• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II PEMERINTAHAN KABUPATEN LANGKAT SUMATERA

D. Penyajian Laporan Keuangan

3. Penyajian Laporan Keuangan Kabupaten Langkat

Penyajian laporan keuangan Pemerintah Kabupaten Langkat diidentifikasikan secara jelas dan setiap halamannya menyajikan informasi diantaranya:

a). Nama entitas pelaporan, misalnya Pemerintahan Kabupaten Langkat, b). Cakupan laporan keuangan, misalnya Laporan Arus Kas,

c). Tanggal pelaporan atau periode yang dicakup oleh laporan keuangan,

misalnya per 31 Desember 2006 pada Neraca, hal ini juga harus disesuaikan dengan komponen-komponen laporan keuangan,

d) Mata uang pelaporan disudut kanan atas, namun dalam hal ini Laporan

yang disajikan Pemerintah Kabupaten langkat tidak mencantumkannya,

e). Tingkat ketepatan angka-angka dalam laporan keuangan.

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

1. Latar Belakang Penyusunan Neraca

Sebagai perwujudan atas pelaksanaan Peraturan Pemerintahan No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan No. 33 Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan/Tata cara pemerintah pusat dan daerah. Pemerintah Kabupaten Langkat menyajikan Laporan Keuangan Daerah tahun yang berakhir

per 31 Desember 2006 sebagai unsur dari Laporan Pertanggung jawaban Bupati Langkat.

Mengingat sistem yang diterapkan selama ini belum dapat menjembatani penyusunan Laporan Keuangan, maka dilakukan pendekatan yaitu mengumpulkan, menganalisa, mencatat anggaran dan realisasi serta data lainya kedalam pos-pos neraca.

Tujuan penyusunan Laporan Keuangan Daerah adalah untuk memberikan gambaran keuangan yang lebih kepada masyarakat, serta dimaksudkan juga dapat digunakan untuk:

a. Akuntabilitas.

Mempertanggung jawabkan pengelolaan sumber daya serta untuk pelaksanan kebijakan yang dipercayakan kepada Pemerintah Kabupaten Langkat dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan Pemerintah secara periodik.

b. Manajerial.

Menyediakan informasi keuangan yang berguna untuk perencanaan dan pengelolaan keuangan pemerintah serta memudahkan pengendalian yang efektif atas seluruh aset, hutang, dan ekuitas dana.

c. Transparansi

Menyediakan informasi yang terbuka bagi masyarakat dalam rangka mewujudkan penyelenggaraan kepemerintahan yang baik.

2. Kebijakan Akuntansi

1. Laporan Keuangan pemerintah Langkat disusun dengan mengacu pada format yang disajikan dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

2. Masa pembukuan adalah satu tahun anggaran yang dimulai 1 Januari dan berakhir 31 Desember.

3. Mata uang yang digunakan adalah Rupiah, valuta asing dikonversikan berdasarkan nilai kurs tengah, dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal Neraca.

4. Basis Akuntansi

Basis akuntansi yang dipergunakan dalam Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Langkat adalah:

a. Basis Kas untuk pengakuan Pendapatan, Belanja, dan pembiayaan.

b. Basis Akrual untuk pengakuan Aset, Kewajiban dan Ekuitas.

5. Pendapatan

Pendapatan adalah semua penerimaan Kas Umum Daerah Kabupaten Langkat yang menambah ekuitas dana dalam periode Laporan Keuangan

yang menjadi hak Pemerintahan Kabupaten Langkat, yang tidak perlu dibayar kembali oleh Pemerintahan Kabupaten Langkat,

a. Pendapatan diakui pada saat diterima Kas Umum Daerah kab. Langkat

b. Pembukuan pendapatan dilaksanakan dengan, menggunakan Azas

Bruto, yakni dengan membukukan penerimaan bruto atas pendapatan,

c. Pengembalian/koreksi sebagai pengurangan pendapatan, sedangkan

pengurangan pendapatan sebelumnya dibukukan sebagai pengurang

ekuitas dana lancar.

