• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.7 Penyakit Menular

Indikator prevalensi ISPA balita tidak masuk kedalam perhitungan IPKM Kabupaten Mojokerto Tahun 2017 indikator kelompok penyakit menular karena keterbatan data. Nilai indeks kelompok indikator penyakit menular dalam IPKM Kabupaten Mojokerto tahun 2017 adalah sebagai berikut,

Gambar 4.7 Kelompok Indikator Penyakit Menular

Kelompok indikator penyakit menular baik untuk indikator prevalensi pneumonia balita dan indikator prevalensi diare masuk dalam kategori baik karena memiliki nilai indeks lebih dari 80%. Indikator prevalensi pneumonia balita mempunyai nilai sebesar 99.6%. Hal ini mengindikasikan bahwa balita yang menderita pneumonia relatif kecil.

Sedangkan indikator prevalensi diare nilainya sebesar 99.4%, ini mengindikasikan penduduk yang menderita diare relatif kecil.

0.993 0.994 0.994 0.995 0.995 0.996 0.996

Prevalensi pneumonia balita

Prevalensi diare

Indeks 0.996 0.994

30 4.8 Kesehatan Lingkungan

Berikut dalah nilai indeks pada kelompok indikator kesehatan lingkungan IPKM Kabupaten Mojokerto Tahun 2017,

Gambar 4.8 Kelompok Indikator Kesehatan Lingkungan

Gambar 4.8 Menunjukkan bahwa kelompok indikator kesehatan lingkungan masuk kedalam kategori kurang baik untuk indikator proporsi akses air bersih dan indikator akses sanitasi. Indikator proporsi akses air bersih memiliki nilai indeks sebesar 45.6% . Hal ini menunjukkan bahwa akses air bersih di Kabupaten Mojokerto relatif sulit. Indikator proporsi akses sanitasi memiliki nilai indeks sebesar 40.1%. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk yang buang air besar di jamban masih relative kecil.

0.370 0.380 0.390 0.400 0.410 0.420 0.430 0.440 0.450 0.460

Proporsi akses air bersih Proporsi akses sanitasi

Indeks 0.456 0.401

31 BABV.

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan IPKM kabupaten Mojokerto tahun 2017 yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa,

1. Metode yang dipakai dalam perhitungan ini adalah metode IPKM tahun 2013. Karena keterbatasan ketersediaan data maka ada beberapa perbedaan perhitungan indikator yaitu :

a. Pneumonia

Pada metode IPKM 2013, Pneumonia yang dihitung adalah penduduk yang didiagnosis pneumonia atau mengalami gejala pneumonia dalam 1 bulan terakhir.

Sedangkan pada perhitungan tahun 2017 Pneumonia yang dihitung adalah Pneumonia balita, yaitu balita yang didiagnosis pneumonia atau mengalami gejala pneumonia dalam 1 bulan terakhir

b. Diare

Pada metode IPKM 2013, Diare yang dihitung adalah balita yang didiagnosis diare atau mengalami gejala diare oleh tenaga kesehatan dalam 2 bulan terakhir

Sedangkan pada perhitungan tahun 2017 Diare yang dihitung adalah penduduk yang didiagnosis diare atau mengalami gejala diare oleh tenaga kesehatan dalam 2 bulan terakhir

c. Perilaku cuci tangan

Pada metode IPKM 2013, Kebiasaan cuci tangan benar pada penduduk umur 10 tahun ke atas. Sedangkan pada perhitungan tahun 2017 kebiasaan cuci tangan benar padaanak SD.

d. Akses Sanitasi

Pada metode IPKM 2013, Akses sanitasi diukur berdasarkan kepemilikan dan jenis fasilitas buang air besar. Akses sanitasi baik apabila rumah tangga menggunakan fasilitas tempat buang air besar milik sendiri dan jenis kloset leher angsa. Sedangkan pada perhitungan tahun 2017 Akses sanitasi baik apabila

32

pendudukmenggunakan fasilitas tempat buang air besar milik sendiri dan jenis kloset leher angsa

e. Akses Air Bersih

Pada metode IPKM 2013, penggunaan air bersih perkapita dalam rumah tangga. Sedangkan pada perhitungan IPKM tahun 2017 dihitung dalam penduduk.

