• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penyebab kematian

Dalam dokumen SNI 01-7152-2006 PERISA (Halaman 130-134)

Kajian keamanan perisa

B.31.3.4 Penyebab kematian

Kematian dapat terjadi setelah 2 atau 3 hari setelah pasien mengalami keracunan setelah pasien mengalami gelaja akut gastro-intestinal symptomatology yang diikuti dengan gejala haemodynamic

alteration, dan convulsions. Jika pasien dapat bertahan hidup, pasien dapat mengalami hepatic insufficiency yang selanjutnya dapat berkembang menjadi jaundice dan renal failure yang akhirnya akan mengalami kematian pula. Jika pasien dapat bertahan hidup, pemulihan kembali kesehatan sangat mutlak perlu tanpa adanya efek samping lanjutan. Penyembuhan sangat lambat apabila pasien tetap mengalami gastrointestinal symptom, haemodynamic disorder, convulsions, abortion, jaundice dan oliguria. Akibat keracunan, pasien akan mengalami gangguan pada jantung dengan gejala hypotension, bradycardia dan akhirnya akan mengalami haemodynamic shock. Beberapa gastroentriteritis dapat memacu kehilangan cairan dan terjadinya gejala kardiovaskular. Pada pernafasan, koma akan berakibat pada kegagalan pernafasan seperti pneumonitis. Pengaruh pada bagian syaraf periphertal nervous system, autonomic nervous system; dan skeletal dan smooth muscles belum ada; sedangkan pada CNS dapat mengalami convulsion. Gangguan pada sistem gastrointestinal dijumpai akibat keracunan akut; epigastric pain, nausea, vomiting, diarrhoea dan hypersalivation merupakan gejala umum yang dilaporkan terjadi. Gejala lain seperti tongue oedema dan fibrillation juga dapat dijumpai pada pasien keracuan akut. Gangguan pada liver terjadi setelah 2-4 hari mengkonsumsi ekstrak Ruta graveolens L, gangguan ini meliputi jaundice, coagulation disorder, metabolic imbalance yang diikuti dengan renal failure. Renal failure biasanya terjadi akibat tubular necrosis akut yang perlu penanganan haemodialysis. Gangguan pada kelenjar endokrin dan sistem reproduksi akibat keracunan akut dilaporkan akibat peningkatan uterine contractilicity dengan hypogastric pain, haemorrhage dan keguguran janin pada wanita hamil. Tidak ada pengaruh pada kelenjar endokrin meskipun terjadi gejala penurunan produksi sperma. Keracunan pada kulit mengakibatkan iiratasi, apabila terkana sinar matahari akan mangakibatkan photodermatitis, dengan gejala erythema dan blistering. Kontak senyawa aktif Ruta graveolens L dengan lidah mengkibatkan tongue irritation dan oedema yang diikuti dengan fibrillary movement. Pengaruhnya pada jaringan darah, akan tertjadi coagulation disorder yang bertalian erat dengan hepatic insufficiency. Pasien juga akan mengalami uterine bleeding akibat pengaruh komponen Ruta graveolens L pada bagian uterus. B.31.4 Pengaturan

EC (European Commission) dan IOFI (International Organization of The Flavour Industry) tidak membatasi. US FDA mengatur penggunaan Minyak rue sesuai dengan batas maksimum yang telah ditentukan yaitu pada baked goods dan baking mixes (10 mg/kg), frozen dairy desserts dan mixes (10 mg/kg), soft candy (10 mg/kg), kategori pangan lain (4 mg/kg) (CFR 184.1699). Singapura melarang penggunaan minyak rue.

B.32 Minyak sasafras (sassafras oil), Nomor CAS. 68917-09-9 B.32.1 Deskripsi

Minyak sasafras dengan sinonim sassafras albidum (Nutt.) Ness berasal dari tanaman. Minyaknya diperoleh dengan cara destilasi panas dari akar bagian kulitnya dari tanaman sassafras albidum (Nutt.) Ness. Minyak sasafras memiliki titik nyala 197 °F dengan gravitasi spesifik 1,080. Minyak sasafras adalah minyak atsiri yang mengandung 80% atau lebih safrol. Aroma sasafras berasal dari safrol, isosafrol, atau dihidrosafrol. Menguap cepat pada suhu ruang, mempunyai karakteristik aroma, bumbu, dengan rasa agak asam.

B.32.2 Fungsi lain Tidak ada.