6. Belanja

a. Belanja adalah semua pengeluaran Kas Umum Daerah Kabupaten Langkat yang mengurangi ekuitas dana lancar dalam periode Laporan Keuangan yangn tidak akan diperoleh pembayarannya kembali (menjadi beban) Pemerintah Kabupeten Langkat,

b. Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Kas Umum Daerah Kabupaten Langkat. Khusus pengeluaran kepada pemegang Kas diakui pada saat dipertanggung jawabkan,

c. Belanja dalam Laporan Keuangan diklasifikasikan kedalam Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dam Pemeliharaan, Belanja Modal, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan,

d. Koreksi atas pengeluaran (penerimaan kembali belanja) yang terjadi pada periode pengeluaran belanja, dibukukan sebagai pengurang belanja. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas pengeluaran belanja dibukukan dalam ekuitas dana lancar.

7. Surplus adalah selisih antara pendapatan dan belanja sedangkan

Defisit adalah selisih kurang antara pendapatan dan belanja. Pembiayaan adalah seluruh transaksi keuanan pemerintah Kabupaten Langkat, baik penerimaan maupun pengeluaran yang perlu dibayar kembali atau akan diterima kembali yang dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

8 . Sisa lebih/kurang perhitungan anggaran adalah akumulasi

surplus/defisit dengan pembiayaan neto.

9.Aset dalam Neraca pada saat diterima atau diserahkan hak

kepemilikannya dan /atau pada saat penguasaannya berpindah.

10. Persediaan

a. Persediaan adalah barang pakai habis yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintahan Kabupaten Langkat dan barang-barang yang dimaksudkan untuk digunakan/diserahkan dalam rangka pelayanan masyarakat,

b. Pesediaan dicatat pada akhir tahun buku berdasarkan atas inventaris fisik,

c. Persediaan, dinilai dalam neraca dengan cara:

o Harga pembelian terakhir apabila diperoleh dengan pembelian

o Harga standar bila memperoleh dengan memproduksi sendiri

o Harga wajar atrau harga estimasi apabila diperoleh dengan cara lainnya, seperti donasi/rampasan.

11. Investasi Permanen

a. Investasi Permanen dinilai berdasarkan harga perolehan (Historical Cost) termasuk didalamnya biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk memperoleh investasi Permanen.

b. Harga perolehan dalam Valuta Asing dalam mata uang rupiah dengan menggunakan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) yang berlaku pada saat tanggal transaksi.

12. Aset Tetap

a. Aset Tetap yang diperoleh hingga 22 September 2003 dinilai berdasarkan harga pasar yang penilaiannya telah dilakukan oleh Konsultan PT. Surveyor Indonesia Medan, Aset tetap perolehannya setelah tanggal 22 September 2003 berdasarkan harga perolehan

(Historical Cost) termasuk didalamnya biaya tambahan lainnya yang terjadi untuk perolehan memperoleh Aset Tetap.

b. Harga Perolehan aset tetap yang dibangun secara swakelola meliputi biaya langsung untuk tenaga kerja, bahan baku dan biaya tidak langsung, termasuk biaya perencanaan dan pengawasan, tenaga listrik, sewa peralatan dan semua biaya yang berhubungan hungga aset tersebut siap digunakan.

c. Aset Tetap dalam pengerjaan dinilai dalam neraca sebesar realisasi biaya yang telah dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut.

d. Nilai Aset Tetap bertambah apabila terjadi penambahan dan berkurang nilainya apabila terjadi penghapusan yang telah ditetapkan oleh Bupati Langkat.

e. Nilai Aset Tetap Pemerintah Kabupaten Langkat dalam neraca tidak disusutkan.

f. Nilai Aset Tetap dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Langkat tidak termasuk Aset Tetap dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Langkat tidak termasuk Aset Tetap yang dipisahkan (Aset Tetap BUMN/BUMD dan Perusahaan lainnya).

