• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang berpengaruhkah Peranan

pendidikan agama Islam terhadap Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan narkotika.

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, persiapan penelitian,

dengan cara membuat instrument penelitian, pelaksanaan penelitian menggunakan

metode

komparasional tes

“t”, sedangkan teknik penelitian yang penulis gunakan

yaitu: teknik observasi, wawancara, dan penyebaran angket. Populasi dan sampel,

populasi dari sasaran penelitian ini adalah siswa – siswi kelas XI MAN 1 Grogol yang

berjumlah 141 orang, dan peneliti menentukan responden sebanyak 35% yaitu 50

orang yang akan dijadikan sampel dengan teknik random sampling, yakni

pengambilan sampel acak sederhana. Untuk mengetahui peranan pendidikan agama

Islam terhadap upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol

Jakarta Barat. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa adanya peranan pendidikan

agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika, Dilihat dari hasil

penulis lakukan. Dengan to telah diperoleh sebesar 35.51, sedangkan t tabel = 1,99

dan 2,63 maka to adalah lebih besar dari pada t tabel, baik taraf signifikan 5% maupun

taraf signifikan 1% dengan demikian

hipotesis diterima

, ini berarti adanya peranan

pendidikan agama Islam dalam upaya mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di

MAN 1 Grogol Jakarta–Barat. Dari hasil Nilai rata-rata jawaban responden (angket)

menyatakan bahwa dalam peranan pendidikan agama Islam kategori

baik

.

(2)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam yang maha pengasih dan penyayang, yang telah memberikan nikmat kepada

hambanya. Berkat rahmat, taufik, dan inayah-Nya skripsi ini dapat terselesaikan.

Salawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw.,

keluarga, dan para sahabatnya, dan semoga sampai kepada umatnya yang

senantiasa mengikuti ajarannya hingga akhir zaman.

Karya tulis yang berjudul “Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam

Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta –

Barat``, merupakan skripsi yang diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan Islam (S.Pd.I).

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa

skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, meskipun waktu, tenaga, dan

biaya telah diupayakan dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis

miliki demi terselesaikannya skripsi ini. Namun, kiranya penelitian yang tertuang

dalam skripsi ini dapat memberi manfaat bagi penulis khususnya, dan bagi para

pembaca pada umumnya.

Selama proses penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada:

1. Dekan Prof. DR. Dede Rosyada, MA dan pembantu Dekan Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Jurusan Drs. Bahrisalim, M.Ag dan sekertaris jurusan Drs.

Sapiudin Shidiq, M.Ag Pendidikan Agama Islam FITK UIN Syarif

(3)

x

3. Bpk. Zaimudin , selaku Dosen Pembimbing skripsi, terima kasih atas

segala waktu, tenaga, ilmu, kesabaran, dan keikhlasannya dalam

memberikan ilmu serta membimbing dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi.

4. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmunya selama penulis

mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat

bagi kami semua.

5. Kepala Sekolah MAN 1 Grogol Jakarta Barat, yang telah mengizinkan

penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut, serta para

guru dan pegawai yang telah banyak membantu penulis.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama, Perpustakaan FITK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Perpustakaan Nasional yang dalam penulisan

skripsi ini memberikan andil besar dalam hal penyediaan bahan

pustaka dan sumber-sumber bacaan untuk kelancaran penulisan skripsi

ini.

7. Orang Tua tercinta, Bapak Nurdin HA dan ibu Nunung Muthoyah

dengan segala perhatian, bimbingan, dorongan dan cinta kasih

sayangnya dalam mendidik dan mengasuh penulis sehingga dapat

menempuh jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi dengan

baik. Semoga segala jasa dan upaya yang telah diberikan menjadi amal

shaleh dan diterima di sisi Allah SWT. amin.

8. Adiku tercinta (Lailatul Ramdhania) terima kasih atas segala do’a, dan

semangatnya.

9. Kepada Kakakku (Miftahul Jannah) dengan segala perhatian,

bimbingan serta kasih sayangnya memotivasi penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat terdekat (Semy, Syahri, Mae, Andri, Didi, Mahfud,

Iam, Nurul) dan sahabat-sahabat dirumah yang selalu menghiasi

hari-hari penulis dengan kebersamaan, keceriaan dan kebahagiaan yang

begitu besar. Semoga ukhuwah kita tetap terjaga dan dirahmati oleh

(4)

xi

11. Teruntuk ``Some One`` (Fany Pradipta Hardiansyah) yang selalu

mensuport dan mendoakan penulis walaupun selalu terhalang jarak dan

waktu. Semoga Allah akan memberikan kemudahan pada Kita dalam

menempuh proses menuju jalan yang di Ridhoi oleh-Nya.

12. Teman-teman Mahasiswa FITK angkatan 2006 khususnya mahasiswa

PAI kelas B yang telah memberikan semangat, dukungan, serta

menghiasi dengan kebersamaan, semoga persaudaraan kita tetap

terjaga.

Akhirnya penulis hanya berdo’a semoga bantuan mereka semua

menjadi amal ibadah yang mendapat balasan dari Allah SWT. Setelah

Penulis berusaha dan berdo’a, penulis juga berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. amin.

Jakarta, 03 Desember 2010

Penulis

(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ………...i

Persetujuan Pembimbing ...ii

Lembar pengesahan tim Ujian Munaqosah ...iii

Abstrak ...iv

Pernyataan yang dilakukan Telaah Studi Pustaka ...v

KATA PENGANTAR ...vi

DAFTAR ISI ...ix

BAB I PENDAHULUAN ... ....1

A. Latar Belakang Masalah ………...1

B. Kajian Pustaka ... ..3

C. Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah...3

D. Tujuan Penelitian ...4

E. Manfaat Penelitian ...4

F. Metodologi Penelitian ...4

1. Populasi dan Sampel ...4

2. Tempat dan waktu Penelitian ...5

3. Teknik Pengumpulan data ...5

4. Teknik Analisis Data ...6

BAB II : KAJIAN TEORITIS A. Pendidikan Agama Islam ...10

1. Pengertian Peranan ...10

2. Pengertian Pendidikan Agama Islam...11

3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ...13

4. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ...16

B. Narkotika ...17

1. Pengertian Narkotika ...17

2. Jenis dan Dampak Narkotika ... 20

3. Penyalahgunaan dan Ketergantungan Narkotika ... 22

4. Bahaya Narkotika ...27

5. Manfaat Narkotika ... 28

(6)

C. Kerangka Berfikir ...36

D. Hipotesis ...37

BAB III GAMBARAN UMUM MAN 1 GROGOL JAKARTA BARAT A. Gambaran Umum MAN 1 ...38

1. Sejarah Berdirinya MAN 1 Grogol ...38

2. Visi, Misi dan Tujuan ...39

3. Struktur Organisasi ...40

4. Keadaan Sarana dan Prasarana ...41

5. Keadaan Guru, Karyawan, dan Siswa ...42

B. Upaya Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat ...45

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Analisa dan Interpretasi Data ...47

B. Analisa Data ...80

C. Interpretasi Data ………...87

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...91

B. Saran ...92

DAFTAR PUSTAKA ...93

(7)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, banyak orang yang sukses dalam karir diliputi oleh suasana

kecemasan hidup. Munculah penyakit psikosomatik, seperti sakit lambung yang

kronis, sakit jantung, disfungsi dalam kehidupan seksnya, dan lain-lain.

Sebagaimana kita ketahui bahwa; narkotika-psikotropika dan HIV

AIDS merupakan ancaman berbahaya, di mana dampak negatifnya telah

berkembang dari isu nasional menjadi bencana nasional. Ilmu pengetahuan dan

teknologi yang semakin maju, turut mendorong perkembangan dalam proses

produksi berbagai jenis narkotika tersebut. Masalah utama yang sedang di hadapi

oleh masyarakat dan bangsa Indonesia adalah ketidakpastian secara fundamental

di bidang hukum, moral, norma, nilai, dan etika kehidupan.1

Keterlibatan para mahasiswa dan pelajar dalam masalah penggunaan

Narkotika salah satunya adalah karena faktor pendidikan keagamaan yang sangat

kurang. Pada tahun 2005 siswa sekolah MAN 1 pernah ada yang terjerumus

dalam Narkotika, karena pengaruh pergaulan di luar yang memang bebas. Anak

ini pendiam tapi dia mencari kepuasan dalam dirinya dengan menggunakan

obat-obatan haram. Pada akhirnya pihak sekolah mulai memperketat peraturan sekolah.

Dengan mengadakan rajia dan memperhatikan anak dengan

pendekatan-pendekatan yang dilakukan oleh para guru-guru, khususnya guru Agama dengan

1

(8)

2 membimbing siswa dan siswinya melalui pemahaman-pemahaman agama yang

lebih mendalam.

