Berdasarkan pernyataan

tersebut maka pada metode Full profile disarankan apabila jumlah atribut yang diteliti

kurang dari enam atau sama dengan enam serta dengan bertambahnya jumlah atribut

(31)

b. Pairwise Combination

Responden diminta untuk mengevaluasi pasangan-pasangan atribut secara bersamaan. Di

dalam metode pairwise combination, dimungkinkan untuk mereduksi/ mengurangi

jumlah perbandingan dengan menggunakan cylical design. Jumlah stimuli dapat

dikurangi dengan menggunakan fractional design. Suatu kelas spesial fractional design,

yang disebut orthogonal array memungkinkan mengestimasi semua main effects.

3. Menentukan Metode Pengumpulan Data

Dalam analisis konjoin terdapat dua jenis data yaitu berupa data metrik (interval atau

rasio) dan data non – metrik (data berskala nominal atau ordinal atau disebut juga dengan

kategorial).

a. Data Metrik

Untuk data metrik responden diminta untuk memberikan evaluasi berupa pemberian

rangking pada stimulus dengan memberikan peringkat untuk stimulus yang paling disukai sampai dengan stimulus yang paling tidak disukai.

b. Data Non – metrik

Untuk memperoleh data dalam non – metrik, responden diminta untuk memberikan nilai

atau rating terhadap masing-masing stimuli, dengan cara ini, responden dapat

memberikan nilai penilaian terhadap masing-masing stimuli secara terpisah. Pemberian

rating oleh responden dapat dilakukan dengan menggunakan:

1. Skala likert mulai dari angka 1 sampai dengan 5, dengan angka 1 menunjukkan

paling tidak disukai dan dengan 5 menunjukkan sangat suka.

2. Menggunakan nilai rating terbalik, artinya untuk stimuli yang paling tidak disukai

(32)

19

4. Menentukan Metode Analisis Yang Digunakan

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan model dari analisis

konjoin adalah metode regresi dengan variabel dummy. Variabel yang dianalisis dengan

model regresi dapat berupa variabel kuantitatif dan dapat pula berupa variabel kualitatif.

Untuk variabel kualitatif yang mempunyai k kategorik (level) bisa dibangun k-1 peubah

bonekadan biasanya mengambil nilai 1 atau 0 kedua nilai yang diberikan tidak

menunjukkan bilangan (numerik) tetap hanya sebagai identitas kelas atau kategorinya.

Adapun kategorinya sebagai berikut:

1. Untuk dua kategori maka diberi kode 1 untuk salah satu level, dan 0 untuk level

lainnya.

2. Untuk tiga kategori dapat dilihat pada tabel 2.1

3. Untuk level lebih dari tiga, pengkodean dilakukan dengan cara yang sama

sehingga setiap faktor memiliki k-1 variabel dummy.

Tabel 2.1 Pengkodean Variabel Dummy

Metode regresi variabel dummy sangat umum dilakukan untuk data berjenis non – metrik

maupun metrik, dengan data yang telah diperoleh melalui pengurutan maupun penilaian

terhadap kombinasi atribut atau stimuli yang telah dirancang sebelumnya. Beberapa

variasi pada penggunaan metode regresi variabel dummy yaitu:

a) Bila data yang digunakan berasal dari penilaian stimuli yang telah dirancang

sebelumnya dan penilaian dilakukan dengan menggunakan skala metrik, maka

regresi dengan variabel dummy dapat dihitung langsung dengan menggunakan

pendekatan Ordinary Least Square (OLS).

b) Bila penilaian stimuli menggunakan urutan (rangking) stimuli, maka data harus

diubah lebih dahulu menjadi skala interval dengan menggunakan Monotonic

Regression atau menggunakan Multidimensional Scaling (MDS) yang

Kategori Kode Kode

Kategori 1 1 0

Kategori 2 0 1

(33)

dikombinasikan dengan Multy Analysis Of Variance (MANOVA). Kemudian

analisis dilanjutkan dengan regresi menggunakan Variabel Dummy.

c) Bila data diperoleh melalui penilaian secara terpisah dari masing-masing atribut,

dimana variabel tak bebas umumnya berupa intensitas pilihan, maka analisis yang

digunakan adalah LOGIT model.

