• Tidak ada hasil yang ditemukan

Adapun sistematika penulisan penelitian, yaitu :

BAB I Pendahuluan, yang merupakan garis-garis besar pembahasan isi pokok penelitian yang terdiri dari : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan penelitian, manfaat penelitian, penegasan istilah.

BAB II Tinjauan Pustaka, yang bertujuan untuk mengetahui validitas penelitian terdahulu menjadi suatu pijakan awal suatu penelitian yang berhubungan dengan bahasan tentang latar belakang PUAP, sasaran PUAP, tujuan PUAP, penyaluran PUAP, gapoktan dan LKM-A.

BAB III Metode Penelitian, yang berkaitan dengan pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, pengumpulan sumber data, metode pengumpulan data, metode analisis data, pengecekan keabsahan data, tahap-tahap penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB IV Bab ini merupakan inti dari penulisan penelitian, dimana peneliti mengemukakan hasil penelitian dan pembahasan, analisis tentang pinjaman dana modal usaha pada PUAP di Desa Gedegan Kecamatan Tlogomulyo Kabupaten Temanggung.

BAB V Penutup yang merupakan bagian akhir dari isi pokok penelitian, yang terdiri dari pembahasan kesimpulan, dan saran.

29 BAB II

PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN A. PUAP

1. Pengertian

Menurut Departemen Pertanian PUAP merupakan bentuk fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani. Tahun 2002 pemerintah melalui Departemen Pertanian RI mengeluarkan kebijakan baru dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat dalam berusaha. Kebijakan tersebut dituangkan dalam bentuk program fasilitasi Bantuan Langsung Masyarakat (BLM).

Program BLM ini diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat yang mencakup bantuan modal untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi produktif, bantuan sarana dan prasarana dasar yang mendukung kegiatan sosial ekonomi, bantuan pengembangan sumberdaya manusia untuk mendukung penguatan kegiatan sosial ekonomi, bantuan penguatan kelembagaan untuk mendukung pengembangan proses hasil-hasil kegiatan sosial ekonomi secara berkelanjutan melalui penguatan kelompok masyarakat dan unit pengelola keuangan, dan bantuan pengembangan sistem pelaporan untuk mendukung pelestarian hasil-hasil kegiatan sosial ekonomi produktif .

30

Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan program Departemen Pertanian yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan,pengangguran, dan kesenjangan antar wilayah dan sektor. Untuk mendukung pelaksanaan PUAP diawali dengan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia sebagai pelaksana kegiatan PUAP di lapangan. PUAP merupakan program pemberdayaan yang dilaksanakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di perdesaan dengan memberikan fasilitasi bantuan modal usaha untuk petani pemilik, petani penggarap, buruh tani maupun rumah tangga tani yang salah satu tujuannya yaitu memberikan kepastian akses pembiayaan kepada petani anggota gapoktan. Struktur PUAP terdiri dari Gapoktan, penyuluh pendamping dan Penyelia Mitra Tani (PMT) sehingga dapat lebih memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis.

2. Tujuan PUAP

Tujuan dilaksanakannya PUAP ( Permentan No.16 Tahun 2008 ) adalah :

a. Mengurangi kemiskinan dan pengangguran melalui penumbuhan dan pengembangan kegiatan usaha agribisnis di perdesaan sesuai dengan potensi wilayah.

31

b. Meningkatkan kemampuan pelaku usaha agribisnis, Pengurus Gapoktan, Penyuluh dan Penyelia Mitra Tani, Memberdayakan kelembagaan petani dan ekonomi perdesaan untuk pengembangan kegiatan usaha agribisnis. c. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau

mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.

d. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi petani menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan

Dengan diluncurkannya dana PUAP, diharapkan para petani dapat dengan mudah melaksanakan kegiatan pertanian sebagaimana mestinya tanpa adanya hambatan modal selain itu dengan adanya dana PUAP, diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat, serta menjadikan dana bantuan dari pemerintah ini dikembangkan dan menjadi dampak yang positif bagi masyarakat dan usaha tani yang maju.

3. Sasaran PUAP

Adapun sasaran yang diharapkan dari program PUAP ( Permentan No.16 Tahun 2008 ) adalah :

a. Berkembangnya usaha agribisnis di desa miskin atau tertinggal sesuai dengan potensi pertanian desa

b. Berkembangnya Gapoktan atau Poktan yang dimiliki dan dikelola oleh petani.

32

c. Meningkatnya kesejahteraan rumah tangga tani miskin, petani atau peternak (pemilik dan atau penggarap) skala kecil, buruh tani.

d. Berkembangnya usaha pelaku agribisnis yang mempunyai usaha harian, mingguan maupun musiman.

