• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penyaluran Dana Modal Usaha PUAP oleh Gapoktan di Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung

ANALISIS PENYALURAN DANA MODAL USAHA PUAP

A. Analisis Penyaluran Dana Modal Usaha PUAP oleh Gapoktan di Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program Departemen Pertanian yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran, dan kesenjangan antar wilayah dan sektor. Untuk mendukung pelaksanaan PUAP diawali dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai pelaksana kegiatan PUAP di lapangan. PUAP merupakan program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di perdesaan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota gapoktan. Struktur PUAP terdiri dari Gapoktan, penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani (PMT) sehingga dapat lebih memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

Program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (PUAP) merupakan bantuan langsung masyarakat yang diberikan langsung kepada petani melalui lembaga gabungan kelompok tani (Gapoktan) dan di kelola oleh LKM-A. Dana PUAP yang diberikan langsung diterima melalui rekening Gapoktan yaitu sebesar 100 juta rupiah dengan pengawasan oleh dinas pertanian.

68

Dalam penyaluran di lapangan Gapoktan langsung memberikan dana tersebut kepada petani dengan persyaratan dan melalui mekanisme yang tepat, sehingga dana modal PUAP bisa tersalur tepat pada sasaran, yang menjadi syarat dan mekanisme untuk memperoleh dana bantuan PUAP adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi persyaratan

Dalam penyalurannya Gapoktan tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan, yang menjadi syarat untuk memperoleh pinjaman adalah calon peminjam benar-benar merupakan petani, petani penggarap atau rumah tangga tani yang tergabung dalam kelompok tani dan Gapoktan aktif di desa Gedegan. Selain itu petani yang akan meminjam harus memenuhi syarat administrasi seperti :

a. Fotocopy KTP

b. Fotocopy kartu keluarga

c. Tidak memiliki utang kepada pihak lain

d. Membayar biaya administrasi sebesar Rp 10.000.,- 2. Mekanisme penyaluran

Dalam penyaluran dana modal PUAP, calon petani peminjam harus memenuhi mekanisme yaiu sebagai berikut :

a. petani membuat Rencana Usaha Anggota (RUA). Dalam RUA tersebut dimana petani merencanakan jumlah dana yang akan

69

diajukan. Setelah membuat RUA kemudian RUA tersebut diajukan kepada ketua kelompok tani yang nantinya dilakukan Rencana Usaha Kelompok (RUK).

b. Rencana Usaha Kelompok ini merupakan jumlah dana yang diajukan oleh anggota dalam kelompok tani dimana RUK ini diajukan ke Gapoktan yang nantinya akan diproses dalam penyusunan Rencana Usaha Bersama (RUB).

c. Rencana Usaha Bersama ini merupakan perencanaan usaha yang akan dijalankan oleh Gapoktan Desa Gedegan dengan jumlah dana 100 juta rupiah. Pada desa Gedegan dana tersebut habis tersalur kepada petani yang digunakan untuk modal usaha tani sebelum mulai masa tanam. Dalam hal ini, calon petani peminjam mengakui mengalami kendala dalam hal pembuatan RUA, sehingga perlu adanya pendampingan bukan hanya dalam hal pengelolaan dana, namun juga dalam hal persyaratan dan mekanisme, sehingga petani peminjam dapat lebih mudah dalam mendapatkan dana modal usaha PUAP.

Pinjaman yang diberikan oleh gapoktan di Desa Gedegan adalah sebesar 500.000 Rupiah dan 1.000.000 Rupiah, pemberian ini disesuaikan dengan kondisi ekonomi para peminjam, bagi petani pemilik lahan biasanya diberikan pinjaman sebesar 1.000.000 sedangkan bagi petani penggarap diberikan pinjaman sebesar 500.000 Rupiah, adanya perbedaan tersebut dilandasi oleh

70

prinsip kehati-hatian yang dilakukan oleh gapoktan. Namun perbedaan ini tidak menjadi masalah karena semua anggota tetap mendapatkan pinjaman yang digunakan untuk modal usaha.

