• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyajian Materi ( Whilst Teaching )

Dalam dokumen 46127328 Tips Menjadi Guru. pdf (Halaman 103-111)

H. Kerangka Pikir 1 Diagram Model EPB

3) Penyajian Materi ( Whilst Teaching )

g) Materi dijelaskan dengan cara yang dapat dipahami. h) Kegiatan pembelajaran lancar, runtut dan logis.

i) Materi pelajaran disampaikan dengan kecepatan yang sesuai. j) Petunjuk yang diberikan jelas dan ringkas dan siswa dapat

melaksanakannya.

k) Materi dipresentasikan sesuai dengan tingkat pemahaman siswa. l) Metode yang diterapkan sesuai dengan usia dan kemampuan siswa. m) Guru mengetahui ketika siswa mengalami kesulitan dalam memahami

materi.

n) Guru menunjukkan minat dan antusiasme dalam mata pelajaran yang diajarkan.

o) Persentase yang tepat dalam kegiatan kelas melibatkan siswa memproduksi bahasa.

p) Ada keseimbangan kegiatan yang dilakukan antara guru dan siswa, siswa dan temannya, dan variasi aktivitas selama pembelajaran. q) Guru mampu beradaptasi terhadap situasi yang tidak diantisipasi

sebelumnya.

r) Guru mampu mengontrol dan mengarahkan siswa. s) Guru memberi pengayaan terhadap materi.

t) Guru menggunakan pelafalan, intonasi, kelancaran pengucapan, dan penggunaan bahasa yang tepat dan berterima.

u) Guru secara positif memberi dorongan pada siswa.

v) Alat bantu pembelajaran atau sumber belajar digunakan secara efektif. w) Guru memberi dorongan dan meyakinkan siswa untuk berpartisipasi

penuh dalam kelas.

x) Struktur kalimat diambil dari konteks latihan buatan dan diterapkan pada situasi yang nyata dalam budaya dan pengalaman pribadi siswa. y) Persepsi guru kesalahan.

z) Koreksi kesalahan dilakukan dengan tepat. aa) Guru mengetahui nama-nama siswa.

bb) Suara guru jelas, berirama, dan dapat didengar.

cc) Guru bergerak di dalam kelas dan berinteraksi dengan siswa. dd) Guru sabar dalam meminta siswa memberi respon.

ee) Drill (latihan) dilakukan dan diberikan secara efektif. ff) Contoh dan ilustrasi digunakan secara efektif.

gg) Penampilan pribadi baik.

hh) Respon siswa bisa diperoleh secara efektif.

ii) Guru dan siswa punya inisiatif, berdaya guna, dan kreatif. jj) Guru menjawab pertanyaan dengan seksama dan memuaskan. kk) Para siswa merasa bebas untuk bertanya, menyanggah, atau

mengekspresikan gagasan mereka sendiri. ll) Para siswa memperhatikan dan merasa terlibat.

mm) Para siswa merasa nyaman dan santai, bahkan selama kegiatan yang menekankan pada kemampuan berpikir secara intens.

nn) Para siswa diperlakukan secara adil, tidak memihak, dan dihargai. oo) Para siswa didorong untuk melakukan yang terbaik.

pp) Guru bersikap tenang dan memberi tanggapan dan berbicara sesuai dengan keadaan.

qq) Guru menyadari akan kebutuhan pribadi dan kelompok.

rr) Digresi (penyimpangan dari materi pokok) dilakukan secara positif dan tidak berlebih-lebihan.

4) Penutupan (Closing)

ss) Guru mengajak siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah dilaksanakan.

tt) Guru mengecek pemahaman siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan.

uu) Guru memberi semangat kepada siswa untuk belajar mandiri di rumah. vv) Guru mengucapkan salam perpisahan sebelum keluar kelas.

Penilaian kinerja guru bahasa Inggris dalam kelas dilakukan oleh siswa, pimpinan sekolah, teman sejawat (fellow teacher), dan self report dari guru bahasa Inggris sendiri.

b. Kepribadian Guru Bahasa Inggris

Selain menguasai kompetensi akademik, seorang guru bahasa Inggris seharusnya memiliki kepribadian, karakter yang baik. Merujuk pada (pasal 28 ayat 3 PP Nomor 19 tahun 2005) tentang Standar Pendidikan Nasional dan (pasal 10 ayat 1 UU Nomor 14 tahun 2005) tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa kompetensi kepribadian guru adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia. Kriteria-kriteria yang disebutkan oleh Nasution (Samana, 1994: 58) menunjukkan ciri guru yang disenangi oleh siswanya.