2. Indikator yang belum masuk dalam perhitungan IPKM kabupaten Mojokerto karena tidak tersedia data antara lain adalah prevalensi balita sangat pendek dan pendek, prevalensi balita gemuk, prevalensi KEK, proporsi aktivitas fisik cukup, prevalensi cedera, dan prevalensi ISPA balita.

3. Nilai IPKM kabupaten Mojokerto tahun 2017 adalah 74.3%. Jika dibandingkan dengn tahun sebelumnya yaitu tahun 2014 sebesar 72.46% maka terjadi kenaikan.

4. Nilai kelompok indikator masing-masing adalah 93.63% untuk kelompok indikator kesehatan balita, 56.19% untuk kelompok indikator kesehatan reproduksi, 41.83% untuk kelompok indkator pelayanan kesehatan, 56.63% untuk kelompok indikator perilaku kesehatan, 89.46% untuk kelompok indikator penyakit tidak menular, 96.85% untuk kelompok indikator penyakit menular, dan 85.64% untuk kelompok indikator kesehatan lingkungan.

5. Indeks kelompok indikator tertinggi adalah indikator penyakit menular dan terendah adalah indikator pelayanan kesehatan.

5.2 Saran

1. Indeks kelompok indikator yang rendah (<60%) adalah indikator pelayanan kesehatan, kesehatan reproduksi, dan perilaku kesehatan.

Kelompok indikator tersebut perlu ditingkatkan.

2. Indikator yang termasuk dalam kategori rendah (<60%) adalah indikator proporsi KB (MJKB) yaitu 23.6%,indikator proporsi kepemilikan jaminan pelayanan kesehatan (58.3%), indikator proporsi kecukupan jumlah bidan (49.5%),indikator proporsi kecukupan jumlah dokter (14.5%),

33

indikator proporsi kecukupan jumlah posyandu (1.4%), indikator proporsi merokok (52.8%), indikator proporsi cuci tangan dengan benar (13.8%), indikator proporsi akses air bersih (45.6%), dan indikator proporsi akses sanitasi (40.1%).

3. Nilai indikator pelayanan kesehatan adalah kelompok indikator yang terendah sehingga pemerintah sebaiknya lebih memperhatikan pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Mojokerto.

34

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. (2011). Diagnosis and classification of diabetes. Diabetes Care, vol.34, Suppl 1.

Departemen Kesehatan. (1994). Pedoman penggunaan alat ukur lingkaran lengan atas (LILA) pada wanita usia subur. Ditjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Departemen Kesehatan. (1996). Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kurang Energi Kronis. Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Jakarta

Departemen Kesehatan RI. (2002). Status Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia 2001. Analisis Data Survei Kesehatan Rumah Tangga.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Jakarta

Departemen Kesehatan RI. (2009). Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Dan Sehat.Pusat Promosi Kesehatan.

Departemen Kesehatan. (2008a). Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta.

Departemen Kesehatan. (2008c). Peraturan Menteri Kesehatan RI No 741 Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupatan/Kota. Jakarta.

Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat . (2014). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat. (2010). Jakarta:

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan. (2010b). Pedoman Pemantauan Wilayah Seteempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta: Direktorat Bina Kesehatan Ibu .

Kementerian Kesehatan. (2010c). Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2010-2014. Jakarta.

Kementerian Kesehatan. (2010d). Petunjuk Pelaksanaan Program Imunisasi di Indonesia. jakarta.

Kementerian Kesehatan. (2010e). Petunjuk Pelayanan Antenatal Terpadu.

Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat.

35

Kementerian Kesehatan. (2010f). Indonesia Sehat 2010. Jakarta.

Kementerian Kesehatan. (2011a). Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2012b). Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman

Kementerian Kesehatan. (2013). Rencana Aksi Nasional Pelayanan Keluarga Berencana 2014-2015. Jakarta: Direktorat Jendral Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.