13. Aset lainnya

b. Bangunan berdasarkan kemitraan dengan pihak ketiga dinilai berdasarkan nilai perolehan pada saat bangunan tersebut telah selesai dibangun.

c. Dana cadangan dinilai sebesar akumulasi dana yang berasal dari pembentukan dana cadangan yang tercantum dalam APBD (nominal) ditambah dengan hasil yang diperoleh.

14. Kewajiban

a. Hutang adalah kewajiban pihak ketiga sebagai akibat transaksi keuangan masa lalu,

b. Hutang dikelompokkan menjadi hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang,

c. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul,

d. Kewajiban dalam valuta asing dikonversikan kedalam mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada tanggal transaksi.

PENJELASAN POS-POS NERACA

ASET

1. ASET LANCAR

a. Kas di Kas Daerah Rp. 74.390.829.053,55

Jumlah kas di kas Daerah adalah selisi antara SiLPA Tahun Berjalan sebesar Rp 76.033.811.726,55 dengan tangihan lain-lain (Kwitansi panjar) sebesar Rp 1.642.982.673,00, yang terdiri dari:

- a/n CV.Citra prasetia Rp. 100.000.000,00

- a/n Muliadi Hasibuan Rp. 12.123.287,00

- a/n Rahmad P Hasibuan Rp. 100.000.000,00

- a/n Upah pungut PBB 2006 Rp. 1.430.859.386,00

Jumlah kas di kas Daerah merupakan saldo giro bank dan saldo kas tunai milik Pemerintah Kabupaten Langkat per 31 Desember 2006 yang dikelola oleh pemengang Kas daerah, dengan rincian sebagai berikut:

- BRI AC.238-01.000078-30-7 Cab.Binjai Rp. 8.789.440,00 - BRI KCP. Stabat AC.638-01-000057-30-3 Rp. 9.053.994.968,00 - Bank Syariah Mandiri AC.028.000001.2 Rp. 6.552.705.582,93 - PT Bank Sumut Cabang Stabat Rp. 160.389.564.518,77 - PT Bank Sumut Cabang Binjai Rp. 3.606.662.132,96 - Uang Tunai Rp. 1.262.700,00

Jumlah Perbedaan antara Saldo Kas di Kas Daerah dengan Saldo Giro Bank dan Uang tunai sebesar Rp105.222.150.289,11 terdiri dari:

- SPM yang diterbitkan per tanggal 29Desember Rp 105.222.150.189,81

2006 yang masih belum dicairkan s.d. 31

Desember 2006

- Saldo lebih uang kas karena ketiadaan uang Rp. 99,30

Kecil

1.2 Kas di Pemegang Saham Rp. 0,00

Tidak ada saldo kas di pemegang kas yang belum disetor hingga 31 Desember 2006.

1.3 Piutang Dana Bagi Hasil Dari Provinsi Rp. 4.485.092.229,05

Piutang Dana Bagi Hasil Dari Provinsi Pemerintahan Kabupaten

langkat per 31 Desamber 2006 terdiri dari :

1. PKB Triwulan IV 2006 Rp. 1.381.541.880,00 2. BBN-KB Triwulan IV 2006 Rp. 969.270.940,00 3. PBB-KB Triwulan IV 2006 Rp. 1.926.601.344,99 4. ABT/APU Triwulan IV 2006 Jumlah Rp. 4.485.092.229,05 Rp. 207.696.064,06

1.4 Piutang PAD

Piutang Pemerintah Kabupaten Langkat per 31 Desember 2006 sebesar Rp.2.008.497.703,00 berupa tunggakan pendapatan pajak dan retribusi daerah yang telah diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) namun belum diterima pembayarannya sampai dengan 31 Desember 2006 terdiri dari:

Pajak Daerah:

1. Pajak Hotel Rp. 13.588.000,00

2. Pajak Restoran Rp. 146.906.700,00

3. Pajak Reklame Rp. 190.274.076,00

4. Pajak Penerangan Jalan Non PLN Rp. 514.499.027,00

5. Pajak Bahan Galian Gol.C Rp. 333.410.875,00

6. Pajak Parkir Rp. 4.168.025,00

7. Pajak Hiburan

Jumlah I

Rp. 2.155.080,00

Retribusi Daerah

1. Retribusi Izin Gangguan (DIPENDA) Rp. 571.255.000,00

2. Retribusi Izin Usaha Industri dan TDI Rp. 5.850.000,001

3. Retribusi Tanda Pendaftaran Gudang Rp. 6.100.000,00

4. Retribusi Izin Pengelolaan ABT/APU Rp. 13.000.000,00

5. Retribusi Surat Izin Tempat Usaha Rp. 92.380.000,00

6. Retribusi Tanda Daftar Perusahaan Rp. 9.880.000,00

7. Retribusi Izin Pembuangan Limbah Cair Rp. 12.375.000,00

8. Retribusi Izin Gangguan Pertambangan Rp. 9.600.000,00

9. Retribusi Penggunaan Jalan Kabupaten Rp. 9.263.420,00

10. Retribusi Izin Usaha Rp. 7.500.000,00

11. Retribusi Izin Listrik non PLN Rp. 1.162.500,00

12. Retribusi Izin Jasa Konstruksi Rp. 5.550.000,00

13. Retribusi Izin Usaha Perdagangan Rp. 57.450.000,00

14. Retribusi Izin Kilang Padi

Jumlah II

Rp. 2.130.000,00

Rp. 803.409.925,00

1.5 Piutang Pajak Penerangan Jalan PT.PLN Rp. 1.162.504.805,00

Piutang Pajak Penerangan PT. PLN Kabupaten Langkat per 31 Desember 2006 sebesar Rp. 1.162.504.805,00 merupakan tunggakan pendapatan PPJ yang telah dipungut PLN namun belum diterima pembayarannya sampai dengan 31 Desember 2006 terdiri dari:

1. Kekurangan tagihan PPJ bulan Oktober 2006 Rp. 336.871.060,00

2. Tagihan PPJ bulan November 2006 Rp 812.557.365,00

3. Kelebihan Setoran 2005

Jumlah

Rp. 13.076.380,00

Persediaan Pemerintah Kabupaten Langkat per 31 Desember 2006 sebesar Rp. 3.464.367.156,00 berupa barang pakai habis yang diperoleh dengan maksud untuk mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten Langkat dan barang-barang yang dimaksudkan

Rp. 1.162.504.806,00

1.6 Biaya Dibayar Dimuka Rp. 1.430.859.386,00

Jumlah Biaya dibayar dimuka per 31 Desember 2006 sebesar Rp.1.430.856.386,00 merupakan pembayaran upah pungut yang telah dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Langkat atas penerimaan PBB Tahun 2006.

1. Alat Tulis Kantor dan Bahan Cetakan Rp. 5.787.095,00

2. Barang Kuasi Rp. 16.094.100,00

3. Alat Kesehatan dan Obat-obatan

Jumlah

Rp. 3.442.486.961,00

1. RSU Tanjung Pura Rp. 856.900,00

Rp. 3.464.367.156,00

Persediaan alat tulis kantor, barang cetakan, barang kuasai dan alat kesehatan sebesar Rp. 3.464.367.156,00 merupakan sisa persediaan per 31 Desember 2006, untuk mendukung kegiatan operasioanl Pemerintahan Kabupaten Langkat yang berada di:

2. Dinas Tenaga Kerja Rp. 450.000,00 3. Dinas Kesehatan Rp.3.447.418.461,00 4. Dinas Pendapatan Daerah

Jumlah Rp.3.464.367.156,00

1.8 Bagian Lancar Penjualan Angsuran Rp. 56.672.000,00

Bagian lancar penjualan angsuran adalah tagihan atas penjualan aktiva yaitu Alat angkutan roda 4 dan roda 2 sebanyak 74 unit, yang dilelang sesuai SK Bupati No.028-39/SK/2004 Tentang penghapusan barang- barang Investasi Milik pemerintah Kabupaten Langkat Tanggal 20 Oktober 2004 dan SK Bupati No.028-40/SK/2004 Tentang Penghunjukan Membeli Kendaraan Bermotor yang Dihapuskan 13 Oktober 2004 dengan uraian berikut:

Jumlah nilai penghapusan barang-barang Rp. 626.572.400,00

Jumlah yang telah dibayar pada tahaun anggaran:

- 2004 Rp. 451.074.000,00 - 2005 Rp. 83.310.000,00 - 2006 Rp. 35.516.400,00

Saldo yang belum dibayar Per 31 Desember 2006

Rp. 569.900.400,0

2. INVESTASI PERMANEN

Rp. 56.672.000,00

1.9 Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi Rp. 4.800.000,00

Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi (TGR), merupakan penerimaan tagihan ganti rugi atas temuan pemeriksaan yang pelunasanya jatuh tempo dalam satu tahun. Atas nama Sumarno,SE pada Bagian Keuangan.

2.1Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Rp.24.102.914.538,00

Jumlah tersebut merupakan realisasi Penyertaan Modal Pmerintahan Kabupaten Langkat 31 Desember 2006 kepada:

1. PDAM Tirta Wampu sebesar Rp.14.959.534.538,00

2. PT. Bank Sumut sebesar

Jumlah

Rp. 9.134.380.000,00

2.2 Penyertaan Modal pada PDAM Tirta Wamp Rp.14.959.534.538,00

Penyertaan kepada PDAM Tirta Wampu sebesar Rp. 3.319.440.611,00 tersebut merupakan penyertaan 100% (kepemilikan tunggal) dari modal yang disetor kepada PDAM Tirta Wampu, dengan rincian sebagai berikut:

- Setoran Modal dari APBD Kabupaten Rp. 2.560.611.011,00 Langkat

- Eks Penyertaan Pemerintahan Pusat melalui DIP Rp. 4.824.988.600,00 Proyek PPSAB Sumatera Utara dan jaringan

Transmisi/distribusi

- Eks Penyertaan Pemerintah Pusat melalui DIP Rp. 6.815.105.327,00 Proyek Peningkatan Sarana Air Bersih Sumatera Utara

- Pembayaran Utang PDAM Tirta Wampu kepada Rp. 768.829.600,00 Pihak ketiga yang dibayarkan dari APBD Kabupaten

Langkat Tahun 2006 ___________________

Jumlah Rp.14.959.534.538,00

3.ASET TETAP

3.1 Tanah Rp 106.150.911.877,81

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Tanah per 31 Desember 2006 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh tanah sampai dengan tanah tersebut siap dipakai, meliputi antara lain harga pembelian dan biaya untuk memperoleh hak,

biaya yang berhubungan dengan pengukuran dan penimbunan, serta biaya pembelian yang berkaitandengan pemilikan tanah tersebut:

3.2 Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp. 495.952.140.219,19

Jumlah saldo tersebut merupakan saldo Aset Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2006 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai, meliputi harga beli, biaya pembebasan, biaya pengurusan UMB, notaris dan pajak, biaya konstruksi yang dicakup oleh kontrak konstruksi meliputi harga kontrak ditambah dengan biaya tidak langsung lainnya yang dikeluarkan sehubungan dengan konstruksi dan dibayar pada pihak lain selain kontraktor, serta mencakup pula biaya dari pemangunan yang dilaksanakan secara swakelola.

3.3 Peralatan dan Mesin Rp.78.791.648.452,75

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2006 yang mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh peralatan dan mesin sampai siap pakai yang meliputi harga pembelian dan biaya instalasi serta biaya langsung lainnya untuk mempersiapkannya agar dapat digunakan.

Peralatan dan mesin yang berasal dari hibah dinilai berdasarkan nilai wajar dari harga pasar atau harga penggantinya.

3.4 Aset Tetap Lainnya

Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh aset lainnya.

