• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ketergantungan adalah istilah klinik/medikpsikatrik yang menunjukan ciri pemakainya yang bersifat patologik klinik, yang perlu dibedakan dengan tingkat pemakaianya yaitu psikologik sosial yaitu :

a. Pemakaian coba-coba yaitu pemakai narkotika yang tujuannya ingin mencoba.

b. Pemakaian sosial yaitu pemakaian narkotika dengan tujuan bersenang-senang, pada saat rekreasi atau santai

c. Pemakaian situasional yaitu pemakaian pada saat mengalami kadaan tertentu seperti ketergantungan, kesedihan, kekecewaan dengan maksud menghilangkan perasaan-perasaan.

Penyalahgunaan Narkotika menyebabkan ketergantungan pemakai terhadap narkoba, baik fisik maupun psikologik. Hal ini terjadi akibat pemakaian terus menerus dalam jumlah yang cukup banyak. Ada 3 macam ketergantungan itu:

1. Ketergantungan fisik ditunjukkan adanya toleransi dan gejala putus zat. 2. Ketergantungan psikologis yaitu keadaan dimana ada keinginan/dorongan

yang taktertahankan (kompulsip) untuk menggunakan narkotika hal ini disebut juga ketagihan/ kecanduan/ adiksi.

3. Ketergantungan menyebabkan perasaan rindu pada narkotika (craving), walaupun telah berhenti memakai. Kawan-kawan, suasana atau tempat penggunaannya dahulu, mendorong untuk memakainya kembali. Angka kekambuhan cukup tinggi, walaupun sebelumnya secara klinis telah dinyatakan sembuh.

4. Pengaruh dan akibat penyalahgunaan narkotika a. Komplikasi medis

25

Ketua Pelaksana Harian BKNN, kebijaksanaan Nasional Penanggulangan Narkoba, psikotropika dan zat adiktif lainnya, forum Diskusi dalam Rangka Menyambut Hari Narkotika Internasional, 23 juni 2000, h. 3

23 Keracunan akibat pengaruh narkoba terhadap tubuh manusia, yang dapat dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkannya dan pelakunya seperti :

1. Kelebihan dosis 2. Gejala putus zat

3. Komplikasi media akibat pemakaian lama dan banyak 4. Akibat pola hidup yang berubah

5. Akibat alat suntik yang tidak steril

Pengaruh narkotika tidak sama pada setiap orang, tergantung pada beberapa factor, yaitu:

1. Jenis narkoba yang digunakan 2. Jumlah dosis yang dipakai 3. Frekuensi pemakaian

4. Cara pemakaian (diminum, dihisap, disuntikkan dan lain-lain) 5. Zat lain yang digunakan bersamaan

6. Pengalaman pemakaian narkotika sebelumnya 7. Kondisi badan pemakai

8. Kepribadian pemakai

9. Harapan pemakai terhadap efek narkotika. 10. Suasana lingkungan di mana narkoba digunakan.

Narkotika berpengaruh pada tubuh manusia, terutama otak/susunan syaraf pusat dan perkembangan normal remaja, yaitu :

a. pengaruh terhadap daya ingat sehingga mudah lupa. b. Pengaruh terhadap perhatian sehingga sulit berkonsentrasi

c. Pengaruh terhadap perasaan dan kemampuan otak untuk menerima, memilah-milah yang diterima otak memberikan sensasi baru kepadanya sekaligus menghambat kemampuan memahami informasi yang diterimanya. Orang tidak lagi bisa bertindak rasional.

d. Pengaruh terhadap persepsi sehingga perasaan menjadi semu.

e. Pengaruh terhadap motifasi pada anak/remaja menyebabkan merosotnya motivasi dan kemampuan belajar atau prestasi di sekolah, rusaknya

24 hubungan dalam keluarga/persahabatan, perubahan minat/cita-cita/ nilai-nilai yang dianutnya semula.

b. Dampak Sosial

Dampak sosial penyalahgunaan narkotika terjadi akibat ketagihan dan ketergantungan terhadap zat dan akibat dari pengedar atau Bandar yang mencari keuntungan dengan mengorbankan masyarakat luas, serta adanya pengaruh gang-gang (mafia).