Adapun persamaan regresi dengan variabel dummy adalah:

��� = �0+ �1��1� + �2��2� + … + ������ (2.1)

keterangan:

Yij = Peringkat seluruh responden

β0 = Intercept

Xij = Peubah boneka atau variable dummy dari atribut ke-i level ke-j

βij = Nilai kegunaan atribut ke-i level ke-j

Adapun model dasar analisis konjoin adalah:

�(�) = � � �����

��

�=1

�=1

(2.2)

keterangan :

U (X) = Nilai kegunaan (utility) total

βij = sumbangan the part-worth atau utility yang terkait dengan level j

Ij = Parth Worth atau nilai kegunaan dari atribut ke-i level ke- j ki = banyaknya level atribut i

m = jumlah atribut

xij = Variable dummy atribut ke-i level ke-j (bernilai 1 bila level yang

berkaitan muncul dan 0 bila tidak)

Dengan model regresi tersebut maka dapat ditentukan nilai kegunaan dari level-level tiap

(34)

21

pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai kegunaan level, maka nilai kepentingan

relatif (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

= ��

� � �=1

(2.3)

keterangan :

Wi = Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut

Ii = Range nilai kepentingan untuk tiap atribut

m = Banyaknya atribut

Untuk mencari range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus

sebagai berikut:

Ii= {maks(αij) – min(αij)} (2.4)

Keterangan:

Ii = Nilai kepentingan relatif untuk tiap atribut

Maks = Nilai maksimal

Min = Nilai minimal

(αij) = Utility (nilai kegunaan) tiap level

5. Interpretasi Hasil

Kuhfeld (2000) ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil yaitu:

a. Level yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah level yang lebih disukai.

b. Total nilai kegunaan masing-masing kombinasi sama dengan jumlah nilai

kegunaan tiap level dari atribut-atribut tersebut.

c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang

paling disukai responden

d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan

(35)

6. Uji Validitas dan Realibilitas

Validitas merupakan alat ukur untuk melihat atau mengetahui apakah kuesioner dapat

digunakan untuk mengukur keadaan responden sebenarnya (Algifari 2000). Suatu

kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu

yang diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat digunakan dengan menggunakan

software SPSS menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment. Dalam uji ini, setiap item akan diuji relasinya dengan skor total variabelnya.

Reabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat

dipercaya atau diandalkan dan sejauh mana hasil pengukuran konsisten bila dilakukan

dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Untuk

mengukur reliabilitas alat ukur digunakan teknik Cronbach Alpha. Suatu kuesioner

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban responden terhadap pertanyaan konsisten atau

stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai ฀ >

0.60.

Untuk menguji validitas keadaan responden digunakan rumus korelasi product moment

pearsons, yaitu :

r =

�(∑ ��)− (∑ � ∑ �)

�[� ∑ �2(∑ �)2][� ∑ �2(∑ �)2] (2.5)

keterangan :

r = Koefisien Korelasi N = Jumlah Responden X2 = Skor Pertanyaan Y2 = Skor Total

(36)

23

Kategori koefisien korelasi berdasarkan Sugiyono (2000) adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Koefesien Korelasi

0.80 < rxy≤ 1.00 Korelasi Sangat Tinggi

0.60 < rxy≤ 0.80 Korelasi Tinggi

0.40 < rxy≤ 0.60 Korelasi Sedang

0.20 < rxy≤ 0.40 Korelasi Rendah

-1.00 < rxy≤ 0.20 Korelasi Sangat Rendah

Uji reliabilitas dilakukan dengan uji Alpha Cronbach. Reliabilitas item diuji dengan

melihat koefisien Alpha dengan melakukan Reliability Analysis dengan SPSS. Akan

dilihat nilai Alpha Cronbach untuk reliabilitas keseluruhan item dalam satu variabel.

2.13 Metode Penelitian

2.13.1 Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati. Variabel itu

sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang mempunyai variasi antar satu

dengan yang lainnya dalam kelompok itu (Sugiono, 2000). Terdapat dua variabel yang

digunakan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang sering juga disebut dengan variabel terikat adalah variabel

yang nilai atau Valuenya dipengaruhi atau ditentukan oleh variabel nilai lain.

Variabel ini menjadi pusat perhatian utama peneliti karena dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya variabel bebas (independen). Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah faktor yang paling mempengaruhi prestasi pada karyawan PTPN

III Bandar Betsy.

2. Variabel Independen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun negatif.

Kata mempengaruhi dalam konteks ini mempunyai arti bahwa:

(37)

b. Jika nilai variabel independen berubah, maka nilai variabel dependen juga

berubah.

