BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
B. Penyajian Data (Hasil Penelitian)
Responden dalam penelitian ini yaitu pemilik industri batu bata dan pekerja di industri batu bata.
a. Pemilik usaha Industri batu bata
1) Distribusi responden berdasarkan umur Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Kelompok Umur (tahun) Jumlah (orang)
20-29 0 30-39 1 40-49 3 50-59 2 60-65 2 Total 8
Tabel 4.5 di atas menjelaskan bahwa di desa Bontonyeleng pengusaha batu bata berada pada usia produktif. Pengusaha batu bata di desa Bontonyeleng yaitu tiga orang berada pada usia 40-49 tahun. Sedangkan di usia 50-59 tahun dan 60-65 tahun masing-masing sebanyak dua orang. Sebanyak satu orang berada pada usia 30-39 tahun.
2) Distribusi responden berdasarkan lamanya mengelola industri Tabel 4.6
Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Mengelola Industri
Lamanya Mengelola Industri Jumlah (orang)
1-5 tahun 4
6-10 tahun 2
11-15 tahun 2
16-20 tahun 0
Total 8
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa empat orang telah mengelola industri selama 1-5 tahun. Sebanyak dua orang telah mengelola selama 6-10 tahun dan dua orang selama 11-15 tahun.
3) Distribusi responden berdasarkan jumlah pekerja Tabel 4.7
Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Pekerja Jumlah industri Jumlah Pekerja (orang)
4 5
3 6
1 7
46
Tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa jumlah pekerja yang bekerja pada setiap industri itu berbeda-beda. Empat industri dengan jumlah pekerja sebanyak lima orang, tiga industri dengan jumlah pekerja sebanyak enam orang, dan satu industri dengan jumlah pekerja sebanyak tujuh orang.
b. Tenaga kerja industri batu bata
1) Distribusi responden berdasarkan umur Tabel 4.8
Distribusi Responden Berdasarkan Umur Umur (tahun) Jumlah (orang)
19-29 4 30-39 10 40-49 3 50-59 2 60-65 1 Total 20
Sumber : Data diolah
Tabel 4.8 diatas menjelaskan bahwa pekerja di industri batu bata berada pada usia produktif. Pekerja di industri batu bata desa Bontonyeleng paling banyak berusia 30-39 tahun yaitu 10 orang. Mayoritas pekerja sudah berkeluarga dan pekerjaan sebagai pengrajin batu bata marupakan salah satu pekerjaan sampingan mereka. Pekerja paling muda berusia 19 tahun dan yang paling tua berusia 65 tahun. Pekerja berusia 19-29 tahun sebanyak empat orang. Pekerja berusia 40-49 tahun sebanyak 3 orang. Pekerja berusia 50-59 tahun sebanyak 2 orang dan yang berusia 60-65 tahun sebanyak satu orang.
2) Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.9
Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Jumlah (orang)
Laki-laki 4
Perempuan 16
Total 20
Sumber : Data diolah
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari total reponden/pekerja 20 orang di atas, mayoritas pekerja adalah perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga (IRT). Sebanyak 16 orang pekerja perempuan dan empat orang pekerja laki-laki.
3) Distribusi responden berdasarkan lama bekerja di industri Tabel 4.10
Distribusi Responden Berdasarkan Lamanya Bekerja di Industri
Lama Bekerja di
Industri Jumlah (orang)
1-5 tahun 18
6-10 tahun 0
11-15 tahun 1
16-20 tahun 1
Total 20
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dari total 20 orang pekerja yang telah bekerja selama 1-5 tahun sebanyak 18 orang. Sebanyak satu orang yang telah bekerja selama 11-15 tahun dan satu orang yang telah bekerja selama 16-20 tahun.
48
4) Distribusi responden berdasarkan pendapatan dari industri batu bata
Tabel 4.11
Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan dari Industri Batu Bata
Pendapatan (Rp) Jumlah (orang)
<500.000 1
500.000-900.000 14
1.000.000-1.500.000 5
>1.500.000 0
Total 20
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel 4.11 di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pekerja di industri batu bata desa Bontonyeleng memperoleh pendapatan selama satu bulan berkisaran antara Rp 500.000 - Rp 900.000 sebanyak 14 orang. Pedapatan pekerja di industri batu bata selama satu bulan paling sedikit/rendah yaitu kurang dari Rp 500.000 sebanyak satu orang. Pendapatan terbanyak/tertinggi pekerja selama sebulan kisaran anatara Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 5 orang. Pendapatan mereka tergantung dari banyaknya batu bata yang dihasilkan.