Lewis, G. H., Thomas, H. V., Cannon, M. & Jones, P. B. (2001).

Epidemiological methods. In: Thornicroft, G. & Szmukler, G. (eds.) Textbook of community psychiatry. New York: Oxford University Press

National Heart, Lung, and Blood Institute, National Institute of Health, US.

(2004). The seventh report of the Joint Committee on prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure. NIH Publication No. 04-5230, August 2004. (cited 2007 Nov 2).

Available from:

http://www.nhlbi.nih.gov/guidelines/hypertension/jnc7full.pdf

WHO. (1992). International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problems. 1992. Tenth Revision (ICD-10). Geneva, vol 1, p: 891 – 1010

WHO. (2000). The Asia-Pacific Perspective Redefining Obesity and Its Tratment. February.

WHO- Western Pacific Region

WHO. (2005). WHO Child Gold Standards. Geneva: WHO.

WHO.(2012a). Global Adult Tobacco Survey: Indonesia Report2011.Regional Office for South East Asia

WHO. (2012b). Global Physical Activity Questionnaire (GPAC) Analysis Guide. Surveillance and Population-based Prevention. Department

36

of Chronic Diseases and Health Promotion, Geneva.

www.who.int/chp/steps

WHO,UNICEF. (2013). Progress on Sanitation and Drinking Water – 2013 Update . WHO Press. Geneva. Hal 1-38

WHO. (2014).UN-water global analysis and assessment of sanitation and drinking-water (GLAAS) 2014 report: investing in water and sanitation: increasing access, reducing inequalities. WHO Document Production Services, Geneva, Switzerland.

37

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Prevalensi Balita Gizi Buruk dan Kurang

Kecamatan Puskesmas

Jumlah Ditemukan jumlah balita

38 Lampiran 2 Cakupan Penimbangan Balita

Kecamatan Puskesmas jumlah balita

Trowulan Trowulan 3104

5501 4699 85.42538 Tawangsari 2397

Puri Puri 5165 5165 4176 80.85834

Mojoanyar Gayaman 3730 3730 2832 75.91153

Bangsal Bangsal 3984 3984 3068 76.99757

Gedeg Gedeg 2962

4686 3748 79.98293 Lespadangan 1724

Kemlagi Kemlagi 2760

4771 3787 79.37714 Kedungsari 2011

Dawarblandon Modopuro 2652

Pungging Pungging 3841

5715 4783 83.69933 Watukenongo 1874

Ngoro Ngoro 3710

6003 5303 88.335

Manduro 2293

Dlanggu Dlanggu 4138 4138 3380 81.68197

Kutorejo Kutorejo 2334

4812 4076 84.7101 Pesanggrahan 2478

Pacet Pacet 2710

39 Lampiran 3 Cakupan Kunjungan Neonatal

Kecamatan Puskesmas

Kunjungan

40 Lampiran 4 Cakupan Imunisasi Lengkap

Kecamatan Puskesmas

Imunisasi Lengkap

Dawarblandong Dawarblandong 419 326 745 858 86.83

Jetis Kupang 474 452 926

41 Lampiran 5 Proporsi KB (MKJP)

No Kecamatan IUD MOP MOW IMPLANT Jumlah

1 JATIREJO 438 4 477 668 1,587

2 GONDANG 1,421 22 619 1,191 3,253

3 PACET 1,914 13 736 1,566 4,229

4 TRAWAS 641 5 724 1,009 2,379

5 NGORO 1,255 11 918 1,133 3,317

6 PUNGGING 2,585 15 656 1,262 4,518

7 KUTOREJO 1,017 7 722 954 2,700

8 MOJOSARI 2,380 16 1,106 1,224 4,726

9 DLANGGU 881 58 793 958 2,690

10 BANGSAL 628 12 418 524 1,582

11 PURI 1,080 21 644 1,190 2,935

12 TROWULAN 702 10 502 944 2,158

13 SOOKO 1,684 8 852 606 3,150

14 GEDEG 1,664 22 843 1,529 4,058

15 KEMLAGI 1,114 56 657 1,181 3,008

16 JETIS 671 60 567 608 1,906

17

DAWARBLANDO

NG 1,963 35 895 1,814 4,707

18 MOJOANYAR 439 20 349 532 1,340

JUMLAH 22,477 395 12,478 18,893 54,243

42

Lampiran 6 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil (K4)