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Gaji, Interaksi Sosial, Gaya

Kepemimpinan, Fasilitas, dan Motivasi Kerja.

2.13.2 Teknik Penarikan Sampel

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik

tertentu, sementara sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara – cara

tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu. Jelas dan lengkap yang dianggap dapat

mewakili populasi.

Disini penulis menggunakan pengambilan sampel dengan cara tidak acak yaitu

sampel purposif. Yang dimaksud dengan sampel purposif adalah sampel yang

menggunakan pertimbangan tertentu dalam memilih individu yang menjadi responden.

Pertimbangannya adalah para karyawan PTPN III Bandar Betsy yang berada di divisi

bengkel dan pabrik, dan yang berusia 20 – 50 tahun. Sampel yang akan dijadikan

responden sebanyak 90 orang.

2.13.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam rangka pengumpulan data

responden. Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner/ angket. Kuesioner yang akan

di sebar dalam penelitian ini, berasal dari desain stimuli yang dihasilkan oleh program

SPSS versi 16.00. dalam penelitian yang menggunakan analisis konjoin, desain stimuli di

gunakan sebagai acuan dalam membuat kuesioner.

2.13.4 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah berasal dari data sekunder

dan data primer. Data sekunder dikumpulkan penulis dari website, buku dan karya

publikasi yang berkaitan dengan data yang dibutuhkan. Data primer diperoleh dari

(38)

25

2.13.5 Metode Analisis Data

Analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis data

kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan tentang gambaran umum responden.

Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui atribut – atribut yang menjadi

preferensi responden dalam memilih faktor yang paling mempengaruhi prestasi kerja.

2.13.6 Skala Pengukuran

Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala Ordinal (Ranking) karena dengan

menggunakan skala ordinal objek-objek juga dapat digolongkan dalam kategori tertentu.

Angka atau huruf yang diberikan mengandung tingkatan, sehingga dari kelompok yang

terbentuk dapat dibuat peringkat yang menyatakan hubungan lebih dari atau kurang dari

menurut aturan penataan tertentu.

2.13.7 Model Skala Sikap

Model skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini ialah Skala Likert karena

indikator ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa

pertanyaan yang dapat dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan

bentuk pertanyaan yang dinyatakan dengan pernyataan berikut:

Sangat Suka (SS) = 5

Suka (S) = 4

Cukup Suka (CS) = 3

Tidak Suka (TS) = 2

(39)

26

BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada para

karyawan PTPN III Bandar Betsy. Responden penelitian sebanyak 90 orang.

Para karyawan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dikelompokkan pada

masing – masing devisi yaitu Devisi Pabrik 60 orang dan pada devisi bengkel

atau teknik 30 orang.

3.2 Penyajian Data

Data analisis konjoin didapat berdasarkan urutan kartu profil dalam kuesioner.

Dalam penelitian ini metode presentasi yang digunakan adalah full-profile

yang menggunakan data metrik yaitu dengan cara merating. Proses menilai

konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menentukan atribut dan level atribut yaitu Gaji (Dihargai sesuai beban kerja,

dibayar tepat waktu), Interaksi Sosial (Perusahaan memberikan batasan antara

masalah pribadi karyawan dengan masalah pekerjaan, Atasan memperhatikan

bawahan, Hubungan dengan rekan kerja terjalin baik), Gaya Kepemimpinan

(Memberi perintah, Tegas, Demokratis), Fasilitas (Tersedia tempat istirahat

atau tempat makan yang memadai, Tersedia alat transportasi umum bagi

karyawan), dan motivasi kerja (Mendapatkan bonus berupa uang bagi

karyawan yang berprestasi, Mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang

berprestasi, Naik jabatan atau jenjang karier bagi yang berprestasi).

2. Mendesain stimuli yaitu setelah atribut dan level atribut diperoleh selanjutnya

adalah menentukan preferensi responden terhadap setiap kombinasi maka dari

itu dibentuklah stimuli. Stimuli adalah kombinasi antara atribut dengan level.