Kini MAN 1 telah memetik hasil dari usaha yang telah dilakukan oleh

para guru-guru. Tahun ke tahun perubahan pada siswa dan siswi amat sangat baik

tak ada lagi yang menggunakan Narkotika, tak ada lagi yang bolos, menjadi lebih

disiplin. Peranan pendidikan Agama Islam sangatlah berpengaruh pada akhlak

siswa dan siswi. Oleh karnanya peranan pendidikan agama Islam merupakan salah

satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan dari pendidikan di sekolah. Karena

pendidikan agama Islam merupakan salah satu kunci untuk terbentuknya

kepribadian anak agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Narkotika.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan

karakter manusia. Usia remaja adalah usia rawan dan seringkali menerima apa

saja yang datang dari luar, di mana kemampuan berfikir logis mulai berkembang,

kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan akan mempercepat

perkembangan daya tangkap dan pemahaman, namun kemampuan menyaring dan

memilih yang baik dan buruk belum tumbuh sempurna kecenderungan untuk

meniru masih tinggi, segala bentuk tingkah laku dalam kehidupan banyak

terpengaruh oleh hal-hal yang terlihat, terbaca, terdengar. Oleh karena itu,

perlunya diberikan pendidikan yang menyeluruh baik itu pendidikan yang berupa

agama atau pendidikan lainnya yang diberikan orang tua atau orang dewasa

lainnya.

Zat-zat yang sering di gunakan Pencandu dapat digolongkan sebagai

berikut :

1. Opioda, misalnya: Morfien, Heroin, Pethida, Kodein dan Candu

2. Ganja (Kanabis, Marjuana, Hashis)

3. Kokain dan daun koka

4. Alkohol yang terdapat pada minuman keras

5. Ampetamin

6. Halusinogen, misalnya LCD, Mesalain, Psilosin dan Psilosibin

7. Sedative dan hipotika

(9)

3 9. Nikotin yang terdapat pada tembakau.

10. Kafein yang terdapat pada kopi, teh dan minuman kola.

Semua zat yang disebutkan di atas mempunyai pengaruh pada susunan

syaraf pusat sehingga disebut zat psikotropika atau psikoaktif. Tidak semua zat

Psikotropika yang ada di atas dapat menimbulkan adiksi (ketergantungan

/kecanduan).2

B. Kajian Pustaka

Selama observasi, penulis telah melakukan penelitian kajian pustaka baik

di Kampus maupun di Perpustakaan Nasional tetapi sejauh ini penulis belum

menemukan judul yang sama dengan judul yang di angkat oleh penulis.

Demikian pula dengan hasil wawancara yang dilakukan di tempat

penelitian (MAN 1 Grogol Jakarta Barat), tidak ada judul yang sama dengan judul

skripsi penulis. Memang di MAN 1 juga banyak yang melakukan penelitian, akan

tetapi dengan waktu yang berbeda, aspek yang berbeda sehingga objeknya pun

berbeda pula.

Dengan demikian, maka skripsi ini asli hasil karya penulis yang dilakukan

selama penelitian berlangsung.

C. Identifikasi, Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

masalah-masalah yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap uapaya mengantisipasi

penyalahgunaan Narkotika

2. Bagaimanakah bentuk-bentuk pendidikan agama dalam mengantisipasi

penyalahgunaan Narkotika

2. Pembatasan dan Perumusan Masalah

a. Pembatasan Masalah

Karena luasnya permasalahan yang akan dikemukakan, maka perlu adanya

pembatasan masalah agar tidak menghamburkan pengertian pembaca. dalam hal

2

(10)

4 ini hanya dibatasi pada masalah : Peranan Pendidikan Agama Islam dalam upaya

Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika.

b. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka permasalahan dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

“Berpengaruhkah Peranan Pendidikan Agama Islam teradap Upaya

Mengantisipasi Penyalahgunaan Narkotika di MAN 1 Grogol Jakarta Barat”

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat :

a. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap upaya

mengantisipasi penyalahgunaan narkotika di MAN 1 Grogol

b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dapat berpengaruh terhadap

penyalahgunaan narkoba

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat :

a. Memberi kontribusi dalam perkembangan wawasan keilmuan khususnya di

kalangan insan akademisi dan masyarakat umum

b. Sebagai bahan rujukan bagi mahasiswa Fakultas Agama Islam Universitas

Syarif Hidayatullah Jakarta Khususnya dan Masyarakat pada umumnya dalam

pengkajian hal-hal berhubungan dengan narkoba

F. Metodologi Penelitian

Pemmbahasan metodologi penelitian dalam skripsi ini terdiri dari :

1. Populasi Dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian. Apabila seseorang ingin

meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya

merupakan penelitian populasi, tetapi jika akan meneliti sebagian dari populasi,

maka penelitiannya merupakan penelitian sampel, karena sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang diteliti.

Dari penjelasan di atas maka populasi dari sasaran penelitian ini adalah

(11)

5 menentukan responden sebanyak 35% yaitu 50 orang yang akan dijadikan sampel

dengan teknik random sampling, yakni pengambilan sampel acak sederhana.

Mengenai pengambilan sampel penulis memakai teknik random sampling

dengan cara undian bebas, teknik penelitian sampel tersebut dinamakan teknik

proposional random sampling jelasnya proposional random sampling adalah salah

satu metode penelitian sampel yang berfungsi agar sub populasi diambil secara

merata dengan besar kecilnya tiap sub populasi tersebut.

2. Variabel Penelitian

Dalam variabel ini akan di lihat pengaruh suatu pernyataan artinya di

dalam sebuah pernyataan ada variabel yang mempengaruhi disebut variabel

penyebab, variabel bebas atau independend (X). Sedangkan variabel terikat atau

dependend variabel (Y).

Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini penulis membagi

menjadi dua variabel penelitian yaitu :

a. Variabel Bebas (Independen variabel) yaitu mengenai peranan pendidikan

agama Islam di MAN 1 Grogol.

b. Variabel Terikat (Dependen Variabel) mengantisipasi penyalahgunaan

narkotika

3. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi yang dijadikan tempat penelitian oleh penulis yaitu di MAN 1

Grogol Jakarta Barat. Di Jl. Rawa Bahagia I nomor 28 Grogol Jakarta Barat,

Penulis melakukan penelitian sekitar satu bulan.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan beberapa metode yang sesuai

dengan jenis penelitian, metode-metode tersebut adalah :

a. Observasi

Digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara melakukan

pematangan langsung. Dari pengamatan ini remaja atau siswa/siswi yang ada di

MAN 1 Grogol yang dikeluarkan karna menggunakan Narkotika biasanya tingkah

(12)

6 Melalui teknik ini, penulis mengunjungi langsung MAN Grogol Jakarta

Barat untuk mengamati langsung kondisi, guru, karyawan, sarana dan prasarana

madrasah, serta kegiatan yang dilaksanakan siswa siswi.

b. Interview (wawancara)

Metode interview atau wawancara digunakan untuk memperoleh data

dengan jalan mengadakan tanya jawab sehingga keterangan yang diperoleh akan

lebih jelas, cepat dan dapat menimbulkan hubungan pribadi yang akrab.

Di sini penulis melakukan komunikasi langsung dengan Kepala Madrasah

dan Staf Tata Usaha (TU) untuk mendapatkan data mengenai masalah yang

menjadi objek penelitian.

c. Angket

Digunakan untuk memperoleh data secara tertulis dengan melalui jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan dijawab langsung oleh responden

secara tertulis agar mereka mudah menjawab pertanyaan sesuai dengan isi hatinya

dan untuk lebih meyakinkan mereka tentang orang-orang yang melakukan

penelitian serta maksud dan tujuannya.

5. Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data selanjutnya data

tersebut diolah. Pengolahan data sering juga disebut analisis data. Secara garis

besar analisis data meliputi tiga langkah yaitu :

a. Persiapan

Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain :

1). Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden

2). Mengecek kelengkapan data artinya memeriksa isi instrument

pengumpulan data.

3). Mengecek macam rincian data jika di dalam instrument termuat sebuah

atau beberapa item yang di isi tidak tahu atau isian bukan yang

dikehendaki peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan

variabel pokok, maka item ini perlu diajukan lagi dalam wawancara.

Dalam langkah persiapan ini adalah mamilih atau menyeleksi data

(13)

7 tinggal. Langkah persiapan ini bermaksud merapikan data agar bersih, rapi, dan

tinggal mengadakan pengelola data lanjutan dan atau analisis data.

b. Tabulasi

Termasuk dalam kegiatan tabulasi ini antara lain :

1). Memberikan scoring atau skor terhadap item-item yang perlu di beri skor,

misalnya : tes, angket atau pilihan ganda, rating scale dan sebagainya.

2). Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.

3). Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik

nalisis yang akan digunakan.

c. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian

Penelitian ini tergolong penelitian korelasi yang bertujuan untuk

menentukan ada tidaknya peranan dan apabila ada, bagaimana tingkat keeratan

hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan cara presentase. Perhitungan

ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar respon siswa dalam

mengantisipasi penyalahgunaan narkotika berdasarkan masalah (problem based learning)

Adapun presentase diperoleh dengan cara frekuensi jawaban yang dibagi

jumlah responden dikalikan 100% dengan rumus statistic (Presentase) sebagai

berikut:

100

%

N

f

p

Keterangan:

P = Presentase Jawaban

F = Jawaban rata – rata siswa pada semua pertanyaan

N = Jumlah nilai tertinggi dari angket

Dimana untuk mencari nilai S digunakan rumus sebagai berikut :

N

X

S

Keterangan:

(14)

8

x

= Jumlah total skor N = Jumlah skor

Adapun langkah – langkah adalah sebagai berikut:

1. Mencari Mean Variabel X1 dengan rumus :

1

1

1

N

X

M

2. Mencari Mean Variabel X2 dengan rumus

2

2

2

N

y

M

3. Mencari deviasi skor Variabel X1, dengan rumus :

X

1= X1-M1

4. Mencari deviasi skor Variabel X2, dengan rumus :

y

2= y2-M2

5. Menguadratkan

X

1 , lalu dijumlah: diperoleh

6. Menguadratkan

y

2, lalu dijumlahkan: diperoleh

7. Mencari to dengan rumus :

)

2

.

1

)(

2

2

1

(

)

2

1

)(

2

1

(

2

1

2 2

N

N

N

N

N

N

y

x

M

M

to

8. Memberikan interpretasi terhadap t dengan menggunakan table nilai ``t``,

dengan langkah-langkah sebagai berikut;

a. Menguji kebenaran atau kepalsuan dari Hipotesis yang telah diajukan,

dengan jalan membandingkan dengan besarnya ``to`` yang telah diperoleh

dalam perhitungan dengan besarnya ``to`` tercantum dalam Tabel Nilai

``to`` dengan terlebih dahulu mencari derajat bebasnya (db) atau degrees of

freedomnya (db) yang dirumuskan sebagai berikut:

(15)

9 Keterangan:

Df atau db = degrees of freedom atau drajat kebebasan

N1 = Banyak subyek kelompok I (Jumlah sampel kelompok I)

N2 = Banyak subyek kelompok II (Jumlah sampel kelompok II)

Setelah (db) atau (df) diperoleh, maka besarnya ``to`` yang tercantum dalam

Table Nilai ``t`` dapat dicari, baik taraf yang signifikan 5% maupun 1% jika to

sama dengan atau lebih besar dari pada harga kritik ``to`` yang tercantum dalam

table, maka Hipotesis alternatif diterima, berarti perbedaan mean dari kedua

sampel itu adalah perbedaan yang signifikan.

Jika to lebih kecil dari pada ``t`` table, maka Hipotesis Nihil, disetujui atau

diterima: sebaiknya hipotesa alternatif ditolak. Berarti perbedaan mean dua

sampel itu bukanlah perbedaan yang berarti atau bukan perbedaan yang

signifikan.3

3

(16)

10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Perana

Peranan, menurut Bruce. J Biddle dan Erwin J. Thomas adalah: ``suatu

penjelasan yang menunjukkan konotasi social, berarti peranan sebagai suatu

fungsi yang dibawa oleh seseorang atau subyek pelaku ketika menduduki suatu

karakteristik (posisi) dalam struktur social.1 Menurut Edy Suhartono adalah: ``merupakan seperangkat patokan yang membatasi apa prilaku yang mesti

dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi``2. Seperti peranan guru agama dalam membimbing anak didiknya, dimana ia menjadi pendidik dan

pengajar yang member teladan pada anak didiknya. Dengan demikian pengertian

peranan adalah bagian atau tindakan atau tugas yang dilakukan seseorang atau

subyek pelaku dalam suautu peristiwa atau keadaan. Kalau pengertian ini

dikaitkan dengan pendidikan Islam adalah, bahwa bahwa pendidikan Islam dalam

struktur social mempunyai struktur yang utama terhadap suatu pristiwa apapun

dan pendidikan Islam dalam masyarakat sebagai bentuk sosial atau transpormasi

social. Dengan kata lain pendidikan Islam mempunyai peranan dan fungsi utama

di dalam kehidupan masyarakat, Negara, dan seluruh bangsa secara menyeluruh

dibelahan bumi.

1

Bruce J. Biddle & Edwin J. Thomas, Rote Theori Concept and and Research, (New Yourk: John Willey and Sons, Inc, 1996), hal.10

2

(17)

11 Dengan demikian pendidikan agama Islam dalam lingkungan sosial. Oleh

karena itu pendidikan agama Islam merupakan pelaku, pelaksanaan dan

penggerak dalam proses sosial bagi manusia.

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan sebagai usaha dalam membina dan mengembangkan

kepribadian manusia dari aspek-aspek rohaniah dan jasmaniah juga harus

berlangsung secara bertahap. Tidak ada makhluk ciptaan Tuhan dimuka bumi ini

yang dapat mencapai kesempurnaan atau kematangan hidup tanpa melalui proses.

Pendidikan yang berlangsung melalui proses bagi pertumbuhan dan

perkembangan manusia, dilihat dari prinsip pandangan Islam adalah bersifat

tabi’iyah artinya sesuai dengan tabiat hidup manusia.3 Oleh karena itu tidak bertentangan dengan sunatullah yang ditetapkan Allah SWT atas manusia.

Akan tetapi tujuan pendidikan adalah memberikan arah bagi proses

pendidikan. Dan bertujuan mengarahkan anak didik (manusia) kepada titik

optimal kemampuannya agar terbukti kepribadian yang utuh sebagai manusia.

Secara etimologi pendidikan berasal dari kata “didik” yang menjadi proses

pengubahan tingkahlaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha

mendewasakan manusia melalui upaya pendidikan dari latihan – latihan.4

Adapun secara sederhana dapat diartikan sebagai proses pembimbingan,

pembelajaran atau pelatihan terhadap manusia agar nantinya menjadi orang Islam,

yang berkehidupan secara mampu melaksanankan peranan dan tugas-tugas hidup

sebagai muslim yang jika di indonesiakan menjadi orang muslim.5

Adapun secara terminology H.M. Arifin, dalam bukunya mengatakan

bahwa pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing

3

Drs. Abdul Gafar Irfan Re-Fomulasi Rancangan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Pest Agung,2003)

4

Departement Pendidikan dan kebudayaan, GBPP BMU, 1995 5

(18)

12 dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik didalam

pendidikan formal maupun pendidikan non formal.6

Dari beberapa definisi di atas, penulis menyimpulkan bahwa pendidikan

merupakan usaha menanamkan sesuatu kepada peserta didik melalui berbagai

kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan sengaja, berupa bimbingan,

pimpinan, bantuan, pengajaran dan latihan yang ditunjukan kepada peserta didik

dalam pertumbuhan jasmani dan rohaninya menuju tujuan yang diharapkan.

Dengan demikian bagaimanapun sederhananya peradaban suatu masyarakat

didalamnya berlangsung kegiatan proses pendidikan.

Setelah menguaraikan tentang kegiatan pendidikan, selanjutnya penulis

akan mengemukakan tentang pengertian pendidikan agama Islam yang dikutip

dari beberapa pendapat para ahli pendidikan Islam.

Dr. Ali Ashraf menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Horison Baru

Pendidikan Islam bahwa pendidikan agama Islam yaitu “pendidikan yang melatih

siswa sedemikian rupa, sehingga dalam prilaku mereka terhadap kehidupan,

langkah-langkah dan keputusannya diatur oleh nilai-nilai etika Islam yang sangat

dirasakan”.7

Sementara itu Dra. Zuhairini memberikan batasan pendidikan agama Islam

“sebagai usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai

dengan ajaran Islam, memikirkan, memutuskan dan berbuat berdasarkan

nilai-nilai Islam”.8

Sejalan dengan itu Prof Dr. Zakiah Darajat berpendapat bahwa pendidikan

agama Islam adalah “usaha berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik

agar kelak setelah menjelaskan pendidikannya sebagai pandangan hidup”.9

Dengan demikian dapat diartikan bahwa pendidikan agama Islam adalah

usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan

ajaran Islam atau suatu proses bimbingan dan bantuan secara sadar dan sengaja

6

H. M. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama dilingkungan sekolah dan keluarga (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), h. 16.