4. Prosedur pendistribusian dana modal PUAP

Dana modal PUAP adalah bantuan modal yang diberikan oleh kementrian pertanian kepada Desa miskin, proses penyaluran dana modal PUAP tersebut melalui beberapa tahap (Permentan No.16 Tahun 2008) yaitu :

Tabel 1.1

a. Tim PUAP pusat, melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan PUAP melalui pertemuan regular dan kunjungan lapangn ke provinsi dan kabupaten/kota untuk menjamin pelaksanaan PUAP sesuai dengan kebijakan umum Menteri Pertanian dan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan.

33

b. Tim PUAP Tingkat Provinsi, Untuk mengendalikan pelaksanaan PUAP di tingkat provinsi, Gubernur diharapkan dapat membentuk operation room yang dikelola oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). BPTP sebagai sekretariat Tim Pembina PUAP Propinsi dapat memanfaatkan data base PUAP yang dikembangkan Departemen Pertanian sebagai bahan dalam penyusunan laporan Tim Pembina Provinsi kepada Gubernur dan Menteri Pertanian. Tim Pembina PUAP Provinsi melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan PUAP melalui pertemuan regular dan kunjungan lapangan ke kabupaten/kota dan kecamatan untuk menjamin pelaksanaan PUAP sesuai dengan kebijakan teknis Gubernur serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan.

c. Tim PUAP tingkat Kabupaten, Tim Teknis PUAP Kabupaten/Kota melakukan pengendalian terhadap pelaksamaam PUAP melalui pertemuan regular dan kunjungan lapangan ke kecamatan dan desa untuk menjamin pelaksanaan PUAP sesuai dengan kebijakan teknis/Bupati/Walikota serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan. Untuk mengendalikan pelaksanaan PUAP di tingkat Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota diharapkan dapat membentuk operation room yang dikelola oleh Sekretariat PUAP Kabupaten/Kota

34

dengan memanfaatkan perangkat keras dan lunak komputer yang disiapkan oleh Departemen Pertanian.

d. Tim PUAP tingkat Kecamatan, melakukan pengendalian terhadap pelaksanaan PUAP melalui pertemuan regular dan kunjungan lapangan ke desa dan GAPOKTAN untuk menjamin pelaksanaan PUAP sesuai dengan kebijakan teknis Bupati/Walikota.

Sebelum penyaluran dana modal PUAP dilaksanakan maka gapoktan calon penerima modal harus menyiapkan dokumen administrasi sebagai berikut :

1) Usulan menjadi pelaksana PUAP (Formulir 1);

2) Data dasar Gapoktan PUAP (Formulir 2) dan data dasar Anggota Gapoktan (Formulir 2A).

3) Rekening bank yang masih aktif atas nama Gapoktan yang ditandatangani Ketua dan Bendahara.

4) Perjanjian Kerjasama (PK) antara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dengan Gapoktan yang ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dengan Ketua Gapoktan diatas materai Rp.6.000,-. 5) Surat Perintah Kerja (SPK) dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

35

Gapoktan penerima dana BLM-PUAP di atas materai Rp. 6.000,-. SPK ditandatangani PPK dan Ketua Gapoktan.

6) Berita Acara Serah Terima Uang dana BLM-PUAP yang ditandatangani oleh PPK Direktorat Pembiayaan Pertanian Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dan ketua Gapoktan.

7) Pakta Integritas (PI) yang ditandatangani antara PPK Direktorat Pembiayaan Pertanian, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian selaku pengguna barang/jasa dengan ketua Gapoktan. 8) Kuitansi/Bukti Pembayaran yang ditandatangani oleh ketua Gapoktan di

atas materai’

9) Rp. 6.000,- sebesar dana BLM-PUAP yang diterima dan diketahui oleh Tim Teknis Kabupaten/Kota serta disetujui oleh PPK Direktorat Pembiayaan Pertanian, Satuan Kerja Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian.

10)Surat Pernyataan Tanggungjawab Pelaksanaan (SPTPK) Kegiatan PUAP yang ditandatangani oleh Ketua Gapoktan di atas materai Rp. 6.000,. 11)Foto copy KTP Pengurus Gapoktan (Ketua, Sekretaris dan Bendahara)

yang masih berlaku, tidak dibenarkan surat keterangan domisili dan atau surat keterangan sejenis.

36

13)Surat konfirmasi validasi rekening Bank dari Bank setempat untuk menyatakan bahwa rekening Gapoktan tersebut.

Setelah semua data terverifikasi maka Gapoktan akan menerima dana modal PUAP, pengurus Gapoktan akan melakukan pengelolaan terhadap dana bantuan tersebut melalui LKM-A yang dimiliki oleh gapoktan dan membagikannya kepada para anggota Gapoktan dalam bentuk pinjaman berupa uang tunai.

B. GAPOKTAN

Dokumen terkait