B.32.3 Kajian keamanan

Safrol (1,2-methylenedioxy) adalah konstituen utama dari sassafras albidum (Nutt.) Ness. Safrol yang terdapat dalam minyak sasafras dapat merusak jaringan hati secara permanen, dan dapat menyebabkan kanker hati pada konsentrasi tinggi yang diujikan pada hewan. Dapat pula mempercepat denyut

jantung, halusinasi, paralisis, dan sifat buruk lainnya yang dilaporkan terjadi pada manusia yang mengkonsumsi sassafras. Zat kimia yang terdapat dalam minyak sassafras bersifat karsinogenik. Safrol diabsorbsi melalui gastrointestinal. Dosis 0,165 mg atau 1,655 mg pada manusia dan 0,63 mg/kg pada tikus menurunkan kecepatan eliminasi, hanya 25% yang diekskresikan dalam waktu 24 jam. Dalam plasma dan jaringan level safrol dan hasil metabolitnya meningkat selama 24 jam. 1,2-dihudroxy-4alliybenzen metabolit utaman dalam urin baik pada manusia maupun tikus. Dan 3’-hydroxy-isosafrole hanya terdeteksi pada tikus.

B.32.4 Pengaturan

Malaysia, India, Singapura melarang penggunaan minyak sasafras sebagai perisa. B.33 Minyak tansi (tansy oil), Nomor CAS. 8016-87-3

B.33.1 Deskripsi

Minyak tansi dibuat dengan cara destilasi tanaman yang sedang berbunga dengan air. Umumnya berwarna kuning, tetapi ada yang berwarna hijau warna berubah menjadi coklat kena udara dan cahaya, serta panas. Rasa sangat pahit. Aroma seperti tansi, tetapi lebih kuat. Minyak yang ditanam di Inggris mempunyai aroma rosemary, berbeda dengan yang terdapat Amerika dan Jerman dengan laevo-rotary (-27 °). Larut dalam alkohol, yang berasal dari Amerika dalam keadaan murni berbentuk cairan jernih dengan 70% alkohol. Gravitasi spesifik minyak yang berasal tanaman segar 0,925-0,940, tanaman kering 0,955. karakteristik aroma disebabkan konstituen utama tujon atau tanaseton. Rumus kimianya C10H16O.

B.33.2 Fungsi lain Tidak ada.

B.33.3 Kajian keamanan

Minyak dari tansy (Tanacetum vulgare) (± 50% tujon). LD50 (akut) secara oral pada tikus 1,15 g/kg. Pada kelinci > 5 g/kg secara dermal. Minyak tansi dapat menyebabkan kejang tanda keracunan antara lain muntah, radang lambung, merah kulit, kram, hilang kesadaran, nafas sesak, penyimpangan denyut jantung, pendarahan usus, dan hepatitis. Kematian terjadi akibat sirkulasi pernafaan tehambat dan perubahan degeneratif organ terjadi pada manusia. Dapat menyebabkan aborsi. Dosis dari minyak 2-5 tetes. Pada hewan menyebabkan penyakit yang sama dengan hydrophobia (rage tanacetique).

B.33.4 Pengaturan

Singapura melarang penggunaannya.