7

Ali Asraf Hoison Baru Pendidikan Islam.(Jakarta : Pustaka Firdaus, 1996), h. 23 8

Zuhairini, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h.

9

(19)

13 terhadap anak didik yang dilandasi dengan ajaran Islam dalam pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohaninya menuju kepada terbentuknya kepribadian

yang utama (kepribadian muslim).

Dari uraian tersebut jelas bahwa proses kepribadian merupakan rangkaian

usaha bimbingan, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa kemampuan

dasar kemampuan belajar, sehingga terjadilah perubahan dalam kehidupan

pribadinya sebagai makhluk. Proses tersebut senantiasa berada dalam nilai-nilai

Islam, yaitu nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syari’ah dan akhlaq

al-karimah.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah usaha atau kegiatan

selesai. Pendidikan agama Islam diharapkan menghasilkan manusia yang berguna

bagi dirinya dan masyarakatnya serta senang dan gemar mengamalkan dan

mengembangkan ajaran Islam dalam berhubungan dengan Allah SWT dan dengan

manusia sesamanya, dapat mengambil manfaat yang semakin meningkat dari

Alam semesta ini untuk hidup di dunia kini dan di akhirat nanti.10

Tujuan pendidikan Agama Islam tidak lain untuk membentuk manusia

menjadi seorang muslim sejati, beriman dan beramal sholeh, sebagaimana telah

dicantumkan dalam sabda Nabi yang berbunyi :

َﺣ

ﱠﺪ

َﻨﺛ

ُﺑأ

ْﻮ

َﻋ

ُﺪﺒ

ﱠﺮﻟا

ْﺣ

َﻤ

ُ

َﻤﻟا

ُﺮﻘ

ِئ

َﻨﺛ

ُﺑأ

ْﻮ

ُﻋ

َﻤ

ُﺮ

و

ﱠﺼﻟا

َﺎﻔ

ِر

َﻋ

ْﻦ

َﻋ

ُﺪﺒ

ِﷲا

ْﺑ

ِﻦ

ِﻌﻟا

َﺰﯿ

ِرا

َﻗ

َلﺎ

َﻟِﻘ

ْﯿ

ُﺖ

َﺷ

ْﯿ

ًﺨ

ِﺑ

ﱢﺮﻟﺎ

َﻣ

ِﻞ

ِ

َﻦﻣ

ِﻻا

ْﻋ

َﺮ

ِبا

َﻛِﺒ

ًﺮﯿ

ا

َﻓُﻘ

ُﺖﻠ

َﻟُﮫ

َﻟِﻘ

ْﯿ

ُﺖ

َأ

َﺣ

ًﺪا

ِﻣ

ْﻦ

ْﺻأ

َﺤ

ِبﺎ

َر

ُﺳ

ِلﻮ

ِﷲا

َﺻ

ّﻠ

َﻰ

ُﷲا

َﻋ

ْﯿﻠ

ِﮫ

َو

َﺳ

ّﻠَﻢ

َﻗ

َلﺎ

َﻧَﻌ

ْﻢ

َﻓُﻘ

ُﺖﻠ

َﻣ

ْﻦ

َﻓ

َﺎﻘ

َل

َﻋ

ْﺒُﺪ

ِﷲا

ْﺑ

ُﻦ

ُﻋ

َﻤ

ُﺮ

و

ْﺑ

ُﻦ

َﻌﻟا

ِصﺎ

َﻓُﻘ

ْﻠ

ُﺖ

َﻟُﮫ

َﻓ

َﻤﺎ

َﺳ

ِﻤ

ْﻌَﺘ

ُﮫ

َﯾُﻘ

ُلﻮ

َﻗ

َلﺎ

َﺳ

ِﻤ

ْﻌُﺘ

ُﮫ

َﯾََُﻘ

ْﻮ

ُل

ﻞﻤﻋإ

ِﻟُﺪ

ْﻧَﯿ

َكﺎ

َﻛ

ﱠﻧﺄ

َﻚ

َﺗِﻌ

ْﯿ

ُﺶ

َﺑأ

ًﺪا

َو

ْﻋا

َﻤ

ْﻞ

ِﻵ

ِﺧ

َﺮ

ِﺗ

َﻚ

َﻛ

ﱠﻧﺄ

َﻚ

َﺗُﻤ

ْﻮ

ُت

َﻏ

ًﺪا

Artinya : Hadist yang diriwayatkan oleh abdurohman, umar, Abdullah bin ijar

berkata : “Bekerjalah untuk kehidupan duniamu seolah-olah kamu akan

hidup abadi, bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati

besok”. (Riwayat Bukhori)11

10

Aminuddin, dkk, Pendidikan Agama Islam, untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 29

11

(20)

14 Jelas dari keterangan hadist di atas bahwa tujuan pendidikan dalam Islam

adalah untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Abdurrahman An

Nahlawi dalam bukunya mengatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam

adalah :

a. Menanamkan perasaan antara Cinta dan taat kepada Allah dalam hati yaitu

dengan mengingatkan hikmah Allah yang tidak terhitung banyaknya.

b. Menanamkan I’tiqad yang benar dan kepercayaan yang betul dalam dada

seseorang.

c. Menedidik anak-anak sejak kecil, agar mengikuti apa yang diperintahkan

Allah dan segala larangan-Nya, baik terhadap Allah maupun masyarakat,

yaitu dengan mengisi mereka agar takut pada Allah dan ingin akan

pahalanya.

d. Mendidik anak-anak sejak kecil dan membiasakan akhlak yang mulia dan

dapat kebiasaan yang baik.

e. Menjaga pelajar-pelajar supaya mengetahui macam-macam ibadat yang

wajib di kerjakan dan cara melakukannya, serta mengetahui

hikmah-hikmahnya dan faedah-faedahnya dan pengaruhnya untuk mencapai

kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Begitu juga mengajarkan

hukum-hukum agama yang perlu diketahui oleh tiap-tiap orang Islam, serta taat

mengikutinya.

f. Memberikan petunjuk mereka untuk hidup di dunia menuju akhirat.

g. Memberikan contoh dan tauladan yang baik serta pengajaran dan

nasehat-nasehat.

h. Membentuk warga Negara yang baik dan masyarakat yang baik yang

berbudi luhur dan berakhlak mulia serta berpegang teguh dengan ajaran

agama Islam.12

Dengan adanya penjelasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan pada jiwa seseorang sejak

12

(21)

15 kanak agar memiliki jiwa yang teguh dalam I’tiqadnya, kepercayaannya terhadap

Allah SWT, dan memiliki budi pekerti yang luhur, serta dapat melaksanakan

ibadah sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.

Nilai-nilai ideal itu mempengaruhi dan mewarnai pola kehidupan manusia

sehingga menggejala dalam prilaku lahiriahnya adalah cermin yang

memproyeksikan nilai-nilai ideal yang telah mengacu didalamnya jiwa manusia

sebagai produk dari proses pendidikan.13

Jika kita bicara tentang tujuan pendidikan Islam berarti berbicara tentang

nilai-nilai ideal yang bercorak Islami. Hal ini mengandung makna bahwa tujuan

pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasikan identitas Islami.

Sedangkan identitas Islami itu sendiri pada akhirnya adalah mengandung prilaku

manusia yang disadari atau dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Allah sebagai

sumber kekuasaan yang mutlak yang harus dita’ati.

Nilai-nilai ideal itu mempengaruhi dan mewarnai pola kehidupan manusia

sehingga mengejala dalam prilaku lahiriahnya adalah cermin yang

memproyeksikan nilai-nilai ideal yang telah mengacu didalamnya jiwa manusia

sebagai produk dari proses pendidikan.

Pendidikan haruslah menjadi manusia yang menghambakan dirinya

kepada Allah, Islam menghendaki agar manusia di didik supaya ia mampu

merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Tuhan.14 Prof. H.M. Arifin memberikan penjabaran yang lebih luas tentang tujuan

pendidikan agama Islam, yaitu “perwujudan nilai-nilai Islam dalam pribadi

manusia yang diikhtiarkan oleh pendidik muslim melalui proses yang brakhir

pada hasil manusia yang berkpribadian Islam yang beriman, bertaqwa dan berilmu

pengetahuan”. 15

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan

agama Islam adalah menanamkan nilai-nilai Islam dalam pribadi anak didik

13

Sahilun A Nasir, Peranan Pendidikan Agama terhadap Pemecahan ProblematikaRemaja, (Jakarta: Kalam Mulia, 1999), Cet.ke-1

14 Abdullah Nasih Ulwan,Al Ahwani , Pendidikan Anak dalan Islam , Terj.dari Tarbiyat al

Awlad Fial Islām oleh Jamaludin Miri, Jakarta: Pustaka Amani, cet.1, 1995. 15

(22)

16 sehingga terbentuk suatu kepribadian yang utama yaitu kepribadian Islam yang

sanggup mengembangkan dirinya menjadi hamba yang taat.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan agama Islam merupakan komponen yang tak dapat dipisahkan

antara satu dengan yang lainnya, karena pada dasarnya pendidikan agama Islam

merupakan transformasi nilai-nilai Islam sebagai substansi dari aspek kehidupan.

Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian, keselarasan dan

keseimbangan hubungan antara lain :

a. Manusia dengan Allah SWT

b. Manusia dengan sesama manusia

c. Manusia dengan dirinya sendiri

d. Manusia dengan makhluk lain dan lingkungannya.

e. Peserta didik, yaitu objek yang akan menerima pendidikan

f. Pendidik, yaitu subyek yang melaksanakan pendidikan.

g. Materi pendidikan, yaitu sesuatu yang diberikan kepada peserta

didik saat berlangsungnya proses pendidikan.

h. Metode pendidikan, yaitu cara yang paling dapat dilakukan oleh

pendidik untuk menyampaikan bahan atau materi pendidikan.

i. Media pengajaran, yaitu sarana prasarana yang dapat membantu

proses pendidikan.

j. Evaluasi, yaitu memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan

kriteria tertentu. Hasilnya di peroleh dalam bentuk penilaian.16 Oleh karnanya penulis berpendapat, pendidikan agama Islam

sesungguhnya adalah pendidikan untuk pertumbuhan total seseorang anak didik

yang tidak terbatas pada pengajaran dari segi formalitas belaka, malainkan tentang

keseluruhan, tingkah laku yang akhirnya menuju pada pengertian-pengertiannya

yang konvesional dalam masyarakat. Adanya ruang lingkup pendidikan agama

Islam adalah agar pendidikan agama Islam lebih terarah dengan adanya

transformasi nilai-nilai Islam sebagai substansi.

16

(23)

17

B. Narkotika

1. Pengertian Narkotika

Dengan semakin meluanya penyalahgunaan narkotika dan peredaran gelap

narkotika yang membawa dampak negatif bagi kehidupan pemakainya, baik orang

dewasa maupun anak remaja.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan

tanaman, baik sintesis maupun semisintesis yang dapat menyebabkan penurunan

atau perubahan kesadaran dan menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri.17 Kata narkotika dalam bahasa Yunani juga disebut dengan “Narke” yang

berarti beku, lumpuh dan dungu, sedangkan Dalam buku ilmu kedokteran

kehakiman “Narkotika” berasal dari bahasa Yunani: “Narcotics”, adalah “setiap

obat yang dapat menghilangkan rasa nyeri yang bersifat tumpul dan cepat

menimbulkan suatu keadaan stupor”18

Oleh karenanya narkotika sangatlah berbahaya apabila penggunaannya

disalahgunakan. Akan menjadi racun yang berbahaya bagi manusia. Obat adalah

bahan atau zat, yang berkhasiat menyembuhkan, akan tetapi penggunaannya harus

mengikuti aturan pakai, jika tidak dapat berbahaya dan berubah jadi racun.

Sedangkan NARKOBA adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan

bahan adiktif lainnya. Narkoba adalah obat, bahan, atau zat dan bukan tergolong

makanan jika diminum, diisap,dihirup,ditelan, atau disuntikkan, berpengaruh

terutama pada kerja otak (susunan syaraf pusat), dan sering menyebabkan

ketergantungan. Akibatnya, kerja otak berubah (meningkat atau menurun);

demikian juga fungsi vital organ tubuh lain (jantung, peredaran darah, pernapasan,

dan lain-lain).19

Sedangkan menurut Undang-Undang Republik Indonesia, Narkoba yaitu

narkotika seperti yang tercantum pada Undang-Undang No. 22 tahun 1997 secara

ringkas adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik

sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan

17

BNN RI, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, (Jakarta. 2007), h. 28 18

Abdul Mu’min Idris, et al., Ilmu Kedokteran Kehakiman, (Jakarta: Gunung Agunng, 1985), Cet. Ke-.1, h. 5

19

(24)

18 kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan

dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan kedalam golongan I,II,III.

Psikotropika seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 5 tahun

1997, adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang

bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang

menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku.20

Dari definisi di atas penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa yang

dimaksud dengan narkoba adalah suatu zat yang dapat menurunkan kesadaran

juga dapat menimbulkan gejala-gejala fisik dan mental, apabila dipakai terus

menerus akan mengakibatkan akan terjadinya ketergantungan obat dengan kata

lain merupakan jenis obat yang subtansinya dilarang dan diatur penggunaannya

oleh Undang-Undang Republik Indonesia berdasarkan peraturan Nomor 22 dan

Nomor 5 tahun 1997, dan sesuai dengan pernyataan dari Departemen Kesehatan

Republik Indonesia bahwa bahan-bahan atau substansi yang telah diatur oleh

Undang-Undang RI itu dapat mempengaruhi kesehatan jiwa atau mental hingga

prilaku pemakainya. Tidak semua obat menimbulkan candu dan ketergantungan

pada pemakainya. Obat yang dapat menimbulkan kecanduan dan ketergantungan

adalah yang mempunyai beberapa ciri, yaitu:

1. Keinginan yang tak tertahan (an over powering desire) terhadap zat yang

dimaksud dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk memperolehnya.

2. Kecenderungan untuk menambah takaran (dosis) sesuai dengan toleransi

tubuh.

3. Ketergantungan psikis (psikologikal dependent), apabila pemakai dihentikan

akan menimbulkan kecemasan, kegelisahan, depresi dan gejala psikis lainnya.

4. Keterganrungsn fisik (physical dependece), apabila pemakaian dihentikan

akan menimbulkan gejala fisik yng dinamakan gejala putus.21

20

Marulla Pribady, et.Al, Pengetahuan dasar Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba, (Jakarta: Yayasan Ash-sholihah. 2000), h.3

21

(25)

19 Pandangan agama Islam terhadap narkotika dan obat-obatan terlarang

lainnya dalam al-Qur’an maupun hadits Nabi tidak disebutkan dengan demikian,

tetapi yang ada adalah keharaman khamr, karena pada zaman Rasulullah SAW.,

nama narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya belum dikenal, namun demikian

para fuqoha seperti Ibnu Taimiyah dan Syeikh Mahmud Syaltut menyamakan

kedudukan narkoba dengan khamar (miras) karena efek negatifnya dapat

memabukkan sehingga merusak akal atau mudhorotnya lebih banyak dari

manfaatnya.

Masalah khamr oleh Allah SWT dinyatakan dalam Q.S. Al-Maidah : 90-91













































































































Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bahwa sesungguhnya arak, dan judi,

dan pemujaan berhala, dan mengundi nasib dengan batang-batang anak

panah, adalah (semuanya) kotor (keji) dari nasib perbuatan syaitan.

Oleh itu hendaklah kamu menjauhinya supaya kamu berjaya”.

Sesungguhnya Syaitan itu hanyalah bermaksud mau menimbulkan

permusuhan dan kebencian diantara kamu denan sebab arak dan judi,

dan mau memalingkan kamu daripada mengingati Allah dan dari pada

mengajarkan sembahyang. Oleh itu, mahukan kamu berhenti (dari

pada melakukan perkara-perkara yang keji dan kotor itu atau kamu

masih berdegil)22

Para ulama dalam berbagai mazhab telah sepakat mengharamkan narkotika dan obat-obatan terlarang, dasar pengharamannya ialah hadits Rasulullah SAW sebagai barikut:

22

(26)

20

ِﻤْﯿَﻘُﻔْﻟا وٍﺮْﻤَﻋ ِﻦْﺑ ِﻦَﺴَﺤْﻟا ْﻦَﻋ ٍﻊِﻓﺎَﻧ ُﻦْﺑ ِﮫﱢﺑَر ُﺪْﺒَﻋ ٍبﺎَﮭِﺷ ﻮُﺑَأ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ ٍرﻮُﺼْﻨَﻣ ُﻦْﺑ ُﺪﯿِﻌَﺳ ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ

ﱢﻲ

ََْﺖَﻟﺎَﻗ َﺔَﻤَﻠَﺳ ﱢمُأ ْﻦَﻋ ٍﺐَﺷْﻮَﺣ ِﻦْﺑ ِﺮْﮭَﺷ ْﻦَﻋ َﺔَﺒْﯿَﺘُﻋ ِﻦْﺑ ِﻢَﻜَﺤْﻟا ْﻦَﻋ

:

ﻰَﮭَﻧ

ُﮫﱠﻠﻟا ﻰﱠﻠَﺻ ِﮫﱠﻠﻟا ُلﻮُﺳَر

ﻢﱠﻠَﺳَو ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ْﻦَﻋ

ٍﺮِﻜْﺴُﻣ ﱢﻞُﻛ

ٍﺮﱢﺘَﻔُﻣَو

(27)

21 untuk pembungkusan dan pengangkutan tanpa memperhatikan kadar

morfinannya.

c. Opium Masak adalah:

1) candu, yakni hasil yang diperoleh dari opium mentah melalui suatu

rentetan pengolahan, khususnya dengan pelarutan, pemanasan dan

peragian, dengan atau tanpa penambahan bahan-bahan lain, dengan

maksud merubahnya menjadi suatu extrak yang cocok untuk pemadatan.