Dari 5 atribut dan 5 level atribut tersebut didapat jumlah kombinasi yang

mungkin untuk disusun sebanyak 108 stimuli (diperoleh dari hasil perkalian

(40)

27

stimuli sebanyak itu, maka akan menyulitkan responden untuk memberikan

penilaian terhadap stimuli tersebut serta membutuhkan waktu yang lama para

responden untuk mengevaluasinya, sehingga untuk memudahkan responden

kombinasi didesain oleh software SPSS 16.0 sehingga menghasilkan 16

stimuli. Adapun langkah membuat dengan SPSS 16.0 adalah sebagai berikut:

a. Dari program SPSS, biarkan data editor dalam keadaan kosong

b. Pilih menu file, new, dan pilih syntax

c. Ketik pada syntax editor

ORTHOPLAN

/FACTOR=

GAJI 'Gaji' ('Dihargai Sesuai Beban Kerja' 'Dibayar Tepat Waktu')

SOSIAL 'Interaksi Sosial' ('Perusahaan Memberikan Batasan Antara

Masalah Pribadi Karyawan Dengan Masalah Pekerjaan' 'Atasan

Memperhatikan Bawahan' 'Hubungan Dengan Rekan Kerja Terjalin

Baik')

GAYA 'Gaya Kepemimpinan' ('Memberi Perintah' 'Tegas' 'Demokratis')

FASI 'Fasilitas' ('Tersedia Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang

Memadai' 'Tersedia Alat Transportasi Umum Bagi Karyawan')

MOTIV 'Motivasi' ('Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan

Yang Berprestasi' 'Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang

Berprestasi' 'Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang Berprestasi')

/HOLDOUT=0

SAVEOUTFILE='DATA SPSS.SAV'.

Pilih menu Run All dapat dibentuk kombinasi pada data view.

Setelah dievaluasi satu persatu dengan menggunakan software SPSS 16.0

dihasilkan 16 stimuli dan dapat langsung digunakan untuk mengetahui

preferensi responden. Stimuli dapat dilihat pada lampiran 1.

Selanjutnya responden diminta untuk memberikan rating terhadap

kombinasi pekerjaan yang ada pada lampiran 1 dengan menggunakan

skala likert dan dengan urutan:

1 = Sangat tidak suka dengan stimuli tersebut

(41)

3 = Cukup suka dengan stimuli tersebut

4 = Suka dengan stimuli tersebut

5 = Sangat suka dengan stimuli tersebut

3. Menghitung Nilai Urutan

Untuk menghitung nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif atribut dapat

menggunakan 2 cara yaitu:

a. Menggunaka Perhitungan Manual

Untuk menduga rating atribut berdasarkan data responden, maka dilakukan

perhitungan dengan menggunakan data salah seorang responden. Datanya

dapat dilihat pada lampiran 3.

Lakukan pengkodean dengan variabel dummy yang mewakili setiap level dari

masing – masing atribut.

Untuk semua atribut dan level dari atribut dikodekan pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Pengkodean Level

Jumlah Atribut

level X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

1 1 1 0 1 0 1 1 0

2 0 0 1 0 1 0 0 1

3 - 0 0 0 0 - 0 0

Bentuk pertanyaan dalam kuesioner dari setiap kombinasi terdapat pada

lampiran 2 dan responden diminta untuk memberikan preferensinya dari

setiap kombinasi. Preferensi diperoleh dengan mengurutkan kombinasi –

kombinasi yang tersedia berdasarkan tingkat kepentingan relatif. Data pada

tabel 3.1 akan dikodekan menjadi variabel dummy, sebagaimana dilakukan

pada regresi dengan variabel kuantitatif. Hasilnya adalah data pada tabel 3.2

(42)

29

Tabel 3.2 Pengkodean Data Untuk Regresi

No Gaji Interaksi Sosial

Gaya

Kepemimpinan Fasilitas Motivasi

X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8

1 1 0 0 0 0 1 0 1

2 0 0 0 0 1 0 1 0

3 0 0 1 1 0 1 1 0

4 0 1 0 1 0 1 1 0

5 0 1 0 0 1 1 0 1

6 0 1 0 1 0 0 0 1

7 1 1 0 0 0 0 1 0

8 1 1 0 0 1 1 0 0

9 0 0 0 1 0 0 0 0

10 1 0 0 1 0 1 1 0

11 0 1 0 0 0 0 1 0

12 1 0 1 0 1 0 1 0

13 0 0 1 0 0 1 0 0

14 1 1 0 1 0 1 1 0

15 1 1 0 1 0 0 0 0

16 1 0 1 1 0 0 0 1

Pada tabel 3.2 adalah data yang telah ditransformasikan, selanjutnya data yang

diperoleh dari hasil kuesioner dianalisis dengan persamaan regresi linier

berganda dengan variabel bebas berupa dummy 8 buah.

