P
enyakit bakteri pada tanaman, baru dikenali pada tahun 1878 – 1883 oleh Burril. Ternyata banyak bakteri yang dapat menyebabkan sakit pada tanaman. Di antaranya pada tanaman apel dan per. Sebelum tahun 1878, belum diketahui adanya penyakit bakteri pada tanaman. Smith, pada tahun 1920, melaporkan bahwa terdapat banyak penyakit yang disebabkan oleh bakteri pada bermacam-macam tanaman. Jumlahnya lebih dari 605
keluarga dan lebih dari 150 genus. Pada tahun 1930, Elliot melaporkan telah mencatat 177 jenis penyakit bakteri pada tanaman. Bergey pada tahun 1930 mengatakan bahwa penyakit tanaman dibagi dalam dua genus, yaitu Erwinia dengan 12 jenis dan Phytomonas dengan 81 jenis, tetapi ternyata di kemudian hari lebih banyak lagi penyakit bakteri yang ditemukan.
3.3.1. Tipe penyakit bakteri
3.3.1.1. Penyakit pembuluh pengangkut air
Penyakit ini menyerang pembuluh pengangkut air pada tanaman, sehingga pembuluh itu penuh bakteri, jalannya air terhambat tidak dapat mencapai daun, akhirnya daun menjadi layu. Misalnya, Pseudomonas solanacearum yang menyebabkan busuk coklat pada tanaman kentang, terung, tomat, tembakau, dan tanaman yang termasuk keluarga Solanaceae; kemudian Pseudomonas campestris yang menyebabkan busuk hitam pada tanaman kol, kubis bunga, sawi, kol tunas, dan tanaman lainnya yang termasuk keluarga Cruciferae.
3.3.1.2. Penyakit parenchym
Patogen menyerang jaringan parenchyma yang lunak atau succulent yang menyebabkan terjadiya nekrosis atau membusuk bagian yang diserang, misalnya
Pseudomonas malvacearum yang menyebabkan bercak daun menyudut pada tanaman kapas; Bacillus carotovorus yang menyebabkan busuk lunak pada akar wortel, atau bagian lainnya yang lunak dari batang atau buah pada tanaman lainnya.
3.3.1.3. Penyakit hyperplastis
Bakteri ini menyebabkan terjadinya bintil, tumor, bonggol, atau bengkak. Bakteri merangsang sel-sel tanaman sehingga terjadi perkembangan yang lebih cepat dari biasanya, sehingga terbentuk bisul atau tumor. Misalnya, Pseudomonas tumefaciens yang menyebabkan bisul akar pada tanaman apel, dan lain-lain.
Letak bakteri pada jaringan yang sakit ada beberapa macam: (1) interselular, bakteri terletak dalam ruangan antarsel, pada umumnya menyebabkan penyakit parenchyma, (2) Intraseluler, bakteri terletak dalam sel, (3) Intravascular, bakteri terletak dalam jaringan pengangkutan air (xylem) dan jaringan lain.
Kerja bakteri pada tanaman inang ada berbagai cara: (1) Dengan adanya enzyme bakteri dapat memecah sel, sehingga menimbulkan lubang pada bermacam-macam jaringan, (2) Dengan adanya enzyme, bakteri dapat memecah tepung menjadi gula, senyawa nitrogen yang kompleks menjadi lebih sederhana, untuk mendapatkan energi hidup, (3) Bakteri menghasilkan zat racun, dan lain-lain, yang merugikan tanaman, (4) Menghasilkan zat yang dapat merangsang sel-sel inang membelah secara tidak normal.
Penyebaran penyakit bakteri juga bervariasi: (1) Melalui bibit berupa biji, buah, umbi, batang stek, dan lain-lain, sehingga pada waktu ditanam bakteri dapat tersebar, (2) Melalui serangga, burung, siput, ulat, manusia, dan lain-lain, (3) Melalui pupuk kandang atau kompos.
Reaksi tanaman inang terhadap serangan bakteri bervariasi: (1) Pertumbuhan jaringan atau keseluruhan tanaman menjadi terhambat, (2) Terjadi perubahan warna, dapat menjadi hijau tua, menguning atau pucat, (3) Terjadi distorsi pada daun, batang, atau bagian tanaman yang lain, (4) timbul jaringan baru, karena pembelahan sel bertambah (hyperplasia) atau terjadi hypertrophy. Membentuk sel-sel gabus untuk menahan kemajuan serangan bakteri.