2) Jicing, yakni sisa-sisa dari candu yang telah dihisap dengan

mempertahankan apakah candu itu dicampur dengan daun atau barang

lain.

3) Jicingko, yakni hasil yang diperoleh dari pengolahan jicing.

d. Opium obat adalah opim mentah yang telah mengalami pengolahan sehingga

sesuai untuk pengobatan, baik dalam bentuk bubuk maupun dalam bentuk

lain. Yaitu dicampur dengan zat-zat netral sesuai dengan syarat farmakopa.

e. Morfina adalah alkoloida utama dari opium

f. Tanaman koka adalah tanaman dari semua genus eryhroxylon dari keluarga

erythroxylaceae.

g. Daun koka adalah daun yang belum atau sudah dikeringkan atau dalam bentuk

serbuk dari sebuah tanaman genus erythoxylon dari keluarga erythoxylaceae.

h. Kokaina mentah adalah semua hasil-hasil yang diperoleh dari daun koka yang

dapat diolah secara langsung untuk mendapatkan kokaina

i. Kokaina matil cater I-bensoil okgenina adalah ekgonian dan exter serta

turunan-turunannya yang dapat diubah menjadi ekgonina dan kokaina.

j. Tanaman ganja, semua bagian dari semua tanaman genus canna bias termasuk

biji dan buahnya

k. Dammar ganja adalah dammar yang diambil dari tanaman ganja, termasuk

hasil pengolahanya yang menggunakan dammar sebagai bahan dasar.24

Selain itu juga ada jenis psikotropika yang dikenal dengan extacy (XTC)

sesuai dengan pernyataan ketua pelaksana harian BKNN bahwa, “extesi

24

(28)

22 merupakan designed drugs yaitu obat yang direkayasa dari berbagai zat sesuai

dengan keinginan pembuatnya sehingga mempunyai efek ganda.25

3. Penyalahgunaan dan ketergantungan Narkotika

Ketergantungan adalah istilah klinik/medikpsikatrik yang menunjukan ciri

pemakainya yang bersifat patologik klinik, yang perlu dibedakan dengan tingkat

pemakaianya yaitu psikologik sosial yaitu :

a. Pemakaian coba-coba yaitu pemakai narkotika yang tujuannya ingin

mencoba.

b. Pemakaian sosial yaitu pemakaian narkotika dengan tujuan

bersenang-senang, pada saat rekreasi atau santai

c. Pemakaian situasional yaitu pemakaian pada saat mengalami kadaan

tertentu seperti ketergantungan, kesedihan, kekecewaan dengan maksud

menghilangkan perasaan-perasaan.

Penyalahgunaan Narkotika menyebabkan ketergantungan pemakai

terhadap narkoba, baik fisik maupun psikologik. Hal ini terjadi akibat pemakaian

terus menerus dalam jumlah yang cukup banyak. Ada 3 macam ketergantungan

itu:

1. Ketergantungan fisik ditunjukkan adanya toleransi dan gejala putus zat.

2. Ketergantungan psikologis yaitu keadaan dimana ada keinginan/dorongan

yang taktertahankan (kompulsip) untuk menggunakan narkotika hal ini

disebut juga ketagihan/ kecanduan/ adiksi.

3. Ketergantungan menyebabkan perasaan rindu pada narkotika (craving),

walaupun telah berhenti memakai. Kawan-kawan, suasana atau tempat

penggunaannya dahulu, mendorong untuk memakainya kembali. Angka

kekambuhan cukup tinggi, walaupun sebelumnya secara klinis telah

dinyatakan sembuh.

4. Pengaruh dan akibat penyalahgunaan narkotika

a. Komplikasi medis

25

(29)

23 Keracunan akibat pengaruh narkoba terhadap tubuh manusia, yang dapat

dilihat dari gejala-gejala yang ditimbulkannya dan pelakunya seperti :

1. Kelebihan dosis

2. Gejala putus zat

3. Komplikasi media akibat pemakaian lama dan banyak

4. Akibat pola hidup yang berubah

5. Akibat alat suntik yang tidak steril

Pengaruh narkotika tidak sama pada setiap orang, tergantung pada

beberapa factor, yaitu:

1. Jenis narkoba yang digunakan

2. Jumlah dosis yang dipakai

3. Frekuensi pemakaian

4. Cara pemakaian (diminum, dihisap, disuntikkan dan lain-lain)

5. Zat lain yang digunakan bersamaan

6. Pengalaman pemakaian narkotika sebelumnya

7. Kondisi badan pemakai

8. Kepribadian pemakai

9. Harapan pemakai terhadap efek narkotika.

10. Suasana lingkungan di mana narkoba digunakan.

Narkotika berpengaruh pada tubuh manusia, terutama otak/susunan syaraf

pusat dan perkembangan normal remaja, yaitu :

a. pengaruh terhadap daya ingat sehingga mudah lupa.

b. Pengaruh terhadap perhatian sehingga sulit berkonsentrasi

c. Pengaruh terhadap perasaan dan kemampuan otak untuk menerima,

memilah-milah yang diterima otak memberikan sensasi baru kepadanya

sekaligus menghambat kemampuan memahami informasi yang

diterimanya. Orang tidak lagi bisa bertindak rasional.

d. Pengaruh terhadap persepsi sehingga perasaan menjadi semu.

e. Pengaruh terhadap motifasi pada anak/remaja menyebabkan merosotnya

(30)

24 hubungan dalam keluarga/persahabatan, perubahan minat/cita-cita/

nilai-nilai yang dianutnya semula.

b. Dampak Sosial

Dampak sosial penyalahgunaan narkotika terjadi akibat ketagihan dan

ketergantungan terhadap zat dan akibat dari pengedar atau Bandar yang mencari

keuntungan dengan mengorbankan masyarakat luas, serta adanya pengaruh

gang-gang (mafia).

Generasi muda adalah sasaran strategi perdagangan gelap narkoba. Oleh

karena itu para orang tua, guru dan tokoh masyarakat perlu waspadai bahaya itu

menyadari pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi

muda dan kaderisasi bangsa. Dampak sosial penyalahgunaan narkoba dapat terjadi

sebagai berikut:

1. Di lingkungan keluarga

Suasana nyaman dan tentram dalam kehidupan keluarga menjadi

terganggu karena sering terjadi pertengkaran, kemarahan tak terkendali,

pemberontakan, sikap acuh tak acuh, mudah tersinggung dan sebagainya. Orang

tua menjadi resah karena barang-barang berharga di dalam rumah menjadi hilang,

baik milik pemakai, maupun milik keluarga, serta karir ananya tidak jelas. Prilaku

yang menyimpang dari anak (berbohong, mencuri, menipu, tak bertanggung

jawab, tidak disiplin, dan sebagainya) sangat menyakitkan hati orangtua dan

anggota keluarga lain. Dan menjadi aib bagi keluarga.

2. Di lingkungan sekolah

Narkotika merusak disiplin dan motivasi yang sangat penting untuk

belajar, siswa penyalahguna menciptakan suasana yang mengganggu proses

belajar. Penyalahgunaan narkotika berkaitan dengan tindak kenakalan dan putus

sekolah.