Selain menguasai kompetensi akademik dan pedagogis, seorang guru bahasa Inggris harus memiliki kepribadian dengan kreteria-kreteria yang menunjukan ciri guru yang disenangi oleh siswanya. Merujuk Nasution (Samana, 1994: 58), Hamalik (1991: 41), (pasal 28 ayat 3 PP Nomor 19 tahun

2005), dan (pasal 10 ayat 1 UU Nomor 14 tahun 2005), ada beberapa ciri atau kriteria utama guru yang disenangi oleh siswanya, yaitu:

1) senang membantu siswa dalam pekerjaan sekolah, 2) berperangai riang,

3) berperasaan humor,

4) rela menerima lelucon atas dirinya, 5) bersikap bersahabat,

6) sabar dalam meminta siswa memberi respon, 7) suara jelas, berirama, dan dapat didengar, 8) penampilan pribadi baik,

9) punya inisiatif, berdaya guna, dan kreatif,

10)menggunakan pelafalan, intonasi, kelancaran pengucapan, dan penggunaan bahasa yang tepat dan berterima,

11)merasa menjadi anggota dari kelompok kelas, 12)penuh perhatian kepada setiap siswa,

13)tidak pilih kasih,

14)berusaha memahami keadaan siswa , 15)menghargai pendapat siswa,

16)bersifat korektif,

17)mampu membangkitkan semangat serta keuletan belajar siswa, 18)bertindak tegas,

20)tidak pernah menghina siswa, 21)tidak pernah bertindak sarkastis,

22)memberikan sesuatu yang bermakna kepada siswanya, 23)berkepribadian yang menyenangakan siswa, dan 24)pantas menjadi panutan para siswa.

Penilaian kepribadian guru bahasa Inggris dilakukan oleh siswa, pimpinan sekolah, teman sejawat (fellow teacher). Penilaian kepribadian guru bahasa Inggris di dalam kelas dilakukan dengan angket skala Likert.

c. Perilaku Siswa

Berdasarkan indikator sikap dan perilaku siswa yang dikemukakan Depdiknas (2003: 53), Shaw & Wright (1967: 4), “concern for others” (Henerson, Morris, & Fitz-Gibbon, 1978:46), indikator perilaku siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Siswa menjawab ucapan salam dari guru bahasa Inggris,

2) Siswa sudah menyiapkan buku pelajaran bahasa Inggris di atas meja mereka sebelum guru masuk kelas,

3) Siswa membentuk kelompok atau berpasangan ketika mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya,

4) Siswa memperhatikan penjelasan guru,

5) Apabila siswa memahami penjelasan guru, siswa mengucapkan “yes” atau mengangguk-anggukkan kepalanya,

6) Siswa bertanya kepada guru apabila ada materi pelajaran yang kurang jelas dalam bahasa Inggris,

7) Jika siswa tidak mempunyai kesempatan bertanya kepada guru, siswa bertanya kepada teman di dekatnya,

8) Siswa tidak pernah berpindah tempat duduk atau berdiri selama pelajaran berlangsung,

9) Siswa menunjukkan pekerjaannya yang sudah selesai dikerjakan untuk diperiksa oleh gurunya, dan

10) Siswa ikut mengemukakan kesimpulan pelajaran.

Sikap siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris dinilai dengan menggunakan angket sikap skala Likert.

d. Fasilitas Pembelajaran

Merujuk indikator yang dikemukakan oleh Richards (2006: 207), indikator fasilitas pembelajaran yang mendukung terwujudnya proses pembelajaran bahasa Inggris dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) ketersediaan kursi dan meja,

2) ketersediaan papan tulis, kapur, boardmarker,

3) ketersediaan buku pegangan pelajaran bahasa Inggris,

4) ketersediaan sumber belajar (seperti: buku tambahan, surat kabar, majalah yang berbahasa Inggris, dan internet),

6) ketersediaan rekaman kaset, video, dan CD/DVD untuk pelajaran bahasa Inggris ,

7) ketersediaan video/CD/DVD player,

8) ketersediaan audio, visual (tape recorder, sound system, dan monitor ), 9) ketersediaan alat peraga untuk pembelajaran bahasa Inggris (seperti:

gambar, flow Chart), dan

10) ketersediaan teknologi/media pembelajaran bahasa Inggris (OHP, LCD, komputer, dll.).

Fasilitas yang mendukung pembelajaran bahasa Inggris dinilai dengan menggunakan angket skala Likert.

e

. Output Pembelajaran Bahasa Inggris Siswa

Kompetensi bahasa Inggris siswa adalah kompetensi yang dimiliki oleh siswa dalam berkomunikasi bahasa Inggris baik secara tertulis maupun secara lisan. Kompetensi bahasa Inggris siswa merupakan output dari proses pembelajaran bahasa Inggris di dalam konteks pembelajaran. Dari output ini terlihat ketercapaian standar kompetensi bahasa Inggris siswa. Kompetensi bahasa Inggris siswa mencakup: listening, speaking, reading, dan writing.

Penilaian kompetensi bahasa Inggris siswa dalam model ini dilakukan oleh guru atau peneliti sendiri. Adapun instrument penilaian menyesuaikan dengan kompetensi dasar dan indikator yang dikembangkan dalam program pembelajaran bahasa Inggris. Berdasarkan kompetensi dasar yang dituntut

dalam kurikulum mata pelajaran bahasa Inggris di SMA, ada empat instrument yang dapat digunakan untuk menilai kompetensi bahasa Inggris siswa SMA kelas XII, yaitu test listening, reading, speaking, dan writing.

Dalam dokumen 46127328 Tips Menjadi Guru. pdf (Halaman 103-111)

Dokumen terkait