4.ASET LAINNYA

4.1 Tuntutan Ganti Rugi Rp. 311.927.089,00

Jumlah tersebut merupakan bukti tagihan kepada CV. Citra Prasetya, Saudara Rahmat P.Hasibuan yang permasalahannya telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negri Stabat sampai sekarang belum ada tindak lanjutnya dan Sdr Muliadi Hasibuan telah dilimpahkan ke Kejati Sumatera Utara, sampai dengan tanggal 31 Desember 2006 permasalahan tersebut belum ada keputusan hukum yang final. Runcian tagihan kepada yang bersangkutan di Kas Daerah dianggap berupa surat-surat berharga, sehingga dalam penyusunan Neraca per 31 Desember 2006 ini dikelompokkan menjadi tagihan lain-lain.

5. KEWAJIBAN

Kewajiban Jangka Pendek Rp. 5.001.738.863,00

5.1 Hutang Bunga Bank Rp. 0,00

Tidak adanya pembayaran untuk Hutang Bunga sampai per 31

5.2 Hutang kepada PT. PLN Rp. 1.834.544.387,00

Hutang kepada PT.PLN sebesar Rp. 1.834.544.387,00 merupakan Hutang Pemkab Langkat atas Pembayaran Rekening Listrik Bulan November dan Desember 2006 dan upah bulan Oktober dan November 2006.

5.3 Hutang kepada PT.ASKES

Rp.3.617.194.476,00

Hutang kepada PT.ASKES per 31 Desember 2006 sebesar Rp. 361.194.476,00 merupakan tunggakan iuran ASKES Tahun 2004/2006 yang belum dibayar Pmerintah Kabupaten Langkat sampai dengan 31 Desember 2006.

5.4 Hutang kepada PT.Bakn Sumut Rp. 0,00

Tidak adanya kewajban jangka panjang hingga 31 Desember 2006.

6. EKUITAS DANA

6.1Ekuitas Dana Lancar Rp. 82.001.884.469,00

Jumlah tersebut merupakan selisih antara jumlah nilai aset lancar dengan jumlah nilai hutang lancar sebagai berikut:

- SiLPA Dana Lancar Rp.74.390.829.053,35 - Cadangan piutang Dana Bagi Hasil dari ProvinsiRp. 4.485.092.229,05

- Cadangan untuk Piutang PAD Rp. 2.008.497/703,00

- Cadangan Piutang Pajak Penerangan jalan PT.PLRp. 1.162.504.805,00

- Cadangan Biaya Dibayar Dimuka Rp. 1.430.859.386,00

- Cadangan untuk Persediaan Rp. 3.464.367.156,00

- Bagian Lancar Penjualan Angsuran Rp. 56.672.000,00

- Bagian Lancar TRG Rp. 4.800.000,00

Dikurangi dana yang harus disediakan Rp.(5.001.738.863,00)

Untuk pembayaran hutang jangka pendek

Jumlah sampai dengan 31 Desember 2006

- Diinvestasikan dalam investasi permanen Rp. 24.102.914.538,00

Rp.82.001.883.469,00

6.2 Ekuitas Dana Investasi Rp1.000.388.393.787,00

Jumlah tersebut merupakan jumlah nilai investasi permanen, aset tetap, dan aset lainnya setelah kewajibana jangka panjang kepada BUMN/D, dengan rincian sebagai berikut:

- Diinvestasikan dalam aset tetap Rp.975.770.428.873,00

- Diinvestasikan dalam asset lain-lain

Jumlah sampai dengan 31 Desember 2006

Rp. 524.050.376,00

B. Catatan Atas Laporan Kas TahunAnggaran 2006

Laporan Aliran Kas menyediakan informasi kas sehubungan dengan kegiatan/aktivitas Operasional, Investasi, Pembiayaan dan Non Anggaran. Laporan Aliran Kas Pemerintah Kabupaten Langkat menggambarkan saldo awal penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir selama periode 1 Januari 2006 sampai dengan 31 2006.