�(�) = �0+�1�1+�2�2+�3�3+�4�4+�5�5+�6�6+�7�7+�8�8

Keterangan:

U(X) = Kegunaan atau utilitas

Β0 = Intercept

(43)

X2 X3 = Variabel dummy mewakili atribut Interaksi Sosial

X4 X5 = Variabel dummy mewakili atribut Gaya Kepemimpinan

X6 = Variabel dummy mewakili atribut Fasilitas

X7 X8 = Variabel dummy mewakili atribut Motivasi.

Menentukan β0,β1, β2, ... , Dapat menggunakan software SPSS sebagai berikut:

a. Atribut yang sudah diubah menjadi variabel dummy, selanjutnya diinput

ke SPSS Statistics Data Editor.

b. Input juga nilai rating di kolom sebelahnya

c. Pilih Analyze, Regression Linear

d. Isi nilai rating sebagai variabel dependent, dan ke – 8 level atribut sebagai

variabel independent e. Klik ok

Maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini yaitu koefisien nilai b

dari SPSS

Tabel 3.3 koefisien Nilai b dari SPSS

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 4.500 .200 22.450 .000

b1 -0.125 .116 -.071 -1.080 .316

b2 -1.250 .142 -.709 -8.819 .000

b3 0.750 .164 .368 4.583 .003

b4 0.125 .142 .071 .882 .407

b5 0.000 .164 .000 .000 1.000

b6 -0.125 .116 -.071 -1.080 .316

b7 -0.250 .142 -.142 -1.764 .121

(44)

31

Persamaan regresi liniear berganda digunakan untuk memperkirakan nilai

utilitas. Harus diperoleh nilai utilitas dari setiap atribut, setiap atribut memiliki

level. Dengan diketahuinya kode variabel dummy, setiap level dilambangkan

terlebih dahulu. Untuk atribut ruang perkuliahan, utilitas masing – masing

level dilambangkan oleh 11 (dihargai sesuai beban kerja), 12 (dibayar tepat

waktu), 21 ('perusahaan memberikan batasan antara masalah pribadi

karyawan dengan masalah pekerjaan), 22 (atasan memperhatikan bawahan), 23 (hubungan dengan rekan kerja terjalin baik), 31 (memberi perintah), 32 (tegas), 33 (demokratis), 41 (tersedia tempat istirahat atau tempat makan

yang memadai), 42 (tersedia alat transportasi umum bagi karyawan), 51

(mendapatkan bonus berupa uang bagi karyawan yang berprestasi), 52

(mendapatkan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi), 53 (naik jabatan

atau jenjang karier bagi yang berprestasi). Hubungan setiap koefisien variabel

dummy, mewakili perbedaan dalam parth-worth untuk level yang bersangkutan dikurangi parth-worth dari level dasar.

Setelah didapat koefisien nilai b, maka dicari nilai kegunaannya

(utility) sebagai berikut:

a) Untuk atribut gaji diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan

berikut:

11 - 12 = b1 (1)

11 + 12 = 0 (2)

Dengan menggunakan nilai – nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh

persamaan sebagai berikut:

11 - 12 = -0,125 (3)

11 + 12 = 0 (4)

Dari persamaan (3) dan (4) diperoleh persamaan: 11 - 12 = -0,125

(45)

-212 = -0,125

12 = 0,062 (5)

Dari persamaan (2) diperoleh persamaan: 11 + 12 = 0

11 + (-0,062) = 0

11 = -0.062 (6)

Sehingga diperoleh hasil setelah dipecahkan: 11 = -0,062

11 = 0,062

b) Persamaan untuk atribut interaksi sosial sebagai berikut:

21 - 23 = b2 (7)

22 - 23 = b3 (8)

21 + 22 + 23 = 0 (9)

21 - 23 = -1,250 (10)

22 - 23 = 0,750 (11)

Dari persamaan (10) dan (11) diperoleh persamaan: 21 - 23 = -1,250

22 + 23 = 0,750

21 - 22 = -2 (12)

21 = -2 + 22 (13)

Dari persamaan (9) diperoleh persamaan:

(46)

33

-2 + 22 +22 +23 = 0

-2 + 222+23 = 0

222 + 23 = 2 (14)

Dari persamaan (11) dan (14) diperoleh persaman: 22 - 23 = 0,750

222 + 23 = 2

322 = 2,750

22 = 0,917 (15)

