• Tidak ada hasil yang ditemukan

Indeks kematian maternal

12.9% Penyebab langsung

lain 7.9% Penyebab t idak langsung lain 19.8%

Diagram 2: penyebab kematian ibu56

Untuk negara dengan prevalensi HIV/AIDS yang tinggi semua penyebab langsung dan tak langsung terjadinya kematian ibu ini digabungkan. Urutan penyebab kematian utama berdasarkan frekuensi kejadian adalah:6,11,24,26.

1. Infeksi yang bukan kehamilan

2. Perdarahan obstetrik, termasuk antepartum dan pascapersalinan.

3. Infeksi dalam kehamilan, terutama abortus septik dan sepsis puerperalis 4. Penyakit yang disebabkan bukan karena kehamilan (penyakit kronik atau

Pada tahun 1999, Kelima faktor diatas merupakan penyebab 85% terjadinya kematian ibu di Afrika Selatan dan penyebab tunggal kematian maternal yang paling umum di Afrika Selatan adalah AIDS.

Berdasarkan jenjang fasilitas pelayanan, penyebab kematian yang paling umum adalah:3,5,6,11,24,26,28

1. Perdarahan obstetrik, khususnya perdarahan pasca persalinan, adalah penyebab uatama kematian maternal di rumah sakit tingkat I (yaitu rumah sakit kecil yang memiliki dokter umum namun tidak memiliki dokter spesialis kebidanan yang bekerja penuh) atau di klinik-klinik yang tidak memiliki dokter.29

2. Infeksi yang bukan disebabkan oleh kehamilan (terutama malaria, TBC atau AIDS) merupakan penyebab kematian maternal di rumah sakit tingkat II (memiliki dokter spesialis yang bekerja purna waktu).

3. Komplikasi hipertensi dalam kehamilan merupakan penyebab utama kematian maternal di rumah sakit tingkat III (fasilitas kesehatan pusat rujukan yang memiliki unit perawatan intensif).

Skema 1,Kemungkinan Kematian ibu dalam persalinan56

Faktor-faktor penyebab kematian maternal yang dapat dihindarkan, dapat dikelompokkan kedalam 3 kategori :11,24,25,26

1. Masalah yang berhubungan dengan pasien. 2. Masalah administratif.

3. Masalah yang berhubungan dengan petugas kesehatan.

Di Afrika Selatan, faktor-faktor penyebab kematian maternal yang dapat dihindarkan akibat masalah yang berhubungan dengan pasien ditemukan pada setengah dari total kasus kematian maternal, sepertiga pada masalah

Administratif, dan lebih dari setengah pada masalah petugas kesehatan. Banyak kasus kematian yang disebabkan oleh lebih dari satu faktor. Oleh sebab itu, ketiga kategori di atas memang merupakan hal yang umum ditemukan pada kasus kematian maternal.7,11,24,26,29,30

Dari faktor masyarakat atau pasien, faktor - faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan kesehatan atau kematian adalah:25,26,29,30,31

1. Kurangnya komunikasi terhadap pasien tentang penyakitnya. 2. Tidak mendapat pelayanan antenatal.

3. Tidak mengenali tanda-tanda bahaya penting seperti sakit kepala yang serius atau perdarahan pervaginam.

4. Tidak memperoleh pertolongan saat tanda-tanda bahaya muncul.

Masalah pasien paling umum yang berhubungan erat dengan terjadinya kematian di Afrika Selatan maupun di banyak negara berkembang lainnya adalah tidak adanya upaya mereka untuk mendapatkan pelayanan antenatal atau baru berupaya mendapatkan pelayanan antenatal saat usia kehamilan sudah lanjut dan mempunyai komplikasi.

Faktor-faktor administratif yang berkontribusi terhadap kematian maternal:7,24,25 1. Kurangnya jumlah petugas.

2. Kurang pelatihan klinik yang memadai. 3. Kurangnya transportasi yang memadai.

4. Kurang tepatnya lokasi klinik dan rumah sakit yang baik terhadap pemukiman masyarakat.

5. Tidak tersedianya unit perawatan intensif bagi pasien yang mengalami komplikasi/morbiditas berat.

Faktor-faktor administratif adalah termasuk buruknya perencanaan dan supervisi di bidang asuhan maternal, kurangnya penyediaan dana kesehatan bagi kaum perempuan dan kurang tersedianya dana secara umum. Di daerah pedesaan, persalinan sering ditangani oleh anggota keluarga yang tidak terlatih. Disinilah letak pentingnya persalinan yang dibantu oleh petugas yang terampil dan terdidik.1,3,5,7,11

Kinerja dan jumlah petugas, juga memberi kontribusi terhadap kematian maternal karena:7,24

1. Dana tidak tersedia, sehingga persalinan tidak dilihat sebagai suatu prioritas. 2. Tidak tersedianya petugas terampil, disebabkan kurangnya jumlah petugas

yang pernah dilatih, perpindahan petugas dari unit pelayanan milik negara ke unit pelayanan swasta.