Kecamatan Puskesmas Kunjuangan K4

Trowulan Trowulan

1153 1217 94.741 Kemlagi Kemlagi

867 1051 82.493

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 787 935 84.171

Jetis Kupang

1192 1355 87.97

Jetis Mojosari Mojosari

1176 1382 85.094

Modopuro Pungging Pungging

1123 1259 89.198

Kutorejo Kutorejo

913 1062 85.97

43 Lampiran 7 Persalinan Oleh Tenaga Medis

Kecamatan Puskesmas total persalinan

Trowulan Trowulan

1162 1155 99.398 Kemlagi Kemlagi

1005 884 87.96

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 892 814 91.256

Jetis Kupang

1294 1152 89.026

Jetis Mojosari Mojosari

1322 1227 92.814

Modopuro Pungging Pungging

1202 1187 98.752

Kutorejo Kutorejo

1014 1014 100

44 Lampiran 8 Kecukupan Jumlah Dokter

Kecamatan Puskesmas Jumlah dokter Jumlah Dokter Tiap Kecamatan

Sooko Sooko 3 3

Trowulan Trowulan 1

Tawangsari 1 2

Puri Puri 3 3

Mojoanyar Gayaman 1 1

Bangsal Bangsal 2 2

Gedeg Gedeg 1

Lespadangan 2 3

Kemlagi Kemlagi 2

Kedungsari 1 3

Dawarblandong Dawarblandong 2 2

Jetis Kupang 2

Jetis 1 3

Mojosari Mojosari 1

Modopuro 2 3

Pungging Pungging 1

Watukenongo 1 2

Ngoro Ngoro 2

Manduro 1 3

Dlanggu Dlanggu 1 1

Kutorejo Kutorejo 2

Pesanggrahan 1 3

Pacet Pacet 1

Pandan 1 2

Trawas Trawas 1 1

Gondang Gondang 2 2

Jatirejo Jatirejo 3 3

Jumlah 42 42

45 Lampiran 9 Kecukupan Jumlah Posyandu

Kecamatan Puskesmas Jumlah desa

Jumlah

posyandu cakupan

Sooko Sooko 15 50 3.333

Trowulan Trowulan

16 48 3.000 Kemlagi Kemlagi

20 77 3.850

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 18 110 6.111

Jetis Kupang

16 70 4.375

Jetis Mojosari Mojosari

14 60 4.286

Modopuro Pungging Pungging

19 82 4.316

Kutorejo Kutorejo

17 70 4.118

46 Lampiran 10 Kecukupan Jumlah Bidan

Kecamatan Puskesmas Jumlah bidan

Trowulan Trowulan

28 16 1.750 Kemlagi Kemlagi

24 20 1.200

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 23 18 1.278

Jetis Kupang

31 16 1.938

Jetis Mojosari Mojosari

30 14 2.143

Modopuro Pungging Pungging

33 19 1.737

Kutorejo Kutorejo

32 17 1.882

47 Lampiran 11 Prevalensi Hipertensi

Kecamatan Puskesmas

Jumlah

Trowulan Trowulan

58006 4435 7.6458 Kemlagi Kemlagi

55581 3639 6.5472

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 18671 113 0.6052

Jetis

Kupang

42602 1779 4.1759

Jetis Mojosari Mojosari

59719 3083 5.1625

Modopuro Pungging Pungging

54701 3506 6.4094

Jatirejo Jatirejo 36787 1418 3.8546

Jumlah 811362 43064 96.139

48 Lampiran 12 Proporsi Obesitas Sentral

Kecamatan Puskesmas

Jumlah

Trowulan Trowulan

47443 1574 3.3177

Dawarblandong Dawarblandong 15287 98 0.6411

Jetis

Kupang

34870 593 1.7006

Jetis Mojosari Mojosari

48902 930 1.9018

Modopuro Pungging Pungging

44760 2106 4.7051