Dari persamaan (11) diperoleh persamaan: 22 - 23 = 0,750

0,917 - 23 = 0,750

23 = 0,167 (16)

Dari persamaan (10) diperoleh persamaan: 21 - 23 = -1,250

21 – 0,167 = -1,250

21 = -1,083 (17)

Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut: 21 = -1,083

22 = 0,917

23 = 0,167

c) Persamaan untuk atribut gaya kepemimpinan dinyatakan pada persamaan

berikut:

31 - 33 = b4 (18)

(47)

31 + 32 + 33 = 0 (20)

Dengan menggunakan nilai – nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh

persamaan betrikut:

31 - 33 = 0,125 (21)

32 - 33 = 0,000 (22)

Dari persamaan (21) dan (22) diperoleh: 31 - 33 = 0,125

32 - 33 = 0,000

31 - 32 = 0,125 (23)

31 = 0,125 + 32 (24)

Dari persamaan (20) diperoleh persamaan: 31 + 32 + 33 = 0

0,125 + 32 +32 +33 = 0

0,125 + 232+33 = 0

232 + 33 = -0,125 (25)

Dari persamaan (22) dan (25) diperoleh persamaan:

32 - 33 = 0,000

232 + 33 = -0,125

332 = -0,125

32 = -0,0416 (26)

Dari persamaan (22) diperoleh persamaan: 32 - 33 = 0,000

-0,0416 - 33 = 0,000

33 = -0,0416 (27)

(48)

35

31 - 33 = 0,125

31 – (-0,0416) = 0,125

31 = 0,0843 (28)

Sehingga diperoleh:

31 = 0,0834

32 = -0,0416

33 = -0,0416

d) Untuk atribut jenis fasilitas diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh

persamaan berikut:

41 - 43 = b6 (29)

41 + 42 = 0 (30)

Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh

persamaan sebagai berikut:

41 - 42 = -0,125 (31)

41 + 42 = 0 (32)

Dari persamaan (31) dan (32) diperoleh persamaan: 41 - 42 = -0,125

41 + 42 = 0

-242 = -0,125

42 = 0,0625 (33)

(49)

41 + (-0,0625) = 0

41 = -0,0625 (34)

Sehingga diperoleh hasil setelah dipecahkan: 41 = -0,0625

42 = 0,0625

e) Untuk atribut jenis motivasi maka akan diperoleh persamaan sebagai berikut:

51 - 53 = b7 (35)

52 - 53 = b8 (36)

51 + 52 + 53 = 0 (37)

Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh

persamaan sebagai berikut:

51 - 53 = -0,250 (38)

52 - 53 = -0,250 (39)

Dari persamaan (38) dan (39) diperoleh persamaan: 51 - 53 = -0,250

52 + 53 = -0,250

51 - 52 = 0 (40)

51 = 0 + 52 (41)

Dari persamaan (37) diperoleh persamaan:

51 + 52 + 53 = 0

0 + 52 + 52 + 53 = 0

(50)

37

252 + 53 = 0 (42)

Dari persamaan (39) dan (42) diperoleh persaman: 52 - 53 = -0,250

252 + 53 = 0

352 = -0,250

52 = -0,083 (43)

Dari persamaan (39) diperoleh persamaan: 52 - 53 = -0,250

-0,083 - 53 = -0,250

53 = 0,167 (44)

Dari persamaan (38) diperoleh persamaan: 51 - 53 = -0,250

51 – 0,167 = -0,250

51 = -0,083 (45)

Maka setelah dipecahkan diperoleh hasil sebagai berikut: 51 = -0,083

52 = -0,083

53 = 0,167

Untuk setiap level disajikan pada tabel 3.5 melalui level-levelnya dapat

dihitung tingkat kepentingan atribut, diketahui bahwa tingkat kepentingan

atribut adalah selisih utilitas tertinggi dan terendah. Seperti yang dinyatakan

pada persamaan berikut:

Ii= {max (�ij) – min (�ij)}

(3.1)

Tingkat kepentingan atribut adalah:

Gaji (Ii) = 0,062 – (-0,062) = 0,124

Interaksi Sosial (I2) = 0,917 – (-1,083) = 2

(51)