Generasi muda adalah sasaran strategi perdagangan gelap narkoba. Oleh karena itu para orang tua, guru dan tokoh masyarakat perlu waspadai bahaya itu menyadari pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi muda dan kaderisasi bangsa. Dampak sosial penyalahgunaan narkoba dapat terjadi sebagai berikut:

1. Di lingkungan keluarga

Suasana nyaman dan tentram dalam kehidupan keluarga menjadi terganggu karena sering terjadi pertengkaran, kemarahan tak terkendali, pemberontakan, sikap acuh tak acuh, mudah tersinggung dan sebagainya. Orang tua menjadi resah karena barang-barang berharga di dalam rumah menjadi hilang, baik milik pemakai, maupun milik keluarga, serta karir ananya tidak jelas. Prilaku yang menyimpang dari anak (berbohong, mencuri, menipu, tak bertanggung jawab, tidak disiplin, dan sebagainya) sangat menyakitkan hati orangtua dan anggota keluarga lain. Dan menjadi aib bagi keluarga.

2. Di lingkungan sekolah

Narkotika merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting untuk belajar, siswa penyalahguna menciptakan suasana yang mengganggu proses belajar. Penyalahgunaan narkotika berkaitan dengan tindak kenakalan dan putus sekolah.

3. Di lingkungan masyarakat

Para pengedar/mafia perdagangan gelap slalu berusaha memasok narkotika agar menjadi ketergantungan, sehingga terjalin hubungan antara pengedar atau Bandar dengan korban, dan terciptalah pasar gelap. Pengedar atau Bandar sering menggunakan perantara, seperti remaja, siswa yang telah menjadi ketergantungan,

25 anak atau orang dewasa yang membutuhkan uang atau yang ingin menjadi lepas kaya sehingga muncul premanisme. Itulah sebabnya penyalahgunaan narkotika telah merebak hingga kemasyarakat miskin.26

Salah satu zat lain yang dampaknya serupa, dengan Narkotika adalah Ectasy yang sekarang ini sangat merebak dan mewabah. Ectasy adalah zat atau bahan yang tidak termasuk Narkotika atau alcohol, melainkan termasuk zat adiktif artinya zat yang dapat mengakibatkan adiksi berupa kecanduan, ketagihan dan ketergantungan. Zat adiktif ini berpengaruh pada susunan syaraf pusat manusia. Agama Islam memandang bahwa semua zat atau bahan yang dapat melemahkan dan memabukkan itu dilarang, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi SAW ;

و

ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ

ُﺪﱠﻤَﺤُﻣ

ُﻦْﺑ

ﻰﱠﻨَﺜُﻤْﻟا

ُﺪﱠﻤَﺤُﻣَو

ُﻦْﺑ

ٍﻢِﺗﺎَﺣ

ﺎَﻟﺎَﻗ

ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ

ﻰَﯿْﺤَﯾ

َﻮُھَو

ُنﺎﱠﻄَﻘْﻟا

ْﻦَﻋ

ِﺪْﯿَﺒُﻋ

ِﮫﱠﻠﻟا

ﺎَﻧَﺮَﺒْﺧَأ

ٌﻊِﻓﺎَﻧ

ْﻦَﻋ

ِﻦْﺑا

َﺮَﻤُﻋ

َلﺎَﻗ

ﺎَﻟَو

ُﮫُﻤَﻠْﻋَأ

ﺎﱠﻟِإ ﱡﻞُﻛَو ٌﺮْﻤَﺧٍﺮِﻜْﺴُﻣ ﱡﻞُﻛ َلﺎَﻗ َﻢﱠﻠَﺳَوِﮫْﯿَﻠَﻋُﮫﱠﻠﻟاﻰﱠﻠَﺻﱢﻲِﺒﱠﻨﻟا ْﻦَﻋ

ٍﺮْﻤَﺧ

ٌماَﺮَﺣ

]

ﻢﻠﺴﻣ ﮫﺟﺮﺧا

[

Artinya : Dan dikabarkan Muhamad bin Musna, Muhamad bin hatim berkata Yahya dan Dia kutna dari ubaidillah diberitakan kepada kami, Naïf dari ibnu umar, disampaikan atau diumumkan oleh Nabi Muhammad saw Dia berkata atau bersabda: “Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan dan melemahan adalah khamar, dan setiap khamar adalah haram” (HR. Muslim).27

Dari hadits tersebut jelaslah bahwa ganja, morfin, heroin (putaw), kokain dan ectasy serta zat adiktif lainnya yang dampaknya serupa, kesemuanya juga diharamkan. Pemerintah sesuai dengan undang-undang telah mengeluarkan larangan terhadap ganja, heroin, ekstasi dan sejenisnya.