49

Lampiran 13 Prevalensi Sakit Gigi dan Mulut

Kecamatan Puskesmas Jumlah Murid

Perlu Perwatan

Prev. Sakit Gigi Dan Mulut

Sooko Sooko 3616 224 6.1947

Trowulan Trowulan

6402 491 7.6695 Kemlagi Kemlagi

880 175 19.886

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 2651 25 0.943

Jetis Kupang

8483 332 3.9137

Jetis Mojosari Mojosari

7021 581 8.2752

Modopuro Pungging Pungging

5621 359 6.3868

Kutorejo Kutorejo

6022 347 5.7622

50 Lampiran 14 Prevalensi Pneumonia Balita

Kecamatan Puskesmas

Jumlah

Trowulan Trowulan

5501 323 5.8717 Kemlagi Kemlagi

4771 480 10.061

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 4234 250 5.9046

Jetis Kupang

Kutorejo Kutorejo

4812 341 7.0865

51 Lampiran 15 Prevalensi Diare

Kecamatan Puskesmas

Jumla

Trowulan Trowulan

71880 1745 2.4277

Tawangsari

Puri Puri 67295 2240 3.3286

Mojoanyar Gayaman 48789 1690 3.4639

Bangsal Bangsal 52025 2122 4.0788

Gedeg Gedeg

61172 3182 5.2017

Lespadangan Kemlagi Kemlagi

36106 2752 7.622

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 55280 2003 3.6234

Jetis Kupang

51139 3165 6.189

Jetis Mojosari Mojosari

81950 3269 3.989

Modopuro Pungging Pungging

74691 3044 4.0755

Kutorejo Kutorejo

62961 5822 9.247

Jatirejo Jatirejo 46740 2551 5.4579

Jumlah 1044091 47846

52 Lampiran 16 Proporsi Akses Sanitasi

Kecamatan Puskesmas

Jumlah

Trowulan Trowulan

60310 71880 83.904

Tawangsari

Puri Puri 53265 67295 79.151

Mojoanyar Gayaman 38992 48789 79.92

Bangsal Bangsal 42043 52025 80.813

Gedeg Gedeg

52849 61172 86.394

Lespadangan Kemlagi Kemlagi

54050 36106 149.7

Kedungsari

Dawarblandong Dawarblandong 43014 55280 77.811

Jetis Kupang

62137 51139 121.51

Jetis Mojosari Mojosari

70981 81950 86.615

Modopuro Pungging Pungging

55116 74691 73.792

Kutorejo Kutorejo

48185 62961 76.532

Jatirejo Jatirejo 36952 46740 79.059

Jumlah 880841 1044091

53

Lampiran 17 Proporsi Kecukupan Air Bersih

Kecamatan Puskesmas

Jumlah Penduduk Minum Layak Per

Kecamatan

Sooko Sooko 60976 60976

Trowulan Trowulan 50602 75304

Tawangsari 24702

Puri Puri 56924 56924

Mojoanyar Gayaman 48789 48789

Bangsal Bangsal 49100 49100

Gedeg Gedeg 38049 56374

Lespadangan 18325

Kemlagi Kemlagi 30405 54903

Kedungsari 24498

Dawarblandong Dawarblandong 44947 44947

Jetis Kupang 46471 74914

Jetis 28443

Mojosari Mojosari 43241 71037

Modopuro 27796

Pungging Pungging 47480 69533

Watukenongo 22053

Ngoro Ngoro 46782 75568

Manduro 28786

Dlanggu Dlanggu 53473 53473

Kutorejo Kutorejo 22271 44707

Pesanggrahan 22436

Pacet Pacet 28336 49796

Pandan 21460

Trawas Trawas 29891 29891

Gondang Gondang 41972 41972

Jatirejo Jatirejo 44226 44226

Jumlah 1002434 1002434

KABUPATEN

Dokumen terkait