Fasilitas (I4) = 0,0625 – (-0,0625) = 0,125

Motivasi (I5) = 0,167 – (-0,083) = 0,25

Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut

berdasarkan tingkat kepentingan, tetapi jika diubah menjadi tingkat

kepentingan relatif (bobot) dapat dihitung dengan rumus:

W

i

=

�� ∑�=1��

(3.2)

Dengan rumus 3.2 diatas maka tingkat kepentingan relatif (bobot) setiap

atribut adalah:

Gaji:

Dari Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden maka didapat seperti tabel

(52)

39

Tabel 3.4 Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden

Atribut

Level Tingkat

Kepentingan

Deskripsi Utilitas Skor Bobot

Lambang Skor

Gaji

Dihargai Sesuai Beban

Kerja 11 -0,062 Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan

Masalah Pekerjaan

21 -1,083

2 0,762

Atasan Memperhatikan

Bawahan 22 0,917

Hubungan Dengan Rekan

Kerja Terjalin Baik 23 0,167 Istirahat Atau Tempat Makan Yang Memadai

41 -0,063

0,125 0,048

Tersedianya Alattransportasi

Umum Bagi Karyawan 42 0,063

Motivasi

Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang

Berprestasi

51 -0,083

0,25 0,095 Mendapatkan Penghargaan

Bagi Karyawan Yang Berprestasi

52 -0,083

Naik Jabatan Atau Jenjang Karier Bagi Yang

Berprestasi

(53)

b. Menggunakan software SPSS 16.0 dengan program syntax

Pada tabel dibawah ini adalah penilaian 1 orang responden dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 3.5 Nilai Utilitas 1 Orang Responden

Atribut Level Utilitas

Estimate Std. Error Gaji Dihargai Sesuai Beban Kerja -0,063 0,058

Dibayar Tepat Waktu 0,063 0,058

Interaksi Sosial

Perusahaan Memberikan Batasan Antara Masalah Pribadi Karyawan Dengan

Masalah Pekerjaan

-1,083 0,077

Atasan Memperhatikan

Bawahan 0,917 0,090

Hubungan Dengan Rekan

Kerja Terjalin Baik 0,167 0,090

Gaya Kepemimpinan

Memberi Perintah 0,083 0,077

Tegas -0,042 0,090

Demokratis -0,042 0,090

Fasilitas

Tersedianya Tempat Istirahat Atau Tempat Makan Yang

Memadai

-0,063 0,058

Tersedianya Alat Transportasi

Umum Bagi Karyawan 0,063 0,058

Motivasi

Mendapatkan Bonus Berupa Uang Bagi Karyawan Yang

Berprestasi

-0,083 0,077

Mendapatkan Penghargaan Bagi Karyawan Yang

Berprestasi

-0,083 0,090

Naik Jabatan Atau Jenjang

Karier Bagi Yang Berprestasi 0,167 0,090

(54)

41

Tabel 3.6 Nilai Kepentingan Relatif 1 Orang Responden

Atribut NPR

Gaji 4,762%

Interaksi Sosial 76,190%

Gaya Kepemimpinan 4.762%

Fasilitas 4.762%

Gambar

Tabel 2.1 Pengkodean Variabel Dummy
Tabel 3.1 Pengkodean Level
Tabel 3.3 koefisien Nilai b dari SPSS
Tabel 3.4 Hasil Metode Full Profile Untuk 1 Responden
+5

Referensi

Dokumen terkait

RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN.. TAHUN

Hasil analisis menunjukkan bahwa galur terung yang memiliki potensi hasil yang paling tinggi adalah galur ‘Bandung’, kandungan vitamin C buah tertinggi pada galur

RPS Mata Kuliah Manajemen Proyek Pengembangan Perangkat Lunak – Program Studi Teknik Informatika Halaman 7 dari 20 4 Mahasiswa dapat:  Memahami proses integrasi dalam proyek

Saham Dalam Penitipan Kolektif PT

Suatu bagian penting dari dokumen yang membutuhkan persetujuan profesional formal mutu yang ditetapkan dalam kontrak pengembangan dan prosedur yang diterapkan oleh

bahwa dalam rangka pemerataan dan perluasan akses, peningkatan mutu, relevansi dan daya saing serta penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik pada

• Penentuan daftar subyek yang relevan untuk proposal proyek tertentu menjadi tugas tim review kontrak,

Modernisasi yang dilakujkan akan memungkinkan Indosat untuk melayani lebih banyak pelanggan di jaringan-nya, meningkatkan secara signifikan kualitas dan kecepatan layanan