Penyalahgunaan narkotika sudah sejak tahun 1970 dan hingga sekarang makin marak saja. Meskipun sudah di keluarkan undang-undang, tetapi pelaksanaan Undang-undang R.I. Nomor 22 tahun 1997 tentang psikotropika. jika di tanam, diproduksi, diperjual belikan, dimiliki, disimpan dan digunakan secara

26

Lydia Harlina Martono, Buku Pedoman Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di DKI Jakarta, (Jakarta, 2001) hal. 9-14

27

26 tidak sah berarti melanggar hukum.28 itu sendiri banyak mengalami kendala. Menjamurnya tempat hiburan malam memberi peluang bagi beredarnya benda-benda haram itu. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang menjalani trasformasi budaya, sehingga korban Narkotika sebagian besar adalah para remaja dan orang-orang muda usia produktif yang merupakan generasi penerus bangsa. Prilaku yang menyimpang itu disebabkan karena pengaruh Narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya.

Adapun dampak dari penyalahgunaan narkotika sangatlah berbahaya bagi hidup manusia. Penyalahgunaan narkotika akhir-akhir ini kembali mencuat kepermukaan setelah korban-korban berjatuhan

Narkotika merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern dan industri. Suatu penyakit kronis yang berulang kali kambuh. Merupakan penyakit perilaku atau gaya hidup manusia modern. Narkotika atau drugs pada awalnya di temukan dan di ciptakan untuk kepentingan pengobatan seperti untuk operasi, menghilangkan rasa sakit sebagainya yang digunakan secara legal (medical use) dengan dosis pemakaian yang di tentukan oleh dokter.

Pemakaian narkotika dengan dosis yang teratur tidak akan membawa efek–efek negative, tetapi penyalahgunaan narkotika inilah yang dapat membawa dampak – dampak atau akibat yang membahayakan si pemakai yang akan selalu ketagihan dan pada akhirnya hidupnya tergantung kepada zat–zat narkotika (dependence).

Banyak sekali dampak negative yang di timbulkan oleh narkotik, tidak hanya mengenai pada fisik maupun psikis tetapi juga terhadap aspek–aspek kehidupan lainnya. Di saat narkotika disalahgunakan di kalangan orang–orang kaya bahaya dan bahaya akibatnya tidak begitu terasa, karena ketagihan (addiction) senantiasa dapat di penuhi oleh si pengguna atau pecandu narkotika, tetapi apabila penggunaan narkotika telah merata dikalangan masyarakat terutama di kalangan orang yang berpenghasilan rendah maka akibatnya akan sangat besar

28

Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta“Ancaman Narkoba Bagi GenerasiBangsa” Tahun 2007

27 sekali. Di saat–saat inilah masyarakat yang bersangkutan akan mengalami dampak atau akibat fatal.

Seseorang yang telah ketagihan dan ketergantungan pada zat–zat narkotika tidak saja berdampak buruk yang merugikan bagi dirinya sendiri bahkan dapat membawa kerugian bagi masyarakat, karena mereka yang berada dalam ikatan zat narkotika merupakan gangguan masyarakat, yaitu dengan dapat terjadinya tindakan criminal yang sdapat merugikan masyarakat dilingkungannya.

Dan pada saat ini yang lebih memprihatinkan adalah korban–korban penyalahgunaan narkotika pada umumnya remaja dan dewasa khususnya di kalangan pelajar, justru mereka yang sedang dalam usia produktif merupakan sumberdaya manusia atau aset bangsa di kemudia hari.

Menurut Fuad Kauma, “Penyalahgunaan narkotika dapat menyeret seseorang untuk bertindak kriminal dan asusila. Biasanya para pengguna narkotika berfrofesi sebagai perampok pencuri atau tindakan criminal lainnya dan menurut beliau juga bahwa penyalahgunaan narkotika juga dapat mengakibatkan seseorang senantiasa murung defresi, segala aktifitas, kreatifitas dan daya intelektualnya menjadi hilang dan sesekali tingkah lakunya seperti orang dungu yang tidak waras”.29

Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa norma-norma social para pengguna narkotika akan berubah drastis apabila dibandingkan sebelumnya, sisinegati dan potensi untuk berbuat jahat akan tampak pada dirinya. Demikian pula prilaku-prilaku menyimpang dan tindakan-tindakan keji lainnya akan kelihatan.

4. Bahaya dan Manfaat Narkotika

Dokumen terkait