Dalam pengembalian modal, masih terjadi penunggakan yang disebabkan oleh gagal panen, namun para pengurus gapoktan di Desa Gedegan memberikan toleransi dan tambahan waktu pengembalian sampai masa panen kedua, hal tersebut menjadi kendala bagi pengurus gapoktan. Agar pengembalian dapat berjalan dengan lancar para pengurus gapoktan memberikan kontrol kepada petani untuk menyetorkan uang pinjaman beserta bunga pinjamannya kepada pengurus Gapoktan setiap sebulan sekali, sehingga petani merasa lebih ringan dalam mengembalikan pinjamannya.

71 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengelolaan dana modal PUAP di Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

Dana modal PUAP merupakan dana modal yang berasal dari pemerintah untuk desa miskin yang penyalurannya dikoordinasikan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan dikelola oleh LKM-A yang fungsi utamanya adalah mendorong kegiatan menabung dan fasilitasi pembiayaan atau permodalan usaha kelompok tani atau petani anggota dalam bentuk pinjaman bergulir. Salah satu tujuan adanya dana modal PUAP yaitu untuk mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran pada suatu desa, selain itu adanya dana modal PUAP diharapkan dapat membantu permodalan bagi para petani peminjam. Pinjaman dana modal usaha PUAP diberikan kepada para petani sebelum memulai masa tanam, sehingga para petani dapat menggunakan dana tersebut sebagai modal untuk memulai masa tanamnya. Pengajuan permohonan pinjaman oleh petani dapat diterima apabila telah memenuhi syarat-syarat yang berlaku. Adapun secara umum persyaratan tersebut adalah calon peminjam benar-benar merupakan petani, petani penggarap atau rumah tangga tani yang tergabung dalam kelompok tani dan Gapoktan aktif di desanya. Selain itu, calon

72

peminjam yang akan mengajukan permohonan pinjaman harus melengkapi beberapa ketentuan administratif lainnya. Selain itu petani yang akan mengajukan pinjaman diharuskan membuat proposal Rencana Usaha Anggota (RUA). Dalam RUA tersebut dimana petani merencanakan jumlah dana yang akan diajukan. Setelah membuat RUA kemudian RUA tersebut diajukan kepada ketua kelompok tani yang nantinya dilakukan Rencana Usaha Kelompok (RUK). Rencana Usaha Kelompok ini merupakan jumlah dana yang diajukan oleh anggota dalam kelompok tani dimana RUK ini diajukan ke Gapoktan yang nantinya akan diproses dalam penyusunan Rencana Usaha Bersama (RUB). Rencana Usaha Bersama ini merupakan perencanaan usaha yang akan dijalankan oleh Gapoktan Desa Gedegan dalam menjalankan usaha taninya. Pemberian pinjaman kepada petani mengsyaratkan adanya tambahan yaitu 2% pada setiap bulan, prosentasi bunga tersebut sesuai dengan ketentuan anggaran dasar rumah tangga yang sudah disepakati bersama. Setelah semua persyaratan terpenuhi maka pengajuan pinjaman akan terealisasi. Dengan begitu, pengelolaan dana modal usaha PUAP yang dikoordinasi oleh gapoktan melalui LKM-A dalam bentuk pinjaman produktif kepada petani telah sesuai dengan Peraturan Mentri Pertanian N0.16 Tahun 2008 Tentang pedoman umum pengembangan usaha agribisnis pedesaan ( PUAP ).

73 B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan pengurus Gapoktan maupun masyarakat yaitu :

1. Kepada pengurus Gapoktan, dalam pengelolaan dan penyaluran dana modal usaha PUAP sebaiknya dilakukan perbaikan sistem dan administrasi agar lebih terstruktur dan terorganisir sehingga dalam penyalurannya tidak terjadi kesalahan, selain itu pengurus gapoktan sebaiknya memberikan sosialisasi dan pendampingan untuk pembuatan RUA bagi anggota gapoktan, sehingga para petani tidak merasa kesulitan.

2. Kepada para petani peminjam, sebaiknya mengembalikan pinjaman tersebut tepat pada waktunya, sehingga dana tersebut bisa segera dikelola lagi.

74

Dokumen terkait