2. Hasil penelitian
Penyerapan tenaga kerja merupakan jumlah tenaga kerja yang bekerja dalam suatu industri atau instansi. Dalam penelitian ini penyerapan tenaga kerja merupakan banyaknya tenaga kerja yang mampu diserap atau yang bekerja dalam industri kecil batu bata di desa Bontonyeleng Kecamatan
Gantarang Kabupaten Bulukumba. Sedangkan pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diterima oleh keluarga bersangkutan baik yang berasal dari pendapatan kepala keluarga maupun pendapatan angota-anggota keluarga lainnya.
Dari hasil observasi dan wawancara terhadap industri batu bata, jumlah industri dan tenaga kerja yang bekerja dalam pembuatan batu bata maka dapat diketahui sebagai barikut :
a. Penyerapan tenaga kerja
Tabel 4.12
Penyerapan Tenaga Kerja di Industri Kecil Batu Desa Bontonyeleng
No. Nama Pemilik Jumlah Tenaga Kerja
1 H. Sampeang 7 orang 2 Pudding 5 orang 3 Semmang 6 orang 4 Selling 6 orang 5 Dahe 5 orang 6 Nurdin 6 orang
7 Ambo Ako 5 orang
8 Salahudding 5 orang
Total 45 orang
Sumber : Data diolah
Dari hasil observasi dan wawancara terhadap delapan industri batu bata, maka dapat diperoleh 45 orang pekerja yang mampu diserap oleh industri kecil batu bata. satu industri dengan pekerja tujuh orang, empat industri dengan pekerja lima orang, dan tiga industri dengan pekerja enam orang.
50
Pekerja di industri batu bata Desa Bontonyeleng memiliki pendapatan yang relatif berbeda-beda, tergantung dari banyaknya batu bata yang dihasilkan. Di bawah ini merupakan hasil observasi dan wawancara mengenai pendapatan pekerja di industri kecil batu bata Desa Bontonyeleng.
Tabel 4.13
Pendapatan pekerja di industri kecil batu Desa Bontonyeleng
No. Nama Pekerja
Pendapatan dari Industri Batu Bata
(perbulan) Pendapatan Rumah Tangga (perbulan) 1 Anto Rp 600.000 Rp 1.000.000 2 Rida Rp 400.000 Rp 1.000.000 3 Haje Rp 600.000 Rp 1.500.000 4 Mina Rp 600.000 Rp 800.000 5 Eda Rp 500.000 Rp 1.200.000 6 Samsia Rp 500.000 Rp 1.000.000 7 Henra Rp 700.000 Rp 2.000.000 8 Emming Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 9 Ani Rp 1.300.000 Rp 1.500.000 10 Sabri Rp 500.000 Rp 5.000.000 11 Ante Rp 800.000 Rp 5.000.000 12 Karmila Rp 1.200.000 Rp 5.000.000 13 Sangkala Rp 1.200.000 Rp 2.000.000 14 Indar diani Rp 800.000 Rp 1.300.000 15 Nuria Rp 900.000 Rp 1.500.000 16 Warda Rp 500.000 Rp 1.000.000 17 Imma Rp 500.000 Rp 2.500.000 18 Salma Rp 800.000 Rp 3.000.000 19 Temma Rp 1.200.000 Rp 2.000.000 20 Rumiati Rp 650.000 Rp 1.000.000 Total Rp 15.250.000 Rp 41.300.000
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pendapatan perbulan dari para pekerja dengan pendapatan terbesar adalah Rp 1.300.000 dan pendapatan terendah Rp 400.000. pekerja dengan pendapatan Rp 1.300.000 terdiri dari satu orang, pekerja dengan pendapatan Rp 1.200.000 terdiri dari tiga orang, pekerja dengan pendapatan Rp 1.000.000 terdiri dari satu orang. pekerja dengan pendapatan Rp 900.000 terdiri dari satu orang, pekerja dengan pendapatan Rp 800.000 terdiri atas tiga orang, pekerja dengan pendapatan Rp 700.000 terdiri dari satu orang, pekerja dengan pendapatan Rp 650.000 terdiri atas satu orang, pekerja dengan pendapatan Rp 600.000 terdiri atas tiga orang, pekerja dengan pendapatan Rp 500.000 terdiri atas lima orang, pekerja dengan pendapatan Rp 400.000 terdiri atas satu orang.