• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak

5. Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)

syarat-syarat sebagai berikut:

a. Berbentuk badan.

b. Memiliki izin usaha penyedia jasa aplikasi (ASP).

c. Mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan telah dikukuhkan sebagai perusahaan kena pajak.

d. Menandatangani perjanjian dengan Direktorat jenderal Pajak.

5. Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP)

Tata cara penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik (E-SPT) melalui perusahaan penyedia aplikasi diatur dalam surat keputusan Direktur Jendral Pajak nomor: KEP-06/PJ./2009 tanggal 20 januari 2009. Setiap wajib pajak (Orang Pribadi maupun Badan) dapat melakukan E-SPT dengan cara sebagai berikut:

23 a. Wajib Pajak melakukan instalasi aplikasi E-SPT pada sistem komputer

yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya;

b. Wajib Pajak menggunakan aplikasi E-SPT untuk merekam data-data perpajakan yang akan dilaporkan, yaitu antara lain:

1) Data Identitas Wajib Pajak Pemotong/Pemungut dan Identitas Wajib Pajak yang dipotong/dipungut seperti NPWP, Nama, Alamat, Kode Pos, Nama KPP, Pejabat Penandatangan, Kota, Format Nomor Bukti Potong/Pungut, Nomor awal bukti Potong/Pungut, Kode Kurs Mata Uang yang Digunakan;

2) Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh); 3) Faktur Pajak;

4) Data perpajakan yang terkandung dalam SPT;

5) Data Surat Setoran Pajak (SSP), Seperti: Masa Pajak, Tahun Pajak, tanggal setor, nomor transaksi penerimaan Negara (NTPN), kode Akun, dan jumlah pembayaran pajak;

c. Wajib Pajak yang telah memiliki sistem administrasi keuangan/perpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki Wajib Pajak ke dalam aplikasi E-SPT dengan mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi E-SPT;

d. Wajib Pajak mencetak Bukti Pemotongan/Pemungutan dengan menggunakan aplikasi E-SPT dan menyampaikannya kepada pihak yang dipotong/dipungut;

24 e. Wajib Pajak mencetak formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT

Masa pajak pertambahan nilai (PPN) dan/atau SPT Tahunan PPh menggunakan aplikasi E-SPT;

f. Wajib Pajak menandatangani formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT Masa PPN dan/atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi E-SPT;

g. Wajib Pajak membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi E-SPT dan disimpan dalam media elektronik;

h. Wajib Pajak Menyampaikan E-SPT ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar dengan cara:

1. Secara langsung atau melalui pos/perusahaan jasa ekspedisi/kurir dengan bukti pengiriman surat, dengan membawa atau mengirimkan formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT Masa PPN dan/atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan E-SPT yang telah ditandatangani dan file data SPT yang tersimpan dalam bentuk elektronik serta dokumen lain yang wajib dilampirkan.

Atas penyampaian E-SPT secara langsung diberikan tanda penerimaan surat dari TPT sedangkan penyampaian E-SPT melalui pos atau jasa ekspedisi/kurir bukti pengiriman surat dianggap sebagai tanda terima SPT.

2. Melalui e-Filing sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Atas penyampaian melalui e-Filing diberikan bukti penerimaan elektronik.

25 6. Kerangka Pendekatan Teoritis Technology Acceptance Model (TAM)

Sebagaimana disebutkan sebelumnya, E-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan media komputer. Banyak studi yang telah dilakukan untuk meneliti penerimaan pengguna (user acceptance) terhadap teknologi informasi. Salah satu model yang paling banyak digunakan adalah Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (Wibowo 2006).

Model TAM menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi (Wibowo, 2006). Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemudahan penggunaan (easy to use) dan kemanfaatan (usefulness). Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan pengguna. Model ini menggambarkan bahwa penerimaan pengguna dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (easy of use).

Penggunaan teknologi informasi (TI), berdasarkan aspek perilaku menjelaskan tujuan prilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut. Dengan demikian dapat dipahami reaksi dan persepsi pengguna TI akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan TI, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah persepsi pengguna atas kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang

26 beralasan dalam konteks pengguna TI, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan orang tersebut dapat menerima penggunaan TI. Model TAM menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam penerimaan pengguna, dan dapat di jelaskan sebagai berikut:

a. Kemanfaatan yang dipersepsikan (Perceived Usefulness)

Dalam jurnal Arif (2006) kajian tentang perilaku pengguna sistem informasi dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi:

1) Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas.

2) Efektivitas, meliputi dimensi: mempertinggi efektivitas, mengembangkan kinerja pekerjaan.

b. Kemudahan Penggunaan yang dipersepsikan (Perceived Ease of Use) Dalam jurnal Natigor (2004) kajian tentang perilaku pengguna sistem informasi, persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

27 Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi:

1) Sangat mudah dipelajari

2) Mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna 3) Sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna 4) Sangat mudah untuk dioperasikan

c. Penerimaan (acceptance) penggunaan teknologi informasi.

Dalam jurnal Arif (2006) menjelaskan perilaku pengguna komputer, yang dapat dilihat dari:

1) Attitude Toward Using

Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap

terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya.

2) Behavioral Intention to Use

Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakann suatu teknologi.

3) Actual System Usage

Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktivitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan.

28 D. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yg digambarkan dalam table dibawah ini:

Tabel 3.1

Tabel Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Variabel Hasil

1 Indri Lestari (2009) Peranan pelaksanaan E-SPT PPN dalam meningkatkan kepatuhan pelaporan SPT oleh PKP (Studi kasus pada PKP di Kpp Bandung Cibeunying) Pelaksanaan E-SPT dan kepatuhan PKP Pelaksanaan E-SPT PPN berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan pelaporan oleh PKP 2 Anna dan Lee (2010)

The acceptance of the e-filing system malaysian taxpayers. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and Perceived of Risk Improving aspect of the e-filing system that would enhace taxpayers of the system are essential to increase adoption of the e-filing system 3 Nora

(2006)

Pengaruh manfaat dan kemudahan aplikasi terhadap keinginan WP untuk memanfaatkan fasilitas e-Government Manfaat aplikasi, kemudahan aplikasi dan keinginan wajib pajak memanfaatk an fasilitas e-Government Manfaat dan kemudahan aplikasi mempegaruhi keinginan WP memanfaatkan fasilitas e-Government 4 Fahmi Natigor (2004) Penggunaan teknologi informasi berdasarkan aspek perilaku (Behavioral aspect) Kemudahan dan kemanfaatan teknologi Kemudahan dan Manfaat teknologi mempengaruhi aspek perilaku 5 Arief Wibowo (2006)

Kajian tentang perilaku pengguna sistem informasi dengan pendekatan technology acceptance model (TAM) Penerimaan atau penolakan teknologi Terbentuknnya persamaan baru (ASU=ITU+PU) sebagai pengembangan dari model awal

29 E. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis

Dokumen terkait