3. Beberapa petugas yang tidak ingin bekerja jauh dari kota, atau di daerah yang minim transportasi dan beberapa fasilitas umum penting misalnya, sekolah atau sarana komunikasi.

Bila dikaitkan dengan pelatihan untuk perbaikan kinerja petugas, masalah yang dihadap adalah:11,24,25

1. Rendahnya pendidikan dan pelatihan dasar tenaga kesehatan.

2. Selama di sekolah kedokteran, tidak mendapat banyak pengetahuan dan keterampilan untuk asuhan maternal.

3. Tidak mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau mengikuti kursus (tingkat lanjut) khusus bagi tenaga kesehatan.

4. Dokter spesialis kebidanan, dokter umum atau bidan terlatih tidak mau tidak memiliki keterampilan untuk mengajarkan pengetahuan dan keterampilan klinik kepada sejawat-sejawat junior mereka.

5. Petugas kesehatan yang telah mengikuti kursus tingkat lanjut sering ditempatkan di lokasi / fasilitas yang tidak tepat.

6. Rotasi berkala petugas kesehatan mencegah mereka menjadi ahli atau sangat pengalaman dalam asuhan maternal

Masalah transportasi dapat berkontribusi pada kematian maternal karena :7,11,24 1. Transportasi sering tidak tersedia saat akan merujuk pasien dari klinik

antenatal ke klinik / rumah sakit rujukan saat terjadi persalinan atau saat tanda-tanda bahaya mulai terlihat.

2. Buruknya transportasi di daerah pedesaan dan malam hari. 3. Ongkos transportasi pada keadaan darurat umumnya mahal.

4. Tidak tersedia atau tertundanya transportasi, disebabkan oleh kurangnya kendaraan, kurangnya jumlah tenaga, atau karena skala prioritasnya kalah dengan kasus gawat darurat lainnya.

5. Tidak tersedianya sarana komunikasi untuk mencari transportasi.

6. Sangat sulit menempuh perjalanan ke klinik atau rumah sakit pada daerah konflik (sangat jarang).

Kurangnya sumberdaya menyebabkan tidak tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan yang baik, hal ini disebabkan oleh:7,24

1. Mahalnya biaya penyediaan klinik/rumah sakit yang terjangkau oleh semua ibu hamil, khususnya di daerah pegunungan atau di daerah berpenduduk jarang.

2. Klinik dan rumah sakit sering dibangun di tempat yang jauh dari lokasi pemukiman masyarakat.

Tidak tersedianya Unit Rawat Intensif karena:7,24,26

1. Peralatannya mahal dan memerlukan pemeliharaan yang dilakukan oleh petugas yang terampil dengan biaya pemeliharaan yang tinggi. Yang sering terjadi adalah peralatannya ada tetapi tidak berfungsi baik.

2. Mahalnya biaya pengadaan petugas terlatih dan mengikuti pelatihan lanjutan secara berkala.

Akibatnya, unit perawatan intensif (ICU) sering tidak tersedia bagi perempuan dalam keadaan morbiditas berat. Tercatat 66% pasien yang dirawat di ICU adalah wanita post partum.32

Petugas kesehatan dapat pula menjadi masalah bagi pasien, diantaranya adalah:7,11,25

1. Kelalaian atau penyediaan pelayanan di bawah standar (mereka tahu apa yang harus dilakukan namun tidak mampu melakukannya).

2. Honest errors (kesalahan penanganan pasien).

3. Kurangnya pelatihan yang sesuai (tidak tahu harus berbuat apa).

Masalah terbesar yang sering dilakukan para petugas kesehatan termasuk:7,25,30

1. Tidak mampu mengenali masalah klinik dari suatu penyakit. 2. Terlambat atau tidak melakukan rujukan sama sekali.

3. Tidak mengikuti protokol standar.

4. Kurangnya pemantauan yang memadai bagi pasien rawat inap.

Masalah administratif seperti kurangnya jumlah petugas kesehatan dan melonjaknya jumlah pasien, sering menyebabkan timbulnya masalah baru bagi petugas kesehatan (baik para dokter maupun perawat).7,11

Faktor kelalaian, malas dan kurang perhatian merupakan masalah yang

sangat kompleks yang dipengaruhi oleh sikap seseorang di rumah, tengah masyarakat, sekolah, perguruan tinggi atau tempat kerja.

Masalah sosial dan lingkungan juga mempengaruhi bagaimana petugas kesehatan berhubungan dengan pekerjaan dan pasien. 25,30

Honest error merupakan kesalahan yang dibuat dalam penanganan pasien

dimana petugas kesehatan telah melakukan tugas mereka sebaik - baiknya namun ternyata diagnosa maupun perawatan yang diberikan kurang atau tidak tepat, dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian maternal. Honest error sering terjadi akibat melonjaknya jumlah pasien dan kurang memadainya jumlah petugas kesehatan. Contoh kasus “honest error” misalnya, lupa untuk memasukkan observasi penting ke dalam partograf atau lupa untuk memberikan vitamin K pada bayi baru lahir.1,7,25

Dokumen terkait