B.34 Nitrobenzen (nitrobenzen), Nomor CAS. 98-95-3 B.34.1 Deskripsi

Nama lain dari nitrobenzen adalah Essence of Mirbane; Essence of Myrbane; Mirbane oil; Nitrobenzene; Nitrobenzol; Oil of Mirbane; Oil of Myrbane; Nitrobenzeen; Nitrobenzen; NCI-C60082; Rcra waste number U169; UN 1662. Nitrobenzen memiliki rumus molekul C6H5NO2 dengan berat molekul 123,11. Nitrobenzen memiliki titik didih: 211oC, titik leleh 6 oC. Densitas relatif terhadap air : 1,2; kelarutan dalam air 0,2 Tekanan uap pada pada suhu 20 oC: 20. Densitas uap relatif terhadap udara: 4,2. Flash point: 88 oC, eksplosif limit, vol % dalam udara: 1,8-40. Nitrobenzen diproduksi secara komersial sejak awal abad 19 dengan metoda nitrisasi senyawa benzen. Nirobenzen merupakan senyawa antara utama pada produksi anilin. Paparan pada manusia dapat melalui pernafasan, dan penyerapan melalui kulit selama produksi maupun pemanfaatannya. Nitrobenzen dijumpai pada air pemukaan dan air tanah. Sejauh ini, informasi bahaya karsinogenisitas pada manusia belum ada. Akan tetapi, pada mencit jantan mengakibatkan peningkatan alveolar-bronchiolar neuroplasm dan thryroid follicular cell ademonas. Pada tikus jantan terjadi peningkatan hepatocellular neoplsm, thyroid-cell adenomas dan adenocarcinomas dan renal tubular adenomas. Sedangkan pada tikus betina terjadi peningkatan pada hepatocellular neoplasm dan endometrial stromal polyps. Pada penelitian lain yang dilakukan hanya pada tikus jantan, terjadi peningkatan hepatocellular neoplasm. Nitrobenzen dapat mengalami degradasi karena pengaruh fotolisis maupun secara mikrobiologis. Kerusakan akibat fotolisis di udara dan air sangat lambat. Berdasarakan hasil percobaan fotolisis langsung di udara, lifetimes kurang dari 1 hari, akan tetapi perhitungan waktu paruhnya untuk reaksi dengan radikal hidroksil antara 19 and 223 hari. Dengan ozon, waktu reaksi sangat lambat. Percobaan dalam smog chamber dengan campuran propylene/butane/nitrogen dioxide perkiraan lifetime antara 4 and 5 hari. Di dalam air, direct fotolisis berlangsung sangat cepat (half-lives antara 2,5 and 6 hari), sementara itu pada peristiwa fotolisis tidak langsung (fotooksidasi dengan radikal hidroksil, atom hidrogen atau hydrated electrons, sensitisasi dengan humic acids) perannya sangat kecil (calculated half-lives antara 125 hari dan 13 tahun untuk reaksi dengan radikal hidroksil, tergantung pada konsentrasi sensitizer). Akibat sifat nitrobenzen kelarutannya dalam air moderat dan mempunyai tekanan relatif uap rendah, menyebabkan nitrobenzen mudah terbawa/tercuci dari udara oleh air hujan. Data penelitian dari penguapan nitrobenzen tampaknya bertentangan dengan model prediksi penguapan half life nitrobenzen dengan komputer yakni selama 12 hari (sungai) hingga 68 hari (eutropic lake). Waktu estimasi terpendek hasil kajian literatur adalah 1 hari (air sungai); pada penelitian nitrobenzen tidak mengalami penguapan akan tetapi tedegradasi secara menyeluruh pada tanah yang diberi limbah cair. Degradasi nitrobenzen di instalasi penanganan limbah berlangsung secara aerobik. Pada kondisi anaerob proses degradasi berlangsung lebih lambat. Konsentrasi nitrobenzen di alam seperti air permukaan, air tanah dan udara pada umumnya rendah. Di beberapa kota di Amerika Serikat pada awal 1980-an konsentrasi nitroibenzen di udara berkisar antara <0,05 dan 1 g/m3 (<0,01 dan 1 µg). Data yang dirilis oleh US Environmental Protection Agency padan tahun 1985 menujukkan bahwa kurang dari 25% sampel udara positif dengan nitrobenzen dengan kosentrasi 0,05 g/m3 (0,01 µg); di daerah urban, sedikit meningkat di dearah industri (2,0 g/m3 [0.40 µg]). Diantara 49 sampel udara di Jepang terukur kandungan niotrobenzen sekitar 0,0022–0,16 g/m3. Kandungan nitrobenzen pada air permukaan bervariasi tergantung pada lokasi dan musim, pada umumnya sangat rendah sekitar 0,1– 1 g/liter. Konsentrasi tertinggi dijumpai di sungai Danube, Yugoslavia pada tahun 1990, yakni mencapai 67 g/liter. Akan tetapi, nitrobenzen tidak dijumpai di sungai dekat dengan tempat penampungan limbah berbahaya di USA pada tahun 1998. Berdasarakan informasi yang ada, tampaknya air tanah lebih potensial untuk mengalami pencemaran nitrobenzen. Kandungan nitrobenzen pada air tanah dapat mencapai 210–250 hingga 1400 g/liter di USA pada akhir tahun 1980-an. Nitrobenzen tidak dijumpai pada makanan, meskipun di Jepang dijumpai dalam jumlah sangat kecil 4 dari 147 sampel ikan yang diuji. Keadaan tersebut tidak dijumpai di USA pada

penelitian yang dilakukan pada tahun 1985. Manusia yang tinggal di dekat tempat penanganan limbah berbahaya mungkin akan terekspos dengan nitrobenzen melalui air tanah, pencemaran tanah ataupun secara tidak langsung akibat nitrobenzen yang dikonsumsi oleh tanaman. Berdasarkan kajian ilmiah, nitrobenzen sangat mudah diabsorpsi oleh kulit. Oleh karena itu, batasan kandungan nitrobenzen dalam udara tidak lebih dari 5 mg/m3 (1 mg/kg).

B.34.2 Fungsi lain Tidak ada.

B.34.3 Kajian keamanan

Dalam dokumen SNI 01-7152-2006 PERISA (Halaman 130-134)

Dokumen terkait