3. Di lingkungan masyarakat

Para pengedar/mafia perdagangan gelap slalu berusaha memasok narkotika

agar menjadi ketergantungan, sehingga terjalin hubungan antara pengedar atau

Bandar dengan korban, dan terciptalah pasar gelap. Pengedar atau Bandar sering

(31)

25 anak atau orang dewasa yang membutuhkan uang atau yang ingin menjadi lepas

kaya sehingga muncul premanisme. Itulah sebabnya penyalahgunaan narkotika

telah merebak hingga kemasyarakat miskin.26

Salah satu zat lain yang dampaknya serupa, dengan Narkotika adalah

Ectasy yang sekarang ini sangat merebak dan mewabah. Ectasy adalah zat atau

bahan yang tidak termasuk Narkotika atau alcohol, melainkan termasuk zat adiktif

artinya zat yang dapat mengakibatkan adiksi berupa kecanduan, ketagihan dan

ketergantungan. Zat adiktif ini berpengaruh pada susunan syaraf pusat manusia.

Agama Islam memandang bahwa semua zat atau bahan yang dapat melemahkan

dan memabukkan itu dilarang, sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi

SAW ;

و

ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ

ُﺪﱠﻤَﺤُﻣ

ُﻦْﺑ

ﻰﱠﻨَﺜُﻤْﻟا

ُﺪﱠﻤَﺤُﻣَو

ُﻦْﺑ

ٍﻢِﺗﺎَﺣ

ﺎَﻟﺎَﻗ

ﺎَﻨَﺛﱠﺪَﺣ

ﻰَﯿْﺤَﯾ

َﻮُھَو

ُنﺎﱠﻄَﻘْﻟا

ْﻦَﻋ

ِﺪْﯿَﺒُﻋ

ِﮫﱠﻠﻟا

ﺎَﻧَﺮَﺒْﺧَأ

ٌﻊِﻓﺎَﻧ

ْﻦَﻋ

ِﻦْﺑا

َﺮَﻤُﻋ

َلﺎَﻗ

ﺎَﻟَو

ُﮫُﻤَﻠْﻋَأ

ﺎﱠﻟِإ

ﱡﻞُﻛَو

ٌﺮْﻤَﺧ

ٍﺮِﻜْﺴُﻣ

ﱡﻞُﻛ

َلﺎَﻗ

َﻢﱠﻠَﺳَو

ِﮫْﯿَﻠَﻋ

ُﮫﱠﻠﻟا

ﻰﱠﻠَﺻ

ﱢﻲِﺒﱠﻨﻟا

ْﻦَﻋ

ٍﺮْﻤَﺧ

ٌماَﺮَﺣ

]

ﻢﻠﺴﻣ ﮫﺟﺮﺧا

[

Artinya : Dan dikabarkan Muhamad bin Musna, Muhamad bin hatim berkata

Yahya dan Dia kutna dari ubaidillah diberitakan kepada kami, Naïf dari ibnu

umar, disampaikan atau diumumkan oleh Nabi Muhammad saw Dia berkata atau

bersabda: “Setiap zat, bahan atau minuman yang dapat memabukkan dan

melemahan adalah khamar, dan setiap khamar adalah haram” (HR. Muslim).27 Dari hadits tersebut jelaslah bahwa ganja, morfin, heroin (putaw), kokain

dan ectasy serta zat adiktif lainnya yang dampaknya serupa, kesemuanya juga

diharamkan. Pemerintah sesuai dengan undang-undang telah mengeluarkan

larangan terhadap ganja, heroin, ekstasi dan sejenisnya.

Penyalahgunaan narkotika sudah sejak tahun 1970 dan hingga sekarang

makin marak saja. Meskipun sudah di keluarkan undang-undang, tetapi

pelaksanaan Undang-undang R.I. Nomor 22 tahun 1997 tentang psikotropika. jika

di tanam, diproduksi, diperjual belikan, dimiliki, disimpan dan digunakan secara

26

Lydia Harlina Martono, Buku Pedoman Puskesmas dan Rumah Sakit Umum Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba di DKI Jakarta, (Jakarta, 2001) hal. 9-14

27

(32)

26 tidak sah berarti melanggar hukum.28 itu sendiri banyak mengalami kendala. Menjamurnya tempat hiburan malam memberi peluang bagi beredarnya

benda-benda haram itu. Masyarakat dan bangsa Indonesia sedang menjalani trasformasi

budaya, sehingga korban Narkotika sebagian besar adalah para remaja dan

orang-orang muda usia produktif yang merupakan generasi penerus bangsa. Prilaku yang

menyimpang itu disebabkan karena pengaruh Narkotika dan obat-obatan terlarang

lainnya.

Adapun dampak dari penyalahgunaan narkotika sangatlah berbahaya bagi

hidup manusia. Penyalahgunaan narkotika akhir-akhir ini kembali mencuat

kepermukaan setelah korban-korban berjatuhan

Narkotika merupakan penyakit endemik dalam masyarakat modern dan

industri. Suatu penyakit kronis yang berulang kali kambuh. Merupakan penyakit

perilaku atau gaya hidup manusia modern. Narkotika atau drugs pada awalnya di

temukan dan di ciptakan untuk kepentingan pengobatan seperti untuk operasi,

menghilangkan rasa sakit sebagainya yang digunakan secara legal (medical use)

dengan dosis pemakaian yang di tentukan oleh dokter.

Pemakaian narkotika dengan dosis yang teratur tidak akan membawa

efek–efek negative, tetapi penyalahgunaan narkotika inilah yang dapat membawa

dampak – dampak atau akibat yang membahayakan si pemakai yang akan selalu

ketagihan dan pada akhirnya hidupnya tergantung kepada zat–zat narkotika

(dependence).

Banyak sekali dampak negative yang di timbulkan oleh narkotik, tidak

hanya mengenai pada fisik maupun psikis tetapi juga terhadap aspek–aspek

kehidupan lainnya. Di saat narkotika disalahgunakan di kalangan orang–orang

kaya bahaya dan bahaya akibatnya tidak begitu terasa, karena ketagihan

(addiction) senantiasa dapat di penuhi oleh si pengguna atau pecandu narkotika,

tetapi apabila penggunaan narkotika telah merata dikalangan masyarakat terutama

di kalangan orang yang berpenghasilan rendah maka akibatnya akan sangat besar

28

(33)

27 sekali. Di saat–saat inilah masyarakat yang bersangkutan akan mengalami dampak

atau akibat fatal.

Seseorang yang telah ketagihan dan ketergantungan pada zat–zat narkotika

tidak saja berdampak buruk yang merugikan bagi dirinya sendiri bahkan dapat

membawa kerugian bagi masyarakat, karena mereka yang berada dalam ikatan zat

narkotika merupakan gangguan masyarakat, yaitu dengan dapat terjadinya

tindakan criminal yang sdapat merugikan masyarakat dilingkungannya.

Dan pada saat ini yang lebih memprihatinkan adalah korban–korban

penyalahgunaan narkotika pada umumnya remaja dan dewasa khususnya di

kalangan pelajar, justru mereka yang sedang dalam usia produktif merupakan

sumberdaya manusia atau aset bangsa di kemudia hari.

Menurut Fuad Kauma, “Penyalahgunaan narkotika dapat menyeret

seseorang untuk bertindak kriminal dan asusila. Biasanya para pengguna

narkotika berfrofesi sebagai perampok pencuri atau tindakan criminal lainnya dan

menurut beliau juga bahwa penyalahgunaan narkotika juga dapat mengakibatkan

seseorang senantiasa murung defresi, segala aktifitas, kreatifitas dan daya

intelektualnya menjadi hilang dan sesekali tingkah lakunya seperti orang dungu

yang tidak waras”.29

Dari semua itu dapat disimpulkan bahwa norma-norma social para pengguna

narkotika akan berubah drastis apabila dibandingkan sebelumnya, sisinegati dan

potensi untuk berbuat jahat akan tampak pada dirinya. Demikian pula

prilaku-prilaku menyimpang dan tindakan-tindakan keji lainnya akan kelihatan.

4. Bahaya dan Manfaat Narkotika a. Bahaya Narkotika

Telah banyak orang yang menganggap Narkotika adalah zat-zat yang keras

dan berbahaya Narkotika bekerja sangat aktif yang mempengaruhi antara lain :

a. Otak dan susunan urat syaraf sentral.

b. Jantung dan denyut jantung

c. Darah dan urat nadi.

29

(34)

28 Bahaya-bahaya penyalahgunaan Narkotika atau bahaya-bahaya yang

timbul karena pengguna zat-zat Narkotika secara non medis dan secara

brlebih-lebihan adalah :

1. Terjadinya kondisi yang abnormal

Penyalahgunaan Narkotika akan dapat menimbulkan situasi dan kondisi

mental serta fisik si pemakainya menjadi tidak normal (abnormal) yang kemudian

akan disertai dengan perbuatan-perbuatan yang sadis. Misalnya akan timbul

perbuatan menyilet lengan atau tangan sendiri tanpa ada perasaan takut, akan

mengijeksikan tubuhnya dengan tangannya sendiri.