Menurut Bergey’s Manual, edisi 1948, bakteri dibagi menjadi 5 ordo: (1)
Eubacteriales atau bakteri sejati. Selnya tegar, tunggal, membentuk dalam rantai dan berkumpul dalam massa, (2) Actinomycetes, selnya tegar, bentuknya menyerupai cendawan atau seperti benang bercabang, (3) Chlamydobacteriales, selnya tegar, menyerupai ganggang, (4) Nyxobacteriales, selnya lentur, gerakannya merangkak, (5) Spirochaetales, selnya lentur, berbentuk spiral dan dapat bergerak
a. Penyakit layu bakteri
Penyebabnya adalah bakteri Pseudomonas solanacearum (EF Smith) EF Smith, sinonimnya: Xanthomonas solanacearum (EF Smith) Dowson; Bacterium solanavearum
(EF Smith) EF Smith; Phytomonas solanacearum (EF Smith) Bergey. Penyakit ini juga disebut penyakit lender, liyer, lengger, klenger. Penyakit ini menyerang tanaman tembakau, tomat, cabai, terung, kacang tanah, pisang, wijen, dan lebih dari 140 jenis tanaman, terutama yang termasuk dalam keluarga Solanaceae. Penyakit ini tersebar di daerah tropis dan subtropics, dari Afrika, Asia, Australia, Amerika, dan Eropa.
Gejalanya sebagai berikut. Patogen menyerang jaringan pengangkutan air, sehingga mengganggu transport air tanaman inang. Akibatnya, kelihatan gejala layu, menguning, dan kerdil. Bila keadaan memungkinkan, tanaman yang mudah terserang seperti tembakau, kentang, tomat, dan terung akan segera mati dalam beberapa hari. Bila keadaan kurang baik bagi patogen, maka layunya tanaman pelan-pelan atau tidak layu, tetapi pertumbuhannya kerdil, menguning, dan daunnya mongering. Pada tanaman cabai, akan terjadi perubahan warna dan daun mudanya akan terkulai, anakannya menjadi kerdil atau menghitam, buahnya kerdil atau busuk, akarnya juga membusuk.
Apabila tanaman yang terserang, batangnya dipotong melintang akan kelihatan penampang melintang berwarna coklat, apabila dipijat akan keluar lender yang berwarna putih kotor dari bekas potongan yang berisi jutaan bakteri. Bila batang dibelah memanjang, akan kelihatan garis-garis berwarna coklat. Kadang-kadang garis ini mencapai daun. Akar yang sakit berwarna coklat.
Penyakit layu bakteri kadang-kadang dikelirukan dengan penyakit layu cendawan Verticilillium dan Fusarium spp, untuk membedakannya kalau layu cendawan, batang tanaman yang sakit kalau dipotong tidak mengeluarkan lender, kalau dimasukkan dalam air, sedangkan pada layu bakteri akan keluar lender.
Pengendaliannya: (1) rotasi tanaman, dengan menanam tanaman yang tidak diserang penyakit, misalnya Mimosa invisa selama lebih kurang 2 tahun, (2) pesemaian disterilisasi dengan air panas 100oC. Tanah difumigasi dengan methyl bromide, (3) menggunakan air siraman yang bebas dari penyakit.
Penyebabnya adalah Erwinia carotovora (LR Jones) Hollander, sinonimnya:
Bacillus carotovorus LR Jones. Penyakit busuk lunak ini banyak menyerang tanaman sayuran seperti kol, sawi, wortel, kentang, tomat, kacang tanah, buncis, selada, dan lain- lain. Tanaman yang diserang akan menjadi lunak, berlendir, baunya busuk, bila keadaan memungkinkan, penyakit akan cepat sekali menjalar ke seluruh tubuh tanaman. Gejala pertama pada daun yang masih segar tampak bercak berair, kemudian warnanya berubah menjadi kecoklatan. Bila yang diserang batangnya, tanaman dapat roboh sehingga disebut penyakit busuk batang.
Pengendaliannya: (1) tanaman kol, sawi, dan lain-lain yang telah diserang lebih baik segera dipanen untuk dikonsumsi. Bila telah terserang berat, sebaiknya dibakar dengan seluruh akar, batang, dan daunnya. Tanah bekas tanaman jangan terbawa ke mana- mana, (2) sebelum terkena serangan, tanaman disemprot dengan fungisida, (3) sayuran yang sehat saja yang disimpan atau dijual ke pasar, karena dapat menyebabkan kerusakan pada sayuran yang masih sehat.