Tujuan Pelaporan Aliran Kas adalah menyajikan informasi mengenai kemampuan Pemerintah Kabupaten Langkat dalam menghasilkan kas dan menialai kebutuhan Pemerintah Kabupaten Langkat mengalami peningkatan kas sebesar Rp. 46.005 165.598,34.

Peningkatan tersebut berasal:

- Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi: Rp. 170.407.805.828,34

- Arus kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp.(99.643.810.630,00)

- Arus kas bersih dari Aktivitas Pembayaran Rp.(24.758.829.600,00)

- Arus Kas dari Aktivitas Non Anggaran

Jumlah Kenaikan Kas Rp. 170.407.805.828,34

Rp. 0,00

1. Arus Kas Bersih dari Aktiviats Operasi Rp.170.407.805.823,34

Arus Kas ini merupakan saldo dari aktivitas operasi Pemerintah Kabupaten Langkat selama Tahun Anggaran 2006, yang merupakan realisasi

Pendapatan Daerah setelah dikurangi Belanja Operasi Kegiatan pemerintah, dengan rincian sebagai berikut:

1) Arus Kas Masuk

- Pendapatan Asli Daerah Rp.18.640.503.288,44

- Pendapatan Dana Perimbangan dari Pem. PusatRp.645.263.024.866,00

- Pendapatan Bagi Hasil dari Perimbangan ProvinsiRp. 0,00

- Pendapatan Lain-lain yang sah

Jumlah

Rp. 0,00

2) Arus Kas Keluar

Rp663.903.528154,44

- Belanja Pegawai Rp.299.412.148.549,10

- Belanja Barang dan Jas Rp 75.922.587.126,00

- Belanja Pemeliharaan Rp.12.311.869.683,00

- Belanja Perjalanan Dinas Rp.75.873.672.467,00

- Belanja Bagi Hasil Rp.1.962.000.000,00

- Belanja Bantuan Keuangan Rp.28.013.444.500,00

- Belanja Tak Tersangka

Jumlah Arus Kas Keluar

Rp. 0,00

Rp.493.495.722.326,10 Jumlah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi (1-2) Rp.170.407.805.828,34

2. Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Rp.(99.643.810.630,00) Arus Kas ini merupakan saldo dari aktivitas Investasi Pemerintaha Kabupaten Langkat selama Tahun Anggaran 2006, yang merupakan realisasi Pendapatan Daerah dari penjualan aset daerah, setelah dikurangi Belanja Pemerintah Kabupaten Langkat untuk Belanja Modal berupa pengadaan Barang Inventaris Milik Daerah dalam rangka kegiatan pemaerintahan termasuk pelayanan aparatur dan pelayanan publik.

Belanja Modal yang telah dikeluarkan oleh Pemerintahan Kabupaten Langkat selama tahun anggaran, menjadi penambahan Aktiva Tetap dalam Neraca tahun anggaran yang bersangkutan. Rincian atas Aktivitas Investasi tahun 2006, sebagai berikut:

1) Arus Kas Masuk

- Penerimaaan dari penjualan Aktiva Tetap Rp. 0,00 - Penerimaan dari Bagian Penjualan Angsuran

2) Arus Kas Keluar

Rp. 0,00

Jumlah Rp. 0,00

- Belanja Peralatan dan Mesin Rp. 3.528.125.466,81

- Belanja Gedung dan Bangunan Rp.18.533.508.480,00

- Belanja Jalan, Irigasidan Jaringan Rp.58.223.153.889,00

- Belanja Aset Tetap Lainnya Rp. 363.671.500,00

Jumlah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi (1-2) Rp.(99.643.810.630,00)

Arus kas bersih dari aktivitas investasi tahun anggaran 2006 minus Rp.99.643.810.630,00 menunjukkan bahwa dalam tahun 2006 Pemerintah Kabupaten Langkat melakukan pelepasan asetnya, namun penambahan aset lebih besar dari pada nilai pelepasan aset tetap sebesar Rp.99,643.810.630,00 merupakan Barang Inventaris kekayaan Daerah kabupaten Langkat mutasi tambah dalam Neraca Pemerintah Kabupaten Langkat 31 Desember 2006. Yang merupakan saldo dari aktivitas Pembiayaan Pemerintah Kabuoaten Langkat selama tahun anggaran 2006, yang merupakan realisasi Penerimaan Daerah dikurangi dengan Pengeluaran Daerah, dengan rincian sebagai berikut:

1) Arus Kas Masuk

- Penerimaan Pinjaman Obligasi

Jumlah Rp. 0,00

Rp. 0,00

2) Arus Kas Keluar

- Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Rp. 4.000.000.000,00 - Pembayaran Hutang kepada Bank Sumut

Jumlah Rp.24.758.829.600,00

Jumlah Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembayaran Rp.(24.758.829.600,00) Arus Kas dari aktivitas Pembiayaan Pemerintahan Kabupaten Langkat selama tahun Anggaran 2006, adalah Rp. 24.758.829.600,00 yaitu untuk penambahan Modal Pemerintah Daerah dan Pembayaran Hutang kepada Bank Sumut.

C. Catatan Atas Laporan Perhitungan Anggaran Tahun 2006

1. Pendapatan

Realisasi Pendapatan tahun anggaran 2006 sebesar Rp.663.903.528.154,44 jika dibandingkan dengan anggaran tahun 2006 sebesar Rp. 646.501.016.019,00 terdapat selisih diatas anggaran sebesar Rp. 17.402.512.135,44 atau 2,69 %

Kenaikan Realisasi anggaran tahun 2006 terjadi pada Pendapatan Dana Perimbangan dari Pemerintah Pusat berupa Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak.Sedangkan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tidak mencapai anggaran terutama pada Objek Pendapatan Pajak dan Retribusi.

2.Belanja

Realisasi Belanja tahun anggaran 2006 sebesar Rp. 593.139.532.956,10 jikadengan Target Anggaran tahun 2006 sebesar Rp. 651.117.168.546,00 terdapat realisasi dibawah anggaransebesar Rp. 57.977.635.589,90 atau 8,90%.

Tidak terealisasinya anggaran belanja tahun 2006 untuk seluruh jenis Belanja yaitu Belanja Operasi, Belanja Bagi Hasil, Belanja Bantuan Keuangan dan Belanja Tak Tersangka.

3. Pembiayaan

Anggaran dan Realisasi dari Penerimaan Pembiayaan dalam tahun 2006 sebagai berikut:

Terjadi Realisasi Rekening Sisa Lebih Perhitungan Tahun Lalu diatas Anggaran sebesar 49,93% karena menyesuaikan dengan Sisa Lebih Perhitungan Tahun 2005 yang menurut Laporan Perhitungan APBD sebesar Rp.

30.028.646.128,21. Sedangkan dalam Tahun Anggaran 2006 Sisa Lebih

Perhitungan Tahun Anggaran 2005 dirinci kedalam Rekening:

- Sisa Lebih Perhitungan tahun lalu Rp.20.028.646.127,00

- Penerimaan Pinkaman dan Obligasi Rp.10.000.000.000,00

Dengan pencatatan Realisasi SiLPA Tahun Anggaran sebesar

Rp.30.028.646.128,21 berarti didalamnya sudah termasuk Realisasi Penerimaan Pinjaman dan Obligasi Rp.10.000.000.000,00.

4. Sisa Lebih Perhitungan Tahun Berjalan (SiLPA)

SiLPA Tahun Anggaran 2005 sebesar Rp.30.028.646.128,21

Merupakan perhitungan dari:

- Realisasi Pendapatan Rp.663.903.528.154,4 4 - Realisasi belanja Rp. 593.139.532.956,10 Surplus Rp. 70.763.995.198,34 - Realisasi Pembiayaan Rp . 30.028. 646.128,21 -Penerimaan Rp. 24.758.829.600,00 -Pengeluaran Rp. 24.758.829.600,00

Jumlah neto pembiayaan Rp. 5.269.816.528,21

Dokumen terkait