2. Terjadinya ketidaksadaran dan pingsan

Narkotika sebagaimana telah diketahui, dapat menimbulkan pembiusan,

sehingga orang yang memakainya tidak sadarkan diri. Pemakainya yang overdosis

dapat menimbulkan pingsan (dapat menimbulkan orang menjadi pingsan).

Pemakaian obat, zat-zat Narkotika secara terus menerus dapat mengundang

kematian.

3. Terjadinya kematian

Narkotika dapat menimbulkan kematian secara langsung atau tiadak

langsung. Kematian secara langsung atau mendadak terjadi, karena Narkotika

pada umumnya bekerja sangat aktif dalam mempengaruhi otak dan susunan syaraf

juga pernafasan dan denyut jantung bekerja lebih cepat. Apabila Narkotika

digunakan secara overdosis dapat menimbulkan kematian yang terjadi secara tidak

langsung yaitu karena timbulnya perasaan tidak wajar akibat obat yang di

pakainya.30

b. Manfaat Narkotika

Walaupun narkotika memiliki tingkat bahaya bila digunakan, ternyata

narkotika memiliki kegunaan tertentu seperti berguna bagi pengobatan yaitu:

1) Drugs atau obat adalah zat kimia yang berguna bagi masyarakat untuk

pengobatan yang tersedia di toko obat dan apotik untuk melayani kebutuhan

masyarakat berdasarkan resep dokter ataupun dijual bebas.

30

(35)

29 2) Obat-obatan yang diperjual belikan oleh toko dan apotik digunakan untuk

menghilangkan rasa sakit, nyeri atau pusing. Selain itu juga digunakan sebagai

obat bius oleh dokter ketika membedah seorang pasien agar menghilangkan

rasa sakit. Obat sangat bermanfaat untuk penyembuhan suatu penyakit atas

petunjuk dokter.

Dan narkotika juga bermanfaat bagi ilmu pengetahuan, yaitu:

a. Obat dimanfaatkan bagi kepentingan ilmu pengetahuan untuk menyelidiki

daya tahan dan reaksi manusia terhadap pengaruh obat/zat

b. Dalam bidang penelitian, obat digunakan untuk tujuan pendidikan maupun

bagi pengembangan ilmu dan penerapannya.

c. Supaya narkotika/narkoba tidak digunakan, maka pemerintah menetapkan

bahwa hanya perusahaan farmasi yang ditunjuk pemerintah yang boleh

mengimpornya.

4. Sebab-sebab Penyalahgunaan Narkotika

Penyalahgunaan Narkotika ini pada hakekatnya tidak saja terbatas pada

kaum remaja saja, tetapi juga terdapat pada orang lanjut usia (lansia), sebab-sebab

penyalahgunaan Narkotika pada hakekatnya bermacam-macam, yang pada

umumnya mereka menggunakannya sebagai berikut.

a. Karena ingin mendapatkan perhatian dari orang tua, guru dan, orang

dewasa sekitarnya.

b. Karena ingin menunjukkan kekuatannya dan keberaniannya dalam

melaksanakan sesuatu yang berbahaya seperti mengebut dan perkelahian.

c. Untuk mengisi kekosongan dan perasaan bosan karena kurangnya aktivitas

dan kesibukan, sehingga ia merasa kesepian, maka ia menggunakan

Narkotika untuk menghilangkan rasa kecewa dan kesepian.

d. Untuk menghilangkan rasa kecewa, gelisah dan berbagai kesulitan yang

tidak dapat ia atasi dan mendapatkan jalan yang buntu.

e. Karena rasa ingin mengetahui saja dan iseng-iseng belaka

f. Karena rasa solideritas ingin diakui dalam suatu kelompok.

g. Karena suatu pengobatan yang disebabkan karena penyakit yang

(36)

30 h. Untuk meningkatkan kesanggupan dalam mencapai prestasi

i. Karena kebiasaan yang tidak dapat dipisahkan (yang sudah kecanduan).31 Dorongan seorang yang remaja yang menyalahgunaka Narkotika itu dapat

digolongkan menjadi 3 golongan :

1. Golongan yang ingin mengalaminya

Mereka ini tertarik pada sesuatu kemungkinan-kemungkinan yang baru,

kemungkinan sensasi ini diketahui dari teman-temannya yang sudah

pernah mengalaminya, dari film-film, surat kabar, dan lain-lain.

Diantaranya ada yang tidak ingin dicemooh atau disindir oleh

teman-temannya sebagai banci atau anak teladan. Ini semua sesuai dengan

sifatnya.

2. Golongan yang ingin menjauhi realita

Tidak sedikit orang yang menggunakan Narkotika oleh sebab takut

menghadapi kehidupan yang sebenarnya. Di dalam golongan ini didapati

orang-orang yang menganggap bahwa keadaan terbius itu sebagai tempat

pelarian yang aman untuk menghindarkan diri dari tekanan yang datang.

Dari dua realita itu. Banyak diantara mereka itu mempunyai / dihinggapi

perasaan gagal dalam hidupnya, sehingga ia tidak percaya pada dirinya

sendiri dan cenderung mempercayai orang lain daripada dirinya sendiri.

3. Golongan yang ingin merubah kepribadiannya.

Orang yang termasuk kelompok ini ingin melepaskan dirinya dari

kelemahan-kelemahan yang menyangkut kepribadiannya umpamanya :

(a). Dari orang yang penakut menjadi berani

(b). Dari orang yang pemalu supaya hilang rasa malunya

(c). Dari orang yang kaku ingin menjadi orang yang terampil dan lincah

dalam

bergaul.

(d). Orang yang ingin melepaskan diri dari suatu perasaan diri yang

rendah.32

31

Ibid., hal. 12 32

(37)

31 Narkotika adalah zat yang jika dimakan, diminum atau dimasukkan

(disuntikan) ke dalam tubuh manusia, dapat mengubah satu atau lebih fungsi

badan manusia.

Soedjono dalam bukunya menyatakan bahwa Penyalahgunaan Narkotika

disamping telah merupakan jenis kriminalitas, juga pelakunya menjadi korban

penyalahgunaan Narkotika secara kriminologi, adalah merupakan sebab yang

memungkinkan timbulnya kejahatan”.33

Dilihat dari perbuatannya, memang pelaku penyalahgunaan Narkotika itu

termasuk orang yang melakukan kejahatan, karena secara hukum dia telah

melakukan tingkah laku yang melanggar Undang-undang pidana, bahkan apabila

kejahatan-kejahatan itu tidak cepat diatasi, maka kejahatan itu akan bertambah

luas dan menyangkut masyarakat luas.

Persoalan akan timbul bila individu dan masyarakat menyalahgunaakan

Narkotika, sebab penggunaan Narkotika secara berlebihan dapat mengakibatkan

dampak yang berbahaya baik terhadap individu maupun terhadap masyarakat.

Semua narkotika, baik yang digunakan secara legal maupun yang disalahgunakan

mempunyai persamaan yaitu dapat mengubah suasana hati pemakainya. Misalnya

dapat menyebabkan perasaan gelisah, namun beberapa saat kemudian Narkotika

sanggup menghasilkan khayalan yang menyenangkan.

Pada umumnya suasana hati yang ditimbulkan oleh pengguanaan

Narkotika adalah sebagai berikut :

1). Pelupa, pikiran

Gambar

Tabel 2 Data Sarana dan Prasarana MAN 1 Jakarta
Tabel 3 Jumlah Staf Pengajar
Tabel 5 Personil Madrasah Dilihat dari Pendidikan Terakhir
Tabel 6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil tes porositas yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah pori tertutup pada binder , terdapat pada komposisi molaritas 14M. 1,5 bisa menyebabkan kuat

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyatakan bahwa dari enam elemen dari analisis risiko pemakaian alat pelindung diri masker dan sumbat telinga pada pekerja tekstil di

Jika tujuan penelitian belum sepenuhnya tercapai, dan untuk memvalidasi hasil penelitian, peneliti melaksanakan siklus atau putaran kedua yang dimulai dari

Tingkat kepuasan konsumen dalam pelayanan swamedikasi apoteker dengan penerapan ASMETHOD di apotek wilayah kota Purwokerto mendapat predikat puas dengan persentase sebesar

Sehubungan dengan pengumuman pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan nomor: _________________ tanggal ______________ dan setelah kami pelajari dengan saksama Dokumen Pengadaan,

Berdasarkan analisa data, temuan penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut: pertama, dari beberapa usaha kesehatan sekolah sudah berjalan dengan semestinya, hal

Temuan penelitian ini mendapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi dosen mata kuliah Sejarah Peradaban Islam memilih dan menggunakan teknik evaluasi ada